Anda di halaman 1dari 4

Nama.

: Chinta cahaya zoja


Nim. :210222009
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran AUD

Resume pertemuan 1.

Konsep Dasar Perencanaan


 Pengertian Perencanaan
: Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka sesuatu yang akan
dikerjakan.
Menurut Tjokroamidjojo (dalam Syafalevi,2011:28) perencanaan dalam arti seluas-luasnya
merupakan suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu
. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber
yang ada supaya lebih efektif dan efisien.
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua asapek , yaitu formulasi
perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol dan mengevaluasi
jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(Listyangsih,2014:90)
Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 : 3), perencanaan adalah upaya untuk memilih dan
menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenal masa yang
akan datang dengan jalan mengambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan
untuk mencapai hasil yang di inginkan.
Kesimpulan perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang
menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan sumberdaya yang
tersedia.

 Pengertian perencanan pembelajaran


pandangan para ahli mengenai perencanaan pembelajaran. Ibrahim (1993) mengatakan bahwa
“Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan
dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan
tersebut, materi-bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau
media apa yang diperlukan. Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat memperkirakan,
mempersiapkan, dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pembelajaran
berlangsung. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat
berjalan secara efektif.
Pendapat lain dikemukakan oleh Banghart dan Trull (Sagala: 2003) yang menyatakan bahwa
“Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional, dan mengandung sifat optimisme yang
didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam
konteks pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang diartikan sebagai proses penyusunan materi
pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran,
dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang ditentukan.
Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagai usaha untuk
mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai sistem
yang terintegrasi dan terdiri dan beberapa unsur yang saling berinteraksi.

2. Fungsi perencanaan pembelajaran


fungsi perencanaan seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2001) bahwa pada garis
besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut:
1) Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah
dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai
tujuan itu.
2) Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3) Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan
prosedur yang dipergunakan.
4) Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat--
minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan
adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
6) Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan
bahan-bahan yang up to date kepada siswa.

fungsi perencanaan pembelajaran adalah sebagai alat untuk mem- bentuk, mempola, membuat model,
dan mengkonstruksi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Karakteristik perkembangan Anak AUD


Para ahli berpendapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun awal lebih kritis dibandingkan dengan
perkembangan selanjutnya, sehingga dikatakan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal
manusia sebagai seorang manusia”. Para ahli neuroscience mengemukakan bahwa, anak sejak
dilahirkan telah memiliki milayaran sel neuron yang siap dikembnagkan. Pada saat ini pertumbuhan
sel jaringan otak terjadi sangat pesat, dan sampai pada usia 4 tahun (golden age) 80% jaringan
otaknya telah tersusun. Jaringan tersebut akan berkembang dengan optimal jika ada rangsangan dari
luar berupa pengalaman-pengalaman yang dipelajari oleh anak. Sebaliknya jaringan sel akan mati jika
kurang menerima rangsangan atau rangsangannya tidak tepat. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik
perlu memahami tentang perkembangan anak, agar dapat memberikan pengalaman yang sesuai dan
dibutuhkan dalam perkembangan anak..
 Perkembangan Moral
- Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan
- Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua
- Menghargai memberi dan menerima
- Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya
 Perkembangan Fisik
- Pertumbuhan fisik yang cukup pesat
- Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik .
- Energik dan aktif
- Membedakan perabaan
- Masih memerlukan waktu tidur yang banyak
- Tertarik pada makanan
 Perkembangan Bahasa
- Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata
- Mengetahui dan meniru suara-suara
- Mengerti terhadap kalimat perintah
- Mengajukan pertanyaan
- Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi
- Memecahkan masalah dengan berdialog
 Perkembangan Kognitif
- Mengelompokkan benda-benda yang sejenis
- Mengemlompokkan bentuk
- Membedakan rasa
- Membedakan bau
- Membedakan warna
- Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 –10)
- Rasa inign tahu yang tinggi
- Imajinatif
 Perkembangan Sosial dan Emosi
- Mengenal aturan
Orientasi bermain
- Egosentris
- Belajar tentang kerja sama dan berbagi
- Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training)
- Selalu ingin mencoba sendiri
- Menunjukkan ekspresi emosi
- Responsif terhadap dorongan dan pujian
- Mengembangkan konsep diri
- Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian
 Perkembangan Seni
- Mendengarkan musik
- Mengikuti irama
- Bernyanyi
- Mencipatakan irama
- Menggambar

4. Hubungannya dengan perencanaan pembelajaran


Hubungannya dengan Perencanaan Pembelajaran
Peserta didik Anak usia dini terdiri dari berbagai macam usia, mulai dari usia dua setengah tahun
sampai dengan usia enam tahun. Peserta didik usia dini mempunyai karakter dan minat yang berbeda
beda, beberapa anak lebih senang melakukan kegiatan di luar kelas dan sebagian lagi menyukai
kegiatan di dalam kelas. Perbedaan karakter dan minat peserta didik usia dini ini akan menjadi
hambatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru. Karena
dengan perbedaan ini bisa mempengaruhi konsentrasi peserta didik lain dan tujuan pembelajaran
belum bisa dikatakan tercapai. Karena dalam penyusunan kegiatan pembelajaran guru mengharapkan
seluruh peserta didik bisa berpartisipasi sehingga dalam asesmen pembelajaran bisa dilaksanakan
dengan baik, misalnya dengan metode, sumber dan media pembelajaran yang telah direncanakan serta
dilaksanakan kemungkinan ada materi pembelajaran yang belum terlaksana atau tersampaikan dengan
baik.
Oleh karena itu, dalam perencanaan pembelajaran guru harus mengetahui karakteristik perkembangan
setiap anak. Jadi, karakteristik perkembangan anak saling berkaitan dengan perencanaan
pembelajaran. Karakteristik perkembangan anak dapat menjadi faktor penting oleh guru dalam
menentukan perencanaan pembelajaran, agar perencanaan pembelajaran dapat dikatakan dengan baik
dan berjalan lancar Hubungannya dengan Perencanaan Pembelajaran
Peserta didik Anak usia dini terdiri dari berbagai macam usia, mulai dari usia dua setengah tahun
sampai dengan usia enam tahun. Peserta didik usia dini mempunyai karakter dan minat yang berbeda
beda, beberapa anak lebih senang melakukan kegiatan di luar kelas dan sebagian lagi menyukai
kegiatan di dalam kelas. Perbedaan karakter dan minat peserta didik usia dini ini akan menjadi
hambatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru. Karena
dengan perbedaan ini bisa mempengaruhi konsentrasi peserta didik lain dan tujuan pembelajaran
belum bisa dikatakan tercapai. Karena dalam penyusunan kegiatan pembelajaran guru mengharapkan
seluruh peserta didik bisa berpartisipasi sehingga dalam asesmen pembelajaran bisa dilaksanakan
dengan baik, misalnya dengan metode, sumber dan media pembelajaran yang telah direncanakan serta
dilaksanakan kemungkinan ada materi pembelajaran yang belum terlaksana atau tersampaikan dengan
baik.
Oleh karena itu, dalam perencanaan pembelajaran guru harus mengetahui karakteristik perkembangan
setiap anak. Jadi, karakteristik perkembangan anak saling berkaitan dengan perencanaan
pembelajaran. Karakteristik perkembangan anak dapat menjadi faktor penting oleh guru dalam
menentukan perencanaan pembelajaran, agar perencanaan pembelajaran dapat dikatakan dengan baik
dan berjalan lancar maka guru harus bisa memahami karakteristik masing-masing siswanya.
Referensi :
https://repository.uin-suska.ac.id/13156/7/7.BAB%20II_2018384ADN.pdf

https://www.researchgate.net/profile/Widyasari-Yahya/publication/
347885433_Perencanaan_Pembelajaran/links/5fe5728845851553a0eae86f/Perencanaan-
Pembelajaran.pdf

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/11203/5/Bab%202.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/196007041986012-
ANNE_HAFINA/KARAKTERISTIK_ANAK_USIA_DINI.pdf

Anda mungkin juga menyukai