Anda di halaman 1dari 4

Catatan Specimen (Specimen Records)

A. Pengertian Catatan Specimen


Catatan specimen adalah catatan perincian tentang perilaku yang berlangsung
dalam periode yang berlangsung singkat berikut inferensi (kesimpulan yang dibuat
oleh peneliti.
Specimen Records   hampir mirip dengan running records tetapi lebih rinci. 
Catatan ini sering digunakan oleh peneliti  yang menginginkan deskripsi lengkap 
dari  suatu perilaku anak, sementara  running  records  lebih sering dipakai oleh guru
dengan cara yang tidak formal.  Pengamat yang membuat specimen records   bukan
orang yang terlibat dalam kegiatan kelas dan harus menjaga jarak dari anak.
Seperti  running  records,  specimen records menulis secara naratif perilaku 
atau peristiwa  saat terjadi, tetapi deskripsi itu biasanya berdasarkan  kriteria yang
telah ditentukan sebelumnya seperti waktu, anak, dan settingnya.  Jumlah
kerinciannya  yang akan dicatat tergantung pada tujuan pengamatan.
Pengamatan yang diikuti dengan catatan anekdot, running  records   ataupun
specimen records,  bukanlah kegiatan yang mudah. Pengamat   terbiasa mengamati
apa yang terjadi di sekelilingnya dan dalam waktu yang bersamaan membuat
interpretasi tentang apa yang dilihatnya.   Di dalam pencatatan yang obyektif, kita
harus memisahkan dua hal tersebut.  Apa yang dicatat harus berupa fakta yang ada,
tanpa melakukan penilaian (labelling) , asumsi, atau kesimpulan.

B. Contoh Kalimat Labelling


Berikut ini merupakan contoh kata-kata dan kalimat labelling yang sering
dijumpai dalam catatan pengamatan:
1. Dia anak yang baik hari ini.
2. Dimas  marah kepada Dini.
3. Dia berteriak dengan dengan marah.
4. Dia menunjukkan kekuatannya.
5. Dia kehilangan kesabaran.
6. Dia menjadi marah.
7. Seharusnya dia tidak berbicara seperti itu.
Kesalahan pengamat yang lain adalah menghilangkan beberapa fakta,
mencatat hal-hal yang tidak terjadi dan mencatat  hal-hal yang tidak pada urutan yang
benar.

C. Pedoman dalam Melakukan Pencatatan


Berikut ini beberapa pedoman dalam melakukan pencatatan.
1. Catat fakta-fakta saja.
2. Catat segala sesuatu secara rinci tanpa menghilangkan apapun.
3. Jangan menginterpretasikan selama melakukan pengamatan.
4. Jangan mencatat apapun yang tidak kita lihat.
5. Gunakan kata-kata deskriptif bukan labelling atau interpretasi.
6. Catat fakta-fakta yang terjadi sesuai dengan urutan kejadiannya.

D. Catatan Specimen (Specimen Records) pada Devandra Muhaimin Febrian

Nama anak : Devandra Muhaimin Febrian (Devan)


Usia anak : 4 Tahun
TTL : Sidoarjo, 28 Mei 2016
Pengamat : Indarwati Sholikhah
Pengamatan : 12 Oktober 2020
Tempat : TPQ Al-Hidayah Waru Sidoarjo

Evaluasi/Interpretasi
Aspek Kegiatan Peristiwa
Pendidik
Pengamatan I Devan berdo’a sebelum
Do’a pembuka melakukan pembelajaran Devan belum mengikuti
Nilai-nilai Agama pembelajaran sambil memainkan bacaan do’a
dan Moral maskernya.
Pengamatan II Proses pembelajaran Devan mengetukkan Devan belum
membaca tartil pensilnya ke meja, lalu berkonsentrasi dalam
Nilai-nilai Agama membolak-balikkan proses pembelajaran tartil
dan Moral bukunya, kemudian
menunjuk tulisan pada Devan masih
buku tartilnya kebingungan dalam
menggunakan pensilnya
ketika pembelajaran
mencari pembelajarannya
membaca tartil
berlangsung.
Devan berjalan ketika
kegiatan menulis sambil Devan masih belum bisa
Pengamatan III membawa bukunya. Lalu duduk dengan rapi
Kegiatan menulis
duduk kembali ke tempat
atau menebali huruf
Nilai-nilai Agama duduknya dan kemudian Devan masih asyik
hijaiyah
dan Moral menoleh ke arah belakang. bermain dengan dirinya
Lalu menghadap ke depan sendiri
dan memainkan pensilnya.
Devan masih belum bisa
Pengamatan IV Devan menghampiri
Kegiatan menulis duduk dengan rapi dan
temannya yang duduk di
atau menebali huruf masih ingin bermain
Nilai-nilai Agama belakang dan mengajaknya
hijaiyah bersama temannya ketika
dan Moral berbicara.
belajar
Devan kembali duduk di
tempatnya dan memainkan
kopyahnya, lalu
menggaruk punggungnya, Devan masih belum bisa
kemudian menulis di buku berkonsentrasi saat
Pengamatan V dan melihat teman di pembelajaran
Kegiatan menulis
sebelahnya yang sedang berlangsung
atau menebali huruf
Nilai-nilai Agama berbicara. Lalu Devan
hijaiyah
dan Moral membalikkan badan ke Devan masih belum bisa
belakang dan kembali mengerjakan tugas
menghadap ke depan dengan tenang
sambil menguap dan
menulis di bukunya
kembali.
Pengamatan VI Devan masih belum bisa
Devan membaca tartil
Membaca tartil berkonsentrasi saat
secara individu dan
Nilai-nilai Agama secara individu pembelajaran
sesekali menoleh.
dan Moral berlangsung

Anda mungkin juga menyukai