NIM : 18010684065
1. Pengertian Bercerita
Menurut Burhan Nurgiyantoro (2001:289), bercerita merupakan salah satu bentuk tugas
kemampuan berbicara yang bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan berbicara yang
bersifat pragmatis. Ada dua unsur penting yang harus dikuasai siswa dalam bercerita yaitu
linguistik dan unsur apa yang diceritakan. Ketepatan ucapan, tata bahasa, kosakata, kefasihan
dan kelancaran, menggambarkan bahwa siswa memiliki kemampuan berbicara yang baik.
Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yang
berarti menghasilkan ide, gagasan, dan buah pikiran (Yeti Mulyati, 2009:64). Ide, gagasan, dan
pikiran seorang pembicara memiliki hikmah atau dapat dimanfaaatkan oleh
penyimak/pendengar, misalnya seorang guru berbicara dalam mentransfer ilmu pengetahuan
kepada siswa, sehingga ilmu tersebut dapat dipraktikkan dan dimanfaatkan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Bercerita merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Artinya, dalam bercerita
seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental, keberanian, perkataan yang jelas sehingga
dapat dipahami oleh orang lain.
2. Pengertian mendongeng
Mendongeng adalah menceritakan dogeng, yakni cerita yang tidak benar-benar terjadi,
terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh kepada pendengar.
Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan menceritakan sebuah kisah yang tidak
benar-benar terjadi dengan atau tanpa mengunakan alat peraga.
Fairy Tales menurut Swami Shereji (2007) sebuah dongeng yang lebih banyak
menceritakan mengenai masalah percintaan, penampilan fisik yang mencerminkan
kepribadian, dan bagaimana menemukan pangeran yang dapat mengubah nasib seorang
perempuan. Walaupun Fairy Tales terlihat cukup sederhana dan tidak memiliki makna lain
dibalik kisahnya namun, kisah Fairy Tales tidak hanya dimaksudkan menjadi pembelajaran
dan penanaman nilai-nilai baik tetapi Fairy Tales jelas memiliki dampak terhadap jiwa anak
yaitu sebagai salah satu alat konstruksi sosial mengenai pembagian peran gender di dalam
masyarakat.
Fairy Tales merupakan salah satu kisah dongeng yang digemari anak-anak khususnya
anak perempuan di tanah air dan kisah ini menjadi sangat populer semenjak Grimm bersaudara
menuliskan serta mempublikasikannya. Jacob and Wilhelm Grimm adalah akademisi yang
berasal dari Jerman dan telah mempublikasikan kumpulan cerita rakyat, mereka
mengumpulkan dongeng yang diceritakan oleh para pemintal (kebanyakan adalah wanita).
Fairy Tales adalah genre dimana cerita yang dibawakan adalah fantasi atau tidak nyata,
karakter dalam cerita tersebut hanya karangan dan biasanya lokasi cerita tersebut berada di
dunia lain atau area yang tidak nyata. Contoh fairytale adalah Harry Potter, Angling Dharma
dan Cinderella.
Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Fairytales adalah cerita yang ditulis khusus untuk anak-anak, biasanya menceritakan tentang
karakter magis seperti tokoh peri, goblin, dan raksasa, kadang-kadang karakter binatang.
Contoh fairytale adalah snow white
4. Pengertian Storytelling
Menurut Echols (dalam aliyah, 2011) storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti
cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata storytelling berarti penceritaan
cerita atau menceritakan cerita. Selain itu, storytelling disebut juga bercerita atau mendongeng
seperti yang dikemukakan oleh Malan (1999), mendongeng adalah bercerita berdasarkan
tradisi lisan. Storytelling merupakan usaha yang dilakukan oleh pendongeng dalam
menyampaikan isi perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita kepada anak-anak serta lisan.
Jadi dapat kami simpulkan bahwa storytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita
dari seorang storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi
pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain,
serta mampu melakukan problem solving. Dalam penyampaianya, Storytelling disampaikan
dapat menggunakan alat peraga, namun juga berfokus pada ekspresi yang mengandalkan
kualitas vokal, mimik wajah, gerakan tangan serta bahasa tubuh..ada berbagai jenis cerita
dalam storytelling seperti dongeng, fabel, legenda dan movie.