Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nenny Chanidatus Shofiyah

NIM : 18010684065

Kelas : PGPAUD 2018 B

1. Pengertian Bercerita

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2001:289), bercerita merupakan salah satu bentuk tugas
kemampuan berbicara yang bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan berbicara yang
bersifat pragmatis. Ada dua unsur penting yang harus dikuasai siswa dalam bercerita yaitu
linguistik dan unsur apa yang diceritakan. Ketepatan ucapan, tata bahasa, kosakata, kefasihan
dan kelancaran, menggambarkan bahwa siswa memiliki kemampuan berbicara yang baik.

Tarigan (1981:35) menyatakan bahwa bercerita merupakan salah satu keterampilan


berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dikatakan demikian
karena bercerita termasuk dalam situasi informatif yang ingin membuat pengertian-pengertian
atau maknamakna menjadi jelas. Dengan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai
macam cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat,
dibaca dan ungkapan kemauan dan keinginan membagikan pengalaman yang diperolehnya.

Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yang
berarti menghasilkan ide, gagasan, dan buah pikiran (Yeti Mulyati, 2009:64). Ide, gagasan, dan
pikiran seorang pembicara memiliki hikmah atau dapat dimanfaaatkan oleh
penyimak/pendengar, misalnya seorang guru berbicara dalam mentransfer ilmu pengetahuan
kepada siswa, sehingga ilmu tersebut dapat dipraktikkan dan dimanfaatkan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Bercerita merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Artinya, dalam bercerita
seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental, keberanian, perkataan yang jelas sehingga
dapat dipahami oleh orang lain.

2. Pengertian mendongeng

Mendongeng adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau


suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan
pengetahuan kepada orang lain (Bachri, 2005;10).
Mendongeng adalah menceritakan tentang suatu dongeng, yaitu kisah yang tidak benar-
benar terjadi. Kebanyakan dari dongeng tersebut terkandung nasihat yang baik dan mendidik
bagi anak-anak.

Mendongeng adalah menceritakan dogeng, yakni cerita yang tidak benar-benar terjadi,
terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh kepada pendengar.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan menceritakan sebuah kisah yang tidak
benar-benar terjadi dengan atau tanpa mengunakan alat peraga.

3. Pengertian Fairy Tales

Fairy Tales menurut Swami Shereji (2007) sebuah dongeng yang lebih banyak
menceritakan mengenai masalah percintaan, penampilan fisik yang mencerminkan
kepribadian, dan bagaimana menemukan pangeran yang dapat mengubah nasib seorang
perempuan. Walaupun Fairy Tales terlihat cukup sederhana dan tidak memiliki makna lain
dibalik kisahnya namun, kisah Fairy Tales tidak hanya dimaksudkan menjadi pembelajaran
dan penanaman nilai-nilai baik tetapi Fairy Tales jelas memiliki dampak terhadap jiwa anak
yaitu sebagai salah satu alat konstruksi sosial mengenai pembagian peran gender di dalam
masyarakat.

Fairy Tales merupakan salah satu kisah dongeng yang digemari anak-anak khususnya
anak perempuan di tanah air dan kisah ini menjadi sangat populer semenjak Grimm bersaudara
menuliskan serta mempublikasikannya. Jacob and Wilhelm Grimm adalah akademisi yang
berasal dari Jerman dan telah mempublikasikan kumpulan cerita rakyat, mereka
mengumpulkan dongeng yang diceritakan oleh para pemintal (kebanyakan adalah wanita).

Fairy Tales adalah genre dimana cerita yang dibawakan adalah fantasi atau tidak nyata,
karakter dalam cerita tersebut hanya karangan dan biasanya lokasi cerita tersebut berada di
dunia lain atau area yang tidak nyata. Contoh fairytale adalah Harry Potter, Angling Dharma
dan Cinderella.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Fairytales adalah cerita yang ditulis khusus untuk anak-anak, biasanya menceritakan tentang
karakter magis seperti tokoh peri, goblin, dan raksasa, kadang-kadang karakter binatang.
Contoh fairytale adalah snow white
4. Pengertian Storytelling

Menurut Echols (dalam aliyah, 2011) storytelling terdiri atas dua kata yaitu story berarti
cerita dan telling berarti penceritaan. Penggabungan dua kata storytelling berarti penceritaan
cerita atau menceritakan cerita. Selain itu, storytelling disebut juga bercerita atau mendongeng
seperti yang dikemukakan oleh Malan (1999), mendongeng adalah bercerita berdasarkan
tradisi lisan. Storytelling merupakan usaha yang dilakukan oleh pendongeng dalam
menyampaikan isi perasaan, buah pikiran atau sebuah cerita kepada anak-anak serta lisan.

Menurut Geisler (1997) yang mendefinisikan bahwa storytelling adalah kegiatan


mendongeng. Storytelling merupakan kegiatan yang berkaitan dengan menceritakan sebuah
cerita untuk satu atau lebih pendengar. Dalam storytelling, storyteller melakukan interaksi dua
arah dengan pendengar, lalu menuturkan kisah. Storyteller bercerita dengan menggunakan
kata-kata, permainan suara dan gerakan.

Menurut Pellowski (dalam Nurcahyani, 2010) mendefinisikan storytelling sebagai


sebuah seni atau seni dari sebuah keterampilan bernarasi dari cerita-cerita dalam bentuk syair
atau prosa, yang dipertunjukkan atau dipimpin oleh satu orang di hadapan audience secara
langsung dimana cerita tersebut dapat dinarasikan dengan cara diceritakan atau dinyanyikan,
dengan atau tanpa musik, gambar, ataupun dengan iringan lain yang mungkin dapat dipelajari
secara lisan, baik melalui sumber tercetak, ataupun melalui sumber rekaman mekanik.
Storytelling atau bercerita adalah kegiatan sosial dan budaya dalam berbagi cerita. Kisah yang
diceritakan dimaksudkan sebagai hiburan, pendidikan, pelestarian budaya serta menanamkan
nilai-nilai moral dalam masyarakat. Fairy Tales, Folktales, dan legenda merupakan bentuk
lama dari storytelling.

Jadi dapat kami simpulkan bahwa storytelling adalah kegiatan menyampaikan cerita
dari seorang storyteller kepada pendengar dengan tujuan memberikan informasi bagi
pendengar sehingga dapat digunakan untuk mengenali emosi dirinya sendiri dan orang lain,
serta mampu melakukan problem solving. Dalam penyampaianya, Storytelling disampaikan
dapat menggunakan alat peraga, namun juga berfokus pada ekspresi yang mengandalkan
kualitas vokal, mimik wajah, gerakan tangan serta bahasa tubuh..ada berbagai jenis cerita
dalam storytelling seperti dongeng, fabel, legenda dan movie.

Anda mungkin juga menyukai