Anda di halaman 1dari 17

MODEL BIMBINGAN PERILAKU

ADAPTIK AUD

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Pengembangan Keterampilan Perilaku Adaptik

Dosen Pengampu

Senny Weyara Dienda Saputri, S.Psi., M.A.

Kelas C

Disusun Oleh:

Azizatul Munawaroh (190210205107)

Imroatul Azizah (190210205108)

Indah Ramadhani (190210205109)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Model Bimbingan Perilaku Adaptik AUD dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang bimbingan perilaku adaptik AUD, kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesutau yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

1 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah..................................................................................................................... 6
1.3 Tujuan...............................................................................................................................6
BAB II................................................................................................................................................. 7
PEMBAHASAN................................................................................................................................. 7
2.1 Pengertian Perilaku Adaptif................................................................................................... 7
2.2 Konsep Dasar Perilaku Adaptif.............................................................................................. 8
2.3 Tujuan Bimbingan Perilaku Adaptif.................................................................................9
2.4 Model Bimbingan Perilaku Adaptif...............................................................................10
BAB III............................................................................................................................................. 15
PENUTUP......................................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 17

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu pasti menginginkan dirinya terlahir dengan fisik yang


sempurna baik jasmani maupun rohaninya. Dengan kesempurnaan yang
dimilikinya, maka selanjutnya ia akan dapat berkembang dengan normal. Para
orang tua pun tentunya menginginkan buah hatinya terlahir dengan sempurna dan
memiliki kondisi psikis yang sempurna pula. Sebaliknya, orang tua akan merasa
sedih apabila anak yang dimiliki lahir dengan kondisi fisik yang tidak sempurna
atau mengalami hambatan perkembangan (Bisono, 2003).

Salah satu hambatan perkembangan yang di miliki oleh anak adalah


retardasi mental atau yang bisa disebut dengan tunagrahita. Menurut
Lumbantobing (2001), tunagrahita adalah suatu keadaan perkembangan mental
yang terhenti atau tidak lengkap, dengan ditandai oleh adanya kelemahan
(impairment) keterampilan atau kecakapan (skill) selama masa perkembangan
sehingga berpengaruh pada kemampuan kognitif, fisik motorik. Bahasa, dan
sosial.

Pendidikan dan pembinaan perilaku terhadap anak yang mengalami


tunagrahita dengan anak yang terlahir secara normal tentunya sangat berbeda.
Pembinaan perilaku adaptif pada anak tunagrahita menjadi sangat penting karena
dengan pembinaan perilaku adaptif akan membantu anak dalam bertingkah laku
sesuai dengan norma ditengah kehidupan masyarakat. Semakin bertambahnya
usia, semakin bertambah pula tuntutan masyarakat pada anak yang mengalami
tunagrahita. Merekan di tuntut untuk bertingkah laku seperti orang pada umumnya
walaupun mereka mengalami hambatan untuk berperilaku seperti manusia normal.

Perilaku adaptif dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam


memikul tanggung jawab sosial menurut perkembangan usia, tempat, waktu, dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat seperti norma hukum, norma agama,
norma sosial budaya, serta perilaku adaptif di sekolah akademis di sekolah.

4
Perilaku adaptif secara ideal sangat perlu dikembangkan pada anak
tunagrahita yang jelas-jelas mengalami kesulitan hambatan/kesulitan dalam
mempelajari dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dimana mereka
berada, termasuk menyesuaikan diri di lingkungan akademis sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Perilaku Adaptif ?
2. Apa Konsep Dasar Perilaku Adaptif ?

5
3. Bagaimana Tujuan Perilaku Adaptif ?
4. Bagaimana Model Bimbingan Perilaku Adaptif ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Perilaku Adaptif
2. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Perilaku Adaptif
3. Untuk Mengetahui Tujuan Perilaku Adaptif
4. Untuk Mengetahui Model Bimbingan Perilaku Adaptif

BAB 2 PEMBAHASAN

6
2.1 Pengertian Perilaku Adaptif
Perilaku adaptif adalah perilaku yang memungkinkan seseorang untuk
bergaul dengan lingkungannya dengan kesuksesan terbesar dan paling sedikit
konflik dengan orang lain. Perilaku adaptif berkaitan dengan keterampilan atau
tugas sehari-sehari yang dapat diselesaikan oleh orang yang ahli dan memiliki
kecakapan hidup. The American Association on Mental Retardation (AAMR)
mendefinisikan perilaku adaptif atau adaptive behaviour sebagai tingkat
kemampuan atau keefektifan seorang individu untuk memenuhi standar
kemandirian dan tanggung jawab sosial yang sesuai dengan usianya saat ini dan
lingkungan dimana tempat anak tinggal.
Perilaku adaptif merupakan performansi tipikal seseorang dalam
aktivitasnya sehari-hari yang memerlukan kecakapan sosial dan personal
(Markusic, 2012). Namun pada dasarnya tidak semua orang mampu berperilaku
secara adaptif karena perilaku adaptif dipengaruhi oleh lingkungan, intelegensi,
kecerdasan emosi dan dukungan lingkungan sosial.
Dalam dunia pendidikan anak yang mengalami hambatan kemampuan
berpikir cenderung kesulitan dalam belajar dan memiliki tingkat prestasi
akademik yang rendah. Kesulitan belajar (learning disability) merupakan
kumpulan gangguan yang manifestasinya bervariasi, yakni berupa kesulitan dalam
memperoleh dan menggunakan kemampuan mendengar, berbicara, membaca,
menulis dan berhitung.
Sebagai orang tua, guru dan orang dewasa di lingkungan sekitar anak yang
memiliki retardasi mental, sangat mempunyai peran penting dalam perkembangan
kemampuan yang dimiliki oleh anak. Memberikan stimulasi dan dorongan yang
tepat serta lebih ekstra dalam kematangan diri dan sosial seorang anak adalah
salah contoh perilaku atau solusi yang dapat sedikit demi sedikit mengembangkan
kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari dan melakukan interaksi sosial
dengan lingkungannya secara normal.

2.2 Konsep Dasar Perilaku Adaptif

7
Salah satu penyandang autistik adalah mengalami hambatan dalam
perilaku adaptif. Perilaku adaptif menjadi penting adanya ketika diperkenalkan
kepada anak-anak autistik yang sangat berbeda, baik dalam hal menolong dan
mengurus diri sendiri maupun dalam hal keterampilan sosial. Istilah perilaku
adaptif ( adaptive behavior ) yang diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
memikul tanggung jawab social menurut ukuran norma social tertentu yang
bersifat relatif, sejalan dengan perkembangan usia. Grossman (AAMD, 1993)
mengemukakan bahwa hambatan dalam perilaku adaptif didefinisikan sebagai
keterbatasan-keterbatasan yang secara signifikan dalam ketidakefektifan individu
untuk menemukan standar kematangan, belajar, pribadi yang mandiri, atau
tanggung jawab yang diharapkan pada tingkat seusianya, serta kelompok budaya
tertentu yang ditentukan oleh asesmen klinis, dan umumnya menggunakan skala
penilaian yang standar. Hal ini berarti bahwa ketidakmampuan dalam penyesuaian
( maladaptive ) mengimplikasikan seseorang yang tidak memiliki kemampuan
untuk memenuhi tuntutan-tuntutan perilaku yang dikehendaki masyarakat.
Perilaku adaptif meliputi dua hal pokok. Pertama, menyangkut
keterampilan menolong diri (personal living skill) seperti: keterampilan makan,
berpakaian, pergi ke kamar mandi, memiliki barang milik sendiri dan
keterampilan sensori motor. Kedua, menyangkut keterampilan social (social living
skill), seperti: keterampilan dalam menilai lingkungan secara tepat (berhubungan
dengan tatakrama), menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan
sehari-hari (memahami arah untuk bepergian, menggunakan uang dalam belanja)
dan keterampilan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdekat.
Untuk mengukur perilaku adaptif digunakan skala penilaian perilaku
adaptif. Salah satu contoh alat pengukuran perilaku adaptif, yaitu Adaptive
Behavior Scale (ABS). ABS ini dipersiapkan oleh AAMD dan digunakan untuk
mengakses perilaku adaptif anak-anak usia 3-16 tahun (Ashman, 1994:445),.
Bidang-bidang perilaku adaptif yang diakses meliputi dua bagian, yaitu: 1.
Personal independence & daily living 2. Personalitiy dan behavior disorders.
1.)Personal independence & daily living, meliputi fungsi kemandirian
yangmencakup: makan, menggunakan toilet, kebersihan, penampilan, berpakaian

8
dan pemeliharaannya, bepergian, serta fungsi kemandirian umum lainnya;
perkembangan fisik yang mencakup perkembangan sensorik dan perkembangan
motorik; aktivitas ekonomi yang mencakup penggunaan dan pengelolaan uang,
dan berbelanja; perkembangan bahasa, misalnya ekspresi dan percakapan;
aktivitas pre -vokational; self- direction; tanggung jawab dan sosialisasi.
2) Personality dan behavior disorders, antara lain meliputi: agresiveness,
anti
social vs social behavior, mannerisms, dan interpersonal manners.
Asesmen perilaku adaptif ini merupakan salah satu dasar kegiatan dalam upaya
membina dan mengembangkan perilaku adaptif pada anak autis, khususnya dalam
menggunakan psikologi individual.

2.3Tujuan Bimbingan Perilaku Adaptik

Tujuan umum bimbingan perkembangan perilaku adaptik di sekolah luar biasa


yaitu :

a. Mewujudkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab sesuai


dengan kelainan dan kemampuan.
b. Mengenalkan perlunya : kerjasama, pengungkapan perasaan, cirri-ciri
khusus yang ada pada diri sendiri, hal-hal yang disukai orang lain, dan
akibat dari keputusan yang diambil.
c. Melatih kemampuan fungsional agar: mampu bertanggung jawab
secara pribadi dan sosial, mampu berkomunikasi, dapat mengambil
keputusan, dapat mengendalikan diri sendiri, dan terampil untuk hidup
mandiri.
d. Mengembangkan kemampuan untuk: penyesuaian diri dan
pengembangan sikap pribadi secara wajar, serta dapat
mengembangkan kemapuan dalam mengikuti pendidikan lanjutan.

Tujuan khusus bimbingan perkembangan perilaku adaptif bertujuan untuk


membantu siswa agar:

9
a. Mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan dari orang lain
melalui kemampuannya menggunakan panca indera.
b. Kematangan diri dan sosial, contohnya mampu memberikan gagasan/ide,
mampu memanfaatkan waktu luang, dan bersifat sungguh-sungguh.
c. Mampu bertanggung jawab secara pribadi maupun sosial, contohnya
mampu berhubungan dengan orang lain, mampu berpartisipasi, serta
mampu melakukan suatu peran tertentu dilingkungannya.
d. Kematangan berkomunikasi untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial,
contohnya mampu melakukan komunikasi dengan orang lain dengan cara-
cara peniruan konsep-konsep bahasa, pemahaman bahasa, dan penggunaan
bahasa.

2.4 Model Bimbingan Perilaku Adaptik

Pada anak yang memiliki kondisi fisik yang kurang sempurna secara
jasmani dan rohaninya atau yang biasa disebut dengan keterbelakangan mental,
perlu mendapatkan beberapa bimbingan. Bimbingan antara lain yang diberikan
kepada anak tunagrahita atau keterbelakangan mental ini adalah seperti:
bimbingan akademik dasar, bimbingan keterampilan, dilatih kematangan diri dan
sosialnya, pendidikan jasmani, dan bimbingan perilaku adaptif. Program layangan
bimbingan pengembangan perilaku adaptif di SLBC atau SLBCI merupakan
bagian integral pendidikan dan sebagai pengembangan kompetensi individu
Sasaran bimbingan pengembangan perilaku adaptif ditujukan secara
menyeluruh bagi setiap siswa yang bersekolah di sekolah khusus pada sekolah
tingkat anak usia dini. Semua anak mendapatkan perlakuan serta bimbingan yang
lebih optimal daripada usia anak yang normal pada umumnya. Serta seluruh anak
juga mendapatkan bimbingan pengembangan perilaku adaptif yang berorientasi
pada pencegahan, perbaikan, pemeliharaan, dan pengembangan dalam upaya yang
berkaitan dengan pengatasan masalah anak tunagrahita secara individu.
Bimbingan pengembangan perilaku adaptif dapat memberikan bantuan
kepada siswa tunagrahita dalam mengembangkan seluruh potensi yang

10
dimilikinya untuk mengoptimalkan pencapaian tugas-tugas perkembangan sesuai
usia masing-masing anak. Selain itu bimbingan perilaku adaptif ini juga dapat
menjembatani kesenjangan sosial antara perkembangan aktual dengan
perkembangan yang diharapkan. Program bimbingan yang bertanggung jawab
didalamya ini adalah pihak sekolah antara lain seperti: pembina, guru
pembimbing, staff pengajar dan peran orang tua dalam memfasilitasi, memberi
dukungan, mendampingi setiap kegiatan anak serta mengembangkan bimbingan
ini di luar lingkungan sekolah seperti melatih anak kembali sesuai dengan yang di
ajarkan di sekolah. Sehingga anak mampu dapat sedikit demi sedikit mampu
berkembang dengan optimal, baik di lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah.
Anak tunagrahita tidak selamanya menjadi anak yang tidak mampu
berprestasi. Anak tunagrahita memang tidak berprestasi di bidang akademik,
tetapi di bidang keterampilan bisa berprestasi dengan cara dilatih dan dibimbing.
Menurut Ciptono (2009), apabila anak tunagrahita benar-benar dilatih dan
dibimbing keterampilan perilaku adaptif dan skill yang dimilikinya, maka anak
tunagrahita bisa menjadi mandiri yang sukses.
Program layanan bimbingan perilaku adaptif di sekolah luar biasa untuk
anak tunagrahita (SLB-C) adalah bagian yang utuh dari pendidikan itu sendiri
juga sebagai pengembangan kompetensi individu. Pola bimbingan merupakan
aplikasi fungsi serta peran bimbingan secara terpadu kedalam program
pembelajaran. Model bimbingan perkembangan perilaku adaptif anak tunagrahita
dengan memanfaatkan permainan terapeutik dalam proses pembelajaran. Model
ini terdiri dari beberapa komponen yakni : (1) rasional, (2) visi dan misi
bimbingan perkembangan perilaku adaptif, (3) isi bimbingan perkembangan
perilaku adaptif, (4) pendukung sistem bimbingan perkembangan perilaku adaptif,
(5) komponen dasar utama bimbingan perkembangan perilaku adaptif.

1. Rasional
Layanan bimbingan di sekolah luar biasa di Indonesia berkaitan dengan
prinsip, kebijakan dan praktek dalam pendidikan anak berkebutuhan

11
khusus, setelah adanya konferensi Salamnca, di Spanyol pada tanggal 7
sampai 10 Juni 1994 yang di lanjutkan dengan adanya deklarasi Dakar
pada tahun 2000 yang menjadi kerangka kerja untuk merespon kebutuhan
dasar belajar seluruh warga masyarakat yang menggariskan bahwa
pendidikan itu harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat tanpa
mengenal adanya batas kelompok, ras, agama, serta kemampuan potensial
yang dimiliki. Pendekatan perkembangan sosial terhadap siswa tunagrahita
dalam bimbingan yang menyatu dalam pembelajaran sebaiknya tertuju
pada pengubahan perilaku adaptif kearah yang positif atau penyesuaian
lingkungan yang semakin baik yang dilakukan secara bertahap sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan anak dari Piaget, dalam kerangka
pendekatan yang terintegrasikan pasa kejadian atau peristiwa saat itu
pengubahan perilaku adaprif hasil dari bimbingan dalam pembelajaran
ialah:
a. Keberfungsian kemandirian pribadi, yaitu kemampuan individu dalam
usaha mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas sehari-hari
sesuai dengan umur-mental dan apa yang diharapkan oleh anggota
masyarakat sekitarnya.
b. Tanggung jawab, merupakan kemampuan individu tunagrahita dalam
memantau perilaku diri-pribadinya untuk dapat menerima semua
resiko dari rasa tanggung jawabnya.
c. Tanggung jawab sosial, merupakan keterlibatan kemampuan diri
tunagrahita sejalan dengan keputusan yang di ambil berdasarkan
norma kelompok bermain.
2. Visi dan misi perkembangan perilaku adaptif
Visi bimbingan perkembangan perilaku adaptif ialah membantu siswa
yang memiliki hambatan perkembangan: sosial/ mental, emosional, fisik,
dan intelektual agar mencapai kemandirian secara optimal. Visi ini di
katakan pengembangan, karena focus tujuan bimbingan perkembangan
perilaku adaptif adalah pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa
secara optimal.

12
Misi bimbingan perkembangan perilaku adaptif ialah pemberian bantuan
kepada siswa tunagrahita dalam mengembangkan seluruh potensi yang
dimilikinya untuk mengoptimalisasikan pencapaian tugas-tugas
perkembangan, mencegah kondisi yang dapat menghambat perkembangan,
memperbaiki memperbaiki atau menjembatani kesenjangan antara
perkembangan actual dengan perkembangan yang diharapkan.
3. Isi bimbingan perkembangan perilaku adaptif
Isi dari program bimbingan perkembangan perilaku adaptif siswa
tunagrahita dengan memafaatkan permainan terapeutik dalam
pembelajaran, dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut:
a. Tingkat perkembangan kemampuan fungsional dari setiap siswa
tunagrahita meliputi: sensorimotor, kreativitas, interaksi sosial, dan
berbahasa.
b. Jenis-jenis permainan terapeutik meliputi : permainan eksplorasi,
permainan energik, permainan melatih keterampilan, permainan
sosialisasi, permainan imajinasi dan permainan puzzle.
c. Sasaran perkembangan perilaku adaptif atau target behavior, yang
dapat dicapai melalui sasaran antara berupa pengembangan
keterampilan psikomotor dari setiap siswa dalam melakukan kegiatan
permainan tertentu sebagai bentuk terapeutik, selanjutnya sasaran
perilaku diarahkan kepada kemampuan tingkat perkembangan kognitif.
4. Pendukung sistem bimbingan perkembangan perilaku adaptif
Komponen pendukung sistem (the system component) merupakan
kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan,
memelihara, dan meningkatkan program bimbingan dalam hal ini adalah
program bimbingan perkembangan perilaku adaptif. Kegiatan-kegiatan
manajemen tersebut diarahkan pada pengembangan dan manajemen
program, pengembangan staf bimbingan, pemanfaatan sumber daya
masyarakat, dan pengembangan atau penataan terhadap kebijakan, dan
petunjuk teknis.
5. Komponen dasar utama bimbingan perkembangan perilaku adaptif

13
Komponen dasar utama dalam bimbingan perkembangan perilaku adaptif
terdiri dari:
a. Masukan (input)
merupakan komponen awal bimbingan perkembangan perilaku adaptif
meliputi masukan mentah (raw input), masukan instrumental
(instrumental input) dan masukan lingkungan (environmental input)
b. Proses (proces)
Proses yang menjadi komponen inti bimbingan perkembangan perilaku
adaptif menyangkut: relasi/hubungan, perlakuan, dinamika
perkembangan dan kontrak perkembangan perilaku. Komponen-
komponen proses akan merubah masukan menjadi keluaran.
c. Keluaran (output)
Merupakan hasil dari sebuah proses interaksi yang terjadi selama
berlangsungnya kegiatan bimbingan, antara bimbingan dengan yang
terbimbing. Dalam sistem bimbingan perkembangan perilaku adaptif
yang memafaatkan permainan terapeutik dalam pembelajaran
individual.
d. Monitoring dan evaluasi (monitoring and evaluation)
Dari hasil pelaksanaan (proses) bimbingan perkembangan perilaku
adaptif yang telah diprogramkan oleh pembimbing terhadap siswa
tunagrahita terbimbing, dapat ditentukan suatu bentuk keluaran
(output) yang menguntungkan atau tidak diterima oleh pembimbing
dan siswa terbimbing, sebagai pengguna. Agar hasil keluaran
menguntungkan maka perlu adanya penelaahan secara lebih jauh.
Penelaahan ini diperlukan sebagai bentuk monitoring, serta evaluasi
untuk dapat melakukan perbaikan atau berubahan terhadap program
bimbingan perilaku adaptif.

BAB 3 PENUTUP

14
3.1 Kesimpulan

Perilaku adaptif adalah perilaku yang memungkinkan seseorang untuk


bergaul dengan lingkungannya dengan kesuksesan terbesar dan paling sedikit
konflik dengan orang lain. Perilaku adaptif berkaitan dengan keterampilan atau
tugas sehari-sehari yang dapat diselesaikan oleh orang yang ahli dan memiliki
kecakapan hidup. Istilah perilaku adaptif ( adaptive behavior ) yang diartikan
sebagai kemampuan seseorang dalam memikul tanggung jawab social menurut
ukuran norma social tertentu yang bersifat relatif, sejalan dengan perkembangan
usia. Perilaku adaptif meliputi dua hal pokok. Pertama, menyangkut keterampilan
menolong diri (personal living skill) seperti: keterampilan makan, berpakaian,
pergi ke kamar mandi, memiliki barang milik sendiri dan keterampilan sensori
motor. Kedua, menyangkut keterampilan social (social living skill), seperti:
keterampilan dalam menilai lingkungan secara tepat (berhubungan dengan
tatakrama), menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari
(memahami arah untuk bepergian, menggunakan uang dalam belanja) dan
keterampilan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang terdekat.
Untuk mengukur perilaku adaptif digunakan skala penilaian perilaku
adaptif. Salah satu contoh alat pengukuran perilaku adaptif, yaitu Adaptive
Behavior Scale (ABS). Bidang-bidang perilaku adaptif yang diakses meliputi dua
bagian, yaitu: 1. Personal independence & daily living 2. Personalitiy dan
behavior disorders. Terdapat beberapa tujuan umum dan tujuan khusus dalam
bimbingan pengembangan perilaku adaptif pada anak usia dini. Pada anak yang
memiliki kondisi fisik yang kurang sempurna secara jasmani dan rohaninya atau
yang biasa disebut dengan keterbelakangan mental, perlu mendapatkan beberapa
bimbingan. Model bimbingan perkembangan perilaku adaptif anak tunagrahita
dengan memanfaatkan permainan terapeutik dalam proses pembelajaran. Model
ini terdiri dari beberapa komponen yakni : (1) rasional, (2) visi dan misi
bimbingan perkembangan perilaku adaptif, (3) isi bimbingan perkembangan
perilaku adaptif, (4) pendukung sistem bimbingan perkembangan perilaku adaptif,
(5) komponen dasar utama bimbingan perkembangan perilaku adaptif.

15
3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, bimbingan pengembangan perilaku adaptif anak


usia dini sangat dibutuhkan, sebab dengan adanya bimbingan tersebut anak dapat
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk mengoptimalkan
pencapaian tugas-tugas perkembangan sesuai usia masing-masing anak.

DAFTAR PUSTAKA

16
Cafe, Children. 2019. Perilaku Adpatif, Pentingkah untuk Anak ?.
https://www.childrencafe.com/perilaku-adaptif-pentingkah-untuk-anak/.
[Diakses pada 24 Februari 2021].

Wulandari D. R. 2016. Strategi Pengembangan Perilaku Adaptif Anak


Tunagrahita Melalui Model Pembelajaran Langsung. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.

Soendari, T. (t.thn.). perilaku adaptif. Dipetik februari 25, 2021, dari


file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/1956021419800
32-TJUTJU_SOENDARI

Delphie, Bandi. 2004. Model Bimbingan Perkembangan perilaku adaptif Siswa


Tunagrahita dengan Memanfaatkan Permainan Terapeutik dalam
Pembelajaran.
https://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/194606261
967011-
BANDI_DELPHI/Buku_Karangan/PEMBELAJARAN_ANAK_TUNAGR
AHITA/Tunagrahita/perilaku_adaptif/MODEL_BIMBINGAN_PERILAK
U_ADAPTIF.pdf [Diakses pada 24 Februari 2021].

17

Anda mungkin juga menyukai