DISUSUN OLEH:
SOFRI RIZKA AMALIA, M.Pd
NIDN. 0606059001
i
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat
sehat yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelenggarankan pengabdian pada
masyarakat dengan lancar dan kami dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada
masyarakat. Shalawat dan salam kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW, yang
selalu kami tunggu syafaatnya sampai hari kiamat.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam pemenuhan Tridharma Perguruan
Tinggi. Kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil dengan
adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada:
Semoga segala bantuan dan perhatian Bapak/Ibu guru di PAUD Terpadu Pelangi
mendapat balasan dari Allah SWT, amin.
Bumiayu,
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pembelajaran matematika saat PAUD akan berpengaruh terhadap kualitas
pendidikan yang lebih tinggi yaitu sekolah dasar. Beberapa hal yang terjadi saat
pembelajaran matematika adalah anak-anak lebih sering diminta untuk
menghapalkan angka-angka, jumlah, bentuk-bentuk geometri, berbagai lambang
dan bahasa matematik, tanpa memahami konsep dasar matematika. Hal ini akan
mengakibatkan anak mengalami kesulitan ketika memasuki sekolah dasar. Konsep
dasar matematika sangat dibutuhkan untuk anak usia dini. Anak menggunakan
konsep dasar matematika dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Seperti contohnya
ketika anak hanya boleh memakan buah rambutan 2 kali dalam sehari. Maka anak
mengambil hanya dua buah saja buah rambutan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendekatan pedagogis dalam
penyelenggaraan pendidikan anak yang dimulai dari saat periode kelahiran sampai
anak berusia enam tahun (Santi, 2009). Aspek sosial, emosional, kognitif, bahasa
dan pendidikan jasmani tidak dipelajari secara terpisah oleh anak yang masih sangat
muda. Orang dewasa yang sudah lebih dulu dapat menolong diri sendiri akan
membantu seorang anak dalam masa perkembangannya dan diharapkan
memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang masih memerlukan bantuan.
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang
akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Selain itu, PAUD dapat
memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasanya.
Begitu pentingnya usia dini, sehingga sering dikatakan sebagai masa keemasan
(Golden Age), yaitu suatu masa yang paling tepat untuk mengembangkan seluruh
kemampuan dan aspek perkembangan yang ada pada diri anak. Melalui pemberian
stimulasi bagi anak yang bisa dilakukan melalui proses pendidikanakan membantu
perkembangan seluruh aspeknya. Termasuk aspek dalam pengembangan
1
kemampuan matematik pada anak.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan guru – guru yang
memahami akan konsep pembelajaran matematika dasar yang tepat. Mengenal
konsep matematika yang tepat sejak usia dini akan membantu menguatkan
kemampuan anak dalam matematika di jenjang yang lebih tinggi. Hal yang perlu
dilakukan dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan guru- guru paud di
lingkungan PAUD terpadu Pelangi, maka perlu dilaksanakan kegiatan pengenalan
matematika dasar. Kegiatan ini akan memberikan pengetahuan bagi Guru dalam
mendampingi dan membimbing anak- anaknya untuk mengenalkan konsep
matematika. Serta diharapkan dapat memotivasi anak untuk senang belajar serta
mengurangi kesulitan yang dialami anak dalam belajar matematika kelak di
kemudian hari.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Perlunya upaya dalam mengembangkan kemampuan anak usia dini tentang
konsep dasar matematika. Kemampuan anak hanya sebatas menyebutkan bilangan
1-10 tetapi belum di terapkan atau dikaitkan dengan benda kongkrit dalam
kehidupan sehari hari.
Berdsarkan permasalahan diatas, rumusan masalahnya adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan dan pemahaman guru dalam mengembangkan
kemampuan dasar matematika pada anak usia dini ?
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman guru dalam mengembangkan kemampuan dasar
matematika pada anak usia dini.
D. Manfaat Kegiatan
Adapun Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki manfaat diantaranya
sebagai berikut:
1. Guru mampu memaksimalkan pembelajan tentang konsep matematika dasar
pada anak usia dini
2
2. Guru mempunyai suatu teknik yang baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Guru dapat mengkaitkan kehidupan sehari- hari dalam pembelajaran daring.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE KEGIATAN PPM
A. Tinjauan Pustaka
1. Pentingnya Matematika
Dalam kehidupan ini kita tidak pernah lepas dengan matematika, maka
dari itu matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diperlukan
manusiadalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Misalnya ketika
berbelanja maka kita perlu memilih dan menghitung jumlah benda yang akan
dibeli dan harga yang harus dibayar. Saat akan pergi, kita perlu mengingat arah
jalan tempat yang akan didatangi, berapa lama jauhnya, serta memilih jalan yang
lebih bisa cepat sampai di tujuan, dll.
Berpikir mengenai matematika tidak akan jauh membicarakan tentang
persamaan dan perbedaan, pengaturan informasi/data, memahami tentang angka,
jumlah, pola-pola, ruang, bentuk, perkiraan dan perbandingan. Pengetahuan
mengenai matematika sebenarnya sudah bisa diperkenalkan pada anak sejak usia
dini (usia lahir-6 tahun). Pada anak-anak usia di bawah tiga tahun, konsep
matema- tika ditemukan dari pengalaman bermainnya. Misalnya saat
membagikan permen kepada setiap temannya, menuang air dari satu wadah ke
wadah lain, menghitung banyak telur yang dibutuhkan saat membuat kue, atau
bertepuk tangan mengkuti pola irama. Mengenalkan Konsep matematika dapat
dilakukan melalui kegiatan sehari-hari.
2. Pentingnya Mempelajari Konsep Operasi Bilangan Pada Anak Usia Dini
Bilangan adalah konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai
oleh anak, karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep
matematika selanjutnya pada jenjang pendidikan formal berikutnya. Bilangan
adalah suatu obyek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk kedalam
unsur yang tidak didefinisikan (underfined term). Untuk menyatakan suatu
bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka.
4
Bilangan dengan angka menyatakan konsep yang berbeda, bilangan
berkenaan dengan nilai sedangkan angka bukan nilai melainkan suatu notasi
tertulis dari sebuah bilangan. Sedangkan yang dimaksud dengan operasi
bilangan pengerjaan pada nilai bilangan. Bilangan itu mewakili banyaknya
suatu benda (Sudaryanti, 2006:1).
Fungsi utama pengenalan matematika ialah mengembangkan aspek
kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berpikir logis matematik.
Operasi bilangan termasuk dalam hubungan matematis, setelah anak mampu
berhitung, anak akan menyampaikanya secara matematis.
Jika anak sudah mengenal bilangan dan memahami operasi bilangan
maka anak telah berpikir logis dan matematis, meskipun dengan cara yang
sangat sederhana.
3. Prinsip-Prinsip Pengenalan Konsep Operasi Bilangan
a. Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami
melalui pengamatan terhadap alam sekitar
b. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan berhitung diberikan secara
bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari kongkrit ke abstrak,
mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih kompleks
c. Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan
berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya
sendiri
d. Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan
memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat
peraga/media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan
bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan
e. Bahasa yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya
bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar anak. 6. Dalam permainan berhitung anak
dapat dikelompokkan sesuai tahap penguasa-annya yaitu tahap
5
konsep, masa transisi dan lambang.
f. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal
sampai akhir kegiatan.
6
suatu himpunan. Misalnya: jenis, warna, bentuk, dan lain-lain.
b. Membandingkan (comparation) Membandingkan merupakan
kemampuan untuk membandingkan dua buah benda (objek) berdasarkan
ukuran ataupun jumlahnya (kualitas).
c. Mengurutkan (seriation) Mengurutkan adalah kemampuan
membandingkan ukuran atau kuantitas lebih dari dua benda. Cara
mengurutkannya dari paling pendek ke paling panjang.
d. Menyimbolkan (symbolization) Menyimbolkan merupakan
kemampuan dalam membuat symbol atas kuantitas berupa: angka atau
bilangan, simbol tanda operasi dari sebuah proses perhitungan.
7
b. Aljabar
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak
dalam sistematika angka yang memiliki pola secara natural dan
terstruktur. Misalnya Anak – anak diajak untuk membangun pikiran dan
ide dalam meneruskan pola yang dimulai oleh orang tua, contohnya anak
diminta untuk mengurutkan permen bertangkai dan permen yang tak
bertangkai. Atau mengurutkan es krim berdasarkan bilangan.Atau
1).Mengajak anak bermain menyusun antrian mobil- mobilan
membentuk pola barisan merah, hitam, merah, hitam, merah, hitam
2).Mengajak anak bermain membuat rantai gelang dari kertas warna
putih, biru, hijau, putih, biru, hijau.
c. Geometri
Pengertian yang geometri yang dimaksud di sini adalah anak mengenal
bentuk-bentuk geometri (segitiga, segi empat, persegi, lingkaran) yang
sama dan posisi dirinya dalam suatu ruang. Anak bisa paham tentang
pengertian ruang yang dimaksud di sini ketika mereka sadar akan posisi
dirinya dihubungkan dengan benda-benda dan penataan di sekelilingnya.
Anak belajar tentang lokasi/tempat dan letak/posisi, seperti: di atas, di
bawah, pada, di dalam, di luar. Selain itu, anak juga belajar tentang
pengertian jarak, seperti: dekat, jauh, dll. Mengenalkanmengajak anak
bermain sambil mengamati berbagai benda di sekelilingnya. Anak akan
belajar bahwa benda yang satu mempunyai bentuk yang sama dengan
benda yang satunya. Ketika anak melihat buah apel dan bercerita, “Buah
apel ini bentuknya seperti bola,” maka sebenarnya anak sedang
mengembangkan pengertian tentang geometri. Orang tua yang memiliki
anak usia 1-3 tahun dapat menyediakan balok-balok lunak atau kardus-
kardus bekas obat dari berbagai ukuran agar anak bisa bereksplorasi dan
membangun. Misalnya kita mengenalkan pada anak konsep ruang, yang
mana atas, bawah dan di depan dan di belakang. Dengan menggunakan
media buah buahan dan meja (konsep bangun datar) Yaitu dengan
8
menaruh buah di bawah atau di atas meja, atau bisa juga menaruh kue di
dalam atau di luar kotak kue (konsep bangun ruang)
d. Pengukuran
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak,
yang melibatkan angka untuk mengetahui ukuran suatu benda jadi
angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu, dapat dibandingkan
pada benda yang sejenis.
Misalnya: ajak anak-anak bermain toko-tokoan, dan menaruh beberapa
buah plastik di atas alat ukur mainan (timbangan), misalnya jika berat
buah diatas timbangan adalah 2 kg, maka harganya 10 ribu (konsep
berat), mengajak anak mengukur panjang dan lebar rak mainan
menggunakan balok unit, mengajak anak menghitung jumlah cangkir
berisi pasir yang diperlukan untuk mengisi penuh sebuah ember kecil
dengan pasir, mengajak anak mengukur karpet menggunakan pita.
B. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan pengabdian pengenalan matematika dasar pada ibu guru
paud terpadu pelangi
C. Metode Kegiatan
9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12
Lampiran 1
13
Lampiran 2
FOTO FOTO KEGIATAN
14
15
Lampiran 3
16
17
Lampiran 4.
MODUL KEGIATAN
18
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2020
Bermain Matematika
Yang Menyenangkan
Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Namun dalam implementasinya, pelaksanaan PJJ tidak selalu
Maret 2020, Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud berjalan mulus. Khususnya dalam pendidikan anak usia dini,
No. 4 tahun 2020 yang menetapkan aturan belajar dari rumah masih banyak keluhan dari guru mengenai kesulitan dalam
(learn from home) bagi anak-anak sekolah dan bekerja dari rumah mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet, internet
(work from home) bagi guru, termasuk mereka yang bekerja di tidak stabil, kesulitan mengomunikasikan pesan kepada orang tua,
satuan PAUD. Untuk dunia pendidikan di Indonesia kondisi ini kesulitan menyusun perencanaan pembelajaran yang sederhana
merupakan hal yang tak terduga bagi guru, orang tua, dan anak. dan sesuai untuk diterapkan anak di rumah melalui orangtua,
Guru, orang tua, dan anak- anak tiba-tiba harus mencari cara agar dan juga kesulitan guru dalam melakukan penilaian terhadap
proses belajar tetap berjalan meskipun mereka di rumah dalam hasil belajar anak di rumah. Di sisi lain, keluhan juga datang
jangka waktu yang tidak tentu. dari orangtua, yaitu kesulitan mendampingi anak belajar karena
belum paham caranya, tidak biasa menggunakan teknologi digital
Sebagian satuan PAUD masih tetap dapat melaksanakan proses untuk pembelajaran anak, tidak memahami maksud pesan yang
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan disampaikan guru, dan lain-lain.
komunikasi (TIK). Sebagian satuan PAUD yang lain, mengalami
kesulitan disebabkan jaringan internet yang tidak stabil atau Berdasarkan berbagai kendala yang dialami guru dan orangtua,
bahkan tidak ada. Pada keadaan seperti ini, peran Pemerintah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka fasilitasi
untuk mendukung orang tua, guru, dan anak dalam pembelajaran kebijakan belajar dari rumah telah menyusun seperangkat
di rumah menjadi sangat penting. Salah satu upaya yang dilakukan bahan ajar salah satunya berjudul Bermain Matematika Yang
Pemerintah, antara lain, menyediakan materi belajar pendidikan Menyenangkan Dengan Anak Di Rumah. Melalui bahan ajar
jarak jauh (PJJ) bagi semua sasaran pendidikan dari jenjang PAUD, ini diharapkan guru dan orang tua memiliki pedoman dalam
pendidikan dasar hingga pendidikan menengah melalui tayangan pelaksanaan pembelajaran bersama anak di rumah.
televisi TVRI dan berbagai sumber belajar daring, seperti Rumah
Belajar, PAUD Pedia dan Anggun PAUD.
Melalui kegiatan bermain matematika yang Konsep matematika permulaan yang perlu dikenalkan
menyenangkan sejak usia dini, anak diharapkan mampu: kepada anak di antaranya adalah sebagai beriut.
1. membelajarkan anak konsep matematika yang benar
dengan cara yang menarik dan menyenangkan 1. Mencocokkan
2. menghindari ketakutan terhadap matematika sejak Konsep matematika yang digunakan untuk
awal menggambarkan hal-hal yang memiliki kesamaan
3. membantu anak belajar matematika secara alami (misalnya kesamaan desain atau warna). Mencocokkan
melalui bermain merupakan konsep korespondensi satu-satu.
4. menstimulasi aspek perkembangan kognitif anak Korespondensi ialah kemampuan untuk mencari dan
untuk belajar memecahkan masalah, berpikir logis, menghubungkan sebuah benda dengan pasangannya,
kritis, dan kreatif satu benda hanya memiliki satu pasangan.
5. mengenal konsep matematika secara matang sebagai Kemampuan mencocokkan merupakan konsep
dasar untuk kemampuan membaca anak (misalnya: matematika paling awal yang harus di kembangkan
kemampuan untuk mengenal bentuk, memahami dan merupakan bentuk dasar perkembangan dari
posisi kanan kiri) kemampuan berpikir logis. Kegiatan mencocokkan
dimulai dengan mengidentifikasi persamaan dan
6. membangun aspek sosial emosional, anak belajar
perbedaan objek/ benda.
untuk bekerja sama dengan teman atau orang
dewasa, percaya diri, mandiri, sabar serta mampu
belajar menaati aturan main.
3. Seriasi
Luar Dalam
12
Dalam mengenalkan konsep matematika yang Kalau Kau Suka Hati (Modifikasi)
menyenangkan, guru dan orang tua dapat mengajak
anak untuk bernyanyi dan bertepuk tangan. Kegiatan Kalau kau suka hati tepuk satu (prok)
ini sangat mudah karena mampu dilakukan tanpa Kalau kau suka hati tepuk dua (prok prok)
menyiapkan alat dan bahan tertentu. Sebagai contoh Kalau kau suka hati mari kita lakukan
anak dikenalkan lagu. Kalau kau suka hati tepuk tiga (prok prok prok)
Langkah-langkah permainan:
1. Ajak anak ke halaman, bersama anak temukan letak
pot-pot berisi tanaman.
c. Mengumpulkan dan menghitung batu-batu
2. Bersama anak, kumpulkan semua pot berisi
Langkah-langkah permainan: tanaman di tengah halaman/tempat yang luas.
1. Saat di halaman, ajak anak untuk mengamati 3. Ajak anak untuk mengamati persamaan dan
bebatuan yang ada dan mengumpulkannya. perbedaan pot-pot berisi tanaman yang sudah
2. Ajak anak menghitung bebatuan yang dikumpulkan.
dikumpulkan
Contoh pertanyaannya sebagai berikut: 1. Guru dan orang tua harus memahami konsep-
konsep matematika permulaan, matematika yang
1. Benda-benda di sekitar kita apa lagi ya yang bisa
ada di keseharian kita.
kita kelompokkan?
2. Gunakan benda-benda konkret yang mudah ditemui
2. Bisa kita tambahkan benda apa lagi ya supaya
di rumah.
bangunannya lebih tinggi?
3. Libatkan orang tua atau orang dewasa di sekitar
3. Bagaimana dengan pohon yang ada di halaman,
anak agar kegiatan main lebih menarik.
yang mana yang lebih tinggi?
4. Pilih alat/bahan main yang aman dan mudah
4. Kelompok manakah yang lebih banyak? Yuk kita
ditemukan di rumah.
hitung
5. Beri kesempatan anak untuk mencoba bermain
5. Kelompok manakah yang lebih banyak? Yuk kita
langsung.
buat grafiknya.
6. Dampingi anak selama proses kegiatan main
6. Apakah ada benda-benda lain yang ingin kita ukur?
matematika
7. Berikan pujian bila anak telah selesai melakukan
kegiatan bermain matematika.
8. Selalu ajak anak untuk menceritakan kegiatan main
apa yang sudah dilakukannya.
9. Orang tua mendokumentasikan kegiatan main anak.
Dapat dilakukan dengan:
a. mengambil gambar (foto) proses bermain
(minimal saat awal, saat anak asyik, saat anak
tuntas dengan bermainnya)
penilaian.paud@kemdikbud.go.id