Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


PENGENALAN MATEMATIKA DASAR PADA IBU GURU
PAUD TERPADU PELANGI

DISUSUN OLEH:
SOFRI RIZKA AMALIA, M.Pd
NIDN. 0606059001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PERADABAN
2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat
sehat yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelenggarankan pengabdian pada
masyarakat dengan lancar dan kami dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada
masyarakat. Shalawat dan salam kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW, yang
selalu kami tunggu syafaatnya sampai hari kiamat.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam pemenuhan Tridharma Perguruan
Tinggi. Kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil dengan
adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Yahya A. Muhaimin selaku rektor Universitas Peradaban Bumiayu,


2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
3. Kepala Sekolah Paud Terpadu Pelangi,
4. Segenap Ibu Guru Paud Terpadu Pelangi.

Semoga segala bantuan dan perhatian Bapak/Ibu guru di PAUD Terpadu Pelangi
mendapat balasan dari Allah SWT, amin.

Bumiayu,

Sofri Rizka Amalia, M.Pd.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i


LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi…………………………………………………………... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah …………………………………… 2
C. Tujuan Kegiatan…………………………………………………………. 2
D. Manfaat Kegiatan………………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE KEGIATAN PPM
A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………………… 4
B. Khalayak sasaran…………………………………………………………. 9
C. Metode Kegiatan…………………………………………………………. 9
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENUTUP
A. Hasil pelaksanaan kegiatan………………………………………………. 10
B. Penutup ………………………………………………………………….. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………… 12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Pembelajaran matematika saat PAUD akan berpengaruh terhadap kualitas
pendidikan yang lebih tinggi yaitu sekolah dasar. Beberapa hal yang terjadi saat
pembelajaran matematika adalah anak-anak lebih sering diminta untuk
menghapalkan angka-angka, jumlah, bentuk-bentuk geometri, berbagai lambang
dan bahasa matematik, tanpa memahami konsep dasar matematika. Hal ini akan
mengakibatkan anak mengalami kesulitan ketika memasuki sekolah dasar. Konsep
dasar matematika sangat dibutuhkan untuk anak usia dini. Anak menggunakan
konsep dasar matematika dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Seperti contohnya
ketika anak hanya boleh memakan buah rambutan 2 kali dalam sehari. Maka anak
mengambil hanya dua buah saja buah rambutan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendekatan pedagogis dalam
penyelenggaraan pendidikan anak yang dimulai dari saat periode kelahiran sampai
anak berusia enam tahun (Santi, 2009). Aspek sosial, emosional, kognitif, bahasa
dan pendidikan jasmani tidak dipelajari secara terpisah oleh anak yang masih sangat
muda. Orang dewasa yang sudah lebih dulu dapat menolong diri sendiri akan
membantu seorang anak dalam masa perkembangannya dan diharapkan
memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang masih memerlukan bantuan.
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang
akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Selain itu, PAUD dapat
memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasanya.
Begitu pentingnya usia dini, sehingga sering dikatakan sebagai masa keemasan
(Golden Age), yaitu suatu masa yang paling tepat untuk mengembangkan seluruh
kemampuan dan aspek perkembangan yang ada pada diri anak. Melalui pemberian
stimulasi bagi anak yang bisa dilakukan melalui proses pendidikanakan membantu
perkembangan seluruh aspeknya. Termasuk aspek dalam pengembangan
1
kemampuan matematik pada anak.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan guru – guru yang
memahami akan konsep pembelajaran matematika dasar yang tepat. Mengenal
konsep matematika yang tepat sejak usia dini akan membantu menguatkan
kemampuan anak dalam matematika di jenjang yang lebih tinggi. Hal yang perlu
dilakukan dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan guru- guru paud di
lingkungan PAUD terpadu Pelangi, maka perlu dilaksanakan kegiatan pengenalan
matematika dasar. Kegiatan ini akan memberikan pengetahuan bagi Guru dalam
mendampingi dan membimbing anak- anaknya untuk mengenalkan konsep
matematika. Serta diharapkan dapat memotivasi anak untuk senang belajar serta
mengurangi kesulitan yang dialami anak dalam belajar matematika kelak di
kemudian hari.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Perlunya upaya dalam mengembangkan kemampuan anak usia dini tentang
konsep dasar matematika. Kemampuan anak hanya sebatas menyebutkan bilangan
1-10 tetapi belum di terapkan atau dikaitkan dengan benda kongkrit dalam
kehidupan sehari hari.
Berdsarkan permasalahan diatas, rumusan masalahnya adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan dan pemahaman guru dalam mengembangkan
kemampuan dasar matematika pada anak usia dini ?
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman guru dalam mengembangkan kemampuan dasar
matematika pada anak usia dini.
D. Manfaat Kegiatan
Adapun Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki manfaat diantaranya
sebagai berikut:
1. Guru mampu memaksimalkan pembelajan tentang konsep matematika dasar
pada anak usia dini

2
2. Guru mempunyai suatu teknik yang baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Guru dapat mengkaitkan kehidupan sehari- hari dalam pembelajaran daring.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE KEGIATAN PPM

A. Tinjauan Pustaka
1. Pentingnya Matematika
Dalam kehidupan ini kita tidak pernah lepas dengan matematika, maka
dari itu matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diperlukan
manusiadalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Misalnya ketika
berbelanja maka kita perlu memilih dan menghitung jumlah benda yang akan
dibeli dan harga yang harus dibayar. Saat akan pergi, kita perlu mengingat arah
jalan tempat yang akan didatangi, berapa lama jauhnya, serta memilih jalan yang
lebih bisa cepat sampai di tujuan, dll.
Berpikir mengenai matematika tidak akan jauh membicarakan tentang
persamaan dan perbedaan, pengaturan informasi/data, memahami tentang angka,
jumlah, pola-pola, ruang, bentuk, perkiraan dan perbandingan. Pengetahuan
mengenai matematika sebenarnya sudah bisa diperkenalkan pada anak sejak usia
dini (usia lahir-6 tahun). Pada anak-anak usia di bawah tiga tahun, konsep
matema- tika ditemukan dari pengalaman bermainnya. Misalnya saat
membagikan permen kepada setiap temannya, menuang air dari satu wadah ke
wadah lain, menghitung banyak telur yang dibutuhkan saat membuat kue, atau
bertepuk tangan mengkuti pola irama. Mengenalkan Konsep matematika dapat
dilakukan melalui kegiatan sehari-hari.
2. Pentingnya Mempelajari Konsep Operasi Bilangan Pada Anak Usia Dini
Bilangan adalah konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai
oleh anak, karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep
matematika selanjutnya pada jenjang pendidikan formal berikutnya. Bilangan
adalah suatu obyek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk kedalam
unsur yang tidak didefinisikan (underfined term). Untuk menyatakan suatu
bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka.

4
Bilangan dengan angka menyatakan konsep yang berbeda, bilangan
berkenaan dengan nilai sedangkan angka bukan nilai melainkan suatu notasi
tertulis dari sebuah bilangan. Sedangkan yang dimaksud dengan operasi
bilangan pengerjaan pada nilai bilangan. Bilangan itu mewakili banyaknya
suatu benda (Sudaryanti, 2006:1).
Fungsi utama pengenalan matematika ialah mengembangkan aspek
kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berpikir logis matematik.
Operasi bilangan termasuk dalam hubungan matematis, setelah anak mampu
berhitung, anak akan menyampaikanya secara matematis.
Jika anak sudah mengenal bilangan dan memahami operasi bilangan
maka anak telah berpikir logis dan matematis, meskipun dengan cara yang
sangat sederhana.
3. Prinsip-Prinsip Pengenalan Konsep Operasi Bilangan
a. Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami
melalui pengamatan terhadap alam sekitar
b. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan berhitung diberikan secara
bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari kongkrit ke abstrak,
mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih kompleks
c. Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan
berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya
sendiri
d. Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan
memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat
peraga/media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan
bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan
e. Bahasa yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya
bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar anak. 6. Dalam permainan berhitung anak
dapat dikelompokkan sesuai tahap penguasa-annya yaitu tahap
5
konsep, masa transisi dan lambang.
f. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal
sampai akhir kegiatan.

4. Tahap-tahap Penguasaan Berhitung Anak Usia Dini


Berdasarkan Depdiknas (2000; 7-8) dalam pedoman permainan berhitung
di Taman Kanak-Kanak tiga tahapan penguasaan berhitung di jalur matematika
yaitu

a. Penguasaan konsep Pemahaman dan pengertian tentang sesuatu dengan


menggunakan benda dan peristiwa kongkrit, seperti pengenalan warna,
bentuk dan menghitung bilangan.

b. Masa Transisi Proses berfikir yang merupakan masa peralihan dari


pemahaman kongkrit menuju pengenalan lambang yang abstrak, di mana
benda kongkrit itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya.
Hal ini harus dilakukan guru secara bertahap sesuai dengan laju dan
kecepatan kemampuan anak yang secara individual berbeda. Misalnya,
ketika guru menjelaskan konsep satu dengan menggunakan benda (satu
buah pensil), anak-anak dapat menyebutkan benda lain yang memiliki
konsep sama, sekaligus mengenalkan bentuk lambang dari angka satu itu.

c. Lambang Merupakan visualisasi dari berbagai konsep. misalnya lambang


7 untuk menggambarkan konsep bilangan tujuh, merah untuk
menggambarkan konsep warna, besar untuk menggambarkan konsep ruang,
dan persegi empat untuk menggambarkan konsep bentuk.
5. Kemampuan Dasar Berhitung Anak Usia Dini
Terdapat beberapa kelompok dasar berhitung yang harus di kembangkan
untuk anak usia dini yaitu:
a. Mengelompokan (classification) Mengelompokan merupakan
kemampuan anak dalam mengelompokan suatu benda berdasarkan
sesuatu. Benda tersebut di kelompokan sesuai dengan jenisnya dalam

6
suatu himpunan. Misalnya: jenis, warna, bentuk, dan lain-lain.
b. Membandingkan (comparation) Membandingkan merupakan
kemampuan untuk membandingkan dua buah benda (objek) berdasarkan
ukuran ataupun jumlahnya (kualitas).
c. Mengurutkan (seriation) Mengurutkan adalah kemampuan
membandingkan ukuran atau kuantitas lebih dari dua benda. Cara
mengurutkannya dari paling pendek ke paling panjang.
d. Menyimbolkan (symbolization) Menyimbolkan merupakan
kemampuan dalam membuat symbol atas kuantitas berupa: angka atau
bilangan, simbol tanda operasi dari sebuah proses perhitungan.

6. Konten Standar Matematika untuk Anak Usia Dini


Konten Standar Matematika untuk anak usia dini menurut NCTM (National
Council of Teachers of Mathematics) adalah sebagai berikut :
a. Angka dan pengoperasiannya
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak
dalam konsep bilangan atau pemahaman angka, yang membuat
hubungan antara pengoperasiannya dan angkanya ditandai dengan
penambahan dan pengurangan. Misalnya : anak diminta untuk
menghitung bentuk– bentuk berdasarkan warna, lalu setelah itu ajaklah
anak–anak untuk dan balok asesoris. Ajaklah anak untuk menyusun
barisan antrian mobil. Berikan gagasan untuk meletakan batasan pada
setiap mobil dengan menggunakan balok asesoris.2. Ajukan anak
dengan pertanyaan seperti, “ Berapa umurmu sekarang?” Ketika anak
menjawab ” dua” maka tunjukan dengan dua jari sambil mengucapkan
“dua”.3. Ajaklah anak untuk bersama-sama bermain menumpuk
beberapa balok atau kardus. Ketika selesai, tanyakan pada anak,
“bangunan siapa yang lebih tinggi”. Biarkananak berkata “punyaku
yang lebih tinggi”. Kemudian mintalah anak untuk menghitung balok
atau kardus yang sudah ditumpuknya.

7
b. Aljabar
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak
dalam sistematika angka yang memiliki pola secara natural dan
terstruktur. Misalnya Anak – anak diajak untuk membangun pikiran dan
ide dalam meneruskan pola yang dimulai oleh orang tua, contohnya anak
diminta untuk mengurutkan permen bertangkai dan permen yang tak
bertangkai. Atau mengurutkan es krim berdasarkan bilangan.Atau
1).Mengajak anak bermain menyusun antrian mobil- mobilan
membentuk pola barisan merah, hitam, merah, hitam, merah, hitam
2).Mengajak anak bermain membuat rantai gelang dari kertas warna
putih, biru, hijau, putih, biru, hijau.
c. Geometri
Pengertian yang geometri yang dimaksud di sini adalah anak mengenal
bentuk-bentuk geometri (segitiga, segi empat, persegi, lingkaran) yang
sama dan posisi dirinya dalam suatu ruang. Anak bisa paham tentang
pengertian ruang yang dimaksud di sini ketika mereka sadar akan posisi
dirinya dihubungkan dengan benda-benda dan penataan di sekelilingnya.
Anak belajar tentang lokasi/tempat dan letak/posisi, seperti: di atas, di
bawah, pada, di dalam, di luar. Selain itu, anak juga belajar tentang
pengertian jarak, seperti: dekat, jauh, dll. Mengenalkanmengajak anak
bermain sambil mengamati berbagai benda di sekelilingnya. Anak akan
belajar bahwa benda yang satu mempunyai bentuk yang sama dengan
benda yang satunya. Ketika anak melihat buah apel dan bercerita, “Buah
apel ini bentuknya seperti bola,” maka sebenarnya anak sedang
mengembangkan pengertian tentang geometri. Orang tua yang memiliki
anak usia 1-3 tahun dapat menyediakan balok-balok lunak atau kardus-
kardus bekas obat dari berbagai ukuran agar anak bisa bereksplorasi dan
membangun. Misalnya kita mengenalkan pada anak konsep ruang, yang
mana atas, bawah dan di depan dan di belakang. Dengan menggunakan
media buah buahan dan meja (konsep bangun datar) Yaitu dengan
8
menaruh buah di bawah atau di atas meja, atau bisa juga menaruh kue di
dalam atau di luar kotak kue (konsep bangun ruang)
d. Pengukuran
Adalah salah satu kemampuan bermatematika yang digunakan anak,
yang melibatkan angka untuk mengetahui ukuran suatu benda jadi
angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu, dapat dibandingkan
pada benda yang sejenis.
Misalnya: ajak anak-anak bermain toko-tokoan, dan menaruh beberapa
buah plastik di atas alat ukur mainan (timbangan), misalnya jika berat
buah diatas timbangan adalah 2 kg, maka harganya 10 ribu (konsep
berat), mengajak anak mengukur panjang dan lebar rak mainan
menggunakan balok unit, mengajak anak menghitung jumlah cangkir
berisi pasir yang diperlukan untuk mengisi penuh sebuah ember kecil
dengan pasir, mengajak anak mengukur karpet menggunakan pita.
B. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan pengabdian pengenalan matematika dasar pada ibu guru
paud terpadu pelangi
C. Metode Kegiatan

Kegiatan utama yang dilakukan adalah pelatihan pengenalan konsep dsar


matematika bagi guru-guru di PAUD terpadu Pelangi. Oleh karena itu, metode
yang dianggap tepat pada pelaksanaan kegiatan PPM tersebut adalah pelatihan
mencakup ceramah disertai diskusi. Secara rinci, pelaksanaan kegiatan pelatihan
adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan peserta pelatihan, kemudian memberi penjelasan mengenai
tujuan pelaksanaan pelatihan.
2. Menyampaikan materi secara teori tentang konsep dasar matematika pada
usia dini.
3. Melaksanakan tanya jawab berkenaan dengan materi

9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENUTUP

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Pengabdian pada masyarakat tentang pelatihan jarimatika dan sempoa
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 05 Oktober 2020. Pelaksanaan pengabdian
pengenalan konsep dasar matematika berjalan dengan baik dan lancer. Kegiatan
diawali dengan penyampaian materi pembahasan dengan melibatkan peserta melalui
pembahasan materi pada modul yang telah disediakan oleh tim pengabdi secara
bersama-sama, selanjutnya diadakan tanya jawab. Dari pengamatan selama kegiatan
berlangsung dapat dijelaskan bahwa motivasi dan partisipasi peserta sangat
signifikan positif, indikatornya adalah pelatihan diikuti oleh 21 lebih peserta.
Dengan adanya motivasi tersebut, kami selaku tim pengabdian merasa bahwa
pelatihan yang dilaksanakan mencapai target ideal. Kemudian adanya perubahan
saat pembelajaran tentang konsep matematika, guru yang sudah mengikuti pelatihan
bisa mengaplikasikan pengetahuan yang didapat saat pelatihan.
B. Penutup
1. Kesimpulan
Program pelatihan dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan dengan
lancar sesuai dengan rencana kegiatan. Kegiatan ini mendapat sambutan sangat
baik terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti pelatihan dengan tidak
meninggalkan tempat sebelum waktu pelatihan berakhir.
2. Saran
Berdasarkan evaluasi setelah dilaksanakannya pengabdian pengenalan konsep
dasar matematika, di sarankan adanya kegiatan pelatihan lanjutan untuk
memperdalam penguasaan dan pemahaman tentang konsep dasar matematika
pada usia paud dan dapat dilakukan peer teaching untuk memperoleh
pembelajaran yang maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, L. (2014). Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: Rosda.


Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Santi, D. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini -Antara Teori dan Praktek-. Jakarta:
Indeks.
Shadiq, F. (2009). Aplikasi Teori Belajar. Yogyakarta: Depdiknas, P4TK Matematika
Yogyakarta.
Sujiono, Y. N. (2012). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda.

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN

12
Lampiran 1

13
Lampiran 2
FOTO FOTO KEGIATAN

14
15
Lampiran 3

16
17
Lampiran 4.

MODUL KEGIATAN

18
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2020

Bermain Matematika
Yang Menyenangkan

Dengan Anak Di Rumah

DIREKTORAT PAUD KEMDIKBUD 2020


Bermain Matematika
Yang Menyenangkan

Dengan Anak Di Rumah


Judul:

Ber main Matematika Yang

Menyenangkan Dengan Anak Di Rumah

Diterbitkan oleh: Pengarah : Hamid Muhammad, Ph.D.


Penanggung Jawab : Dr. Muhammad Hasbi
Penyunting : ETT Pane, M.Pd.
Penyusun : Dr. Muhammad Hasbi
Eko Tri Rakhmawati, S.Pd.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pembahas : Dr. Sri Kurnianingsih
Jalan Jenderal Sudirman
Gedung E lt. 7, Senayan Jakarta 10270 Ilustrator : Zalsabila Fawaza
Telepon: (021) 57900244
Penata Letak : Arnalis
Sekretariat : Hendra Tamara
Daftar Isi

Daftar Isi iii


Kata Pengantar iv
A. Pengertian Bermain Matematika 1
B. Mengapa anak perlu mengenal matematika? 1
C. Manfaat Bermain Matematika 2
D. Konsep Matematika Permulaan 2
E. Mengenalkan Konsep Matematika dengan Bernyanyi dan Bertepuk tangan 8
F. Kegiatan Main Matematika di Rumah 9
G. Tips Bermain Matematika yang menyenangkan di rumah 19
Daftar Pustaka 20

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH iii


Kata Pengantar

Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Namun dalam implementasinya, pelaksanaan PJJ tidak selalu
Maret 2020, Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud berjalan mulus. Khususnya dalam pendidikan anak usia dini,
No. 4 tahun 2020 yang menetapkan aturan belajar dari rumah masih banyak keluhan dari guru mengenai kesulitan dalam
(learn from home) bagi anak-anak sekolah dan bekerja dari rumah mengoperasikan komputer, mengakses jaringan internet, internet
(work from home) bagi guru, termasuk mereka yang bekerja di tidak stabil, kesulitan mengomunikasikan pesan kepada orang tua,
satuan PAUD. Untuk dunia pendidikan di Indonesia kondisi ini kesulitan menyusun perencanaan pembelajaran yang sederhana
merupakan hal yang tak terduga bagi guru, orang tua, dan anak. dan sesuai untuk diterapkan anak di rumah melalui orangtua,
Guru, orang tua, dan anak- anak tiba-tiba harus mencari cara agar dan juga kesulitan guru dalam melakukan penilaian terhadap
proses belajar tetap berjalan meskipun mereka di rumah dalam hasil belajar anak di rumah. Di sisi lain, keluhan juga datang
jangka waktu yang tidak tentu. dari orangtua, yaitu kesulitan mendampingi anak belajar karena
belum paham caranya, tidak biasa menggunakan teknologi digital
Sebagian satuan PAUD masih tetap dapat melaksanakan proses untuk pembelajaran anak, tidak memahami maksud pesan yang
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan disampaikan guru, dan lain-lain.
komunikasi (TIK). Sebagian satuan PAUD yang lain, mengalami
kesulitan disebabkan jaringan internet yang tidak stabil atau Berdasarkan berbagai kendala yang dialami guru dan orangtua,
bahkan tidak ada. Pada keadaan seperti ini, peran Pemerintah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka fasilitasi
untuk mendukung orang tua, guru, dan anak dalam pembelajaran kebijakan belajar dari rumah telah menyusun seperangkat
di rumah menjadi sangat penting. Salah satu upaya yang dilakukan bahan ajar salah satunya berjudul Bermain Matematika Yang
Pemerintah, antara lain, menyediakan materi belajar pendidikan Menyenangkan Dengan Anak Di Rumah. Melalui bahan ajar
jarak jauh (PJJ) bagi semua sasaran pendidikan dari jenjang PAUD, ini diharapkan guru dan orang tua memiliki pedoman dalam
pendidikan dasar hingga pendidikan menengah melalui tayangan pelaksanaan pembelajaran bersama anak di rumah.
televisi TVRI dan berbagai sumber belajar daring, seperti Rumah
Belajar, PAUD Pedia dan Anggun PAUD.

iv BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


B. Mengapa anak perlu mengenal matematika?

Dalam keseharian, pengetahuan matematika berguna


bagi semua orang dari anak-anak hingga orang dewasa.
Mengenalkan matematika sejak usia dini kepada anak
membantu anak memiliki life skills (kecakapan hidup)
di masa depan. Hampir semua aspek kehidupan
manusia berhubungan dengan matematika. Ketika ingin
memasak nasi, kita harus mengukur seberapa banyak
air yang diperlukan untuk membuat nasi matang dengan
sempurna. Ketika berbelanja, kita harus paham nilai
uang dan mampu menghitungnya.
Kompetensi inti yang berkembang pada anak melalui
A. Pengertian Bermain Matematika kegiatan main matematika adalah:
• Anak mampu memecahkan masalah, menalar,
Bermain matematika bagi anak usia dini merupakan membuktikan, menghubungkan, menentukan alat dan
kegiatan yang dirancang untuk mengenalkan konsep- strategi pemecahan masalah
konsep matematika permulaan dengan cara bermain • Mengomunikasikan pemikirannya dengan
yang menyenangkan. Anak-anak sebenarnya mulai menggunakan benda-benda konkret dalam mengenal
belajar matematika dalam kegiatan sehari-hari. Ketika lambang bilangan.
melihat jari-jari tangannya, anak akan belajar berhitung. • Anak juga mampu melakukan pengukuran dan
Ketika anak memiliki 2 kue coklat dan 1 kue diberikan membandingkan objek dan ruang, membandingkan
kepada ibunya, anak akan tahu bahwa kue coklatnya bentuk dua dan tiga dimensi, menjelaskan letak (lokasi)
bersisa 1 buah. Keseharian anak sangat dekat dengan dan pergerakan benda.
matematika, tetapi banyak yang memahami bahwa
• Anak mampu memahami dan membuat pola,
matematika hanya tentang angka, penjumlahan, dan
serta memperkirakan kelanjutan pola tersebut dan
pengurangan. Padahal, ada banyak konsep matematika
mengeksplorasi tentang ‘kemungkinan’ dalam
permulaan lainnya yang perlu dikenalkan kepada anak.
kehidupan sehari-hari berdasar informasi atau data.

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 1


C. Manfaat Bermain Matematika D. Konsep Matematika Permulaan

Melalui kegiatan bermain matematika yang Konsep matematika permulaan yang perlu dikenalkan
menyenangkan sejak usia dini, anak diharapkan mampu: kepada anak di antaranya adalah sebagai beriut.
1. membelajarkan anak konsep matematika yang benar
dengan cara yang menarik dan menyenangkan 1. Mencocokkan
2. menghindari ketakutan terhadap matematika sejak Konsep matematika yang digunakan untuk
awal menggambarkan hal-hal yang memiliki kesamaan
3. membantu anak belajar matematika secara alami (misalnya kesamaan desain atau warna). Mencocokkan
melalui bermain merupakan konsep korespondensi satu-satu.
4. menstimulasi aspek perkembangan kognitif anak Korespondensi ialah kemampuan untuk mencari dan
untuk belajar memecahkan masalah, berpikir logis, menghubungkan sebuah benda dengan pasangannya,
kritis, dan kreatif satu benda hanya memiliki satu pasangan.
5. mengenal konsep matematika secara matang sebagai Kemampuan mencocokkan merupakan konsep
dasar untuk kemampuan membaca anak (misalnya: matematika paling awal yang harus di kembangkan
kemampuan untuk mengenal bentuk, memahami dan merupakan bentuk dasar perkembangan dari
posisi kanan kiri) kemampuan berpikir logis. Kegiatan mencocokkan
dimulai dengan mengidentifikasi persamaan dan
6. membangun aspek sosial emosional, anak belajar
perbedaan objek/ benda.
untuk bekerja sama dengan teman atau orang
dewasa, percaya diri, mandiri, sabar serta mampu
belajar menaati aturan main.

2 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


2. Mengelompokkan/ Klasifikasi Seriasi adalah kemampuan untuk mengatur atau
memosisikan objek berdasarkan perbedaan dan
Konsep matematika adalah anak mengelompokkan variasi. Seriasi adalah kemampuan yang lebih tinggi
benda berdasarkan ciri-ciri tertentu. Klasifikasi dari membandingkan. Seriasi merupakan kemampuan
merupakan salah satu proses yang penting untuk menempatkan benda-benda dalam satu urutan
mengembangkan konsep bilangan. Anak dapat misalnya, dari urutan yang kecil ke yang lebih besar
mengenal konsep pengelompokan dengan atau sebaliknya.
menemukan kesamaan benda/objek misalnya
berdasarkan warna, jenis, ukuran, bentuk, jumlah, 4. Geometri
dan fungsi.
Geometri merupakan konsep matematika yang
berkaitan dengan pertanyaan bentuk-bentuk dan
hubungan spasial. Memahami bentuk adalah dasar
untuk memahami geometri. Ketika anak-anak mulai
mengidentifikasi bentuk, mereka mengembangkan
pemahaman awal tentang geometri. Sebagian besar
anak-anak prasekolah mulai mempelajari nama-
nama bentuk dua dimensi dasar: lingkaran, persegi,
segitiga, dan persegi panjang.

3. Seriasi

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 3


Selain mengenal bentuk, belajar memahami 5. Pola
hubungan spasial membantu anak-anak berbicara
tentang di mana letak benda-benda itu (pemahaman Pola dapat ditemukan di mana saja, dari pola yang
ruang/ posisi). Konsep-konsep yang dapat dikenalkan sangat sederhana yang berulang dengan dua atau
diantaranya konsep atas bawah, tinggi rendah, di tiga elemen, hingga pola berulang dengan banyak
depan di belakang, di dalam di luar, dan di atas di elemen. Anak-anak mengamati pola di sekolah,
bawah. di rumah, di tempat bermain dan di alam. Mereka
memperhatikan pola pakaian, lagu, alam, dan bahkan
rutinitas sehari-hari mereka. Pola adalah urutan
yang berulang.

Kemampuan mengenali pola mendukung keterampilan


matematika. Ini membantu anak-anak membuat
prediksi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pola yang paling umum adalah pola ABAB: merah,
kuning, merah, kuning. Pola lainnya termasuk pola
AABB : merah, merah, kuning, kuning ataupun pola
ABCABC : piring, sendok, gelas, piring sendok gelas.
Atas Bawah Anak-anak dapat membuat pola menggunakan
warna, bentuk, ukuran atau karakteristik lain yang
diulang beberapa kali.

Luar Dalam

4 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


6. Bilangan bilangan satu dengan memegang satu buah
sendok. Selanjutnya, setelah anak memahami
Bilangan (angka) dan berhitung adalah bagian penting konsep bilangan anak akan berada pada tahap
dari pemahaman konsep matematika anak. Konsep transisi dari benda konkret ke lambang bilangan.
matematika awal ini membangun fondasi untuk
proses matematika yang lebih kompleks di masa Dalam masa transisi ini setiap anak butuh waktu
depan. Beberapa konsep yang perlu dikenalkan yang berbeda sesuai dengan kemampuan
dalam mengenal angka sebagai berikut: masing- masing anak. Kegiatan yang dapat
dilakukan misalnya, anak ditunjukkan angka 2
a. Konsep Lebih Kurang kemudian mampu mengambil dua sendok. Atau
Mengenalkan konsep lebih-kurang kepada anak anak ditunjukkan angka 2 kemudian menunjuk
merupakan kunci awal untuk memahami konsep gambar dua sendok.
penjumlahan dan pengurangan. Gunakan benda-
benda konkret agar anak lebih muda mengenal Contoh kegiatan yang bisa dilakukan antara lain:
konsep lebih-kurang.

Pendidik perlu melakukan kegiatan yang sejenis


berulang-ulang agar anak matang dalam masa
b. Menghitung transisi ini. Pemahaman lambang bilangan muncul
Pengenalan angka pada anak usia dini diawali dari pemahaman konsep dan kematangan di
dengan pemahaman konsep bilangan, transisi dan masa transisi. Anak memahami lambang bilangan
lambang bilangan. Pada tahap pemahaman konsep, berarti anak paham bahwa lambang angka 5 (lima)
anak dikenalkan konsep bilangan menggunakan menggambarkan konsep bilangan 5.
benda konkret, contohnya dikenalkan konsep
BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 5
Pendidik atau orang tua perlu terus menerus 7. Grafik
menguatkan pemahaman konsep bilangan pada
anak. Namun, untuk sampai pada tahap memahami Pengetahuan tentang grafik merupakan konsep
lambang bilangan bergantung kemampuan dan matematika yang dapat dikenalkan setelah
perkembangan tiap-tiap anak, stimulasi, dan anak mampu memilih dan mengelompokkan
penguatan pendidik/ orang tua. benda. Membuat grafik merupakan cara untuk
menampilkan informasi/data yang diperoleh.
c. Urutan Misalnya, anak membuat grafik sederhana tentang
Konsep matematika permulaan yang perlu dikenal baju yang dimilikinya. Contoh lain adalah membuat
anak sebelum berhitung adalah mengenal angka. grafik sederhana dengan menggunakan baskom yang
Keterampilan awal anak dalam mengenal angka dimiliki mama di rumah seperti gambar di bawah ini.
di antaranya mengenal dan menyebutkan angka,
mengetahui urutan angka, memahami bahwa ketika
menghitung setiap angka berhubungan dengan
benda/ objek yang dihitung, mengetahui angka
terakhir yang ditulis adalah jumlah benda/objek,
mengetahui angka yang lebih tinggi mencerminkan
jumlah yang lebih besar.

6 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


8. Pengukuran

Pada tahap awal mengenalkan pengukuran pada


anak, guru perlu mengenalkan konsep lebih panjang,
lebih pendek, lebih ringan, lebih berat, lebih cepat,
dan lebih lambat. Tahap berikutnya, anak diajak
menggunakan alat ukur tidak standar, seperti langkah
kaki, jengkal, dan hasta. Pada tahap lebih tinggi lagi,
anak diajak menggunakan alat ukur standar seperti:
jam ukur
dinding, jam tangan,
standar seperti:penggaris, termometer,
jam dinding, dan
jam tangan, penggaris,
meteran.
ukur thermometer,
standar seperti:
dan jam dinding, jam tangan, penggaris,
meteran.
thermometer, dan meteran.

E. Kegiatan Main Matematika di Rumah

12

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 7


E. Mengenalkan Konsep Matematika dengan Bernyanyi dan Bertepuk Tangan

Dalam mengenalkan konsep matematika yang Kalau Kau Suka Hati (Modifikasi)
menyenangkan, guru dan orang tua dapat mengajak
anak untuk bernyanyi dan bertepuk tangan. Kegiatan Kalau kau suka hati tepuk satu (prok)
ini sangat mudah karena mampu dilakukan tanpa Kalau kau suka hati tepuk dua (prok prok)
menyiapkan alat dan bahan tertentu. Sebagai contoh Kalau kau suka hati mari kita lakukan
anak dikenalkan lagu. Kalau kau suka hati tepuk tiga (prok prok prok)

* Lagu ini mengenalkan konsep berhitung (angkanya


1 2 3 4 (Bangun Pagi) bisa disesuaikan dengan kemampuan anak)

Satu dua tiga empat


Lima enam tujuh delapan Panca Indra Dua
Siapa rajin ke sekolah
Cari ilmu sampai dapat Aku punya dua mata dan dua telinga
Sungguh senang, amat senang Aku punya dua tangan dan dua kakiku
Bangun pagi-pagi sungguh senang Dengan mataku melihat telinga mendengar
Dengan tanganku memegang
* Lagu ini mengenalkan konsep urutan 1 sampai 8 Kaki tuk berjalan

* Lagu ini mengenalkan konsep angka dua melalui


anggota tubuh

8 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


F. Kegiatan Main Matematika di Rumah 2. Tentukan titik awal pengukuran, beri tanda
dengan batu atau benda lain
Pengenalan konsep matematika dapat dilakukan di 3. Siapkan kertas dan pensil/ spidol
mana saja, baik di sekolah, di rumah, di jalan maupun 4. Ajak anak untuk mengukur panjang/ lebar
di sekitar lingkungan anak. Kegiatan main matematika halaman dengan langkah kaki anak (dapat
di rumah dapat dilakukan di halaman, ruang tamu, ruang dicontohkan terlebih dahulu)
makan, kamar tidur, dapur bahkan kamar mandi. Berikut
5. Damping anak selama proses pengukuran,
beberapa contoh kegiatan main matematika yang bisa
setiap anak melangkah ajak/bimbing/amati
dilakukan di rumah.
anak untuk menghitung banyak langkah yang
ditempuh untuk mengukur panjang/ lebar
halaman
6. Setelah selesai, ajak/bimbing/amati anak untuk
menuliskan ukuran panjang/ lebar halaman
Catatan:
*) Sesuaikan Panjang/lebar halaman dengan
kemampuan/usia anak, apabila halaman terlalu
luas ajak anak mengukur setengah panjang
Kegiatan-kegiatan main di bawah ini hanya contoh/ halaman atau sesuai dengan kemampuan anak
inspirasi, alat dan bahan yang digunakan dapat diganti *) Alat ukur boleh diganti langkah kaki, jengkal,
atau disesuaikan dengan yang ada di lingkungan sekitar tongkat, penggaris, meteran. Sesuaikan dengan
alat yang dimiliki dan kemampuan anak
1. Kegiatan main matematika di halaman

a. Mengukur panjang/ lebar halaman


Langkah-langkah permainan:
1. Ajak anak ke halaman, bersama anak anak
amati bentuk halaman

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 9


b. Mengitung tanaman di halaman 3. Anak juga dapat diajak menglompokkan batu-
batu dalam jumlah yang sama.
Langkah-langkah permainan:
4. Setelah selesai semua tanaman dihitung,
1. Ajak anak ke halaman, bersama anak amati bimbing/amati anak untuk menuliskan (dengan
tanaman-tanaman yang ada di halaman media yang ada) berapa banyak tanaman yang
2. Siapkan kertas atau buku dan pensil/krayon ada di halaman.
3. Ajak anak berkeliling halaman sambil
menghitung jumlah tanaman yang ada di
halaman. Bimbing/amati anak selama proses
menghitung tanaman
4. Setelah selesai semua tanaman dihitung,
bimbing/amati anak untuk menuliskan berapa
banyak tanaman yang ada di halaman.

d. Mengurutkan ketinggian tanaman

Alat dan bahan:


Pot-pot berisi tanaman

Langkah-langkah permainan:
1. Ajak anak ke halaman, bersama anak temukan letak
pot-pot berisi tanaman.
c. Mengumpulkan dan menghitung batu-batu
2. Bersama anak, kumpulkan semua pot berisi
Langkah-langkah permainan: tanaman di tengah halaman/tempat yang luas.
1. Saat di halaman, ajak anak untuk mengamati 3. Ajak anak untuk mengamati persamaan dan
bebatuan yang ada dan mengumpulkannya. perbedaan pot-pot berisi tanaman yang sudah
2. Ajak anak menghitung bebatuan yang dikumpulkan.
dikumpulkan

10 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


4. Ajak anak untuk mengurutkan pot-pot berisi 3. Kenalkan plat nomor pada anak kemudian minta
tanaman berdasarkan ketinggiannya. anak untuk menyebutkan plat nomor motornya
5. Bimbing/amati anak selama proses mengurutkan 4. Minta anak untuk menuliskan plat nomor motor di
pot-pot berisi tanaman. buku/kertas
6. Apabila sudah selesai, foto hasil kegiatan 5. Apabila sudah selesai, foto hasil tulisan plat nomor
mengurutkan pot-pot berisi tanaman. anak

Catatan: Plat nomor motor boleh diganti plat nomor


mobil atau nomor rumah. Apabila anak masih
bersemangat menulis, boleh ditambahkan menuliskan
plat nomor motor yang lain, nomor sepatunya, label
-label harga atau angka apapun yang tertulis dibenda
-benda yang ada di rumah.

2. Kegiatan main matematika di ruang tamu

e. Berapa plat nomor motor?


Alat dan bahan:
• Buku/kertas dan pensil/spidol
• Plat nomor mobil

Langkah-langkah kegiatan: a. Benda apa saja yang berbentuk segi empat di


ruang tamu?
1. Siapkan buku/kertas dan pensil/spidol
2. Ajak anak ke halaman (atau garasi) letak motor Langkah-langkah permainan:
berada 1. Ajak anak ke ruang tamu, minta anak untuk
mengamati benda-benda yang ada di ruang tamu.
BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 11
2. Minta anak untuk menemukan benda-benda yang 2. Ketika anak menemukan satu benda (misal vas
berbentuk lingkaran yang ada di ruang tamu. bunga atau toples) tanyakan dimana posisi benda
3. Foto semua benda berbentuk lingkaran yang itu.
berhasil anak temukan di ruang tamu. 3. Dampingi anak selama bermain menemukan
benda-benda di ruang tamu
Catatan: kegiatan main boleh diganti dengan
menemukan benda bentuk segitiga, segiempat atau Videokan (apabila memungkinkan) kegiatan main
persegi panjang. Sesuaikan dengan kemampuan anak anak atau minta anak bercerita tentang benda yang
dan ketersedian benda di rumah. ditemukan dan posisinya kemudian rekam dengan
voice note
Catatan: Sesuaikan jumlah benda dengan usia/
kemampuan anak.

c. Menghitung jumlah meja/kursi

b. Dimanakah aku? (Mengenalkan konsep posisi)

Alat dan Bahan: Alat dan bahan:


• Buku/kertas dan pensil/spidol
Buku agenda, buku cerita, vas bunga, cangkir, tempat
• Kursi-kursi
tisue, snack, bantal sofa, benda lainnya yang mudah
dan aman digunakan anak. Langkah kegiatan:
Langkah kegiatan: 1. Siapkan buku/kertas dan pensil/spidol
1. Ajak anak ke ruang tamu, minta anak menemukan 2. Ajak anak ke ruang tamu
benda-benda yang ada di area ruang tamu 3. Identifikasi letak meja dan kursi di ruang tamu

12 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


4. Ajak/bimbing anak untuk menghitung jumlah meja 2. Ajak anak menuju meja ruang tamu
dan kursi di ruang tamu 3. Ajak/bimbing anak untuk menghitung jumlah meja
5. Minta anak untuk menggambar kursi dan menuliskan dan kursi di ruang tamu
jumlah kursi di sebelah gambar 4. Minta anak untuk menggambar kursi dan menuliskan
6. Minta anak untuk menggambar meja dan menuliskan jumlah kursi di sebelah gambar
jumlah meja di sebelah gambar 5. Minta anak untuk menggambar meja dan menuliskan
jumlah meja di sebelah gambar
Catatan: Apabila anak belum bisa menulis, anak bisa
diminta menyebutkan jumlah meja dan kursi dan Catatan: Apabila anak belum bisa menulis, anak bisa
divideokan/ direkam dengan voice note. diminta menyebutkan jumlah meja dan kursi dan
divideokan/direkam dengan voice note.
d. Mengukur panjang/lebar meja
e. Mengurutkan tinggi anggota keluarga
Langkah kegiatan:
1. Ajak Ayah, Bunda, Kakak, Adik dan semua anggota
keluarga untuk berkumpul di ruang tamu
2. Minta seluruh anggota keluarga untuk berdiri
3. Minta anak untuk mengamati perbedaan tinggi
badan seluruh anggota keluarga
4. Ajak/bimbing anak untuk mengurutkan semua
anggota keluarga berdasarkan ketinggiannya
5. Foto hasil kegiatan
Alat dan bahan:
• Buku/kertas dan pensil/spidol Catatan: Apabila kesulitan mengumpulkan anggota
• Meja berbentuk persegi/persegi panjang keluarga, bisa diganti dengan mengurutkan semua
botol yang ada di rumah atau sesuaikan dengan benda
Langkah kegiatan: yang ada di rumah.
1. Siapkan buku/kertas dan pensil/spidol

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 13


f. Klasifikasi sepatu g. Bisakah kamu membuat 3?

Alat dan bahan: sepatu


Langkah kegiatan:
1. Ajak anak untuk merapikan semua sepatu yang Alat dan bahan:
dimiliki ayah, ibu, kakak dan anggota keluarga lain • Spidol/krayon berbagai warna
2. Minta anak untuk mengelompokkan sepatu • Jepit-jepit rambut
miliknya, milik ayah, miliki ibu dan milik anggota
• Kacang atau kulit kacang
keluarga lain
• Tutup-tutup botol
3. Minta anak menyusun ke rak sepatu, semua sepatu
yang telah dikelompokkan • Buku/kertas
4. Foto sepatu yang sudah ditata di rak sepatu • Botol air mineral, botol saus, botol kecap dll
• Detergen saset
Catatan: Sepatu dapat diganti mainan, sandal, atau
• Bahan-bahan apa saja yang bisa ditemukan di
benda lain di rumah. Apabila tidak ada rak sepatu,
rumah harus aman
cukup minta anak untuk menata sepatu sesuai dengan
klasifikasinya. Langkah-langkah kegiatan:
1. Bawa semua bahan yang diperlukan ke ruang tamu
2. Susun semua bahan di meja/lantai semenarik
mungkin

14 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


3. Tuliskan angka 3 (tiga) di kertas a. Pasangan panci dengan tutupnya atau gelas
4. Minta anak untuk menulis angka 3 dan mengenal dengan tutupnya
konsep angka 3
5. Beri kesempatan anak untuk menyusun angka 3
dengan jepit, kulit kacang atau benda-benda yang
lain
6. Damping anak selama proses bermain
7. Foto hasil karya anak

Catatan: Benda-benda yang disiapkan boleh diganti


dengan benda apa saja yang ada di rumah (misalnya
jagung, daun, batu kerikil, stik es krim, dan jepitan
baju). Angka 3 boleh diganti dengan angka lain sesuai Alat dan bahan:
dengan kemampuan anak. Panci berbagai ukuran dan tutupnya
Langkah kegiatan:
3. Kegiatan main matematika di ruang makan/ dapur 1. Siapkan panci beserta tutupnya, pisahkan panci
dengan tutupnya
2. Ajak anak ke dapur, minta anak untuk memasangkan
panci dan tutupnya
3. Foto panci dan tutupnya yang sudah dipasangkan
anak

b. Yuk, bantu mama mengelompokkan bumbu-


bumbu dapur

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 15


Alat dan bahan: Langkah Kegiatan:
• Bumbu-bumbu dapur 1. Ajak anak ke dapur, minta anak memisahkan piring,
• Wadah/mangkok kecil mangkok, sendok, dan garpu
• Wadah/baskom besar 2. Minta anak untuk menghitung jumlah piring,
mangkok, sendok, dan garpu
Langkah kegiatan:
d. Bumbu apa saja ya yang diperlukan untuk
1. Ajak anak ke dapur, siapkan wadah besar yang
membuat nasi goreng?
berisi beragam bumbu dapur
2. Siapkan wadah-wadah kecil untuk tempat bumbu -
bumbu dapur
3. Ajak/bimbing anak untuk mengelompokkan bumbu
dapur di setiap wadah kecil
4. Kenalkan nama-nama bumbu dapur ketika anak
mengelompokkannya Alat dan bahan:
5. Foto hasil bumbu-bumbu dapur yang sudah • Sepiring nasi putih (sesuai dengan kebutuhan).
dikelompokkan
• Bumbu nasi goreng (sesuai dengan kebutuhan).
Catatan: Jumlah bumbu dapur yang disiapkan
Langkah kegiatan:
sesuaikan dengan usia/kemampuan anak.
1. Ajak anak ke dapur, berikan informasi pada anak
c. Menghitung jumlah piring/mangkok/sendok bahwa kita akan memasak nasi goreng
2. Berikan piring kosong kepada anak, minta anak
untuk mengisi piring dengan nasi putih
3. Setelah nasi diambil, ajak anak untuk menyiapkan
bumbu nasi goreng (misalnya, minta anak
mengambil 2 siung bawang putih, 1 siung bawang
merah, 2 buah cabe merah besar, 1 sendok teh
garam dsb.)

16 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


4. Letakkan semua bumbu di wadah/ulekan 2. Siapkan sendok dan garpu di pinggir koran
5. Foto bumbu yang telah anak siapkan 3. Tata urutan sendok dan garpu dengan pola AB AB
6. Minta anak menyebutkan kembali bumbu-bumbu (misalnya sendok, garpu, sendok, garpu)
nasi goreng (rekam dengan video atau voice note) 4. Ajak anak kedapur, minta anak untuk melanjutkan
7. Ulek semua bumbu kemudian bersama anak masak pola yang sudah disusun
nasi gorengnya. 5. Damping anak selama menyusun pola sederhana
6. Foto hasil pola yang telah anak susun
Catatan: Nasi goreng boleh diganti soto, bakso, ayam Catatan: Sendok dan garpu bisa diganti dengan benda
goreng atau masakan kesukaan anak dan keluarga. lain misalnya gelas, piring, tutup gelas. Sesuaikan pola
dengan usia anak, anak yang lebih tinggi usianya bisa
e. Menyusun pola sederhana
dikenalkan dengan pola lain, misalnya ABC ABC,
ABCD ABCD, dan lain-lain.

4. Kegiatan main matematika di kamar tidur

Alat dan bahan:


• Sendok 10 buah
• Garpu 10 buah
• Alas koran, plastik, atau alas yang lain

Langkah kegiatan: a. Yuk, bantu bunda melipat bajumu sendiri…


1. Bentangkan koran/alas yang lain di dapur (atau di Alat dan bahan:
meja makan) Baju, kaos, celana, kemeja yang anak punya

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 17


Langkah kegiatan: Alat dan bahan:
1. Ajak anak untuk mengambil baju-baju yang telah • Bantal dan guling
kering di jemuran. • Boneka, selimut atau benda lain yang bisa ditemukan
2. Minta anak untuk memilih baju-bajunya sendiri. di kamar tidur
3. Minta anak untuk mengelompokkan baju, celana,
Langkah kegiatan:
kaosnya sendiri.
1. Bawa semua bantal dan guling yang ada di kamar
4. Minta anak untuk melipat baju, celana, kaosnya tidur.
sendiri.
2. Minta anak untuk menyusun bantal dan guling
5. Sembari anak melipat bajunya sendiri, bunda juga menjadi. menara yang tinggi (boleh ditambahkan
melipat baju anggota keluarga yang lain. boneka atau mainan lain agar menara semakin
6. Damping anak selama melipat baju, apabila baru tinggi).
pertama kali melipat baju tunjukkan cara melipat 3. Foto menara bantal anak (bila anak masih tertarik
baju terlebih dahulu. bermain, bongkar lagi menara dan minta anak
7. Bersama anak, hitung jumlah baju yang anak membuat rumah/istana/bangunan lain dari bantal,
berhasil lipat kemudian foto bajunya. guling dan benda-benda lain).
8. Berikan pujian ketika anak berhasil melipat bajunya.
Catatan: Anak boleh membuat bangunan di atas
b. Seberapa tinggi bantal yang bisa kamu susun? kasur/di lantai, manfaatkan semua benda yang ada
di kamar agar anak membuat bangunan yang paling
tinggi. Berikan kesempatan anak untuk menuangkan
idenya.

18 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


c. Yuk, bantu mama memasangkan kaos kakimu… / Dalam setiap kegiatan main yang anak lakukan akan ada
memasangkan sarung bantal dan guling kompetensi dasar (KD) yang muncul. Sebagai contoh,
orang tua menyiapkan kegiatan mengklasifikasikan
bumbu-bumbu dapur. Melalui kegiatan ini KD yang
diharapkan muncul KD 3.6-4.6 (Mengenal dan
menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-
benda di sekitarnya). Ketika anak bermain, ternyata
setelah anak mengklasifikasikan bumbu dapur anak
meminta cobek dan ulekan untuk menghaluskan bumbu-
bumbu dapur tersebut.

Ketika anak menghaluskan bumbu dapur muncul


Alat dan bahan: KD 3.9-4.9 (Mengenal dan menggunakan teknologi
Kaos kaki semua anggota keluarga sederhana), 3.3-4.3 (Mengenal dan menggunakan
anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan
Langkah kegiatan:
halus). Kemunculan kompetensi dasar bergantung dari
1. Ajak anak mengambil semua kaos kaki anggota
kemampuan guru memberikan tantangan, stimulasi dan
keluarga yang sudah kering di jemuran baju.
pertanyaan terbuka kepada anak ketika bermain.
2. Minta anak untuk membalik semua kaos kaki yang
sudah kering. Oleh karena itu, ketika anak sedang berkegiatan
3. Minta anak mencari pasangan setiap kaos kaki. main orang tua juga perlu memberikan penguatan
4. Ikat setiap kaos kaki yang sudah berpasangan. dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membangun
5. Minta anak meletakkan semua kaos kaki di lemari/ kemampuan berpikir tingkat tinggi pada anak (Higher
tempat kaos kaki biasa diletakkan. Order Thinking Skills).
6. Foto kaos kaki yang sudah dirapikan anak.

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 19


G. Tips Bermain Matematika
yang Menyenangkan di rumah

Contoh pertanyaannya sebagai berikut: 1. Guru dan orang tua harus memahami konsep-
konsep matematika permulaan, matematika yang
1. Benda-benda di sekitar kita apa lagi ya yang bisa
ada di keseharian kita.
kita kelompokkan?
2. Gunakan benda-benda konkret yang mudah ditemui
2. Bisa kita tambahkan benda apa lagi ya supaya
di rumah.
bangunannya lebih tinggi?
3. Libatkan orang tua atau orang dewasa di sekitar
3. Bagaimana dengan pohon yang ada di halaman,
anak agar kegiatan main lebih menarik.
yang mana yang lebih tinggi?
4. Pilih alat/bahan main yang aman dan mudah
4. Kelompok manakah yang lebih banyak? Yuk kita
ditemukan di rumah.
hitung
5. Beri kesempatan anak untuk mencoba bermain
5. Kelompok manakah yang lebih banyak? Yuk kita
langsung.
buat grafiknya.
6. Dampingi anak selama proses kegiatan main
6. Apakah ada benda-benda lain yang ingin kita ukur?
matematika
7. Berikan pujian bila anak telah selesai melakukan
kegiatan bermain matematika.
8. Selalu ajak anak untuk menceritakan kegiatan main
apa yang sudah dilakukannya.
9. Orang tua mendokumentasikan kegiatan main anak.
Dapat dilakukan dengan:
a. mengambil gambar (foto) proses bermain
(minimal saat awal, saat anak asyik, saat anak
tuntas dengan bermainnya)

20 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH


Daftar Pustaka

b. dengan video (2019, 15 Agustus 15). diakses dari Childcare.extension.org.


c. mencatat apa yang dilakukan anak berikut Basic Math Skills in Child Care : Matching, Classifying,
celoteh anak (celoteh dapat direkam) and Measuring: https://childcare.extension. org/basic-
math-skills-in-child-care-matching-classifying-and-
d. menceritakan apa yang dilakukan oleh anak
measuring/(2016). Model Pengenalan Matematika Melalui
kepada guru secara lisan
Permainan Kreatif Bagi Anak Usia 5 - 6 Tahun. Bandung:
Hasil rekaman kegiatan bermain anak menjadi bahan PP PAUD Dikmas Jawa Barat, Dirjen PAUD dan Dikmas,
komunikasi guru dan orang tua terkait pencapaian
Kemendikbud.
tahapan perkembangan anak.
10. Guru harus terus menjalin komunikasi yang efektif Konsep Matematika Bagi Anak Usia Dini. (2011). Jakarta:
dengan orang tua untuk menemukan solusi apabila Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kemendikbud.
anak/orang tua mengalami kesulitan selama Master, A. (n.d.). diakses dari 10 Things to Know About Math:
melakukan kegiatan bermain matematika di rumah. https://www.naeyc.org/our-work/families/things-know-
about-math.

Mengenal Angka. (2017). Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak


Usia Dini.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun


2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. (n.d.).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun


2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
(n.d.).

Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan


Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Virus Corona.

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 21


22 BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH
Saran/masukan terhadap
12 bahan ajar Belajar Dari Rumah (BDR)
dapat disampaikan melalui alamat email:

penilaian.paud@kemdikbud.go.id

BERMAIN MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN DENGAN ANAK DI RUMAH 23


Bermain Matematika
Yang Menyenangkan

Dengan Anak Di Rumah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
2020

Anda mungkin juga menyukai