Anda di halaman 1dari 5

Nama : Istiqamah Al Yamah

Nim : 2203110845
Prodi : Matematika

Kemampuan berhitung pada anak usia dini dengan menggunakan


permainan kalkulator jari

Istiqamah Al Yamah
Matematika, Universitas Riau
.
Masa dini merupakan usia emas dalam mendapatkan pendidikan terutama kemampuan
berhitung karena mereka sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada saat itu.
Pada anak usia dini Proses belajar menghitung adalah pelajaran paling mendasar yang
harus dikuasai anak, salah satunya ialah untuk memudahkan anak dalam memahami
pembelajaran melalui permainan kalkulator jari, dengan tujuan supaya menambah kemahiran
berhitung pada anak usia dini melalui permainan kalkulator jari yang dilatarbelakangi dengan
kemampuan berhitung Ini masih rendah dan anak-anak kurang tertarik untuk belajar berhitung.
Ketangkasan pelajaran hitungan pada anak usia dini dapat ditingkatkan melalui
permainan dan penggunaan sarana ramah anak, karena dengan menerapkan bermain dalam
belajar hal itu tetap sederhana dan mendasar. Untuk itu, dukung perkembangan anak usia dini,
khususnya berhitung dengan memberikan pembelajaran yang tepat saat anak mulai
sekolah.kegiatan menghitung untuk anak juga dikenal menjadi perbuatan membilangkan
urutan angka . Anak-anak mengacu pada rangkaian bilangan tanpa mengaitkannya dengan
sesuatu yang konkret. Pada saat beranjak usia 4 tahun, seharusnya mereka dapat mengatakan
angka 1 hingga 10. Dan anak berusia lima atau enam tahun dapat menyebutkan angka dari 1
hingga 100. Walaupun masing-masing anak mempunyai kemampuan yang berbeda,tetapi jika
usia lebih dari 3 tahun itu berarti mereka sudah harus memahami urutan angka .
Beberapa kelompok berhitung dasar yang perlu diperluas untuk anak usia dini adalah:
a) Sorting, proses mengurutkan atau mengelompokkan benda menurut sesuatu. Misalnya:
jenis, warna, bentuk, dan lain-lain;
b) perbandingan (comparation), selisih perbandingan dua buah benda menurut ukuran atau
kuantitas (banyaknya jumlah benda);
c) serasi , kemampuan menyamakan bentuk dan ukuran atau kualitas lebih dari dua buah benda
cara mengurutkannya dari yang terpendek ke terpanjang;
d) simbolisasi, keunggulan membuat lambang berupa bilangan atau angka, mengoperasikan
simbol dari mekanisme perhitungan.

Ada juga manfaat besar dalam berhitung, dan manfaat berhitung lebih utama sebagai
berikut:
1. .Mengoptimalkan peran otak. Pengkajian berhitung Dini terbukti sangat bermanfaat
untuk fungsi otak (terutama otak kanan), antara lain analisis, ingatan, akal sehat,
penglihatan, kemandirian, kegigihan, penciptaan dan pelaksanaan. Dengan mengetahui
ilmu dasar yang tepat , manusia diperlukan bisa menangkap dan memanfaatkan secara
optimal semua kesanggupan dan kreativitas yang ada saat menerima pengetahuan,
bahwa pasti berguna bagi mereka dalam kehidupan..
2. Mengarahkan daya pikir dan kreatifitas, penalaran , sistem berpikir, pemfokusan serta
keterampilan. Hal ini diperoleh dengan melatih otak kiri dan kanan agar bersemangat
dalam belajar berhitung.
3. Menambah kecerdasan, dan ketelitian dalam pikiran anak.
4. Membuat lebih peka mengenai penataan ruang dari efek memikirkan swipoa di benak
kita.
5. Untuk anak yang suka mengabaikan rumus perkalian,teori bilangan internal sangat
mendukung.
6. Mengembangkan kepercayaan diri dan sikap positif, khususnya Ketika berhadapan
dengan masalah matematika atau aritmatika.

Filosofi matematika tidak akan hilang dalam kehidupan sehari-hari. Dikarenakan


Matematika merupakan acuan yang sangat bermanfaat dan memberikan dedikasii besar bagi
hidup manusia. Secara bahasa , “mathematics” bermula dari kata Yunani “mathematike” yang
artinya belajar. Kata tersebut diambil dari kata “mathema” yang artinya ilmu pengetahuan.
Kata mathematice juga terkait dengan kata lain yang hampir identik dengan mathein, yang
bermakna belajar . Oleh karena itu, definisi matematika ialah pengetahuan yang diperoleh
melalui nalar atau logis.Pernyataan Ini berpengaruh bahwa matematika menegaskan penalaran
tentang aktifitas di semesta.
Christine (2013) menjabarkan Ciri-ciri metode kalkulator jari yang tidak terdapat pada metode
lain:
• memberikan penggambaran proses dalam berhitung, yang akan memudahkan anak
dalam mengerjakannya;
• menghibur anak saat menggunakan permainan kalkulator jari;
• Tidak menyukitkan memori otak pada anak;
• Alatnya gratis, selalu di bawa ke manapun dan kapanpun, serta tidak dapat disita.

Metode pembelajaran memegang peranan yang sangat berguna dalam tercapai atau
tidaknya tujuan pendidikan karena dengan adanya cara pengkajian yang menarik,
pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Slameto (2010) menyatakan Metode pengajaran merupakan aturan yang harus
ditempuh pembimbing dalam rangka memperoleh pemahaman, aksi, dan skill peserta didik
dalam proses pembelajaran. Rencana merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang
keberhasilan sasaran edukasi. Penetapan cara yang bakal diterapkan harus berkaitan dengan
arah penguasaan draf, pergantia dan karakter, serta beraneka ragam bahan, syarat dan bentuk
kegiatan yang akan dilakukan. Memotivasi kemampuan yang diharapkan anak-anak muda
dalam aritmatika dapat dicapai melalui penguasaan konsep, transisi, dan simbol di semua jalur
matematika, termasuk pola, klasifikasi angka, estimasi geometri, dan statistik.

Bermain adalah dunia anak-anak. Permainan untuk anak-anak termasuk berlari,


berjalan,melompat, menaiki pohon, melukis, bernyanyi dan banyak lagi. Secara bahasa
bermain adalah kegiatan yang dilakukan anak secara langsung, atau melalui interaksi baik
dengan orang lain maupun benda-benda di sekitarnya, secara menyenangkan, sukarela,
imajinatif, menggunakan panca indera dan semua anggota tubuh. .
Permainan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk bersenang-senang, tanpa
memperhatikan hasil akhirnya. Bermain bersifat sukarela, tanpa tekanan atau paksaan dari
siapapun.
Menurut Piaget, bermain ialah gerakan yang mengasyikkan bagi seseorang, dan
umumnya dilakukan berulang-ulang.
Menurut Parten (dalam Sujiono, 2012),aktivitas bermain artinya menjanjikan
pendekatan sosial untuk memberikan kesempatan kepada anak agar bisa menemukan,
bereksplorasi, berkreasi, mengungkapkan perasaan, dan belajar dengan cara yang
menyenangkan. Kemudian dengan melalui cara bermain, anak akan belajar tentang dirinya dan
lingkungan tempat tinggalnya.
Permainan Kalkulator jari merupakan salah satu cara berhitung yang muncul sebagai
bentuk pemecahan masalah matematika serta cara berhitungnya juga cepat dan mudah dalam
operasi kabataku (perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan). Permainan kalkulator
jari juga merupakan salah satu teknik berhitung cepat dan akurat yang paling cepat
berkembang dan populer.
Sulistyaningsih (2018) menjelaskan bahwa kalkulator jari yaitu suatu cara berhitung
dengan menggunakan kesepuluh jemari tangan, dan jari itu mengajarkan setiap anak
matematika (khususnya berhitung) menjadi menyenangkan. Kalkulator jari sangat mudah
diterapkan karena anak-anak mengalami cara berhitung dengan jarinya sendiri, sehingga jika
metode ini digunakan sebagai metode pembelajaran akan lebih menarik karena anak akan
sangat aktif terlibat dalam pembelajaran, mereka dapat menghitung dengan cepat tanpa
mencoret-coret buku, dan guru selalu mendampingi anak-anak saat melakukan kegiatan
berhitung. Dampak pemakaian kaidah ini pada anak usia dini sangat besar, meskipun mereka
hanya bisa menghitung,sehingga ketika memasuki pendidikan tahap berikutnya anak-anak
dapat memahami cara menggunakan metode ini, anak dapat menghitung searah dengan
penggunaan metode yang sudah diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA

Caffriyati, R. A., & Lisa, Y. (2015). Penggunaan metode Kalkulator Jari Tangan untuk
meningkatkan pemahaman operasi perkalian pada materi keliling dan luas persegi dan
persegi panjang. Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, 1(1), 27-43.

Dasar, S. S. Meningkatkan Kemampuan Menghitung Perkalian dengan Media Kalkulator Jari


pada Pelajaran Matematika.

Lazwardi, A., & Ariyanti, I. (2019). PELATIHAN KALKULATOR JARI GENERAL


SISWA KELAS V DAN VI DI SDN TAMBAN MUARA 1. Jurnal Pendidikan dan
Pengabdian Masyarakat, 2(3).

RISKA, L. (2022). PENGGUNAAN PERMAINAN KALKULATOR JARI DALAM


MENINGKATKANKEMAMPUAN BERHITUNG PADAANAK USIA DINI DI TK REVA
KID’S KEMILING BANDAR LAMPUNG (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN
LAMPUNG).

Samiah, S. (2022). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Melalui
Penerapan Teknik Perkalian Dengan Kalkulator Jari: Improving Mathematics Learning
Outcomes For Class III Students Through The Application Of Multipurpose Techniques With
Finger Calculators. Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(2), 38-45.

Anda mungkin juga menyukai