ISSN 2721-5075
Abstract
This paper aims to discuss the numeracy skills of early childhood, the relationship
between counting and number sense for early childhood, the level of thinking
development related to numeracy in early childhood, and strategies for developing
number sense and numeracy in young children. Sensitivity to numbers (number sense)
and counting are very important in the cognitive development of early childhood.
Sensitivity to numbers (number sense) and counting are part of mathematical concepts
for early childhood. Learning for early childhood should apply the principle of learning
while playing. Likewise, in learning to count, children must prioritize play activities.
Playing math requires tools or media that are interesting and easy to use. Counting is
divided into two, namely verbal (memorizing) and object (rational) counting. When
students are used to verbal counting and object counting, students are ready to be
stimulated to develop their number sense. There are several games that can facilitate the
development of children's number sense and counting, so that learning to count can also
be useful knowledge for children.
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk membahas mengenai kemampuan berhitung anak usia dini,
hubungan berhitung dan kepekaan bilangan (number sense) bagi anak usia dini, level
perkembangan berpikir berkaitan dengan berhitung anak usia dini, dan strategi
mengembangkan kepekaan bilangan (number sense) dan berhitung pada anak usia dini.
Kepekaan bilangan (number sense) dan berhitung sangat penting dalam perkembangan
kognitif anak usia dini. Kepekaan bilangan (number sense) dan berhitung merupakan
bagian dari konsep matematika untuk anak usia dini. Seyogianya pembelajaran untuk
anak usia dini menerapkan prinsip belajar sambil bermain. Begitu pula dalam
pembelajaran berhitung pada anak harus mengedepankan aktivitas bermain. Bermain
matematika memerlukan alat atau media yang menarik dan mudah digunakan. Berhitung
dibedakan menjadi dua, yaitu berhitung verbal (hafalan) dan objek (rasional). Ketika
siswa sudah terbiasa dengan aktivitas berhitung verbal dan berhitung objek, maka siswa
siap untuk diberikan stimulasi untuk mengembangkan number sense-nya. Terdapat
beberapa permainan yang dapat memfasilitasi perkembangan number sense dan berhitung
anak, sehingga pembelajaran berhitung juga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi
anak.
Kata Kunci: anak usia dini, berhitung, permainan, number sense, subitizing
rasional. Reys et al. (2009) mengidentifikasi empat Anak-anak perlu memahami bahwa bilangan
prinsip penghitungan rasional, yaitu (1) hanya satu mengacu pada kuantitas (jumlah objek)
nama angka yang dapat ditetapkan untuk setiap (Charlesworth & Lind, 2010). Menurut Reys et al.
objek yang akan dihitung; (2) ada urutan yang (2009), perkembangan konsep bilangan awal pada
benar di mana nama angka dapat ditetapkan (yaitu, anak dimulai pada konsep membandingkan
satu, dua, tiga, dll.); (3) menghitung dapat dimulai sejumlah objek dengan jumlah kecil.
dengan salah satu objek dalam kelompok; dan (4) Perbandingan secara visual yang dimaksud ini
aturan kardinalitas menyatakan bahwa nama disebut sebagai konservasi berdasarkan pekerjaan
bilangan terakhir yang digunakan adalah oleh Jean Piaget (Reys et al., 2009; Charlesworth
banyaknya objek dalam kelompok tersebut. & Lind 2010). Kemampuan konservasi
ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.
(a) (b)
Gambar 1. (a) membandingkan dua himpunan objek dengan pengaturan yang serupa; (b)
membandingkan dua himpunan yang tadi dengan pengaturan yang lebih lebar pada
salah satu himpunan (Sumber: Reys et al., 2009).
Mungkin anak usia dini mengatakan jumlah objek (Reys et al., 2009). Walaupun
bahwa pada Gambar 1(a) kedua himpunan anak sudah bisa berhitung, tetapi tidak
jumlahnya adalah sama, yaitu 9 buah mampu untuk melakukan konservasi, maka
persegi. Tetapi ketika pengaturannya number sense pada anak dapat dikatakan
berubah seperti pada Gambar 1(b), masih kurang. Reys et al. (2009)
mungkin anak tetap menghitung ada 9 buah menyarankan bahwa kapanpun ini terjadi,
persegi pada himpunan yang lebih lebar kegiatan instruksional harus digunakan
tetapi menyimpulkan bahwa himpunan untuk meningkatkan kesadaran anak
yang diperlebar pengaturannya ini tentang invariansi bilangan.
jumlahnya lebih banyak. Mengapa hal ini
bisa terjadi? Hal ini dapat terjadi karena 2.2 Hubungan Berhitung dan Ke-
anak usia dini masih berada dalam tahap pekaan Bilangan (Number Sense)
perkembangan praoperasional dengan bagi Anak Usia Dini
karakteristik khusus, yaitu centration. Mengembangkan number sense
Menurut Khadijah (2014), centration (kepekaan bilangan) adalah tujuan umum
adalah pemfokusan (pemusatan) perhatian pembelajaran matematika dari Taman
pada satu karakteristik dengan Kanak-kanak (TK) sampai sekolah
mengabaikan karakteristik lainnya. menengah (Hadi, 2015). Terlebih lagi, Sood
Charlesworth & Lind (2010) menambahkan & Mackey (2015) berpendapat bahwa
bahwa centration adalah karakteristik anak- number sense adalah keterampilan
anak pra-operasional yang menyebabkan prasyarat penting yang diperlukan untuk
mereka fokus pada aspek yang paling jelas pencapaian matematika nanti pada jenjang
dari apa yang mereka rasakan. Anak-anak selanjutnya. Pengajaran number sense
hingga usia 5-6 tahun tidak menyadari ternyata efektif tidak hanya untuk siswa
bahwa mengubah penataan objek dalam yang lebih tua, tetapi juga untuk siswa
satu himpunan tidak berpengaruh pada taman kanak-kanak dan prasekolah (Sood
& Mackey, 2015). Number sense menjadi bilangan, dan (3) komponen pemahaman
dasar dalam memahami konsep lebih dan besar bilangan.
kurang, baik dari jumlah yang relatif, Number sense anak usia dini pada
hubungan antara ruang dan kuantitas (yaitu, komponen pemahaman makna bilangan
konservasi bilangan), maupun bagian dan menggunakan representasi benda konkrit
keseluruhan dari suatu kuantitas (Iswanti, sebagai pengganti dari bilangan tertentu.
2014). Konsep “lebih”, “kurang”, dan Anak usia dini mencoba menghubungkan
“sama” adalah hubungan dasar yang antara bilangan, angka dan benda konkrit.
berkontribusi pada konsep bilangan secara Number sense anak usia dini pada
keseluruhan (Van de Walle et al., 2010). komponen pemahaman hubungan antar
Secara sederhana, number sense bilangan melalui urutan yang dimulai dari
(kepekaan bilangan) adalah kepekaan paling kecil (kuantitasnya) hingga paling
terhadap suatu bilangan pada operasi besar. Number sense anak usia dini pada
matematis berserta hubungan dengan komponen pemahaman besar bilangan
bilangan yang lainnya (Nurjanah & Hakim, diawali dengan mengenali bilangan yang
2019). Beberapa aspek keterampilan sama. Selanjutnya membedakan bilangan
number sense yang dimiliki oleh anak yang berbeda dan memilih satu bilangan
antara lain kemampuan menyebutkan bunyi yang lebih besar.
angka, menyebutkan bunyi barisan
bilangan, melakukan korespondensi satu- 2.3 Level Perkembangan Berpikir
satu, menghubungkan bunyi dengan Berkaitan dengan Berhitung Anak
lambang bilangan, menghitung benda Usia Dini
konkret, membandingkan jumlah benda, Menurut Clement & Sarama (2009),
lakukan penjumlahan dengan aktivitas belajar berhitung pada anak usia
menggabungkan kelompok benda dan dini melalui beberapa tahapan. Tahapan
lakukan pengurangan dengan memisahkan berhitung tersebut berbeda pada level
kelompok benda (Confer, 2005, dalam berpikir dan pada usia. Tabel 1 di bawah ini
Mirawati, 2017). Menurut Authary (2016), menunjukkan tahapan belajar berhitung
terdapat tiga komponen pemahaman dalam oleh Clement & Sarama (2009) yang
number sense anak usia dini, yaitu (1) disebut sebagai learning trajectory for
komponen pemahaman makna bilangan, (2) counting (trayek belajar untuk berhitung).
komponen pemahmaan hubungan antar
Tabel 1. Level Perkembangan Berpikir Berkaitan dengan Berhitung Anak Usia Dini
Usia Level Berpikir
Penjelasan
(Tahun) (Perkembangan)
1 Pre-counter Menamai beberapa kata bilangan tanpa mengurutkannya.
Chanter Bernyanyi dengan kata bilangan atau terkadang tidak dapat
membedakan kata-kata bilangan.
2 Reciter (Small number) Berhitung verbal dengan kata bilangan yang terpisah dan belum tentu
dalam urutan yang benar, seperti “satu, dua, tiga, lima”.
3 Reciter (10) Berhitung verbal sampai 10, dengan beberapa korespondensi dengan
objek, atau menunjukkan kesalahan kinerja.
Corresponder Melakukan korespondensi satu-satu antara berhitung verbal dan
berhitung objek, setidaknya untuk sekelompok kecil objek yang
bilangan dari 1-10 dengan benda, invariansi bilangan yang disebut juga
mengurutkan simbol bilangan dari 10-1 konservasi. Anak-anak hingga usia 5-6
dengan benda, melengkapi urutan bilangan tahun tidak menyadari bahwa mengubah
1-10 dan memasangkan lambang bilangan penataan objek dalam satu himpunan tidak
dengan jumlah benda menjadi lebih baik berpengaruh pada jumlah objek.
dan mencapai tingkat pencapaian Secara sederhana, number sense
perkembangan yang diharapkan. (kepekaan bilangan) adalah kepekaan
Guru dan orang tua dihimbau untuk terhadap suatu bilangan pada operasi
bersabar ketika mengajarkan subitizing dan matematis berserta hubungan dengan
number sense pada anak usia dini. bilangan yang lainnya Karakteristik
Berhitung (rasional/objek) pada awalnya perkembangan level berpikir anak dalam
merupakan satu-satunya cara yang dapat konteks berhitung berubah pada setiap
dilakukan anak untuk menentukan tingkatan usianya.
kardinalitas. Akan tetapi, ketika anak Terdapat beberapa alat permainan
membangun hubungan baru dan mulai matematika yang dapat digunakan untuk
menggunakan ide yang lebih kuat, mengembangkan number sense, di
berhitung (rasional/objek) akan menjadi antaranya yaitu dadu, kartu domino,
semakin tidak perlu (Van de Walle et al., flashcard, ular tangga, memasangkan atau
2013). Beberapa hal yang perlu make a match, dan bola warna modifikasi.
diperhatikan oleh orang tua sebelum
mengajarkan matematika pada anak-anak DAFTAR PUSTAKA
adalah: 1) Matematika itu bukanlah hanya
sekedar berhitung angka-angka, 2) Agustina, F., & Widayati, S. (2015).
Pemahaman Guru Terhadap
Matematika adalah bagian dari kehidupan
Pembelajaran Konsep Bilangan Di Tk
sehari-hari dan bukanlah sesuatu yang Kelompok a (Studi Deskriptif). PAUD
abstrak, 3) Untuk membuat anak usia dini Teratai, 4(3).
cinta matematika, orangtua tidak boleh Ariyana, I. K. S. (2018). Subitizing Sebagai
takut pada matematika, 4) Belajar tidak Kemampuan Mendasar Bagi anak
harus dipisahkan dari bermain (Adityasari, Usia Dini untuk Menguasai Konsep
2013, dalam Khadijah, 2016). Bilangan. Purwadita, 2(2), 57–65.
ASIAH, N. (2018). Pembelajaran Calistung
Pendidikan Anak Usia Dini Dan Ujian
KESIMPULAN DAN SARAN Masuk Calistung Sekolah Dasar Di
Berdasarkan pembahasan di atas, Bandar Lampung. Terampil : Jurnal
maka dapat disimpulkan bahwa number Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar,
sense dibangun melalui pembelajaran yang 5(1), 19.
bertahap mengenai bilangan, yang dimulai https://doi.org/10.24042/terampil.v5i1
dari korespondensi satu-satu dan berhitung .2746
Authary, N. (2016). Number Sense Anak
hafalan/verbal, dilanjutkan dengan Usia Dini: Suatu Investigasi pada
berhitung rasional/objek, dan berkembang Aritmatika Tahap Awal. Bunayya,
menjadi kemampuan subitizing. Keseluruh I(2), 1–15.
proses ini akan mengembangkan number Borodkin, E., Martin, K., Roy, K., &
sense anak. Dalam mengembangkan Stapleton, E. (2019). Unleashing the
number sense, anak perlu diberikan Inner Math Monster: Counting and
Cardinality in Kindergarten. Ohio
pemahaman mengenai kesadaran akan