Anda di halaman 1dari 5

Resensi Buku:

SISTEM DAN AKTOR DALAM PENGELOLAAN


PENDIDIKAN

Judul Buku : Menjadi Sekolah Terbaik; Praktik-


Praktik Strategis dalam Pendidikan
Penulis : Prof. Anita Lie, Ed. D., Dkk
Penerbit : Tanoto Foundation & Raih Asas Sukses
Tempat & : Jakarta 2014, Cetakan Pertama
Tahun Terbit ISBN: 978-979-013-2054
Tebal : 188 hlm.; iv ilus.; 23 c
Penulis Resensi : Mestika Zed

Di tengah-tengah kritik dan kega- (22%), dan sarana fisik (19%) (Data
lauan tentang kondisi pendidikan di Dirjen Dikdasmen pada acara Dies
tanah air, buku ini dapat menjadi Natalis XVI Universitas Terbuka,
semacam oase yang menyegarkan 2008).
bagi praktisi pendidikan. Kurikulum Bagaimanapun guru adalah
memang penting tetapi ini hanyalah sumber inspirasi dan motivator yang
sebagian kecil dari isu-isu pendidikan paling berjasa dalam membangun
yang jauh lebih luas dalam mengelola generasi terpelajar untuk kemajuan
pendidikan yang berpusat lembaga suatu bangsa. Julukan “pahlawan
pendidikan (sekolah) dan para aktor tanpa jasa” terhadap guru mungkin
utamanya: guru, sekali lagi guru. terkesan hipokrit. Sementara dedi-
Rasanya kita tak perlu malu, kalau kasinya dipuja-puja sebagai figur
mau belajar menimba pengalaman sentral yang berjasa mengabdikan
dari keberhasilan Vietnam dalam hidupnya demi kecerdasan anak didik,
membangun sumber daya manusia- aktor terbaik dengan segara
nya, di mana prioritas utama dalam keikhlasannya yang mengagumkan,
pembangunan pendidikan diarahkan nasib guru tidak lebih baik dari
pada pemberdayaan aktor sekolah, pegawai kelas bawah. Analis politik
yakni guru sebagai kunci utama pendidikan cenderung meletakkan
keberhasilan peningkatan sumber mismanajemen sekolah zaman Orde
daya manusia. Berdasarkan hasil studi Baru yang yang otoriter dan sen-
di negara-negara berkembang terbukti tralistik sebagai vocal point terhadap
membuktikan bahwa guru profesi guru yang termarjinalkan dari
memberikan kontribusi tertinggi keseluruhan sistem pembangunan.
dalam pencapaian prestasi belajar Akibatnya, dalam pengelolaan dan
para siswa (36%), kemudian disusul pengembangan proses pembelajaran
manajemen (23%), waktu belajar guru seringkali menjadi miskin

Resensi Buku: Sistem dan Aktor dalam Pengelolaan Pendidikan … 89


kreativitas, karena selalu dicekoki para pakar yang terlibat langsung
oleh berbagai aturan yang sangat dengan dunia pendidikan. Anita Lie,
mengikat dan kaku. Kebebasan misalnya, adalah guru besar di FKIP
mengaktulisasikan diri untuk menjadi dan Direktur Program Pascasarjana
seorang profesional terhambat dan Universitas Katolik Widya Mandala,
guru hanya berperan sebagai „guru Surabaya, yang juga dikenal sebagai
kurikulum‟, tukang menjalankan seorang penulis esei tentang
perintah kurikulum, yang bertugas pendidikan di media publik. Begitu
menyampaikan apa yang telah juga rekan timnya, Takim Andriono,
diformat dari pusat dalam bentuk Ph. D., Sarah Prasasti, M. Hum
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk adalah pakar di bidangnya.
teknis, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan sampai pada tahap ***
evaluasi sekali pun. Buku ini terdiri dari 13 bab, masing-
Potret pendidikan di negeri ini masing menguraikan secara padu
akan semakin menyedihkan jika kita tentang isu-isu pendidikan yang
mengarahkan lensa ke kondisi seko- terkait dengan kegagalan dan
lah-sekolah yang terpencil yang keberhasilan lembaga pendidikan
miskin failistas dan kesejahteraan menjadi yang terbaik. Dalam bab
gurunya. Pemerintah sebenarnya pertama (Pendahuluan), pembaca
belum bersikap adil dalam memikul diperkenalkan pada cara pandang atau
tanggung jawab konstitusional dalam perspektif penulis dalam memahami
„mencerdaskan kehidupan bangsa‟, isu-isu pendidikan secara makro.
termasuk dalam hal ini menyediakan Dalam hal ini mencakup dimensi dan
fasilitas sekolah yang berkualitas, di dinamika proses perubahan struktural,
samping meminta kepedulian dan kultural, dan ekonomis serta tanggung
partisipasi dari masyarakat. jawab sosial untuk pendidikan. Dalam
Buku ini tidak hanya mema- dimensi kultural tercakup tingkat
parkan dan mengulas teori belaka kesadaran publik tentang pentingnya
tetapi, melainkan juga mengimple- pendidikan, termasuk budaya belajar
mentasikannya melalui praktek sekolah; dalam dimensi struktural
langsung ke lapangan dengan mela- terkait erat dengan kebijakan peme-
kukan uji program dan menyimpulkan rintah yang berdampak terhadap
praktik-praktik strategis dalam manajemen sekolah dan struktur
mengelola pendidikan harus dibangun kurikulum; dalam dimensi ekonomis
dengan komitmen di lapangan dan terkait dengan isu globalisasi yang
bukan sekedar wacana di belakang dipicu oleh loncatan teknologi komu-
meja. BUKU ini merupakan hasil nikasi dan informasi. Dalam realitas,
penelitian yang dilakukan oleh terbukti bahwa dimensi-dimensi kul-
praktisi pendidikan dengan dukungan tural, struktural, ekonomi dan dampak
sebuah yayasan Tanoto Foundation, global mengalami ketimpangan yang
yang berkedudukan di Jakarta dan amat mencolok, terlebih jika
menaruh perhatian terhadap pendi- dikaitkan dengan isu pendidikan di
dikan sebagai salah satu core bis- daerah terpencil, sehingga memperli-
nisnya. Para penulis buku ini adalah hatkan permasalahan krusial pendi-

90
TINGKAP Vol. X No. 1 Th. 2014
dikan di antaranya: (i) masalah kesen- dalam menyediakan layanan pendi-
jangan antar sekolah kaya dan miskin; dikan yang bermutu bagi semua
atau sekolah yang beruntung dan warganya.
sekolah yang kalah; sekolah yang Dalam bab dua penulis selan-
belajar, dan sekolah yang memimpin, jutnya memaparkan tentang program-
meminjam skema konseptual analisis program dan pengalaman yang
empat kuadran Douglas Reeves; (ii) mereka lakukan bersama Tanoto
masalah kesenjangan antara kekua- Foundation dalam mengelola mana-
saan dan kewajiban konstitusional jemen sekolah dan pelatihan guru.
negara, antara politik pendidikan dan Penyusunan dan pemaparan program
tanggung jawab pemerintah; (iii). diformat secara cermat, mulai dari
masalah kesenjangan yang ditim- angkatan, durasi program, tempat
bulkan oleh kebijakan Otonomi Dae- pelatihan, tema, area kerja kepala
rah, khususnya berkenaan dengan sekolah dan guru, serta jumlah
tarik menarik kepentingan dalam peserta. Dalam bab dua ini penulis
pembagian tanggung jawab pusat dan juga menunjukkan keunikan dari
daerah dalam bidang pendidikan. program yang mereka jalankan, serta
Bertolak dari temuan masalah manfaat baik bagi para guru dan
ini maka para penulis inilah akhirnya kepala sekolah. Boleh jadi peng-
coba merangkum isu dan paradigma laman penulis ini bisa menjadi acuan
pendidikan yang harus diubah. yang baik bagi para pendidik yang
Keterbatasan fasilitas pendidikan di ingin mencoba mengaplikasikan
daerah juga menuntut kepedulian dan metode tersebut.
keterlibatan masyarakat dalam mema- Bab-bab berikutnya (Bab 3
jukan pendidikan di daerah. Begitu sampai dengan Bab 13) lebih
pula para pengelola pendidikan juga menukik ke realitas empirik di mana
harus mengubah paradigma penge- penulis mengajukan perspektif mikro
lolaan sekolah sebagai suatu layanan pendidikan yang terangkum dalam
pendidikan, bahwa pendidikan pada bagian “Menjadi Sekolah yang Bela-
gilirannya merupakan salah satu jar.” Bab tiga dan empat berupaya
kewajiban pemerintahan terkait memetakan kondisi dan posisi
dengan Pelayanan Dasar yakni sekolah, keunikan dan kearifan lokal.
pelayanan publik untuk memenuhi Ini merupakan pemahaman dasar dan
kebutuhan dasar warga negara, di sekaligus sebagai titik tolak dalam
samping memita partisiapsi masya- persiapan awal bagi para pelaku
rakat. Meskipun lembaga pendidikan pendidikan untuk menjadi sekolah
(sekolah) merupakan suatu lembaga terbaik. Pada bab ini penulis juga
nirlaba, tidak berarti sekolah dikelola membahas konsep analisis Reeves
secara asal jadi atau tidak profesional. (2006), dalam kerangka melihat
Kontribusi masyarakat masih tetap persoalan empirik sehingga dapat
dibutuhkan baik berupa sumber- membantu para pendidik untuk
sumber daya dana, jejaring, keter- menyusun prioritas program dan
kaitan budaya, maupun sumber- langkah awal kegiatan dalam
sumber kekuatan berbasis kearifan membangun sekolah terbaik bagi
lokal, mengingat keterbatasan negara peserta didik.
masih dalam memenuhi kewajiban

Resensi Buku: Sistem dan Aktor dalam Pengelolaan Pendidikan … 91


Bab lima hingga bab sepuluh, serta mengevaluasi apakah strategi
memaparkan cara-cara yang mungkin dan tindakan yang dipilih sudah tepat
untuk membangun sebuah sistem atau segera memerlukan revisi dalam
yang efsien dan efektif agar menjadi waktu dekat. Langkah-langkah ini
sekolah terbaik. Di sini, penulis juga nantinya akan mampu menciptakan
menjelaskan, misalnya, bagaimana kebiasaan sekolah dan warganya
merancang visi dan strategi sekolah untuk terus menerus melakukan
yang efektif, memberikan gambaran penilaian sendiri (self-assessment).
tentang kepemimpinan yang trans- Proses ini dapat dilakukan secara
formatif, cara mengelola manajemen mandiri dan tidak bergantung pada
berbasis sekolah yang efektif, serta pihak lain.
tersedianya guru yang berkualitas, Bab sebelas hingga bab tiga
profesional, guru yang kompeten dan belas, buku ini mengulas tentang cara
berdedikasi. Dalam bab sembilan membangun hubungan yang kondusif
khususnya penulis mengulas penting- dengan peserta didik di satu pihak dan
nya para pendidik membangun suatu dengan orangtua/walimurid di lain
komunitas belajar di sekolah mereka. pihak, disamping sebagai salah satu
Hal ini bertujuan agar para pendidik cara terbaik dalam membangun
terus memiliki kesempatan untuk hubungan antara sekolah dan orang
mengembangkan dan mengevaluasi tua serta masyarakat. Di sini peserta
diri sehingga secara terus menerus didik yang berprestasi dan yang
memperbaiki diri demi menjadikan lemah mendapat perhatian
dirinya pembelajar sepanjang hayat. sepenuhnya dari sekolah dan orang
Bab sepuluh penulis memben- tua mereka. Pendekatan semacam ini
tangkan tentang pentingnya meng- juga dapat merupakan output dari
upayakan pendidikan yang bermutu. pembinaan sekolah terbaik.
Ini akan berkaitan dengan acuan Pembinaan profesionalsime ke dalam,
Standar Nasional Pendidikan, di mana tidak bisa lain dengan mengawal
terdapat beberapa komponen kunci di proses belajar dan mengajar dengan
antaranya mencakup standar isi, baik jarena inilah salah satu tugas
standar proses, standar kompetensi utama sekolah yang paling menen-
lulusan, standar SDM pendidik dan tukan keunggulan sekolah. Semua ini
tenaga kependidikan, standar sarana terkait dengan manajemen sekolah,
dan prasarana, standar pengelolaan, kepemimpinan yang bertanggung
standar pembiayaan, dan standar jawab, guru yang berkompetensi dan
penilaian pendidikan. Diyakini bahwa berkomitmen tinggi, kurikulum dan
dengan menjadikan standar-standar metode pembelajaran yang tepat
nasional pendidikan sebagai acuan sasaran, hubungan kemitraan yang
dalam menyusun beberapa target baik dengan orangtua dan masyarakat,
pencapaian sekolah, diharapkan serta kreativitas dalam menciptakan
kiranya sekolah bisa mengukur dan keanekaragaman sumber belajar. Ini
melihat potret dirinya dalam posisi berati bahwa upaya meningkatkan
mana ia berada dan langkah langkah kreatifitas guru sangat mugkin dengan
apa yang harus disiasati guna memanfaatkan barang-barang yang
mewujudkan sekolah yang bermutu ada di sekeliling lingkungan sekitar

92
TINGKAP Vol. X No. 1 Th. 2014
sebagai materi ajar yang inovatif dan berupa gambar, tabel, kutipan
menarik minat murid. Di sini, pem- beberapa para pendidik, dan juga
berdayaan guru juga berarti mem- quote yang menginspirasi di setiap
berikan kesempatan seluas lausnya bab-nya. Akhirnya buku ini juga bisa
kepada guru untuk mendapatkan mengiinspirasi untuk diadaptasi untuk
informasi, keterampilan, dan penge- rekan-rekan yang mengelola komu-
tahuan agar mereka dapat menja- nitas berbasis pendidikan agar konsep
lankan profesinya dengan baik. dasar serta tujuannya lebih terarah
Pemberdayaan guru juga memberi dan tepat sasaran. Bagi pembaca yang
ruang dalam upaya meningkatkan kreatif, buku ini juga memudahkan
rasa percaya diri para guru dalam para praktisi untuk melakukan
menjalankan profesinya. Dengan kata pengembangan secara mandiri, baik
lain, guru juga harus terlibat dalam itu dalam kerangka pengembang para
proses pengambilan keputusan untuk pendidik, sistem belajar dan
mewujudkan rasa tanggung jawab mengajar, hingga peserta didik dan
yang lebih tinggi – serta harus orangtua/wali.
diberikan kesempatan beraktivitas dan Sebagai penutup, “sekolah
otonomi yang lebih besar dalam terbaik” ― sebagaimana dikatakan
hampir segala hal yang mampu oleh Prof. Rhenal Kasali dalam acara
mereka perbuat demi pencapaian bedah buku ini di Universitas Negeri
tujuan kurikulum. Jakarta, Rawamangun, Jakarta Pusat,
Kamis (12/6/2014) ― “ialah sekolah
*** yang mampu beradaptasi yang terus
Buku Menjadi Sekolah Terbaik; menerus melakukan perubahan tanpa
Praktik-Praktik Strategis dalam meninggalkan prinsip pendiidkan”.
Pendidikan kiranya dapat direko- Setiap jaman sekolah terbaik itu akan
mendasi untuk dibaca dan diadaptasi hadir dengan keunggulan yang
bagi para pelaku pendidikan, baik itu berbeda-beda. Maka tidak heran, jika
para guru ataupun kepala sekolah. banyak sekolah yang dulu bagus
Terlebih lagi karenba buku ini tidak sekarang sudah merosot. Singkatnya
hanya mengulas teori dari sudut pembenahan sistem sekolah dan aktor
pandang bedah literatur saja, sekolah harus dilakukan secara
melainkan hasil pengalaman para bersama-sama.
penulisnya dengan melakukan praktek
langsung ke lapangan dalam kerangka ***
melakukan uji program selama
beberapa tahun dan mampu menyim-
pulkan teknik dan praktik-praktik Mestika Zed
strategis pendidikan tersebut dalam Alumnus Vrije Universiteit,
satu buku yang dikemas sederhana Amsterdam,
dan dalam bahasa yang mudah Direktur Pusat Kajian Sosial-Budaya
dicerna. Buku ini menjadi menarik & Ekonomi (PKSBE)
karena dilengkapi dengan data-data FIS, Univ. Negeri Padang.

Resensi Buku: Sistem dan Aktor dalam Pengelolaan Pendidikan … 93

Anda mungkin juga menyukai