Anda di halaman 1dari 4

PENYELENGGARAKAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Oleh : FLORA CINTA ALISA YENI

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Email:citaflora7@gmail.com

ABSTRAK

Sistem pendidikan di Indonesia, yang didasarkan pada sistem pendidikan


nasional, terdapat kesenjangan antara cita-cita dan kenyataan. Hal ini dapat
dilihat dari berbagai faktor seperti kelemahan pada sektor manajemen,
dukungan pemerintah dan masyarakat yang masih rendah, efektifitas dan
efisiensi pembelajaran yang masih lemah, inferioritas sumber daya pendidikan,
dan terakhir lemahnya standar evaluasi pembelajaran. Akibatnya, harapan akan
sistem pendidikan yang baik masih jauh dari sukses. Berbagai solusi dikemukakan
termasuk memperbarui kurikulum secara nasional juga masih menemui berbagai
kendala yang serius. Keadaan tersebut membutuhkan reformulasi yang secara
sistemik memperhatikan berbagai faktor yaitu politik, ekonomi, sosial, dan
budaya Indonesia.

ABSTRAK

The educational system in Indonesia is based on the national education system.


However, there is a gap between the ideals and the reality. This can be seen from
many factors such as the weakness in management sector, the low support from
the government and the community, low learning effectivity and efficiency,
educational resource inferiority, and the low standard of learning. As a result, the
expectations of a good education system is still far from satisfaction. Many
solutions have been proposed including updating the curriculum nationally, but
still many serious constraints are faced. These circumstances then require
systematic reformulation by considering many factor namely the politic,
economic, social and cultural aspects of Indonesia.
PENDAHULUAN diharapkan bangsa Indonesia
Permasalahan inilah yang akan
Bangsa Indonesia sebagai
penulis bahas dalam tulisan ini.
bangsa yang dalam posisinya masih
dikatakan sebagai Negara METODE PENELITIAN
berkembang sedang mencari bentuk
Studi ini menggunakan
tentang bagaimana cara dan upaya
pendekatan studi kepustakaan.
agar menjadi negar maju terutama Pengumpulan data diambil
dibidang pendidikan. Dan sistem berdasarkan hasil pencarian dari kata
pendidikan di Indonesia adalah kunci (merdeka belajar, kampus
mengacu pada Sistem Pendidikan merdeka, kurikulum) yang dilakukan
di berbagai sumber referensi online.
Nasional yang merupakan sistem Pengumpulan data dilakukan
pendidikan yang akan membawa menggunakan bahasa Indonesia dan
kemajuan dan perkembangan bahasa inggris. Sumber referensi
bangsa dan menjawab tantangan online yang paling banyak digunakan
yaitu google scholar.
zaman yang selalu berubah hal ini
sebagaimana visi dan misi Sistem Pencarian tidak termasuk
Pendidikan Nasional yang tertuang buku (kecuali buku panduan), surat
dalam UU RI NO. 20 tahun 2003 kabar, kertas kerja, dan tabloid.
tentang SISDIKNAS adalah sebagai Meskipun hanya artikel jurnal ilmiah
yang dipilih, database online
berikut: “Terwujudnya sistem menghasilkan ratusan hasil. Dalam
pendidikan sebagai pranata sosial mengumpulkan dan menganalisis
yang kuat dan berwibawa untuk artikel untuk studi ini, ada beberapa
memberdayakan semua warga kriteria yang digunakan sebagai
literatur dalam studi ini. Kriterianya
Negara Indonesia berkembang
adalah artikel yang dipublikasikan
menjadi manusia yang berkualitas dari 10 tahun terakhir, bidang ilmu
sehingga mampu dan proaktif pendidikan, berkaitan dengan tiga
menjawab tantangan zaman yang kata kunci, dan artikel menggunakan
selalu berubah.” bahasa Indonesia atau bahasa inggris.
Lalu, para peneliti meninjau dan
Adapun misi yang diemban mengkodekan artikel yang selaras
antara tema dan isi dari kurikulum
oleh SISDIKNAS adalah:
merdeka belajar kampus merdeka di
“Mengupayakan perluasan dan pendidikan tinggi. Setelah proses
pemerataan kesempatan seleksi dilakukan, didapat beberapa
memperoleh pendidikan yang artikel yang dipilih untuk ditinjau.
bermutu bagi seluruh rakyat (UU RI
SISDKNAS: 41).” Dengan upaya HASIL DAN PEMBAHASAN
mewujudkan visi misi sisdiknas
tersebut apakah sesuai dengan Dalam Bab ini I Pasal 1 UU
realita yang ada dan idealitas yang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003
disebutkan bahwa Sistem pengajar. Perlakuan sebagai pegawai
Pendidikan Nasional adalah mengutamakan kesetiaan, kejujuran,
keseluruhan komponen pendidikan kedisiplinan, dan produksi kerja.
yang saling terkait secara terpadu Sedangkan perlakuan sebagai
untuk mencapai tujuan pendidikan pendidik atau pengajar, selain
nasional. Berangkat dari bunyi pasal mementingkan kejujuran (moral,
ini dapat diketahui bahwa kedisiplinan dan pengabdian), juga
pendidikan adalah sistem yang sangat mementingkan kreativitas,
merupakan suatu totalitas struktur inovasi dan dedikasi. Guru
yang terdiri dari komponen yang diharapkan mampu
saling terkait dan secara bersama mengembangkan budaya belajar
menuju kepada tercapainya tujuan yang baik pada siswanya.
(Soetarno, 2003: 2). Adapun
Dewasa ini dirasakan bahwa
komponen-komponen dalam
guru, baik secara kuantitas maupun
pendidikan nasional antara lain
kualitas, kurang memadai. Dirasakan
adalah lingkungan, sarana-
adanya kekurangan dalam
prasarana, sumberdaya, dan
keragaman dan kompetensi
masyarakat. Komponen-komponen
pedagogik. Banyak guru, terutama
tersebut bekerja secara bersama-
untuk sekolah di daerah terpencil
sama, saling terkait dan mendukung
yang salah kamar, yaitu tidak sesuai
dalam mencapai tujuan pendidikan.
antara ilmu yang dipelajari dengan
Tujuan pendidikan nasional mata pelajaran yang diajarkan.
yang dirumuskan dalam UU Banyak tenaga atau pegawai kantor,
SISDIKNAS adalah untuk pegawai instansi non pendoididkan
mengembangkan potensi anak didik yang terpaksa direkrut menjadi guru,
agar menjadi manusia yang beriman sehingga dewasa ini banyak guru
dan bertakwa kepada Tuhan Yang yang tidak ahli atau rendah dalam
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mutu.
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
KESIMPULAN
menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung Dari uraian tentang sistem
jawab. pendidikan di Indonesia antara
keinginan dan realita di atas dapat
Sumber daya manusia
disimpulkan bahwa sistem
dilaksanakan di bawah otorita
pendidikan di Indonesia dewasa ini
kekuasaan dan kekuatan
tampak ada kesenjangan antara
administarsi birokrasi. Guru
kenginan dan realita. Secara makro
memerlukan sebagai pegawai dan
dapat dilihat dalam aspek
tidak sebagai tenaga pendidik dan
pengelolaan, peran pemerintah dan
masyarakat, kurikulum atau materi
ajar, pendekatan dan metodologi
pembelajaran, sumber daya
manusia, lingkungan kampus atau
sekolah, dana, dan akreditasi.
Kesenjangan dalam sistem
pendidikan tersebut disebabkan
karena faktor politik, ekonomi,
sosial-budaya dan sebagainya yang
selalu berubah sesuai dengan
perubahan dan perkembangan
zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Jannah, F. (2013). Pendidikan


Islam dalam sistem
pendidikan
nasional. Dinamika
Ilmu, 13(2).

Mastuhu, 2003, Menata Ulang


Pemikiran Sistem Pendidikan
Nasional dalam Abad 21,
Yogyakarta: Safiria Ingaria
Press.

Tilaar, HAR, 2002, Membenahi


Pendidikan Nasional, Jakarta:
Rineka Cipta. Pemerintah
Republik Indonesia. Undang-
Undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai