Email:citaflora7@gmail.com
ABSTRAK
The development of science and technology in the teaching and learning process
is very large so that students can easily learn educational science themselves and
can even learn other skills outside of learning. This article aims to describe the
education system in Indonesia. Education is a system consisting of several
components that are interconnected with each other. Many people think that a
person's success or failure depends on what they get while at school. They don't
know that education is not just school but there are many factors that can
determine a person's success or failure, one of which is cooperation between
educational factors. In Indonesia the education system is based on the national
education system, but there are many gaps between the goals and reality. This is
due to a lack of cooperation in educational components and management
weaknesses and support from the government and society is still low. Therefore,
the independent curriculum was created to simplify the previous curriculum
which seemed complicated and could not meet the competitive achievements of
students, where this independent curriculum emphasizes students' skills in several
areas that are mastered, does not emphasize that students must be able to
master all the lessons at school, so that students can focus on developing skills
that are useful for their future.
PENDAHULUAN
mengedepankan prinsip-prinsip
efisiensi pembiayaan, perhitungan
KESIMPULAN
resiko, dan kemampuan prediktif.
Terdapat implikasi yang kuat Untuk itulah, diperlukan pengerahan
bagi peningkatan mutu segenap potensi sumber daya
pembelajaran jika kurikulum dapat universitas untuk melakukan inovasi.
dirancang secara optimal. Kondisi Inovasi merupakan bagian dari
demikian berelasi dengan konsepsi- validasi dan perluasan keilmuan
konsepsi perkembangan IPTEKS. yang bermanfaat. Salah satu aspek
Seperti dipahami bersama bahwa yang penting untuk diinovasi adalah
universitas tidak steril dari tuntutan kurikulum. Hal ini didasari oleh
dan perkembangan zaman. asumsi bahwa kurikulum merupakan
Kemampuan menyikapi tantangan salah satu komponen utama yang
dan kecenderungan zaman menjadi strategis di dalam sistem pendidikan.
standar bagi sebuah universitas
Asumsi ini memberikan dasar
untuk tetap kompetitif. Tantangan
bahwa kurikulum tidak hanya berisi
dan kecenderungan memaksa dan
tujuan yang harus dicapai,
mengharuskan universitas untuk
melainkan juga memberikan
menerapkan logika korporasi dengan
pemahaman tentang pengalaman
belajar bagi mahasiswa. Artinya, Badan Pusat Statistik. (2002). KBJI
dalam perspekstif pembelajaran 2002: Klasifikasi jenis
kurikulum merdeka belajar menjadi pekerjaan indonesia. Jakarta:
Badan Pusat Statistika intel,
dasar yang kuat untuk
(2017). A Guide to the
menggerakkan komponen-
Internet of Things
komponen pembelajaran secara Infographic. [online] Tersedia
terintegrasi dan bermakna dalam di:
menghasilkan lulusan yang unggul https://www.intel.co.id/content/w
dan berdaya secara global. ww/id/id/internet-of-things/i
nfographics/guide-toiot-
new.html [Diakses 20
Oktober 2020].
DAFTAR PUSTAKA
Maksum, A. (2015). “Kurikulum dan
Latar Belakang Kurikulum Merdeka. pembelajaran di perguruan
Merdeka Mengajar. tinggi: menuju pendidikan
https://pusatinformasi.guru.k yang memberdayakan”,
emdikbud.go.id/hc/en-us/ar Makalah seminar nasional
ticles/6824331505561-Latar- hasil penelitian pendidikan
Belakang-Kurikulum- dan pembelajaran, 25-26
April 2015 di STKIP PGRI
Merdeka (accessed 2023-12-
Jombang.
06).
Suryaman, M., Widyastuti Purbani,
Suryaman,Maman.2020. “Orientasi
Tadkiroatun Musfiroh.
Pengembangan Kurikulum (2020).” Kurikulum dalam
Merdeka Belajar”. FBS Perspektif Inovasi
Universitas Negeri Pembelajaran”. Jurnal
Yogyakarta : 13-28 Kependidikan. Vol. 3, No. 1,
Mei 2020, pp165-176.