Silvy Juditya1, Veny Juniarni Hardi2, Sri Widaningsih3, Gugun Gunawan4, Ani Pristiawati5
STKIP Pasundan
sjuditya@gmail.com
ABSTRAK
Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di
Masa Pendemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kebijakan ini mengharapkan satuan pendidikan
dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Namun beberapa bulan kebelakang
sebagai upaya pemulihan pembelajaran, pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk
menentukan kurikulum yang akan digunakan, diantaranya adalah kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum
merdeka. Khususnya dalam kurikulum merdeka, satuan pendidikan dapat menerapkannya secara bertahap sesuai
kesiapan masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, kiranya sudah sepatutnya setiap satuan pendidikan
harus berupaya dapat menerapkan kurikulum merdeka ini, walaupun secara bertahap. Berdasarkan dari
permasalahan tersebut, kami selaku orang akademisi pada bidang pendidikan perlu kiranya memberikan
pengetahuan terkait dengan implementasi kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran PJOK
khususnya kepada para guru pada mata pelajaran tersebut. Beberapa metode pelaksanaan dalam kegiatan
ini adalah penyampaian menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta bimbingan tugas
dalam pembuatan konten pelajaran PJOK berbasis kurikulum merdeka. Sasaran dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru PJOK mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai
tingkat Menengah, yang berada di Kabupaten Cianjur.
ABSTRACT
Joint Decree (SKB) of the Four Ministers concerning Guidelines for Organizing Learning
During the 2019 Coronavirus Disease (Covid-19) Pandemic. This policy expects educational units to
implement Limited Face-to-Face Learning (PTMT). However, in the past few months as an effort to
restore learning, the government has given schools the opportunity to determine the curriculum to be
used, including the 2013 curriculum, the emergency curriculum and the independent curriculum.
Especially in the independent curriculum, education units can apply it in stages according to their
respective readiness. Based on this, it is appropriate that every educational unit should strive to be able
to apply this independent curriculum, even if it is done in stages. Based on these problems, we as
academics in the field of education need to provide knowledge related to the implementation of the
independent learning curriculum in PJOK subjects, especially to teachers in these subjects. Some of the
implementation methods in this activity are delivery using the lecture method, discussion and question
and answer, as well as task guidance in creating PJOK lesson content based on the independent
curriculum. The targets in this community service activity are PJOK teachers starting from the
elementary school level to the middle school level, who are in Cianjur Regency.
Dalam rangka mencegah penyebaran Virus Muhdi, 2020; Pasani, Amelia, & Hassan,
Corona, mahasiswa, guru, dosen, dan siswa 2021).
diharapkan mengikuti protokol kesehatan serta Berdasarkan hal tersebut, kiranya sudah
mengganti proses belajar mengajar secara sepatutnya pemerintah melalui kemetrian
daring dari rumah dengan berbagai media pendidikan menyiapkan kurikulum yang
teknologi seperti laptop, smartphone, tablet sesuai dan tepat guna dalam menyelasaikan
atau ipad (Silvy Juditya, Zakaria, Hardi, persoalan tersebut. Dari hal itulah pemerintah
Sutiswo, & Sunarsi, 2021). Proses membuat suatu rancangan kurikulum yang
pembelajaran tetap harus berlangsung kiranya dapat dijalankan oleh setiap satuan
meskipun dilakukan secara daring dengan pendidikan, yaitu kurikulum 2013, kurikulum
harapan berjalan efektif seperti pembelajaran darurat dan kurikulum merdeka. Dalam hal ini
tatap muka langsung (Kemendikbud, 2020). pemerintah memberikan isntruksi kepada
Pada kondisi tersebut, peran guru dinilai setiap satuan pendidikan untuk memilih
paling penting untuk keberlangsungan kurikulum yang sesuai dengan kemampuan
pembelajaran yang efektif pada masa pandemi, sekolah dan karakteristik peserta didiknya.
dimana seorang guru harus aktif dan Maka dari itu, tantangan bagi sekolah sekarang
mengetahui secara langsung metode ini menerapkan kurikulum yang dapat
pembelajaran yang tepat berdasarkan membuat peserta didik merasa termotivasi
permasalahan siswa dengan berbagai untuk terus belajar dan juga dirancang sesuai
hambatan yang dihadapi selain itu guru harus dengan perkembangan zaman.
memahami terkait potensi dan kemampuan Kurikulum merdeka menjadi salah satu
siswa yang beragam (S Juditya, Rusmana, & alternatif yang dapat diterapkan setiap satuan
Zakaria, 2021). Namun peran yang tidak kalah pendidikan, hal ini dikarenakan ada beberapa
penting yaitu bimbingan orang tua untuk keunggulan dalam kurikulum merdeka,
mendampingi anak-anaknya, pendampingan diantaranya lebih sederhana dan mendalam,
ini diperlukan untuk tetap memotivasi belajar lebih merdeka, dan memberikan penyediaan
siswa serta adanya sinkronisasi antara metode keberagaman perangkat bahan ajar yang
pembelajaran dari guru dan orang tua (Candra mutakhir. Pendidikan selalu mengupayakan
& Kurniawan, 2020). terciptanya peserta didik yang selalu
Sejumlah daerah di Indonesia dengan melakukan pembaharuan setiap waktu. Dari
status PPKM level 1 sampai level 3 mulai perubahan dan inovasi yang dihasilkan
menerapkan pembelajaran tatap muka atau tersebut mampu memberikan kontribusi yang
PTM (Ardin, 2021), PTMT dapat dimulai maksimal bagi kemajuan suatu bangsa yang
sejak dikeluarkan SKB Empat Menteri atau memiliki sumber daya manusia yang
minimal dimulai bulan Juli 2021 sebagai awal berkualitas (Deni Sopiansyah, Siti Masruroh,
tahun pelajaran. Namun demikian, Qiqi Yuliati Zaqiah, & Erihadiana, 2022).
kenyataannya proses pembelajaran pada masa PJOK adalah merupakan suatu mata
pandemi dihadapkan dengan berbagai pelajaran dengan aktivitas jasmani sebagai alat
hambatan, seperti kurangnya ketersediaan dalam mencapai tujuan pembelajarannya.
insfrastruktur, metode pembelajaran yang Pendidikan jasmani merupakan salah satu
kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kegiatan untuk menciptakan lingkungan yang
minimnya dukungan dari keluarga dan berpotensi mengembangkan peserta didik ke
motivasi untuk belajar dari peserta didik yang arah tingkah laku yang positif melalui aktivitas
semakin menurun (Agustin, Puspita, Nurinten, jasmani (Nurrohim, 2020). Inilah kiranya yang
& Nafiqoh, 2020; Rahayu, Amalia, & menjadi salah satu tantangan bagi guru PJOK
Maulana, 2020; Wahyuningsih, 2021; untuk mampu memberikan pengalaman
Yudhistira & Mardiani, 2020). Hal ini belajar yang sesuai dengan tujuan kurikulum
menandakan bahwa pada dasarnya merdeka, sehingga peserta didik mampu
kebanyakan sekolah masih mengalami memiliki bekal yang lebih kompleks dan
kesulitan dan dirasakan masih belum efektif sesuai dengan tantangan perkembangan
dalam melaksanakan proses pembelajaran zaman.
dimasa tersebut, dan jika kondisi ini terus Berdasarkan dari permasalahan
berlanjut tidak menutup kemungkinan akan tersebut, kami selaku orang akademisi pada
terjadi yang namanya loss learning yang dapat bidang pendidikan perlu kiranya memberikan
mengakibatkan turunnya motivasi belajar di pengetahuan terkait dengan sosialisasi dan
sekolah dan tentunya akan mengalami implementasi kurikulum merdeka belajar pada
penurunan akademisi masal (Nurkholis & mata pelajaran PJOK khususnya kepada para
Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 281
guru pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena kompeten dalam berbagai bidang (Pintek,
itu, kami akan melakukan kegiatan pengabdian 2022). Guru dapat berkontribusi secara
kepada masyarakat di salah satu daerah di kolaboratif dan efektif bekerja dengan
Kabupaten Cianjur. Materi yang akan pengembangan kurikulum sekolah untuk
diberikan adalah berupa pengetahuan tentang mengatur dan menyusun materi, buku teks,
konsep kurikulum merdeka belajar, dan konten pembelajaran. Keterlibatan guru
penyusunan kurikulum merdeka belajar, bahan dalam proses pengembangan kurikulum
dan alat pembelajaran dalam kurikulum penting dilakukan untuk menyelaraskan isi
merdeka belajar dan bagaimana cara kurikulum dengan kebutuhan siswa di kelas
menerapkan kurikulum merdeka belajar ini (Alsubaie, 2016).
pada mata pelajaran PJOK. PJOK merupakan singkatan kata dari
Kurikulum merdeka merupakan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
kebijakan yang dirancang pemerintah untuk yaitu salah satu mata pelajaran yang ada di
membuat lompatan besar dalam aspek kualitas setiap sekolah mulai dari tingkat dasar sampai
pendidikan agar menghasilkan siswa dan menengah, dimana proses pembelajarannya
lulusan yang unggul dalam menghadapi melibatkan aktivitas fisik. Hal ini menandakan
tantangan masa depan yang kompleks bahwa mata pelajaran ini memang penting
(Suyanto, 2022). Inti merdeka belajar adalah untuk diberikan, dan merupakan mata
kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru. pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta
Merdeka belajar mendorong terbentuknya didik (Nurul Raodatun Hasanah, I Putu Panca
karakter jiwa merdeka di mana guru dan siswa Adi, & I Gede Suwiwa, 2021). Hakikat
dapat secara leluasa dan menyenangkan pembelajaran PJOK yang syarat dengan
mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan gerakan fisik, pembelajarannya dilakukan di
keterampilan dari lingkungan (Daga, 2021). ruang terbuka atau di lapangan (Herlina &
Keberadaan merdeka belajar sangat relevan Suherman, 2020). Pendidikan jasmani
dengan kebutuhan siswa dan tuntutan mencakup semua unsur kebugaran,
pendidikan abad 21, hal ini karena dalam keterampilan gerak fisik, kesehatan,
kurikulum merdeka belajar melesatkan permainan, olahraga, tari dan rekreasi
pendidikan yang memerdekakan dan otonom (Qomarullah, 2015).
baik guru maupun sekolah untuk Pembelajaran mata pelajaran PJOK
menginterpretasi kompetensi dasar dalam ditekankan bahwa pengembangan individu
kurikulum menjadi penilaian guru (Sherly, secara menyeluruh, dalam arti pengembangan
Dharma, & Sihombing, 2021). yang mencakup perkembangan fisik mental
Disamping itu merdeka belajar dapat intelektual dan perkembangan sosial
mendorong siswa belajar dan mengembangkan (Husdarta, 2013). Hal ini dapat terlihat bahwa
dirinya, membentuk sikap peduli terhadap tujuan dari mata pelajaran PJOK itu sendiri
lingkungan di mana siswa belajar, mendorong diantaranya adalah untuk menumbuh
kepercayaan diri dan keterampilan siswa serta kembangkan berbagai potensi segala aspek
mudah beradaptasi dengan lingkungan yang ada pada diri peserta didik, yaitu aspek
masyarakat (Ainia, 2020). Menurut BSNP atau kognitif, afektif dan psikomotornya. Maka dari
Badan Standar Nasional Pendidikan, itu, sebetulnya tugas seorang guru PJOK
pengertian kurikulum merdeka belajar adalah tidaklah gampang, karena harus bisa
suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu menciptakan suatu proses pembelajaran yang
pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para dapat mengarahkan peserta didik untuk dapat
pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan
memilih pelajaran apa saja yang ingin keterampilan fisiknya.
dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini METODE KEGIATAN
diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Dalam kegiatan pengabdian kepada
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi masyarakat di Kabupaten Cianjur ini
(Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai menggunakan beberapa metode dalam
bentuk dari tindak evaluasi perbaikan penyampaian materinya, hal ini berguna supaya
Kurikulum 2013. adanya interaksi timbal balik antara pemateri
Sebelumnya, kurikulum ini juga disebut dengan para peserta atau audiensi. Beberapa
sebagai Kurikulum Prototipe yang merupakan metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah
salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk penyampaian menggunakan metode ceramah,
mencetak generasi penerus yang lebih diskusi dan tanya jawab, serta bimbingan tugas
Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 282
Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 283
Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 284
Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284