Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Publikasi Pendidikan Submitted : 27/08/2022

http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Reviewed : 30/09/2022


Volume 12 Nomor 03, 2022 Accepted : 20/10/2022
p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Published : 10/11/2022

Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka Belajar Pada Pembelajaran PJOK


Di Kabupaten Cianjur

Silvy Juditya1, Veny Juniarni Hardi2, Sri Widaningsih3, Gugun Gunawan4, Ani Pristiawati5
STKIP Pasundan
sjuditya@gmail.com

ABSTRAK
Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di
Masa Pendemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kebijakan ini mengharapkan satuan pendidikan
dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Namun beberapa bulan kebelakang
sebagai upaya pemulihan pembelajaran, pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk
menentukan kurikulum yang akan digunakan, diantaranya adalah kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum
merdeka. Khususnya dalam kurikulum merdeka, satuan pendidikan dapat menerapkannya secara bertahap sesuai
kesiapan masing-masing. Berdasarkan hal tersebut, kiranya sudah sepatutnya setiap satuan pendidikan
harus berupaya dapat menerapkan kurikulum merdeka ini, walaupun secara bertahap. Berdasarkan dari
permasalahan tersebut, kami selaku orang akademisi pada bidang pendidikan perlu kiranya memberikan
pengetahuan terkait dengan implementasi kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran PJOK
khususnya kepada para guru pada mata pelajaran tersebut. Beberapa metode pelaksanaan dalam kegiatan
ini adalah penyampaian menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, serta bimbingan tugas
dalam pembuatan konten pelajaran PJOK berbasis kurikulum merdeka. Sasaran dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru PJOK mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai
tingkat Menengah, yang berada di Kabupaten Cianjur.

Kata kunci: Kurikulum Merdeka, Pendidikan Jasmani

ABSTRACT
Joint Decree (SKB) of the Four Ministers concerning Guidelines for Organizing Learning
During the 2019 Coronavirus Disease (Covid-19) Pandemic. This policy expects educational units to
implement Limited Face-to-Face Learning (PTMT). However, in the past few months as an effort to
restore learning, the government has given schools the opportunity to determine the curriculum to be
used, including the 2013 curriculum, the emergency curriculum and the independent curriculum.
Especially in the independent curriculum, education units can apply it in stages according to their
respective readiness. Based on this, it is appropriate that every educational unit should strive to be able
to apply this independent curriculum, even if it is done in stages. Based on these problems, we as
academics in the field of education need to provide knowledge related to the implementation of the
independent learning curriculum in PJOK subjects, especially to teachers in these subjects. Some of the
implementation methods in this activity are delivery using the lecture method, discussion and question
and answer, as well as task guidance in creating PJOK lesson content based on the independent
curriculum. The targets in this community service activity are PJOK teachers starting from the
elementary school level to the middle school level, who are in Cianjur Regency.

Keywords: Independent Curriculum, Physical Education

PENDAHULUAN berkurangnya kemajuan belajar yang dialami


Krisis pembelajaran di indonesia yang sekolah, apalagi ditambah dengan wabah
sampai sekarang masih jadi problematika bagi pandemi Corona virus Disease 2019 (Covid-
satuan pendidikan, membuat pemerintah harus 19) yang melanda dunia, khususnya Indonesia
cerdik dalam menangani krisis ini. Hal tersebut mengakibatkan seluruh aspek kehidupan
ditandai dengan hasil penelitian yang sangat terganggu, termasuk pada sektor
menunjukan adanya learning loss atau pendidikan (Adi, Martono, & Sudarno, 2021).
279
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 280

Dalam rangka mencegah penyebaran Virus Muhdi, 2020; Pasani, Amelia, & Hassan,
Corona, mahasiswa, guru, dosen, dan siswa 2021).
diharapkan mengikuti protokol kesehatan serta Berdasarkan hal tersebut, kiranya sudah
mengganti proses belajar mengajar secara sepatutnya pemerintah melalui kemetrian
daring dari rumah dengan berbagai media pendidikan menyiapkan kurikulum yang
teknologi seperti laptop, smartphone, tablet sesuai dan tepat guna dalam menyelasaikan
atau ipad (Silvy Juditya, Zakaria, Hardi, persoalan tersebut. Dari hal itulah pemerintah
Sutiswo, & Sunarsi, 2021). Proses membuat suatu rancangan kurikulum yang
pembelajaran tetap harus berlangsung kiranya dapat dijalankan oleh setiap satuan
meskipun dilakukan secara daring dengan pendidikan, yaitu kurikulum 2013, kurikulum
harapan berjalan efektif seperti pembelajaran darurat dan kurikulum merdeka. Dalam hal ini
tatap muka langsung (Kemendikbud, 2020). pemerintah memberikan isntruksi kepada
Pada kondisi tersebut, peran guru dinilai setiap satuan pendidikan untuk memilih
paling penting untuk keberlangsungan kurikulum yang sesuai dengan kemampuan
pembelajaran yang efektif pada masa pandemi, sekolah dan karakteristik peserta didiknya.
dimana seorang guru harus aktif dan Maka dari itu, tantangan bagi sekolah sekarang
mengetahui secara langsung metode ini menerapkan kurikulum yang dapat
pembelajaran yang tepat berdasarkan membuat peserta didik merasa termotivasi
permasalahan siswa dengan berbagai untuk terus belajar dan juga dirancang sesuai
hambatan yang dihadapi selain itu guru harus dengan perkembangan zaman.
memahami terkait potensi dan kemampuan Kurikulum merdeka menjadi salah satu
siswa yang beragam (S Juditya, Rusmana, & alternatif yang dapat diterapkan setiap satuan
Zakaria, 2021). Namun peran yang tidak kalah pendidikan, hal ini dikarenakan ada beberapa
penting yaitu bimbingan orang tua untuk keunggulan dalam kurikulum merdeka,
mendampingi anak-anaknya, pendampingan diantaranya lebih sederhana dan mendalam,
ini diperlukan untuk tetap memotivasi belajar lebih merdeka, dan memberikan penyediaan
siswa serta adanya sinkronisasi antara metode keberagaman perangkat bahan ajar yang
pembelajaran dari guru dan orang tua (Candra mutakhir. Pendidikan selalu mengupayakan
& Kurniawan, 2020). terciptanya peserta didik yang selalu
Sejumlah daerah di Indonesia dengan melakukan pembaharuan setiap waktu. Dari
status PPKM level 1 sampai level 3 mulai perubahan dan inovasi yang dihasilkan
menerapkan pembelajaran tatap muka atau tersebut mampu memberikan kontribusi yang
PTM (Ardin, 2021), PTMT dapat dimulai maksimal bagi kemajuan suatu bangsa yang
sejak dikeluarkan SKB Empat Menteri atau memiliki sumber daya manusia yang
minimal dimulai bulan Juli 2021 sebagai awal berkualitas (Deni Sopiansyah, Siti Masruroh,
tahun pelajaran. Namun demikian, Qiqi Yuliati Zaqiah, & Erihadiana, 2022).
kenyataannya proses pembelajaran pada masa PJOK adalah merupakan suatu mata
pandemi dihadapkan dengan berbagai pelajaran dengan aktivitas jasmani sebagai alat
hambatan, seperti kurangnya ketersediaan dalam mencapai tujuan pembelajarannya.
insfrastruktur, metode pembelajaran yang Pendidikan jasmani merupakan salah satu
kurang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kegiatan untuk menciptakan lingkungan yang
minimnya dukungan dari keluarga dan berpotensi mengembangkan peserta didik ke
motivasi untuk belajar dari peserta didik yang arah tingkah laku yang positif melalui aktivitas
semakin menurun (Agustin, Puspita, Nurinten, jasmani (Nurrohim, 2020). Inilah kiranya yang
& Nafiqoh, 2020; Rahayu, Amalia, & menjadi salah satu tantangan bagi guru PJOK
Maulana, 2020; Wahyuningsih, 2021; untuk mampu memberikan pengalaman
Yudhistira & Mardiani, 2020). Hal ini belajar yang sesuai dengan tujuan kurikulum
menandakan bahwa pada dasarnya merdeka, sehingga peserta didik mampu
kebanyakan sekolah masih mengalami memiliki bekal yang lebih kompleks dan
kesulitan dan dirasakan masih belum efektif sesuai dengan tantangan perkembangan
dalam melaksanakan proses pembelajaran zaman.
dimasa tersebut, dan jika kondisi ini terus Berdasarkan dari permasalahan
berlanjut tidak menutup kemungkinan akan tersebut, kami selaku orang akademisi pada
terjadi yang namanya loss learning yang dapat bidang pendidikan perlu kiranya memberikan
mengakibatkan turunnya motivasi belajar di pengetahuan terkait dengan sosialisasi dan
sekolah dan tentunya akan mengalami implementasi kurikulum merdeka belajar pada
penurunan akademisi masal (Nurkholis & mata pelajaran PJOK khususnya kepada para

Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 281

guru pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena kompeten dalam berbagai bidang (Pintek,
itu, kami akan melakukan kegiatan pengabdian 2022). Guru dapat berkontribusi secara
kepada masyarakat di salah satu daerah di kolaboratif dan efektif bekerja dengan
Kabupaten Cianjur. Materi yang akan pengembangan kurikulum sekolah untuk
diberikan adalah berupa pengetahuan tentang mengatur dan menyusun materi, buku teks,
konsep kurikulum merdeka belajar, dan konten pembelajaran. Keterlibatan guru
penyusunan kurikulum merdeka belajar, bahan dalam proses pengembangan kurikulum
dan alat pembelajaran dalam kurikulum penting dilakukan untuk menyelaraskan isi
merdeka belajar dan bagaimana cara kurikulum dengan kebutuhan siswa di kelas
menerapkan kurikulum merdeka belajar ini (Alsubaie, 2016).
pada mata pelajaran PJOK. PJOK merupakan singkatan kata dari
Kurikulum merdeka merupakan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
kebijakan yang dirancang pemerintah untuk yaitu salah satu mata pelajaran yang ada di
membuat lompatan besar dalam aspek kualitas setiap sekolah mulai dari tingkat dasar sampai
pendidikan agar menghasilkan siswa dan menengah, dimana proses pembelajarannya
lulusan yang unggul dalam menghadapi melibatkan aktivitas fisik. Hal ini menandakan
tantangan masa depan yang kompleks bahwa mata pelajaran ini memang penting
(Suyanto, 2022). Inti merdeka belajar adalah untuk diberikan, dan merupakan mata
kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru. pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta
Merdeka belajar mendorong terbentuknya didik (Nurul Raodatun Hasanah, I Putu Panca
karakter jiwa merdeka di mana guru dan siswa Adi, & I Gede Suwiwa, 2021). Hakikat
dapat secara leluasa dan menyenangkan pembelajaran PJOK yang syarat dengan
mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan gerakan fisik, pembelajarannya dilakukan di
keterampilan dari lingkungan (Daga, 2021). ruang terbuka atau di lapangan (Herlina &
Keberadaan merdeka belajar sangat relevan Suherman, 2020). Pendidikan jasmani
dengan kebutuhan siswa dan tuntutan mencakup semua unsur kebugaran,
pendidikan abad 21, hal ini karena dalam keterampilan gerak fisik, kesehatan,
kurikulum merdeka belajar melesatkan permainan, olahraga, tari dan rekreasi
pendidikan yang memerdekakan dan otonom (Qomarullah, 2015).
baik guru maupun sekolah untuk Pembelajaran mata pelajaran PJOK
menginterpretasi kompetensi dasar dalam ditekankan bahwa pengembangan individu
kurikulum menjadi penilaian guru (Sherly, secara menyeluruh, dalam arti pengembangan
Dharma, & Sihombing, 2021). yang mencakup perkembangan fisik mental
Disamping itu merdeka belajar dapat intelektual dan perkembangan sosial
mendorong siswa belajar dan mengembangkan (Husdarta, 2013). Hal ini dapat terlihat bahwa
dirinya, membentuk sikap peduli terhadap tujuan dari mata pelajaran PJOK itu sendiri
lingkungan di mana siswa belajar, mendorong diantaranya adalah untuk menumbuh
kepercayaan diri dan keterampilan siswa serta kembangkan berbagai potensi segala aspek
mudah beradaptasi dengan lingkungan yang ada pada diri peserta didik, yaitu aspek
masyarakat (Ainia, 2020). Menurut BSNP atau kognitif, afektif dan psikomotornya. Maka dari
Badan Standar Nasional Pendidikan, itu, sebetulnya tugas seorang guru PJOK
pengertian kurikulum merdeka belajar adalah tidaklah gampang, karena harus bisa
suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu menciptakan suatu proses pembelajaran yang
pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para dapat mengarahkan peserta didik untuk dapat
pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan
memilih pelajaran apa saja yang ingin keterampilan fisiknya.
dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini METODE KEGIATAN
diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Dalam kegiatan pengabdian kepada
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi masyarakat di Kabupaten Cianjur ini
(Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai menggunakan beberapa metode dalam
bentuk dari tindak evaluasi perbaikan penyampaian materinya, hal ini berguna supaya
Kurikulum 2013. adanya interaksi timbal balik antara pemateri
Sebelumnya, kurikulum ini juga disebut dengan para peserta atau audiensi. Beberapa
sebagai Kurikulum Prototipe yang merupakan metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah
salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk penyampaian menggunakan metode ceramah,
mencetak generasi penerus yang lebih diskusi dan tanya jawab, serta bimbingan tugas
Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 282

dalam pembuatan konten pelajaran PJOK HASIL & PEMBAHASAN


menggunakan penerapan kurikulum merdeka Hasil kegiatan pengabdian kepada
belajar. Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan tingginya antusias
kepada masyarakat ini adalah para guru PJOK para peserta. Hal ini ditunjukan dengan cukup
mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat banyaknya peserta yang hadir dalam kegiatan
Menengah, yang berada di Kabupaten Cianjur – tersebut, seperti ketua IGORNAS Kabupaten
Jawa Barat. Adapun pelaksanaan program Cianjur, Ketua MGMP Mata Pelajaran PJOK
pengabdian kepada masyarakat ini dapat se-Kabupaten Cianjur, para guru PJOK mulai
digambarkan sebagai berikut: dari SD sampai SMP. Proses kegiatan dan
penyampaian materi dilakukan secara langsung.
Seluruh guru di Kabupaten Cianjur
yang mengikuti kegiatan ini dapat memahami
setiap materi yang disampaikan oleh pemateri.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang
sangat efektif untuk mencoba menanggulangi
masalah yang telah dipaparkan dalam analisis
Gambar 1. Alur Kegiatan Pengabdian Kepada situasi. Dari hasil pemantauan dari awal sampai
Masyarakat (Wijoyo, Ariyanto, Sunarsi, & akhir kegiatan, para peserta menunjukan peran
Faisal Akbar, 2020) serta yang aktif dengan hasil yang baik.
Implementasi kurikulum merdeka
1. Tahap pertama adalah melakukan belajar ini memang membutuhkan proses yang
pengusulan kegiatan, yang tentunya memang tidak semudah membalikan telapak
berdasarkan pada permasalahan yang tangan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
ditemukan dilapangan. faktor, seperti para pengajar atau gurunya itu
2. Tahap kedua adalah melakukan sendiri. Dalam kurikulum merdeka belajar
pengumpulan data dengan melakukan guru memiliki peran yang sangat penting baik
wawancara, kooordinasi dan observasi dalam pengembangan kurikulum maupun
tentang kebutuhan peserta, agar materi yang dalam implementasinya. Demikian pula, guru
disampaikan tepat sasaran. sangat berperan dalam penerapan kebijakan
3. Tahap selanjutnya adalah persiapan merdeka belajar. Guru dapat berkontribusi
materi, yaitu melakukan penyusunan materi secara kolaboratif dan efektif bekerja dengan
dan melakukan koordinasi terkait fasilitas pengembangan kurikulum sekolah untuk
pendukung kegiatan. mengatur dan menyusun materi, buku teks,
4. Penyampaian materi dilakukan secara dan konten pembelajaran. Keterlibatan guru
pararel, dimana semua pemateri dalam proses pengembangan kurikulum
menyampaikan semua materi. penting dilakukan untuk menyelaraskan isi
5. Setelah seluruh materi tersampaikan, kurikulum dengan kebutuhan siswa di kelas
selanjutnya melakukan diskusi dan tanya (Alsubaie, 2016).
jawab terkait dengan materi yang telah Sebagai seorang pendidik, guru dapat
disampaikan maupun diskusi terkait dengan memahami psikologi siswa, mengetahui
permasalahan-permasalahan lain di tentang metode dan strategi pembeajaran. Guru
lapangan, terutama terkait dengan juga berperan sebagai evaluator untuk penilaian
implementasi kurikulum merdeka belajar hasil belajar siswa. Maka, dalam
pada pembelajaran PJOK di setiap jenajng pengembangan kurikulum, guru perlu memiliki
pendidikan di sekolah. kualitas-kualitas seperti perencana, perancang,
6. Tahap akhir adalah melakukan pelaporan manajer, evaluator, peneliti, pengambil
dan publikasi terkait dengan hasil kegiatan keputusan dan administrator (Baharuddin,
yang telah dilakukan. 2021). Maka dari itu, seorang pengajar harus
dapat memberikan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik, jangan
terlalu memaksanakan peserta didik yang
belum mampu menguasai beban yang
ditentukan.

Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 283

Gambar 1. Foto kegiatan

Pendidikan Karakter. Jurnal Filsafat


KESIMPULAN & SARAN Indonesia, 3(3), 95–101.
Kegiatan penyuluhan dan penyegaran https://doi.org/https://doi.org/http://dx.doi
tentang pentingnya sosialisasi dan .org/10.23887/jfi.v3i3.24525
implementasi kurikulum merdeka belajar pada Alsubaie, M. A. (2016). Teacher Involvement
pembelajaran PJOK di Kabupaten Cianjur in Curriculum Development. Journal of
sudah terlaksana dengan baik bahkan Education and Practice, 7(9), 106–107.
pengetahuan mereka akan kurikulum merdeka Baharuddin, M. R. (2021). Adaptasi Kurikulum
dalam pembelajaran PJOK memiliki tingkat Merdeka Belajar Kampus Merdeka
kemampuan sebesar 60%. Hasil kegiatan (Fokus: Model MBKM Program Studi).
penyuluhan ini dievaluasi berdasarkan tiga Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran,
aspek, yaitu aspek program, aspek proses, dan 4(1), 195–205.
aspek hasil. Pada aspek program, kegiatan https://doi.org/https://doi.org/10.30605/js
sudah berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari gp.4.1.2021.591
tercapainya tujuan kegiatan sosialisasi dan Candra, A. T., & Kurniawan, R. A. (2020).
implementasi kurikulum merdeka belajar Journal STAND : Sports and
pada pembelajaran PJOK di Kabupaten Development. Journal STAND : Sports
Cianjur. Hal ini terbukti dari daftar kehadiran and Development, 1(1), 27–34. Retrieved
peserta dan keantusiasan mereka dalam from
mengikuti sosialisasi. Pada aspek hasil juga http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/sta
terkategori baik. Setelah melakukan evaluasi nd/about/submissions
kegiatan, maka disarankan untuk tetap Daga, A. T. (2021). Makna Merdeka Belajar
melakukan kegiatan pendampingan untuk dan Penguatan Peran Guru di Sekolah
pelaksanaan sosialisasi dan implementasi Dasar. Jurnal Educatio, 7(3), 1075–1090.
kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.12
PJOK di Kabupaten Cianjur secara berlanjut. 79
Deni Sopiansyah, Siti Masruroh, Qiqi Yuliati
DAFTAR PUSTAKA Zaqiah, & Erihadiana, M. (2022). Reslaj :
Adi, P. W., Martono, T., & Sudarno, S. (2021). Religion Education Social Laa Roiba
Pemicu Kegagalan Pada Pembelajaran Di Journal. Jurnal Reslaj: Religion
Sekolah Selama Pandemi Di Indonesia Education Social Laa Roiba Journal, 4(1),
(Suatu Studi Pustaka). Research and 34–41.
Development Journal of Education, 7(2), https://doi.org/https://doi.org/10.47467/re
464–473. slaj.v4i1.458
https://doi.org/10.30998/rdje.v7i2.10568 Herlina, & Suherman, M. (2020). POTENSI
Agustin, Puspita, Nurinten, & Nafiqoh. (2020). PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
Tipikal Kendala Guru PAUD dalam JASMANI OLAHRAGA DAN
Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 KESEHATAN ( PJOK ) DI TENGAH
dan Implikasinya. Jurnal Obsesi: Jurnal PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 334. ( COVID ) -19 DI SEKOLAH DASAR.
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/o Tadulako Journal Sport Science and
bsesi.v5i1.598 Physical Education, 8(1), 1–7.
Ainia. (2020). Merdeka Belajar Dalam Husdarta, J. S. (2013). Manajemen Pendidikan
Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Jasmani. Bandung: Alfabeta.
Relevansinya Bagi Pengembangan Juditya, S, Rusmana, R., & Zakaria, D. A.

Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 12 Nomor 3, 2022| 284

(2021). Pendidikan Jasmani Di Tengah Literatur. Konferensi Nasional


Tuntutan dan Perubahan Pembelajaran Pendidikan I. Banjarmasin: UrbanGreen
Abad 21. Maroones: Jurnal …, 1(01). Conference Procceding Libary.
Retrieved from Suyanto. (2022). Implikasi Kebijakan Merdeka
https://journal.unsika.ac.id/index.php/mar Belajar. KOMPAS.
oones/article/view/5480%0Ahttps://journ Wahyuningsih. (2021). Problematika
al.unsika.ac.id/index.php/maroones/articl Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi
e/download/5480/3096 Covid-19 Di SMA Dharma Praja
Juditya, Silvy, Zakaria, D. A., Hardi, V. J., Denpasar. Jurnal Pangkaja, 24(1), 107–
Sutiswo, S., & Sunarsi, D. (2021). Digital 118.
Material Teaching: Learning Model and Wijoyo, H., Ariyanto, A., Sunarsi, D., & Faisal
Learning Outcomes of Basketball. Akbar, M. (2020). Pelatihan Pembuatan
Journal of Educational Science and Konten Digital Marketing Dalam
Technology (EST), 7(2), 134–140. Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa.
https://doi.org/10.26858/est.v0i0.18375 Ikra-Ith Abdimas, 3(3), 169–175.
Kemendikbud. (2020). SE Mendikbud: Yudhistira, & Mardiani. (2020). Pembelajaran
Pembelajaran Secara Daring dan Bekerja Jarak Jauh: Kendala dalam Belajar dan
Dari Rumah Untuk Mencegah Penyebaran Kelelahan Akademik. MAARIF: Arus
Covid-19. Pemikiran Islam Dan Sosial, 15(2), 373–
Nurkholis, & Muhdi. (2020). Keefektivan 393.
Kebijakan E-Learning berbasis Sosial https://doi.org/https://doi.org/10.47651/m
Media pada PAUD di Masa Pandemi rf.v15i2.122
Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 212.
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/o
bsesi.v5i1.535
Nurul Raodatun Hasanah, I Putu Panca Adi, &
I Gede Suwiwa. (2021). Survey Pelaksaan
Pembelajaran Pjok Secara Daring Pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kejaora
(Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga),
6(1), 189–196.
https://doi.org/10.36526/kejaora.v6i1.129
5
Pasani, C. F., Amelia, R., & Hassan, Z. (2021).
Learning loss and education inequality in
Indonesia (Mapping the potential,
consequences, and the Covid-19 crisis).
Review of International Geographical
Education (RIGEO), 11(10), 1171–1181.
Pintek. (2022). Ini Beda Kurikulum Merdeka
Belajar dan Kurikulum Sebelumnya.
Qomarullah, R. (2015). “Model Aktivitas
Belajar Gerak Berbasis Permainan
Sebagai Materi Ajar Pendidikan Jasmani
(Penelitian Pengembangan Pada Siswa
Kelas I Sekolah Dasar). Journal of
Physical Education, Health and Sport,
2(2), 76–88.
https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jp
ehs.v2i2.4591
Rahayu, Amalia, & Maulana. (2020). Analisis
Kesulitan Guru dalam Pembelajaran
Daring di Masa Pandemi Covid-19 di
Sekolah Dasar. Jurnal PGSD, 6(2), 1–6.
Sherly, Dharma, E., & Sihombing, H. B.
(2021). Merdeka Belajar: Kajian

Silvy Juditya dkk. Sosialisasi dan Implementasi : Kurikulum Merdeka … , halaman 279-284

Anda mungkin juga menyukai