Aprilia Ema Wardhani, Asep Sunandar, Asim, Mohammad Efendi, Ahmad Samawi,
dan Ediyanto
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan collaborative learning yang
diberikan oleh guru kepada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi pada jenjang
sekolah menengah pertama.
Metode penelitian yang digunakan yaitu naratif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap
tiga guru di SMP Diponegoro Batu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan collaborative learning yang diberikan
kepada anak berkebutuhan khusus sudah terlaksana dengan cukup baik. Keterlaksanaan
yang baik ini dapat di lihat dari adanya guru pembimbing khusus dari sekolah, adanya
penerimaan siswa dari berbagai ketunaan, dan kerjasama antara guru kelas dan guru
pembimbing khusus. Kerjasama tersebut membuat tercapainya tujuan pembelajaran di
kelas yang terdapat siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus.
135
Aprilia Ema Wardhani, Asep Sunandar, Asim, Mohammad Efendi, Ahmad Samawi, dan Ediyanto
PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING DALAM SEKOLAH INKLUSI DI SMP DIPONEGORO BATU
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 12, Nomor 2, Juni 2022, hlm. 134-138
diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran mengetahui pelaksanaan collaborative learning
harus didasarkan pada perubahan informasi yang diberikan oleh guru kepada anak
secara sosial diantara kelompok pembelajar. berkebutuhan khusus di sekolah inklusi pada
Menurut Suryani (2010) mengemukakan bahwa jenjang sekolah menengah pertama.
dalam pembelajaran dengan metode
collaborative learning setiap peserta didik METODE PENELITIAN
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri Metode yang digunakan dalam penelitian
dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran ini adalah jenis penelitian naratif dengan
anggota yang lain. pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009)
Collaborative learning adalah suatu metode penelitian kualitatif adalah penelitian
metode pembelajaran yang saat ini banyak yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar objek alamiah, dimana peneliti merupakan
mengajar yang berpusat pada siswa (student instrumen kunci. Penelitian ini dilaksanakan di
oriented). Metode ini digunakan untuk mengatasi SMP Diponegoro Batu.
permasalahan yang ditemukan pengajar dalam Teknik pengumpulan data yang
mengaktifkan pembelajar yang tidak dapat digunakan yaitu dengan teknik observasi,
bekerja sama dengan orang lain, pembelajar yang wawancara, dan dokumentasi. Observasi
agresif dan tidak peduli pada yang lain (Isjoni, dilakukan saat kegiatan pembelajaran.
2010). Wawancara dilakukan kepada guru mengenai
Collaborative learning sendiri memiliki penerapan collaborative learning dalam sekolah
banyak jenis model yang dapat digunakan seperti inklusi. Teknik analisis data pada penelitian ini
Student Team Achievement Division (STAD), menggunakan analisis data model interaktif dari
Rountable, Think-Pair-Share (TPS), Generic Miles dan Huberman (2005) dengan langkah-
Questions Stems (GQS), Team Games langkah reduksi data, penyajian data, penarikan
Tournament (TGT), Team Assisted kesimpulan dan verifikasi.
Individualization (TAI), dan Jigsaw (Isjoni,
2010). Metode collaborative learning dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah Berdasarkan teknik pengumpulan data
inklusi. yang sudah dilakukan diketahui bahwa di SMP
Penggunaan metode kolaboratif telah Diponegoro Batu terdapat Guru Pembimbing
menarik beberapa peneliti untuk melakukan Khusus (GPK) dengan background pendidikan
kajian, antara lain riset Lasidos & Matondang sesuai dengan yang diperlukan sekolah inklusi
(2015) serta penelitian Rifani & Lobja (2020). yaitu Pendidikan Luar Biasa. Guru Pembimbing
Riset Lasidos & Matondang (2015) Khusus (GPK) di SMP Diponegoro Batu
menyimpulkan bahwa dengan menerapkan berperan dalam penyederhanaan materi
model pembelajaran kolaboratif dapat : 1) pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Hal
meningkatkan aktivitas belajar menyusun tersebut dilakukan karena materi yang diperlukan
rencana anggaran biaya siswa kels XI oleh siswa berkebutuhan khusus adalah materi
kompetensi keahlian teknik gambar bangunan yang sederhana sehingga mempermudah
SMKN 2 Siatas Barita, 2) meningkatkan hasil pemahaman siswa. Menurut Priyatmoko (2017)
belajar menyusun rencana anggaran biaya siswa menyatakan bahwa guru perlu memiliki
kelas XI kompetensi keahlian teknik gambar kemampuan dalam penyederhanaan materi untuk
bangunan SMKN 2 Siatas Barita. siswa berkebutuhan khusus dengan tujuan
Sementara itu penelitian Rifani & Lobja mempermudah pemahaman siswa. Strategi guru
(2020) menyimpulkan bahwa penerapan seperti tersebut dapat membantu meningkatkan
pembelajaran kolaboratif berpengaruh positif kualitas pendidikan di sekolah.
terhadap proses pembelajaran. Pemahaman Anak berkebutuhan di SMP Diponegoro
mahasiswa terhadap materi lebih mendalam. Batu cukup banyak yaitu 16 siswa. SMP
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep materi, Diponegoro Batu menerapkan pembagian kelas
dan mencontohkan implementasi di lapangan. bagi anak berkebutuhan khusus menjadi kelas
Interaksi dalam kelompok menunjukkan adanya reguler dan kelas khusus, untuk kelas reguler
motivasi dan sikap diri yang positif. Mereka adalah kelas reguler yang terdapat anak
sendiri mampu mengarahkan tujuan dan hasil berkebutuhan khusus mengikuti pembelajaran
proses diskusi. secara bersama-sama dengan anak reguler di
Berdasarkan latar belakang dan riset dalam kelas sesuai jenjang pendidikan yang
terdahulu, penelitian ini bertujuan untuk ditempuh sedangkan untuk kelas khusus
136
Aprilia Ema Wardhani, Asep Sunandar, Asim, Mohammad Efendi, Ahmad Samawi, dan Ediyanto
PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING DALAM SEKOLAH INKLUSI DI SMP DIPONEGORO BATU
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 12, Nomor 2, Juni 2022, hlm. 134-138
merupakan kelas yang diisi dengan anak-anak berperan terhadap keberhasilan layanan
berkebutuhan khusus yang dianggap belum pendidikan anak berkebutuhan khusus.
mampu apabila dimasukkan ke dalam kelas
reguler. Kedua kelas tersebut dalam DAFTAR PUSTAKA
pembelajarannya menerapkan metode
collaborative learning. Anggriana, T. M., & Trisnani, R. P. (2016).
Metode ini dipilih karena metode tersebut Kompetensi guru pendamping siswa ABK
memberikan kesempatan kepada masing-masing di Sekolah Dasar. Jurnal Konseling
siswa untuk mengembangkan kemampuannya. Gusjigang, 2(2). Doi:
Menurut Fitriasari, dkk (2020) metode https://doi.org/10.24176/jkg.v2i2.702
collaborative learning digunakan dalam
pembelajaran dengan kolaborasi antara dua siswa Arumsari, A. (2021). Strategi Belajar Membaca
atau lebih. Hal ini memungkinkan siswa dapat Untuk Anak Tunarungu. REFLEKSI
memberikan kesempatan kepada masing-maisng EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Kependidikan, 12(1), 1-9. Doi:
pembelajaran. https://doi.org/10.24176/re.v12i1.7209
Pelaksanaan pembelajaran di SMP
Diponegoro Batu dilakukan oleh masing-masing Depdiknas. 2008. Undang - Undang Republik
guru mata pelajaran. Sedangkan Guru Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Pembimbing Khusus (GPK) akan membantu Sistem Pendidikan Nasional & Undang
dalam penyederhanaan materi hingga pembuatan Undang Republik Indonesia Nomor 14
soal-soal, dalam menyusun pembelajaran untuk Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
anak berkebutuhan khusus didasarkan pada hasil Jakarta: visi media.
asesmen yang sudah dilakukan. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Fatmala, S., Bintoro, H. S., & Ardianti, S. D.
sekolah. (2021). Analisis Perhatian Orang Tua
Untuk mendukung pengembangan Selama Pembelajaran Daring Terhadap
pengetahuan guru reguler tentang pendidikan Kemampuan Pemahaman Matematis
inklusi biasa dilakukan workshop oleh Guru Siswa. Jurnal Ilmiah Bina Edukasi, 14(1),
Pembimbing Khusus (GPK) di sekolah. Program 01-10. Doi:
yang disediakan untuk anak berkebutuhan https://doi.org/10.33557/jedukasi.v14i1.1
khusus di SMP Diponegoro Batu terbagi menjadi 365
2 macam yaitu vokasional dan bina diri,
penerapan program disesuaikan dengan Fitriasari, N. S., Apriansyah, M. R., & Antika, R.
kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan N. (2020). Pembelajaran Kolaboratif
khusus. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk Berbasis Online. Inspiration: Jurnal
memberikan fasilitas khususnya bagi siswa Teknologi Informasi dan Komunikasi,
berkebutuhan khusus. Selaras dengan pendapat 10(1), 77-86. Doi:
Anggriana & Trisnani (2016) kompetensi guru http://dx.doi.org/10.35585/inspir.v10i1.25
pendamping di kelas inklusi perlu selalu 64
ditingkatkan melalui pelatihan. Oleh karena itu,
guru reguler dibekali dengan kompetensi dalam Isjoni. (2007). Integrated Learning: Pendekatan
melakukan pembelajaran di kelas inklusi. Pembelajaran IPS di Pendidikan Dasar.
Bandung: Falah Production.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Lasidos, Pahala Arion., & Matondang, Zulkifli.
disimpulkan bahwa penerapan collaboratve (2015). Penerapan Model Pembelajaran
learning di SMP Diponegoro Batu sudah berjalan Kolaboratif Untuk Meningkatkan
dengan baik. Sekolah sebagai lingkungan yang Aktivitas Dan Hasil Belajar Rencana
mendukung pelaksanaan collaborative learning Anggaran Biaya Siswa Kelas XII
mampu menyediakan tenaga pendidik yang Kompetensi Keahlian Teknik Gambar
mendukung terlaksananya pembelajaran yang Bangunan SMKN 2 Siatas Barita –
optimal bagi anak berkebutuhan khusus di Tapanuli Utara. Jurnal Educational
lingkungan inklusi. Adanya tenaga pendidik Building Volume, 1(1), 13 – 22.
yang kompeten dalam sekolah inklusi sangat
137
Aprilia Ema Wardhani, Asep Sunandar, Asim, Mohammad Efendi, Ahmad Samawi, dan Ediyanto
PENERAPAN COLLABORATIVE LEARNING DALAM SEKOLAH INKLUSI DI SMP DIPONEGORO BATU
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 12, Nomor 2, Juni 2022, hlm. 134-138
Luddin, M. (2016). Isu-Isu Krisis Dalam Pratiwi, J. C. (2016). Sekolah Inklusi Untuk
Pendidikan Tinggi. Yogyakarta: Anak Berkebutuhan Khusus: Tanggapan
Deepublish. Terhadap Tantangan Kedepannya.
Prosiding Ilmu Pendidikan, 1(2). Diakses
Murniarti, E., & Anastasia, N. Z. (2016). dari
Pendidikan Inklusif Di Tingkat Sekolah https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pip/
Dasar. Jurnal Dinamika Pendidikan, 9(1), article/view/7725
9-18. Doi:
https://doi.org/10.51212/jdp.v9i1.134 Rifani, Irfan., & Lobja, Xaverius Erick. (2020).
Penerapan Pembelajaran Kolaboratif
Nurdiansyah, N. M., Arief, A., Hudriyah, H., & (Collaborative Learning) Di Jurusan
Hadawiyah, R. A. (2021). Model Pendidikan Geografi Universitas Negeri
Collaborative Learning Inklusif Gender. Manado. Jurnal Penelitian dan
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Pendidikan Geografi, 5(1), 45-49.
Jender, 20(2), 110-118. Doi:
http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v20i2. Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning:
10685 theory, research, and practice
(terjemahan). London: Allymand Bacon.
Priatmoko, S. (2017). Strategi Guru Dalam
Peningkatan Mutu Pembelajaran Bagi Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif.
Siswa Berkebutuhan Khusus: Studi Alpabeta : Bandung.
Multisitus di Madrasah Ibtidaiyah
Terpadu Ar-Roihan Lawang dan Sekolah Suhendri, H., & Werdiningsih, C. E. (2019).
Dasar Muhammadiyah 9 “Panglima Peranan Metode Pembelajaran
Sudirman” Malang (Doctoral dissertation, Collaborative Learning Terhadap
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Pemecahan Masalah Matematika. JKPM
Ibrahim). Diakses dari http://etheses.uin- (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika),
malang.ac.id/10017/ 4(2), 155-162. Doi:
http://dx.doi.org/10.30998/jkpm.v4i2.387
5
138