Terjadinya Pandemi di Indonesia yang disebabkan oleh virus Covid-19 sejak memasuki awal bulan tahun 2020. Virus Covid-19 menyebabkan gejala mulai dari yang ringan sampai berat. Dengan adanya virus Covid-19 berdampak merugikan bagi seluruh masyarakat, Banyak bidang yang terganggu yaitu bidang sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Otomatis segala kegiatan mulai dari ekonomi sampai pendidikan harus dihentikan sementara atau dilakukan dengan cara jarak jauh agar meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 mengenai pelaksanaan kebijakan pendidikan, dalam masa Pandemi Covid-19. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa proses belajar mengajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran jarak jauh, hal itu dilaksanakan agar mendapat pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa dan untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19. Pembelajaran daring atau jarak jauh merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet untuk proses memulai pembelajarannya. Tentu dalam hal ini internet atau kuota menjadi faktor yang sangat penting untuk memulai proses pembelajaran daring ini. Adanya perubahan sistem pembelajaran yang dahulunya dilakukan secara tatap muka dan sekarang berubah menjadi jarak jauh, menunjukkan bahwa teknolgi di masa sekarang sudah terlihat adanya kemajuan,karena telah dibuktikan bahwa dengan adanya internet dan teknologi dapat mengubah cara penyampaian pembelajaran dan dapat menjadi alternatif untuk kedepannya. Menurut Kuntarto, E 2017, pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet. Pada pelaksanaannya tentu teknologi menjadi hal yang paling penting, teknologi yang bisa digunakan untuk melakukan pembelajaran secara daring diantaranya adalah smarthphone, laptop, dan komputer. Perguruan Tinggi dan mahasiswa dapat melakukan pembelajaran daring bisa dimana saja sehingga proses ini dapat mengarah kepada efisiensi dan efektivitas yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa. Berbagai media juga dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran daring seperti kelas-kelas virtual google classroom dan aplikasi video conference seperti zoom, gmeet. Penggunaan teknologi mobile dan internet menjadi pengaruh yang besar dalam lembaga pendidikan, termasuk diantaranya adalah pencapaian untuk tujuan pembelajaran jarak jauh. Pasti banyak faktor-faktor yang menghambat dalam proses melaksanakan pembelajaran jarak jauh seperti terkendalanya jaringan bagi mahasiswa yang berada di pedesaan sehingga tidak bisa mengikuti proses pembelajaran ini, selain itu faktor biaya juga tentu sangat berpengaruh. Jika kita melakukan proses ini tentu harus mempunyai kuota internet dalam hal untuk mendapatkan kuota juga tentu harus mempunyai biaya yang tidak begitu murah. Adanya keterbatasan dan ketersediaan kuota internet bagi mahasiswa mengakibatkan proses pembelajaran jarak jauh menjadi terhambat, kemudian menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim meresmikan kebijakan bantuan kuota internet pada tahun 2020, jumat (24/09). Dengan adanya kebijakan ini ia mengharapkan agar dapat membantu proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dalam masa pandemi. Namun, apakah proses ini berjalan dengan lancar pelaksanaannya, dan seberapa efektifkah pembagian kuota ini bagi mahasiswa. 2. Identifikasi Tema Makalah Berdasarkan latar belakang tema makalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dapat di teliti sebagai berikut: a. Apakah dengan adanya bantuan kuota Internet pembelajaran daring semakin lebih efektif? b. Apakah ada kelebihan yang ditimbulkan dari proses pembelajaran daring? c. Bagaimana cara penyesuaian mahasiswa terhadap proses pembelajaran daring? d. Apakah pembagian kuota oleh pemerintah sudah dinilai secara efektif? e. Perlunya peran pemerintah dalam hal meningkatkan proses pembelajaran secara daring.
3. Tujuan Penulisan makalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai peran pemerintah dalam hal mengembangkan dan meningkatkan proses pembelajaran daring sebagai fungsi dari institusi pendidikan. Adapun secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini: a. Mengdentifikasi penerapan pembelajaran daring pada mahasiswa akibat adanya pengaruh pandemi COVID-19. b. Mengidentifikasi adanya kelebihan yang ditimbulkan dalam proses pembelajaran daring. c. Mengidentifikasi usaha-usaha yang dilakukan oleh mahasiswa untuk bisa beradaptasi terhadap proses pembelajaran daring. d. Mengidentifikasi manfaat bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam pembelajaran daring. e. Mengidentifikasi seberapa efektifkah penggunaan kuota yang diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa.
4 Manfaat Penulisan Makalah
Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini mampu memberikan pemikiran dan wawasan serta bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di bidang sosiologi. Selain itu juga, dengan adanya penulisan makalah ini dapat memberikan penjelasan beserta gambarannya mengenai peran pemerintah dalam hal untuk mengembangkan proses atau cara yang baru dalam hal pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya atau bisa disebut pembelajaran daring dan bagaimana cara kita sebagai mahasiswa untuk memanfaatkan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah untuk mendukung proses pembelajaran daring ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini juga, diharapkan dengan adanya penulisan ini dapat memberikan pemikiran kepada masyarakat luas pada umumnya tentang bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran daring. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan adalah sarana utama yang digunakan masyarakat untuk menyebarkan pengetahuan, nilai, dan harapannya kepada anggotanya. Adapun tujuan dari pendidikan adalah memberikan mahasiswa pemahaman yang diperlukan untuk fungsi sosial yang efektif. Pendidikan merupakan rangkaian usaha membimbing mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan sosial serta hubungannya dengan alam sekitar yang dimana ia hidup (arifin 1993:54) Pendidikan juga bisa formal ataupun informal, perbedaannya jika pendidikan formal biasanya diselenggarakan di institusi pendidikan seperti sekolah ataupun perguruan tinggi. Menurut pasal 1 ayat 6 peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, jalur pendidikan formal mempunyai jenjang pendidikan yang jelas mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Di dalam pendidikan formal diterapkan adanya pemberlakuan kebijakan administrasi yang seragam kemudian biasanya proses pendidikan yang di tempuh cukup lama. Pendidikan Informal sama seperti homeschooling, kegiatan pendidikan informal belajar secara mandiri atau private yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Adapaun alasan yang dilakukan pemerintah untuk mengadakan pendidikan informal ini yaitu tidak adanya persyaratan khusus yang harus dilengkapi sehingga adanya kelonggaran bagi siswa yang melakukan proses pendidikan ini. Dengan paparan diatas maka dalam penelitian ini konsep dan teori institusi pendidikan merupakan teori yang relevan dengan kasus yang akan digunakan untuk mengidentifikasi peran pemerintah dalam hal pembagian bantuan untuk proses pembelajaran daring, dengan memberikan bantuan berupa kuota internet selama masa pandemi masih berlangsung, maka jika lebih di spesifikasikan teori yang relevan dengan kasus tersebut adalah struktural fungsionalis teori dan konsep yang akan digunakan adalah konsep homeschooling. Menurut perspektif fungsionalis struktural ketidaksetaraan pendidikan hanyalah persiapan untuk ketidaksetaraan pekerjaan di kemudian hari, jadi teori fungsionalis bisa mempercayai bahwa setiap fenomena sosial memiliki peran untuk digunakan dalam menjaga keseimbangan masyarakat. Pemikiran struktural fungsionalis meyakinkan bahwa tujuan dari institusi pendidikan adalah mensosialisasikan generasi muda menjadi anggota masyarakat untuk dijadikan tempat pembelajaran, mendapatkan pengetahuan, perubahan perilaku dan penguasaan tata nilai yang diperlukan agar bisa tampil sebagai bagian dari warga negara yang produktif (Sunarto 1993:22). The Credential Society, sosiolog Randall Collins (1979) berpendapat bahwa ketidaksetaraan kelas dihasilkan dalam pengaturan pendidikan dan bahwa sangat sedikit yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran. Jadi dengan adanya pendidikan ketidaksetaraan dalam masyarakat bisa diatasi kembali dengan cara para individu atau mahasiswa harus berperan aktif dalam hal mendapatkan pendidikan, sementara institusi pendidikan seperti perguruan tinggi juga berperan untuk menjembatani para individu tersebut untuk mendapatkan proses pendidikan yang baik. Banyak orang yang berasumsi bahwa guru yang lebih baik, fasilitas yang lebih baik, dan pendanaan yang lebih baik akan menentukan para individu yang baik juga untuk kedepannya, asumsi tersebut memang benar adanya karena misalnya saat sesudah lulus dari perguruan tinggi ada beberapa individu yang mendapatkan pekerjaan yang baik, hal tersebut bisa dipengaruhi dengan kualitas institusi pendidikan yang baik. Dengan begitu, bantuan berupa kuota internet yang diberikan pemerintah untuk menunjang proses pembelajaran secara daring bisa meningkatkan kualitas pendidikan di masa pandemi, terutama khusunya untuk masyarakat yang tidak mampu, sehingga dengan adanya bantuan tersebut pendidikan yang ada di Indonesia bisa menjadi lebih baik walaupun dalam keadaan pandemi seperti ini. Tetapi jika pembagian bantuan ini tidak berjalan secara efektif maka akan berpengaruh juga terhadap kualitas pendidikannya, dikarenakan bisa saja pada saat pembelajaran daring siswa tidak dapat melakukannya dikarenakan mereka tidak mempunyai biaya yang cukup untuk membeli kuota internet. Konsep pendidikan yang akan digunakan untuk mengidentifikasi kasus ini yaitu konsep homeschooling. Homeschooling adalah pendidikan yang dilakukan biasanya oleh anak usia sekolah yang proses pembelajarannya relatif di awasi oleh orang tua atau ada juga yang memanggil guru private. Banyak orang tua yang lebih memilih untuk memberikan pendidikan kepada ankanya berupa homeschooling dikarenakan dalam proses pembelajaran ini orang tua lebih mudah untuk memantau proses pembelajarannya dan ada manfaat yang ditimbulkan yaitu jika anak melakukan proses pembelajarannya di rumah maka otomatis mereka akan terhindar dari lingkungan sosial budaya buruk yang dapat mengganggu proses pendidikan anak tersebut. Pada hakikatnya, antara homeschooling maupun sekolah formal, sama-sama mempunyai sarana untuk menghantarkan para individu atau pelajar untuk mencapai tujuan mereka terhadap pendidikan yang ingin dicapai. Adapun perbedaan yang terlihat, pada sistem formal, tanggung jawab pendidikan anak di serahkan dari orang tua kepada guru dan pengelola sekolah. Sementara, pada homeschooling tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya berada di tangan orang tua. Sistem yang ada di sekolah terstandardisasi untuk memenuhi kebutuhan anak secara umum, sementara di homeschooling tidak terstandardisasi, bisa dibilang untuk proses homeschooling bisa dikatakan lentur karena pada konsep ini proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarganya. Walaupun konsep homeschooling dianggap peraturannya lebih fleksibel di bandingkan dengan sekolah formal, konsep homeschooling harus memperhatikan kualitas kesetaraan pendidikannya agar adanya kesetaraan dengan sekolah formal. Penyelenggara pendidikan informal atau homeschooling harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang mengatur pendidikan formal dan informal yang sudah dibuat. Adapun cara bagi individu- individu yang melakukan proses pembelajaran homeschooling agar mendapatkan kesetaraan, yaitu dengan cara membentuk komunitas belajar. Menurut Sumardiono 2007, Eksistensi komunitas belajar diakui sebagai salah satu satuan pendidikan informal yang berhak menyelenggarakan pendidikan. Pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Sebelum adanya pandemi pembelajaran secara online lebih diperuntukkan kepada keluarga petani atau keluarga militer yang dimana mereka berada dalam kondisi yang bisa dibilang jauh dari pusat keramaian dan biasanya orang tua mereka tugasnya sering berpindah-pindah. Dengan bertujuan agar mereka memiliki kesempatan pendidikan yang sama dengan orang lain. Di era sebelumnya, pembelajaran jarak jauh mengandalkan layanan pos, kemudian dengan seiring berkembangnya zaman proses pembelajaran ini dapat berkembang dan dibantu dengan perangkat teknologi berupa mobile sehingga dalam pembelajarannya bisa lebih efektif dan efisien. Dalam hal mendapatkan gelar dan ijazah juga bisa dilakukan secara online. Jika dilihat dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini, konsep pendidikan homeschooling merupakan hal yang sangat tepat karena dengan proses pembelajaran ini bisa mengurangi penyebaran virus COVID-19. Namun dalam mengidentifikasi kasus ini dalam hal mendapatkan pendidikannya bukan berarti tidak ada hubungannya dengan institusi formal, melainkan dalam kasus identifikasi ini institusi formal seperti perguruan tinggi masih terlibat dikarenakan masih adanya keterkaitan dalam hal mencapai pendidikan. Pemilihan konsep homeschooling ini dilihat dari perubahan kegiatan pembelajaran yang asalnya dilakukan dengan cara atau proses tatap muka sekarang berubah menjadi proses pembelajaran daring, yang dimana proses ini dilakukan dalam situasi yang bisa dianggap sama seperti homeschooling. Lebih tepatnya pembelajaran homeschooling yang dilakukan dengan metode pembelejaran secara online yang dimana silabus pendidikannya masih berkaitan dengan perguruan tinggi. BAB III DESKRIPSI KASUS
Merebaknya virus COVID-19 di Indonesia pada awal bulan tahun 2020,
mengakibatkan seluruh aktivitas manusia dibatasi mulai dari aspek ekonomi, pariwisata, politik, dan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi terganggu. Banyak perguruan tinggi yang terpaksa memutuskan untuk menutup segala kegiatan di lingkungan kampus agar dapat meminimalisir penyebaran virus COVID-19. Ada juga pihak perguruan tinggi yang tetap membuka kampusnya dengan hanya melayani kegiatan administrasi hal tersebut dilakukan dengan alasan agar para pekerja di kampus tersebut secara ekonomi bisa tetap terpenuhi. Adapun dampak yang ditimbulkan bagi pendidikan di masa pandemi Covid-19 yaitu dampak jangka panjang dan jangka pendek. Dampak jangka pendek yang ditimbulkan dari adanya pandemi ini yaitu banyak para mahasiswa di Indonesia baik itu di kota maupun di desa banyak yang belum melek akan teknologi. Hal ini disebabkan karena datangnya pandemi yang secara tiba-tiba menimbulkan banyak dampak buruk. Bagi para mahasiswa di Indonesia mungkin pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang baru terjadi akhir-akhir ini, sehingga banyak mahasiswa atau pelajar yang harus beradaptasi dengan proses pembelajaran jarak jauh. Keterbiasaan pelajar di Indonesia yang sebelumnya proses pembelajaran dilakukan dengan cara tatap muka dan sekarang menjadi pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu masalahnya. Para mahasiswa diharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan yang telah terjadi dan diwajibkan agar ahli dalam penggunaan teknologi. Apalagi jika para mahasiswa yang berada di pemukiman yang terpencil, mereka akan kebingungan tentang perubahan yang terjadi secara cepat ini. Dalam hal penggunaan teknologi pasti ada permasalahan yang timbul, seperti tidak adanya jaringan yang memadai di daerah terpencil, terbatasnya teknologi yang digunakan dan untuk mengakses platform digital seperti google meet, zoom dan lain-lain perlu kuota internet dengan paket kuota yang lumayan besar. Kuota tersebut dibeli dengan biaya yang tidak begitu murah tentunya. Kemudian ada dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari pembelajaran jarak jauh yaitu timbulnya ancaman putus kuliah yang diakukan oleh mahasiswa. Dengan keadaan pandemi ini pasti ada mahasiswa yang terpaksa untuk bekerja dikarenakan kondisi pembelajaran yang tidak optimal dan akhirnya mereka malas untuk melakukan proses pembelajaran. Adanya rasa malas yang timbul ketika proses pembelajaran daring diakibatkan karena jenuhnya pembelajaran jarak jauh yang hanya mendengarkan para dosennya menjelaskan di depan perangkat elektronik, sehingga dengan adanya kejenuhan itu tingkat konsentrasi mahasiswa dapat menurun. Kemudian dampak jangka panjang ini mengakibatkan peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antar daerah di Indonesia. Proses perkuliahan di kampus merupakan aspek terpenting untuk peningkatan pengetahuan dan skill-skill para mahasiswa. Biasanya jika perkuliahaan dilakukan secara offline mahasiswa bisa jadi lebih terampil dalam hal sosial, dikarenakan saat di kampus bisa melakukan banyak interaksi dengan individu-individu yang ada di lingkungan kampus. Otomatis skill interaksi para mahasiswa dapat berkembang juga. Dalam hal peningkatan kualitas pendidikan di masa pandemi COVID-19 tentu harus dibarengi dan dibantu dengan peran institusi pendidikan sebagai institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Fungsi lembaga pendidikan juga harus dijalani seperti menciptakan SDM yang berkualitas dengan dibarengi oleh keterampilan dan juga pengetahuan yang diperoleh dari lembaga tersebut sehingga para mahasiswa siap untuk memasuki dunia kerja. Mempertahankan kelas sosial sangat penting di lakukan oleh para mahasiswa, institusi pendidikan diharapkan mampu mensosialisasikan kepada para mahasiswa agar dapat menerima perbedaan status di masyarakat. Dengan adanya perguruan tinggi juga diharapkan bisa menghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial mahasiswa di masyarakat. Dalam proses pembelajaran daring, mahasiswa harus memiliki fasilitas yang memadai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Bagaimanapun juga internet merupakan hal yang paling terpenting untuk melaksanakan pembelajaran daring. Peningkatan dalam penggunaan internet di Indonesia tentunya dipegaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang signifikan. (BPS, 2019) mencatat bahwa 20,05% rumah tangga telah memiliki perangkat keras berupa komputer. Adanya teknologi yang memadai untuk proses pembelajaran jarak jauh seperti smartphone dan komputer akan mempengaruhi peningkatan kualitas hasil belajar para mahasiswa. Pangondian, R. A, Santosa, P.I dan Nugroho, E. (2019) menyatakan banyak kelebihan yang ditimbulkan dari penggunaa teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya adalah proses ini tidak terikat oleh ruang dan waktu. Jadi proses pembelajran daring ini seharusnya bisa menjadi lebih fleksibel dan efisien dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Kemampuan smartphone dan komputer dalam mengakses internet dapat membantu mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran daring. Penggunaan pembelajaran daring menggunakan zoom atau google meet mempunyai kelebihan yaitu adanya interaksi antara mahasiswa dan dosen secara live, sehingga para mahasiswa mendapatkan penjelasan terhadap materi yang sudah diberikan oleh dosen. Namun pemanfaatan platform video conference membutuhkan internet yang memadai dan juga memiliki kelemahan boros akan kuota dan kurang efektif apabila dalam satu kelas online terdapat banyak mahasiswa. Jika internet kita tidak memadai proses pembelajaran akan terhambat salah satu penyebabnya dikarenakan putusnya jaringan internet. Masalah utama pembelajaran daring adalah ketersediaan layanan internet. Sebagian mahasiswa mungkin ada yang mampu untuk membeli kuota dan ada juga yang mempunyai wifi, namun bagaimana jika mahasiswa tersebut ada kendala dengan jaringan internetnya. Selanjutnya banyak mahasiswa yang terkendala dengan pembiyaan pembelajaran daring, mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak begitu murah untuk membeli kuota. Berdasarkan pengalaman saya beserta teman saya, untuk membeli kuota pembelajaran dapat menghabiskan uang sekitar Rp.100.000 per minggu. Jika kita hitung pembiyaan tersebut selama satu bulan kurang lebih biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota pembelajaran daring kurang lebih menghabiskan sekitar Rp.400.000. Penggunaan kuota itu digunakan untuk platform zoom dan googlemeet, sementara jika hanya untuk sekedar mengumpulkan tugas itu tidak memerlukan kuota yang cukup besar Maka disini peran pemerintah untuk mengatasi masalah ini sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa berupa adanya kendala kuota, Kemendikbud-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meresmikan kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020, secara virtual, Jumat (24/09). Mendikbud mengharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat membatu akses informasi bagi guru, siswa, mahasiswa, dan dosen dalam menjalani pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi. Terlaksananya kebijakan ini didapatkan dari hasil koordinasi antara Kemendikbud dengan pemangku kepentingan lainnya yakni Komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan Ekonomi Nasional, Kementrian BUMN, serta Kementrian Komunikasi dan Informatika. Bantuan kuota Internet seluler yang dibagikan oleh Kemendikbud terdiri atas: a. Kuota Umum: kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh web dan aplikasi b. Kuota Belajar: Kuota yang hanya dapat digunakan untuk mengakses web dan aplikasi pembelajaran. Adapun rincian bantuan kuota seluler yang diberikan oleh Kemendikbud kepada dosen dan mahasiswa: a. Kuota yang diberikan oleh Kemendikbud untuk dosen dan mahasiswa sebesar 50 GB per bulan, dari 50 GB dibagi lagi menjadi dua b. 5 GB kuota umum c. 45 GB kuota belajar d. 4 bulan durasi Bantuan Dengan adanya bantuan kuota seluler yang dikeluarkan oleh kemendikbud seharusnya para mahasiswa sudah bisa melaksanakan proses pembelajaran secara daring dan dengan adanya pembagian kuota menjadi kuota umum dan kuota belajar dapat meminimalisir penyalahgunaan pemanfaatan kuota yang dilakukan oleh mahasiswa untuk digunakan diluar kepentingan proses pendidikan dan pembelajaran. Namun Kemendikbud mengeluarkan kebijakan ini tentu tidak lepas dari kendala- kendala yang timbul dalam pelaksanaannya. Mendikbud mengatakan adanya keterbatasan dan ketersediaan paket data Internet bagi pendidik dan peserta didik yang selama ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi selama pembelajaran jarak jauh. Sehingga solusi dari permasalahan tersebut Kemendikbud beserta para pemangku kepentingannya memeberikan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen dalam empat bulan senilai Rp. 7,2 triliun. Belum ada keputusan apabila pandemi ini masih berlangsung di 2021, bantuan kuota dari pemerintah masih diberikan atau tidak. Terdapat langkah-langkah agar para mahasiswa mendapatkan kuota bantuan ini yaitu dengan cara melakukan registrasi dengan memasukan data berupa: a. Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) b. Nama Lengkap c. Nomor seluler para mahasiswa yang masih aktif Langkah tersebut didapatkan dari pengalaman saya dalam melakukan registrasi yang bertujuan untuk mendapatkan bantuan kuota dari pemerintah. Kemudian berdasarkan pengalaman banyak dari rekan mahasiswa yang belum mendapatkan bantuan ini. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan tidak terinputnya data saat proses registrasi dilakukan dan bahkan bisa saja sebagian mahasiswa tersebut memang tidak mendapatkan bagiannya. Di era insdustri 4.0 seperti sekarang ini, teknologi sudah termasuk ke dalam kebutuhan pokok kehidupan manusia. Teknologi banyak membantu dalam aktivitas kehidupan manusia, mulai dari rumah tangga, perkantoran, dan pendidikan. Namun dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, masih banyak dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan dari adanya perkembangan teknologi ini. Dampak yang ditimbulkan bisa mulai dari yang terkecil sampai hal yang besar dan dampak ini dirasakan terutama bagi individu dewasa seperti mahasiswa. Dampak negatif yang ditimbulkan seperti terjadinya penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan fungsi semestinya, terutama di bidang komunikasi, banyak beredar informasi hoax yang bisa jadi menimbulkan unsur konflik dan sara. Informasi kurang mendidik yang biasanya beredar di situs-situs web bisa memengaruhi para mahasiswa untuk berfikir diluar nalarnya sehingga berdampak kepada penurunan kualitas pendidikan mahasiswa tersebut. Namun selain dengan adanya dampak negatif tersebut, ada juga dampak positif yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi ini. Dengan adanya teknologi kita dapat mengakses dan memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran secara efektif dan efisisen, untuk mendapatkan informasi tersebut bisa dilakukan dimana saja dan bisa menghemat waktu. Secara konsep pembelajaran jarak jauh dan konsep homeschooling itu sama persis. Dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan itu bisa dimana saja, namun dalam hal mendapatkan materi atau pendidikannya pembelajran jarak jauh itu masih berhubungan dengan materi yang diberikan oleh perguruan tinggi, sementara jika homeschooling itu sesuai dengan apa yang diberikan oleh guru private nya masing-masing. Konsep pendidikan pembelajaran jarak jauh sekarang banyak digunakan dan telah menjadi hal yang lumrah terjadi di masyarakat, yang bisa saja konsep ini sebagai inovasi untuk proses pembelajaran kedepannya karena konsep ini dinilai lebih efisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Proses pembelajaran daring merupakan suatu transormasi pada seorang pelajar, transformasi yang dimaksud adalah perubahan dalam hal yang mencakup pengetahuan, sikap, dan tindakan agar kualitas dan kuantitas yang dimiliki oleh setiap mahasiswa menjadi lebih baik. Pembelajaran daring bisa dikatakan efektif jika dilihat dari berbagai faktor yang ada seperti teknologi, karakteristik mahasiswa dan karakter pengajarnya. Jika dilihat dari teknologi, ini masih berhubungan dengan penjelasan yang diatas, bahwa proses pembelajaran ini harus didukung oleh teknologi yang memadai dan juga harus dibantu dengan adanya jaringan internet yang cukup stabil. Dari segi karakteristik pengajar banyak dosen yang belum terlalu mahir untuk menggunakan teknologi dan social media untuk pembelajaran jarak jauh, karena agar mendorong keefektifan dalam proses pembelajaran motivasi mahasiswa harus ditingkatkan dengan cara misalanya memberkan kata-kata penyemangat yang diberikan oleh dosen agar motivasi akan pembelajarannya pun meningkat. Agar pembelajaran jarak jauh berjalan secara efektif maka harus diciptakan yang namanya pembelajaran interaktif., jadi dosen seharusnya menganggap bahwa pembelajaran melalui video conference bukan segalanya. Karena jika mengandalkan proses pembelajaran lewat live saja, akan menghabiskan kuta seluler yang begitu banyak dan waktunya menjadi tidak fleksibel. Maka terjadinya interaksi perlu menjadi perhatian utama, walaupun tidak harus secara langsung. Sehingga tidak baik jika dalam pembelajaran daring, seorang dosen hanya meng-upload materi tanpa adanya pengantar atau instruksi yang jelas. Dalam hal ini kata-kata sapaan sebagai pengantar materi dapat diperlukan dan dalam pengantaran materi diisi juga dengan sesi tanya jawab agar mahasiswa dapat merseponnya dan membuat pembelajaran daring tidak jenuh. Karakteristik mahasiswa di Indonesia yang selama ini hanya terbiasa belajar secara tatap muka dengan dosen dan biasanya mereka melakukan interaksi bersama teman- teman, di tengah situasi pandemi ini mereka menjadi susah untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Apalagi jika sebagai mahasiswa baru, mereka pasti lebih susah untuk memulai interaksi dengan temannya, dikarenakan sejak awal mereka diterima di perguruan tinggi aktivitas kegiatan di dalam kampus ditiadakan. Dengan tidak adanya interaksi tersebut maka tingkat sosialisasi mahasiswa bisa berkurang. Dalam penggunaan teknologi mahasiswa juga harus mengerti bagaimana caranya menggunakan teknologi yang tepat selama proses pembelajaran berlangsung. Diharapakan juga untuk semua mahasiswa harus bisa belajar secara mandiri untuk mendapatkan tujuan dan cita-cita yang diinginkan untuk kedepannya. BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukakan, maka dapat diambil
kesimpulannya bahwa COVID-19 merupakan penyakit yang membahayakan karena penularannya yang sangat cepat, banyak manusia yang terpapar dan menimbulkan kematian. Virus ini menyerang pernafasan manusia, sehingga kematian yang disebabkan oleh virus ini juga tinggi. Akibatnya institusi atau pemerintahan di Indonesia membuat kbijakan Social Distancing dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh agar dapat memutus mata rantai penebaran virus COVID-19. Pembelajaran jarak jauh ini salah satunya di terapkan leh perguruan tinggi. Efektivitas pembelajaran daring menjadi hal yang penting untuk dibicarakan karena berpengaruh kepada kualitas belajar mahasiswa. Efektivitas pembelajaran tergantung dari berbagai aspek yang mendukunganya seperti teknologi, peran pemerintah, karakteristik dosen dan mahasiswa. Banyak kendala yang timbul dalam hal ini, seperti kurangnya fasilitas teknologi dan internet yang tidak stabil. Selain itu banyak mahasiswa dan dosen yang belum terlalu mengerti tentang teknologi yang disebabkan karena adanya perubahan proes pembelajaran daring yang begitu cepat. Dengan adanya kendala tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan kuota bagi para pelajar khususnya mahasiswa yang bertujuan agar proses pembelajaran daring ini bisa berjalan secara efektif dan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pelajar atau orang tua dalam membeli kuota internet. Pemerintah memberikan kebijakan tersebut selama 4bulan, namun belum adanya informasi apakah jika pandemi ini masih berlanjut di tahun 2021 bantuan kuota internet ini masih berlanjut atau tidak. Namun terlihat dari pelaksanaannya pembagian kuota tidak terlalu efektif dikarenakan terbatasnya dana pemerintah dan banyak dari para mahasiswa yang mengeluhkan karena mereka tidak mendapatkan bantuan tersebut. Pembelajaran daring dapat melatih mahasiswa untuk memahami materi secara mandiri dan dapat meningkatkan motivasinya. Metode pembelajaran ini dinilai lebih fleksibel karena dalam pelaksanaanya dapat dilakukan di berbagai tempat. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di masa pandemi ini mengakibatkan kelemahan seperti mahasiswa tdak terawasi dengan baik saat mulainya proses pembelajaran daring sehingga dosen tidak dapat mengetahui apakah mahasiswa mengikuti kelasnya dengan baik atau tidak, hal ini juga mengakibatkan tidak efektifnya pembelajaran daring. 2. Saran Untuk kedepannya dalam pembagian bantuan kuota bagi para pelajar di Indoneisa bisa lebih tepat sasaran terutama bagi mahasiswa yang berada di daerah terpencil karena dalam hal mendapatkan jaringan lebih sulit. sehingga dengan begitu pendidikan yang ada di Indonesia bisa merata dan tidak adanya ketimpangan yang timbul dimasyarakat. Bagi mahasiswa yang sudah menerima bantuan kuota dari pemerintah, diharapkan agar dapat memanfaatkan kuota tersebut sesuai dengan peruntukkan dan tujuannya. Kuota yang dibagikan oleh pemerintah ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada dalam dunia pendidikan sejak masa pandemi berlangsung, sehingga dapat berjalan secara efektif. Jika pembelajaran daring berjalan secara efektif maka akan berpengaruh juga kepada kualitas SDM yang dimana jika kualitas SDM negeri ini membaik otomatis dari sektor perekonomian Indonesia juga meningkat. DAFTAR PUSTAKA Ferris Kerry & Stein Jill. 2018. The real World 6E, New York London : W. W. Norton. Hal 306-309 Kuntarto E, 2017. KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN DARING DALAM PERKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI. https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/article/view/1820 Sadikin A., Hamidah A, 2020. Pembelajran Daring di tengah Wabah covid-19. https://online- journal.unja.ac.id/biodik/article/view/9759 Sandi F, 2020. Menteri Nadiem Ungkap Kendala Pembelajaran Jarak Jauh. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200807192842-4-178345/menteri-nadiem-ungkap- kendala-pembelajaran-jarak-jauh Pengelola Web Kemendikbud, 2020. Kemendikbud Resmikan Kebijakan Bantuan Kuota Dataa Internet 2020. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/09/kemendikbud- resmikan-kebijakan-bantuan-kuota-data-internet-2020
2020.Bantuan kuota Data Internet 2020. https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/