Anda di halaman 1dari 12

DAHULUAN

1. Latar Belakang Tema Makalah


Terjadinya Pandemi di Indonesia yang disebabkan oleh virus Covid-19 sejak
memasuki awal bulan tahun 2020. Virus Covid-19 menyebabkan gejala mulai dari yang
ringan sampai berat. Dengan adanya virus Covid-19 berdampak merugikan bagi seluruh
masyarakat, Banyak bidang yang terganggu yaitu bidang sosial, ekonomi, pariwisata dan
pendidikan. Otomatis segala kegiatan mulai dari ekonomi sampai pendidikan harus
dihentikan sementara atau dilakukan dengan cara jarak jauh agar meminimalisir
penyebaran virus Covid-19. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 mengenai
pelaksanaan kebijakan pendidikan, dalam masa Pandemi Covid-19. Dalam surat tersebut
dijelaskan bahwa proses belajar mengajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran
jarak jauh, hal itu dilaksanakan agar mendapat pengalaman belajar yang bermakna bagi
mahasiswa dan untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19.
Pembelajaran daring atau jarak jauh merupakan pembelajaran yang menggunakan
jaringan internet untuk proses memulai pembelajarannya. Tentu dalam hal ini internet atau
kuota menjadi faktor yang sangat penting untuk memulai proses pembelajaran daring ini.
Adanya perubahan sistem pembelajaran yang dahulunya dilakukan secara tatap muka dan
sekarang berubah menjadi jarak jauh, menunjukkan bahwa teknolgi di masa sekarang
sudah terlihat adanya kemajuan,karena telah dibuktikan bahwa dengan adanya internet dan
teknologi dapat mengubah cara penyampaian pembelajaran dan dapat menjadi alternatif
untuk kedepannya.
Menurut Kuntarto, E 2017, pembelajaran daring adalah pembelajaran yang
mampu mempertemukan mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan interaksi
pembelajaran dengan bantuan internet. Pada pelaksanaannya tentu teknologi menjadi hal
yang paling penting, teknologi yang bisa digunakan untuk melakukan pembelajaran secara
daring diantaranya adalah smarthphone, laptop, dan komputer. Perguruan Tinggi dan
mahasiswa dapat melakukan pembelajaran daring bisa dimana saja sehingga proses ini
dapat mengarah kepada efisiensi dan efektivitas yang dilakukan antara dosen dan
mahasiswa. Berbagai media juga dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran
daring seperti kelas-kelas virtual google classroom dan aplikasi video conference seperti
zoom, gmeet.
Penggunaan teknologi mobile dan internet menjadi pengaruh yang besar dalam
lembaga pendidikan, termasuk diantaranya adalah pencapaian untuk tujuan pembelajaran
jarak jauh. Pasti banyak faktor-faktor yang menghambat dalam proses melaksanakan
pembelajaran jarak jauh seperti terkendalanya jaringan bagi mahasiswa yang berada di
pedesaan sehingga tidak bisa mengikuti proses pembelajaran ini, selain itu faktor biaya
juga tentu sangat berpengaruh. Jika kita melakukan proses ini tentu harus mempunyai
kuota internet dalam hal untuk mendapatkan kuota juga tentu harus mempunyai biaya
yang tidak begitu murah. Adanya keterbatasan dan ketersediaan kuota internet bagi
mahasiswa mengakibatkan proses pembelajaran jarak jauh menjadi terhambat, kemudian
menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim meresmikan kebijakan
bantuan kuota internet pada tahun 2020, jumat (24/09). Dengan adanya kebijakan ini ia
mengharapkan agar dapat membantu proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa dalam masa pandemi. Namun, apakah proses ini berjalan dengan lancar
pelaksanaannya, dan seberapa efektifkah pembagian kuota ini bagi mahasiswa.
2. Identifikasi Tema Makalah
Berdasarkan latar belakang tema makalah yang telah dijelaskan di atas maka
dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dapat di teliti sebagai berikut:
a. Apakah dengan adanya bantuan kuota Internet pembelajaran daring semakin
lebih efektif?
b. Apakah ada kelebihan yang ditimbulkan dari proses pembelajaran daring?
c. Bagaimana cara penyesuaian mahasiswa terhadap proses pembelajaran
daring?
d. Apakah pembagian kuota oleh pemerintah sudah dinilai secara efektif?
e. Perlunya peran pemerintah dalam hal meningkatkan proses pembelajaran
secara daring.

3. Tujuan Penulisan makalah


Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendapatkan gambaran mengenai peran pemerintah dalam hal mengembangkan dan
meningkatkan proses pembelajaran daring sebagai fungsi dari institusi pendidikan.
Adapun secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini:
a. Mengdentifikasi penerapan pembelajaran daring pada mahasiswa akibat
adanya pengaruh pandemi COVID-19.
b. Mengidentifikasi adanya kelebihan yang ditimbulkan dalam proses
pembelajaran daring.
c. Mengidentifikasi usaha-usaha yang dilakukan oleh mahasiswa untuk bisa
beradaptasi terhadap proses pembelajaran daring.
d. Mengidentifikasi manfaat bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam
pembelajaran daring.
e. Mengidentifikasi seberapa efektifkah penggunaan kuota yang diberikan oleh
pemerintah kepada mahasiswa.

4 Manfaat Penulisan Makalah


Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini mampu memberikan
pemikiran dan wawasan serta bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di
bidang sosiologi. Selain itu juga, dengan adanya penulisan makalah ini dapat
memberikan penjelasan beserta gambarannya mengenai peran pemerintah dalam hal
untuk mengembangkan proses atau cara yang baru dalam hal pembelajaran yang
berbeda dari sebelumnya atau bisa disebut pembelajaran daring dan bagaimana cara
kita sebagai mahasiswa untuk memanfaatkan bantuan yang telah diberikan oleh
pemerintah untuk mendukung proses pembelajaran daring ke arah yang lebih baik.
Dalam hal ini juga, diharapkan dengan adanya penulisan ini dapat
memberikan pemikiran kepada masyarakat luas pada umumnya tentang bantuan yang
diberikan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran daring.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan adalah sarana utama yang digunakan masyarakat untuk
menyebarkan pengetahuan, nilai, dan harapannya kepada anggotanya. Adapun tujuan dari
pendidikan adalah memberikan mahasiswa pemahaman yang diperlukan untuk fungsi sosial
yang efektif. Pendidikan merupakan rangkaian usaha membimbing mengarahkan potensi
hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga
terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan sosial
serta hubungannya dengan alam sekitar yang dimana ia hidup (arifin 1993:54)
Pendidikan juga bisa formal ataupun informal, perbedaannya jika pendidikan
formal biasanya diselenggarakan di institusi pendidikan seperti sekolah ataupun perguruan
tinggi. Menurut pasal 1 ayat 6 peraturan pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, jalur pendidikan formal mempunyai jenjang
pendidikan yang jelas mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Di dalam
pendidikan formal diterapkan adanya pemberlakuan kebijakan administrasi yang seragam
kemudian biasanya proses pendidikan yang di tempuh cukup lama. Pendidikan Informal sama
seperti homeschooling, kegiatan pendidikan informal belajar secara mandiri atau private yang
dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. Adapaun alasan yang dilakukan pemerintah
untuk mengadakan pendidikan informal ini yaitu tidak adanya persyaratan khusus yang harus
dilengkapi sehingga adanya kelonggaran bagi siswa yang melakukan proses pendidikan ini.
Dengan paparan diatas maka dalam penelitian ini konsep dan teori institusi
pendidikan merupakan teori yang relevan dengan kasus yang akan digunakan untuk
mengidentifikasi peran pemerintah dalam hal pembagian bantuan untuk proses pembelajaran
daring, dengan memberikan bantuan berupa kuota internet selama masa pandemi masih
berlangsung, maka jika lebih di spesifikasikan teori yang relevan dengan kasus tersebut
adalah struktural fungsionalis teori dan konsep yang akan digunakan adalah konsep
homeschooling.
Menurut perspektif fungsionalis struktural ketidaksetaraan pendidikan
hanyalah persiapan untuk ketidaksetaraan pekerjaan di kemudian hari, jadi teori fungsionalis
bisa mempercayai bahwa setiap fenomena sosial memiliki peran untuk digunakan dalam
menjaga keseimbangan masyarakat. Pemikiran struktural fungsionalis meyakinkan bahwa
tujuan dari institusi pendidikan adalah mensosialisasikan generasi muda menjadi anggota
masyarakat untuk dijadikan tempat pembelajaran, mendapatkan pengetahuan, perubahan
perilaku dan penguasaan tata nilai yang diperlukan agar bisa tampil sebagai bagian dari
warga negara yang produktif (Sunarto 1993:22). The Credential Society, sosiolog Randall
Collins (1979) berpendapat bahwa ketidaksetaraan kelas dihasilkan dalam pengaturan
pendidikan dan bahwa sangat sedikit yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan
pembelajaran. Jadi dengan adanya pendidikan ketidaksetaraan dalam masyarakat bisa diatasi
kembali dengan cara para individu atau mahasiswa harus berperan aktif dalam hal
mendapatkan pendidikan, sementara institusi pendidikan seperti perguruan tinggi juga
berperan untuk menjembatani para individu tersebut untuk mendapatkan proses pendidikan
yang baik.
Banyak orang yang berasumsi bahwa guru yang lebih baik, fasilitas yang lebih
baik, dan pendanaan yang lebih baik akan menentukan para individu yang baik juga untuk
kedepannya, asumsi tersebut memang benar adanya karena misalnya saat sesudah lulus dari
perguruan tinggi ada beberapa individu yang mendapatkan pekerjaan yang baik, hal tersebut
bisa dipengaruhi dengan kualitas institusi pendidikan yang baik. Dengan begitu, bantuan
berupa kuota internet yang diberikan pemerintah untuk menunjang proses pembelajaran
secara daring bisa meningkatkan kualitas pendidikan di masa pandemi, terutama khusunya
untuk masyarakat yang tidak mampu, sehingga dengan adanya bantuan tersebut pendidikan
yang ada di Indonesia bisa menjadi lebih baik walaupun dalam keadaan pandemi seperti ini.
Tetapi jika pembagian bantuan ini tidak berjalan secara efektif maka akan berpengaruh juga
terhadap kualitas pendidikannya, dikarenakan bisa saja pada saat pembelajaran daring siswa
tidak dapat melakukannya dikarenakan mereka tidak mempunyai biaya yang cukup untuk
membeli kuota internet.
Konsep pendidikan yang akan digunakan untuk mengidentifikasi kasus ini
yaitu konsep homeschooling. Homeschooling adalah pendidikan yang dilakukan biasanya
oleh anak usia sekolah yang proses pembelajarannya relatif di awasi oleh orang tua atau ada
juga yang memanggil guru private. Banyak orang tua yang lebih memilih untuk memberikan
pendidikan kepada ankanya berupa homeschooling dikarenakan dalam proses pembelajaran
ini orang tua lebih mudah untuk memantau proses pembelajarannya dan ada manfaat yang
ditimbulkan yaitu jika anak melakukan proses pembelajarannya di rumah maka otomatis
mereka akan terhindar dari lingkungan sosial budaya buruk yang dapat mengganggu proses
pendidikan anak tersebut.
Pada hakikatnya, antara homeschooling maupun sekolah formal, sama-sama
mempunyai sarana untuk menghantarkan para individu atau pelajar untuk mencapai tujuan
mereka terhadap pendidikan yang ingin dicapai. Adapun perbedaan yang terlihat, pada sistem
formal, tanggung jawab pendidikan anak di serahkan dari orang tua kepada guru dan
pengelola sekolah. Sementara, pada homeschooling tanggung jawab pendidikan anak
sepenuhnya berada di tangan orang tua. Sistem yang ada di sekolah terstandardisasi untuk
memenuhi kebutuhan anak secara umum, sementara di homeschooling tidak terstandardisasi,
bisa dibilang untuk proses homeschooling bisa dikatakan lentur karena pada konsep ini proses
pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarganya.
Walaupun konsep homeschooling dianggap peraturannya lebih fleksibel di
bandingkan dengan sekolah formal, konsep homeschooling harus memperhatikan kualitas
kesetaraan pendidikannya agar adanya kesetaraan dengan sekolah formal. Penyelenggara
pendidikan informal atau homeschooling harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
mengatur pendidikan formal dan informal yang sudah dibuat. Adapun cara bagi individu-
individu yang melakukan proses pembelajaran homeschooling agar mendapatkan kesetaraan,
yaitu dengan cara membentuk komunitas belajar. Menurut Sumardiono 2007, Eksistensi
komunitas belajar diakui sebagai salah satu satuan pendidikan informal yang berhak
menyelenggarakan pendidikan.
Pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah ada sejak
beberapa tahun lalu. Sebelum adanya pandemi pembelajaran secara online lebih
diperuntukkan kepada keluarga petani atau keluarga militer yang dimana mereka berada
dalam kondisi yang bisa dibilang jauh dari pusat keramaian dan biasanya orang tua mereka
tugasnya sering berpindah-pindah. Dengan bertujuan agar mereka memiliki kesempatan
pendidikan yang sama dengan orang lain. Di era sebelumnya, pembelajaran jarak jauh
mengandalkan layanan pos, kemudian dengan seiring berkembangnya zaman proses
pembelajaran ini dapat berkembang dan dibantu dengan perangkat teknologi berupa mobile
sehingga dalam pembelajarannya bisa lebih efektif dan efisien. Dalam hal mendapatkan gelar
dan ijazah juga bisa dilakukan secara online.
Jika dilihat dalam keadaan pandemi seperti sekarang ini, konsep pendidikan
homeschooling merupakan hal yang sangat tepat karena dengan proses pembelajaran ini bisa
mengurangi penyebaran virus COVID-19. Namun dalam mengidentifikasi kasus ini dalam
hal mendapatkan pendidikannya bukan berarti tidak ada hubungannya dengan institusi
formal, melainkan dalam kasus identifikasi ini institusi formal seperti perguruan tinggi masih
terlibat dikarenakan masih adanya keterkaitan dalam hal mencapai pendidikan. Pemilihan
konsep homeschooling ini dilihat dari perubahan kegiatan pembelajaran yang asalnya
dilakukan dengan cara atau proses tatap muka sekarang berubah menjadi proses pembelajaran
daring, yang dimana proses ini dilakukan dalam situasi yang bisa dianggap sama seperti
homeschooling. Lebih tepatnya pembelajaran homeschooling yang dilakukan dengan metode
pembelejaran secara online yang dimana silabus pendidikannya masih berkaitan dengan
perguruan tinggi.
BAB III
DESKRIPSI KASUS

Merebaknya virus COVID-19 di Indonesia pada awal bulan tahun 2020,


mengakibatkan seluruh aktivitas manusia dibatasi mulai dari aspek ekonomi, pariwisata,
politik, dan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi terganggu. Banyak perguruan tinggi yang terpaksa memutuskan untuk
menutup segala kegiatan di lingkungan kampus agar dapat meminimalisir penyebaran virus
COVID-19. Ada juga pihak perguruan tinggi yang tetap membuka kampusnya dengan hanya
melayani kegiatan administrasi hal tersebut dilakukan dengan alasan agar para pekerja di
kampus tersebut secara ekonomi bisa tetap terpenuhi. Adapun dampak yang ditimbulkan bagi
pendidikan di masa pandemi Covid-19 yaitu dampak jangka panjang dan jangka pendek.
Dampak jangka pendek yang ditimbulkan dari adanya pandemi ini yaitu banyak para
mahasiswa di Indonesia baik itu di kota maupun di desa banyak yang belum melek akan
teknologi. Hal ini disebabkan karena datangnya pandemi yang secara tiba-tiba menimbulkan
banyak dampak buruk. Bagi para mahasiswa di Indonesia mungkin pembelajaran jarak jauh
merupakan hal yang baru terjadi akhir-akhir ini, sehingga banyak mahasiswa atau pelajar
yang harus beradaptasi dengan proses pembelajaran jarak jauh.
Keterbiasaan pelajar di Indonesia yang sebelumnya proses pembelajaran
dilakukan dengan cara tatap muka dan sekarang menjadi pembelajaran jarak jauh menjadi
salah satu masalahnya. Para mahasiswa diharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan yang
telah terjadi dan diwajibkan agar ahli dalam penggunaan teknologi. Apalagi jika para
mahasiswa yang berada di pemukiman yang terpencil, mereka akan kebingungan tentang
perubahan yang terjadi secara cepat ini. Dalam hal penggunaan teknologi pasti ada
permasalahan yang timbul, seperti tidak adanya jaringan yang memadai di daerah terpencil,
terbatasnya teknologi yang digunakan dan untuk mengakses platform digital seperti google
meet, zoom dan lain-lain perlu kuota internet dengan paket kuota yang lumayan besar. Kuota
tersebut dibeli dengan biaya yang tidak begitu murah tentunya.
Kemudian ada dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari pembelajaran
jarak jauh yaitu timbulnya ancaman putus kuliah yang diakukan oleh mahasiswa. Dengan
keadaan pandemi ini pasti ada mahasiswa yang terpaksa untuk bekerja dikarenakan kondisi
pembelajaran yang tidak optimal dan akhirnya mereka malas untuk melakukan proses
pembelajaran. Adanya rasa malas yang timbul ketika proses pembelajaran daring diakibatkan
karena jenuhnya pembelajaran jarak jauh yang hanya mendengarkan para dosennya
menjelaskan di depan perangkat elektronik, sehingga dengan adanya kejenuhan itu tingkat
konsentrasi mahasiswa dapat menurun. Kemudian dampak jangka panjang ini mengakibatkan
peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok masyarakat dan antar daerah di Indonesia.
Proses perkuliahan di kampus merupakan aspek terpenting untuk peningkatan pengetahuan
dan skill-skill para mahasiswa. Biasanya jika perkuliahaan dilakukan secara offline
mahasiswa bisa jadi lebih terampil dalam hal sosial, dikarenakan saat di kampus bisa
melakukan banyak interaksi dengan individu-individu yang ada di lingkungan kampus.
Otomatis skill interaksi para mahasiswa dapat berkembang juga.
Dalam hal peningkatan kualitas pendidikan di masa pandemi COVID-19 tentu
harus dibarengi dan dibantu dengan peran institusi pendidikan sebagai institusi sosial yang
menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Fungsi lembaga pendidikan juga
harus dijalani seperti menciptakan SDM yang berkualitas dengan dibarengi oleh keterampilan
dan juga pengetahuan yang diperoleh dari lembaga tersebut sehingga para mahasiswa siap
untuk memasuki dunia kerja. Mempertahankan kelas sosial sangat penting di lakukan oleh
para mahasiswa, institusi pendidikan diharapkan mampu mensosialisasikan kepada para
mahasiswa agar dapat menerima perbedaan status di masyarakat. Dengan adanya perguruan
tinggi juga diharapkan bisa menghilangkan perbedaan kelas sosial berdasarkan status sosial
mahasiswa di masyarakat.
Dalam proses pembelajaran daring, mahasiswa harus memiliki fasilitas yang
memadai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Bagaimanapun juga internet merupakan
hal yang paling terpenting untuk melaksanakan pembelajaran daring. Peningkatan dalam
penggunaan internet di Indonesia tentunya dipegaruhi oleh adanya perkembangan teknologi
yang signifikan. (BPS, 2019) mencatat bahwa 20,05% rumah tangga telah memiliki
perangkat keras berupa komputer. Adanya teknologi yang memadai untuk proses
pembelajaran jarak jauh seperti smartphone dan komputer akan mempengaruhi peningkatan
kualitas hasil belajar para mahasiswa. Pangondian, R. A, Santosa, P.I dan Nugroho, E. (2019)
menyatakan banyak kelebihan yang ditimbulkan dari penggunaa teknologi informasi dan
komunikasi dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya adalah proses ini tidak
terikat oleh ruang dan waktu. Jadi proses pembelajran daring ini seharusnya bisa menjadi
lebih fleksibel dan efisien dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka.
Kemampuan smartphone dan komputer dalam mengakses internet dapat
membantu mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran daring. Penggunaan pembelajaran
daring menggunakan zoom atau google meet mempunyai kelebihan yaitu adanya interaksi
antara mahasiswa dan dosen secara live, sehingga para mahasiswa mendapatkan penjelasan
terhadap materi yang sudah diberikan oleh dosen. Namun pemanfaatan platform video
conference membutuhkan internet yang memadai dan juga memiliki kelemahan boros akan
kuota dan kurang efektif apabila dalam satu kelas online terdapat banyak mahasiswa. Jika
internet kita tidak memadai proses pembelajaran akan terhambat salah satu penyebabnya
dikarenakan putusnya jaringan internet.
Masalah utama pembelajaran daring adalah ketersediaan layanan internet.
Sebagian mahasiswa mungkin ada yang mampu untuk membeli kuota dan ada juga yang
mempunyai wifi, namun bagaimana jika mahasiswa tersebut ada kendala dengan jaringan
internetnya. Selanjutnya banyak mahasiswa yang terkendala dengan pembiyaan pembelajaran
daring, mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak begitu murah untuk membeli kuota.
Berdasarkan pengalaman saya beserta teman saya, untuk membeli kuota pembelajaran dapat
menghabiskan uang sekitar Rp.100.000 per minggu. Jika kita hitung pembiyaan tersebut
selama satu bulan kurang lebih biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota
pembelajaran daring kurang lebih menghabiskan sekitar Rp.400.000. Penggunaan kuota itu
digunakan untuk platform zoom dan googlemeet, sementara jika hanya untuk sekedar
mengumpulkan tugas itu tidak memerlukan kuota yang cukup besar Maka disini peran
pemerintah untuk mengatasi masalah ini sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa.
Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa berupa adanya
kendala kuota, Kemendikbud-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
meresmikan kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020, secara virtual, Jumat (24/09).
Mendikbud mengharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat membatu akses informasi bagi
guru, siswa, mahasiswa, dan dosen dalam menjalani pembelajaran jarak jauh selama masa
pandemi. Terlaksananya kebijakan ini didapatkan dari hasil koordinasi antara Kemendikbud
dengan pemangku kepentingan lainnya yakni Komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan
Ekonomi Nasional, Kementrian BUMN, serta Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Bantuan kuota Internet seluler yang dibagikan oleh Kemendikbud terdiri atas:
a. Kuota Umum: kuota yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh
web dan aplikasi
b. Kuota Belajar: Kuota yang hanya dapat digunakan untuk mengakses
web dan aplikasi pembelajaran.
Adapun rincian bantuan kuota seluler yang diberikan oleh Kemendikbud kepada dosen
dan mahasiswa:
a. Kuota yang diberikan oleh Kemendikbud untuk dosen dan mahasiswa
sebesar 50 GB per bulan, dari 50 GB dibagi lagi menjadi dua
b. 5 GB kuota umum
c. 45 GB kuota belajar
d. 4 bulan durasi Bantuan
Dengan adanya bantuan kuota seluler yang dikeluarkan oleh kemendikbud
seharusnya para mahasiswa sudah bisa melaksanakan proses pembelajaran secara daring
dan dengan adanya pembagian kuota menjadi kuota umum dan kuota belajar dapat
meminimalisir penyalahgunaan pemanfaatan kuota yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
digunakan diluar kepentingan proses pendidikan dan pembelajaran.
Namun Kemendikbud mengeluarkan kebijakan ini tentu tidak lepas dari kendala-
kendala yang timbul dalam pelaksanaannya. Mendikbud mengatakan adanya keterbatasan
dan ketersediaan paket data Internet bagi pendidik dan peserta didik yang selama ini
menjadi salah satu kendala yang dihadapi selama pembelajaran jarak jauh. Sehingga solusi
dari permasalahan tersebut Kemendikbud beserta para pemangku kepentingannya
memeberikan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen dalam empat
bulan senilai Rp. 7,2 triliun. Belum ada keputusan apabila pandemi ini masih berlangsung
di 2021, bantuan kuota dari pemerintah masih diberikan atau tidak.
Terdapat langkah-langkah agar para mahasiswa mendapatkan kuota bantuan ini
yaitu dengan cara melakukan registrasi dengan memasukan data berupa:
a. Nomor Pokok Mahasiswa (NPM)
b. Nama Lengkap
c. Nomor seluler para mahasiswa yang masih aktif
Langkah tersebut didapatkan dari pengalaman saya dalam melakukan
registrasi yang bertujuan untuk mendapatkan bantuan kuota dari pemerintah. Kemudian
berdasarkan pengalaman banyak dari rekan mahasiswa yang belum mendapatkan bantuan
ini. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan tidak terinputnya data saat proses registrasi dilakukan
dan bahkan bisa saja sebagian mahasiswa tersebut memang tidak mendapatkan bagiannya.
Di era insdustri 4.0 seperti sekarang ini, teknologi sudah termasuk ke dalam
kebutuhan pokok kehidupan manusia. Teknologi banyak membantu dalam aktivitas
kehidupan manusia, mulai dari rumah tangga, perkantoran, dan pendidikan. Namun dengan
adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, masih banyak dampak positif maupun
negatif yang ditimbulkan dari adanya perkembangan teknologi ini. Dampak yang
ditimbulkan bisa mulai dari yang terkecil sampai hal yang besar dan dampak ini dirasakan
terutama bagi individu dewasa seperti mahasiswa. Dampak negatif yang ditimbulkan seperti
terjadinya penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan fungsi semestinya, terutama di bidang
komunikasi, banyak beredar informasi hoax yang bisa jadi menimbulkan unsur konflik dan
sara. Informasi kurang mendidik yang biasanya beredar di situs-situs web bisa
memengaruhi para mahasiswa untuk berfikir diluar nalarnya sehingga berdampak kepada
penurunan kualitas pendidikan mahasiswa tersebut.
Namun selain dengan adanya dampak negatif tersebut, ada juga dampak
positif yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi ini. Dengan adanya teknologi kita
dapat mengakses dan memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran secara efektif
dan efisisen, untuk mendapatkan informasi tersebut bisa dilakukan dimana saja dan bisa
menghemat waktu. Secara konsep pembelajaran jarak jauh dan konsep homeschooling itu
sama persis. Dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan itu bisa dimana saja,
namun dalam hal mendapatkan materi atau pendidikannya pembelajran jarak jauh itu masih
berhubungan dengan materi yang diberikan oleh perguruan tinggi, sementara jika
homeschooling itu sesuai dengan apa yang diberikan oleh guru private nya masing-masing.
Konsep pendidikan pembelajaran jarak jauh sekarang banyak digunakan dan
telah menjadi hal yang lumrah terjadi di masyarakat, yang bisa saja konsep ini sebagai
inovasi untuk proses pembelajaran kedepannya karena konsep ini dinilai lebih efisien dan
efektif dalam pelaksanaannya. Proses pembelajaran daring merupakan suatu transormasi
pada seorang pelajar, transformasi yang dimaksud adalah perubahan dalam hal yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan tindakan agar kualitas dan kuantitas yang dimiliki oleh
setiap mahasiswa menjadi lebih baik. Pembelajaran daring bisa dikatakan efektif jika dilihat
dari berbagai faktor yang ada seperti teknologi, karakteristik mahasiswa dan karakter
pengajarnya. Jika dilihat dari teknologi, ini masih berhubungan dengan penjelasan yang
diatas, bahwa proses pembelajaran ini harus didukung oleh teknologi yang memadai dan
juga harus dibantu dengan adanya jaringan internet yang cukup stabil. Dari segi
karakteristik pengajar banyak dosen yang belum terlalu mahir untuk menggunakan
teknologi dan social media untuk pembelajaran jarak jauh, karena agar mendorong
keefektifan dalam proses pembelajaran motivasi mahasiswa harus ditingkatkan dengan cara
misalanya memberkan kata-kata penyemangat yang diberikan oleh dosen agar motivasi
akan pembelajarannya pun meningkat.
Agar pembelajaran jarak jauh berjalan secara efektif maka harus diciptakan
yang namanya pembelajaran interaktif., jadi dosen seharusnya menganggap bahwa
pembelajaran melalui video conference bukan segalanya. Karena jika mengandalkan proses
pembelajaran lewat live saja, akan menghabiskan kuta seluler yang begitu banyak dan
waktunya menjadi tidak fleksibel. Maka terjadinya interaksi perlu menjadi perhatian utama,
walaupun tidak harus secara langsung. Sehingga tidak baik jika dalam pembelajaran daring,
seorang dosen hanya meng-upload materi tanpa adanya pengantar atau instruksi yang jelas.
Dalam hal ini kata-kata sapaan sebagai pengantar materi dapat diperlukan dan dalam
pengantaran materi diisi juga dengan sesi tanya jawab agar mahasiswa dapat merseponnya
dan membuat pembelajaran daring tidak jenuh.
Karakteristik mahasiswa di Indonesia yang selama ini hanya terbiasa belajar
secara tatap muka dengan dosen dan biasanya mereka melakukan interaksi bersama teman-
teman, di tengah situasi pandemi ini mereka menjadi susah untuk bersosialisasi dengan
teman sebayanya. Apalagi jika sebagai mahasiswa baru, mereka pasti lebih susah untuk
memulai interaksi dengan temannya, dikarenakan sejak awal mereka diterima di perguruan
tinggi aktivitas kegiatan di dalam kampus ditiadakan. Dengan tidak adanya interaksi
tersebut maka tingkat sosialisasi mahasiswa bisa berkurang. Dalam penggunaan teknologi
mahasiswa juga harus mengerti bagaimana caranya menggunakan teknologi yang tepat
selama proses pembelajaran berlangsung. Diharapakan juga untuk semua mahasiswa harus
bisa belajar secara mandiri untuk mendapatkan tujuan dan cita-cita yang diinginkan untuk
kedepannya.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukakan, maka dapat diambil


kesimpulannya bahwa COVID-19 merupakan penyakit yang membahayakan karena
penularannya yang sangat cepat, banyak manusia yang terpapar dan menimbulkan kematian.
Virus ini menyerang pernafasan manusia, sehingga kematian yang disebabkan oleh virus ini
juga tinggi. Akibatnya institusi atau pemerintahan di Indonesia membuat kbijakan Social
Distancing dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh agar dapat memutus mata rantai
penebaran virus COVID-19. Pembelajaran jarak jauh ini salah satunya di terapkan leh
perguruan tinggi. Efektivitas pembelajaran daring menjadi hal yang penting untuk
dibicarakan karena berpengaruh kepada kualitas belajar mahasiswa. Efektivitas pembelajaran
tergantung dari berbagai aspek yang mendukunganya seperti teknologi, peran pemerintah,
karakteristik dosen dan mahasiswa. Banyak kendala yang timbul dalam hal ini, seperti
kurangnya fasilitas teknologi dan internet yang tidak stabil. Selain itu banyak mahasiswa dan
dosen yang belum terlalu mengerti tentang teknologi yang disebabkan karena adanya
perubahan proes pembelajaran daring yang begitu cepat.
Dengan adanya kendala tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan
kuota bagi para pelajar khususnya mahasiswa yang bertujuan agar proses pembelajaran
daring ini bisa berjalan secara efektif dan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh
pelajar atau orang tua dalam membeli kuota internet. Pemerintah memberikan kebijakan
tersebut selama 4bulan, namun belum adanya informasi apakah jika pandemi ini masih
berlanjut di tahun 2021 bantuan kuota internet ini masih berlanjut atau tidak. Namun terlihat
dari pelaksanaannya pembagian kuota tidak terlalu efektif dikarenakan terbatasnya dana
pemerintah dan banyak dari para mahasiswa yang mengeluhkan karena mereka tidak
mendapatkan bantuan tersebut.
Pembelajaran daring dapat melatih mahasiswa untuk memahami materi secara
mandiri dan dapat meningkatkan motivasinya. Metode pembelajaran ini dinilai lebih fleksibel
karena dalam pelaksanaanya dapat dilakukan di berbagai tempat. Pembelajaran jarak jauh
yang dilakukan di masa pandemi ini mengakibatkan kelemahan seperti mahasiswa tdak
terawasi dengan baik saat mulainya proses pembelajaran daring sehingga dosen tidak dapat
mengetahui apakah mahasiswa mengikuti kelasnya dengan baik atau tidak, hal ini juga
mengakibatkan tidak efektifnya pembelajaran daring.
2. Saran
Untuk kedepannya dalam pembagian bantuan kuota bagi para pelajar di
Indoneisa bisa lebih tepat sasaran terutama bagi mahasiswa yang berada di daerah terpencil
karena dalam hal mendapatkan jaringan lebih sulit. sehingga dengan begitu pendidikan yang
ada di Indonesia bisa merata dan tidak adanya ketimpangan yang timbul dimasyarakat. Bagi
mahasiswa yang sudah menerima bantuan kuota dari pemerintah, diharapkan agar dapat
memanfaatkan kuota tersebut sesuai dengan peruntukkan dan tujuannya. Kuota yang
dibagikan oleh pemerintah ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang ada dalam dunia
pendidikan sejak masa pandemi berlangsung, sehingga dapat berjalan secara efektif. Jika
pembelajaran daring berjalan secara efektif maka akan berpengaruh juga kepada kualitas
SDM yang dimana jika kualitas SDM negeri ini membaik otomatis dari sektor perekonomian
Indonesia juga meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Ferris Kerry & Stein Jill. 2018. The real World 6E, New York London : W. W. Norton. Hal
306-309
Kuntarto E, 2017. KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN DARING DALAM
PERKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI.
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/jeill/article/view/1820
Sadikin A., Hamidah A, 2020. Pembelajran Daring di tengah Wabah covid-19. https://online-
journal.unja.ac.id/biodik/article/view/9759
Sandi F, 2020. Menteri Nadiem Ungkap Kendala Pembelajaran Jarak Jauh.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200807192842-4-178345/menteri-nadiem-ungkap-
kendala-pembelajaran-jarak-jauh
Pengelola Web Kemendikbud, 2020. Kemendikbud Resmikan Kebijakan Bantuan Kuota
Dataa Internet 2020. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/09/kemendikbud-
resmikan-kebijakan-bantuan-kuota-data-internet-2020

2020.Bantuan kuota Data Internet 2020. https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id/

Anda mungkin juga menyukai