BAB I ____________________________________________________________________ 4
PENDAHULUAN __________________________________________________________ 4
BAB II __________________________________________________________________ 10
PEMBAHASAN __________________________________________________________ 10
2.4 Pemanfaatan TIK dalam Bidang Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 ____________________ 17
2.4.1 Faktor yang Menghambat Pembelajaran Daring ______________________________________ 20
2.4.2 Solusi dari Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Daring __________________________ 22
PENUTUP _______________________________________________________________ 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mengenai Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), khususnya pada pasal 3 yaiitu
sumber daya manusia yang diharapkan adalah sebagaimana dideskripsikan pada pasal
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
diperlukannya proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas. Hal ini sejalan
dengan pendapat salah satu ahli yaitu Sudijarto (dalam Semiawan, 1999) yang
menyatakan bahwa tujuan pendidikan akan tercapai jika kualitas pendidikan tercapai,
dan untuk memperbaiki kualitas pendidikan hal pertama yang paling tepat dilakukan
melalui suatu media yang beraneka ragam seperti misalnya guru, buku, atau pun media
yang sudah canggih seperti media elektronik (komputer, internet, LCD, televisi, e-
book,dan lain-lain). Baik prestasi belajar siswa ataupun motivasi belajar siswa sangat
4
masing-masing serta lingkungan sekolah yang didalamnya meliputi lokasi sekolah
peserta didik dan sarana prasarana mempunyai pengaruh besar dalam prestasi belajar
yang memungkinkan peserta didik untuk dapat melakukan kontrol terhadap pemenuhan
terlibat secara fisik, emosional, dan mental dalam proses pembelajaran, serta
sangat konvensional dan berpusat pada guru. Hal ini tentu sangat berlawanan dengan
pembelajaran yang berkualitas dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, salah satu di
dan pembelajaran (Miarso, 2004). Teknologi pembelajaran yang dewasa ini aplikasinya
semua bidang yang ada di dalam kehidupan manusia dapat semakin ringan untuk
dikerjakan dengan adanya bantuan dari komputer. Terlebih lagi dengan adanya
jaringan internet yang dapat diakses di mana dan kapan pun dengan mudahnya.
5
disusun strategi pemanfaatan yang tepat dan optimal untuk meningkatkan kualitas serta
pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak
dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan
pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga
tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan
Saat ini ada beberapa teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media
inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam
kompetensi peserta didik. Melalui e-learning, peserta didik tidak hanya mendengarkan
uraian materi dari pendidik saja tetapi juga aktif mengamati, melakukan,
berbagai format sehingga lebih menarik dan lebih dinamis sehingga mampu memotivasi
peserta didik untuk lebih jauh dalam proses pembelajaran, Hartono (2016).
Disisi lain demi tetap menjaga dunia pendidikan bisa tetap berjalan dengan baik serta
19 sesuai intruksi presiden untuk tetap dirumah, belajar dirumah, bekerja dirumah,
6
kebijakan tersebut melalui Surat Edaran (SE) Nomor, 4 Tahun 2020 Tentang
hal ini poin 2 yang menyatakan, proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan
jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan; b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; c. Aktivitas dan tugas pembelajaran
Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-
Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan baiik yang bersifat kualitatif
dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. Maria Van
Kerkhove ahli epidemiologi WHO pada 20 Maret 2020 juga menambahkan "Saat ini,
berkat teknologi yang telah maju, kita dapat tetap terhubung dengan berbagai cara
tanpa benar-benar berada dalam ruangan yang sama dengan orang-orang lain secara
fisik," dengan demikian proses belajar mengajar tetap bisa dilakukan dengan
Pembelajaran Daring, online atau Pembelajaran Jarak Jauh sendiri bertujuan untuk
menggunakan perangkat komputer atau gadget yang saling terhubung antaras siswa
dan guru maupun antara mahasiswa dengan dosen sehingga melalui pemanfaatan
teknologi tersebut proses belajar mengajar bisa tetap dilaksanakan dengan baik.
7
bisa tetap berjalan dengan baik meskipun tengah berada masa pendemi Virus Corona
Covid 19 hal ini dimungkinkan bisa terlaksana dengan baik karena masyrakat Indonesia
saat ini mayoritas sudah menggunakan Internet hal ini sesuai dengan penelitian WE
ARE SOSIAL, “Digital Reports 2020” yang dirilis pada akhir Januari 2020 menyatakan
jumlah penguna internet di Indonesia sudah mencapai 175,4 juta orang dari total jumlah
penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 272,1 juta dan ibanding tahun 2019 lalu,
pengguna.
Covid-19?
8
1.3 Tujuan
Covid-19
9
BAB II
PEMBAHASAN
diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar
terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga
komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik., sedangkan
belajar oleh peserta didik. Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seeorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
laku dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.
yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari teori- teori yang
10
2. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga
masyarakat sehari-hari.
dikutip oleh Muhibin (1995:112) proses pembelajaran siswa meliputi tiga fase
diantaranya:
a. Fase informasi (tahap penerimaan materi), diantara informasi yang diperoleh ada
yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang berfungsi menambah,
dianalisis, diubah dan di transformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual
supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas
c. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi), seorang siswa akan menilai sendiri sampai
dihadapi.
11
Merupakan keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Pada faktor internal ini di bagi
lagi kedalam dua aspek yaitu psikologis dan aspek fisiologis. Aspek psikologis
pembelajaran siswa yang meliputi intelegensi, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa,
motivasi siswa. Sedangkan aspek fisiologis yaitu aspek yang dapat mempengaruhi
Pada faktor eksternal siswa meliputi dua macam yaitu faktor dari lingkungan sosial dan
faktor lingkungan non sosial yang keduanya sama – sama mempunyai pengaruh yang
Pada pendekatan belajar ini meliputi strategi, metode dan segala hal yang berhubungan
dengan proses pembelajaran. Pendekatan belajar ini merupakan suatu cara atau
strategi yang di gunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisisensi proses
pembelajaran tertentu.
merupakan sarana atau media yang dipakai untuk kebutuhan transfer file, baik berupa
informasi maupun data. Selain itu, juga menjadi sebuah alat komunikasi secara searah
12
Menurut Martin (1999), teknologi informasi ini tidak hanya tetang software dan
informasi saja. Lebih dari itu, teknologi ini juga mencakup komunikasi yang memiliki
peranan sebagai pengirim informasi. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa
teknologi informasi dan komunikasi ini saling berhungan satu sama lain.
Jadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sebuah tempat yang mewadahi
semua peralatan teknis yang digunakan dalam proses penyampaian informasi. Secara
lebih terperinci, maka teknologi informasi dan komunikasi dibagi menjadi dua bagian,
termasuk beragam hal yang memiliki hubungan dengan suatu proses, penggunaan alat
komunikasi merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara menggunakan alat
bantu guna melakukan prosedur transfer file atau data dari satu perangkat ke perangkat
lain.
Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi memiliki tiga fungsi
vital yang mana selalu digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Diantaranya
adalah:
1. Teknologi memiliki peran fungsi sebagai media atau alat. Dalam dunia
pembelajaran, akan digunakan sebagai sebuah sarana bantu bagi siswa dalam
13
2. Teknologi memiliki fungsi sebagai ilmu pengetahuan. Pada bagian ini, teknologi
diposisikan sebagai salah satu disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh para siswa.
masih banyak lagi lainnya. Bahkan di dalam kurikulum belajar terbaru, para
siswa dari semua tingkatan maupun jurusan dituntut untuk menguasai bidang ini.
3. Selain menjadi alat pembelajaran, teknologi juga memiliki fungsi dan peran
sebuah teori belajar yang harus dipelajari dan juga digunakan untuk menguasai
komputer yang akan digunakan siswa akan diatur sedemikian rupa dan para
siswa akan dipandu langkah demi langkah hingga bisa memahami sebuah
materi. Dalam konteks ini, peranan teknologi adalah sebagai mentor bagi siswa.
Tujuan teknologi informasi dan komunikasi adalah sebagai solusi sebuah masalah,
membuka pintu kreativitas yang lebih luas, membangun efektivitas dan meningkatkan
efisiensi dalam aktivitas kerja. Dengan kata lain, karena sangat solusi, kreativitas,
efektivitas dan efisiesi sangat dibutuhkan dalam sebuah sistem kerja maka teknologi
Teknologi Pada masa lalu, publik disuguhi dengan adanya penemuan telepon kabel,
radio, televisi, kamera dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, kemajuan pesat dari
teknologi informasi ini baru dimulai di tahun 1994 silam. Sejak saat itu, teknologi terus
14
berkembang pesat, salah satunya adalah dengan mulai digunakannya internet. Pada
ke level yang lebih tinggi. Meskipun tidak bisa disamakan dengan negara maju seperti
berjalan dengan lebih terarah. Pada hari ini, hasil dari perkembangan tersebut dapat
dilihat sendiri dalam berbagai segi kehidupan baik secara individu maupun kelompok.
yang memadai. Hingga saat ini, perkembangan teknologi di Indonesia masih berada
dalam masa perkembangan yang terus berjalan maju. Sehingga bisa dipastikan bahwa
di tahun- tahun mendatang publik masih akan terus dikejutkan dengan hadirnya
Adapun dampak positif dari perkembangan teknologi yang berupa kehidupan atau
aktivitas yang serba mudah dan praktis. Namun, perkembangan ini juga membawa
dampak negatif, seperti generasi muda khususnya anak-anak yang menjadi autis
dengan fokus terhadap gadget. Oleh sebab itu, di tengah masa perkembangan
teknologi yang kian pesat ini, sudah seharunya Anda menyikapinya dengan bijak. Hal
ini dilakukan demi menghindarkan diri dari dampak yang tidak diinginkan.
pembelajaran, dan berfungsi sebagai alat bantu bukan sebagai subjek utama, sehingga
15
didunia nyata, yang saat ini menjadi tumpuan didalam dunia kerja, sehingga peserta
didik mempunyai pengetahuan dasar sebagai modal utama memasuki dunia kerja.
guru siap mengajar dengan metode yang tepat dengan karakteristik siswanya yang
memanfaatkan TIK dalam membuat sumber belajar dan atau membuat media
Terlebih lagi siswa juga akan lebih paham jika materi disajikan dalam visualisasi atau
animasi, karena hal tersebut dapat menarik perhatiannya. Dan penggunaan media
terutama media yang berbasis IT selain dapat membantu siswa dalam pembelajaran
perkembangan zaman.
Banyak sekali media dilingkungan sekitar kita yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran, untuk itu perlu kita pilih. Pemilihan ini penting dalam rangka, agar
ketika media pembelajaran itu kita pilih sebagai alat bantu penyampai pesan benar-
benar menjadi alat bantu yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pemanfaatan TIK di kelas untuk memberi para siswa pengalaman belajar yang kaya
juga perlu diupayakan, karena para siswa butuh wawasan tentang bagaimana teknologi
16
nyata, yang saat ini menjadi tumpuan dalam dunia kerja. Pemanfaatan TIK secara
sederhana di kelas dapat dimulai dengan menggunakan satu buah komputer (milik guru
atau sekolah) dan LCD Proyektor dalam pembelajaran apapun, dan aktifitasnya
TIK dalam persiapan pembelajaran dapat digunakan sebagai referensi guru dalam
mencari bahan ajar dan metode mengajar yang baik. Dalam proses pembelajaran, TIK
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Sumber belajar
adalah penyajian bahan atau materi dari guru, sedangkan media pembelajaran adalah
alat yang digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Sumber
belajarnya dapat berupa mencari materi secara mandiri berbasis online atau dengan
secara mandiri oleh siswa dengan waktu yang fleksibel. TIK sebagai media
pembelajaran dapat berupa aplikasi yang dibuat sendiri atau hasil unduhan, materi
yang disajikan secara audio, visual, audio-visual, dan presentasi menggunakan power
point. Media pembelajaran ini bisa berbasis offline maupun online tergantung dengan
kebijakan guru dan kondisi siswanya. Untuk di sekolah dasar tentunya TIK sangat
siswa dalam belajar masih dengan hal-hal yang konkret. TIK dapat menghadirkan
Menurut Dabbagh dan Ritland (dalam Arnesi dan Hamid, 2015) pembelajaran online
adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat
17
pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi
informasi dan komunikasi dan untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh
WhatsApp, Google Class, You Tube, maupun Aplikasi zoom yang bisa
pendidikan turut serta mendukung pemerintah dalam menekan laju penyebaran covid
19 dan dunia pendidikan di Indonesia bisa berjalan meskipun Negara kita sedang
yang dapat berupa Personal Computer ((PC) yaitu komputer yang dimiliki secara
pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer,
hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan
18
Interconnection Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto,
teleconference yaitu pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada
pada lokasi yang berbeda secara geografis apabila kita memberikan layanan
synchronouslearning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika
Sistem dan aplikasi e-learning, Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut
dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak
dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online,
program e-learning, dan konten pelatihan, misalnya, segala fitur yang berhubungan
pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian
Dan pelaku utama yang ada dalam pelaksanakan e- learning dapat dimaksudkan sama
dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen)
yang membimbing siswa (peserta didik) yang menerima bahan ajar dan administrator
19
2.4.1 Faktor yang Menghambat Pembelajaran Daring
wilayah terpencil dengan keterbatasan akses listrik dan internet. Pembelajaran daring
menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang memiliki ribuan
pada daerah-daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet pun masih
membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Banyak faktor yang
Salah satu masalah utama yang banyak dihadapi oleh siswa maupun mahasiswa adalah
internet yang cukup kuat mengingat media yang digunakan berupa Zoom, Google Meet,
Skype dan aplikasi lainnya untuk menghadiri video conference. Aplikasi-aplikasi untuk
menghadiri video conference tersebut membutuhkan jaringan internet yang kuat agar
proses pembelajaran tetap lancar dan tidak terkendala video yang tiba-tiba berhenti atau
suara yang putus-putus. Permasalahan teknis seperti suara yang putus-putus dan video
yang berhenti menyebabkan pembelajaran tidak efektif dan murid tidak dapat menyerap
informasi yang disampaikan guru secara utuh. Bahkan, Indonesia menempati negara
dengan urutan terbawah dari negara OECD terkait terbatasnya ketersediaan akses
20
jaringan internet. Inilah yang menjadi tantangan bagi Kementerian Pendidikan dalam
Selain jaringan internet yang sangat lambat terutama untuk mereka yang berada di
daerah-daerah pedalaman atau di luar Pulau Jawa, tantangan dan halangan belajar
online selanjutnya adalah harga kuota internet yang terlalu mahal bagi sebagian besar
orang. Apalagi paket internet yang mahal tersebut seringkali dibatasi untuk besaran kuota
tertentu saja yang tentunya tidak cukup untuk kebutuhan para siswa menjalankan video
conference dengan gurunya. Seperti yang kita ketahui bahwa kuota yang dibutuhkan
untuk video conference tentu saja sangat besar. Sementara rata-rata harga paket internet
dari provider di Indonesia tergolong cukup mahal terutama untuk rata-rata pendapatan
masyarakat. Ditambah lagi paket internet tersebut hanya bisa digunakan oleh satu orang
3. Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid
minimalis,
21
10. Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah
Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang
berintegritas.
1. Jaringan Internet yang Lambat. Pemerintah harus sediakan wifi untuk masing-masing
desa atau masing-msing sekolah agar para siswa dapat belajar online dengan baik.
2. Harga Kuota Internet yang Mahal. Dinas Pendidikan harus menyediakan kuota untuk
masing- masing siswa agar dapat belajar online dengan baik, karena kebanyakan siswa
3. lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjanggkau jaringan internet untuk
sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila minimalis quota
internetnya diatasi bergabung dengan temannya yang punya WIFI di rumah, maksimum
4. Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh.
6. Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnyazoom meeting, google
meet, webinar dan lain-lain agar karakter atau perilaku para murid relatif terpantau.
sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika guru menjelaskan
materi para murid dominan bisa lebih memahami, bila masih ada kesulitan bisa
ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(TIK) dapat membuat proses pembelajaran di sekolah dasar berkualitas. Guru perlu
bahan ajar dan metode pembelajaran yang tepat dengan karakteristik siswanya. Ketika
pembelajaran dalam bentuk aplikasi atau penayangan matei secara audio, visual, dan
audio-visual. Dengan adanya TIK guru tidak perlu tatap muka secara langsung dengan
siswa dapat belajar secara mandiri dengan waktu yang fleksibel. Kreativitas dan inovatif
guru dituntut agar penggunaan TIK dapat maksimal dalam proses pembelajaran sesuai
dengan karakteristik siswanya agar membuat proses belajar mengajar menjadi lebih
informasi sangat membantu dalam proses pembelajaran jarak jauh ditengah pandemi
virus corona covid-19 sehingga semua proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik dan berdasarkan hasil penelitian ini bisa disimpulkan meskipun Negara Indonesia
sedang berjuang menghadapi pandemi virus corona covid -19, semua proses belajar
mengajar bisa tetap dilakukan dengan baik berkat bantuan kemajuan teknologi
23
informasi yang sudah sangat maju saat ini, internet bisa menghubungkan dosen dan
mahasiswa melalui laman elearning, whatsapp, google class, aplikasi zoom maupun
you tube dan pada akhirnya peneliti berharap semoga virus corona covid-19 cepat
berlalu, vaksin virus corona covid-19 segra ditemukan, dunia pendidikan Indonesia bisa
tetap maju bahkan dalam kondisi tersulit sekalipun dan mahasiswa- mahasiswi
Indonesia tetap semangat menggapai cita- citanya dan segenap pengajar baik guru
3.2 Saran
anggaran yang merata antara sekolah di daerah terpencil dengan di daerah kota , agar
sekolah yang sekalipun letaknya di daerah terpencil tetap memiliki sarana prasarana
yang sama sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam ilmu pengetahuan antara siswa
Agar pemerintah memberikan solusi kepada pihak sekolah agar proses belajar
mengajar dilakukan dengan cara tatap muka ( off online ) dengan mematuhi protocol
kesehatan yaitu:
2. Memakai masker
3. Menjaga jarak
24
DAFTAR PUSTAKA
Dengan menggunakan sebuah web penjualan, produk yang di jual dapat di lihat
dengan mudah, di mana pun, dan kapan pun dengan bantuan komputer dan jaringan
Dalam Pemeblajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. JISAMAR
30–36.
Azizah, N., Delima, R., Karmelia, M., & Lubis, A. (2021). Penerapan
Paedagogia, 4(2).
xxv