Anda di halaman 1dari 10

PROCEEDINGS

The 3rd Annual International Conference on Islamic Education (AICIEd) 2019


ISBN : 978-602-71750-7-5, Page: 59-68

PENGARUH MEDIA POHON


HITUNG TERHADAP Abstrak: Pengenalan konsep bilangan dan
lambang bilangan sangat penting dikuasai oleh
KEMAMPUAN MEMBILANG
anak, sebab akan menjadi dasar bagi penguasaan
ANGKA 1-10 PADA ANAK konsep-konsep matematika selanjutnya di
KELOMPOK A DI RA AR jenjang pendidikan berikutnya. Bilangan adalah
ROUDLOH suatu objek matematika yang sifatnya abstrak
dan termasuk ke dalam unsur yang tidak
didefinisikan. Jenis penelitian ini berdasarkan
Kholifah, Muchsinin pendekatannya merupakan penelitian kualitatif
RA Ar Roudloh, STITNU Alhikmah Mojokerto
Email:kholifah.zain19@gmail.com deskriptif. Dalam penelitian ini variable yang
diteliti adalah Pengaruh Media Pohon Hitung
Terhadap Kemampuan Membilang 1-10.
Abstract: The introduction of number Tempat yang digunakan sebagai penelitian
concepts and number symbols is very important adalah RA Ar Roudloh Watu Prapat Kec.
to be mastered by children, because it will be Nguling Kabupaten Pasuruan. Subyek dalam
the basis for mastering the next mathematical penelitian ini adalah anak kelompok A RA
concepts at the next level of education. Arroudloh Watuprapat 15 anak terdiri dari laki-
Numbers are mathematical objects that are laki 8 Anak dan 7 Perempuan. empat rancangan
abstract in nature and belong to undefined kegiatan membilang angka 1-10 dengan media
elements. This type of research based on the Pohon Hitung bahan dan alat yang
approach is descriptive qualitative research. In dipersiapakan yaitu batang Media Pohon
this study the variables studied were the Effect Hitung, anak media berupa angka 1-10, gambar
of Media Trees Counting on Ability to Count 1- benda 1-10, tanda = dan ≠, wadah. Empat
10. The place used as the research is RA Ar kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1)
Roudloh Watu Prapat Kec. Nguling, Pasuruan Menyebut dan mengurutkan urutan bilangan 1-
Regency. The subjects in this study were 10, 2) Mengenal konsep benda 1-10, 3)
children of group A RA Arroudloh Watuprapat Mengenal konsep sama-tidak sama pada
15 children consisting of men 8 Children and 7 kumpulan benda 1-10, 4) Mengenal konsep
Women. four designs of numbers 1-10 with the bilangan dengan benda 1-10. Hasil penelitian ini
media Tree Calculate prepared materials and adalah dengan menggunakan media pohon
tools, namely the Media Tree Count rod, the hitung anak-anak kelompok A RA Ar Roudloh
media child in the form 1-10, pictures of sangat senang dalam pengembangan kognitif
objects 1-10, = and ≠ marks, containers. The konsep matematika dalam kehidupan sehari-
four activities are as follows: 1) Calling and hari.
sorting the order of numbers 1-10, 2) Knowing
the concepts of objects 1-10, 3) Knowing the Kata Kunci: Media Pohon Hitung,
concept of equals on a collection of objects 1- Membilang Angka 1-10
10, 4) Identifying the concept of numbers with
objects 1 -10. The results of this study are using PENDAHULUAN
the arithmetic media of group A children RA Pendidikan di taman kanak - kanak
Ar Roudloh very happy in the cognitive merupakan pendidikan yang menyenangkan
development of mathematical concepts in dengan prinsip “ belajar sambil bermain “
everyday life. metode pengajaran yang tepat dan cermat
akan mengarahkan anak - anak pada hasil
Keywords: Media Calculating Tree, yang optimal. Pandangan ini mengisyaratka
Counting Numbers 1-10 bahwa taman kanak - kanak merupakan

59
60 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak

lembaga pendidikan pra sekolah yang di motor, tahap pra opreasional, tahap
dalamnya meliputi kawasan kognitif, efektif, opreasional konkret, dan operasional
dan psikomotorik. formal. Anak usia TK berada pada tahap pra
Salah satu tujuan instruksional adalah operasional, karena pada tahap ini anak
kognitif ( pemahaman ) yang berkaitan belum dapat berfikir abstrak, sehingga
dengan pemahaman ada dsalam membilang dalam pengenalan suatu pembelajaran
angka. Kasus yang di dapat di kelas bahwa diperlukan benda konkret. Salah satu materi
anak kelompok A di RA AR-ROUDLOH yang terkait dalam pengembangan kognitif
WATUPRAPAT mengalami kesulitan adalah matematika (Slamet Suyanto, 2005:
dalam memahami membilang angka. Hal 156).
tersebut dapat dilihat ketika anak di kasih Perkembangan kognitif adalah semua
pertanyaan oleh gurunya dia masih merasa proses psikologis yang berkaitan dengan
kebingungan. Melihat kasus tersebut guru bagaimana individu mempelajari dan
diharap kan dapat mengubah suasana memikirkan lingkungannya (Desmita, 2007:
menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan 103). Piaget (dalam Slamet Suyanto, 2005:
hasil observasi ketika anak melakukan 53) menyatakan bahwa semua anak memiliki
kegiatan membilang bersama maka pola perkembangan kognitif yang sama yaitu
ditemukan data sebagian besar anak belum melalui empat tahapan: sensori-motor (usia
dapat membilang dengan tepat. 0-2 tahun), pra operasional (usia 2-7 tahun),
Perkembangan kognitif anak meliputi operasional konkret (usia 7-11 tahun), dan
kemampuan otak anak dalam memperoleh, operasional formal untuk usia 11 tahun ke
mengolah, dan menggunakan informasi atas. Tahap perkembangan kognitif anak
tersebut menjadi sebuah pengetahuan bagi TK pada Kelompok A berada pada tahap
dirinya. Kemampuan kognitif berkaitan pra operasional. Dan untuk
dengan kemampuan berfikir anak untuk mengembangkan aspek perkembangan
dapat mengolah perolehan belajar, kognitif di TK pada anak Kelompok A
menemukan bermacam macam alternatif dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan
pemecahan masalah, mengembangkan mengenal konsep bilangan dan lambang
kemampuan logika matematika, bilangan, membilang, membandingkan,
mengelompokkan, serta kemampuan mengurutkan, mengenal operasi bilangan,
berfikir teliti (Departemen Pendidikan menghitung mundur, dan lain-lain.
Nasional, 2004: 6). Pengenalan konsep bilangan dan
Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: lambang bilangan sangat penting dikuasai
64) menyatakan bahwa anak usia dini oleh anak, sebab akan menjadi dasar bagi
merupakan usia emas (the golden age) yang penguasaan konsep-konsep matematika
sangat potensial untuk melatih dan selanjutnya di jenjang pendidikan
mengembangkan berbagai potensi multi berikutnya. Bilangan adalah suatu objek
kecerdasan yang dimiliki anak. PAUD matematika yang sifatnya abstrak dan
mengembangkan diri anak secara termasuk ke dalam unsur yang tidak
menyeluruh. Bagian dari diri anak yang didefinisikan. Untuk menyatakan suatu
dikembangkan meliputi bidang fisik- bilangan dinotasikan dengan lambang
motorik, intelektual/kognitif, moral, sosial, bilangan yang disebut angka (Sudaryanti,
emosional, kreativitas, dan bahasa. Salah 2006: 4). Ketika kegiatan pembelajaran
satu aspek yang perlu dikembangkan di TK mengenal lambang bilangan, guru sering kali
pada anak Kelompok A adalah menggunakan buku tulis maupun
perkembangan kognitif. menuliskannya di papan tulis. Hal tersebut
Perkembangan kognitif menurut dapat membuat anak menganggap bilangan
Piaget (Rita Eka Izzati, 2008: 35) dibagi sebagai rangkaian kata-kata yang tidak
menjadi empat tahap yaitu tahap sensori bermakna dan pembelajaran mengenal
Kholifah | 61

lambang bilangan merupakan hal yang variasi gambar, warna, dan disertai lambang
membosankan. Sehingga guru harus bilangan diharapkan dapat memberi
menggunakan metode serta media yang stimulasi bagi perkembangan kognitif dan
menarik dan menyenangkan dalam dapat meningkatkan kemampuan mengenal
mengenalkan konsep lambang bilangan lambang bilangan anak.
tersebut. Rumusan masalah yang dapat kami
Dalam pengenalan konsep bilangan kemukakan dalam penelitian ini adalah
dan lambang bilangan kepada anak, Bagaimana Media Pohon Hitung Dapat
diperlukan cara dan stimulasi yang tepat dan Mempengaruhi Kemampuan Membilang 1-
menyenangkan. Salah satunya adalah melalui 10 Pada Anak Kelompok A Di RA Ar-
kegiatan bermain. Sebab pada prinsipnya Roudloh Watuprapat Nguling Pasuruan ?
pembelajaran di TK tidak terlepas dari Adapun tujuan dilakukan penelitian ini
kegiatan bermain yang menyenangkan. adalah untuk mendiskripsikan penggunaan
Pembelajaran di TK harus menerapkan media pada pohon hitung dapat
esensi bermain. Esensi bermain meliputi meningkatkan kemampuan membilang 1-10
perasaan menyenangkan, merdeka, bebas, pada anak RA Ar-Roudloh Watuprapat
memilih, dan merangsang anak terlibat aktif Kelompok A.
(Slamet Suyanto, 2005: 26). Selain itu METODE PENELITIAN
melalui kegiatan bermain, diharapkan Rancangan Penelitian
pengenalan konsep bilangan dan lambang Jenis penelitian ini berdasarkan
bilangan pada anak tidak monoton, tidak pendekatannya merupakan penelitian
hanya menggunakan model pembelajaran kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini
yang klasikal, serta guru dapat memasukkan variable yang diteliti adalah Pengaruh Media
unsur edukatif dalam permainan tersebut. Pohon Hitung Terhadap Kemampuan
Sehingga, secara tidak sadar anak telah Membilang 1-10. Tempat yang digunakan
belajar berbagai hal. sebagai penelitian adalah RA Ar Roudloh
Sebaiknya dalam mengenalkan konsep Watu Prapat Kec. Nguling Kabupaten
lambang bilangan kepada anak RA Pasuruan. Dalam mengumpulkan,
Kelompok A (usia 4-5 tahun) melalui mengungkapkan berbagai masalah dan
kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. tujuan yang hendak dicapai maka, penelitian
Sehingga anak tidak bosan dan memahami ini dilakukan dengan pendekatan studi
makna dari simbol angka/lambang bilangan deskriptif analitis. Menurut Sugiyono
tersebut. Guru mempunyai peranan sangat (2008:15) bahwa penelitian kualitatif
besar dalam proses kegiatan belajar deskriptif adalah metode penelitian yang
mengajar dan diharapkan dapat memilih berlandaskan pada filsafat postpositivisme
serta menggunakan metode maupun media yang biasanya digunakan untuk meneliti
pembelajaran yang tepat dalam setiap pada kondisi objektif yang alamiah dimana
kegiatannya. Kegiatan pembelajaran peneliti berperan sebagai instrumen kunci.
mengenal lambang bilangan di RA Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
sebaiknya melalui kegiatan yang menarik, data yang dipakai adalah observasi, catatan
menyenangkan, bervariasi, dan kreatif, lapangan dan dokumentasi. Adapun
seperti melalui kegiatan bermain sambil penjelasannya sebagai berikut:
belajar. Kegiatan tersebut dapat melalui 1. Observasi
kegiatan bermain kartu angka. Dengan Observasi dilaksanakan untuk
kegiatan bermain kartu angka diharapkan mengamati jalannya pelaksanaan
dapat mempermudah siswa dalam mengenal tindakan pembelajaran.Peneliti
lambang bilangan matematika secara mengamati pelaksanaan kegiatan anak-
sederhana. Kegiatan pembelajarandengan anak secara keseluruhan yang meliputi
bermain kartu angka yang mempunyai kegiatan Membilang angka 1-10
62 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak

menggunakan media pohon hitung. a. Data tentang alat dan bahan yang
Untuk pencatatan data-data dibutuhkan digunakan saat kegiatan membilang 1-
tabel observasi dan catatan lapangan. 10 dengan media pohon hitung
2. Catatan Lapangan b. Data tentang pelaksanaan
Catatan lapangan digunakan pembelajaran pada pijakan saat main
untuk mencatat kejadian-kejadian kegiatan membilang angka 1-10
penting yang muncul pada saat proses dengan media pohon hitung
kegiatan membilang angka 1-10 2. Teknik dan Instrumen Yang
menggunakan media pohon hitung Digunakan
berlangsung yang belum terdapat dalam a. Data tentang kemampuan membilang
pedoman observasi. Adapun analisis angka 1-10 dengan media pohon
data yang dilakukan peneliti untuk hitung di kelompok A RA Ar Roudloh
mengetahui hubungan perkembangan dikumpulkan dengan teknik unjuk
kognitif melalui kegiatan membilang kerja menggunakan instrumen
angka 1-10 dengan media pohon hitung pedoman/ rubrik unjuk kerja.
dengan metode kualitatif deskriptif. b. Data tentang pelaksanaan
3. Dokumentasi pembelajaran dikumpulkan dengan
Dokumentasi yang dilakukan teknik observasi menggunakan
dalam penelitian ini adalah daftar rnana- lembar/ pedoman observasi.
nama anak-anakdidik, foto kegiatan
anak pada saat kegiatan Membilang Tehnik Pengumpulan Data
dengan batang korek api, rencana Penelitian kualitatif, pengumpulan
pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai, data dilakukan di dalam berbagai setting,
dan dokumen yang ada di dalam berbagai sumber, dan berbagai cara. Dari
sekolah. sisi settingmaka data dikumpulkan dalam
kondisi yang alamiah (natural setting).
Sementara dari sisi sumbermaka, data
Tempat dan Waktu Penelitian
dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu
Penelitian dilaksanakan di RA Ar
sumber primer, dan sumber
Roudloh Watuprapat Kecamatan Nguling
sekunder.Selanjutnya jika dilihat dari sisi
Kabupaten Pasuruan..
cara atau teknik pengumpulan data lebih
Pelaksanaan penelitian Pengaruh Media
banyak dilakukan dengan pengamatan
Pohon Hitung Terhadap Kemampuan
(observasi), wawancara mendalam (in depth
Membilang angka 1-10 yaitu pada hari
interview) dan dokumentasi.
Senin tanggal 4 Februari 2019 dari pukul
1. Observasi (pengamatan)
07.00 sampai dengan 09.30.
Pengamatan atau observasi merupakan
Subyek Penelitian
suatu unsur penting dalam penelitian
Adapun subyek pada penelitian ini adalah
kualitatif, observasi dalam konsep yang
anak-anak kelompok A di RA Ar Roudloh
sederhana adalah sebuah proses atau
Watu Prapat. RA Ar Roudloh memiliki 2
kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti
kelas dan 2 rombongan belajar yang terdiri
untuk bisa mengetahui kondisi, realitas
dari kelompok A dan B berjumlah 49 Anak.
lapangan penelitian. Berbeda dengan konsep
Sedangkan Kelompok A sendiri sejumlah 15
sederhana dimaksud, maka observasi seperti
anak terdiri dari laki-laki 8 Anak dan 7
yang dikemukakan Black dan Champion
Perempuan.
(1999:286) yaitu mengamati dan mendengar
perilaku seseorang selama beberapa waktu,
Instrumen Penelitian
tanpa melakukan manipulasi atau
1. Jenis data yang diperlukan
pengendalian serta mencatat penemuan
yangmemungkinkan atau memenuhi syarat
Kholifah | 63

untuk digunakan kedalam tindakan Proses penelitian ini melalui 3 tahap


penafsiran analisis. yaitu Observasi, Dokumentasi dan Catatan
2. Wawancara Lapangan. Disini peneliti mengamati
Wawancara merupakan bagian penting kegiatan membilang angka 1-10 melalui
dalam penelitian kualitatif sehingga peneliti media pohon hitung yang dilaksanakan di
dapat memperoleh data dari berbagai RA Ar Roudloh terdapat suatu peningkatan
informan secara langsung. Penelitian perkembangan kognitif anak usia dini yang
kualitatif sangat memungkinkanuntuk berkisar usia 4-5 tahun. Diharapkan dari
penyatuan teknik observasi dengan pengamatan/observasi peneliti akan
wawancara. Sebagaimana yang diungkapkan merencanakan, mendokumentasikan
oleh Nasution (1998:69) bahwa dalam kegiatan-kegiatan dalam bentuk foto dan
sebuah penelitian kualitatif observasi saja, video ataupun sebuah wawancara kepada
belum memadai itu sebabnya observasi teman sejawat ataupun orang tua yang telah
harus dilengkapi dengan wawancara. ikut menyaksikan kegiatan penelitian ini.
3. Studi Dokumenter Adapun tahapannya dapat disusun sebagai
Studi dokumenter merupakan suatu berikut:
metode atau teknik yang digunakan dalam 1. Observasi
penelitian kualitatif untuk mengungkapkan, Tahap Observasi merupakan langkah
mencari berbagai informasi dari sumber- pertama dalam setiap tindakan. Pada tahap
sumber yang berkaitan dengan masalah ini peneliti menyusun rencana pembelajaran
penelitian. Sejalan dengan itu menurut yang akan disampaikan kepada anak terkait
Arikunto (1998:236) bahwa studi perkembangan Kognitif anak usia dini
dokumenter merupakan suatu teknik yang dalam kegiatan membilang angka 1-10
digunakan dan mencari data mengenai hal- melalui media pohon hitung yang dirancang
hal atau catatan-catatan, buku-buku, surat oleh peneliti agar anak mudah melaksanakan
kabar, prasasti, kajian kurikulum dan kegiatan, dengan menggunakan metode
sebagainya. bercakap-cakap, tanya jawab, demonstrasi,
pembagian tugas yang akan dituangkan ke
Tehnik Analisis Data dalam bentuk kegiatan. Selain itu guru juga
Langkah-langkah dalam tehnik analisis menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam
data, diantaranya dengan cara : kegiatan membilang angka 1-10 melalui
1. Pengumpulan Data media pohon hitung seperti media
Di dalam pengumpulan data ini pembelajaran pohon hitung, anak media
peneliti dibantu oleh guru melalui berupa angka 1-10 dan tanda = dan tanda
pengamatan secara langsung pada waktu ≠, gambar benda 1-10, dan wadah yang
terjadi proses kegiatan pembelajaran dengan dibutuhkan anak, perekaan dan alat
menggunakan lembar pengamatan yang menganalisa data yang berkaitan dengan
telah disiapkan oleh peneliti. proses dan hasil pembelajaran. Guru juga
2. Pengolahan Data menyiapkan instrumen non test yaitu berupa
Setelah data terkumpul melalui lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi.
pengamatan, maka data ditabulasi dan Dalam hal ini guru harus bekerja sama
dikelompokkan sesuai dengan aspek yang dengan teman sejawat atau kepala sekolah:
diamati oleh guru yang terdapat di lembar a. Pengamatan dilaksanakan setelah
pengamatan. guru memberi contoh dan
membagikan kegiatan kepada anak
HASIL PENELITIAN DAN dan bagaimana anak mampu
PEMBAHASAN mengerti konsep bilangan 1-10
dengan media pohon hitung .
Hasil Penelitian
64 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak

b. Observasi ini dilaksanakan teman yang berhubungan dengan pengaruh media


sejawat dengan segala aktivitas pohon hitung terhadap kemampuan
dalam mengamati proses membilang angka 1-10 yang dilaksanakan
pembelajaran berlangsung oleh peneliti barometer bagi keberhasilan
c. Peneliti dan teman sejawat menilai dan tujuan yang diinginkan dari penelitian.
hasil belajar anak dengan Pengamatan dan unjuk kerja anak bisa
menggunakan alat evaluasi diamati peneliti dalam rangka membuat
pembelajaran lembar observasi dan tukar pikiran dengan
d. Analisis pelaksanaan strategi teman sejawat.
pembelajaran menggunakan metode
bercakap-cakap, tanya jawab, PEMBAHASAN DARI HASIL
demonstrasi, penugasan guru dalam PENELITIAN
kegiatan anak tentang
kemandirian, tanggung jawab, 1. Kegiatan Membilang Angka 1-10
kedisiplinan dalam mengikuti aturan dengan Media Pohon Hitung
main dan bekerja sama dengan Di hari Senin, tanggal 04 Februari 2019
teman dalam berkegiatan anak-anak RA Ar Roudloh datang ke
membilang angka 1-10 melalui sekolah dengan hati yang riang gembira
media pohon hitung di dalam kelas meskipun cuaca agak mendung. Guru
2. Perencanaan menyalami anak-anak nang mengelus
a. Menentukan Tema Tanaman Sub kepalanya sebagai tanda kasih sayang dan
Bagian-bagian Pohon kehangatan antara guru dan murid. Setelah
b. Memilih sumber belajar yaitu bersalaman anak-anak meletakkan tas pada
Pohon Hitung dan anak media tempatnya kemudian mereka bermain di
c. Mensetting kelas Sentra Persiapan: halaman sekolah ada juga yang hanya
1) Menyebut dan mengurutkan duduk-duduk didalam kelas sambil
urutan bilangan 1-10 menunggu teman-teman yang lainnya
2) Mengenal konsep benda 1-10 datang.
3) Mengenal konsep sama-tidak Jam menunjukkan pukul 07.00 bel
sama pada kumpulan benda 1-10 masuk berdering, anak-anak berlarian
4) Mengenal konsep bilangan menuju halaman sekolah untuk mengikuti
dengan benda 1-10 senam. Guru menyiapkan Flashdisk dan
d. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang Speaker Aktif untuk memutar senam, senam
akan dilaksanakan dengan yang dipilih pagi ini adalah Senam Anak
menggunakan alat-alat yang telah Indonesia. Setelah anak-anak senam, anak-
disediakan guru anak berbaris sesuai kelompokknya masing-
masing, kemudian membaca ikrar dan doa
3. Pengumpulan Data masuk kelas. Bersalaman dengan Ibu Guru
Pada tahap ini peneliti melihat dan dengan tertib.
mempertimbangkan mengenai hasil Anak-anak kelompok A hari ini masuk
observasi dan hasil percakapan yang pada sentra persiapan untuk mengikuti
diperoleh dari hasil tindakan yang telah rangkaiaan kegiatan yang menggunakan
dilakukan. Kegiatan pembelajaran dianalisis media Pohon Hitung. Guru menyapa anak-
berdasarkan lembar observasi guru dan anak anak dengan bahasa Inggris anak-nak
yang diisi pengamat (teman sejawat) dan menjawab dengan semangat, mengucapkan
peneliti, selama proses kegiatan belajar salam dan dilanjutkan dengan doa sebelum
mengajar dan hasil percakapan anak dan belajar, membaca surat pendek, dan Sifat-
orang tua murid. Penilaian berupa indikator sifat Allah. Jurnal pagi hari ini diisi dengan
kegiatan dan rubrik keberhasilan dari anak membaca Iqra’ secara klasikal. Kemudian
Kholifah | 65

anak dipersilahkan istirahat, makan bekal urutan angka. Mereka juga saling tanya
bersama, mencuci tangan dan membaca doa jawab dalam menunjuk dan menyebutkan
sebelum dan sesudah makan. setelah itu angka 1-10.
anak-anak dipersilahkan main diluar. Guru Pada kegiatan Mengenal konsep benda
menyiapkan lingkungan main. 1-10, Soni, Ibul, Izza dan ageng
Pada pijakan lingkungan main, Guru berkesempatan bermain bersama. Anak-
menyiapkan empat rancangan kegiatan anak masing-masing disediakan media
membilang angka 1-10 dengan media Pohon pohon hitung dengan anak media angka 1-
Hitung bahan dan alat yang dipersiapakan 10, tanda = dan gambar benda 1-10. Anak
yaitu batang Media Pohon Hitung, anak bebas mengambil gambar benda kemudiaan
media berupa angka 1-10, gambar benda 1- menempelkannya pada pohon hitung, anak
10, tanda = dan ≠, wadah. Empat kegiatan menempelkan angka yang sesuai jumlah
tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menyebut gambar benda 1-10.
dan mengurutkan urutan bilangan 1-10, 2) Kegiatan mengenal konsep sama-tidak
Mengenal konsep benda 1-10, 3) Mengenal sama pada kumpulan benda 1-10. Syarif,
konsep sama-tidak sama pada kumpulan jaka, Saroh, dan Lail bersama-sama pada
benda 1-10, 4) Mengenal konsep bilangan kegiatan ini. Anak secara bebas dan
dengan benda 1-10. bergantian menyusun 2 kumpulan benda
Setelah Istirahat, anak-anak memasuki kemudian mereka menghitung masing-
pijakan sebelum main dengan duduk masing kumpulan benda kemudian
melingkar kembali, menyanyi tentang membandingkan jumlah diantara keduanya
bagian-bagian tanaman. Anak-anak mulai dengan meletakkan tanda = atau ≠ diantara
penasaran dengan apa yang dibawa Ibu keduanya.
Guru. Setelah menyanyi bagian tanaman, Zahra, Syafira dan Inayah Mengenal
Guru menunjukkan Media Pohon Hitung, konsep bilangan dengan benda 1-10. Guru
anak-anak sangat antusia terlihat anak-anak menyediakan media pohon hitung dan
sangat ingin berebut memegang Pohon kumpulan gambar benda 1-10. Cara yusun
Hitung tersebut. Guru menjelaskan tema benda dari jumlah benda satu sampai
hari ini adalah Tanaman dengan sub tema dengan sepuluh.
bagian-bagian tanaman. Sebelum masuk ke Anak-anak mempunyai kesemptan yang
pijakan saat main, guru menjelaskan masing- sama untuk memainkan empat rangkaian
masing densitas, anak-anak diberi waktu kegiatan dengan pohon hitung. Guru
main masing-masing kegiatan 15 menit. mengamati dan mengisi lembar observasi,
Pada transisi anak-anak diberi pertanyaan dan lembar penilaian unjuk kerja membilang
apa saja bagian tanaman, kemudian dengan media batang korek api.
kelompok yang dapat menjawab duluan Setelah kegiatan selesai anak-anak
dapat memilih kegiatan yang disukainya. terbiasa mengembalikan alat main
Anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok yang ketempatnya, sambil menyanyi beres-beres.
terdiri dari 3-4 anak. Kemudian guru mengarahkan anak untuk
Kelompok Aldo, Aldi, Naila dan Akbar duduk melingkar sambil menyanyi, sebelum
mendapat kesempatan bermain di kegiatan kegiatan hari ini ditutup guru mengajak
Menyebut dan mengurutkan urutan bilangan anak-anak untuk menyebutkan kembali
1-10, mereka duduk dengan rapi kegiatan main apa saja yang dilakukan hari
membentuk lingkaran terpusat pada pohon ini. Anak-anak menjawab dengan antusias,
hitung dandia berupa angka 1-10. Pada menandakan anak-anak sangat senang
kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk dengan rangkaian kegiatan yang diberikan
mengurutkan angka 1-10 kemudian hari ini. Guru mengingatkan kegiatan esok
menunjuk dan menyebutkan angka 1-10. hari, kemudian berdoa sesudah belajar,salam
Anak-anak saling bergantian menyusun dan pulang. Anak-anak bersalaman
66 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak

membuat kereta dengan tertib sambil benda 1-10, 4) Mengenal konsep bilangan
membaca Sholawat Nabi. dengan benda 1-10.
2. Peangaruh Pohon Hitung Terhadap Kegiatan Menyebut dan
Kemampuan Kemampuan mengurutkan urutan bilangan 1-10
Membilang Angka 1-10 bertujuan anak mampu menyebut urutan
Pohon hitung adalah mainan edukasi angka 1-10 dengan tepat. Pohon Hitung
untuk melatih berhitung anak – anak melalui dibiarkan kosong, anak mengambil anak
media permainan edukatif. Media ini adalah media berupa angka 1-10, kemudian
alat permainan edukasi (APE ) untuk menggantungkan urutan angka 1-5, dan 6-
kelompok pendidikan anak usia dini ( 10 dengan tepat. Tidak semua anak hafal
PAUD ) seperti TK, kelompok bermain, bentuk angkanya, terkadang tida dapat
RA, bina keluarga balita ( BKB ) dan membedakan angka 6 dan 9. Anak
posyandu. mempunyai kesempatan main lebih dari satu
Kegiatan ini menggunakan media kali, jadi anak lebih menghafal urutan angka
pohon hitung disesuaikan dengan tema 1-10.
tanaman. Pohon merupakan tanaman yang Kegiatan mengenal konsep benda 1-
mempunyai beberapa bagian, yaitu akar, 10, dengan pohon hitung disediakan anak
batang, dahan, dan ranting, buah dan media berupa gambar dalam jumlah tertentu
buahnya. 1-10. Anak menggantungkan gambar jumlah
Menurut Sudaryanti (2006 : 4) tertentu kemudian anak menghitung berapa
membilang adalah anak membilang satu, jumlahnya kemudian mencari angka yang
dua, tiga dan seterusnya.Anak hanya sesuai dengan jumlah benda tersebut.
mengucapkan saja tetapi tidak Misalkan anak mengambil anak media
memahamibilangan. Membilangatau gambar daun empat setelah itu diberi tanda
berhitung bisa di kenalkan melalui benda sama dengan kemudian anka mencari angka
konkret yaitu benda-benda yangada di yang tepat untuk jumlah gambar gambar
sekitar anak. Dalam kegiatan yang disetting empat daun yaitu angka atau bilangan 4,
oleh guru untuk menciptakan kegiatan begitu seterusnya sampai menghitung 10
membilang yang menarik untuk anak gambar.
dengan media yang banyak di sekitar anak- Mengenalkan konsep sama dan tidak
anak serta memudahkan anak dalam sama pada anak dengan membandingkan
meningkatkan kemampuan kognitif anak. dua jumlah gambar kemudian anak
Pada kegiatan membilang angka 1-10 menghitung masing-masing jumlah gambar
dengan media pohon hitung ini anak jika jumlahnya sama anak mengambil tanda
bermain dengan menekankan pada aspek (=) jika jumlahnya tidak sama maka anak
pengembangan visual (penglihatan), mengambil tanda tidak sama dengan (≠).
Auditory (pendengaran) dan sebuah bahasa Misalkan jumlah gambar satu ada 4 gambar
baik bahasa tubuh ataupun bahasa mulut dan gambar dua jumlah gambarnya enam
yaitu komunikasi. Anak diberikan empat maka anak mengambil tanda (≠). Begitu
rancangan kegiatan membilang angka 1-10 seterusnya sampai anak dapat membedakan
dengan media Pohon Hitung bahan dan alat jumlah sama atau tida sama dengan.
yang dipersiapakan yaitu batang Media Kegiatan mengenal konsep bilangan
Pohon Hitung, anak media berupa angka 1- dengan benda 1-10. Guru menyediakan
10, gambar benda 1-10, tanda = dan ≠, pohon hitung dengan anak media berupa
wadah. Empat kegiatan tersebut adalah gambar benda jumlahnya 1-10. Kemudian
sebagai berikut: 1) Menyebut dan anak mengurutkan urutan jumlah benda 1-
mengurutkan urutan bilangan 1-10, 2) 10.
Mengenal konsep benda 1-10, 3) Mengenal Melalui media pohon hitung, maka
konsep sama-tidak sama pada kumpulan terlihat jelas bahwa pembelajaran sudah
Kholifah | 67

tidak memilah-milah antara bermain dan 6 I √ √ √ √


b
belajar, mampu menjadikan siswa menjadi u
pembelajar aktif, dan mampu menstimulasi l
7 I √ √ √ √
perkembangan secara holistik dan z
membantu anak membangun z
a
pengetahuannya sendiri dengan cara 8 A √ √ √ √
mengalami secara langsung pengalaman g
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat e
n
Yeni Rahmawati (2005:49) tentang g
pembelajaran melalui benda konkret secara 9 S √ √ √ √
y
langsung dapat menambah wawasan dan a
pengetahuan yang bermakna. Manfaat ri
f
media pembelajaran yaitu 1, menarik 1 J √ √ √ √
perhatian siswa, 2, meningkatkan motivasi 0 a
belajar siswa, 3, menimbulkan persepsi yang k
a
sama dan mengatasi ruang danwaktu. 1 S √ √ √ √
Dari semua uraian diatas membuktikan 1 a
r
bahwa media pohon hitung berpengaruh o
pada kemapuan membilang angka 1-10 pada h
anak kelompok A di RA Ar Roudloh Watu 1 L √ √ √ √
2 ai
Prapat Nguling Pasuruan. Adapun hasil l
penilaian unjuk kerja kegiatan membilang 1 z √ √ √ √
3 a
angka 1-10 melalui media pohon hitung h
pada kelompok A dapat disajikan dalam r
a
tabel berikut: 1 S √ √ √ √
Tabel 5. Hasil penilaian unjuk kerja 4 y
a
kegiatan membilang angka 1-10 dengan fi
media pohon hitung pada kelompok A r
di RA Ar Roudloh a
1 I √ √ √ √
N N Menguru Menghit Membuat Menghit
o a tkan ung urutan ung 5 n
a
m angka 1-Jumlah bilangan jumlah
y
a 10 gambar dengan gambar
memberi benda 1- benda 1- a
h
tanda = 10 10
ataau ≠
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Kesimpulan
1 A √ √ √ √
l Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
d melalui pendekatan penelitian kualitatif
o
2 A √ √ √ √ deskriptif dapat disimpulkan bahwa media
l pohon hitung berpengaruh pada
d
i
kemampuan membilang angka 1-10 pada
3 N √ √ √ √ anak kelompok A di RA Ar Roudloh
ai Watuprapat Nguling Pasuruan. Dengan
la
4 A √ √ √ √ media pohon hitung kegiatan membilang
k lebih menarik dan menyenangkan bagi anak,
b
a sehingga anak lebih mudah memahami
r konsep bilangan 1-10.
5 S √ √ √ √ Saran
o
n Guru RA diharapkan terus mengikuti
i perkembangan tentang dunia pendidikan
68 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak

anak usia dini khususnya perkembangan Lexy J. Moleong. (2001). Metode Penelitian
kognitif anak sehingga dapat meningkatkan Kualitatif. Bandung: Rosda Karya
kualitas kegiatan pengembangannya. Muhsinin, Muhsinin, and Ilmin
Kegiatan membilang dengan pohon hitung Navi. SELING: Jurnal Program Studi
dapat menstimulasi kognitif anak, PGRA 3, no. 2 (July 25, 2017): 107-
meningkatkan kemampuan berhitung 124.
melalui media pohon hitung. Tidak hanya Muhsinin, Muhsinin. MODELING: Jurnal
itu kegiatan membilang dengan pohon Program Studi PGMI 2, no. 1 (March
hitung dapat juga di gunakan untuk 28, 2015): 95-105.
membantu mengembangkan kecerdasan
logis- matematis ( Multiple Intelegences)
khususnya kecerdasan visual spasial dan
linguistik verbal. Kegiatan membilang
dengan pohon hitung ini perlu
disosialisasikan pada para pendidik anak usia
dini dan orang tua agar dapat dijadikan
sebagai salah satu cara menstimulasi anak
agar kemampuannya berkembang dengan
baik.
Daftar Referensi
Tim PKG PG _ PAUD. Pemahaman
Pemantapan Kemampuan Profesional .
Pusat Penerbit Universitas Terbuka l
IGAK Wardani,Kuswaya Wihardit.Penelitian
Tindakan kelas,Pusat penerbitUniversitas
Terbuka
Siti Aisyaddkk,Perkembangan dan konsep
Dasar Pengembangan aAnak Usia
Dini,Pusat Penerbit Universitas
Terbuka
Winda Gunarti, Lilis Suryani, Azizah
Muis.Pengembangan perilaku dan
Kemampuan Dasar Usia Dini.
Penerbit Universitas Terbuka
Pedoman Pengembangan Program
Pembelajaran di Taman Kanak –
Kanak .2010.Jakarta.Departemen
Pendidikan Nasional
Robert J. Stenberg ( 2000 ). Pedoman
Pembelajaran Bidang Pengembangan
Kognitif di Taman Kanak – Kanak.
Hal 17. Jakarta : Kementerian
Pendidikan Nasional
Supriyanto, Didik. MODELING: Jurnal
Program Studi PGMI 5, no. 1
(September 26, 2018): 112-129.
http://www.jurnal.stitnualhikmah.ac.
id/index.php/modeling/article/view
/313.

Anda mungkin juga menyukai