59
60 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak
lembaga pendidikan pra sekolah yang di motor, tahap pra opreasional, tahap
dalamnya meliputi kawasan kognitif, efektif, opreasional konkret, dan operasional
dan psikomotorik. formal. Anak usia TK berada pada tahap pra
Salah satu tujuan instruksional adalah operasional, karena pada tahap ini anak
kognitif ( pemahaman ) yang berkaitan belum dapat berfikir abstrak, sehingga
dengan pemahaman ada dsalam membilang dalam pengenalan suatu pembelajaran
angka. Kasus yang di dapat di kelas bahwa diperlukan benda konkret. Salah satu materi
anak kelompok A di RA AR-ROUDLOH yang terkait dalam pengembangan kognitif
WATUPRAPAT mengalami kesulitan adalah matematika (Slamet Suyanto, 2005:
dalam memahami membilang angka. Hal 156).
tersebut dapat dilihat ketika anak di kasih Perkembangan kognitif adalah semua
pertanyaan oleh gurunya dia masih merasa proses psikologis yang berkaitan dengan
kebingungan. Melihat kasus tersebut guru bagaimana individu mempelajari dan
diharap kan dapat mengubah suasana memikirkan lingkungannya (Desmita, 2007:
menjadi lebih menyenangkan. Berdasarkan 103). Piaget (dalam Slamet Suyanto, 2005:
hasil observasi ketika anak melakukan 53) menyatakan bahwa semua anak memiliki
kegiatan membilang bersama maka pola perkembangan kognitif yang sama yaitu
ditemukan data sebagian besar anak belum melalui empat tahapan: sensori-motor (usia
dapat membilang dengan tepat. 0-2 tahun), pra operasional (usia 2-7 tahun),
Perkembangan kognitif anak meliputi operasional konkret (usia 7-11 tahun), dan
kemampuan otak anak dalam memperoleh, operasional formal untuk usia 11 tahun ke
mengolah, dan menggunakan informasi atas. Tahap perkembangan kognitif anak
tersebut menjadi sebuah pengetahuan bagi TK pada Kelompok A berada pada tahap
dirinya. Kemampuan kognitif berkaitan pra operasional. Dan untuk
dengan kemampuan berfikir anak untuk mengembangkan aspek perkembangan
dapat mengolah perolehan belajar, kognitif di TK pada anak Kelompok A
menemukan bermacam macam alternatif dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan
pemecahan masalah, mengembangkan mengenal konsep bilangan dan lambang
kemampuan logika matematika, bilangan, membilang, membandingkan,
mengelompokkan, serta kemampuan mengurutkan, mengenal operasi bilangan,
berfikir teliti (Departemen Pendidikan menghitung mundur, dan lain-lain.
Nasional, 2004: 6). Pengenalan konsep bilangan dan
Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: lambang bilangan sangat penting dikuasai
64) menyatakan bahwa anak usia dini oleh anak, sebab akan menjadi dasar bagi
merupakan usia emas (the golden age) yang penguasaan konsep-konsep matematika
sangat potensial untuk melatih dan selanjutnya di jenjang pendidikan
mengembangkan berbagai potensi multi berikutnya. Bilangan adalah suatu objek
kecerdasan yang dimiliki anak. PAUD matematika yang sifatnya abstrak dan
mengembangkan diri anak secara termasuk ke dalam unsur yang tidak
menyeluruh. Bagian dari diri anak yang didefinisikan. Untuk menyatakan suatu
dikembangkan meliputi bidang fisik- bilangan dinotasikan dengan lambang
motorik, intelektual/kognitif, moral, sosial, bilangan yang disebut angka (Sudaryanti,
emosional, kreativitas, dan bahasa. Salah 2006: 4). Ketika kegiatan pembelajaran
satu aspek yang perlu dikembangkan di TK mengenal lambang bilangan, guru sering kali
pada anak Kelompok A adalah menggunakan buku tulis maupun
perkembangan kognitif. menuliskannya di papan tulis. Hal tersebut
Perkembangan kognitif menurut dapat membuat anak menganggap bilangan
Piaget (Rita Eka Izzati, 2008: 35) dibagi sebagai rangkaian kata-kata yang tidak
menjadi empat tahap yaitu tahap sensori bermakna dan pembelajaran mengenal
Kholifah | 61
lambang bilangan merupakan hal yang variasi gambar, warna, dan disertai lambang
membosankan. Sehingga guru harus bilangan diharapkan dapat memberi
menggunakan metode serta media yang stimulasi bagi perkembangan kognitif dan
menarik dan menyenangkan dalam dapat meningkatkan kemampuan mengenal
mengenalkan konsep lambang bilangan lambang bilangan anak.
tersebut. Rumusan masalah yang dapat kami
Dalam pengenalan konsep bilangan kemukakan dalam penelitian ini adalah
dan lambang bilangan kepada anak, Bagaimana Media Pohon Hitung Dapat
diperlukan cara dan stimulasi yang tepat dan Mempengaruhi Kemampuan Membilang 1-
menyenangkan. Salah satunya adalah melalui 10 Pada Anak Kelompok A Di RA Ar-
kegiatan bermain. Sebab pada prinsipnya Roudloh Watuprapat Nguling Pasuruan ?
pembelajaran di TK tidak terlepas dari Adapun tujuan dilakukan penelitian ini
kegiatan bermain yang menyenangkan. adalah untuk mendiskripsikan penggunaan
Pembelajaran di TK harus menerapkan media pada pohon hitung dapat
esensi bermain. Esensi bermain meliputi meningkatkan kemampuan membilang 1-10
perasaan menyenangkan, merdeka, bebas, pada anak RA Ar-Roudloh Watuprapat
memilih, dan merangsang anak terlibat aktif Kelompok A.
(Slamet Suyanto, 2005: 26). Selain itu METODE PENELITIAN
melalui kegiatan bermain, diharapkan Rancangan Penelitian
pengenalan konsep bilangan dan lambang Jenis penelitian ini berdasarkan
bilangan pada anak tidak monoton, tidak pendekatannya merupakan penelitian
hanya menggunakan model pembelajaran kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini
yang klasikal, serta guru dapat memasukkan variable yang diteliti adalah Pengaruh Media
unsur edukatif dalam permainan tersebut. Pohon Hitung Terhadap Kemampuan
Sehingga, secara tidak sadar anak telah Membilang 1-10. Tempat yang digunakan
belajar berbagai hal. sebagai penelitian adalah RA Ar Roudloh
Sebaiknya dalam mengenalkan konsep Watu Prapat Kec. Nguling Kabupaten
lambang bilangan kepada anak RA Pasuruan. Dalam mengumpulkan,
Kelompok A (usia 4-5 tahun) melalui mengungkapkan berbagai masalah dan
kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. tujuan yang hendak dicapai maka, penelitian
Sehingga anak tidak bosan dan memahami ini dilakukan dengan pendekatan studi
makna dari simbol angka/lambang bilangan deskriptif analitis. Menurut Sugiyono
tersebut. Guru mempunyai peranan sangat (2008:15) bahwa penelitian kualitatif
besar dalam proses kegiatan belajar deskriptif adalah metode penelitian yang
mengajar dan diharapkan dapat memilih berlandaskan pada filsafat postpositivisme
serta menggunakan metode maupun media yang biasanya digunakan untuk meneliti
pembelajaran yang tepat dalam setiap pada kondisi objektif yang alamiah dimana
kegiatannya. Kegiatan pembelajaran peneliti berperan sebagai instrumen kunci.
mengenal lambang bilangan di RA Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan
sebaiknya melalui kegiatan yang menarik, data yang dipakai adalah observasi, catatan
menyenangkan, bervariasi, dan kreatif, lapangan dan dokumentasi. Adapun
seperti melalui kegiatan bermain sambil penjelasannya sebagai berikut:
belajar. Kegiatan tersebut dapat melalui 1. Observasi
kegiatan bermain kartu angka. Dengan Observasi dilaksanakan untuk
kegiatan bermain kartu angka diharapkan mengamati jalannya pelaksanaan
dapat mempermudah siswa dalam mengenal tindakan pembelajaran.Peneliti
lambang bilangan matematika secara mengamati pelaksanaan kegiatan anak-
sederhana. Kegiatan pembelajarandengan anak secara keseluruhan yang meliputi
bermain kartu angka yang mempunyai kegiatan Membilang angka 1-10
62 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak
menggunakan media pohon hitung. a. Data tentang alat dan bahan yang
Untuk pencatatan data-data dibutuhkan digunakan saat kegiatan membilang 1-
tabel observasi dan catatan lapangan. 10 dengan media pohon hitung
2. Catatan Lapangan b. Data tentang pelaksanaan
Catatan lapangan digunakan pembelajaran pada pijakan saat main
untuk mencatat kejadian-kejadian kegiatan membilang angka 1-10
penting yang muncul pada saat proses dengan media pohon hitung
kegiatan membilang angka 1-10 2. Teknik dan Instrumen Yang
menggunakan media pohon hitung Digunakan
berlangsung yang belum terdapat dalam a. Data tentang kemampuan membilang
pedoman observasi. Adapun analisis angka 1-10 dengan media pohon
data yang dilakukan peneliti untuk hitung di kelompok A RA Ar Roudloh
mengetahui hubungan perkembangan dikumpulkan dengan teknik unjuk
kognitif melalui kegiatan membilang kerja menggunakan instrumen
angka 1-10 dengan media pohon hitung pedoman/ rubrik unjuk kerja.
dengan metode kualitatif deskriptif. b. Data tentang pelaksanaan
3. Dokumentasi pembelajaran dikumpulkan dengan
Dokumentasi yang dilakukan teknik observasi menggunakan
dalam penelitian ini adalah daftar rnana- lembar/ pedoman observasi.
nama anak-anakdidik, foto kegiatan
anak pada saat kegiatan Membilang Tehnik Pengumpulan Data
dengan batang korek api, rencana Penelitian kualitatif, pengumpulan
pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai, data dilakukan di dalam berbagai setting,
dan dokumen yang ada di dalam berbagai sumber, dan berbagai cara. Dari
sekolah. sisi settingmaka data dikumpulkan dalam
kondisi yang alamiah (natural setting).
Sementara dari sisi sumbermaka, data
Tempat dan Waktu Penelitian
dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu
Penelitian dilaksanakan di RA Ar
sumber primer, dan sumber
Roudloh Watuprapat Kecamatan Nguling
sekunder.Selanjutnya jika dilihat dari sisi
Kabupaten Pasuruan..
cara atau teknik pengumpulan data lebih
Pelaksanaan penelitian Pengaruh Media
banyak dilakukan dengan pengamatan
Pohon Hitung Terhadap Kemampuan
(observasi), wawancara mendalam (in depth
Membilang angka 1-10 yaitu pada hari
interview) dan dokumentasi.
Senin tanggal 4 Februari 2019 dari pukul
1. Observasi (pengamatan)
07.00 sampai dengan 09.30.
Pengamatan atau observasi merupakan
Subyek Penelitian
suatu unsur penting dalam penelitian
Adapun subyek pada penelitian ini adalah
kualitatif, observasi dalam konsep yang
anak-anak kelompok A di RA Ar Roudloh
sederhana adalah sebuah proses atau
Watu Prapat. RA Ar Roudloh memiliki 2
kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti
kelas dan 2 rombongan belajar yang terdiri
untuk bisa mengetahui kondisi, realitas
dari kelompok A dan B berjumlah 49 Anak.
lapangan penelitian. Berbeda dengan konsep
Sedangkan Kelompok A sendiri sejumlah 15
sederhana dimaksud, maka observasi seperti
anak terdiri dari laki-laki 8 Anak dan 7
yang dikemukakan Black dan Champion
Perempuan.
(1999:286) yaitu mengamati dan mendengar
perilaku seseorang selama beberapa waktu,
Instrumen Penelitian
tanpa melakukan manipulasi atau
1. Jenis data yang diperlukan
pengendalian serta mencatat penemuan
yangmemungkinkan atau memenuhi syarat
Kholifah | 63
anak dipersilahkan istirahat, makan bekal urutan angka. Mereka juga saling tanya
bersama, mencuci tangan dan membaca doa jawab dalam menunjuk dan menyebutkan
sebelum dan sesudah makan. setelah itu angka 1-10.
anak-anak dipersilahkan main diluar. Guru Pada kegiatan Mengenal konsep benda
menyiapkan lingkungan main. 1-10, Soni, Ibul, Izza dan ageng
Pada pijakan lingkungan main, Guru berkesempatan bermain bersama. Anak-
menyiapkan empat rancangan kegiatan anak masing-masing disediakan media
membilang angka 1-10 dengan media Pohon pohon hitung dengan anak media angka 1-
Hitung bahan dan alat yang dipersiapakan 10, tanda = dan gambar benda 1-10. Anak
yaitu batang Media Pohon Hitung, anak bebas mengambil gambar benda kemudiaan
media berupa angka 1-10, gambar benda 1- menempelkannya pada pohon hitung, anak
10, tanda = dan ≠, wadah. Empat kegiatan menempelkan angka yang sesuai jumlah
tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menyebut gambar benda 1-10.
dan mengurutkan urutan bilangan 1-10, 2) Kegiatan mengenal konsep sama-tidak
Mengenal konsep benda 1-10, 3) Mengenal sama pada kumpulan benda 1-10. Syarif,
konsep sama-tidak sama pada kumpulan jaka, Saroh, dan Lail bersama-sama pada
benda 1-10, 4) Mengenal konsep bilangan kegiatan ini. Anak secara bebas dan
dengan benda 1-10. bergantian menyusun 2 kumpulan benda
Setelah Istirahat, anak-anak memasuki kemudian mereka menghitung masing-
pijakan sebelum main dengan duduk masing kumpulan benda kemudian
melingkar kembali, menyanyi tentang membandingkan jumlah diantara keduanya
bagian-bagian tanaman. Anak-anak mulai dengan meletakkan tanda = atau ≠ diantara
penasaran dengan apa yang dibawa Ibu keduanya.
Guru. Setelah menyanyi bagian tanaman, Zahra, Syafira dan Inayah Mengenal
Guru menunjukkan Media Pohon Hitung, konsep bilangan dengan benda 1-10. Guru
anak-anak sangat antusia terlihat anak-anak menyediakan media pohon hitung dan
sangat ingin berebut memegang Pohon kumpulan gambar benda 1-10. Cara yusun
Hitung tersebut. Guru menjelaskan tema benda dari jumlah benda satu sampai
hari ini adalah Tanaman dengan sub tema dengan sepuluh.
bagian-bagian tanaman. Sebelum masuk ke Anak-anak mempunyai kesemptan yang
pijakan saat main, guru menjelaskan masing- sama untuk memainkan empat rangkaian
masing densitas, anak-anak diberi waktu kegiatan dengan pohon hitung. Guru
main masing-masing kegiatan 15 menit. mengamati dan mengisi lembar observasi,
Pada transisi anak-anak diberi pertanyaan dan lembar penilaian unjuk kerja membilang
apa saja bagian tanaman, kemudian dengan media batang korek api.
kelompok yang dapat menjawab duluan Setelah kegiatan selesai anak-anak
dapat memilih kegiatan yang disukainya. terbiasa mengembalikan alat main
Anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok yang ketempatnya, sambil menyanyi beres-beres.
terdiri dari 3-4 anak. Kemudian guru mengarahkan anak untuk
Kelompok Aldo, Aldi, Naila dan Akbar duduk melingkar sambil menyanyi, sebelum
mendapat kesempatan bermain di kegiatan kegiatan hari ini ditutup guru mengajak
Menyebut dan mengurutkan urutan bilangan anak-anak untuk menyebutkan kembali
1-10, mereka duduk dengan rapi kegiatan main apa saja yang dilakukan hari
membentuk lingkaran terpusat pada pohon ini. Anak-anak menjawab dengan antusias,
hitung dandia berupa angka 1-10. Pada menandakan anak-anak sangat senang
kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk dengan rangkaian kegiatan yang diberikan
mengurutkan angka 1-10 kemudian hari ini. Guru mengingatkan kegiatan esok
menunjuk dan menyebutkan angka 1-10. hari, kemudian berdoa sesudah belajar,salam
Anak-anak saling bergantian menyusun dan pulang. Anak-anak bersalaman
66 | Pengaruh Media Pohon Hitung Terhadap Kemampuan Membilang Anak
membuat kereta dengan tertib sambil benda 1-10, 4) Mengenal konsep bilangan
membaca Sholawat Nabi. dengan benda 1-10.
2. Peangaruh Pohon Hitung Terhadap Kegiatan Menyebut dan
Kemampuan Kemampuan mengurutkan urutan bilangan 1-10
Membilang Angka 1-10 bertujuan anak mampu menyebut urutan
Pohon hitung adalah mainan edukasi angka 1-10 dengan tepat. Pohon Hitung
untuk melatih berhitung anak – anak melalui dibiarkan kosong, anak mengambil anak
media permainan edukatif. Media ini adalah media berupa angka 1-10, kemudian
alat permainan edukasi (APE ) untuk menggantungkan urutan angka 1-5, dan 6-
kelompok pendidikan anak usia dini ( 10 dengan tepat. Tidak semua anak hafal
PAUD ) seperti TK, kelompok bermain, bentuk angkanya, terkadang tida dapat
RA, bina keluarga balita ( BKB ) dan membedakan angka 6 dan 9. Anak
posyandu. mempunyai kesempatan main lebih dari satu
Kegiatan ini menggunakan media kali, jadi anak lebih menghafal urutan angka
pohon hitung disesuaikan dengan tema 1-10.
tanaman. Pohon merupakan tanaman yang Kegiatan mengenal konsep benda 1-
mempunyai beberapa bagian, yaitu akar, 10, dengan pohon hitung disediakan anak
batang, dahan, dan ranting, buah dan media berupa gambar dalam jumlah tertentu
buahnya. 1-10. Anak menggantungkan gambar jumlah
Menurut Sudaryanti (2006 : 4) tertentu kemudian anak menghitung berapa
membilang adalah anak membilang satu, jumlahnya kemudian mencari angka yang
dua, tiga dan seterusnya.Anak hanya sesuai dengan jumlah benda tersebut.
mengucapkan saja tetapi tidak Misalkan anak mengambil anak media
memahamibilangan. Membilangatau gambar daun empat setelah itu diberi tanda
berhitung bisa di kenalkan melalui benda sama dengan kemudian anka mencari angka
konkret yaitu benda-benda yangada di yang tepat untuk jumlah gambar gambar
sekitar anak. Dalam kegiatan yang disetting empat daun yaitu angka atau bilangan 4,
oleh guru untuk menciptakan kegiatan begitu seterusnya sampai menghitung 10
membilang yang menarik untuk anak gambar.
dengan media yang banyak di sekitar anak- Mengenalkan konsep sama dan tidak
anak serta memudahkan anak dalam sama pada anak dengan membandingkan
meningkatkan kemampuan kognitif anak. dua jumlah gambar kemudian anak
Pada kegiatan membilang angka 1-10 menghitung masing-masing jumlah gambar
dengan media pohon hitung ini anak jika jumlahnya sama anak mengambil tanda
bermain dengan menekankan pada aspek (=) jika jumlahnya tidak sama maka anak
pengembangan visual (penglihatan), mengambil tanda tidak sama dengan (≠).
Auditory (pendengaran) dan sebuah bahasa Misalkan jumlah gambar satu ada 4 gambar
baik bahasa tubuh ataupun bahasa mulut dan gambar dua jumlah gambarnya enam
yaitu komunikasi. Anak diberikan empat maka anak mengambil tanda (≠). Begitu
rancangan kegiatan membilang angka 1-10 seterusnya sampai anak dapat membedakan
dengan media Pohon Hitung bahan dan alat jumlah sama atau tida sama dengan.
yang dipersiapakan yaitu batang Media Kegiatan mengenal konsep bilangan
Pohon Hitung, anak media berupa angka 1- dengan benda 1-10. Guru menyediakan
10, gambar benda 1-10, tanda = dan ≠, pohon hitung dengan anak media berupa
wadah. Empat kegiatan tersebut adalah gambar benda jumlahnya 1-10. Kemudian
sebagai berikut: 1) Menyebut dan anak mengurutkan urutan jumlah benda 1-
mengurutkan urutan bilangan 1-10, 2) 10.
Mengenal konsep benda 1-10, 3) Mengenal Melalui media pohon hitung, maka
konsep sama-tidak sama pada kumpulan terlihat jelas bahwa pembelajaran sudah
Kholifah | 67
anak usia dini khususnya perkembangan Lexy J. Moleong. (2001). Metode Penelitian
kognitif anak sehingga dapat meningkatkan Kualitatif. Bandung: Rosda Karya
kualitas kegiatan pengembangannya. Muhsinin, Muhsinin, and Ilmin
Kegiatan membilang dengan pohon hitung Navi. SELING: Jurnal Program Studi
dapat menstimulasi kognitif anak, PGRA 3, no. 2 (July 25, 2017): 107-
meningkatkan kemampuan berhitung 124.
melalui media pohon hitung. Tidak hanya Muhsinin, Muhsinin. MODELING: Jurnal
itu kegiatan membilang dengan pohon Program Studi PGMI 2, no. 1 (March
hitung dapat juga di gunakan untuk 28, 2015): 95-105.
membantu mengembangkan kecerdasan
logis- matematis ( Multiple Intelegences)
khususnya kecerdasan visual spasial dan
linguistik verbal. Kegiatan membilang
dengan pohon hitung ini perlu
disosialisasikan pada para pendidik anak usia
dini dan orang tua agar dapat dijadikan
sebagai salah satu cara menstimulasi anak
agar kemampuannya berkembang dengan
baik.
Daftar Referensi
Tim PKG PG _ PAUD. Pemahaman
Pemantapan Kemampuan Profesional .
Pusat Penerbit Universitas Terbuka l
IGAK Wardani,Kuswaya Wihardit.Penelitian
Tindakan kelas,Pusat penerbitUniversitas
Terbuka
Siti Aisyaddkk,Perkembangan dan konsep
Dasar Pengembangan aAnak Usia
Dini,Pusat Penerbit Universitas
Terbuka
Winda Gunarti, Lilis Suryani, Azizah
Muis.Pengembangan perilaku dan
Kemampuan Dasar Usia Dini.
Penerbit Universitas Terbuka
Pedoman Pengembangan Program
Pembelajaran di Taman Kanak –
Kanak .2010.Jakarta.Departemen
Pendidikan Nasional
Robert J. Stenberg ( 2000 ). Pedoman
Pembelajaran Bidang Pengembangan
Kognitif di Taman Kanak – Kanak.
Hal 17. Jakarta : Kementerian
Pendidikan Nasional
Supriyanto, Didik. MODELING: Jurnal
Program Studi PGMI 5, no. 1
(September 26, 2018): 112-129.
http://www.jurnal.stitnualhikmah.ac.
id/index.php/modeling/article/view
/313.