Disusun Oleh :
Kelompok 02
Laudya (2105126001)
Futri Dhanuary (2105126006)
Gisela Silvaina Algazira (2105126027)
Zerliyana Lutfiyawati Fazry (2105126028)
Ashyva Rahmadina Fitri (2105126033)
Diva Shally Mayumi (2105126038)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................
KATA PENGATAR.................................................................................
DATAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................
C. Tujuan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika dapat di artikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan
bilangan dan ruang serta ilmu yang mempelajari hubungan dan pola,
bentuk dan struktur. Kemampuan dasar matematika dapat di perkenalkan
pada anak usia dini salah satunya operasi bilangan. Pengenalan konsep
operasi bilangan ini nantinya akan memberikan bekal pada anak untuk
mempelajari berhitung yang berhubungan dengan operasi penjumlahan
dan pengurangan. Pelajaran matematika merupakan salah satu
pengembangan berhitung anak yang mengembangkan kemampuan kognitif
anak.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka penulis akan membahas
lebih dalam mengenai operasi bilang untuk anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu operasi bilangan?
2. Apa saja tujuan dan manfaat operasi bilangan?
3. Apa saja kemampuan yang dapat terstimulasi dari belajar operasi
bilangan?
4. Apa saja model/metode/media yang dapat digunakan dalam
menstimulasi kemampuan belajar operasi bilangan?
5. Apa saja media pembelajaran operasi bilangan?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari operasi bilangan.
2. Mengetahui apa saja tujuan dan manfaat operasi bilangan.
3. Mengetahui kemampuan yang dapat terstimulasi dari belajar
operasi bilangan.
4. Mengetahui model/metode/media yang dapat digunakan dalam
menstimulasi kemampuan belajar operasi bilangan.
5. Mengetahui apa saja media pembelajaran operasi bilangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Operasi bilangan merupakan salah satu bagian dari berbagai aspek
matematika yang dipelajari anak usia 5-6 tahun. Menurut Kellough,
operasi bilangan berhitung dan membilang pada anak usia 5-6 tahun
merupakan pemahaman mengenai bilangan yang meliputi konservasi
angka, jumlah, mengurutkan serta mengelompokkan (1996:211).
Kemampuan operasi bilangan merupakan kemampuan yang harus dikuasai
anak terkait dengan konsep bilangan.
3
Pengurangan adalah mengambil sejumlah angka dari angka tertentu.
Pengertian pengurangan yang pertama ditanamkan pada anak atau peserta
didik adalah “pengambilan” dan ini merupakan bahasa sehari-hari yang
sering didengar oleh anak-anak maupun peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar. Untuk mengenalkan operasi bilangan pengurangan anak
dikenalkan dahulu konsep selisih dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan
operasi pengurangan untuk anak usia dini memanfaatkan media atau
macam-macam benda mainan.
4
bilangan merupakan modal utama dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan ini dapat menunjang cara berpikir yang cepat, tepat dan
cermat yang sangat mendukung keterampilan siswa dalam memahami
simbol- simbol dalam matematika. Operasi bilangan boleh diperkenalkan
pada anak dengan cara yang sangat sederhana dan dapat dipahami anak.
Fungsi utama pengenalan matematika ialah mengembangkan aspek
kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berpikir logis
matematik. Operasi bilangan termasuk dalam hubungan matematis, setelah
anak mampu berhitung, anak akan menyampaikannya secara matematis.
Hubungan matematis menghubungkan konsep dan prosedur, matematika
dengan kehidupan sehari-hari.
Sejatinya matematika bukanlah hal baru bagi anak usia dini, karena
anak sudah memiliki kemampuan matematika sejak dari bayi. Menurut
Suzanne, “Children begin their mathematical learning as infants… As
5
they shove a clothespin in a plastic bottle, or a geometric solid into the
similarly shaped hole of a plastic ball, they intuit information about
measurement (Krogh et al., 2001). Anak-anak sudah mulai belajar
matematika sejak masih bayi, bagaimana mereka mengintip informasi
tentang pengukuran pada saat mereka mendorong jepitan di dalam botol
plastik, atau sebuah padatan geometris ke dalam lubang berbentuk bola
plastik yang sama. Atau mungkin juga bisa terlihat ketika bayi sedang
bermain dengan bola, mereka memahami bentuk bola dan apa yang terjadi
ketika bola didorong. Jadi, Melalui pengalaman sehari-hari mereka, balita
dan anak usia dini belajar konsep-konsep bilangan dengan cara alami
(Roliana, 2018).
6
1) Tahap konsep dan pengertian, pada tahap ini anak
bereksplorasi untuk menghitung segala macam benda yang
dapat dihitung dan yang dapat dilihatnya.
2) Tahap transisi, merupakan masa peralihan dari konkret ke
lambang.
3) Tahap lambang, anak sudah diberi kesempatan menulis sendiri
tanpa paksaan, yakni berupa lambang bilangan, bentuk-bentuk
dan jalur-jalur dalam mengenalkan kegiatan berhitung (Hayati
& Fitri, 2016).
Manfaat mengenal konsep bilangan tidak lain agar anak sejak dini
dapat berpikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap benda-
benda, gambar-gambar ataupun angka-angka yang ada di sekitar anak
(Jihad, 2008:153). Sedangkan menurut Triharso (2013:48), manfaat dari
mengenal konsep bilangan pada anak usia dini adalah menuntun anak
belajar berdasarkan konsep matematika yang benar, menghindari
ketakutan matematika sejak awal, dan membantu anak belajar matematika
secara alami melalui kegiatan bermain (Komariah, 2018). Selain itu,
Manfaat belajar berhitung pada anak usia dini adalah sebagai, berikut:
7
B. Kemampuan Yang Terstimulasi Dari Belajar Operasi Bilangan
8
2) Hubungan satu ke dua merupakan kemampuan yang dimiliki
anak untuk mengurutkan dan menyesuaikan jumlah angka
dengan benda, misalnya jika jumlah angka ada 10 maka anak
harus menghubungkannya dengan benda yang berjumlah 10.
3) Kuantitas merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk
mengetahui jumlah benda dalam satu kelompok dengan
menyebut bilangan terakhir sebagai perwakilan dari
keseluruhan. Misalnya anak menghitung banyak buku “1, 2, 3,
4, 5” jadi anak menyebutkan ada 5 buku.
4) Mengenal dan menulis angka merupakan kemampuan anak
dalam memahami 10 simbol dasar (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)
dan mengingat dari masing-masing angka tersebut.
5) Membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama
jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
6) Merepresentasikan pemahaman matematisnya melalui simbol-
simbol atau angka.
7) Memiliki kemampuan untuk menciptakan suatu simbol untuk
membantu mereka mengingat bilangan-bilangan.
8) Anak dapat mengingat bilangan dalam situasi yang bermakna.
9) Memecahkan soal yang berbentuk benda konkrit dalam
kehidupan sehari-hari seperti gambar berapa jumlah buah apel.
10) Dapat menentukan kalimat matematika dalam operasi
bilangan.
9
Anak Usia Dini adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan
bilangan, karena usia tersebut sangat peka terhadap rangsangan yang
diterima dari lingkungan . Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan
apabila mendapat stimulus/rangsangan/motivasi yang sesuai dengan tugas
perkembangannya. Memperkenalkan Bilangan diberikan melalui berbagai
macam kegiatan bermain atau permainan karena bermain merupakan
wahana belajar dan bekerja bagi anak.
Manfaat permainan matematika bagi anak usia dini antara lain untuk
(1) membelajarkan anak berdasarkan konsep matematika yang benar,
menarik dan menyenangkan; (2) menghindari ketakutan terhadap
matematika sejak awal; (3) membantu anak belajar matematika secara alami
melalui kegiatan bermain. Pembelajaran Matematika bersifat Hierarkis,
dengan demikian kegiatan memperkenalkan Bilangan permulaan pada anak
usia dini perlu dilakukan secara hierarkis.
Satu-Satu
10
Selain dengan menyanyikan lagu banyak cara yang dapat dilakukan
guru untuk memperkenalkan membilang pada anak usia dini dengan
bermain Membilang dapat diperkenalkan melalui bermain. Bermain bisa
berupa menyortir dan mengelompokkan benda-benda ke dalam jenis yang
sama. Keterampilan menyortir dan mengelompokkan sangat penting karena
kegiatan ini dapat mengasah kemampuan mengamati pada anak tentang
persamaan dan perbedaan. Anak akan menjadi lebih dari seorang ahli ketika
sedang membandingkan benda-benda yang sudah dikenal atau diketahuinya.
Mengelompokkan juga membantu anak untuk lebih mengerti tentang dunia
sekelilingnya, yaitu dari yang berbeda menjadi kesatuan dalam satu
kelompok.
11
Anak diajak untuk menyebutkan jumlah angsa pada gambar tersebut “
satu‟, “dua”
12
Memperkenalkan angka “ Dua “ anak diminta untuk mewarnai
gambar seperti di bawah ini dan menyebutkan jumlah hewan yang ada pada
tabel di bawah ini.
13
atau tidak sama banyak. Jika hubungan tidak sama banyak diperoleh maka
dapat ditentukan mana yang lebih banyak dan mana yang kurang banyak
( lebih sedikit). Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara guru menyediakan
benda-benda dan menghimpunnya dalam dua himpunan ( Kelompok)
seperti gambar di bawah ini
Gambar A Gambar B
14
Gambar A Gambar B
15
Gambar Penjumlahan.
16