Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Operasi Bilangan Untuk Anak Usia Dini

Mata Kuliah : Metode Perkembangan Kognitif (sains dan matematika)

Dosen Pengampu: Drs. Made Ngurah Partha, M.Si.

Disusun Oleh :

Kelompok 02

Laudya (2105126001)
Futri Dhanuary (2105126006)
Gisela Silvaina Algazira (2105126027)
Zerliyana Lutfiyawati Fazry (2105126028)
Ashyva Rahmadina Fitri (2105126033)
Diva Shally Mayumi (2105126038)

KELAS A ANGKATAN TAHUN 2021


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala,
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah Metode Pengembangan Kognitif (Sains dan
Matematika) yang berjudul “ Operasi Bilangan Untuk Anak Usia Dini”.
Shalawat serta salam senantiasa juga dihaturkan keharibaan junjungan Nabi Besar
Muhammad Shallallahu’alaihiwassalam, yang selalu menjadi suri tauladan bagi
kita semua untuk selalu meninggikan kalimat Allah di bumi ini.
Penulisan makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metode Pengembangan Kognitif (Sains dan Matematika) dengan tujuan
untuk menambah pengetahuan. Sebab sampai saat ini, dunia pendidikan di negara
kita terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari para pembaca dan
dosen pembimbing yang telah sabar dan talenta dalam membimbing sekaligus
mengajarkan kepada kami berbagai hal yang belum kami ketahui.
Makalah ini membahas tentang Operasi Bilangan Anak Usia Dini. Pada
pembahasan ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, mohon maaf
apabila usaha kami tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan serta mohon
sumbang saran dan masukan dari para pembaca demi perbaikan penulisan
makalah pada masa yang akan datang. Mudah-mudahan apa yang ada di dalam
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Amiin Ya Rabbal’aalamiin
Samarinda, 02 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................

KATA PENGATAR.................................................................................

DATAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................
C. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................

A. Konsep Dasar Operasi Bilangan ..................................................


B. Kemampuan Yang Terstimulasi Dari Belajar Operasi
Bilangan ........................................................................................
C. Model Dan Media Yang Dapat Di Gunakan Dalam Menstimulasi
Kemampuan Belajar Operasi Bilangan .........................................16
D. Rencana Media Pembelajaran Operasi Bilangan ..........................

BAB III PENUTUP..................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika dapat di artikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan
bilangan dan ruang serta ilmu yang mempelajari hubungan dan pola,
bentuk dan struktur. Kemampuan dasar matematika dapat di perkenalkan
pada anak usia dini salah satunya operasi bilangan. Pengenalan konsep
operasi bilangan ini nantinya akan memberikan bekal pada anak untuk
mempelajari berhitung yang berhubungan dengan operasi penjumlahan
dan pengurangan. Pelajaran matematika merupakan salah satu
pengembangan berhitung anak yang mengembangkan kemampuan kognitif
anak.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka penulis akan membahas
lebih dalam mengenai operasi bilang untuk anak usia dini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu operasi bilangan?
2. Apa saja tujuan dan manfaat operasi bilangan?
3. Apa saja kemampuan yang dapat terstimulasi dari belajar operasi
bilangan?
4. Apa saja model/metode/media yang dapat digunakan dalam
menstimulasi kemampuan belajar operasi bilangan?
5. Apa saja media pembelajaran operasi bilangan?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari operasi bilangan.
2. Mengetahui apa saja tujuan dan manfaat operasi bilangan.
3. Mengetahui kemampuan yang dapat terstimulasi dari belajar
operasi bilangan.
4. Mengetahui model/metode/media yang dapat digunakan dalam
menstimulasi kemampuan belajar operasi bilangan.
5. Mengetahui apa saja media pembelajaran operasi bilangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Operasi Bilangan


1. Pengertian operasi bilangan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya


pembinaan yang bertujuan untuk memberikan rangsangan-rangsangan
pendidikan kepada anak sejak lahir hingga berusia 6 tahun. Pendidikan
formal yang diperuntukkan bagi anak usia 4-6 tahun adalah Taman Kanak-
kanak yang bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak
mencakup nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial
emosional, dan seni (Permendikbud no 146 tahun 2014, pasal 5 ayat 1).
Kemampuan kognitif akan sangat berperan dalam membantu anak
menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam Permendiknas No. 58 Tahun
2009, salah satu lingkup perkembangan kognitif (konsep/operasi bilangan
dan lambang bilangan) adalah mengetahui konsep banyak sedikit,
membilang 1-10, menunjukkan lambang bilangan 1-10, menghubungkan
atau memasangkan lambang bilangan dan mengenal lambang bilangan 1-
10.

Upaya yang dapat dilakukan para pendidik PAUD untuk


menyediakan dan memperkaya kesempatan dan pengalaman belajar bagi
anak adalah dengan memberikan keleluasaan dan kesempatan yang tinggi
pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan, mengonstruksi
pengetahuannya sendiri dengan cara mengeksplorasi lingkungan, serta
melakukan interaksi aktif baik dengan teman sebaya maupun dengan orang
dewasa lainnya. Pengembangan kapabilitas kecerdasan anak dilakukan
dengan memberikan stimulasi yang berkaitan dengan perkembangan
kognitif. Salah satu kegiatan stimulasi yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak, yaitu melalui upaya pemberian pembelajaran
matematika permulaan. Pembelajaran matematika pada anak usia dini
dikemas secara berbeda, pembelajaran didesain dengan nuansa bermain,
serta penggunaan media yang dapat dimanipulasi yang memudahkan anak
dalam mempelajari berbagai konsep matematika. Pendidik PAUD dituntut
untuk mampu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi anak.
Lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran anak usia dini diawali
dengan menempatkan anak sebagai subjek dalam pembelajaran,
menyediakan materi, metode dan media yang tepat bagi anak.

2
Operasi bilangan merupakan salah satu bagian dari berbagai aspek
matematika yang dipelajari anak usia 5-6 tahun. Menurut Kellough,
operasi bilangan berhitung dan membilang pada anak usia 5-6 tahun
merupakan pemahaman mengenai bilangan yang meliputi konservasi
angka, jumlah, mengurutkan serta mengelompokkan (1996:211).
Kemampuan operasi bilangan merupakan kemampuan yang harus dikuasai
anak terkait dengan konsep bilangan.

Pengertian lain tentang Operasi bilangan pada anak adalah


kemampuan menceritakan nama angka dalam urutan, kemampuan
berhitung diperlukan anak untuk memahami dan jumlah suatu objek dalam
kelompok, kegiatan berhitung pada anak akan lebih bermakna bila
pembelajarannya dikaitkan dengan pengalaman hidup anak sehari-hari,
melalui kegiatan menghitung objek nyata yang ada di lingkungan. Anak
mengenal bilangan ketika ia mengenal berhitung melalui objek yang
langsung disentuhnya atau dengan terlibat secara aktif dalam kegiatan,
berhitung. Mengajarkan perhitungan pada anak usia 5-6 tahun akan lebih
bermakna, manakala aktivitas tersebut dikaitkan dengan objek nyata, atau
aktivitas berhitung dikaitkan dengan keseharian anak.

Operasi bilangan merupakan salah satu operasi aritmetika dasar.


Aritmatika merupakan ilmu yang mempelajari bilangan-bilangan,
khususnya berkenaan dengan operasi sederhana serta penerapannya untuk
menyelesaikan soal-soal. Operasi-operasi tersebut memiliki kaitan yang
sangat erat sehingga pemahaman konsep dan keterampilan melakukan
operasi yang satu akan mempengaruhi pemahaman konsep dan
keterampilan operasi yang lain. Kemampuan operasi bilangan merupakan
kemampuan anak untuk melakukan operasi aritmatika dasar yang terdiri
dari 4 operasi, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Operasi penjumlahan ini mempunyai beberapa sifat yaitu, sifat


pertukaran atau komutatif, sifat identitas, dan sifat pengelompokan atau
asosiatif. Untuk anak usia dini pengenalan konsep penjumlahan dapat
dilakukan dengan penggunaan kata “digabung” atau “menggabungkan”.
Penggunaan kata “digabung” akan lebih memudahkan anak untuk
memahami tentang konsep penjumlahan tersebut karena kata tersebut
sudah sering didengar anak dalam kehidupan sehari-hari, atau
“menggabungkan”. Pengenalan konsep operasi bilangan penjumlahan
dapat dilakukan dengan memanfaatkan benda-benda yang terdapat di
sekitar anak.

3
Pengurangan adalah mengambil sejumlah angka dari angka tertentu.
Pengertian pengurangan yang pertama ditanamkan pada anak atau peserta
didik adalah “pengambilan” dan ini merupakan bahasa sehari-hari yang
sering didengar oleh anak-anak maupun peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar. Untuk mengenalkan operasi bilangan pengurangan anak
dikenalkan dahulu konsep selisih dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan
operasi pengurangan untuk anak usia dini memanfaatkan media atau
macam-macam benda mainan.

Operasi perkalian merupakan penjumlahan berulang dengan


angka yang sama. Pengenalan operasi perkalian pada bilangan cacah
menggunakan alat peraga batang-batang lidi, dimaksudkan siswa dapat
langsung mengasosiasikan dan mendapatkan makna dari operasi
bilangan dengan baik. Sedangkan operasi pembagian merupakan
kebalikan dari operasi perkalian atau operasi pembagian merupakan
pengurangan berulang dengan pengurangan angka yang sama sampai
hasil pengurangannya bernilai nol.

Pengembangan matematika awal untuk anak usia dini terdiri dari


empat area pokok yang meliputi: konsep bilangan, penafsiran hubungan,
pengukuran, dan konsep ruang. Menurut Permendiknas Nomor 58 Tahun
2009, indikator dalam konsep bilangan dan lambang bilangan yaitu
mengetahui konsep banyak sedikit, membilang 1-10, mengenal konsep
bilangan dan mengenal lambang bilangan. Oates & Robinson (2012)
mengemukakan bahwa pembelajaran awal matematika merupakan hal
yang penting dalam konteks sosial di mana anak-anak berinteraksi dengan
lingkungannya.

Dalam upaya menjadikan anak usia dini menguasai terhadap


operasi bilangan dengan baik maka diperlukan strategi pembelajaran
yang tepat, dalam hal ini matematika dikembangkan melalui tahapan
konkrit, semi konkrit sampai dengan abstrak. Dalam pembelajaran
yang dilakukan pada anak usia dini, dasar pemahaman terhadap operasi
bilangan apabila di gunakan strategi pembelajaran dengan penjelasan
abstrak tentu akan mendapatkan kendala, sebab pada usia dini masih
membutuhkan gambaran-gambaran nyata tentang bilangan sehingga
mampu dengan mudah mengasosiasikan operasi bilangan dalam bentuk
benda konkrit.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui pentingnya


mengenalkan operasi bilangan sejak usia dini. Operasi bilangan harus
dikuasai oleh anak dengan baik. Kemampuan yang baik dalam operasi

4
bilangan merupakan modal utama dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan ini dapat menunjang cara berpikir yang cepat, tepat dan
cermat yang sangat mendukung keterampilan siswa dalam memahami
simbol- simbol dalam matematika. Operasi bilangan boleh diperkenalkan
pada anak dengan cara yang sangat sederhana dan dapat dipahami anak.
Fungsi utama pengenalan matematika ialah mengembangkan aspek
kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berpikir logis
matematik. Operasi bilangan termasuk dalam hubungan matematis, setelah
anak mampu berhitung, anak akan menyampaikannya secara matematis.
Hubungan matematis menghubungkan konsep dan prosedur, matematika
dengan kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, kemampuan berhitung bilangan merupakan dasar


untuk mengoperasikan bilangan nyata yang sederhana. Kemampuan
mengoperasikan bilangan pada anak akan terwujud ketika anak sudah
memahami betul angka dan bilangan dimulai dari lingkungan terdekatnya,
sejalan dengan perkembangan kemampuannya dapat meningkat ke tahap
pengertian mengenai penjumlahan dan pengurangan. Untuk meningkatkan
kemampuan penguasaan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak,
diperlukan pembelajaran yang melibatkan anak secara aktif untuk
berinteraksi dalam proses pembelajarannya.

2. Tujuan dan manfaat operasi bilangan


Matematika merupakan pelajaran yang bukan berbasis ingatan,
melainkan bagaimana cara mengembangkan kemampuan berpikir. Maka
dari itu, stimulasi sejak dini sangatlah penting agar anak dapat memahami
konsep-konsep dasar matematika tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mengenalkan bilangan pada anak usia dini, selain hal itu tujuan
mengenalkan operasi bilangan pada anak usia dini adalah sebagai berikut:
a. Menstimulasi kemampuan berpikir anak
b. Dasar untuk mempelajari konsep matematika
c. Mengenal urutan dan lambang bilangan
d. Memudahkan kehidupan anak

Sejatinya matematika bukanlah hal baru bagi anak usia dini, karena
anak sudah memiliki kemampuan matematika sejak dari bayi. Menurut
Suzanne, “Children begin their mathematical learning as infants… As

5
they shove a clothespin in a plastic bottle, or a geometric solid into the
similarly shaped hole of a plastic ball, they intuit information about
measurement (Krogh et al., 2001). Anak-anak sudah mulai belajar
matematika sejak masih bayi, bagaimana mereka mengintip informasi
tentang pengukuran pada saat mereka mendorong jepitan di dalam botol
plastik, atau sebuah padatan geometris ke dalam lubang berbentuk bola
plastik yang sama. Atau mungkin juga bisa terlihat ketika bayi sedang
bermain dengan bola, mereka memahami bentuk bola dan apa yang terjadi
ketika bola didorong. Jadi, Melalui pengalaman sehari-hari mereka, balita
dan anak usia dini belajar konsep-konsep bilangan dengan cara alami
(Roliana, 2018).

Menurut Triharso (2013:49), konsep bilangan adalah salah satu


konsep matematika yang paling penting dipelajari anak, meliputi
pengembangan kepekaan bilangan, pengembangan rasa kuantitas dan
pemahaman kesesuaian satu lawan satu. Sedangkan menurut Delphie
(2009:4) konsep bilangan adalah pemahaman dasar, anak-anak mampu
mengelompokkan benda-benda dan mampu mengasosiasikan suatu nama
dengan kelompok benda tertentu. Senada dengan kedua pendapat di atas
menurut Runtukahu (2014:89), konsep bilangan adalah bagian dari
pengalaman anak-anak sehari-hari. Orang bertanya kepada anak-anak
berapa usia mereka, nomor bus yang mereka tumpangi, jumlah pintu ruang
kelas mereka, dan nomor rumah mereka. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa konsep bilangan adalah salah satu konsep matematika
yang dipelajari oleh anak dari pengalaman sehari-hari yang dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bilangan (Hayati & Fitri,
2016).

Menurut Susanto (2011:100), ada tiga tahapan dalam mengenalkan


konsep bilangan kepada anak antara lain :

6
1) Tahap konsep dan pengertian, pada tahap ini anak
bereksplorasi untuk menghitung segala macam benda yang
dapat dihitung dan yang dapat dilihatnya.
2) Tahap transisi, merupakan masa peralihan dari konkret ke
lambang.
3) Tahap lambang, anak sudah diberi kesempatan menulis sendiri
tanpa paksaan, yakni berupa lambang bilangan, bentuk-bentuk
dan jalur-jalur dalam mengenalkan kegiatan berhitung (Hayati
& Fitri, 2016).

Manfaat mengenal konsep bilangan tidak lain agar anak sejak dini
dapat berpikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap benda-
benda, gambar-gambar ataupun angka-angka yang ada di sekitar anak
(Jihad, 2008:153). Sedangkan menurut Triharso (2013:48), manfaat dari
mengenal konsep bilangan pada anak usia dini adalah menuntun anak
belajar berdasarkan konsep matematika yang benar, menghindari
ketakutan matematika sejak awal, dan membantu anak belajar matematika
secara alami melalui kegiatan bermain (Komariah, 2018). Selain itu,
Manfaat belajar berhitung pada anak usia dini adalah sebagai, berikut:

1) Anak menjadi lebih inovatif.


2) Membuat anak lebih teliti.
3) Melatih kesabaran anak.
4) Menanamkan sikap jujur dan disiplin.
5) Mempertajam penalaran anak.
6) Meningkatkan skill problem solving anak.
7) Membuat anak lebih kritis.
8) Membantu anak memahami dunia menjadi lebih baik
(nutriclub, 2021).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan manfaat


mengenal konsep bilangan yaitu menuntun anak belajar berdasarkan konsep
matematika yang benar dan menyenangkan melalui kegiatan bermain.

7
B. Kemampuan Yang Terstimulasi Dari Belajar Operasi Bilangan

Kemampuan matematika dalam mengenal operasi bilangan dapat


membantu anak untuk kehidupan sehari-hari anak, karena dalam kehidupan
sehari-hari sering berhubungan dengan bilangan, berhitung, dan operasi
bilangan.

Kemampuan mengenal operasi bilangan juga dapat menambah


pengetahuan anak untuk pendidikan selanjutnya. J. Tombokan Runtukahu
dan Selphius Kandou (2014: 105) menjelaskan bahwa operasi bilangan
merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Operasi bilangan adalah penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan yang sangat dasar (tambah,
kurang, kali, dan bagi) (Sudaryanti, 2006: 18).

Operasi Bilangan merupakan salah satu bagian dari berbagai aspek


matematika yang dipelajari anak usia dini merupakan pemahaman mengenai
bilangan yang meliputi konservasi angka, jumlah, mengurutkan serta
pengelompokan.(1996:211) kemampuan operasi bilangan, merupakan
kemampuan yang harus dikuasai anak terkait dengan konsep bilangan.

kemampuan pemecahan masalah konsep bilangan yang ditargetkan


bagi anak usia dini meliputi:

1) Menyebut (mengucap bilangan, mengidentifikasi lambang


bilangan),
2) Membilang (menghitung 1-20 benda),
3) Menghitung (menjumlahkan dan mengurangkan benda,
4) Mengelompokkan (mengelompokkan berdasarkan warna,
bentuk, dan ukuran),
5) Membandingkan (membandingkan panjang pendek dan berat-
ringan).

Sedangkan, Copley (dalam Saridingningsih 2013) mengungkapkan


bahwa terdapat kemampuan-kemampuan yang dikemukakan dalam bilangan
dan operasi bilangan, diantaranya:

1) Anak meningkatkan kemampuan berhitung yaitu kemampuan


untuk menyebutkan angka secara urut dari satu, dua, tiga, dan
seterusnya.

8
2) Hubungan satu ke dua merupakan kemampuan yang dimiliki
anak untuk mengurutkan dan menyesuaikan jumlah angka
dengan benda, misalnya jika jumlah angka ada 10 maka anak
harus menghubungkannya dengan benda yang berjumlah 10.
3) Kuantitas merupakan kemampuan yang dimiliki anak untuk
mengetahui jumlah benda dalam satu kelompok dengan
menyebut bilangan terakhir sebagai perwakilan dari
keseluruhan. Misalnya anak menghitung banyak buku “1, 2, 3,
4, 5” jadi anak menyebutkan ada 5 buku.
4) Mengenal dan menulis angka merupakan kemampuan anak
dalam memahami 10 simbol dasar (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10)
dan mengingat dari masing-masing angka tersebut.
5) Membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama
jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
6) Merepresentasikan pemahaman matematisnya melalui simbol-
simbol atau angka.
7) Memiliki kemampuan untuk menciptakan suatu simbol untuk
membantu mereka mengingat bilangan-bilangan.
8) Anak dapat mengingat bilangan dalam situasi yang bermakna.
9) Memecahkan soal yang berbentuk benda konkrit dalam
kehidupan sehari-hari seperti gambar berapa jumlah buah apel.
10) Dapat menentukan kalimat matematika dalam operasi
bilangan.

C. Model Dan Media Yang Dapat Di Gunakan Dalam Menstimulasi


Kemampuan Belajar Operasi Bilangan
Terdapat beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa digunakan
dalam proses pembelajaran untuk pengenalan operasi bilangan pada anak
usia dini, salah satunya adalah Pembelajaran Aktif Card Sort. Pembelajaran
Aktif merupakan suatu pendekatan dalam kegiatan belajar dengan
menggunakan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal
dengan tujuan dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Menurut
Haryanto & Warsono (2013:47) Card Sort merupakan pembelajaran yang
menggunakan sebuah kartu indeks. Pembelajaran Aktif Card Sort
merupakan pembelajaran yang berorientasi permainan. Keuntungan
Pembelajaran Aktif antara lain, (1) peserta didik lebih termotivasi; (2)
mempunyai lingkungan aman; (3) partisipasi oleh seluruh kelompok belajar;
(4) setiap orang bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya sendiri; (5)
kegiatan bersifat fleksibel dan relevansi.

9
Anak Usia Dini adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan
bilangan, karena usia tersebut sangat peka terhadap rangsangan yang
diterima dari lingkungan . Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan
apabila mendapat stimulus/rangsangan/motivasi yang sesuai dengan tugas
perkembangannya. Memperkenalkan Bilangan diberikan melalui berbagai
macam kegiatan bermain atau permainan karena bermain merupakan
wahana belajar dan bekerja bagi anak.

Manfaat permainan matematika bagi anak usia dini antara lain untuk
(1) membelajarkan anak berdasarkan konsep matematika yang benar,
menarik dan menyenangkan; (2) menghindari ketakutan terhadap
matematika sejak awal; (3) membantu anak belajar matematika secara alami
melalui kegiatan bermain. Pembelajaran Matematika bersifat Hierarkis,
dengan demikian kegiatan memperkenalkan Bilangan permulaan pada anak
usia dini perlu dilakukan secara hierarkis.

Memperkenalkan konsep Bilangan pada anak usia 4 - < 5 tahun ini


haruslah secara bertahap dan berkesinambungan diawali dengan belajar
membilang/ mencacah yaitu menyebutkan bilangan 1, 2, 3, 4, 5 … dst,
membilang/mencacah ini dapat dilakukan dengan cara bernyanyi, ajaklah
anak untuk bernyanyi bersama seperti nyanyian;

Satu-Satu

Satu- satu aku sayang ibu

Dua-dua juga sayang ayah

Tiga-tiga sayang adik kakak

Satu, dua tiga, sayang semuanya.


Nyanyian tersebut dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar
kelas sambil bermain. Guru yang kreatif nyanyian ini dapat dikaitkan
dengan materi lain seperti perkembangan sains, sosial, bahasa dan yang
lainnya sehingga tercipta pembelajaran yang terintegrasi / tematik yang
sesuai dengan perkembangan anak usia dini yang holistik.

10
Selain dengan menyanyikan lagu banyak cara yang dapat dilakukan
guru untuk memperkenalkan membilang pada anak usia dini dengan
bermain Membilang dapat diperkenalkan melalui bermain. Bermain bisa
berupa menyortir dan mengelompokkan benda-benda ke dalam jenis yang
sama. Keterampilan menyortir dan mengelompokkan sangat penting karena
kegiatan ini dapat mengasah kemampuan mengamati pada anak tentang
persamaan dan perbedaan. Anak akan menjadi lebih dari seorang ahli ketika
sedang membandingkan benda-benda yang sudah dikenal atau diketahuinya.
Mengelompokkan juga membantu anak untuk lebih mengerti tentang dunia
sekelilingnya, yaitu dari yang berbeda menjadi kesatuan dalam satu
kelompok.

Selain itu memperkenalkan membilang dapat juga dengan kegiatan


misalnya guru menyediakan wadah misal keranjang dan beberapa benda
seperti pinsil, anak diminta untuk mengambil satu-persatu pinsil tersebut
dan dimasukkan ke dalam wadah sambil menyebutkan angkanya seperti “
satu”; “ dua‟; tiga “ empat‟; „lima”; “enam” sampai pinsilnya habis.

Kegiatan lain bisa juga dilakukan dengan cara guru menyediakan


berbagai gambar yang sering dikenal anak setiap hari seperti;

Guru meminta anak untuk menyebutkan banyaknya gambar balon ada


“ satu”.

11
Anak diajak untuk menyebutkan jumlah angsa pada gambar tersebut “
satu‟, “dua”

Melatih anak membilang atau mencacah dapat juga dilakukan dengan


cara guru menyediakan gambar untuk diwarnai oleh anak, kemudian setelah
diwarnai anak tersebut diminta untuk membilang/ mencacah banyaknya
benda yang diwarnai tersebut.

Memperkenalkan angka “ satu “ anak diminta untuk mewarnai gambar


seperti di bawah ini dan menyebutkan jumlah hewan yang ada pada tabel di
bawah ini.

Ikan Lumba-lumba. Banyaknya “satu”.

12
Memperkenalkan angka “ Dua “ anak diminta untuk mewarnai
gambar seperti di bawah ini dan menyebutkan jumlah hewan yang ada pada
tabel di bawah ini.

Burung. Banyaknya “dua”.

Memperkenalkan angka “ Tiga “ anak diminta untuk mewarnai


gambar seperti di bawah ini dan menyebutkan jumlah hewan yang ada pada
tabel di bawah ini.

Kelinci. Banyaknya “tiga”.

Setelah anak mewarnai dan menyebutkan angka “ Satu”, “Dua “,“


Tiga “ latihlah anak dengan mewarnai dengan angka-angka selanjutnya
secara berurutan, “ satu”, “dua”, “tiga”, “empat”, dan seterusnya.

Membilang dapat juga diperkenalkan melalui kegiatan


membandingkan dengan cara mengrespondensikan (memasangkan ) benda,
unsur atau elemen suatu himpunan. Hasil dari kegiatan membandingkan
dengan cara memasangkan satu demi satu adalah hubungan sama banyak

13
atau tidak sama banyak. Jika hubungan tidak sama banyak diperoleh maka
dapat ditentukan mana yang lebih banyak dan mana yang kurang banyak
( lebih sedikit). Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara guru menyediakan
benda-benda dan menghimpunnya dalam dua himpunan ( Kelompok)
seperti gambar di bawah ini

Gambar A Gambar B

Pada kegiatan ini anak diminta untuk memasangkan/


mengrespondensikan antara gambar di bagian A dengan gambar yang ada di
bagian B dengan cara menarik garis dari satu gambar yang ada di bagian A
dipasangkan dengan satu gambar di bagian B, dipasangkan satu persatu
hingga habis. Pada gambar di atas setelah dipasangkan satu persatu ternyata
gambar di bagian B ada satu gambar permen yang tidak mempunyai
pasangan, dan ini menunjukkan bahwa gambar permen yang ada pada
bagian B lebih banyak dari gambar permen yang ada pada gambar bagian A,
atau gambar permen yang ada pada gambar pada bagian A lebih sedikit dari
gambar permen yang ada pada bagian B.

Memperkenalkan membilang “sama banyak”, Ajaklah anak untuk


melakukan kegiatan, memasangkan dua himpunan benda ( kelompok benda)
boleh benda konkret ataupun gambar dengan cara memasangkan/
mengrespondensikan satu-satu antara gambar di bagian A dengan gambar
bagian B

14
Gambar A Gambar B

Setelah anak memahami konsep “lebih banyak”; lebih sedikit” dan


sama banyak. Selanjutnya untuk memperkenalkan lambang bilangan 0 – 9.

Ajaklah anak untuk menebalkan bilangan 1 – 10. Guru menyediakan


gambar bilangan 0 – 10 berbentiuk gambar angka yang terputus-putus
seperti tampak pada gambar di bawah ini. Menebalkan bilangan/ angka 0 –
10 dimaksudkan anak untuk mengenal lambang bilangan 0 – 10 dengan
sering latihan menebalkan bilangan selain anak memahami lambang
bilangan anak juga dilatih untu melemaskan motorik halus tangan anak.
Operasi penjumlahan dua buah bilangan pada anak usia dini boleh saja
diperkenalkan asalkan bilangannya masih satuan dan bilangannya masih
diperkenalkan secara konkrit.

15
Gambar Penjumlahan.

Memperkenalkan bilangan pada anak usia dini sebaiknya dengan


kegiatan bermain/ melakukan permainan karena dengan kegiatan bermain.
Melalui bermain anak merasa senang, Nyaman dan anak akan belajar
tentang kehidupan, melatih keberanian sehingga menumbuhkan rasa
kepercayaan diri, serta belajar menghargai teman sesamanya.

D. Rencana Media Pembelajaran Operasi Bilangan

16

Anda mungkin juga menyukai