Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun laporan praktikum saya ini
dengan baik dan tepat waktu. laporan ini berisikan tentang mini riset mengenai “Faktor-
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan metode pembelajaran pengenalan angka kepada
anak usia dini di PAUD Hidayatus Shibyan”. Laporan ini saya buat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Matematika dan Sains AUD. Dalam penyusunan laporan ini, saya
menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga saya selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat untuk saya khususnya, dan pembaca umumnya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
Ketidakmampuan anak usia empat sampai lima tahun dalam mengenal lambang bilangan
biasanya sering ditunjukkan melalui beberapa kasus seperti anak yang masih terbolak-balik
dalam melafalkan atau menyebutkan lambang bilangan, anak yang hanya mengetahui “satu,
dua, tiga,…” saja tanpa mengetahui bentuk lambang bilangannya seperti apa, dan anak yang
sudah mengenal beberapa lambang bilangan tetapi masih sering terbolak-balik atau salah
dalam menulisnya. Bahkan ada juga anak yang diusianya seharusnya sudah mampu mengenal
lambang bilangan tetapi sama sekali belum mengetahui bentuk lambang bilangan dan masih
banyak lagi kasus atau permasalahan-permasalahan yang dialami oleh anak usia dini
mengenai kemampuan mengenal lambang bilangan (Cahyani, 2020).
Oleh karena itu tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
menganalisis faktor-faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan guru dalam mengajarkan
dan mengenalkan angka kepada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan memberikan wawasan
mendalam tentang kompleksitas faktor-faktor ini dan bagaimana interaksi di antara mereka
dapat meningkatkan kualitas pendidikan matematika pada tahap awal pendidikan. Dengan
memahami faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan guru, pengambil kebijakan
pendidikan dan praktisi pendidikan dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih
efektif dan berbasis bukti untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki dasar matematika
yang kuat sejak dini, membuka pintu untuk perkembangan akademik yang lebih lanjut.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Setiap individu berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam mengembangkan
pengetahuan, sikap maupun keterampilan, sehingga setiap individu memiliki kecepatan
belajar yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, anak perlu mendapat kesempatan untuk
mengembangkan aspek kecerdasan logika matematika. Menurut Gadner dalam buku
Asmawati karakteristik kecerdasan logika matematika yaitu, dapat mengurutkan dan
mengelompokkan benda, mulai tertarik pada angka, dapat mengikuti tiga perintah secara
spontan, telah berminat pada penjumlahan. Dapat disimpulkan bahwa anak mampu
mengklasifikasikan dan menata benda secara berurutan melalui objek nyata berdasarkan
bentuk, warna dan ukuran (Hasanah, 2021).
2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3
BAB IV
Metode Pengajaran: Ibu Nurul menggunakan pendekatan bermain peran dan benda sekitar
untuk mengenalkan angka kepada anak-anak usia dini. Dia memanfaatkan mainan, buku
cerita dengan ilustrasi angka, dan permainan sederhana seperti berhitung dengan jari. Ibu
Nurul juga sering menggabungkan nyanyian dan gerakan dalam pelajaran angka untuk
menjaga minat anak-anak.
Tantangan yang Dirasakan: Ibu Nurul merasa bahwa tantangan utamanya adalah perbedaan
tingkat pemahaman di antara anak-anak. Beberapa anak mungkin sudah familiar dengan
angka, sementara yang lain masih memerlukan lebih banyak waktu untuk memahaminya.
Metode Pengajaran: Ibu Dina mengatakan bahwa ia menggunakan metode yang berbeda
dengan ibu Nurul.yang dimana ibu dina menggunakan metode projek permainna kepada
siswanya, seperti mengajarkan menghitung disetiap kegiatan sehari-hari siswa, menyusun
balok angka, dan menyusun puzzle angka pada pembelajaranya.
Tantangan yang Dirasakan: Menurut Ibu Dina, salah satu tantangannya adalah
mendapatkan dukungan orang tua. Ibu Dina mengatakan bahwa banyak orang tua siswa yang
tidak kembali mengasah kemampuan anaknya dirumah atau banyak orang tua siswa yang
kurang perhatiannya kepada pembelajaran yang di lakukan anaknay dis ekolah, sehingga
anak hanya mendapatkan pengetahuan dari sekolah saja tanpa ada bantuan tambahan dari
orang tua dirumah, seharusnya anak lebih banyak belajar dirumah hal ini dikarenakan waktu
anak yang lebih banyak dirumah daripada disekolah.
4
4.1 Pembahasan
Dalam hasil wawancara dengan guru PAUD di Yayasan Hidayarus Shibyan, beberapa
faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru dalam memperkenalkan angka pada anak usia
dini terungkap. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut mengenai temuan tersebut:
Para guru menggunakan beragam metode, termasuk bermain peran, mainan, buku cerita,
proyek-proyek kecil, serta nyanyian dan gerakan. Pendekatan yang beragam ini
mencerminkan kekreatifan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan sesuai
dengan kebutuhan anak-anak. Dalam pembahasan ini, penting untuk menekankan pentingnya
fleksibilitas dalam metode pengajaran untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar anak.
Tantangan utama yang dihadapi guru adalah perbedaan tingkat pemahaman anak-anak
terhadap angka. Beberapa anak mungkin sudah akrab dengan angka, sementara yang lain
memerlukan lebih banyak dukungan. Pendidikan yang inklusif, di mana setiap anak
mendapatkan perhatian individual dan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka, merupakan kunci untuk mengatasi tantangan ini.
Pendekatan berbasis proyek, di mana anak-anak terlibat dalam aktivitas praktis sehari-
hari yang melibatkan angka, terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep angka.
Melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang konkret membantu mereka mengaitkan angka
dengan pengalaman nyata, membuat pembelajaran lebih relevan dan mudah dipahami.
5
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan guru dalam mengajarkan
angka kepada anak usia dini adalah hasil dari gabungan berbagai faktor yang saling
berinteraksi. Metode pengajaran yang kreatif dan beragam membuka pintu untuk pemahaman
yang mendalam, sementara keberagaman tingkat pemahaman siswa memerlukan perencanaan
dan adaptasi yang cermat dari guru. Dukungan orang tua memperkuat fondasi pembelajaran
anak di sekolah, oleh karena itu, melibatkan orang tua secara aktif dan memberi mereka
pemahaman yang baik tentang cara mendukung pembelajaran di rumah sangat penting.
Pendekatan berbasis proyek menghadirkan angka dalam konteks kehidupan nyata anak-anak,
menjadikan proses pembelajaran menyenangkan dan relevan.
Namun, keberhasilan ini tidak bisa dicapai tanpa kerjasama erat antara guru, orang tua,
dan lembaga pendidikan. Kolaborasi yang terkoordinasi antara stakeholder menciptakan
lingkungan pembelajaran yang holistik, di mana setiap anak dapat tumbuh dan berkembang
sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan strategi,
mendukung para guru dengan pelatihan berkala, dan memperkuat hubungan antara rumah dan
sekolah untuk memastikan bahwa anak-anak usia dini memiliki dasar matematika yang solid
untuk masa depan mereka..
5.2 Saran
Untuk lembaga pendidikan penting untuk meningkatkan pelatihan guru dalam
penggunaan metode kreatif dan inklusif dalam mengajarkan angka kepada anak usia dini..
Pengembangan aplikasi edukatif yang interaktif juga dapat memberikan dukungan tambahan,
menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi anak-anak usia dini.
Dengan kerjasama yang kuat dan inovasi pendekatan pembelajaran, anak-anak usia dini
dapat memperoleh dasar matematika yang kuat dan mendukung bagi masa depan mereka.
6
DAFTAR PUSTAKA
Madyawati, Lilis. (2017). Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta: Kencana.
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial Lainnya), Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004