Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH PERMAINAN BOLA GELINDING (BOLING)

TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG


BILANGAN KELOMPOK A DI TK DHARMA INDRIA II
JEMBER TAHUN AJARAN 2023/2024

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
Nia Narulita
NIM 200210205068

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JEMBER
2023
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................4
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, di antaranya:.............................................4
1.4.1 Bagi Peneliti........................................................................................................4
1.4.2 Bagi Pendidik dan Lembaga Sekolah.................................................................4
1.4.3 Bagi Peneliti Lain................................................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
2.1 Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia Dini...............................5
2.1.1 Pengertian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan usia 4-5 tahun.............5
2.1.2 Tahapan Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia Dini....................................6
2.1.3 Indikator Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia Dini Usia 4-5 tahun...........6
2.2 Permainan Boling.....................................................................................................7
2.2.1 Pengertian Permainan Bola Gelinding (Boling).................................................7
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Permainan Bola Gelinding (Boling)..................................8
2.2.3 Langkah-langkah Permainan Bola Gelinding (Boling)......................................8
2.3 Penelitian yang Relevan...........................................................................................9
2.4 Kerangka Berpikir.................................................................................................10
2.5 Hipotesis Penelitian................................................................................................12
BAB 3. METODE PENELITIAN...................................................................................13
3.1 Jenis Penelitian......................................................................................................13
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................14
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................................14
3.4 Definisi Operasional..............................................................................................14
3.4.1 Permainan Bola Gelinding (boling)..................................................................14
3.4.2 Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Usia 4-5 tahun.............................15
3.5 Metode Pengumpulan Data..................................................................................15
3.6 Prosedur Penelitian..............................................................................................16
3.7 Alat atau Instrumen Penilaian.............................................................................19
3.8 Metode Analisis Data...........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................23

i
Lampiran A. Matriks...................................................................................................25
Lampiran B. Pedoman Pengumpulan Data...............................................................27
B.1. Pedoman Tes......................................................................................................27
B.2. Kisi-kisi Instrumen Observasi............................................................................27
Lampiran C. Instrumen..............................................................................................28
C.1 Instrumen Kegiatan Permainan Bola Gelinding (Boling).......................................28
C2. Instrumen Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan...........................29
C3. Rubik Instrumen Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan................30
Lampiran D. Kegiatan Pretest dan Posttest.................................................................32

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

Bab 1 ini berisi pemaparan, di antaranya: 1.1 latar belakang; 1.2 rumusan
masalah; 1.3 tujuan penelitian; dan 1.4 manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang


Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sebagai fasilitas pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Perkembangan kognitif menjadi salah satunya
keterampilan yang wajib ditingkatkan (Yunia dkk., 2017:107). Keterampilan
kognitif yang haruslah dikuasai anak usia 4-5 tahun salah satunya yakni
pengenalan pada konsep angka dan memahami lambang huruf, sehingga perlu
dilakukan kegiatan stimulasi (Aisiyah et al., 2022). Kemampuan anak dalam
mengenali lambang bilangan yaitu mengenalkan matematika dasar anak usia dini
tentang pemahaman simbolik. Menurut Caufield anak mempelajari lambang
bilangan termasuk bagian dari pembelajaran tata cara berhitung. (dalam Puspita et
al., 2022)

Menurut Susanto (dalam Cahyaningrum et al., 2022) penguasaan


kemampuan anak usia TK mengenal lambang bilangan yakni 1.) tahap
pengertian/konsep, dalam tahapan ini anak tertarik menghitung benda yang
dilihatnya pada lingkungan sekitar; 2.) tahapan peralihan/transisi, adalah fase
peralihan dari konkret ke simbolik. Tahapan ini diajarkan ketika anak telah
sanggup menguasai langkah sebelumnya. Anak mampu menyebutkan angka
berdasarkan benda yang dihitung; 3.) tahap lambang, pada tahapan ini anak telah
mampu menuliskan sendiri simbol bilangannya tanpa bantuan guru.

Adapun cara menstimulasi supaya anak mengenali lambang bilangan


adalah dengan menggunakan materi permainan dalam proses pembelajarannya.
Dengan demikian, guru berperan penting terhadap tumbuh kembang anak usia
dini dengan mengenali lambang bilangan dari 1-10.

1
2

Kemampuan pengenalan lambang bilangan bisa dicapai dengan berbagai


cara serta dikemas mempergunakan cara yang inovatif dan kreatif, sehingga anak
memiliki motivasi semangat yang tinggi untuk minat belajar.

Berdasarkan hasil pengamatannya, kemampuan mengenali lambang


bilangan pada kelompok A di TK Dharma Indria II Jember masih mengalami
kesulitan terkait mengenali konsep bilangan. Kesulitan yang dihadapi anak adalah
anak belum bisa mengenali bentuk-bentuk labang bilangan dari 1 sampai 10,
masih belum bisa menyebutkan 1 sampai 10 dengan menunjuk benda. Ada anak
yang sudah mengetahui angka 1 sampai 5, namun angka 6 sampai 10 masih sulit,
dan ada juga anak yang hanya mengenal angka 1, 2 dan 3.

Anak belum mampu mengenali bilangan dikarenakan guru masih


mempergunakan media dan metode pembelajaran yang tidak menarik. Metode
yang digunakan oleh guru sebatas tanya jawab, guru lebih sering mengenalkan
lambang bilangan menggunakan LKA, jika menggunakan APE anak tidak
dilibatkan secara langsung memainkan APE tersebut. Oleh karena itu, anak
kurang tertarik untuk mengenalkan konsep bilangan yang diberikan oleh guru.
Padahal anak akan lebih senang belajar dengan cara bermain karena akan
melibatkan seluruh alat inderanya untuk mendapatkan pengalaman secara
langsung.

Menurut (Fadlillah, 2017) adalah suatu rangkaian aktivitas atau kegiatan


anak yang berorientasi untuk kesenangan yang artinya mengupayakan agar anak
merasa nyaman, senang, bersemangat dan ceria. Media yang bisa dimanfaatkan
untuk bermain ini adalah Permainan Bola Gelinding (boling) dalam mengenalkan
lambang bilangan. Pada penelitian sebelumnya oleh Hikmah memanfaatkan media
bowling ini terdapat pengaruh untuk mengenalkan lambang bilangan, Sehingga
peneliti ingin mencobanya ditempat penelitian yang berbeda.

Menurut Madyawati dalam Mohammad Syaikhuddin, (2020) menyatakan


melalui bermain bowling, anak dapat mengenal lambang bilangan. Modifikasi
permainan bowling didesain secara aman, nyaman, sederhana, menyenangkan,
serta meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan. Permainan bowling
3

memiliki kelebihan karena anak dapat langsung berpartisipasi pada permainan


sebagai pemain utama, tidak hanya duduk diam dan menyaksikan guru
menerangkan materi pembelajaran. Media pembelajaran memegang peranan
penting dalam meningkatkan rasa minat belajar anak sebagai alat guna
menyampaikan materi pada anak-anak selama proses pembelajarannya
(Nurfadhillah, 2021)

Melihat kondisi tersebut peneliti tertarik untuk memberikan upaya untuk


mengatasi masalah mengenal lambang bilangan pada anak kelompok A di TK
Dharma Indria II Jember dengan menggunakan media permainan bowling yang
dimodifikasi menjadi boling (bola gelinding). Bowling ialah salah satu jenis
permainan olahraga yang dilakukan dengan menggelindingkannya sebuah bola
mempergunakan tangan di atas pin yang disusun sejumlah 10 buah. Dikarenakan
permainan ini akan dipergunkan untuk anak usia dini, maka akan dimodifikasi
sesuai dengan usia anak 4-5 tahun. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti
“Pengaruh Permainan Bola Gelinding (Boling) Terhadap Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan Kelompok A di TK Dharma Indria II Jember Tahun Ajaran
2023/2024”.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana penjabaran permasalahan pada latar belakang, masalah yang


akan diteliti pada penelitian ini yaitu : Apakah Ada Pengaruh Permainan Bola
Gelinding (Boling) terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak
Kelompok A di TK Dharma Indria II Jember Tahun Ajaran 2023/2024?

1.3 Tujuan Penelitian

Merujuk pada masalah hasil rumusan yang sudah didapatkan, tujuan yang
hendak dituju dalam penelitian ini ialah untuk menguji ada atau tidak pengaruh
penggunaan Permainan Bola Gelinding (Boling) terhadap kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan Kelompok A di TK Dharma Indria II Jember.
4

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, di antaranya:
1.4.1 Bagi Peneliti
a. Mampu mengetahui pengaruh permainan Bola Gelinding (boling) terhadap
kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak berusia 4-5 tahun.
b. Mampu mengembangkan pemahaman dan pengalaman dalam
menciptakan media pembelajaran anak usia dini yang disesuaikan tingkat
usia dan tingkat perkembangan anak.
1.4.2 Bagi Pendidik dan Lembaga Sekolah
a. Bisa menjadi referensi guru untuk mengatasi permasalahan kemampuan
anak dalam mengenali lambang pembilangan bagi usia 4-5 tahun dengan
menggunakan Permainan Bola Gelinding (boling)
b. Dapat meningkatkan profesionalisme guru pada proses pembelajarannya.
1.4.3 Bagi Peneliti Lain
a. Bisa dipergunakan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya terkait
pengaruh mengenalkan lambang bilangan anak dengan permainan Bola
Gelinding (bowling) pada kelompok A.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Sebagaimana rumusan permasalahan dan tujuan penelitiannya yang sudah


dijabarkan, sehingga bab ini memaparkan landasan teori yang digunakan sebagai
acuan penelitian ini. Pemaparan ini terdiri dari; 2.1 kemampuan mengenal
lambang bilangan; 2.2 permainan boling; 2.3 penelitian relevan; 2.4 kerangka
berpikir; dan 2.5 hipotesis penelitian.

2.1 Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia Dini


2.1.1 Pengertian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan usia 4-5 tahun
Kemampuan mengenali lambang bilangan berarti anak sanggup mengenali
lambang angka. Mengenal angka sangatlah penting bagi anak dikarenakan sebagai
landasan awal kemampuan matematika. Kemampuan mengenal lambang bilangan
termasuk dalam pengembangan kognitif yang penting dan wajib
diperkembangkan sejak usia dini. Bruns (Rangkuti Darajat, 2020) berpendapat
bahwa kemampuan matematika anak sudah berkembang sejak usia 3 tahun.
Beberapa kemampuan tersebut antara lain mengenali lambang bilangan, geometri,
pola, dimensi, dan penyelesaian masalah. Anak-anak mulai mendapatkan
pengalaman dengan bilangan dengan melihat angka-angka tersebut.
Hurlock (dalam Liwis et al., 2017) mengemukakan bahwasanya seiring
bertambahnya pengalaman, anak mengalami hal tersebut sejalan dengan
pemahaman mengenal konsep bilangan. Pemahaman lambang bilangan melalui
permainan penting dilakukan karena melalui bermain anak lebih cepat paham
tujuan belajar. Anak akan bisa berpikir secara sistematis dan logis sejak dini
dengan mengamati benda-benda konkrit, gambar, ataupun semua yang ada di
sekitarnya.
Sebagaimana pendapat tersebut, berkesimpulan kemampuan pengenalan
lambang bilangan sebagai dasar bagi anak usia dini untuk pengembangan
kemampuan awal matematika, dengan menggunakan benda nyata agar mudah
dipahami.

5
6

2.1.2 Tahapan Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia Dini


Pengenalan lambang bilangan terhadap anak usia dini bukan sebagai
perkara sederhana. Sebelum anak mampu mengenali lambang bilangan, terlebih
dahulu anak harus memahami konsep bilangan dan mengetahui apa arti dari
bilangan tersebut. Menurut Depdiknas (dalam Kamtini & Sandy, 2017) ialah
pertama: tahap penguasaan konsep yang dilakukan dengan mulai mempergunakan
bebagai benda nyata, contohnya bentuk, warna, serta menghituhng bilangan,
kedua: melalui tahapan peralihan, yaitu transisi dari pemahaman konkrit melalui
benda nyata ke pemahaman abstrak, yang ketiga : melalui tahapan mengenalkan
lambang, pada saat anak memahami suatu hal secara abstrak, sehingga anak bisa
diperkenalkan tingkat pemahaman konsep bilangan dengan pemberian tugas soal
penjumlahan ataupun pengurangan
Sebagaimana pemapatan di atas, berkesimpulan bahwasanya pengenalan
lambang bilangan pada anak usia dini tidak bisa secara langsung melainkan
haruslah melalui sejumlah tahapan yang dimodifikasikan sesuai dengan tingkat
tumbuh kembang anak.
2.1.3 Indikator Mengenal Lambang Bilangan Anak Usia Dini Usia 4-5 tahun
Pada kurikulum TK, terdapat indikator kemampuan mengenali lambang
bilangan terhadap anak berusia 4-5 tahun, antara lain keterampilan anak menunjuk
lambang angka 1-10, menirukan kembali lambang angka 1-10, dan mencocokan
atau menghubungkannya lambang angka dengan objek (Sumardi et al., 2017).
Kemudian, dijelaskan (Partini, 2010) bahwasanya indikator kemampuan
mengenali lambang pada anak berusia 4-5 tahun yakni pengetahuan konsep
sedikit banyak, berhitung menggunakan benda 1-10, mengenali konsep bilangan,
pengenalan bilangan bilangan. Indikator pencapaiannya tentang kemampuan
mengenali lambang bilangan anak berusia 4-5 tahun yakni menyebutkan bilangan
dengan menunjuk suatu objek (anak mengenali konsep bilangan melalui benda),
menunjukkan urutan benda sesuai bilangan 1-10, dan mengurutkan menggunakan
benda dari angka 1-10 (Asmawati, 2014).
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan dalam penelitian ini
mengenalkan lambang bilangan pada anak berusia 4-5 tahun terdapat beberapa
7

indikator anak dikatakan mampu mengenal lambang bilangan.

2.2 Permainan Boling


2.2.1 Pengertian Permainan Bola Gelinding (Boling)
Istilah permainan berasalkan dari kata “main”. Piaget (mengutip Fadlillah,
2017:13) menyatakan bahwa bermain untuk mengembangkan kemampuan
kognitif dan bermain membantu anak mempunyai kesempatan berinteraksi
langsung dengan objek yang berada di lingkungan sekitar. Ketika bermain, anak
bisa mempergunakan indranya untuk melihat, menyentuh, mencium, dan
mendengar untuk mengeksplorasi sifat suatu benda.
Menurut Sesuleh dan Palupi (2015), media permainan bowling Angka
merupakan alat belajar anak guna menumbuhkan keterampilan kognitifnya dalam
mengenali lambang bilangan dari 1-10 pada anak usia dini, karena pin bowling
berjumlah 10. Sedangkan menurut (Triharso, 2013) penggunaan media permainan
dapat meningkatkan seluruh aspek kecerdasan anak. Meski ada tingkat kesulitan
tertentu, namun anak perlu belajar (bermain) lebih serius untuk
menyelesaikannya.
Kayvan (dalam Selung et al., 2014)menyatakan melalui bermain bowling,
anak-anak bisa mempelajari koordinasi mata dengan tangan, mengatur strategi
berapa banyak tenaga yang dihabiskan supaya bisa menjatuhkan seluruh pin.
Anak-anak juga bisa belajar berhitung dari pin yang dijatuhkan. Selain itu,
permainan ini juga membantu anak belajar mengenal angka ketika diminta
menyusun pin secara berurutan dari 1-10. Permainan boling dalam pendidikan
anak usia dini bisa dilaksanakan dengan memodifikasi permainan boling, dari
perlengkapan ataupun aturan permainan sesuai dengan kemampuan anak berusia
4-5 tahun atau kelompok A, melalui cara yang sederhana dan mudah dipahami
peserta didik.
Berdasarkan pendapat tersbeut, berkesimpulan bahwasanya bermain
adalah sesuatu hal yang tidak bisa terpisahkan dari anak, karena bermain adalah
suatu kegiatan yang sangatlah menarik, ketika bermain anak akan bereksplorasi
mempergunakan panca inderanya untuk mendapatkan pengalaman secara
8

langsung. Permainan boling yang peneliti buat merupakan modifikasi dari


bowling yang digunakan sebagai media pembelajaran mengenal angka melalui
pin-pin yang dibuat dari botol dan bola plastik sebagai bola yang digelindingkan
serta diberi isian batu kerikil warna-warni sesuai jumlah lambang bilangan pada
botol.
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Permainan Bola Gelinding (Boling)
Permainan boling memiliki tujuan dan manfaat yang penting bagi anak
usia dini. Purnomo (2013:96) mengemukakan bahwasanya tujuan permainan
boling untuk anak usia dini yakni dapat melatih konsentrasi anak, koordinasi
gerakan, dan memikirkan kekuatan perkiraan untuk menjatuhkannya
botol/kaleng.Sedangkan menurut Madyawati (2015:44), ada sejumlah manfaat
permainan boling bagi anak usia dini, yakni:
a. Menggunakan tangan sebagai gerakan motorik kasar.
b. Mengenali lambang bilangan 1-10 sambil menjumlah.
c. Mengenali berbagai macam warna
d. Mengenali bentuk ukuran dan geometri.
e. Melatih kecerdasan spasial.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat di simpulkan melalui permainan
Boling untuk anak usia dini akan menarik perhatian anak untuk belajar lambang
bilangan menggunakan permainan boling tersebut melalui pin-pin yang
bertuliskan angka.
2.2.3 Langkah-langkah Permainan Bola Gelinding (Boling)
Langkah-langkah kegiatan pada bermainan Boling ini tidak berbeda jauh
dengan permainan bowling secara umum. Adapun langkah-langkah permainan
bowling menurut Madyawati (2015:43-44) yaitu : a. Jarak antara biji bowling dan
pelempar = 1. Kemudian anak menunggu giliran satu persatu maju untuk
menggelindingkan bola kearah biji, b. Anak yang dapat menjatuhkan biji bowling
terbanyak akan menjadi pemenang dalam permainan. Berikut merupakan
penjelasan langkah-langkah pembelajaran melalui permainan Boling yang
dilaksanakan oleh peneliti di Taman Kanak-kanak:
9

a. Guru mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk bermain yaitu satu
buah bola plastik dan 10 pin boling yang terbuat dari botol bekas, terdapat
angka 1-10 di setiap pinnya.
b. Guru mengatur supaya anak-anak tenang dan memberikan penjelasan
terkait cara bermainnya.
c. Guru memberikan contoh cara bermain boling.
d. Guru menyusun pin boling dengan rapi dan urut sesuai angka 1-10.
e. Guru meminta anak secara bergantian untuk menggelindingkan bola ke
arah pin sampai menjatuhkan pin tersebut.
f. Guru meminta anak untuk menghitung berapa banyak jumlah pin yang
berhasil dijatuhkan.
g. Setelah itu diskusi tanya jawab.
h. Terakhir anak diminta untuk kembali menyusun pin boling dengan sesuai
urutan 1-10.

2.3 Penelitian yang Relevan


Penelitian yang berhubungan tentang penerapan permainan boling
terhadap kemampuan pengenalan lambang bilangan pada anak. Penelitian tersebut
akan di uraikan dibawah ini.
Berdasarkan hasil penelitian Sari, et al. (2016) yang berjudul “Penggunaan
Permainan Bola Gelinding (Boling) untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Bilangan pada Anak Kelompok A di TK Mandala Kumala Denpasar”. Hasil
penelitiannya menunjukkan terdapat peningkatan 16,50%. Hal ini terlihat pada
siklus I sejumlah 75,59% yang termasuk dalam kriteria sedang, dan pada siklus II
sejumlah 92,00% yang termasuk berkriteria sangat tinggi. Sehingga, permainan
boling mampu meningkatkan keterampilan mengenali lambang bilangan pada
kelompok A TK Mandala Kumala Denpasar tahun 2015/2016.
Berdasarkan penelitiannya Andriana, et al. (2018) yang berjudul
“Pengaruh Permainan Bola Bolling Terhadap Kemampuan Berhitung Pada Anak
Kelompok A di RA Mambaul Huda Kenanten, Puri, Mojokerto”. Hasil
penelitiannya ini mengungkapkan terjadi kenaikan 16,50% dibuktikan dengan
10

siklus I senilai 75,50% yakni berkriteria sedang, lalu pada siklus II menjadi
92.00% yang berkriteria sangat tinggi. Dengan begitu ditarik kesimpulan terdapat
pengaruh positif dari permainan tersebut.
Berdasarkan penelitian Ade (2022) “Penerapan Alat Permainan Edukatif
Bowling Angka Dalam Mengembangkan Kemampuan Mengenal Konsep
Bilangan Pada Anak Usia Dini di TK Cahaya Pekon Gunung Megang
Tanggamus”. menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari pengunaan alat
permainan tersebut yang dibuktikan pada siklus I yaitu 75% yang berkriteria
memenuhi harapan serta berkembang sangatlah baik dengan presentase 87% pada
siklus II.
Sebagaimana ketiga penelitian yang sudah dilakukan diatas,
berkesimpulan bahwasanya pembelajaran mempergunakan media permainan
boling mampu meningkatkan kemampuan pengenalan lambang bilangan terhadap
anak. Dengan demikian, peneliti termotivasi untuk mempergunakan media
tersebut dengan memodifikasi sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya
supaya mengetahui pengaruh permainan boling (bola gelinding) terhadap
kemampuan mengenali lambang bilangan kelompok A di TK Dharma Indria II
Jember Tahun Ajaran 2023/2024.

2.4 Kerangka Berpikir


Penelitian ini dilaksanakan guna mengetahui apakah ada Pengaruh
Permainan Bola Gelinding (Boling) Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang
Bilangan Kelompok A di TK Dharma Indria 2 Jember Tahun Ajaran 2023/2024.
Permainan Boling sebagai jenis permainan edukatif yang dirancang sebagai media
pembelajaran guna meningkatkan kemampuan mengenali lambang biilangan 1-10
pada anak usia dini. Pada studi ini, kerangka pemikiran terlihat pada gambar 2.1,
yaitu sebagai berikut :
11

Permainan Bola Gelinding (Boling) yang akan


dilakukan:
1. Guru mempersiapkan alat yang akan
dipergunakan untuk bermain.
2. Guru memberikan penjelasan terkait cara
Kemampuan Mengenal
bermain dan memberi contoh. Lambang Bilangan Usia
3. Guru menyusun pin boling dengan rapi dan 4-5 Tahun :
a. Membilang
urut sesuai angka 1-10.
sambil
4. Guru meminta anak secara bergantian untuk menunjuk benda
menggelindingkan bola ke arah pin. angka 1-10
b. Mengurutkan
5. Guru meminta anak untuk menghitung benda dari angka
berapa banyak jumlah pin yang berhasil 1-10.
c. Memasangkan
dijatuhkan.
benda dengan
6. Setelah itu menanyakan kepada anak angka lambang
berapa saja yang sudah dapat dijatuhkan, jika bilangan secara
tepat.
anak tidak dapat menjawab ada namanya
bantuan yaitu berupa batu yang ada di dalam
botol tersebut. Anak dapat menghitung
menggunakan batu tersebut sebagai bantuan
untuk mengetahui angka berapa yang tertulis
pada botol.
7. Anak diminta untuk menyusun kembali pin
boling dengan sesuai urutan 1-10.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir


12

2.5 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian yaitu pernyataan yang mengungkapkan keterkaitan
antara dua variabel ataupun lebih, suatu dugaan atau yang sifatnya tentatif
mengenai sebuah masalah, untuk mengidentifikasi benar atau tidaknya akan diuji
dengan analisis statistik pada sebuah penelitian (Masyhud, 2016:70).
2.5.1 Hipotesis Alternatif (Ha)
“Terdapat pengaruh yang positif dari permainan bola gelinding (boling)
terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan kelompok A di TK Dharma
Indria II Jember Tahun Ajaran 2023/2024 ’’.
2.5.2 Hipotesis Nol (Ho)
“Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari permainan bola gelinding
(boling) terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan kelompok A di TK
Dharma Indria II Jember Tahun Ajaran 2023/2024’’.
BAB 3. METODE PENELITIAN

Bab 3 dalam penelitian ini akan menjabarkan: 3.1 Jenis Penelitian; 3.2
Tempat dan Waktu Penelitian; 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian; 3.4 Definisi
Operasional; 3.5 Metode Pengumpulan Data; 3.6 Prosedur Penelitian; 3.7 Alat
atau Instrumen Penilaian; 3.8 Metode Analisis Data.

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian eksperimental iala penelitian yang bertujuan untuk melihat ada
atau tidaknya suatu pengaruh atau akibat setelah diberikan treatment (perlakuan)
tertentu terhadap perubahan suatu keadaan (Masyhud,2021:140). Pada penelitian
ini dimaksudkan guna mengungkapkan pengaruh permainan bola gelinding
(boling) terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan kelompok A di TK
Dharma Indria II Jember.
Pola penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan design Non-
Equivalent Control Group. Penelitian ini melakukan eksperimen dengan
memperbandingkan hasil dari kelompok eksperimen yang diberikan treatment dan
kelompok kontrol yang tidak diberi treatment. Bilamana digambarkan
rancanganya antara lain:

Kelompok Eksperimen O1 X O2
Kelompok Kontrol O1 O2

Gambar 3.1 Bagan Pola Penelirian Non-Equivalent Control Group


Sumber: Masyud (2021:167)
Keterangan:
O1 :Pretest, yang dilakukan sebelum treatment (perlakuan)
X :Perlakuan atau treatment yang akan diukur pengaruhnya
O2 :Posstest, yaitu test yang dilakukan sesudah diberi treatment

13
14

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di TK Dharma Indria II Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember. Lokasi ini dijadikan sebagai penelitian dikarenakan
pembelajaran yang dilakukan di TK tersebut kurang memanfaatkan media
permainan yang menarik, sehingga mengakibatkan anak gampang bosan ketika
pembelajaran berlangsung. Pada saat peneliti melakukan asistensi mengajar
selama di sekolah tersebut ditemukanlah permasalahan pada aspek kognitif yaitu
kegiatan mengenal lambang bilangan yang di stimulus kurang menarik hanya
sebatas menggunakan LKA, bernyanyi dan jarang menggunakan media
pembelajaran.
Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Januari tahun ajaran 2024/2025
dengan satu kali prettest, empat kali pemberian perlakuan (treatment) pada
kelompok eksperimen,dan satu kali posttest sehingga terdapat 6 kali pertemuan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi merupakan suatu kumpulan dari satuan/individu yang memiliki
karakteristik dan akan uji oleh peneliti (Masyhud,2021:90). Berdasarkan hal
tersebut populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik
kelompok A di TK Dharma Indria II Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Menurut Masyhud (2021:91) Sampel ialah perwakilan dari anggota
populasi yang merepresentasikan untuk digunakan padapenelitian. Sampel juga
merupakan bagian dari himpunan populasi. Jadi, sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kelompok A berjumlah 22 anak yaitu kelompok A1 sebagai
kelompok eksperimen dengan jumlah 11 anak dan A2 sebagai kelompok kontrol
dengan jumlah 11 anak.

3.4 Definisi Operasional


3.4.1 Permainan Bola Gelinding (boling)
Boling merupakan permainan edukatif untuk pengenalan lambang
bilangan 1-10 pada anak usia dini. Sebagai media yang terdiri dari 10 buah pin
plastik warna warni yang terdapat angka 1-10 dan dimainkan dengan cara
15

menyusun pin boling secara urut dari 1-10, kemudian anak melempar bola plastik
ke arah pin untuk menjatuhkannya, kemudian anak menghitung jumlah pin yang
berhasil dijatuhkan juga menyebutkan angka pin yang didapatkan jika tidak bisa
anak bisa membilang menggunakan bantuan kerikil yang ada di dalam botol pin.
3.4.2 Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Usia 4-5 tahun
Kemampuan mengenal lambang bilangan berarti anak dapat mengenal
lambang bilangan. Pengenalan angka penting bagi anak dikarenakan sebagai
landasan awal kemampuan matematika. Kemampuan pengenalan lambang
bilangan termasuk pengembangan kognitif yang signifikan dan perlu
dikembangkan sejak usia dini. Kemampuan mengenal bilangan akan diteliti
berdasarkan indikator kemampuan anak mengenali lambang anak usia 4-5 tahun,
antara lain anak mampu menunjuk saat membilang bilangan 1-10, menirukan
kembali lambang bilangan 1-10, mencocokan atau menghubungkan simbol
bilangan dengan objek.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Sugiyono (2013: 224) menerangkan bahwasanya metode pengumpulan
data adalah strategi penelitian dikarenakan tujuan utama penelitian ialah
mengumpulkan data. Sejumlah metode penghimpunan data yang diterapkan pada
penelitian ini.
a. Observasi
Sugiyono (2018:203) mengemukakan bahwasanya observasi ialah
teknik penghimpunan data tentang hal-hal yang diteliti atau diamati. Metode
observasi pada penelitian ini melalui pretest dan posttest dipergunakan untuk
mengidentifikasi kemampuan mengenal lambang bilangan usia 4-5 kelompok
A di TK Dharma Indria II Jember. Instrumen yang dipergunakan dalam
lembar observasi berupa checklist yang berbentuk nilai gambar bintang
(rating scale) yang kemudian di konversikan menjadi angka, dikarenakan data
yang hendak diolah pada penelitian ini yaitu data dengan bentuk angka.
b. Dokumentasi
Dimyati (2013:100) menjabarkan dokumentasi ialah teknik
16

penghimpunan data berupa hal atau variabel seperti catatan, buku, transkip,
surat dan lainnya. Pada penelitian ini dokumentasi yang dibutuhkan antara
lain:
a. Profil Lembaga TK Dharma Indria II Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember
b. Daftar nama anak kelompok A
c. Hasil prestest dan posttest kelompok A
d. Foto aktivitas anak kelompok A selama kegiatan proses pembelajaran
berlangsung.

3.6 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian bisa dijabarkan antara lain:

a. Subjek penelitian ini ialah kelompok A di TK Dharma Indria II


Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
b. Observasi awal, dilaksanakan guna mengidentifikasi kemampuan anak
dalam mengenal lambang bilangan kelompok A dari segi pembelajaran
yang diberikan oleh guru oleh guru..
c. Mengidentifikasi kemudian membuat rumusan permasalahan yang
akan diteliti.
d. Peneliti melakukan studi kajian pustaka untuk mengumpulkan teori
yang berkaitan
e. Merumuskan hipotesis penelitian atau dugaan awal.
f. Melakukan uji validitas dan reabilitas untuk mengetahui valid atau
tidaknya instrument yang dipergunakan pada penelitian ini.
g. Menetapkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
h. Melakukan tes awal (pretest) dengan menggunakan instrumen yang
sama kepada kelompok eskperimen dan kelompok kontrol.
i. Melakukan uji homogenitas dari data hasil prestest untuk mengetahui
homogen atau tidaknya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
j. Peneliti mempersiapkan materi yang akan digunakan untuk kedua
17

kelompok.
k. Memberikan perlakuaan kepada kelompok eksperimen dengan
permainan bola gelinding dan kelompok kontrol tanpa perlakuan.
Perlakuan diberikan selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan.
l. Peneliti memberikan posttest setelah diberikan perlakuan pada semua
kelompok dengan instrumen yang sama.
m. Melakukan analisis data dengan teknik t-test untuk subjek terpisah.
n. Menguji hipotesis penelitian
o. Membuat penarikan hasil kesimpulan
p. Peneliti melakukan penyusunan laporan.
Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian ini terlihat pada gambar 3.2
sebagai berikut:

Perumusan Masalah

Kajian Pustaka

Perumusan Hipotesis

Uji Validitas & Reabilitas

Pre-Test

Uji Homogenitas
Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol

Treatment
Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol tanpa
menggunakan menggunakan
permainan bola permainan bola
gelinding gelinding
18

Post Test

Analisis Uji Normalitas


& Uji Hipotesis

Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian

3.7 Alat atau Instrumen Penilaian


Instrumen penelitian ini berbentuk lembar observasi. Lembar observasi
untuk instrumen penilaian tersebut menggunakan referensi penilaian dari
peneleti Sumardi, et al (2017) mengenai indikator kemampuan anak mengenal
lambang bilangan usia 4-5 tahun berdasarkan kurikulum taman kanak-kanak.
Menurut Masyhud (2021:311) supaya instrument bisa berfungsi
secara efektif dalam menyaring data yang akan dihimpun, maka instrumen
harus dikembangkan dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Sugiyono (2019:,172) menjabarkan bahwasanya validitas
adalah ukuran yang diterapkan untuk memperoleh data secara valid.
Suatu alat dinyatakan valid bilamana mampu membuktikan data
secara akurat mengenai variabel-variabel yang diteliti. Kemudian,
hasil data yang didapatkan pada saat uji coba dianalisa
memergunakan rumus rank Spearman atau Tata jenjang, yakni:
Rhoxy = 1 - 6∑B2
N (N2-1)

Keterangan :
Rho : Koefisien korelasi skor butir soal dengan skor total
B : Beda, yaitu selisih dari nilai rangking variable 1 dan
19

variable 2. Nilai B dicari melalui hasil pengurangan


bilangan terbesar dengan bilangan terkecil.
N : Jumlah banyaknya subjek
(Masyhud, 2016:372)
Teknik tata jenjang ini digunakan dalam penelitian ini guna membuktikan
valid atau tidaknya suatu instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan taraf signifikan 0.05 atau taraf kepercayaan 95% . Jika nilai r-
hitung lebih besar dari r-tabel maka dinyatakan valid sedangkan jika nilai r-hitung
kurang dari r-tabel maka dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Mashyud (2021:327) instrumen dinyatakan sesuai
dengan syarat reliabilitasnya, bilamana mampu memberikan hasil
pengukuran yang betul-betul bisa dipercaya. Salah satunya indikator
dari instrument yang reliable ialah bilamana instrument yang diukur
dapat dipakai berkali-kali atau konsistensi dengan objek yang
serupa, sehingga memiliki hasil yang relatif sama pula. Menurut
kategori penafsiran hasil uji reliabilitas dibawah ini.
Tabel 3.2 Penafsiran Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas Kategori Reliabilitas
0,90 – 1,00 Reliabilitas cukup tinggi
0,85 – 0,89 Reliabilitas tinggi
0,80 – 0,84 Reliabilitas cukup
0,00 – 0,79 Tidak reliabel
(Masyhud, 2021:327)
Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan metode split half
(belah dua) karna peneliti mendesain instrument penelitian mempergunakan
jumlah butir genap jadi akan dibagi menjadi dua bagian yakni dengan cara
atas bawah atau ganjil-genap lalu dikorelasikan, hasil dari korelasi selanjutnya
kembali diolah mempergunakan rumus Spearman-Brown antara lain:
2rxy Split half
R11 = ──────────
1 + rxy Split half
Keterangan:
R11 = Koefisien reliabilitas
M-2 = Hasil korelasi belah dua
20

(Masyhud, 2021:331)

3.8 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis data kuantitatif. Penelitian ini mempergunakan SPSS versi 29.0
dengan rumus Independent Sample T-test. Analisa ini digunakan untuk
melihat perbandingan ada atau tidaknya pengaruh antara kelompok
eksperimen dengan kelompok control. Namun sebelum itu terlebih dahulu
melaksanakan uji homogenitas dan normalitas.

a. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan guna membuktikan apakah data dalam


penelitian memiliki variasi yang homogen atau tidak. Pada penelitian ini,
uji homogenitas dilakukan dalam hasil pretest yang diperoleh dari
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji F (Fisher) dipilih dalam
uji homogenitas sebab data yang akan diuji hanya ada dua kelompok
sampel yang jumlah sampelnya relatif kecil dengan bantuan SPSS versi
25 dengan langkah-langkah yaitu pilih menu Analyze – Descriptive
Statistics – Crosstabs – Statistics – Chi-square – Continue – Ok.

Kriteria yang digunakan dalam uji homogenitas dapat terlihat:


a) Bilamana hasil nilai signifikansi > 0,05 sehingga dinyatakan
homogen.
b) Bilamana hasil nilai signifikansi < 0,05 sehingga dinyatakan tidak
homogen.

b. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini mempergunakan rumus
Kolmogrov-Smirnov yang dihitung dengan SPSS versi 29.0.
KD : 1,36 n 1+ n2
n 1 n2
Keterangan:
21

KD = Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari


n1 = Jumlah sampel yang didapat
n2 = Jumlah sampel yang diharapkan
(Sugiyono, 2019)
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini memprgunakan uji T-test yang
dihitung dengan bantuan SPSS versi 29.0 melalui rumus
Independent Sample T-test.
M1 ─ M2
t = ─────
√∑x12 + ∑x22
──────────
N (N -1)
Keterangan:
M-1 = Nilai mean kelompok X-1 (kelompok eksperimen)
M-2 = Nilai meankelompok X-2 (kelompok kontrol)
X-1 = Deviasi setiap nilai X-1 dari mean nilai X-1
X-2 = Deviasi setiap nilai X-2 dari mean nilai X-2
N = Banyaknya subjek sampel atau sampel penelitian
(Masyhud, 2021:408)
Hasil analisa t-test, kemudian akan dipergunakan untuk menguji
hipotesis. Uji hipotesis bisa dilaksanakan dengan memperbandingkan hasil uji
t-test dengan ttabel pada tingkat sig. 5% (0.05) melalui ketentuannya antara
lain.
a. Bila mana hasil ttest ≥ ttabel sehingga menolak hipotesis nihil (H 0)
dan menerima hipotesis alternatif (Ha).
b. ‘Bilamana hasil ttest ≤ ttabel sehingga menerima hipotesis nihil (H0)
dan menolak hipotesis alternatif (Ha).
DAFTAR PUSTAKA

Aisiyah, L. N., Weyara, S., & Saputri, D. (2022). Applying of Number Printing in
Fun Cooking Activity to Improve Cognitive Ability of 4 to 5 Years Children
at RA Al Huda Jember. 11(3), 1–10.
https://doi.org/10.25037/pancaran.v11i3.419

Cahyaningrum, W. N., Rasmani, U. E. E., & Pudyaningtyas, A. R. (2022). Profil


Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Usia 4-5 Tahun (Penelitian
Survei Di Tk Gugus Dahlia Wonosari, Klaten). Kumara Cendekia, 10(2),
109. https://doi.org/10.20961/kc.v10i2.58458

Fadlillah, M. (2017). Bermain & Permainan (I. Fahmi (ed.); 1st ed.).
PRENADAMEDIA GRUP.

Kamtini, & Sandy, D. A. (2017). Pengaruh Permainan Bowling Modifikasi


Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Usia 4-5
Tahun Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal ( ABA ) 05 Medan Tahun Ajaran
2016 / 2017. Bunga Rampai Usia Emas, 3(1), 13–25.

Liwis, Antara, & Ujianti. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Matematika


Realistik Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pada Anak
Kelompok A Taman Kanak-Kanak Gugus V Kecamatan Buleleng. E-Journal
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 5(1), 116–126.

Masyhud, M. S. (2021). Metode Penelitian Pendidikan (Z. Tasnim (ed.); 7th ed.).
Lembaga pengembangan manajemen dan profesi kependidikan (LPMPK).

Mohammad Syaikhuddin. (2020). Naskah Publikasi Naskah Publikasi.


Occupational Medicine, 53(4), 130.

Nurfadhillah, S. (2021). Pengertian media pembelajaran, Landasan, Fungsi,

23
24

Manfaat, Jenis-Jenis Media Pembelajaran, dan cara Penggunaan kedudukan


Media Pembelajaran (R. Awahita (ed.); 1st ed.). CV Jejak, anggota IKAPI.

Partini, D. (2010). Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini (Mustafa (ed.); 1st ed.).
Grafindo Litera Media.

Puspita, Y., Sari, M., Zalisman, Z., Nasrianti, R., & Rizal, S. (2022).
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak dalam Mengenal Lambang
Bilangan 1-20 melalui Bermain Kartu Angka. Journal of Education
Research, 3(3), 112–118. https://doi.org/10.37985/jer.v3i3.88

Rangkuti Darajat, R. D. E. S. (2020). Penerapan Media Bermain Bowling


Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Angka Pada Anak Ditingkat di
TK/Paud Adetia Tembung. Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah.

Selung, R., Wasliah, I., & Pratiwi, E. A. (2014). Upaya Peningkatan Kemampuan
Mengenal Bilangan Melalui Permainan Bowling Anak Kelompok A TK Eka
Puri Mandiri I Manahan Tahun Ajaran 2013/2014. 1–23.

Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D


(Sutopo (ed.); 1st ed.). Alfabeta.

Triharso, A. (2013). Permainan Kreatif & Edukatif untuk Anak Usia Dini : 30
Permainan Matematika & Sains (1st ed.). Andi.
24

Lampiran A. Matriks

Rumusan masalah / Tujuan penelitian Variabel / Indikator / Sumber Data Metode Penelitian
Pertanyaan penelitian Fokus Aspek-aspek
kajian penggalian data
- Apakah ada - Untuk menguji - Variabel bebas: - Aspek-aspek Sumber data primer: Desain penelitian:
pengaruh ada tidaknya Permainan bola kemampuan - Penelitian
Permainan Bola pengaruh gelinding anak dalam - Anak Kuantitatif
Gelinding (Boling) mengenal kelompok A di Eksperimen
penerapan TK Dharma
(Boling) - Variabel lambang dengan pola
terhadap Permainan Bola terkait: bilangan usia 4-5 Indria II
Gelinding Quasi
kemampuan kemampuan tahun Experimental
mengenal (Boling) kognitif anak - Langkah- Sumber data
sekunder (jika
desain pola
lambang terhadap dalam langkah
bilangan anak mengenal penerapan Non-
kemampuan ada):
kelompok A di lambang Permainan Bola Equivalent
anak dalam Control
TK Dharma bilangan Gelinding - Kepustakaan
mengenal Group.
Indria II Jember (Boling) pendukung
Tahun Ajaran lambang
informasi
2023/2024 ? bilangan anak Lokasi penelitian:
(buku, jurnal,
kelompok A di artikel, dll) - TK Dharma
TK Dharma Indria II Jember
Indria II Jember ·
Metode pengumpulan
Tahun Ajaran
data:
2023/2024.
1. Observasi
2. Dokumentasi
25

Rumusan masalah / Tujuan penelitian Variabel / Indikator / Sumber Data Metode Penelitian
Pertanyaan penelitian Fokus Aspek-aspek
kajian penggalian data

Teknik analisis data:


Menggunakan SPSS
Versi 29.0 dengan
rumus Uji
Independent Sample
T-test.
26

Lampiran B. Pedoman Pengumpulan Data

B.1. Pedoman Tes

No. Data Yang Hendak Diperoleh Sumber Data

1. Hasil penilaian kemampuan mengenal Subyek Penelitian


lambang bilangan anak sebelum perlakuan
(pretest)

2. Hasil penilaian kemampuan mengenal Subyek Penelitian


lambang bilangan anak sesudah perlakuan
(Posttest)

B.2. Kisi-kisi Instrumen Observasi

Aspek Yang Nomor Sumber


Indikator
Diamati Item Data
Anak dapat menyebutkan lambang 1 Subyek
bilangan 1-10 Penelitian
Anak dapat mengurutkan bilangan Subyek
2
Kemampuan 1-10 dengan benda Penelitian
Mengenal Anak dapat menunjuk lambang
Lambang bilangan sesuai perintah 3 Subyek
Bilangan Penelitian
Anak dapat memasangkan lambang
4 Subyek
bilangan sesuai dengan jumlah
Penelitian
benda
27

Lampiran C. Instrumen

C.1 Instrumen Kegiatan Permainan Bola Gelinding (Boling)

No Pelaksanaan Kegiatan Keterlaksanaan


Kegiatan
Ya Tidak
I. Pembuka
1. Guru mengucapkan salam
dan mengajak anak-anak
untuk berdoa sebelum
belajar.
2.
Guru menanyakan kabar, hari,
dan tanggal.
3. Guru melakukan presensi
dan menjelaskan kegiatan
hari ini.
II. Inti
5. Guru menjelaskan tentang
permainan boling yang
akan dilakukan.
6. Guru menunjukkan alat
dan bahan, memberi contoh
langkah-langkah.
7. Guru meminta anak
berbaris untuk antri secara
bergantian bermain
8. Anak melakukan kegiatan
permainan boling
9. Guru melakukan observasi
dan berdisuksi terhadap
jalannya kegiatan.
III. Penutup
10. Guru melakukan penguatan
materi dengan cara tanya
jawab dan diskusi tentang
kegiatan “Permainan Bola
Gelinding” yang sudah
dilaksanakan.
28

C2. Instrumen Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

Skor Penilaian
Kegiatan
No.
Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1-10
Anak dapat menyebutkan lambang
1.
bilangan 1-10
Anak dapat mengurutkan lambang
2. bilangan 1-10 melalui benda.
Anak dapat menunjuk lambang bilangan
3. sesuai perintah
Anak dapat memasangkan lambang
4.
bilangan sesuai dengan jumlah benda.

Keterangan:

Lambang skor Keterangan


4 Berkembang baik
3 Berkembang sesuai harapan
2 Mulai berkembang
1 Belum berkembang

Total Skor = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖


x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
29

C3. Rubik Instrumen Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

No. Indikator Penilaian Kegiatan Anak Skor


Anak belum dapat menyebutkan lambang
1
bilangan 1-10.

Anak dapat Anak dapat menyebutkan lambang


bilangan 1-10 tetapi masih kurang tepat 2
1. menyebutkan lambang
bilangan 1-10 Anak dapat menyebutkan lambang
3
bilangan 1-10 tetapi dengan bantuan
Anak dapat menyebutkan lambang
4
bilangan 1-10 tanpa bantuan
Anak belum dapat mengurutkan lambang
1
bilangan 1-10 melalui benda.
Anak dapat mengurutkan lambang
Anak dapat 2
2. mengurutkan bilangan 1-10 melalui benda tetapi masih
lambang bilangan kurang tepat.
1-10 melalui benda Anak dapat mengurutkan lambang bilangan 3
1-10 melalui benda dengan bantuan
Anak dapat mengurutkan lambang 4
bilangan 1-10 melalui benda tanpa
bantuan
Anak belum dapat menunjukkan lambang
bilangan sesuai perintah 1
Anak dapat menunjukkan lambang
bilangan sesuai perintah namun kurang 2
Anak dapat
tepat
menunjukkan lambang
3. bilangan sesuai perintah Anak dapat menunjukkan lambang
bilangan sesuai perintah dengan bantuan 3
Anak dapat menunjukkan lambang
bilangan sesuai perintah 4
tanpa bantuan
Anak belum dapat memasangkan lambang
bilangan sesuai dengan jumlah benda 1

Anak dapat memasangkan lambang


Anak dapat bilangan sesuai dengan jumlah benda 2
memasangkan lambang tetapi masih kurang tepat
30

No. Indikator Penilaian Kegiatan Anak Skor


4. bilangan sesuai dengan Anak dapat memasangkan lambang
jumlah benda bilangan sesuai dengan jumlah benda 3
namun dengan bantuan
Anak dapat memasangkan lambang
bilangan sesuai dengan jumlah benda 4
tanpa bantuan
31

Lampiran D. Kegiatan Pretest dan Posttest

Panduan Kegiatan Pretest dan Posttest

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:


1. Meminta anak menyebutkan angka pada LKA.
2. Anak menulis secara urut angka dari 1-10.
3. Pada lingkaran kosong diberikan angka dan meminta anak
memasangkan batu sesuai dengan jumlah angka yang diminta.
4. Diskusi tanya jawab menunjuk angka sesuai perintah.
32

Nama anak:

1 3 7 10 2 6 4 9 5 8
33

Lampiran E. Alat Permainan Bola Gelinding (Boling)

Anda mungkin juga menyukai