DIKLAT MAHIR
TAHUN 2023
SEPTEMBER 2023
DISUSUN OLEH :
LAMRIA TIURIDA SINAGA
PAUD HUTAREA
KECAMATAN PARLILITAN KAB HUMBANG HASUNDUTAN
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Mengetahui,
Kepala / Ketua Training Provider
(Fitriyani, M.Pd)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa,
atas berkat dan karuniaNya saya dapat melaksanakan tugas mandiri di Diklat
Tingkat Mahir di Paud Hutarea dengan baik.
Akhir kata semoga laporan tugas mandiri ini bermanfaat dan dapat
diaplikasi di lembaga masing-masing yang membacanya..
Penyusun,
HALAMAN JUDUL................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB. I Pendahuluan............................................................................1
A. Latar belakang Masalah..................................1
B. Perumusan Masalah.......................................2
C. Tujuan Penelitian............................................2
D. Manfaat Penelitian..........................................2
A. Model Penelitian............................................10
B. Setting Penelitian...........................................10
C. Siklus Penelitian.............................................10
D. Instrument Penelitian.....................................11
PENDAHULUAN
1
Alkitab
Rendahnya nilai kreativitas menggambar atau berkreasi pada kelompok
Bermain Hutarea mendorong saya untuk menggali motorik halus anak
melalui Finger Painting.
Dengan kondisi yang saat ini terjadi saya berharap dengan metode
Finger Painting yang akan saya gunakan di Kelompok Bermain Hutarea
bisa menarik minat dan kehausan anak dalam belajar. Salah satu area
2
Rachmawati, Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak Kanak,
(Jakarta; Kencana Prenada Media, 2014)
terpenting dari psikologi anak dan pendidikan adalah masalah kreativitas
pada anak-anak, perkembangan kreativitas ini dan signifikan terhadap
perkembangan umum dan pematangan anak. Kita dapat
mengidentifikasikan proses kreatif pada anak-anak usia paling dini,
terutama dalam permainan mereka.3
Finger Painting merupakan salah satu teknik menggambar yang
dilakukan menggunakan jari tangan secara langsung sebagai pengganti
kuas. Teknik dalam melakukan finger painting ini menggunakan bahan
pewarna makanan, kemudian dicampur dengan tepung atau lem cair,
cara mencampurkannya yaitu mencampurkan bahan pewarna makanan
dan tepung atau lem cair pada mangkok, atau saat ini banyak di jual cat
khusus untuk finger painting. Dengan menggunakan metode ini, gerakan
yang dilakukan anak dapat melatih kemampuan motorik, memperkuat
dan melenturkan otot-ototnya.4 Kegiatan finger painting termasuk dalam
jenis kegiatan konstruktif, yakni kegiatan aktivitas bermain dengan teknik
melukis dengan mengoleskan cat pada kertas dengan jari, melalui
lukisan yang dibuat anak akan memberikan kesempatan pada anak
membangun imajinasi mereka maupun pengetahuan yang dimiliki
dengan media cair.
Dari beberapa permasalahan diatas saya ingin menggunakan metode
Finger Painting dalam meningkatkan kemampuan menggambar dan
untuk mengetahui adanya peningkatan kreativitas menggambar
menggunakan finger painting pada kelompok Bermain Hutarea
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah
yaitu:
1. Bagaimana penerapan metode Finger Painting dapat meningkatkan
3
Lev Semenovich Vygotsky, Imagination And Creativity in Chilhood, Journal Of Russian and East
European Psychology, Vol.42,2004
4
Febri Nuraini, (Upaya meningkatkan Kreativitas Melalui Finger Painting Pada Anak RA Sunan Averous
Bogoran Bantul), Jurnal PG PAUD,Vol 8,2015
kreativitas dan melatih motorik halus anak pada Kelompok bermain
Hutarea?
2. Bagaimana peningkatan kreativitas menggambar anak dan melatih
motorik halus dengan metode Finger Painting pada kelompok bermain
Hutarea?
C. Tujuan Penelitaan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian
ini yaitu :
1. Upaya dalam meningkatkan kemampuan menggambar dan berkreasi
dengan menggunakan jemari pada kelompok Bermain Hutarea dan
meningkatkan motorik halus anak
2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan menggambar
anak dengan metode Finger Painting pada kelompok Bermain Hutarea
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang positif.
Berikut ini adalah manfaat dari penelitian ini :
1. Bagi siswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kreatvitas dalam
menggambar dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memperbaiki dan meningkatkan kegiatan
pembelajaran yang telah ada di sekolah. Guru juga dapat berinovasi
dalam menyampaikan pembelajaran dan mengambil hikmah, guna
meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan
3 Bagi sekolah
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat memperbaiki kualitas dari
kegiatan belajar mengajar. Dari penelitian ini, masalah yang muncul pada
kegiatan pembelajaran dapat dikaji dan diteliti dengan tuntas
BAB II
A. Landasan Teori
a. Pengertian Kreativitas
Kata Kreatif berasal dari bahasa Inggris “Create” yang berarti mencipta.
Kata sifatnya berupa “Creative” yang diartikan pandai mencipta. Menurut
Elizabeth B. Hurlock, kreativitas adalah kemampuan orang untuk
menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada
dasarnya belum diketahui pembuatnya.Sedangkan dalam kamus besar
Bahasa Indonesia, pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan, daya cipta, perihal berkreasi dan kekreatifan.5
Menurut Torrance, kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru, kemampuan memberikan gagasan baru, yang diterapkan
dalam pemecahan masalah.6
b. Ciri-ciri kreativitas
Menurut Supriyadi, bahwa ciri-ciri kreativitas dikelompokkan dalam dua
kategori yaitu kognitif dan non kognitif. Ciri kognitif diantaranya
fleksibelitas, orisionalitas, elaborasi, kelancaran. Sedangkan ciri non
kognitif yaitu, motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Munandar
mengungkapkan bahwa ciri-ciri kreativitas adalah :
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Bebas dalam mengungkapkan pendapat.
Memberi banyak masukan atau pendapat pada suatu
masalah.
Sering memberi pertanyaan yang baik.
Memiliki nilai estetika yang tinggi.
Menonjol dalam bidang kesenian.
Memiliki selera humor yang tinggi.
Memiliki imajinasi yang tinggi.
Mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut
pandang.
Mampu mengungkapakan ide dalam memecahkan
masalah.
Jadi ciri kreativitas sangat beragam. anak yang kreatif memiliki potensi pada kepribadian
yang berpengaruh positif dan negatif. Ciri perilaku sosial individual anak kreatif
cenderung tidak toleransi terhadap temannya. Peran penting guru disini sebagai
pembimbing yang membantu anak dalam menyeimbangkan kepribadian, sehingga anak
menjadi lebih kreatif dalam berkembang secara optimal.
perilaku sosial individual anak kreatif cenderung tidak toleransi terhadap temannya.
Peran penting guru disini sebagai pembimbing yang membantu anak dalam
menyeimbangkan kepribadian, sehingga anak menjadi lebih kreatif dalam berkembang
secara optimal.
55
Lev Semenovich Vygotsky, Imagination And Creativity in Chilhood, Journal Of Russian and East
European Psychology, Vol.42,2004
6
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),
c. Tujuan Peningkatan Kreativitas
Bagi anak usia dini, kreativitas sangatlah penting dan perlu di
pupuk sejak dini. Menurut Sumanto, pengembangan daya cipta memiliki
tujuan untuk agar anak-anak kreatif. Tujuan meningkatkan kreativitas
pada anak adalah sebagai berikut :
a) Mampu mengekspresikan diri melalui berbagai hasil karya
dengan menggunakan teknik yang dikuasai.
b) Mampu membuat anak lebih percaya diri.
c) Mengenalkan cara dalam menemukan pemecahan masalah.
d) Anak merasa memiliki kepuasan dalam diri terhadap apa yang
dilakukan dan sikap menghargai hasil karya orang lain.
B. Finger Painting
Finger Painting adalah kegiatan melukis atau menggambar
dengan menggunakan jari – jari tangan dan dengan cara menggoreskan
adonan warna secara langsung. Anak belajar bahwa mereka mampu dan
kegiatan ini sangat baik bagi koordinasi antara mata dan tangan anak,
kegiatan ini juga menyenangkan bagi anak, finger painting juga
didefinisikan sebagai teknik atau cara menggambar atau melukis yang
dilakukan secara langsung tanpa menggunakan alat kuas atau pensil.7
Permainan finger painting berasal dari kata “finger” yang artinya
jari dan “painting” yang artinya lukisan, jadi finger painting merupakan
kegiatan kreativitas menggambar atau melukis menggunakan jari tangan
sehingga menciptakan berbagai seni kreativitas. Pada kegiatan finger
painting ini anak diberi kebebasan menggambar atau melukis untuk
mengembangkan daya imajinasi anak melalui melukis menggunakan jari
tangan, sehingga anak dapat mengeksplorasikan hasil karya mereka.30
7
Widia Pakerti. Metode Pengembangan Seni (Universitas Terbuka, Jakarta : 2009) 8.36x
Dari uraian pendapat di atas disimpulkan bahwa metode finger painting
merupakan kegiatan menggambar atau melukis yang dilakukan dengan
jari secara langsung tanpa menggunakan alat kuas atau pensil. Pada
kegiatan pembelajaran finger painting, hal yang dapat dilakukan oleh
guru dalam menyemangati diri anak adalah bagaimana memotivasi dan
menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada anak untuk dapat
memberanikan menyentuhkan jarinya secara langsung dengan cat
pewarna. Dalam kegiatan ini juga melatih aspek seni dan motorik
halusnya agar jari tangan anak lebih luwes dan lentur.
Kegiatan finger painting dapat melatih kemampuan aspek seni.
Anak dapat menggambar atau melukis, mencampurkan warna sesuai
dengan imajinasi mereka, melatih anak untuk lebih percaya diri. Kegiatan
menggambar menggunakan metode finger painting dapat menumbuhkan
kreativitas anak, hal yang dapat dilakukan guru, ialah :
1. Menjadi motivator untuk anak dalam mewujudkan dan
mengkomunikasikan ide mereka.
2. Membantu anak untuk memahami dalam berpikir dan bersikap, dan
bukan menghukumnya.
3. Memberikan rasa aman pada anak dalam mengekspresikan
kreativitasnya.
4. Mengakui dan menghargai ide – ide anak.
5. Memberikan kesempatan pada anak untuk mengkomunikasikan ide-ide
mereka
Finger Painting adalah kegiatan menggambar dan melukis
dengan menggunakan jari tangan secara langsung. Dalam kegiatan
finger painting ini juga digemari anak – anak, karena anak-anak secara
langsung bereksplorasi menggunakan jari tangannya. Kegiatan
pembelajaran ini dapat melatih kemampuan motorik halus dan kreativitas
anak. Namun ada beberapa hal yang harus diingat dalam melakukan
kegiatan finger painting pada anak usia dini, gunakanlah pewarna aman.
Manfaat dari finger painting untuk perkembangan anak usia dini adalah
Membantu melatih motorik halusnya, melibatkan gerakan
otot kecil dan kematangan syaraf, meningkatkan
perkembangan sosial emosional.
Mengenalkan pada anak konsep warna primer (merah,
kuning, biru ).
Mengenalkan tentang bagaimana mencampurkan warna –
warna primer, sehingga dapat menjadi warna sekunder dan
warna tersier.
Melatih kreatifitas dan imajinasi anak.
Mengenalkan nilai estetika keindahan warna pada anak.
Kebebasan dalam menuangkan ide-ide ketika melakukan kegiatan
finger painting dapat mengasah kemampuan anak dalam berkreasi.
Dengan kegiatan finger painting, anak akan lebih menghargai karya seni.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Penelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt
Lewin. Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin ini memiliki empat
komponen, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (acting)
3. Observasi atau pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Hubungan dari keempat komponen diatas dapat digambarkan dalam
bentuk dibawah ini :
1. Perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan
untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Permasalahan peneliti
difokuskan kepada hasil belajar siswa terhadap konsep dasar materi
persiapan kemerdekan indonesia. Untuk memudahkan siswa dalam
memahami materi persiapan kemerdekaan indonesia, maka diputuskan
untuk menyusun rancangan pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing termasuk penyusunan intrumennya.
2. Tindakan (Acting).
Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang
sudah rencanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa
yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya.
3. Observasi/ Pengamatan (Observing)
Observasi merupakan upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan,
seluruh kegiatan diobservasi dengan menggunakan instrument yang telah
disiapkan. Observasi adalah semua kegiatan yang ditunjukan untuk
mengenai, merekam dan mendokumentasi setiap indikator dari proses dan
hasil yang dicapai.
4. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah perbuatan
merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan
oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait dengansuatu PTK yang
dilaksanakan.Refleksi memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan PTK. Refleksi sebagai upaya evaluasi terkait
dengan PTK yang telah dilaksanakan. Refleksi juga digunakan oleh peneliti
untuk memperbaiki rencana pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran.
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak yang terlibat penuh serta cukup lama
dan intensif menyatu dalam proses pelaksanaan suatu penelitian Subjek
penelitian ini adalah Peserta didik dan guru KB Hutarea
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas KB Hutarea Desa Baringin Natam
Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan, pada tanggal 20
Agustus 2022
C. Siklus Penelitian
a. Perencanaan Tindakan
Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)
Membuat lembar kerja anak
Membuat instrument penilaian hasil belajar.
Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada
penelitian tindakan kelas.
Menetapkan indikator pencapaian.
D. Instrumen Penelitian
Pada umumnya suatu penelitian adalah dengan menggunakan
intrumen. Instrumen memegang peranan yang penting dan sangat
strategis dalam menentukan kualitas suatu penelitian, karena validasi
data yang diperoleh akan sangat ditentukan mutu atau validasi yang
digunakan. Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
dalam rangka pengumpulan data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Paud Hutarea Desa Baringin
Natam Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan. Paud Hutarea
berdiri pada tahun 2010 yang dinaungi oleh pemerintah desa. Jumlah peserta
didik pada awal pembukaan hanya 12 anak tetapi seiring berjalannya waktu
peserta didik Paud Hutarea terus bertambah hingga saat ini. Dan Penelitian ini
dilaksanakan di Paud Hutarea dengan jumlah peserta didik 32 anak, Paud
Hutarea memiliki halaman sekolah yang digunakan sebagai arena bermain
anak dan terdapat beberapa alat permainan luar, seperti: perosotan dan
ayunan dan sekolah ini memiliki 1 ruang kelas yang lumayan luas, yang di
dalamnya terdapat sebuah almari guru, meja dan kursi guru, serta meja dan
kursi untuk anak yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anak di dalam
kelas. Meskipun terdapat sarana dan prasarana yang memadai untuk
pembelajaran, guru lebih sering mengajak anak untuk belajar secara duduk
melingkar dengan menggunakan tikar.
B. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan penelitian Siklus I dimulai pada tanggal 29 Agustus 2022
sampai 2 September 2022. Penelitian Siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan
dengan tema Hasil Kebunku. Berdasarkan kesepakatan guru dan peneliti,
penelitian dilakukan sesuai dengan RKH yang telah dibuat sehingga
pembelajaran dapat berjalan efektif. Anak melakukan kegiatan finger painting
dengan bidang dasaran kertas HVS, dengan rincian sebagai berikut :
o Pertemuan Pertama dengan menggunakan Pewarna makanan
warna hijau, merah dan cokalat.
o Pertemuan kedua dengan menggunakan pewarna makanan
warna kuning, hijau, merah, dan ungu .
o Pertemuan ketiga dengan menggunakan pewarna makanan
warna Hitam, hijau, merah, dan ungu
. Perencanaan Siklus I Pada tahap perencanaan pada Siklus I ini meliputi:
1) Melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang kegiatan yang akan
dilakukan untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan finger
painting di Kelompok A.
2) Guru kelas bertindak sebagai pelaksana tindakan dan peneliti sebagai
observer. Membuat rencana kegiatan harian (RKH) yang akan
digunakan guru sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
3) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan finger
painting. Menggunakan bidang dasaran berupa kertas HVS dan kertas
gambar serta menyiapkan pewarna makanan dengan 3 warna , yaitu
Coklat, hijau, merah,
4) Menyiapkan lembar pengamatan dan wawancara untuk mengetahui
tingkat perkembangan kreativitas anak melalui kegiatan finger painting.
B. Saran
PTK PAUD
INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)
Jumlah (B x S)
Nilai
Ket :
Nama : ................................................
Jabatan : .................................................
Alamat : .....................................................
Menyatakan bahwa:
Pada saat dikeluarkan surat keterangan ini, yang bersangkutan adalah benar telah
mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Mahir yang berlangsung dari tanggal 21 Agustus
s/d 05 Agustus 2023 di Kota/Kabupaten/Propinsi Humbang Hasundutan Provinsi
Sumatera Utara . Surat keterangan ini dipergunakan sebagai bukti kelengkapan
bahwa yang persangkutan telah mengikuti Kegiatan secara Virtual pada Diklat
Tingkat Mahir.
Hutarea Lampiran :-
Perihal : Surat Pengantar Pelaksanaan Di Desa Hutarea
Tugas Mandiri
Dikrim dengan hormat berkas surat keterangan bahwa peserta telah mengikuti
kegiatan tatap muka dalam diklat berjenjang tingkat Mahir selama 64 jam
I. Pedagogik
IV. Sosial
1. Menyesuaikan diri dengan teman sejawat
A. Beradaptasi dengan
2. Menaati aturan lembaga
lingkungan
3. Menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar
4. Akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman sejawat
dari berbagai latar belakang budaya dan sosial ekonomi
Kompetensi Sub kompetensi
1. Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik
B. Berkomunikasi secara
2. Berkomunikasi efektif dan empatik dengan anak didik, baik
efektif
secara fisik, verbal maupun non verbal