HALAMAN SAMPUL..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian...................................................6
D. Penelitian Relevan..........................................................................7
ii
BAB III METODE PENELITIAN............................................................33
A. Jenis dan Sifat Penelitian............................................................33
1. Jenis Penelitian.........................................................................33
2. Sifat Penelitian.........................................................................34
B. Sumber Data.................................................................................35
C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................35
D. Teknik Penjamin Keabsahan Data............................................37
E. Teknik Analisis Data...................................................................38
BAB V PENUTUP.......................................................................................69
A. Kesimpulan...................................................................................69
B. Saran.............................................................................................70
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuh kembang anak dari lahir sampai usia enam tahun secara menyeluruh
yang meliputi aspek fisik dan non fisik dengan memberikan impuls pada
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
para pendiddik. Salah satu metode yang dikembangkan yaitu melalui metode
1
Amin Nasir, ―Dinamika Pengembangan Sistem Pendidikan (Kerangka Dasar
Potensi Anak Usia Dini),‖ Thufula 2, no. 2 (2014): 237.
2
Sisdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Jakarta, 2003),
1
kegiatan mewarnai gambar secara nyata dan dapat dikerjakan dengan tuntas.
kegiatan yang tidak membuahkan hasil dan tidak bermakna bagi anak.
terutama untuk anak yang baru belajar mengenal warna. Melalui metode
menuangkan segala imajinasi dan inspirasi tentang segala hal yang mungkin
kenal.4
imajinasinya dalam goresan warna dan bentuk. Anak dapat memilih krayon
ditambahkan pada sketa gambar.5 Menurut Pamadhi, Hajar Ada beberapa hal
3
Lily Haryati, ―Pengaruh Kegiatan mewarnai Gambar Terhadap Kemampuan
Motorik Halus Anak Di Kelompok B2 Tk Bustanul Athfal Aisyiyah Iii Palu‖,‖ Mahasiswa Program
Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univrsitas
Tadulako, t.t., 2.
4
Siti Endang Susilowati, "Mewarnai Gambar dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan Ngawen kabupaten Blora
"(Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015), 6.
5
Susilowati, 7.
2
warna,dan menentukan warna untuk mencapai potensi yang berguna bagi
Kreativitas anak juga muncul saat dia berani dan mampu mengkombinasikan
hasil pewarnaan yang indah dan menarik. Munculnya kreativitas pada anak,
tentu tidak serta merta, namun dengan bimbingan guru, kegiatan mewarnai
sesuatu hal yang baru bentuk gagasan atau susunan yang baru. 8 Menurut
Gordon dan Browne kreativitas ialah suatu potensi yang menciptakan ide baru
Jika ditinjau dari sasaran atau program belajar anak didik, kreativitas disebut
bidang tertentu.
6
Pamadhi Hajar, Seni Keterampilan Anak (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), 73.
7
Susilowati, Mewarnai Gambar Dapat Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada
Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, 7.
8
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana, 2011), 113.
9
Susanto, 114.
3
Kreativitas anak harus dipupuk dan dibina sejak dini untuk
Berdasarkan Pra Survey yang peneliti lakukan pada hari Rabu tanggal
08 Januari 2020 melalui wawancara dengan Ibu wahidah salah satu guru yang
keterampilan, ada anak yang mewarnai masih dibantu guru, selain itu anak
belum mampu dan berani mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya
lihat.10
Data awal mengenai kreativitas anak usia dini, menurut teori Guilford
10
Wahidah, Wawancara dengan guru RA Al-Aamin, 18 Januari 2023.
11
Nurhadi Santoso Eka Mustika, ―Pengembangan Kreativitas Siswa
Berdasarkan Implementasi Kurikulum 2013,‖ Pedagogik Vol. II, No. 1, t.t., 21.
4
Dari permasalahan diatas peneliti memilih metode untuk
dalam menciptakan suasana yang aktif kemudian anak jadi kreatif dalam
B. Rumusan Masalah
yang diinginkan maka diperlukan pertanyaan yang menjadi dasar dan acuan
Barat?
5
3. Apa saja faktor penghambat dalam penerapan metode mewarnai dalam
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
6
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, sebagai
berikut:
seni.
D. Penelitian Relevan
sebelumnya.12
12
Zuhairi, et.al, Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa IAIN Metro, 2018, 52.
7
menunjukkan bahwa peningkatan kreatvitas pada anak melalui media alat
metode penelitian, subjek peneliti, dan teknik pengumpulan data. Dan menurut
dilakukan oleh Endang Mulyaningrum ialah terletak pada variable terikat. Dan
pada penelitian Niluh Sri Murdian terletak pada metode dan subjek penelitian.
13
Endang Mulyaningrum, ―Pengembangan Kemampuan Kreativitas Melalui
Media Mewarnai Gambar pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi I Metuk, Mojosongo, Boyolali
Tahun Pelajaran 2013/2014‖ (Surakarta: Universitas Surakarta, 2014).
14
Niluh Sri Murdian, "Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar dalam meningkatkan
Motorik Halus Anak di Kelompok B Tk Jaya Kumara Desa Balinggi Jati Kecamatan balinggi
Kabupaten Parigi Moutong" (Palu: Universitas Tadulako, 2013).
8
Namun, penelitian yang digunakan peneliti adalah penerapan metode
BAB II
9
KAJIAN TEORI
A. Metode Mewarnai
pengajaran.15
Samiudin metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui atau ditempuh
suatu cara yang sistematis dan terpikir dengan baik untuk dilaksanakan
menumbuhkan bakat seni dari dalam diri anak. Selain megenal warna,
anak juga dapat mengenal objek yang di warnai dalam mewarnai anak
15
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017),
26.
16
Siti Maesaroh, ―Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam,‖ Jurnal Kependidikan 1 No 1 (November 2013): 154.
17
Samiudin, ―Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran,‖ Jurnal Studi Islam
11 No 2 (Desember 2016): 114.
10
bebasuntuk mengapresiasikan segala imajinasi dan kemampuan pikir yang
dimiliki.
anak usia dini. Kegiatan mewarnai dapat menjadi media berekspresi anak,
kosong.
lebih terangsang. Oleh karena itu, kegiatan mewarnai sangat baik untuk
18
Dwija Utama, ―Jurnal Pendidikan Dwija Utama,‖ Jurnal pendidikan, Agustus 2018, 7.
19
Nani Husnaini Jumrah, ―Kegiatan Mewarnai sebagai Stimulasi Perkembangan
Kognitif Anak Usia Dini,‖ Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 3, no. 2
(Desember 2019): 113.
20
Hajar, Seni Keterampilan Anak, 74.
21
Aisyah, ―Permainan Warna Berpengaruh Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini,‖ Jurnal
Obsesi 1, no. 2 (2017): 119.
11
Sedangkan kegiatan mewarnai gambar merupakan kegiatan yang
dipraktekkan bagi anak usia dini, karena kegiatan mewarnai dapat menjadi
pewarna makanan.
mewarnai.
22
Nurul Fadillah, Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai
di Kelompok B TK Kklkmd Sedyo Rukun Bambanglipuro” (Bantul, 2014), 22.
12
c. Mengasah kemampuan anak dalam persipan menulis di jenjang
pendidikan selanjutnya.
b. Hubungan yang terjadi pada pendidik dan anak yang satu dengan anak
diwarnai.
mewarnai.23
3. Mengenal Warna
warna baku yang tidak dapat dibuat oleh percampuran warna yang lain.
Warna primer disebut juga warna dasar. Percampuran warna primer dapat
menghasilkan warna yang lain. Tiga warna primer, yaitu: merah kuning
13
sekunder dengan warna primer.Keempat, warna kuartener merupakan
primer additif adalah merah, hijau dan biru.jikaketiga warna ini di satukan
halus anak meningkat apalagi jika dilakukan terus menerus maka anak
4. Teknik Mewarnai
gambar lebih menarik. Berikut ini adalah beberapa macam teknik umum
a. Teknik Blocking
b. Teknik Gradasi
seirama dan secara bertingkat. Contohnya, langit sore hari diberi warna
14
c. Teknik Kerik
kuning,lalu ditimpa dengan warna hijau, lalu digores dengan alat kerik
d. Grafitto
pola yang diinginkan. Teknik grafitto cukup sulit bagi anak usia TK,
warna.
Kemampuan mewarnai pada anak usia 4-5 tahun adalah anak dapat
25
Erlangga Bagus sulistyo, Panduan Lengkap Mewarnai Dengan Krayon (Jakarta: Cikal
Aksara, 2018), 3.
15
menggunakan berbagai media menjadi karya seni, diantaranya: Dapat
dimulai dari gambar yang tidak susah agar anak mudah menerapkan warna
mengurangi keindahan.
26
Permendikbud, Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Uisa Dini
Nomor 137 Tahun 2014, 2014, 6.
16
warna baru dari percampuran warna terebut maka bisa memotivasi
mood anak sudah kembali maka bujuklah anak untuk mewarnai lagi.27
anak. Ketelatenan dan kesabaran anak juga akan terbentuk. Peran orang
tua dan guru dan memang sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
kemampuan anak. Selain itu guru dan orang tua dapat memberikan
masalah.
6. Peralatan Mewarnai
tersedia, yaitu:
gambar juga dapat berupa satu lembar kerja yang terpisah. Ukuran
17
b. Pensil
c. Spidol
Fungsi spidol adalah untuk menebalkan pola gambar yang telah dibuat
sebelumnya.
d. Krayon
dua jenis krayon yaitu wax dan oil pastel untuk mewarnai gambar. Oil
Pastel bersifat lembut dan mudah bercampur dengan warna lain. Pada
umumnya krayon terdiri paket warna 12, 20, 24, 30, 36, 40, dan 48.
e. Tisu
digunakan seblumnya, agar bersih dan tidak ada remah krayon yang
sebagai alas tangan, agar gambar tidak kotor saat proses mewarnai
f. Alat kerik
Alat kerik berfungsi untuk membuat pola pada gambar yang telah
kerik, anak dapat membuat pola rumput, rambut, daun atau kayu pola-
18
Setelah semua peralatan tersedia maka guru siap untuk
dan benar.
B. Kreativitas Anak
kreativitas sebagai daya cipta dalam mewujudkan hal-hal baru. Apa yang
diwujudkan tidak perlu hal yang baru, tetapi merupakan kombinasi yang
baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak serta dari kejadian,
baru.32
29
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah (Jakarta: PT
Grasindo, 1999), 47.
30
Andini Widyastuti, Seabrek Kesalahn Guru PAUD Yang Sering Diremehkan
(Yogyakarta: Diva Press, 2016), 129.
31
Widyastuti, 129.
32
Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 93.
19
Menurut Nur Solikhin kreativitas merupakan kemampuan
9ن9ۙ َ 9و9ْ 9 ُر9 َّك9َ ف9َ ت9َ ت9 ْم9 ُك99َّ ل9 َع9َ ل9ت هّٰللا 9َ 9ِ ل9ذ9ٰ 9َك
ِ 9ي9ٰ 9ٰ اْل9 ا9 ُم9 ُك9َ ل9ُ 9ن9ُ 9ِّ ي9َ ب9ُ ي9ك
Artinya: ―Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
33
Nur Solikhin, Rumahku Madrasahku (Yogyakarta: Laksana, 2018), 166.
34
Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, 47.
35
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011),
68.
36
H. Zaini Dahlan, Qur’an Karim Dan Terjemahan Artinya (Yogyakarta: UII Press
Yogyakarta, 2009), 60.
20
menemukan sesuatu hal yang baru, yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan dan orisinilitas dalam berfikir serta menghasilkan ide yang baru
akantetapi tidak harus baru, bahkan bisa juga yang telah ada sebelumnya.
kreatif, yakni :
pandangan yang berbeda dengan apa yang telah diketahui oleh banyak
orang.38
sebagai berikut:
37
As’adi Muhammad, Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Dini (Yogyakarta: Garailmu,
2010), 182.
38
Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, 117–18.
21
a. Upaya rasa ingin tahu, meliputi suatu dorongan untuk mengetahui
dan kenyataan.
situasi yang rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
yang kreatif. Oleh karena itu, pendidik memiliki peran penting sebagai
secara maksimal.
39
Dian Miranda, ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini
di Kota Pontianak,‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 1, no. 1 (2016): 62.
22
Kreativitas memiliki banyak manfaat besar bagi kehidupan anak
kelak dikemudian hari. Sebab didalam jiwa seorang anak yang kreatif
perkembangan kepribadiannya.
b. Bagi anak kreatif itu sangat penting karena menambah bumbu dalam
40
Masganti, Khodijah, dkk, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik) (Medan: Perdana Publishing, 2016), 25.
23
carabaru dalam memecahkan masalah, meningkatkan peradaban manusia
5. Indikator kreativitas
sebagai berikut:
e. Menghargai keindahan
41
Nurhayati, ―Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Dengan Bereksplorasi
Melalui Koran Bekas di TK Aisyiyah Duri,‖ Jurnal Pesona PAUD 1 No 1 (t.t.): 3.
42
Elvida, ―Peningkatan Aktivitas Anak dengan Menggunakan Bahan Sisa Di
Taman
24
g. Mempunyai rasa humor yang tinggi
orang lain.
bebas.
pengalamannya.
43
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta,
2009), 71.
25
c. Mengajak anak melakukan kegiatan eksperimen untuk belajar
memecahkan masalah.
didengarkan.
pendidik dan orang tua terapkan di sekolah ataupun di rumah. Anak yang
gagasan anak.
Anak
44
Balandina Dedeturu, Lanny Wijayaningsih, ―Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6
Tahun melalui Media Magic Puffer Ball,‖ Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikam Anak Usia Dini 3, no. 1
(2009): 234.
26
Pembelajaran dan penghayatan seorang anak, keduanya berfungsi
melatih seni. Mewarnai sangat baik jika dikenalkan sejak dini. Agar
Agar mendapatkan hasil yang lebih baik pada awal mewarnai, kita
dahulu. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh anak dari kegiatan ini:
berbeda.
warnai.
45
Adi D. Tilong, 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak
(Yogyakarta: Laksana, 2016), 78–79.
27
iamiliki. Gambar yang di hasilkan anak dapat menunjukkan suasana hati
anak.
berkebutuhan khusus.
kerapihan. Anak menjadi lebih teliti, sabar dan rapih dalam bekerja
dan bertindak.
gambar yang sama anak hasil yang dapat membuat hasil yang berbeda
46
Utama, ―Jurnal Pendidikan,‖ 74.
28
menuangkan semua ide mereka dengan tidak langsung serta dapat melatih
tersebut tidak digali dan diasah sejak dini maka tidak akan
a. Waktu
baru.
b. Dorongan
dewasa, mereka harus di dorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan
c. Sarana
47
Novi Mulyani, Perkembangan Dasar Anak Usia Dini (Yogyakarta: Gava Media, 2018),
168.
29
Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya yang harus disediakan
d. Lingkungan
Orang tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap
anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua kualitas
didalam diri seorang individu tersebut, tetapi juga peranan orang tua, guru
a. Takut gagal.
48
Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan Praktik), 12.
30
e. Tidak menghargai dunia fantasi.49
merangsang pertumbuhannya.
Kreativitas Anak
secara optimal.
yang mana berisi gambar yang akan diwarnai, dan pewarna yang akan
49
Miranda, ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini di
Kota Pontianak,‖ 63.
31
memberikan penjelasan dan pengarahan pada anak, harus sederhana
tetapi jelas.
mana pada kegiatan ini guru hanya mengawasi sehingga hasilnya dapat
akan tercipta suatu hubungan yang penuh kasih sayang antar pendidik
BAB III
32
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dikaji.
50
Lexy J Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2009), 6.
51
Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif.
33
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang yang diamati.52
2. Sifat Penelitian
52
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktik (Jakarta:Bina Aksara,
2007), 115.
53
Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, 11.
34
B. Sumber Data
Pengumpulan sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu:
atau pun penyimpanan data.54 Sumber primer yaitu sumber data yang
ini yang menjadi sumber data primer adalah kepala sekolah, guru kelas
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari atau berasal
lainnya.
35
mencari pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Teknik pengumpulan
1. Wawancara
kelompok B di RA Al-Amin.
2. Observasi
tentang keadaan obyek penelitian dan saranan prasana serta semua fasilitas
55
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
ilmiah(Jakarta: Prenada Media Grup, 2013), 138.
56
Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip dan Teknis Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, t.t.), 149.
57
H. Nindia Yuli Wulandana, Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Kaukaba, 2015), 61.
36
3. Dokumentasi
yang tersedia yang biasanya berupa tulisan, benda, laporan dan catatan
denah lokasi, sarana dan prasarana, buku-buku nilai, data siswa, dan guru
di RA Al-Amin.
sebagai berikut :
a. Perpanjangan Pengamatan
c. Triangulasi
58
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1976.), 63.
37
d. Pengecekan Teman Sejawat
e. Pengecekan anggota
g. Kecukupan Referensial59
interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang dimulai dengan
Gambar 3.2
1. Reduksi Data
59
Nusa Putra Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016), 88.
60
38
Reduksi data adalah kegiatan menyajikan data inti pokok,
data dalam penelitian ini dengan cara menyajikan data inti atau pokok
rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.
yang penting.61
aktivitas memilih data. Data yang dianggap relevan dan penting, dicari
tema dan polanya. Dengan demikian data yang lebih jelas, dan
61
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, 338.
62
Sugiono,341.
39
dilakukan agar data hasil reduksi terorganisasi, tersusun rapi dalam
3. Menarikan Kesimpulan
yang kongkrit, kemudian fakta dan peristiwa yang khusus itu ditarik
BAB IV
63
Moleong, ,Metodologi Penulisan Kualitatif,41.
40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Identitas Sekolah
1. Nama TK / RA Al-Amin
Kediri, NTB
Kecamatan Kediri
Propinsi NTB
4. Status TK / RA Swasta
41
8. Status Akreditas / Tahun Terakreditasi / 2007
2. Sejarah RA AL—Amin
anak usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun yang diselenggarakan oleh ketua
Yayasan Al-Amin. Hal ini didasari dari rasa tanggung jawab akan
tunas bangsa yang diharapkan mampu menjadi penerus generasi bangsa ini
dan juga lahir dari wujud adanya kecintaan dunia pendidikan anak yang
pendidikan kepada seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini. Oleh karena
a. Visi
42
Terwujudnya lembaga pendidikan islam yang mampu mencetak
bertanggung jawab.
b. Misi
kepribadian muslim.
berkualitas.
dini.
satu kepala sekolah. Guru yang ada di Raudhatul Athfal Al-Amin enam
Tabel 4.1
Guru RA Al-Amin
43
Pendidikan Mengajar
No Nama Gty
Terakhir Kelompok
Keterangan
44
Kegiatan belajar mengajar di Raudhatul Athfal Al-Amin tidak
terlepas dari peserta didik. Adapun data siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.2
Data Siswa RA Al-Amin
No KelompokUsia Kelas Jumlah
A1 22Anak
A2 25 Anak
1. Usia4-5Tahun
B1 20Anak
B2 27Anak
Usia5-6Tahun
2.
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana RA Al-Amin
No Jenis Jumlah
1. RuangKantor 1
2. RuangKelas 4
3. Toilet 1
45
4. AreaBermain 1
5. PapanTulis 4
6. AlatShalat SetiapAnak
7. Krayon 54
8. PensilWarna 54
Dengan adanya struktur organisasi yang jelas maka semua anggota dapat
46
Gambar 4.1
Struktur Organisasi RA Al-Amin
KEMENAG GERUNG LOBAR
KETUAYAYASAN
Parhan,ST
KEPALARA
Sri Astuti,S.Pd.I
SEKRETARIS BENDAHARA
Fauziah,S.Pd.I Lasmini, S.Pd.I
DEWANGURU
Lasmini, S.Pd.I Wahidah, S.Pd.I Aprianti, S.Pd.IJuniati, S.Pd
Fauziah, S.Pd.I Miftahul Jannah mm,MMMm MMMM Maesarah
PESERTADIDIK
denah lokasi Raudhatul Athfal Al-Amin seperti pada Gambar 4.2 sebagai
berikut:
47
Gambar 4.2
Denah Lokasi RA Al-Amin
sebagai berikut:
48
―Kegiatan mewarnai untuk pelaksanaannya dilakukan tiga
sampai empat kali dalam seminggu. Semisalnya hari kamis materi
pembelajarannya khusus tentang seni. Seperti mewarnai, meronce,
finger painting dll. Guru memberi gambar sesuai dengan tema.
Untuk kelas B dalam kegiatan mewarnai guru hanya
mengarahkan.64
sebagai berikut:
kertas HVS yang sudah ada gambarnya lalu gambar tersebut diwarnai oleh
kertas HVS anak juga mewarnai di majalah yang sudah disediakan oleh
64
Sri Asuti, Wawancara Kepala RA Al-Amin, 10 juli 2023
65
Wahidah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Al-Amin ,10 juli 2023.
49
Adapun langkah-langkah penerapan metode mewarnai dalam
diantaranya:
didik.
antara lain kertas LKA (Lembar Kerja Anak) yang berisi gambar yang
warna.
tetapi jelas.
50
tahap ini guru memberikan contoh cara mewarnai dengan baik dan
c. Pembagian kelompok
51
terhindar dari halangan-halangan yang mengganggu proses kegiatan
mewarnai.
e. Kegiatan mewarnai
dasar contohnya seperti anak mewarnai warna langit biru dan apel
contohnya anak mewarnai gambar langit sore hari diberi warna oranye
52
Guru telah menyiapkan bahan ajar yang untuk diperlukan dalam
Kerja Anak) yang berisi gambar yang akan di warnai, pewarna yang akan
doa bersama dan kegiatan mewarnai dimulai dengan teknik blocking dan
gradasi.
RA, yaitu:
53
kalau mewarnainya sesuai dengan keadaan sebenarnya. Anak tidak
bisa diminta untuk mewarnai sesuai dengan keinginan guru nya.
Kreatif dan motorik anak berkembang dari hasil karya anak
sendiri.66
sebuah karya anak dengan menemukan sesuatu hal yang baru. Anak
tidak bisa minta anak untuk mewarnai sesuai dengan keinginan guru. Jadi
kreativitas anak. Hal ini dapat membantu guru dalam memudahkan anak
RA, yaitu:
sebagai berikut:
54
media krayon. Di kelompok B kegiatan mewarnai dilaksanakan
setiap tiga sampai empat kali dalam seminggu.68
saat mewarnai ialah krayon dan pensil warna. Namun yang sering
mewarnai.
68
Wahidah, Wawancara dengan Guru Kelas Kelompok B RA Al-Amin
69
Wahidah.
70
Mustianah, Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Al-Amin
55
Anak sangat menyukai adanya kegiatan mewarnai dengan
berkreasi.
mewarnai tidak hanya dari kerapihan tetapi dari cara anak mewarnai,
71
Wahidah.
56
Kegiatan mewarnai merupakan kegiatan yang sangat di senangi
oleh anak. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu endang selaku
kelompok B, yaitu:
mewarnai.
kelompok B, yaitu:
72
Endang, Wawancara dengan guru RA Al-Amin,17 juli,2023
57
―Menurut saya, anak sudah berkreasi dalam kegiatan mewarnai,
Anak mewarnai gambar berdasarkan imajinasinya sendiri.
Contohnya saat mewarnai gambar apel dengan warna hijau.73
Selanjutnya Ibu Endang selaku wali murid kelompok B,
hasil wawancara dengan Ibu Wahidah, S.Pd.I selaku guru kelas di RA Al-
a. Fasilitas
ruang sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai. Sebagai
mewarnai.
73
Mustianah, Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Al-Amin.
74
Endang, Wawancara dengan wali murid RA AL-Amin.
58
Menurut Ibu Wahidah, S.Pd.I selaku guru kelas, mengungkapkan
bahwa:
sekolah, meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai sangat berperan
mewarnai dinilai sangat efektif. Hal ini dapat membantu guru dalam
59
―Saat anak kurang focus, dalam pembelajaran berlangsung, guru
mulai mendekati, memberikan perhatian, pengertian, memberikan
permainan yang bisa menghasilkan pemahaman anak sehingga
anak bisa fokus dan mengembangkan imajinasinya.77
kreativitas anak kelompok B masih ada kendala yang dihadapi oleh peserta
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika seorang anak tidak memiliki
minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat atau bahkan
77
Wahidah
78
Wahidah
60
Selanjutnya faktor penghambat menurut Ibu Wahidah, S.Pd.I.
sebagai berikut:
terdapat pada minat peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika
seorang anak tidak memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak
tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan
memaksa anak, segala sesuatu yang sifatnya memaksa akan membuat anak
terbebani. Seorang guru harus bisa memahami kondisi anak, ketika anak
Tabel 4.4
79
Wahidah
61
Data Awal Perkembangan Kreativitas Anak Kelompok B RA Al-Amin
IndikatorPencapaian
No Nama Perkembangan Keterangan
1 2 3
1 Kholif MB MB MB MB
2 Naila BSH MB MB MB
3 Ihwa MB BSH BSH BSH
4 Afwa MB MB BSH MB
5 Raden MB BSH MB MB
6 Salim BSH MB MB MB
7 Arkan BSH MB BSH BSH
8 Fifit MB BSH BSH BSH
9 Aslam BSH MB BSH BSH
10 Abidzar BSH MB BSH BSH
11 Aura BSH MB MB MB
12 Merry BSH MB MB MB
13 Nara MB MB MB MB
14 Nandini BSH MB MB MB
15 Atika MB MB BSH MB
16 Uwais BSH BSB BSH BSH
17 Akifa MB BSH BSB BSH
18 Mutia BSB BSH BSH BSH
19 Inaya MB MB MB BSB
20 Aisyah MB BSH MB BSH
Sumber:HasilPrasurveyPerkembanganKreativitasAnakdiRA A l - A m i n
Keterangan Angka:
1. Anak dapat mengungkapkan sesuatu dari hasil pemikiran sendiri
2. Sikap kemandirian
62
Keterangan Huruf:
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dengan skor 50-59
indikator dan mulai konsisten dengan skor 70-79 dengan ciri bintang tiga.
Dari jumlah 20 anak dalam satu kelas terdapat 13 anak yang mulai
senang bertanya, senang mencoba hal-hal baru. Namun pada kelas tersebut
anak kurang berani dalam bertanya dan takut dalam menjawab pertanyaan
yang di ajukan oleh gurunya. Disamping itu anak masih dibantu guru dalam
contoh dari guru, mereka mau mencontoh tetapi tidak mau membuat
C. Pembahasan
63
Pada penelitian mendeskripsikan tentang hasil dari pengolahan dan
analisis data yang diperoleh peneliti maka data yang didapatkan melalui
Pada penelitian ini peneliti mengambil salah satu kelas sebagai sampel yaitu
kegiatan mewarnai dilakukan setiap hari dengan dibagi kelompok. Setiap hari
penerapan kegiatan mewarnai guru memberikan kertas HVS yang sudah ada
gambarnya lalu gambar tersebut diwarnai oleh anak dan anak memberi
mewarnai di buku paket yang sudah disediakan oleh sekolah sesuai dengan
tema. Guru berperan aktif dalam setiap perkembangan anak khususnya dalam
kegiatan mewarnai.
menyiapkan bahan ajar seperti kertas LKA (Lembar Kerja Anak) yang berisi
64
gambar yang akan di warnai, pewarna yang akan digunakan seperti krayon,
mewarnai dimulai dengan teknik blocking dan gradasi. Saat anak mulai
dari hasil pemikirannya sendiri. Seperti mewarnai sesuatu sesuai dengan apa
yang dilihatnya.
diberikan guru nya dengan sendiri. Saat kegiatan mewarnai sebagian besar
anak tidak meniru hasil temannya, walaupun masih ada beberapa anak yang
anak dengan menemukan sesuatu hal yang baru. Anak dikatakan kreatif jika
mewarnainya sesuai dengan keadaan tetapi guru tidak bisa minta anak untuk
mewarnai sesuai dengan keinginan guru. Jadi anak akan mewarnai sesuai
pensil warna dan media pasir. Namun yang sering digunakan saat
65
pembelajaran ialah media krayon. Penggunaan media pasir hanya sebagai
selingan supaya anak tidak jenuh saat mewarnai selalu menggunakan media
dapat memantau kemajuan dan perkembangan anak serta cara guru dalam
memberikan penilaian tidak hanya dari kerapihan tetapi dari cara anak
66
membayangkan berdasarkan pengalaman apa yang mereka lihat. Hal ini dapat
yang baik, dilihat dari cara anak menuangkan imajinasi nya dalam kegaitan
sekolah saja, namun perlu adanya pemberian stimulus di rumah juga oleh
orang tua.
fasilitas sekolah dan prasarana sekolah seperti gedung sekolah, ruang sekolah,
meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai sangat berperan penting dalam
yang digunakan. Dalam hal ini dengan menggunakan media saat proses
dapat membantu guru dalam memudahkan anak untuk lebih cepat memahami
materi ajar karena dinilai lebih efektif dan efisien serta praktis dalam
dengan adanya perhatian sehingga jika anak tidak fokus maka perlu adanya
67
Selain faktor pendukung seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
terdapat juga faktor yang menjadi penghambat, yaitu terdapat pada minat
peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika seorang anak tidak
memiliki minat untuk melakukan sesuatu maka anak tidak bersemangat atau
bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan memaksa anak, segala sesuatu
yang sifatnya memaksa akan membuat anak terbebani. Seorang guru harus
menyenangkan maka minat belajar anak akan tumbuh sehingga anak bisa
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada ialah hak
anak adalah bermain. Orang tua dan guru berperan penting dalan
tepat. Jangan sampai membuat anak merasa terbebani dalam proses belajarnya
sehingga timbul rasa bosan pada anak. Dalam hak bermain anak dapat
68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
maka pada bab ini peneliti akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
dengan teknik blocking dan gradasi dapat memberikan hasil yang baik
meja, kursi, alat tulis dan peralatan mewarnai. Fasilitas belajar yang
Media, dapat membantu guru dalam memudahkan anak untuk lebih cepat
memahami materi ajar karena dinilai lebih efektif dan efisien serta praktis
dengan adanya perhatian sehingga jika anak tidak fokus makaperlu adanya
69
3. Faktor penghambat Penerapan metode mewarnai dalam mengembangkan
peserta didik dan berhenti dalam memaksa anak. Jika seorang anak tidak
atau bahkan tidak mau belajar. Begitu juga dengan memaksa anak, segala
B. Saran
2. Guru masih harus banyak belajar agar menjadi guru yang professional,
70
DAFTAR PUSTAKA
71
Maesaroh, Siti. ―Peranan Metode Pembelajaran terhadap Minat dan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam.‖ Jurnal Kependidikan 1 No 1
(November 2013).
Masganti, Khodijah, dkk. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Teori dan
Praktik). Medan: Perdana Publishing, 2016.
Miranda, Dian. ―Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia
Dini di Kota Pontianak.‖ Jurnal Pembelajaran Prospektif 1, no. 1 (2016).
Moleong, Lexy J. , Metodologi Penulisan Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2009.
Muhammad, As’adi. Deteksi Bakat & Minat Anak Sejak Dini.
Yogyakarta: Garailmu, 2010.
Mulyani, Novi. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media,
2018.
Mulyaningrum, Endang. “Pengembangan Kemampuan Kreativitas Melalui Media
Mewarnai Gambar Pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi I Metuk,
Mojosongo, Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.” Surakarta:
Universitas Surakarta, 2014.
Mulyasa. Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Munandar, Utami. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta: PT Grasindo, 1999.
Murdian, Niluh Sri. Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar Dalam meningkatkan
Motorik Halus Anak Di Kelompok B Tk Jaya Kumara Desa Balinggi Jati
Kecamatan balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Palu: Universitas
Tadulako, 2013.
Mutmainah, Sofie. Wawancara dengan Wali Murid Kelompok B di RA Jauharotul
Mualimin, 23 November 2022.
Nasir, Amin. ―Dinamika Pengembangan Sistem Pendidikan (Kerangka Dasar
Potensi Anak Usia Dini).‖ Thufula 2, no. 2 (2014).
Ninin Dwi lestari, Nusa Putra. Penelitian Kualitatif PAUD,. Jakarta: Rajawali
Pers, 2016.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
ilmiah. Jakarta: Prenada Media Grup, 2013.
Nurhayati. ―Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Dengan
Bereksplorasi Melalui Koran Bekas di TK Aisyiyah Duri.‖ Jurnal Pesona
PAUD 1 No 1 (t.t.).
Permendikbud. Tentang Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Uisa
Dini Nomor 137 Tahun 2014, 2014.
72
Purwanto, Ngalim. Prinsip Prinsip dan Teknis Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, t.t.
Ramadani, Riski. Wawancara dengan guru RA Jauharotul Mualimin, 23
November 2020.
Samiudin. ―Peran Metode untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran.‖ Jurnal Studi
Islam 11 No 2 (Desember 2016).
Sisdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta,
2003.
Solikhin, Nur. Rumahku Madrasahku. Yogyakarta: Laksana, 2018.
Sri Hidayari, Robingatin, Wildan Saugi. ―Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Warna Melalui Kegiatan Mencampur Warna DI TK Kehidupan Elfhaluy
Tenggarong.‖ Yaa Bunayya Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4, no. 1
(Mei 2020).
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.
Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, 2011.
Susilowati, Siti Endang. Mewarnai Gambar Dapat Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi Bergolo
Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2015.
Tilong, Adi D. 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan Dan Kiri Anak.
Yogyakarta: Laksana, 2016.
Utama, Dwija. ―Jurnal Pendidikan Dwija Utama.‖ Jurnal pendidikan, Agustus
2018.
Widyastuti, Andini. Seabrek Kesalahn Guru PAUD Yang Sering Diremehkan.
Yogyakarta: Diva Press, 2016.
Yuli Wulandana, H. Nindia. Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Kaukaba, 2015.
Zuhairi, et.al. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa IAIN Metro, 2018.
73