PROPOSAL
Oleh:
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Nilai Agama Dan Moral
Anak Usia 5-6 Tahun Kurikulum 2013...........................................................3
2. Desain Penelitian............................................................................................25
3. Populasi Penelitian..........................................................................................26
4. Sampel Penelitian...........................................................................................26
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pengaruh Penerapan Media
Interaktif Terhadap Kemampuan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun
di Tk Aba Aisyah air bayang pasaman barat..................................................27
6. Skala Penilaian Dengan Rubrik Panduan Instrumen .....................................28
7. Lembar Observasi Penerapan Media Interaktif Terhadap
Kemampuan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun
Di TK ABA Aisyiah Air Bayang...................................................................28
ii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. Kerangka Berpikir.........................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
emosi mereka. Sifat egosentrisme biasanya muncul pada kehendak anak yang
mesti terwujud.
sebagai generasi unggul, karena potensi anak tidak akan tumbuh dengan
lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam
dikaitkan dengan kemampuan para orang tua dan pendidik dalam hal
memahami anak sebagai individu yang unik, di mana setiap anak dilihat
sebagai individu yang memiliki potensi-potensi yang berbeda satu sama lain.
2
dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
bertakwa.”
Dunia anak adalah dunia bermain. Oleh karena itu, maka wajar saja
belajarnya. Tetapi sebenarnya dari bermain itulah mereka belajar. Jangan kita
paksakan apa yang ada dalam kepala kita kepada mereka secara frontal.
Karena mereka masih anak-anak, maka kita juga harus mendekati mereka
anak.
3
B2:
1. Anak belum bisa memiliki sikap menghargai kepemilikan orang lain atau
congklak: Terlihat pada saat kegiatan anak mengambil biji congklak teman
2. Anak belum bisa memiliki sikap menghargai kepemilikan orang lain atau
tangga: Terlihat pada saat kegiatan melemparkan dadu di mana anak tidak
STTPA INDIKATOR
Melakukan permainan menghargai kepemilikan orang lain
tradisional congklak sesuai atau mengembalikan benda yang bukan
dengan tata cara bermain haknya
haknya. Pada kelas B1 memiliki 9 orang anak dengan persentase (60%) belum
sesuai harapan, 2 orang anak dengan persentase (13,3%) berkembang sangat baik.
dikenal masyarakat. Permainan congklak pada zaman dahulu terbuat dari kayu
berbentuk segi empat memanjang yang diukir indah serta dilubangi kanan-kiri
sebanyak tujuh lubang dan berlanjut sehingga akan dihentikan jika sesuai
terpuji yang ada dalam diri anak misalnya pada saat kegiatan dalam bermain
yaitu anak dilatih untuk memiliki sikap jujur pada saat bermain congklak
bahwa di dalam bermain anak tidak boleh mengambil biji congklak punya
temannya yang lain dan tentunya pada saat bermain anak harus sabar
anak:
jujur dalam bermain di mana anak tidak boleh mengambil biji congklak milik
lubang yang ada didepannya. Jika pemain tidak sabar dan tidak teliti maka
5
permainan tidak akan berjalan dengan baik dan pemain yang tidak bermain
permainan dilakukan.
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain
haknya.
D. Tujuan Penelitian
akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang
anak.
melatih kedisiplinan.
haknya.
E. Manfaat Penelitian
7
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
3. Bagi Siswa
congklak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Anak usia dini adalah usia dini lahir sampai enam tahun
karakter dan kepribadian seorang anak. Usia itu sebagai usia penting
telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan arti penting
dini atau “early childhood” merupakan anak yang berada pada usia nol
anak.
9
potensi bawaan seorang anak seperti daya piker emosi dan spiritual
tua dan guru, serta pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan dan
a) Fungsi adaptasi
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi pengembangan
11
d) Fungsi bermain
pengetahuannya sendiri.
e) Fungsi ekonomik
selanjutnya.
lingkungannya.
12
kata hamida yang berarti “dipuji”. Akhlak terpuji disebut pula dengan
akhlak terpuji:
ketundukan kepada Allah SWT, lalu turun taufik dari Allah SWT, ia
5) Menurut Ibnu Hazm, pangkal akhlak terpuji ada empat, yaitu adil,
akhlak terpuji adalah perangai dan ucapan yang baik serta merupakan
Qur’an dan al-Hadits. Ini tentunya seiring dengan konsep baik dan
diantara akhlak terpuji adalah bergaul secara baik dan berbuat baik
dimiliki seperti:
manusia agar berbuat baik, akan tetapi ia tidak selalu berhasil kalau
mencari rezki bukanlah sekedar untuk mengisi perut bagi diri dan
ialah supaya kuat beribadah dan beramal, ibadah itulah dia dapat
yaitu dapat membedakan antara amal yang baik dan bururk. 2) untuk
buruk.
tiga unsur tersebut yaitu insan yang diridhoi Allah, dan orang yang
yang bersifat personal. Jangkauan yang lebih luas adalah efek dari
terdokumentasi.
bagi sebuah budaya lokal sehingga dapat menjadi local wisdom bagi sebuah
ditekankan oleh Tzeng & Huang (2010) yang meneliti permainan engklek
dari satu orang. Menurut Darmamulya (2008) nilai sosial yang terkandung
bermain.
dari satu orang. Tahapan usia yang sesuai untuk memainkan permainan ini
permainan anak-anak yang dulu pernah kita mainkan. Ada petak umpet,
Jawa permainan ini dikenal dengan congklak, dakon atau dakonan dan
anak.
d. Permainan Congklak
menyenangkan anak, juga sangat baik untuk melatih anak berhitung atau
eritmetika dan menganalisis. Kedua anak ini saling menjadi lawan tanding
orang anak saja. Permainan ini mempergunakan papan congklak dan biji
congklak (bisa cangkang siput kecil, batu, biji sawo dan sebagai). Papan
congklak terdiri dari dua buah lubang besar (lumbung) di kedua ujung
papan dan lubang kecil sebanyak enam pasang berbaris di antara kedua
lubang lumbung.
adalah permainan ini tidak hanya untuk perempuan tetapi untuk anak laki-
laki juga bisa bermain congklak dan permainan congklak ini juga dapat
melatih akhlak terpuji yang ada dalam diri anak misalnya memiliki
berikut:
tidak teliti maka permainan tidak akan berjalan dengan baik dan
2) Belajar berhitung
biji dalam setiap lubang, sehingga tidak terasa anak belajar berhitung
2) Pada kedua ujung yang 14 tadi serta 98 buah batu kecil-kecil atau
dikosongkan.
4) Permainan ini ada dua cara yang dilakukan untuk menentukan siapa
5) Untuk itu sebelum main dimulai dibuat kata sepakat diantara dua
buahnya mati.
21
maka buah yang ada pada lobang yang sejajar dengan tempat buah
B. Kerangka Berfikir
Anak usia 5-6 tahun adalah anak yag berada dalam proses
selanjutnya. Untuk itu, peneliti merasa kemampuan anak sangat penting untuk
pada saat anak melakukan kegiatan ini di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
permainan tradisional congklak terhadap akhlak terpuji anak usia 5-6 tahun di
TK AISYIYAH 31 Padang.
22
Akhlak Terpuji
Selanjutnya dilakukan:
Pre-test Pre-test
Hasil Hasil
Uji-t
C. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
hingga selesai.
B. DesainjPenelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas yang dibagi menjadi dua
soal pre-tes tyang sama. Pada kelas eksperimen akan diberi permainan
tradisional congklak dan pada kelas kontrol akan di berikan permainan ular
sama yaitu permainan congklak dan ular tangga. Adapun secara singkat
Tabel 2. DesainjPenelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Kontrol Y1 X1 Y2
Eksperimen Y1 X2 Y2
Keterangan:
1. KelasjKontrol : Pengaruh permainan tradisional ular tangga pada kelas
kontrol dalam meningkat akhlak terpuji anak usia 5-6 tahun
2. KelasjEksperimen : Pengaruh permainan tradisional congklak pada kelas
eksperimen dalam meningkatkan akhlak terpuji anak usia 5-6 tahun
3. Y1 : Tes awal (praktek) yang diberikan pada kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol
4. X1 : Perlakuanjpada kelas kontroljyaitu permainan tradisional ular tangga
5. X2 : Perlakuanjpada kelas eksperimenjyaitu permainan tradisional
congklak
6. Y2 : Tes akhir yangjdiberikan padajkelas eksperimenjdan kelas Kontrol
C. PopulasijdanSampel
1. Populasij
ditarik kesimpulannya.
anak 15 orang.
26
Tabel 3.PopulasijPenelitian
Kelasj JumlahPeserta Didik
Kelompok A 12
Kelompok B1 15
Kelompok B2 15
Jumlahj 42
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2014: 81) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi adapun sampel
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk di pilih
kontrol.
Tabel 4. SampeljPenelitian
moral dan agama ini indikator nya adalah menghargai kepemilikan orang
langkah yang paling utama dalam peneitian, karena tujuan utama dari
berikut:
1. Observasi
secara sistematis, tentang apa yang diamati kapan dan dimana tempatnya.
2. Dokumentasi
kegiatan pembelajaran.
30
F. TekhnikjAnalisis Data
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Pada
penelitian ini setelah data yang diperlukan diperoleh maka dilanjutkan dengan
penelitian ini adalah melihat perbedaan dua rata-rata nilai, sehingga dilakukan
dengan uji T. (t-test) Namun sebelum itu terlebih dahulu melakukan uji
1. Uji Normalitas
normal atau tidak. Untuk menguji digunakan uji Liliefors dengan melihat
2. Uji Homogenitas
bantuan program spss versi 21. Untuk uji humogenesis uji levene. Dengan
criteria jika nilai signifikan (sig) levene>0,05 maka data homogen dan
sebaliknya.
3. Uji Hipotesis
a. Hipotesis Umum:
31 padang.
b. Hipotesis Khusus:
31 Padang
31 Padang
penulis menggunakan alat bantu spss versi 21 uji-t. (Sugiyono 2020: 210)
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
terpuji anak
2. Tahap Pelaksanaan
tangga.
3. Tahap Penyelesaian
e. Melakukan uji-t.
Bandung:Alfabeta