Oleh
SITI ROHMAH
1731511012
PROGRAM STUDI
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG..................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................. 4
C. BATASAN MASALAH.................................................................. 5
D. TUJUAN PENELITIAN.................................................................. 5
E. MANFAAT PENELITIAN.............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 6
A. KAJIAN TEORI............................................................................... 6
B. KERANGKA BERPIKIR................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 23
A. METODE PENELITIAN................................................................. 23
B. DESAIN PENELITIAN................................................................... 24
C. DEFINISI OPERASIOANAL......................................................... 24
D. WAKTU DAN TEMPAT................................................................ 25
E. SUBJEK PENELITIAN................................................................... 25
F. INSTRUMEN PENELITIAN.......................................................... 26
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA................................................ 27
H. TEKNIK ANALISA DATA............................................................ 28
I. PROSEDUR PENELITIAN............................................................. 30
J. ALUR PENELITIAN....................................................................... 31
K. JADWAL PENELITIAN................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 32
ii
BAB1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia dini merupakan usia yang sangat menentukan dalam bentuk
karakter dan keperibadianya.Pada rentan usia nol sampai enam tahun anak sering
di disebut dengan masa golden age atau masa keemasan baik fisik ataupun
psikologi.Pada masa ini otak anak berkembang sangat pesat sepanjang
hidupnya,hal ini berlangsung pada saat anak berada dalam kandungan sampai
dengan usia enam tahun.Masa –masa ini paling menentukan untuk perkembangan
anak,oleh karena itu di butuhkan stimulasi-stimulasi yang tepat untuk
meningkatkan perkembangan fisik maupun psikologinya. Menurut Wulandari dkk
(2016: 48) usia 0-6 tahun adalah usia yang sangat menentukan dalam membentuk
karaktrer baik sikap,prilaku dan keperibadian seorang anak di masa depan.Masa
balita juga sebagai masa emas bagi orangtuanya untuk mengembangkan potensi
anak secara optimal,pada masa balita hampir semua sel-sel otak berkembnag
peseat,tidak ada orang yang paling berarti dalam kehidupan balita selain dari
orangtuanya yang dapat memenuhi pertumbuhan dan perkembangannya.
1
Kebudayaan Republilk Indonesia No.137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu : pekembangan nilai agama dan moral, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.
Dalam pendapat agama Islam pendidikan merupakan hal yang wajib bagi
setiap orang unutuk mendaptkan ilmu dan pengetahuan yang luas sebagi upaya
meningkatkan derajat di masa yang akan datang, pendidikan usia dini telah
banyak dikemukakan oleh beberapa ahli tokoh islam seperti Ibn Sinan, Hasyim
Asyarie dan Ahmad Dahlan( febri Dwi Fitria Ningrum 2019) dengan dua
pendapat,menurut tokoh di atas masa uisa dini merupakan masa stimulasi dimana
dalam masa ini merupakan masa yang sangat utama dan unik meletakan
pendidikan sebagai pondasi bagi seseorang dimasa dewasa.masa usia dini
merupakan masa yang paling tepat untuk menanamkan dasar-dasar perkembangan
yaitu enam aspek perkembangan agama dan moral, sosial emosional, fisik
motorik, kognitif, bahasa dan seni.
Tujuan pendidikan anak usia dini adalah untuk menumbuhkan,
mengarahkan, membina dan membimbing anak dalam potensi kecerdasan yang
dimiliki anak,seperti kecerdasan intelektual, spiritual, kinestetis, sosial, etika dan
estetika, seperti yang tercantum dalam QS.An-Nahl Ayat 16: 78 :
َ َر َوٱَأۡلِۡٔف َدةK ص
َ ٰ مۡ َع َوٱَأۡل ۡبK ٱلس َ K ٗۡٔيا َو َج َعK ونَ َشKKون ُأ َّم ٰهَتِ ُكمۡ اَل ت َۡعلَ ُمK
َّ ل لَ ُك ُمK ِ Kُ َر َج ُكم ِّم ۢن بُطKَوٱهَّلل ُ َأ ۡخ
َلَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡش ُكرُون
Artiya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Allah memberimu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (QS.An-Nahl :78)
Dalam ayat ini di artikan,bawasanya anak di lahirkan tanpa mengetahui sesuatu
apapun kemudian allah memberikan pendengaran,penglihatan dan hati,kemudian
orangtua memberikan stimulasi untuk menigkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya melalui pendidikan ayitu dengan cara menyekolahkan anak-
anaknya di sekolah formal atupun nonformal yang akan di bimbing dan di beri
pengetahuan oleh guru sehingga anak sedikit demi sedikit akan mendapatkan ilmu
pengetahuan yang akan bermanfaat untuk bekal di masa kehidupan mendatang.
2
Salah satu aspek perkembangan yang harus di kembangkan adalah
kognitif, suatu peroses berpikir yaitu berupa kemampuan untuk
menghubungkan,menilai dan mempertimbangkan sesuatu.P erkembangan
kognitiif pada umumnya memiliki fase (tahapan) yang sama yaitu melalui empat
tahapan sensori motor, praoprasional, konkret operasional dan formal
operasional.Dari tahapan-tahapan di atas pendidikan dapat memberikan stimulasi
yang tepat dan sesuai agar tidak berakibat patal pada anak,karena anak tidak
mampu berpikir seperti orang dewasa pada umumnya,anak TK/PAUD berada
dalam tahapan praoprasional anak di berikan pengalaman konkret yang secara
langsung di terima oleh anak.Anak tidak dapat menerima materi atau konsep yang
sifatnya menghafal karena anak akan menjadi terbebani, bosan dan verbalismenya
belum cukup mampu.
Ruang lingkup perkembangan kognitif yang harus di kembnagkan yaitu
berpikir simbolik,karena anak mulai menggunakan smbol-simbol ketika mereka
mempelajari suatu objek atau tindakan untuk mempersentasikan sesuatu.Menurut
diana (2015, 325) kemampuan berpikir simbolik merupakan bagian dari
perkembangan kognitif. Fungsi simbolik adalah tahapan pertama pemikiran
praoprasional pada anak uisa dini,pada tahapan ini anak mengembangkan
kemampuan untuk membayangkan secara mental untuk objek yang tidak
ada.Menurut Iriyani (2016:207) Fungsi simbolik merupakan kemampuan individu
menggunakan representasi mental atau menggunakan simbol-simbol seperti kata-
kata ,angka dan gambar.
Anak yang sedang belajar angka dimulai dari benda-benda yang nyata
sebelum anak mengenal angka,anak dapat belajar dengan tahapan enaktif yaitu
dengna benda konkret ikonik dengna gambar dan simbolik dengna kata-kata atau
simbol.Berdasarkan teori tersebut maka seharusnya dalam peroses pembelajaran
berhitung,pendidik menenalkanpem belajaran secara langsung atau
konkret.Dinyatakan dalam permendiknas No 137 Tahun 2014 anak usia 4-5 tahun
atau kelompok A sudah mampu mengetahui konsep banyak dan
sedikit,membilang banyak benda maupun mengenal konsep bilangna ,mengenal
lambang bilangan dan mengenal lambang huruf.dalam mengenalkan konsep
3
bilangan dan lambang bilangan tentunya memerlukan pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan agar anak dapat termotivasi untuk mengikuti pembelajar.
Media pembelajaran sangat di perlukan dalam peningkatan belajar
mengajar,dalam peroses belajar mengajar metode dan media pembelajaran adalah
dua unsur yang saling berkaitan.Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian
pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar,selain itu media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anaksehingga dapat menimbulkan motivasi
belajar,interaksi langsung dengan guru,masyarakat,lingkungannya serta
keterbatasan indera,ruang dan waktu.
Berdasarkan hasil observasi awal di PAUD TP.Harapan Insani Surade
ternyata sudah menggunakan metode bermain tebak angka bergambar selama
ini,untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam kemampuan berpikir
simbolik.Terdapat 19 orang anak di PAUD TP.Harapan Insani dan kemmapuan
berpikir simbolik anak berkembang sangat baik.Karena metode yang digunakan
adalah metode bermain,dengan metode bermain tebak angka bergambar
kebutuhan anak akan terpenuhi dalam lingkunnya.Maka dari itu peneliti tertarik
untuk melakuakan penelitian di PAUD TP.Harapan Insani surade.Karena kegitan
bermain tebak angka bergambar merupakan metode yang menarik dan mudah di
buat oleh guru,dengan deberikannya metode bermain tebak angka bergambar
dapat merangsang dan memudahkan anak dalam membilang banyak benda 1-
10,mengenal kosep bilangan,mengenal lambangn bilangan,mengnal lambang
huruf.
Perkembangan koginitif adalah salah satu perkembangan yang harus di
kembangangkan terutama dalam kemampuan berpikir simbolik.Karena
kemampuadn berpikir simbolik merupakan pengetahuan awal bagi kemampuan
matematika anak agar anak memiliki kesiapan dalam menghadapi pendidikan
selanjutnya.Melihat hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
di PAUD TP.Harapan Insani dengna judul.
“STIMULASI KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK MELALUI
BERMAIN TEBAK ANGKA BERGAMBAR”
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang
di ambil sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan bermain tebak angka bergambar untuk
menstimulasi kemampuan berpikir berfikir simbolik anak di PAUD
TP.Harapan Insani Surade ?
2. Bagaimana kemampuan berfikir simbolik anak di PAUD TP.Harapan Insani
Surade ?
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti membatasi masalahnya
menjadi, “Stimulasi Kemampuan Berfikir Simbolik Melalui Bermain Tebak
Angka Bergamabar di PAUD TP.Harapan Insani Surade pada Anak kelompok A
usia 4-5 Tahun”
D. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah maka tujuan masalah
yang dapat diambil adalah
1. Untuk mengetahui bagimanana stimulasi kemampuan berpikir melalui
bermain tebak angka bergambar di PAUD TP.Harapan Insani Surade
E. MANFAAT PENELITIAN
5
Peneliti berharap dapat mengetahui cara menstimulasi kemampuan anak
dalam mengenal angka, dan menjadi ilmu bagi penelitian yang lain sebagai
upaya yang lebih baik.
6
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Anak Usia Dini
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentan pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia.Masa ini
ditandai dengan berbagai periode penting yang fundemental dalam kehidupan
anak selanjutnya sampai akhri perkembangannya. Salah satu periode yang
menjadi salah satu ciri masa anak usia dini adalah periode keemasan,
perkembangan pada masa keemasan yaitu masa semua potensi anak berkembang
sangat cepat, masa anak usia dini adalah masa eksplorasi, masa identifikasi,
imitasi, masa peka, masa bermain dan masa membangkang tahap awal, tetapi di
sisi lain anak usia dini berada di masa kritis, yaitu masa keemasan anak tidak akan
bisa di ulang kembali pada masa-masa berikutnya.Jika potensinya tidak
terstimulasi pada masa dini maka akan terhambat pada tahap perkembangan
berikutnya.
Setiap anak di lahirkan dengan potensi yang merupakan kemampuan
(inherenet component of ability) yang berbeda-beda akan terwujud dengan
interaksi yang dinamis antara keunikan individu anak dengan pengaruh
lingkungan.Berbagai kemampuan akan teraktualisasikan dari berfungsi otak kita,
fungsi otak adalah hasil dari genetik dan pengaruh lingkungannya.Menurut
Wulandari dkk (2016: 48) usia 0-6 tahun adalah usia yang sangat menentukan
dalam membentuk karaktrer baik sikap,,prilaku,dan keperibadian seorang anak di
masa depan.masa balita juga sebagai masa emas bagi orangtuanya untuk
mengembangkan potensi anak secara optimal.pada masa balita hampir semua sel-
sel otak berkembnag peseat.Menurut Nurmaliana,(2016) usia dini merupakan
usia emas,masa ketika anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
8
pesat.Pada masa ini anak paling pekat dan potensial untuk mempelajari sesuatu
rasa ingin tahu anak sangat besar.
3.Perkembangan Kogitif
a. Pengertian Kognitif
9
Perkembangan kognitif adalah kemampuan anak yang mampu bereksplorasi
dalam lingkungan karena bertambahnya pengendalian koordinasi dan pengendaian
motorik,oleh karena itu kemampuan perkembangan kognitif anak berkembang
sangat pesat,menjadikan anak lebih imajinatif dan kreatif. Perkembangan berfikir
seperti belajar hal-hal yang baru,belajar mengenal benda-benda dan orang di
sekitarnya,untuk memperoleh pengalaman yang baru.perkembangan kognitif
mulai aktif sejak dari ia lahir dan sepanjang pertumbuhannya. Untuk itu orang tua
dan pendidik harus membekalinya dengan mengeksplor perkembangannya agar
anak mengetahui keadaan dalam lingkungan sekitarnya melalui panca
indera,sehingga dapat memiliki kemampuan berfikir secara logis dan dapat
memecahkan masalah yang akan di hadapinya untuk bekal di masa selanjutnya.
Menurut William dan piaget (dalam febri dwi fitria ningrum,2018)
perkembangan kognitif adalah bagaimana cara individu
bertingkahlaku ,bertindak,yaitu cepat atau lambatnya dalam menghadapi suatu
masalah yang akan di hadapinya.untuk itu perkembangan kognitif iayalah cara
berpikir lancra,luwes,berpikir orisnil,berpikir terperinci (elaborasi) piaget
meyakini bahwa anak-anak merupakan pondasi pembangunan kecerdasan lam
menerima aktif dalam menerima pengalaman yang baru,pada konsep
perkembangan kognitif yang menjadi nilai utama adalah anak mampu berpikir
secara logis,berpikir secara kritis dan dapat memecahkan masalah yang di
hadapinya.adapun tahapan perkembangan kogniti anak menurut piaget yaitu:
Tabel 2.1
N Tahapan perkembangan kognitif Usia perkembangan
O kognitif
1 Sensory-motor (sensori-motor) 0 sampai 2 tahun
2 Praoperastional (praoperasional) 2 sampai 7 tahun
3 Concrete-oprational (konkret operasinal) 7 sampai 11 tahun
4 Formal operational (form operasional ) 11 sampai 12 tahun
Perkembangan Kognitif Anak Menurut Teori Piaget
10
Allena (2010: 29) menyatakan bahwa “perkembangna kognitif yaitu
perluasan dari kemampuan mental atau intelektual anak,peroses kognitif
mencakup kemampuan kegiatan mental anak adalah
menemukan,memilah,mengelompokan dan mengingat”.,(Mufarizuddin
dkk,2018 ) pemberian stimulasi aspek perkembangan kogniitif merpakan tugas
dari pendidikan di lembaga PAUD.Memberikan stimulasi kognitif yaitu
merupakan bagian dari usaha mencerdaskan.Metode stimulasi kognitif merupakan
bagian dari strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan optimalisasi fungsi
kognitif anak.sedangkan tujuan perkembangan kemampuan konitif diarahkan
pada kemampuan (1) auditori yaitu kemampuan yang berhubungan dengan bunyi
atau indra penndengaran (2)visual yaitu yang berhubungan dengan penglihatan
dan persepsi dengan lingkungan (3) taktil yaitu kemampuan yang berkaitan
dengan indra peraba (4) kinestetik yaitu keterampilan dalam kemampuangerakan
motorik halus dan motorik kasar(5)aritmatika yaitu kemampuan dalam berhitung
(6) geometrik yaitu kemampuan yang berhubungan dengan bentuk,warna dan
ukuran (7) sains yaitu permulaan adalah kemampuan saintific dan pemecahan
masalah secara sederhana.(Nuraini:2015)
11
Tabel 2.2
Ruanglingkup perkembangan kognitif indikator
1. mengenal benda berdasarkan
fungsinya
2. menggunakan benda sebagai
permainan simbolik
3. mengenal konsep sederhana
dalam kehidupan sehari-hari
4. mengetahui konsepbanyak dan
Belajar dan pemecahan masalah sedikit
5. mengkreasikan sesuatu dengan
idenya sendiri yang terkait
dengan berbagai pemecahan
masalah
6. mengenal pola kegiatan dan
pentingnya waktu
7. mengamati benda dan gejala
dengan rasa ingin tahu
8. memahami posisi/kedudukan
dalam keluarga,ruang,
lingkungan sosial
12
1. mengklasifikasikan benda
berdasarkan
fungsinya,bentuk,warna dan
ukuran
2. mengenal gejala sebab akibat
yang terkait dengan dirinya
3. mengklasifikasikan benda
Berfikir logis kedalam kelompok yang sama
atau kelompok yang sejenis
atau kelompok yang
berpasangan dengan dua variasi
4. mengenal pola ( misal,AB-AB
dan ABC-ABC
5. mengurutkan benda
berdasarkan seriasi ukuran atau
warna
1. Membilang banyak benda satu
sampai sepulih
Berfikir simbolik 2. Mengenal konsep bilangan
3. Mengenal lambang bilangan
4. Mengenal lambang huruf
13
Ranglingkup perkembangan kognitif untuk anak usia 4-5 tahun terbagi
menjadi tiga yaitu belajar dan memecahkan masalah,berfikir logis serta berfikir
simbolik. Kemampuan berfikir simbolik untuk anak usia 4-5 tahun yaitu anak
mampu untuk membilang banyak benda 1-10,mengenal konsep bilangan dan
mengenal lambang bilangan,sementara dalam PERMENDIKBUD Nomor 147
Tahun 2014 tercantum indikator berfikir simbolik yang menyatakan bawa anak
mampu menghubungkan benda-benda konkret dengan lambang 1-10.Menurut
Iriana (2016: 207) funsi simbolik merupakan kemampuan individu untuk
menggunakan representasi mental atau simbol-simbol seperti kata-kata ,angka dan
gambar.
kognitif Indikator
1. menunjuk lambang bilangan 1-10
Berpikir simbolik 2. memasangkan/menghubungkan lambang
bilangan dengan benda benda 1-10
3. mengenalkan bilangan dan lambang
bilangan
Tabel 2.3
14
salah satunya adalah perkembangan kognitif.Aspek perkembangan kognitif yang
seharusnya di miliki oleh anak khususnya dalam bidang matematika yaitu
mengenal bilangan dan lambang bilangan dari 1-10 (mengenal konsep bilangan
dengan benda-benda ) dan menghubungkan konsep bilangan dengan lambang
bilangan (anak tidak di suruh menulis ) sejalan dengna permendikbud RI Nomoer
137 tahn 2014 tentang standar pendidikan anak usia dini,yaitu anak mampu
membilang banyak benda 1-10,mengenal konsep bilangan.
15
Sebagimana yang di kemukakan oleh Wiliam Banet, bahwa
kesejahteraan pisikis, fisik, tergantung pada kesejahteraan keluarganya
karena keluarga adalah faktor yang utama dalam pembentukan
kepribadian anak. Jika orangtua gagal dalam kesejahteraan tersebut
maka akan berdampak ketika melai dewasa.
4. Sekolah
Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolahpun sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu sekolah
merupakan pendidikan formal yang di berikan tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak tak terkecuali perkembangan
kognitif anak.
16
adalah suatu faktor eksternal yang penting dalam menentukan kecerdaskan
seorang anak yaitu kualitas asupan gizi,polas asuh yang tepat dan kasihsayang.
Berdasarkan definisi di atas menurut para ahli dapat di simpukan oleh
peneliti bahwa stimulasi adalah upaya untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan anak agar berkembang secara optimal, dimana dapat dilakukan
oleh orangtua dengan cara bermain dan memberikan kasih sayang dengan
sewajarnya tanpa pemaksaan yang dilakukan semenjak seseorang lahir sampai
dengan seterusnya bahkan semenjak dalam kandungan. Faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi kecerdasan anak adalah kualitas asupan gizi dan pola asuh
serta kasih sayang yang tepat terhadap anak..
6.Media Belajar
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu benda yang dipergunakan oleh seorang
guru ketika mengajar di kelas.media pembelajran berpern sebagai alat yang
mempermudah guru ketika menyampaikan materi kegiatan belajr. Media
pembelajaran yang dikemukakan oleh Degeng maksudnya adalah sebuah
komponen dan strategi penyampaian pesan yang akan di sampaikan kepada
pembelajar, orang, alat atau bahan. Media yang mencakup semua sumber yang di
perlukan sebagai sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan
peserta didik. Media memegang peran penting,dengan mengunakan media maka
akan meningkatkan kualitas kemampuan dan perkembangan anak.
Menurut Hamidjojo dalam Latuheru media merupakan suatu bentuk
perantara yang digunakan oleh seseorang untuk menyampaikan atau menyebar
ide, gagasan atu pendapat yang akan disampaikan kepada penerima yang akan di
tuju. Rudi Beretdz mengklasifikasikan sesuai dengan yang dikutip oleh Ariep S.
Sadiman dalam (Febri Dwi Fitria ningrum 2019) bahwa media adalah berbagai
komponen dalam lingkungan belajar siswa yang dapat merangsang (memotivasi)
untuk lebih meningkatkan belajar.
Menurut Santoso S. Hamijaya dalam bukunya Ahmad Rohani menyebutkan
media adalah semua bentuk perantara yang di pakai orang, pemyebar ide,
17
sehingga ide atau wawasan itu sampai kepada penerima. Media merupakan segala
sesuatu yang dapat di indera yang berfungsi sebagai perantara atau satrana atau
saran komunikasi untuk belajar mengajar. Menurut Badru Zaman telah banyak
hasil yang meneunjukan pentingnya media pembeljaran di antarnya penelitian
yang menunjukan bahwa rata-rata jumlah yang di peroleh seseorang pada
umumnya melalui indera penglihatan visual.dengan demikian pada umumnya
penggunaan media akan mengoptimalkan peroses pembelajaran TK/PAUD salah
satu media yang dapat di gunakan dalam media pembelajaran untuk mengenalkan
konsep bilangan di TK/PAUD yaitu media kartu angka bergambr.Gardner
mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai kemampuan penalaran
ilmiah,perhitungan secara matematis, berfikir logis, penalaran induktif/deduktif
dan ketajaman pola-pola abstrak, serta hubungan-hubungan. Kecerdasan ini juga
bisa di artikan sebagai penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kebutuhan
matematika sebagai solusinya,
Supriyadi mengemukakan bahwa media kartu angka bergambar merupakan
media tiga dimensi berupa gambar dan simbol bilangan (angka) yang terbuat dari
kertas karton dan sejenisnya. Plastik yangberukuran 4x4 cm, kartu ini
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Menurut Takdirotun angka
atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang
terdiri dari angka-angka. Media menurut ciri utama media menjadi 3 unsur
suara,visual dan gerak.dengan menganalisa media melalui bentuk dan cara
penyajiannya, Idiana (2011: 56) mengklasifikasikan media belajar sebagai berikut:
1) Grafik, bahan cetak dan gambar diam
2) Media proyeksi diam
3) Media audio
4) Media televisi
5) Multi media
18
kepada peseta didiknya. Sesuai dengan penjelasan Nunun Mahnun, fungsi
stimulasi yang melekat pada media danpat dimanfaatkan guru untuk membuat
proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Kondisi ini
dapat terjadi jika media yang di tampilkan oleh guru sesuatu yang baru dan belum
pernah di ketahui oleh siswa baik tampilan fisik maupun non-fisik. Sedangkan
menurut Humalik tujuan adanya media pembelajaran adalah sebagi berikut :
1) Mempermudah pemahaman anak dengan materi yang di sampaikan
oleh guru
2) Sebagai alat peraga yang memberikan pengertian secara abstrk ke
pengertian yang konkre dan lebih jelas,
3) Mengatasi ketebatasan ruang,waktu dan daya indra manusia
4) Penggunaan media yang tepat akan dapat mengatasi sifat pasif pada
anak.
19
a. Pengertian kartu angka bergambar
Kartu angka bergambar merupakan media yang digunakan untuk
mengenalkan angka kepada anak usia dini. Penyajian dalam mengenalkan angka
bergambar secara dragmatis dengan menggunakan lambang-lambang visual
untuk mendapatkan informasi. Media gambar sangat berpengaruh penting dalam
proses belajar, media gambar dapat memperlancar pemahaman dan menguatkan
ingatan, gambar dapat pula menumbuhkan minat anak dan menghubungkan
dengan sisi materi pelajaran dengan dunia nyata agar menjadi efektif, sebaiknya
gambar di buat dengan konteks yang bermakna dan anak harus berinteraksi
langsung untuk meyakinkan terjadinya peroses informasi.
Supriyadi mengemukakan bahwa media kartu angka bergambar merupakan
mdia tiga dimensi berupa gambar dan simbol bilangan (angka) yang terbuat dari
kertas karton dan sejenisnya. pelastik yangberukuran 4x4 cm, kartu ini
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Menurut Takdirotun angka
atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang
terdiri dari angka-angka. Kartu angka adalah gambar yang di gunakan gambar
kepada selembar karton berbentuk kartu yang cukup besar kartu-kartu tersebut
memuat angk-angka yang di tulis biasanya beserta gambar.kartu angka bisa
berbetuk, persegi panajng, bujur sangkar dan kotak, lingkaran yang di sertai angka
dan gambar.
Menurut Arsyad (2011:91) (dalam Trifena Yatini dkk 2013) mengatakan
bahwa bentuk gambar dapat berupa: gambar representasi lukisan atau foto yang
menunjukan bagaimana tampakanya suatu benda, diagram yang melukiskan
hubungan konsep-konsep, organisasi,dan struktur isi materi, peta yang
menunjukan hubungan-hubungan ruangan antara penyajian
gambar/kecenderungan seperangkat angka atau gambar.
b. Fungsi dan manfaat gambar
Fungsi dan manfaat media adalah sebagia berikut:
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan
pengajar bagi guru
2) Memberikan pengalaman lebih nyata ( abstrak menjadi konkret )
20
3) Menarik pehatian siswa lebihh besar
4) Semua indera anak dapat di aktifkan
5) Lebih menarik perhatian dan minat anak dalam belajar
6) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
21
Adapun manfaat media gambar dalam peroses intruksional adalah
penyampaian dan pennjelasan mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya
dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa verbal tetapi dapat memberi
kesan .Menurut cepi Riyana (2012) keunggulan kartu angka bergambar yaitu: (1)
dapat merangsang anak lebih cepat untuk mengenal angka(2) membuat minat
anak semakin menguat dalam menguasi konsep bilangan (3) merangsang
kecerdasan dan ingatan anak (4) mampu mengembangkan kemampuan kognitif
(5) memiliki konsep berhitung dengan baik (6) anak akan lebih mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya (7) anak belajar mengenal urutan bilangan dan
pemahaman konsep penambahan dan pengurangan dengan baik dengan
menggunakan benda dan gambar
c.Cara Bermain Kartu Angka Bergambar
Cara bermain tebak angka harus dilakukan dengan persiapan yang matang
karena keberhasilan permainan akan berhasil tergantung kesiapan guru mengatur
atau menyususn permainan.
1) Guru menyiapkan kartu angka bergambar sesuai tema
2) Guru menjelaskan permainan dan aturan yang akan di mainkan
3) Anak di bagi beberapa kelompok
4) Guru menunjukan kartu angka bergambar
5) Anak menebak gamabar
6) Guru membalikan gambar sesuai dengan angka yang ada di sisi lain
kartu
7) Anak mengurutkan angka 1-10
8) Anak menghubungkan angka dengan gambar
9) Anak di minta menyebutkan angka yang ada di sisi kartu angka
10) Guru memberikan penilaian
22
bermain Menurut ahmad (dalam Ni Luh Wayan Supadma Putri 2015 )
mengemukakan kelebihan metode bermain yaitu:(1) sesuai dengna tahapan
perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua
aspek-aspek perkembangan,( 2) dapat menolong minat anak dalam belajar karena
dalam bermain anak biasanyatidak menyadari bahwa iya sedang belajar sesuatu
dan fokus utama mereka adalah lebih kepada bermain itu sendiri.Menurut
Musfiroh ,2008 (dalam Nilam S,Mohammad F, 2017) menjelaskan bahwa
permainan kartu angka bergambar dapat merangsangan kesenangan anak
terhadap angka dan merangsang kemampuan mengidentifikasikan jumlah dan
simbolnya.
23
B. KERANGKA BERFIKIR
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian.metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif yang berbentuk deskriptif, yaitu menggambarkan kenyataan yang ada
atau tidak ada di lapangan .penelitian kualitatif adalah metode data yang di
kumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar,sehingga tidak menekankan pada
angka (Sugiono, 2015: 13). Metode penelitian adalah sebuah peroses penyelidikan
untuk memahami masalah sosial yang di buat berdasarkan penciptaan gambaran
yang di buat dengan kata-kata, melaporkan hasil pandangan informasi secara jelas
dan terperinci serta disusun dalam latar ilmiah, yang sering disebut dengan
metode penelitian naturalic dan penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah.
Menurut Sugiyono, 2007; 145 (dalam Ditha Prasanti, 2018) metode penelitian
kualitatif merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek
yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan,analisa data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisali.
Menurut Sugiyono ( 2010) penelitian kualitatif memiliki:
1. Dapat dilakukan pada kondisi alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci yaitu data yang diperoleh akan dipaparkan sebagai
pelaksana, karena disamping pengumpulan data dan menganalisa data
peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, karena data yang terkumpul
berbentuk kata-kata tertulis atau lisan serta gambar dari orang-orag dan
perilaku yang dapat diamati sehingga tidak menekankan pada angka
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses
25
4. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)
adanya batasan pemasalahan yang ditentukan pada fokus penelitian .
B. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain penelitian
deskriptif, yaitu data yang di peroleh seprti hasil pengamatan, hasil wawancara,
hasil pemotretaran ,analisa dokumen, catatan atau memo penelitian dan dokumen
resmi lain yang mendukung. Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif adalah
agar peneliti dapat menggambarkan realita empiris dibalik fenomena yang
terjadi.Menurut Sugiono 2015( penelitian deskriptif kualitatif merupakan
penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan
fakta-fakta atau sebagaimana adanya.Pada penelitian ini akan menggambarkan
mengenai stimulasi keampuan berfikir simbolik melalui bermain tebak angka
bergambar pada aank uisa 4-5 tahun di PAUD TP.Harapan Insani Surade.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalah pahaman konsep dan istilah dalam judul, maka
peneliti memberikan pengmatan definisi istilah-istilah sebagai berikut :
1. Stimulasi adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan
sebaiknya sejak didalam kandungan) dilakukan setiap hari untuk meragsang
semua indranya.
2. Kemampuan berfikir simboli adalah anak mulai menggunakan simbol-
simbol ketika mereka menggunakan sebuah objek yang ada di pikiran dan
yang ada di lingkungan sekitarnya.
26
3. Bermain yaitu suatu aktivitas yang menyenangkan senarta dapat menjadi
sarana permbelajaran bagi anak yang sekaligus menjadi suatu peroses yang
terjadi secra terus menerus dalam kehidupan dan mempunyai manfaat untuk
merangsang perkembangan anak secara umum
4. Kartu angka bergambar adalah media tiga dimensi berupa gambar dan
simbol bilangan (angka) yang terbuat dari kertas karton.
5. Anak usia dini adalah anak yang berada di usia 0-8 tahun yang di
kategorikan sebangai anak masa-masa keemasan (golden age )
E. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang di jadikan sampel dalam sebuah
penelitian adapun subjek penelitian ini adalah orang-orang yang memberikan
informasi atau menjawab pertanyaan yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara,adapun nara sumber dalam penelitian ini yaitu kepala
sekolah guru kelas di PAUD TP.HaraSurpan Insani surade tahun ajaran
2020/2021.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Menurut Murni (2017) salah satu ciri penelitian kualitatif adalah penelitian
bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpulan data instrumen selain
manusia (seperti wawancara, angket dan sebagainya) dapat pula digunakan tetapi
fungsinya sangat terbatas sebagai pendukung tugas penelitian sebagai instrumen
kunci. Oleh karena itu, kehadiran peneliti adalah mutlak, karena peneliti harus
berinteraksi langsung dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yang ada
dalam subjek penelita.
27
1. Instrumen Observasi
Instrumen observasi adalah catatan lapangan yang di buat oleh
peneliti untuk mendapatkan nformasi tentang kemampuan
berfikir simbolik anak melalui bermain tebak angka bergambar
di PAUD TP.Harapan Insani Surade
2. menInstrumen Wawanccara
Instrumen wawancara adalah catatan lapangan untuk
mewaancarai kepala sekolah dan guru di PAUD TP.Harapan
Insani Surade dilaukan dengan cara tanya jawab dengan
pertanyaan yang bebas namun sudah tersusun, untuk
mendapatkan informasi yang sebenarnya.
3. Instrumen Dokumentasi
Istrumen dokumentasi adalah catatan lapangan untuk
memperoleh seluruh dokumen yang ada di sekolah PAUD
TP.Harapan Insani untuk menunjang hasil penelitian dari
obsevasi dan wawancar.Insturmen ini di gunaka untuk
mendapatkan hasil dari stimulasi kemampuan berfikir simbolik
melalui bermain tebak angka bergambar yang berupa gambar
atau catatan dan lain-lain yang dapat menggambarkan keadaan
dan mengenal hal-hal yang berkaitan dengan PAUD TP.Harapan
Insani yaitu profil sekolah,prota,
perosem,RPPM,RPPH,penilaian.
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam penelitian,
karena tujuan dalam penelitian ini adalah mengamati dan mengumpulkan data
yang akurat, apabila peneliti tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang di tetapkan
(Sugiyono,2016 :224 dalam Lubang Pustaka UNY) dalam penelitian ini peneliti
penggunakan beberapa teknik pengumpulan data berupa observasi (pengamatan),
interview (wawancara), dokumentas.
28
Observasi
Dokumentasi
Gambar 3.1
29
monumental dari seseorang,dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian,lembar dokumen dan lembar wawncara dokumentasi yang
berbentuk gambar, misalnya foto dan video kegitan
pembelajaran.dokumentasi merupakan pelengkap dari hasil observasi dan
wawancara.Untuk menunjang data yang sebenrnya.
30
adalah dengan teks yang bersifat naratif.Maka dari itu peneliti akan
mendeskriptifkan stimulasi kemampuan berfikir simbolik melalui bermain
tebak angka bergambar di PAUD TP.Harapan Insani.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan awal yang di kemukakan masih berrsifat sementara,dan akan
berubah apabila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahapan pengumpulan data berikutnya.kesimpulan dari data kualitatif
adalah penelitian yang berupa deskripti yang menjelaskan fenomena yang
umumnya tidak dapat di hitung data ini berdasarkan kualitas dari suatu
objek atau fenomena.
I. PROSEDUR PENELITIAN
Tahapan yang digunakan utuk mengumpulkan data dalah sebagai berikut :
1.Tahapan persiapan
Menetapkan topik atau tema yang akan menjadi penelitian yaitu stimulasi
kemampuan berfikir simboik melalui bermain tebak angka bergambar di
PAUD TP.Harapan Insain
2.Tahapan Pelaksanaan
a. Observasi
b. wawancara
dokumentasi
31
1. ALUR PENELITIAN
mencari membatasi
merumuska menentukan
masalah masalah/memf
n masalah tujuan
yang akan oluskan
penelitian
di teliti masalah
menyipulka
melakukan mengumpul mengolah n dan
penelitian kan data data laoran
penelitian
Gambar 3. Alur penelitian
32
DAFTAR PUSTAKA