OLEH:
2021
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................6
C. Tujuan........................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian......................................................................................7
1. Definisi Remaja....................................................................................8
ix
1. Definisi Keluarga..............................................................................31
3. Struktur Keluarga..............................................................................32
4. Tipe Keluarga....................................................................................33
5. Peran Keluarga..................................................................................36
6. Fungsi Keluarga................................................................................36
7. Tugas Keluarga.................................................................................37
x
C. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga...................................................42
A. Kesimpulan.............................................................................................129
B. Saran.....................................................................................................131
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................133
LAMPIRAN-LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
anak dan masa kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan
tumbuh dan berkembangnya seks primer dan seks sekunder sedangkan secara
psikologis ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil
Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman dan kondusif, anak akan
Indonesia sebanyak 75,49 juta atau 27,94% dari total 270,70 Juta enduduk
bahwa jumlah penduduk usia remaja 2,56 juta atau 71% (budy, 2020). Kota
dengan teman sebaya, dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria
atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, menerima keadaan
emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, memilih dan
bertanggung jawab secara sosial dan memperoleh seperangkat nilai dan sistem
yang lebih baik, terhindar dari permasalahan dan lebih siap menghadapi
seringkali dilakukan dengan jalan membentuk citra atau image tentang diri
remaja itu sendiri. Wujud dari citra itu terakumulasi dalam suatu konsep
Bariyah, 2016)
perkembangan yang tidak bisa dihindari oleh remaja, maka menjadi sangat
8
penting kepemilikan adversity quotient dalam diri yaitu yang merupakan
Adversity quotient berarti bisa juga disebut dengan ketahanan atau daya tahan
dan dapat mencari alternatif solusi masalah. Artinya dengan kata lain bahwa
Sehingga untuk Mecagah Hal – hal yang tidak di ingkan pada remaja
dalamnya terdapat cinta, kasih sayang dan respek, toleransi, rasa aman dan
kehangatan, seorang anak akan dapat melakuan penyesuaian diri secara sehat
dan baik. Remaja dekat dengan keluarga merupakan salah satu kebutuhan
pokok bagi perkembangan jiwa seorang anak, lingkungan teman sebaya teman
remaja. Suatu hal yang sulit bagi remaja adalah menjauh dari teman dan
tugas yang tidak hanya sebatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja.
Tetapi juga mencakupi tanggung jawab moral dan sosial secara luas dan
komplek. Demikian pula guru, tugasnya tidak hanya mengajar saja tetapi juga
9
berperan sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih bagi murid-muridnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pada remaja
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
1. Definisi Remaja
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi
memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode
masa tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga
tahapan yakni masa 13 remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa
remaja akhir. Adapun kriteria usia masa remaja awal pada perempuan
yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Kriteria usia masa
11
remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki
yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir pada perempuan
yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010). Menurut
Papalia dan Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa transisi
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan
tahun atau awal dua puluhan tahun. Jahja (2012) menambahkan, karena
mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang- orang dewasa
lainnya
tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang
remaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak
berikut:
tingkat kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus
pada anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16
sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira
1.) Rambut.
13
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja
dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit
2.) Pinggul.
3.) Payudara.
puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula
4.) Kulit.
6.) Otot.
a. Perubahan Emosi
14
1.) Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi, dan
3.) Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang
b. Perkembangan integelensia
memberikan kritik
Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih
ini. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan
berpikir tentang apa yang mungkin. Mereka berpikir tentang ciriciri ideal
diri mereka sendiri, orang lain dan dunia); lebih mampu menguji
pemikiran diri sendiri, pemikiran orang lain, dan apa yang orang lain
Karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak dan masa
dewasa, status remaja remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya (Ali & Asrori, 2016). Semiawan (dalam Ali & Asrori,
2016) mengibaratkan: terlalu besar untuk serbet, terlalu kecil untuk taplak
meja karena sudah bukan anak-anak lagi, tetapi juga belum dewasa. Masa
gejala yang tampak dalam tingkah laku itu sangat tergantung pada tingkat
emosional, misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap apatis, dan
tingkah laku menyakiti diri, seperti melukai diri sendiri dan memukul-
mukul kepala sendiri. Sejumlah faktor menurut Ali & Asrori (2016) yang
:
16
a. Perubahan jasmani
Pola asuh orang tua terhadap anak, termasuk remaja, sangat bervariasi.
Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh
anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh cinta kasih.
Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap
misalnya, kalau dulu anak dipukul karena nakal, pada masa remaja
geng seperti ini sebaiknya diusahakan terjadi pada masa remaja awal
mereka Bersama
emosional.
baik. Penerapan nilai yang berbeda semacam ini jika tidak disertai
selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para
percaya, lebih patuh, bahkan lebih takut kepada guru daripada kepada
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
tiap anggota.
melibatkan anggota
3. Struktur Keluarga
a. Patrilineal
b. Matrilineal
c. Matrilokal
sedarah istri.
d. Patrilokal
saudara suami.
20
e. Keluarga Kawinan
4. Tipe Keluarga
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang ditinggal
b. Extended Family
c. Reconstituted Nuclear
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
sekolah/perkawinan/meniti karier.
21
e. Dyadic Nuclear
f. Single Parent
g. Dual Carier
h. Commuter Married
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
j. Three Generation
k. Institutional
m. Group Marriage
Satu peruamahan terdiri atas orang tua dan keturunnya di dalam satu
adopsi.
o. Cohibing Couple
22
Dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
5. Peran Keluarga
merujuk kepada beberapa set perilaku yang lebih bersifat homogen, yang
luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan
dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran perawat yang dimaksud
setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
6. Fungsi Keluarga
Dalam suatu keluarga ada beberapa fungsi dan tugas keluarga yang
b. Fungsi psikologis, yaitu memberi kasih saya ng dan rasa aman bagi
pada keluarga.
nilai-nilai budaya.
tingkat perkembangannya.
7. Tugas Keluarga
antara lain :
keluarga
luas
keluarganya?
anggota keluarga.
pelayanan kesehatan.
kesehatan.
2016):
a. Keluarga sehat
Keluarga risiko tinggi dapat didefinisikan, jika satu atau lebih anggota
terminal.
26
(Widagdo, 2016):
a. Pelaksana
b. Pendidik
c. Konselor
d. Kolaborator
a. Pengertian
27
keluarga yang dibinanya. Secara garis besar terdapat data dasar yang
2010):
3) Faktor lingkungan
5) Psikososial keluarga
b. Format Pengkajian
1) Data Umum
terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir, atau
keluarga.
maupun non-tradisional.
praktisi
kesehatan
pengeluarannya
senggang keluarga.
keluarga:
yang hilang.
3) Pengkajian Lingkungan
a) Karakteristik Rumah
mereka.
mereka lainnya.
peliharaan.
lingkungan.
tersebut.
konseling, pekerjaan).
tersebut.
keluarga.
4) Struktur Keluarga
anak-anak.
c) Struktur Peran
konsisten.
5) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
menghargai.
b) Fungsi Sosialisasi
d) Fungsi reproduksi
e) Fungsi ekonomi
6 bulan
bulan.
stressor,
permasalahan.
menghadapi permasalahan.
6) Pemeriksaan Fisik
7) Harapan keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pengertian Diagnosis
(Widagdo, 2016).
d) Memodifikasi lingkungan.
Sign atau tanda (S) Tanda atau gejala yang didapatkan dari
2017 yaitu:
kesehatan
kesehatan
d) Maturasional
Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari
kesalahan persepsi)
dan psikologis).
Tabel 2.1
Tabel skoring
Keterangan :
Skoring
X Bobot = Hasil
Angka Tertinggi
3. Intervensi Keperawatan
lain.
instansi kesehatan.
berikut:
keperawatan keluarga.
pada keluarga.
melakukan evaluasi.
lainnya.
keperawatan.
3.3 Berikan
KEsempatan untuk
bertanya
3.4 Jelaskan kebutuhan
gizi seimbang pada
anak reamaja
3.5 Jelaskan pemebrian
makanan
mengandung
vitamin Ddan zat
besi pada masa
pubertas
3.6 Anjurkan
menghindari
makanan yang
tidak sehat
3.7 Ajarkan PHBS
4. Implementasi Keperawatan
pihak keluarga.
1) memberikan informasi;
keluarga;
5. Evaluasi
mencapai tujuan.
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada