Anda di halaman 1dari 40

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN ANAK

MENGGAMBAR DI KELOMPOK B TK NEGERI MODEL

TERPADU MADANI PALU

DEWI ALFIRA
A41119084

PROPOSAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I .................................................................................................................1

PENDAHULUAN .............................................................................................1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................5

1.5 Batasan Istilah .....................................................................................6

BAB II ................................................................................................................7

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ......7

2.1 Penelitian yang Relevan ......................................................................7

2.2 Kajian Pustaka .....................................................................................8

2.3 Kerangka pemikiran ..........................................................................27

2.3 Hipotesis Penelitian ...........................................................................28

BAB III ............................................................................................................29

METODE PENELITIAN ..............................................................................29

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................29

3.2 Desain atau Rancangan Penelitian ....................................................29

3.3 Lokasi dan waktu penilitian ..............................................................29

3.4 Definisi Operasional variabelb ..........................................................30

ii
3.5 Jenis Sumber Data .............................................................................32

3.6 Taknik Penggumpulan Data .............................................................32

3.7 Instrumen Penilitian ..........................................................................32

3.8 Teknik Analisis Data .........................................................................32

3.9 Prosedur Analisis Data ......................................................................33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................3

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan senantiasa diarahkan pada peningkatan mutu sumber

daya manusia terutama anak TK. Anak sebagai peserta didik dipersiapkan untuk

menjadi jiwa yang tangguh, mandiri, dan kreatif dalam memasuki era globalisasi

yang penuh persaingan. Untuk itu penyelenggaraan program pendidikan akan

lebih menitik beratkan pada perkembangan peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

Anak memerlukan kegiatan yang menyenangkan dalam proses

pembelajaran. Bermain, berimajinasi dan berkreasi merupakan dunia anak.

Dalam bermain, terdapat unsur pleasurable (menyenangkan), enjoyable

(menikmati), imajinatif dan aktif. Sehingga tanpa bermain, imajinasi tidak akan

berkembang dengan baik menjadi sebuah ide dan tindakan kreatif. Ketiga hal

tersebut merupakan rangkaian aktifitas yang melibatkan pikiran, perasaan dan

gerak tubuh anak yang akan bermanfaat bagi perkembangan dan kepribadiannya.

Upaya peningkatan pendidikan melalui pembelajaran yang efektif dan

efisien, perlu mendapatkan perhatian terutama penggunaan media dan alat peraga

sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga akan dapat meningkatkan

kemampuan anak. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK)

dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode maupun

strategi,tentunya diharapkan akan dapat mengembangkan sikap senang, rela, dan

iv
mau melaksanakan kegiatan belajar sehingga kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan ataupun informasi pengetahuan yang ingin disampaikan dapat

dengan muda diserap oleh anak didik secara optimal.

Media Gambar sebagai alat bantu mengajar tidak pernah luput

dibicarakan sebagai bagian yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru dalam

proses proses pembelajaran, namun pada kenyataannya bagian inilah yang kerap

kali terabaikan oleh guru dengan alasan keterbatasan waktu, biaya, dan lain

sebagainya. Sejauh ini penerapan media gambar dalam proses pembelajaran

sangat tergantung pada pengetahuan dan pengalaman guru tentang ragam media

melalui dari media yang sederhana sampai dengan media yang canggih. Hal ini

dikarenakan karakteristik dan kemampuan masing-masing anak berbeda,

sehingga guru perlu memperhatikan agar dapat memili media gambar yang tepat

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran merupakan salah

satu solusi yang dianggap tepat, karena dalam penyajian materi pembelajaran

anak-anak belum terbiasa menerima materi secara teoritis, tetapi nengan melihat

bentuk dan gambar anak- anak akan lebih tertarik untuk memperhatikan

pelajaran.

Permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam proses mengajar adalah

kurangnya kemampuan anak menggambar. Umumnya anak menampakan sikap

yang kurang bergairah, kurang siap dalam menerima pelajaran. Ketidaksiapan

anak tersebut akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar, karena akan

mengakibatkan suasana kelas kurang aktif dan interaksi timbal balik antara guru

v
dan anak tidak terjadi. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat

perencanaan secara saksama terhdap kemampuan anak dalam menggambar dan

memperbaiki kualitas belajarnya. Guru juga diharapkan dapat mengetahui dan

menerapkan kondisi mengajar yang efektif, sehingga anak tidak akan

menganggap pelajaran yang diberikan adalah sesuatu yang membosankan.

Salah satu cara mengembangkan kemampuan anak adalah melalui media

gambar dalam kegiatan menggambar dan mewarnai. Melalui kegiatan tersebut,

anak akan menjadi bebas berekspresi. Sering kita melihat anak menggambar

dengan bentuk yang kurang jelas, seperti bulatan-bulatan yang disebutnya sebagai

gambar pohon, lalu ia menggambar pohon tersebut dengan mewarnainya.

Selain itu, melalui kegiatan menggambar, juga dapat mengembangkan

kemampuan motorik halus, serta anak dapat belajar mengenal gambar. Ketika

kita menentukan apa yang harus di gambar, secara tidak langsung kita sudah

menghasilkan anak yang kurang kemampuannya yang akan berpengaruh dengan

masa depannya kelak. Menggambar dianggap dapat dijadikan sebagai ajang

mengasah kemampuan anak. Selain itu, aktivitas ini juga bermanfaat dapat

menstimulasi daya imajinasi, mengembangkan gagasan. menyalurkan emosi,

menumbuhkan minat seni, sekaligus mengoptimalkan kemampuan motorik halus

anak prasekolah.

Kegiatan menggambar ini melibatkan unsur otot, syaraf, otak, dan jari-

jari tangan, kaki dan sebagainya. Anak selayaknya diberi motivasi, dorongan

yang dapat memunculkan minat anak terhadap kegiatan tersebut. Disinilah unsur-

unsur tersebut akan terkoordinasi jika dilakukan dengan intensif. Tak ada seorang

vi
anak pun yang tidak gemar menggambar. Saat disodorkan kertas, ia akan dengan

sigap mencoret-coret apa yang ada dalam imajinasinya di atas kertas tersebut.

Karena itu, menggambar dianggap dapat dijadikan sebagai ajang mengasah

kemampuan anak menggambar dengan menggunakan media gambar.

Berdasarkan hasil observasi di Taman Kanak-kanak Negeri Model

Terpadu Madani Tondo khususnya di kelompok B di mana dari 18 anak 6 anak

yang kemampuan menggambarnya masih kurang seperti diketahui proses

pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru sebagai pusat informasi. Saat

proses pembelajaran berlangung anakhanya berperan sebagai penerimah

informasi.hal ini mengakibatkan kurangnya krativitas yang muncul dari anak

sehingga terdapat hambatan pada kemampuan anak menggambar dan

berkrativitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan

menggunakan media gambar terhadap kemampuan Anak menggambar. Adapun

judul penelitian ini adalah pengaruh media gambar terhadap kemampuan anak

menggambar di Kelompok B TK Negeri Model Terpadu Madani Palu .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian permasahan diatas maka disimpulkan bahwa

rendahnya kemampuan anak menggambar disebahkan oleh:

1. Anak kurang percaya diri ketika dimintai untuk menggambar didepan

kelas.

2. Anak sulit mengemukakan kembali menggmbar yang sudah dibacanya.

3. Pengunaan media pembelajaran kurang dioptimal.

vii
4. Kurangnya keterampilan guru dalam media gambar seri.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh media gambar

terhadap kemampuan anak menggambar di Kelompok B TK Negeri Model

Terpadu Madani Palu?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

pengaruh media gambar terhadap kemampuan anak menggambar di Kelompok B

TK Negeri Model Terpadu Madani Palu.

1.5 Manfaat Teoritis

1.5.1 Mampaat Teoritis

1. Bagi anak dapat meningkatkan hasil belajar sehingga termotivasi

untuk melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan media

gambar dapat berpengaruh terhadap kemampuan menggambar anak di

TK Negeri Model Terpadu Madani Palu.

2. Bagi guru, dapat memberikan informasi tertang bagaimana

meningkatkan hasil belajar anak melalui media gambar.

3. Bagi sekolah, dapat bermanfaat dalam rangka penigkatan hasil belajar

dengan penggunaan media gambar

4. Bagi Peneliti lainnya, dapat menambah pengetahuan,

keterampilan.pengalaman,dan kemampuan anak menggambar dengan

menggunakan media gambar.

viii
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
referensi dibidang pendidikan pada anak usia dini, terutama dalam hal
kemampuan menggambar anak melalui media gambar.
1.5.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang diharapkan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi tentang pentingnya media gambar dalam

pembelajaran terhadap pengembangan kemampuan anak menggambar di

Taman Kanak-kanak.

2. Para guru khususnya dan para praktisi pendidikan pada umumnya

sebagai referensi bahwa dalam mengajar anak usia dini, penting untuk

kita sebagai calon guru memperhatikan anak secara spesifik berdasarkan

kemampuan dan karakteristik belajar anak.

3. Memberikan masukan kepada mahasiswa dan pendidikan anak usia dini,

dalam membuka wawasan berfikir mereka akan pentingnya kegiatan

yang menyenangkan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan minat

belajar pada anak.

1.6 Batas Istilah

1. Media gambar adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan

guna merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan anak untuk belajar. Media

pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya,salah satunya adalah media

visual yaitu media gambar. Di antara media pembelajaran.media gambar

adalah media yang paling umum dipakai yang dapat dimengerti oleh anak-

anak.

ix
2. Menggambar merupakan kegiatan-kegiatan membentuk imajinasi yang

dituangkan anak dengan membuat goresan-goresan sederhana dengan alat

tulis. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan

kertas dengan mengolah goresan dari alat-alat menggambar.

x
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Penelitian yang Relevan

Berikut ini dapat dilihat hasil penilitian yang ada kaitan namun pada

variabel yang relevan dalam penelitian ini adalah pengaruh media gambar

terhadap kemampuan menggambar anak. Adapun uraiannya, sebagai berikut:

Penelitian Israyani (2013:45) Yang Berjudul Meningkatkan kemampuan

Anak menggambar Melalui tugas Kelompok Pada Kelas B TK AR-RAHMAN.

Kesimpulan kemampuan anak dalam menggambar buah melalui tugas kelompok.

meningkat menjadi 50% kategori sanggat baik, kemampuan anak menggambar

bunga meningkat menjadi 50% kategori sanggat baik, selanjutnya menyelesaikan

tugas menggambar menjadi bentuk bungga,dan bua-buahan meningkat menjadi

50% kategori sangat baik.

Pada siklus II, menunjukkan peningkatan dalam kemampuan

menggambar buah-buahan meningkat menjadi 73% kategori sangat baik,

sedangkan kemampuan menggambar bunga meningkat menjadi 83% kategori

sangat baik serta menyelesaikan tugas menggambar menjadi aneka bentuk

bunga,dan buah-buahan meningkat menjadi 78%. Dengan demikian dari siklus

pertama ke siklus kedua menjadi peningkatan rata-rata 32% dari masing- masing

kemampuan yang diamati dalam kategori sangat baik. Jika dibandingkan dengan

sebelum tindakan terjadi peningkatan rata-rata 58%.

xi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat diketahui anak

kemampuan dalam mengagambar melalui tugas kelompok dalan menggambar

menjadi bentuk sederhana kemampuandalam menggambar melalui tugas

kelompok dalam menggambar menjadi bentuk yang sederhana.

Penelitian Fitriani Yang Berjudul Meningkatkan Kemampuan Belajar

Anak Dengan menggunakan Media Gambar Pada Kelompok B TK AL AMIN

Wani, menyimpulkan bahwa, Kemampuan Belajar Anak menggunakan Media

Gambar di Kelompok BTK AL AMIN. Pada kegiatan pembelajaran ini terdapat

adanya peningkatan yang cukup signifikan dalam melaksanakan kegiatan belajar

dengan menggunakan media gambar dari Hasil penelitian ini dapat dibuktikan

dimana hasil kemampuan atau minat belajar anak secara umum masih berada

pada kategori kurang dan sedang atau cukup. Kemudian pada kemampuan belajar

anak menunjukan bahwa mengalami peningkatan minat belajar anak secara

umum berada pada posisi baik dan kurang.

2.2 Kajian Pustaka

2.1. Media Gambar

Media gambar dapat diberikan batasan atau pengertian yang berbeda-

beda tergantung pengertian dari sudut mana orang memandang atau orang yang

memberi definisi. Secara umum media adalah proses dasar atau sarana untuk

membantu memperoleh pemahaman berkomunikasi baik secara langsung maupun

tidak langsung. Media dapat berupa benda elektronik cetak maupun yang dibuat

oleh manusia secara manual sesuai dengan hakekat budaya dan adat.

xii
Menurut Hamalik (1980:23), media gambar adalah alat, metode dan

teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah",

Selanjutnya Sadiman (1986:7) bahwa "media gambar adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian

rupa sehingga proses belajar terjadi.

Sementara itu Tegeh, (2008:3) yang dimaksud media gambar dilihat dari

pandangan media grafis adalah gambar hasil lukisan tangan, hasil cetakan, dan

hasil karya seni fotografi. Penyajian obyek dalam bentuk gambar dapat disajikan

melalui bentuk nyata maupun kreasi khayalan belakang sesuai dengan bentuk

yang pernah dilihat oleh orang yang menggambarnya.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah

segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan

kemauan anak sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada anak.

Jelaslah bahwa media pendidikan merupakan salah satu syarat yang diperlukan

dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pembelajaran disekolah.

2.2. Pengertian Media

Media merupakan alat atau sarana yang berfungsi mempermudah atau

membantu pemahaman dalam proses berkomunikasi. Dalam Depdiknas (2003:9)

dikemukakan Media adalah segalah sesuatu yang dapat menyalurkan informasi

kepada penerimah informasi. stilah media ini sanggat populer dalam bidang

komunikasi. Proses belajar mengajar pada lasarnya juga merupakan proses

xiii
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam sembelajaran disebut media

pembelajaran.

Menurut Gagne dalam Depdiknas (2003:10) mengartikan media sebagai

jenis componen dalam lingkungan anak merangsang mereka untuk belajar.

Senada dengan itu, 3riggs (2003:10) mengartikan media sebagai alat untuk

memberikan perangsang bagi anak gar terjadinya proses belajar.

Peran media dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini semakin

sangat penting, rtinya menggingat perkembangan anak pada saat itu berada pada

masa berpikir konkrit.

Oleh karena itu salah satu prinsip pendidikan untuk anak usia dini harus

berdasarkan realita yang artinya anak diharapkan dapat belajar secara konkrit.

Prinsip tersebut. mengisyaratkan perlunya digunakan media sebagai penyampaian

pesan-pesan pendidikan untuk anak usia dini.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah

suatau alat atau saran yang mempermudah dan membantu anak dalam

meningkatkan pemahaman proses berkomunikasi, serta alat yang digunakan

untuk menyalurkan informasi dari sumber informasi termasuk dalam lingkungan

belajar anak yang merangsang sehingga terjadinya proses belajar.

2.2.1. Pengertian Gambar

Gambar sangat penting digunakan dalam usaha pemperjelas pengertian

untuk anak didik, karena dengan menggunakan gambar anak didik dapat lebih

memperhatikan benda- benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya dengan

pelajaran. Gambar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran,

xiv
karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta memiliki peranan

yang penting untuk pempertinggi nilai pengajaran. Karena dengan menggunakan

gambar dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak

mudah dilupakan, serta lebih konkrit dalam ingatan anak didik.

Menurut Ade sanjaya (2011:12) gambar merupakan salah satu media

pembelajaran yang amat dikenal didalam setiap kegiatan pengajaran hal ini

disebabkan kesederhananya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tida perlu

diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar dapat dipergunakan baik dalam

lingkungan anak-anak maupun lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna

umumnya menarik perhatian anak, karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai

media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi anak didik yang

memungkinkan belajar lebih efektif dan efesien.

Menurut Depdiknas (2003:7) menyatakan gambar adalah media yang

paling umum dipakai dalam pembelajaran yang sifatnya universal, mudah

dimengerti dan tidak terkat olch keterbatasan bahasa. Karena merupakan bahasa

yang umum, dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja. Sedangkan menurut

Oemar Hamalik (1985:43) berpendapat bahwa gambar adalah segalah sesuatu

yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan

perasaan atau pikiran.

Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

gambar adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran dan bersifat

universal yang terkait olch keterbatasan bahasa serta yang diwujudkan secara

visual yang mampu menarik perhatian anak belajar lebih efektif.

xv
2.2.1. Pengertian Media Gambar

Media gambar atau foto tergolong media yang sering digunakan untuk

lebih memperjelas suatu peristiwa atau kejadian. Gamabar yang baik sebagai

media pendidikan adalah gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, selain

itu ada beberapa syarat gambar yang baik, yaitu gambar yang

autentik,sederhana,ukuran relatif, dan menggandung gerak perbuatan atau

aktifitas.

Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling

umum dipakai dalam pembelajaran di TK. Hal ini dikarenakan anak lebih

menyukai gambar dari pada tulisa, apalagi juka gambar yang digunakan sesuai

dengan persyaratan yang baik, maka dapat menambah semangat anak dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Andre Rianto (1992:2) menyatakan bahwa media gambar

adalah media yang dapat dinikmati oleh indra mata dan mampu menimbulkan

rangsangan untuk berefleksi. Misanya gambar atau lukisan, foto, slide, poster dan

sebagainya. Gambar atau lukisan merupakan contoh media visual yang dapat

digunakan untuk menimbulkan rangsangan untuk berefleksi. Sedangkan menurut

Zukhaira (2010) mengatakan bahwa media gambar merupakan alat bantu yang

sering digunakan untuk menyampaikan pesati yang dituangkan dalam

bentuksimbol-simbol komunikasi visual biasanya membuat gambar orang, dan

tempat.

xvi
Jadi dari beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan media gambar adalah alat bantu yang sering digunakan dalam

proses belajar mengajar untukmenyampaikan pesan yang dituangkan dalam

bentuk simbol-simbol untuk berkomunikasi, serta mampu menimbulkan

rangsangan untuk berefleksi yang disajikan fotografik yang berhubungan dengan

pokok bahasan yang akan disampaikan pada anak didik.

2.2.2. Kelebihan Media Gambar

Media gambar adalah media yang paling umum, serta yang sangat

penting digunakan sebagai alat bantu untu kegiatan menggambar dalam proses

pembelajaran. Karena dengan menggunakan media gambar maka akan membantu

berjalannya proses pembelajaran yang sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu

komunikasi harus diciptakan oleh setiap guru atau anak didik, dalam

menyampaikan apa yang dimilikinya kepada anak didik, dengan tujuan agar

pengetahuan yang dimiliki dapat juga dimiliki oleh para anak didik.

Dijelaskan ole Andre Rianto (1992:23) menyebutka bahwa media

gambar mempunyai beberapa kelebihan dalam pendidikan yaitu:

1. Membuat konkrit objek belajar,sehingga mengurangi kecenderungan

verbalisme.

2. Gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu, karena tidak semua objek

belajar dapat dimasuki dalam ruang kelas.

3. Dapat menyajikan visualisasi benda-benda objek belajar yang sulit dilihat

dengan mata.

xvii
4. Dapat menjelaskan objek belajar terutama untuk proses pemahaman anak

terdapat masalah tertentu.

5. Dapat memangkitkan minat belajar anak dan mengurangu kejenuhan.

6. Murah dan mudah pengadaannya.

2.2.3. Kelemahan Media gambar

Media gambar adalah media yang paling umum, serta hal yang sangat

penting digunakan sebagai alat bantu untuk kegiatan menggambar dalam proses

pembelajaran. Karena denga menggunakan media maka akn membantu

berjalannya proses pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Sebuah media

sudah tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini disebabkan keefektifan

pemanfaatan sebuah media sangat tergantung dari materi yang diajarkan.

Media gambar adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam

mengembangkan kemampuan anak dalam menggambar, menurut Rahadi

(2003:27) menjelaskan bahwa media gambar memiliki kelemahan antara lain

sebagai berikut:

a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran

yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing akan terdapat

hal yang dijelaskan.

b. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar

hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk

mengatakan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas

kurang sempurna.

xviii
c. Tidak meratanya penggunaan gambar tersebut bagi anak-anak dan kurang

efektif dalam penglihatan.

d. Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran.

Jadi dari pendapat diatas dapatditarik kesimpulan bahwa media gambar

adalah alat yang digunakan pada saat pembelajaran, tetapi dengan menggunakan

media gambar hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat

untuk mengerakan seluruh tubuh manusia, sehingga materi yang dibahas kurang

sempurna dan belum meratanya penggunanaan media gambar pada saat kegiatan

menggambar dalam proses pembelajaran.

2.2.4. Manfaat Media Pembelajaran

Proses pembelajaran di kelas sangat dipengaruhi oleh banyak faktor agar

memperoleh hasil yang membuat apakah itu metode, strategi, anak didik, guru,

sarana atau prasarana perolehan langsung terhadap media. Penggunaan media ini

sangat di tuntut oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam memperagakan di

kelas.

Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar siswa, yaitu:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar;

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran;

xix
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap

jam pelajaran;

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan. mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Selain beberapa manfaat di atas, terdapat pula manfaat lain dari media

pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

2. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau

didengar.

3. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar.

4. Media pengajaran juga harus sesuai denga kondisi individu siswa.

5. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses

pembelajaran siswa

2.2.5. Peran Media Gambar dalam Proses Pembelajaran

Berhubungan dengan proses pembelajaran salah satu tugas utama guru

adalah memotivasi dan membangkitkan kreativitas belajar bagi anak didik.

Kreativitas adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dari hal-hal

yang umum terjadi dan kemampuan mengembangkan sesuatu yang sudah ada,

xx
serta merupakan korelasi antara daya cipta, seperti adanya ide-ide baru, data-data

atau informasi yang dihasilkan oleh pemikiran dengan lingkungan.

Salah satu cara yang dapat membangkitkan kreativitas belajar anak didik

adalah dengan menggunakan cara mengajar yang efektif. Cara mengajar yang

baik dapat ditopang dengan media yang baik dan akurat, media ini sangat

menentukan dalam penggunaan cara tersebut dan harus diperhatikan adalah dari

faktor kelas, usia dan faktor perkembangan anak. Dalam kegiatan pembelajaran,

komunikasi harus diciptakan oleh setiap guru atau anak didik, dalam

menyampaikan atau menularkan apa yang dimilikinya kepada anak, dengan

tujuan agar pengetahuan yang dimilikinya dapat juga dimiliki oleh para anak.

Guru dalam melakukan proses belajar mengajar selalu timbul kesalahan

komunikasi yang disebabkan karena beberapa hal yaitu:

1. Guru sebagai komunikator kurang mampu menyampaikan rangsangan.

2. Adanya perbedaan daya tangkap anak sebagai komunikasi.

3. Perbedaan ruang sebagai komunikan. dan waktu antara guru sebagai

komunikator dengan anak

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran dan

krativitas Pembelajaran Schramm (1977:8) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977:11) berpendapat bahwa

media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi

pembelajaran seperti:buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, Associaton

(1969:7) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi

xxi
dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat

keras.

Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,

perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya

proses belajar pada diri peserta didik. Sedangkan krativitas pembelajaran

dikemukaan oleh Supriadi (dalam Rachmawati dan Kurniati 2010:13),

mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda

dengan apa yang telah ada.

Definisi berikutnya diutarakan oleh Crikzentmihalyi (dalam Manandar

1995), beliau memaparkan kreativitas sebagai produk berkaitan dengan

penemuan sesuatu, memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi

keterampilan atau berlatih pengetahuan dan mempelajari buku.

2.2.6. Perkembangan Gambar AUD

Pengertian menggambar bagi anak adalah kegiatan-kegiatan membentuk

imajinasi yang dituangkan anak dengan menggunakan teknik-teknik dasar

sederhana dengan alat tulis. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di

atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat-alat menggambar.

Kebanyakan karya anak dengan cara menggambar adalah representasi dari

ingatan atau imajinasi anak sehari-hari. Subjek ini bisa berupa tampilan realistis

dalam kehidupan sehari-hari seperti potret, setengah realistis seperti coreta-

xxii
coretan sketsa abstrak sederhana, atau yang benar-benar menampakan bentuk

gambar yang menjadi objek kesukaan anak.

Kegiatan menggambar untuk anak disesuaikan dengan kemampuan dan

tahapan perkembangan anak tersebut. Tahapan-tahapan ini dapat dilihat dari

Periode dan masa- masa menggambar untuk anak seperti dibawah ini yaitu:

1. Mencoreng Usia 2-4 tahun

2. Pra Bagan Usia 4-7 tahun

3. Bagan Usia 7-9 tahun

4. Pra Realisme Usia 9-11 tahun

5. Naturalistik Semu Usia 11-13 tahun

Pada anak Usia dini 2-6 Terdapat tahapan dan masa-masa Mencoreng

dan Prabagan awal yang ditandai dengan kemampuan tertentu sesuai dengan

perkembangan usia anak mencoreng.

1. Pada masa ini kemampuan fisik motorik anak masih terbatas

2. Gerakan tangan untuk menggores terbatas dan belum dapat dikendalikan

3. Tidak berniat untuk membuat gambar atau bentuk atas penghayatan

(kegiatan lebih meniru orang lain)

4. Bentuk sering terjadi secara kebetulan, hasil karya masih tidak menentu.

Pra Bagan:

1. Gambar karya anak sudah dapat dipahami dan diidentifikasi

(misalnya:manusia, rumah,binatang, kendaraan dil)

2. Sudah dapat mengendalikan tangan

xxiii
3. Meski obyek digambar sederhana, esensial, bagian-bagian menjadi semakin

lengkap.

4. Anak membangun ikatan emosional dengan obyek yang digambarkannya

(sehingga anak bisa menceritakan apa yang digambarnya).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa mengambar bagi anak adalah kegiatan-

kegiatan membentuk imajinasi yang dituangkan anak dengan menggunakan

tehnik-tehnik dasar sederhana dengan menggunakan alat lukis. Dengan alat lukis

anak dapat berkrativ dan berimajinasi. Kebanyakan karya anak dengan cara

menggambar representasi dari ingatan atau imajinasi anak sehari-haridapat

dituangkan melalui gambar.

Kegiatan menggambar untuk anak disesuaikan dengan kemampuan dan

tahapan perkembangan anak tersebut, tahapan-tahapan ini dapat dilihat dari

priode dan masa-masa anak dan fisik anak yang terbatas dan dilihat dari tahapan

dari gerakan tangannya menggunakan alat-alat dalam mengambar sehingga anak

dapat berkeativitas dengan baik.

2.2.1 Kemampuan Menggambar

2.2.1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan merupakan aktifitas yang dapat membantu meningkatkan

kinerja otot tangan sekaligus, Kemampuan tersebut sangat penting dalam

perkembangan aktifitasnya kelak, seperti dalam menulis, mengangkat benda dan

aktifitas lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan dalam

prosesnya.

xxiv
Menurut Dunette (1976:4) kemampuan merupakan manfaat lain yang

bisa diperoleh dari aktifitas menggambar dan mewarnai. Dalam kegiatan

menggambar dan mewarnai diperlukan koordinasi yang bagus antara mata dan

tangan, mulai dari bagaimana cara yang tepat menggenggam pensil, krayon,

hingga memilih gambar dan warna yang baik. Kemampuan dasar berkordinasi

inilah yang dapat mengembangkan kemampuan dasar anak hingga mereka besar

nanti.

2.2.1. Pengertian Menggambar

Menggambar (inggris:drawing) merupakan aktivitas yang penuh

stimulasi terhadap proses tumbuh kembang anak. Seperti halnya menulis dan

kegiatan bermain, menggambar memiliki manfaat untuk perkembangan anak.

Secara edukatif, menggambar merupakan metode belajar yang menyenangkan

bagi anak-anak usia 1 hingga 5 tahun, karena secara alamiah anak-anak sangat

suka membuat coretan-coretan pada banyak media yang ditemukannya (contoh:

dinding, kain sprei, kertas, buku atau benda-benda mainannya).

Menggambar umumnya berhubungan dengan dunia bermain anak yang

penuh keceriaan. Karena itu, perhatian, dukungan, motivasi dan apresiasi

orangtua sebagai orang terdekat sangat diperlukan untuk membangun suasana

gembira. Selain itu, menggambar juga merupakan aktivitas kreatif anak yang

perlu diperhatikan, dikembangkan dan disalurkan dengan tepat, sehingga dapat

menunjang optimasi perkembangan minat, bakat juga kecerdasannya.

2.2.1. Manfaat Menggambar Untuk Anak

xxv
1. Menggambar dalam bentuk apapun merupakan ekspresi dan bagian dari

proses kratif dan imajisatif mereka dimasa kecil. Dengan menggambar anak

akan belajar mencipta atau berkrasi, menuangkan ide-idenya, serta

memvisualisasikan dan merealisasikan imajinasinya dalam sebuah karya.

2. Membantu proses perkembangan aspek kognitif, kecerdasan emosional dan

kecerdasan motorik mereka. Menggambar dapat membantu meningkatkan

konsentrasi anak, melatih daya ingat, kesabaran, ketelitian dan keuletan anak

dalam menghasilkan sesuatu. Selain sebagai bentuk ekspresi, menggambar

juga dapat membantu menyalurkan bentuk- bentuk emosi yang dirasakan

anak melalui gambar. Menggambar juga melatih keterampilan dan

kemampuan motorik halus anak. Seperti halnya menulis, menggambar dapat

melatih gerak tangan untuk menghasilkan tulisan atau bentuk gambar yang

lebih baik.

3. Mengasah bakat anak yang bisa berdampak signifikan terhadap kemampuan

dan kemampuan mereka di masa depan. Semua anak mungkin suka

menggambar dan bisa menggambar, tetapi anak yang berbakat menggambar

bisa menghasilkan gambar yang lebih bagus. Biarkan mereka berekspresi.

jangan lupa untuk berikan apresiasi atas gambar yang mereka buat atau

mereka warnai. Bakat dapat diminati jika terus dilatih, dibiasakan dan

dikembangkan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan.

4. Menggambar sebagai sebuah stimulus untuk menumbuhkan minat belajar,

sekaligus metode pembelajaran dan pendidikan berbasis kreativitas, dengan

syarat anak dibiarkan mengekspresikan pikiran dan perasaannya lewat

xxvi
gambar tanpa selalu diberikan objek tiruan. Gambar yang berantakan khas

coretan anak lebih mencerminkan naturalitas dan kreativitas daripada

kehalusan bentuk yang dihasilkan dari meniru objek yang ada.

Menurut As.Adi Muhamat (2009:24)manfaat yang dapat diperoleh anak

lewat aktivitas menggambar adalah sebagai berikut:

1. Stimulus minat belajar bagi anak (proses perkembangan aspek kognitif)

2. Mengekpresikan bentuk-bentuk emosi yang dirasakan anak dan disalurkan

dalam bentuk gambar

3. Melatih gerak tangan untuk menghasilkan bentuk atau gambar yang lebih

baik (kecerdasan motorik halus anak)

4. Proses pembelajaran anak untuk mengungkapkan apa yang ada dipikirannya

saat itu, menuangkan idenya, memvisualisasikan dan merealisasikan

imajinasinya dalam sebuah karya seni

5. Stimulus anak untuk aktif bertanya tentang ini dan itu

6. Membantu meningkatkan konsentrasi

7. Melatih daya ingat

8. Melatih kesabaran, ketelitian dan keuletan anak dalam menghasilkan sesuatu.

2.2.1. Pengertian Kemampuan Menggambar

Kemampuan menggambar adalah kecakapan, ketangkasan, bakat

kesanggupan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan-kegiatan yang

membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat.

Apabila kemampuan menggambar tersebut menggalami gangguan maka akan

menghambat kemampuan dalam berkrativitas Anak kelompok B berusiah 5 tahun

xxvii
yang harus diperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya. Anak yang

mengalami kesulitan pada kemampuan menggambar menyebabkan anak tidak

berani mencoba menggambar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimanakah pengaruh

media gambar terhadap kemampuan anak menggambar di kelompok B TK

Negeri Model Terpadu Madani Tondo yang menggalami kesulitan dalam

menggambar. Oleh karena itu diberikan media gambar dan dibutuhkan latihan

menggambar sehingga dapat meningkatkan keberanian dalam menggambar

dengan metode pemberian tugas.

2.2.1. Pengaruh Media Gambar Terhadap Kemampuan Anak

Menggambar di Kelompok B TK Negeri Model Terpadu Madani

Palu.

Media gambar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengiriman ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi. Gambar adalah sebuah media yang dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran yang berfungsi menyampaikan pesan- pesan pembelajaran yang

dituangkan melalui sebuah gambar. Dengan manfaat media gambar segala

keterbatasan dapat di atasi.

Media yang sering digunakan dalam pembelajaran di Taman Kanak-

kanak adalah media gambar. Gambar pada dasarnya membantu mendorong para

anak dan dapat membangkitkan minatnya pada pembelajaran. Menurut Sadiman

xxviii
(2012:14), mengatakan bahwa media gambar akan membantu anak dalam

kemampuan menggambar, kegiatan seni, dan kratif dalam menggambar.

Melalui media gambar, anak akan memperoleh pemantapan dan cara

mempelajari bagaimana menggambar, dan mewarnai gambar dengan baik dan

benar. Dengan cara pemberian tugas menggambar anak dapat memperoleh dari

pengalaman belajar untuk memperbaiki cara belajar dan keinginan anak untuk

belajar menggambar dengan menggunakan media gambar melalui pemberian

tugas, kemampuan anak dapat terlihat khususnya kemampuan anak dalam

menggambar, mewarnai, dan kearivitas anak.

Hamalik (1990:45) Megemukakan dengan mengunakan media gambar

adalah salah satu cara untuk mendorong minat dan inginan anak untuk melakukan

kegiatan pembelajaran khususnya kegiatan menggambar. Dan kegiatan ini bukan

hanya melihat kemampuan anak saja namun juga krativitas anak, imajinasi anak,

dan motorik halus anak.

Media gambar merupakan salah satu media yang dapat meningkatkan

kemampuan anak dalam menggambar. Dengan melihat media gamabar, anak

dapat meniruhkan gambar dan menuangkan imajinasi mereka dalam menggambar

dan mewarnai gambar dan dapat juga berkreatif. Media gambar yang digunakan

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak menggambar.

Dengan demikian media gambar dapat dijadikan alat untuk mencapai

tujuan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan anak dalam

menggambar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat para ahli pendidikan (Hamalik

1994:11) mengemukakan bahwa:

xxix
1. Media pendidikan identik, artinya dengan pengertian alat peraga yang dilihat,

didengar, dimati, melalui paca indra.

2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan

didengar.

3. Media pendidikan adalah semacam alat-alat belajar baik dalam maupun luar.

4. Media pendidikan digunakan dalam rangka berhubungan (berkomunikasi)

antara guru dan anak dalam pembelajaran.

Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dengan alat

bantu atau alat peraga dalam kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

kemampuan anak dan tingkat pemahaman anak terhadap suatu pembelajaran.

2.2.1. Kerangka Pemikiran

Salah satu kegiatan menggambar dengan menggunakan media gambar

dapat meningkatkan kemampuan anak menggambar. Menurut sadiman (2012:15),

mengatakan bahwa media gambar akan membantu anak dalam kemampuan

menggambar, kegiatan seni, dan pernyataan kratif dalam menggambar.

Menggambar merupakan kegiatan-kegiatan membentuk imajinasi yang

dituangkan anak dengan membuat goresan-goresan sederhana dengan alat tulis,

Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan kertas dengan

mengolah goresan dari alat-alat menggambar.

Dalam kenyataan pembelajaran menggambar, ketika guru

menginstrusikan anak untuk menggambar ada beberapa anak tidak ingin

menggambar tanpa media gambar, anak menjadi tidak ada kemauan

menggambar. Karna anak ingin sekali menggambar sambil meliah gambar-

xxx
gambar atau media gambar sehinggan anak ada keinginan atau motivasi untuk

melakukan kegiatan menggambar. Ketika gurunya memperlihatkan media

gambar anak merasa senang dan keinginan mereka menggambar meningkat

setelah gurunya membagikan media gambar kepada anak-anak, mereka merasa

gembirah melihat gambar tersebut dan ingin menggambar seperti yang ada dalam

media gambar tersebut.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak menggambar, guru dapat

menerapkan beberapa media gambar. Banyak media yang dapat digunakan oleh

guru dalam upaya meningkatkan kemampuan anak dalam menggambar, salah

satu media yang di gunakan dalam penelitian ini terutama dalam kemampuan

menggambar adalah media gambar.

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Sadiman

(2011:29) mengartikan media gambar sebagai bahasa yang umum, yang dapat

dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana. Media gambar adalah alat

komunikasi berupa gambar yang berurutan atau bersambung dan berhubungan

satu sama lain.

Berhubungan dengan proses pembelajaran salah satu tugas utama guru

adalah memotivasi dan membangkitkan kreativitas belajar bagi anak didik.

Kreativitas merupakan hal yang penting bagi setiap orang, tidak terkecuali anak

taman kanak-kanak. Tinggi rendahnya kreativitas belajar anak, tentunya akan

dapat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Adapun model pembelajaran yang

dapat ditempuh oleh seorang pendidik untuk dapat meningkatkan kreativitas

seorang anak adalah melalui kegiatan menggambar.

xxxi
xxxii
Keterkaitan antar variabel penelitian ini dapat dilihat dalam alur kerangka

pemikiran, sebagai berikut:

Observasi Awal di TK Negeri Model Terpadu Madani

Masalah-masalah yang ada di TK:


1. Kurangnya kemampuan anak dalam
Kegiatan yang dipilih untuk
menggambar
meningkatkan kemampuan
2. Kurangnya kreativitas anak dalam
menggambar anak yaitu dengan
menggambar
menggunakan media gambar
3. Kurangnya kesempatan anak dalam
mengembangkan kreativitasnya

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

2.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka yang diajukan dalam penelitian ini

adalah adan pengaruh media gambar terhadap kemampuan menggambar anak di

Kelompok B TK Negeri Model Terpadu Madani Palu.

xxxiii
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

dan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif melalui penggunaan metode observasi, peneliti mengamati

dan melakukan kajian terhadap keadaan anak khususnya dalam meningkatkan

kemampuan anak mengambar dalam mengunakan media gambar.

3.2 Desain atau Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian di maksudkan untuk memberikan gambaran

apakah ada pengaruh media gambar terhadap kemampuan anak dalam

menggambar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

penelitian one-group pretest-posttest design. Desainnya adalah sebagai berikut:

01 X 02

Gambar 3.1 Desain penilitian

Keterangan:

01 : Pretest (Pengamatan sebelum menggunakan media gambar)

X: Perlakuan (kegiatan menggambar)

02 : Posttest (Pengamatan sesudah menggunakan media gambar)

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

xxxiv
Lokasi penelitian ini beraada dikelompok B TK Negeri Model Terpadu

Madani Palu. Peneliti melakukan pengamatan terhadap keadaan anak didik yang

berhubungan dengan kemampuan anak yang mereka lakukan serta mengamati

keadaan TK.

3.3.2 Waktu Penelitian

Waktu dilaksanakanya penilitian ini adalah pada semester genap ditahun

pelajaran 2023 bertempat di kelompok B TK Negeri Model Terpadu Madani

Palu.

Subyek penelitan ini adalah anak dan guru di kelompok B TK Negeri

Model Terpadu Madani Palu.

2.1.1. Teknik Sampel

Adapun sampel penelitian dalam pengaruh media gambar terhadap

kemampuan menggambar anak pada kelompok B TK Negeri Model Terpadu

Madani. Dalam penelitian saya mengambil teknik pengambilan sampel sumber

data dengan memakai seluruh Anak di kelompok B TK Negeri Model Terpadu

Madani Palu, untuk mendapatkan data yang akurat.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Media gambar adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan

pembelajaran, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan anak sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Misalnya gambar yang digunakan

adalah gambar buah, gambar binatang dan lain-lain.

Kegiatan menggambar adalah suatu perpaduan antra titik, garis, bidang

dan warna yang di komposisikan untuk menciptakan sesuatu gambar, gambar

xxxv
bersifat universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa

karena dapat dimengerti dan dinikmati.

Kemampuan menggambar adalah kecakapan, ketangkasani, bakat

kesanggupan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan-kegiatan yang

membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat.

Apabila kemampuan menggambar tersebut menggalami gangguan maka akan

menghambat kemampuan dalam berkrativitas. Untuk memotivasi anak,

memberikan pujian yang dapat memupuk, dan suasana yang menyenangkan

sehingga dapat meningkatkan minat belajar anak.

3.5 Jenis Sumber data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dari

aktivitas guru dan anak-anak saat pembelajaran berlangsung.

3.5.2 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer, diperoleh melalui observasi secara langsung yang terdapat

subyek yang diteliti, yaitu anak didik yang ada di kelompok B TK Negeri

Model Terpadu Madani Palu.

2. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perpustakaan hasil

baca, buku-buku tentang pendidikan,buku-buku tentang kratifitas, serta

skripsi dan proposal yang relevan dengan penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini, adalah:

xxxvi
1. Teknik Observasi, merupakan salah satu cara tertentu untuk memperoleh

data dengan cara mengamati langsung dan pencataan untuk mengetahui

masalah-masalah yang akan diteliti, dalam proses pembelajaran sekitar

aktivitas guru dan anak didik dalam kesehariannya, terutama pengaruh media

gambar terhadap kemampuan anak menggambar di kelompok B TK Negeri

Model Terpadu Madani Palu.

2. Teknik Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data dokumen tentang

pengaruh media gambar terhadap kemampuan menggambar anak dengan

menggunakan alat bantu pendukung, seperti kamera.

3. Teknik Pemberian tugas metode pemberian tugas adalah kegiatan berlajar

megajar dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengerjakan

tugas yang telah dipersiapkan oleh guru. Pemberian tugas ini dilakukan

kepada anak dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak pada minat belajar anak melalui kegian menggambar.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan dalam

mengukur variabel yang diteliti. Adapun instrumen yang digunakan dalam

penelitian lembar pengamatan, rubrik penilaian.

3.8 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya data akan diolah dengan

menggunakan teknik persentase, kemudian hasil olahan tersebut dianalisis secara

deskriptif. Sedangkan, numusan yang digunakan dari Aras Sudjiono (1997:40),

untuk menganalisis data yang dikumpulkan secara persentase, yaitu

xxxvii
p = x 100%

Keterangan:

p-Persentase

f-Jumlah jawaban dari masing-masing alternatif

N-Jumlah reponden

3.9 Prosedur Analisis Data

Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian terbagi menjadi

beberapa tahap yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Menentukan subjek penelitian

b. Mencari literature yang berkaitan dengan penelitian

c. Menyusun proposal dan instrumen penelitian

d. Mengadakan seminar proposal, dan mengurus surat izin meneliti

2. Pelaksanaan

a. Menggumpulkan data penelitian

b. Mengelolah data, menganalisis data.

c. Menggurus surat keterangan penelitian dari kepala sekolah tempat

penelitian.

3. Tahap akhir

Kegiatan membuat laporan hasil penelitian yaitu menyusun skripsi

xxxviii
DAFTAR PUSTAKA

Ascation, 1969. Media Pembelajaran. Jakarta: Gama persada

Adesanjaya , 2011. https://Adesanjaya. Blogspot.com/2011/05/Pengertian-media-

Pemanfaatan-media-Gambar.html.

Briggs, 1977. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Girafindo Persada.

Ching, Francis D.K. 2002. Menggambar xuatu proses kreatif. Jakarta: Erlangga

Depdiknas, 2003.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Pengembangan

Tenaga Pendidikan

Firiani, 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Anak Melalui Media Gambar Pada

Kelompok B TK AL-AMIN Wuni.

Ki Hadjar Dewantara, 2008. Prinsip-prinsip-seni-rupa. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Gredler, 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali.

Hamalik, 1980. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Israyani, 2013. Meningkatkan Kemampuan Anak Menggambar.

Kamaril, Dr. Cui, dkk. 2002. Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan. Jakarta -

Universitas Terbuka.

Munandar. 1995. Mengembangan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta:

PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nasution, 2000. Didaktik Asas-asas Mengujur. Jakarta: Bumi Aksara.

Sadiman, 1986. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto, 2003. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Schramm, 1977. Media Pendidikan. P3MP IKIP Bandung.

xxxix
Sudjana dan Rivai, 1992. Media Pengajaran. Bandung: Sinar

Sudijono, 1997. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Sugiono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alvabeta.

Supriadi, 2010. Krativitas anak. Jakarta.

Petri, 1986. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rincka Cipta.

Tegeh, 2008. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung.

xl

Anda mungkin juga menyukai