Disusun Oleh :
Tirany Delia Syahna
(0308192040)
ABSTRAK
Alhamdulillah puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT , karena telah
diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga penulis menyelesaikan Laporan
penelitian tindakan kelas ini yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Berhitung
Permulaan Anak Usia 5-6 tahun melalui Permainan Stick Angka di TK
NAHWAN NUR TP 2021 – 2022.
Penulis menyadari bahwa PTK ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Untuk
kedepannya dapat lebih baik lagi dalam menyusun PTK.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat
bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Abstrak
Kata Pengantar............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan penelitian...............................................................................3
ii
BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak usia sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Upaya
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani anak dan rohani anak, supaya memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pada usia 4-6 tahun proses
pembelajaran bagi anak di tekankan pada aspek pertumbuhan dan perkembangan
fisik / motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep diri, disiplin,
kemandirian, seni, moral dan nilai nilai agama. Usia dini / prasekolah merupakan
usia efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak, termasuk
juga dengan perkembangan Kognitif nya. Kemampuan Kognitif diperlukan oleh
anak dalam rangka mengembangkan pengetahuaanya tentang pengenalan angka
atau lebih jauh keterampilan berhitung sesuai dengan perkembangan usia anak
taman kanak-kanak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara termasuk melalui metode bermain yang diarahkan kepada keterampilan
berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelompok B Taman Kanak-
kanak Nahwan Nur Kota Tebing Tinggi, kemampuan kognitif anak khususnya
dalam berhitung permulaan anak belum sesuai dengan yang diharapkan. Setelah
mengamati, Peneliti menemukan kenyataan bahwa dari 18 peserta didik hanya 6
anak ( 33 % ) anak-anak yang dapat mencapai kompetensi pada kegiatan
berhitung permulaan yaitu mampu menghitung 1 – 10 . Dan dari 12 anak lainnya (
67 %) belum dapat melakukan hitungan 1-10 , anak anak tersebut masih belum
dapat melakukannya dengan tepat. Padahal kompetensi yang diharapkan untuk
dapat dicapai oleh anak usia 5 – 6 tahun adalah menguasai kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan seperti anak mampu menghitung 1 – 10 , mampu
menggunakan lambang bilanagn 1 – 10 untuk berhitung juga mampu
mengenal penjumlahan
1
sederhana. Hal ini yang membuat peneliti berusaha mencari solusi terhadap
permasalahan tersebut.
Identifikasi Masalah
2
Analisis Masalah
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah
untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak usia 5 – 6 tahun
dengan menggunakan permainan stick angka di TK NAHWANNUR KOTA
TEBING TINGGI TP 2021 – 2022
Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini dapat diambil manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan anak usia dini dalam
berhitung permulaan.
3
2. Secara Praktis
4
BAB II . KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
5
riset-tindakan-riset-tindakan...”, yang dilakukan dalam rangkaian untuk
memecahkan masalah.
6
- Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu , fantasi dan imajinasi
Setiap anak memilki fantasi , imajinasi dan rasa ingin tahu , ada sebagian anak
yang bahkan tidak bisa membedakan antara fantasi nya dan realita.
c. Berhitung Permulaan
7
Mengingat
8
begitu pentingnya kemampuan berhitung bagi manusia, maka kemampuan
berhitung ini perlu diajarkan sejak dini, dengan berbagai media dan metode yang
tepat sehingga tidak dapat merusak pola perkembangan anak. Pengembangan
kemampuan logika matematika di taman kanak- kanak dikembangkan pada
kemampuan berhitung permulaan dan pemecahan masalah. Permainan berhitung
permulaan diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung
dalam kehidupan sehari-hari. Konsep bilangan merupakan dasar bagi
pengembangan matematika dan kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Menurut Sophian (1996) dan Wynn (1995) menyatakan bahwa “ anak sudah
memiliki kemampuan mengenal angka sejak dini bahkan sebelum usia sekolah”.
Anak usia prasekolah sudah mengerti tentang kuantitas, bertambah atau
berkurangnya sebuah benda, dan menyebutkan bilangan meski belum secara tepat.
Beberapa teori yang mendasari perlunya permainan berhitung di taman
kanak-kanak sebagai berikut :
1. Tingkat perkembangan mental anak
Jean Piaget, menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan
dalam pendidikan anak. Artinya belajar sebagai proses membutuhkan
aktivitas baik fisik maupun psikis. Selain itu kegiatan belajar pada anak
harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan.
2. Masa peka berhitung pada anak
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila
anak sudah menunjukkan masa peka (kematangan) untuk berhitung, maka
orang tua dan guru harus tanggap, untuk segera memberikan layanan dan
bimbingan sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan
dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan kemampuan berhitung yang
optimal.
3. Perkembangan awal menentukan perkembangan anak selanjutnya
Hurlock (1993) mengatakan bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan
anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya. Anak yang
mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya segala kebutuhan baik fisik
maupun psikis di awal perkembangannya diamalkan akan sangat
9
melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Dalam studi klinis
sejak bayi hingga dewasa yang dilakukan oleh Erikson (dalam Elizabet B.
Hurlock, 1978 ) menyimpulkan bahwa “masa kanak-kanak merupakan
gambaran awal manusia, tempat dimana kebaikan dan sifat buruk akan
berkembang mewujudkan diri, meskipun lambat tetapi pasti”.
d. Permainan
1. .Pengertian Bermain
Bermain adalah cara belajar yang alami pada anak , dalam bermain anak
dapat merangsang setiap aspek kemampuannya termasuk kemampuan sosial dan
kognitifnya. Bermain adalah salah satu sarana belajar pada anak tanpa
disadarinya. Anak anak tidak membangun konsep atau pengetahuan dalam kondisi
yang terisolir melainkan melalui interaksi terhadap orang lain ( Bredekamp &
coople , 1997 ). Dalam bermain anak terdorong untuk melihat , mempertanyakan
sesuatu dan menemukan jawaban nya sendiri.
Berbagai pendapat yang didasarkan pada observasi dan riset menunjukan
bahwa anak tidak dapat dipisahkan oleh bermain. Bermain merupakan faktor yang
paling berpengaruh dalam periode perkembangan diri anak, meliputi dunia fisik ,
sosial dan sistem komunikasinya. Bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan
anak ( garvey , 1990 ). Kegiatan bermain mempengaruhi 6 aspek perkembangan
anak
10
yakni aspek kesadaran diri , emosional , sosial emosional ,komunikasi , kognisi
dan motorik ( catron & allen , 1999 ).
Masing masing bentuk tahapan perkembangan yang di peroleh dari
kegiatan bermain diklasifikasikan oleh para ahli dalam fokus yang berbeda beda,
ada ahli yang mengemukakan fokus tahapan perkembangan bermain dari
perkembangan kognitifnya seperti Piaget. Tahapan tahapan yang akan di lalui
anak menurut piaget yaitu
a. Sensory Motor Play , kegiatan anak berupa pengulangan seperti permainan
cilukba
biasanya hal ini terjadi pada usia 3 bulan – 24 bulan
b. Symbolic atau make believe play terjadi pada anak usia 2 – 7 tahun yang di
tandai dengan bermain khayal atau bermain pura pura
c. Social play games with rules , kegiatan bermain anak banyak dikendalikan
oleh aturan hal ini dilakukan pada anak usia 7 – 11 tahun
d. Games with rules & sports , kegiatan ini dinikmati dan menyenangkan
bagi anak meskipun peraturan yang dibuat lebih kaku dan ketat.
Dari penjelasan ahli diatas begitu besar nilai bermain dalam kehidupan
anak, maka pemanfaatan kegiatan bermain. Dalam pelaksanaan program anak usia
dini merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Bagi anak
usia dini belajar adalah bermain sambil belajar. Menurut Dearden (1979:481)
bermain merupakan kegiatan non serius dan segalanya ada di dalam kegiatan itu
sendiri, mengeksploitasi, merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat
dilakukan untuk menstranspormasi secara imajinatif hal hal yang sama dengan
dunia orang dewasa. oleh karena begitu besarnya nilai bermain dalam kehidupan
anak,maka pemanfaatan kegiatan bermain dalam pelaksanaan program kegiatan
anak TK merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Bagi
anak TK adalah bermain dan bermain sambil belajar.
11
2. Teori Bermain
Sejak abad ke – 19 bermunculan teori tentang bermain yang di kemukakan
oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu,diantaranya adalah :
12
3. Fungsi Bermain Bagi Anak Taman Kanak-kanak
e. Media
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti perantara atau
pengantar. Menurut bahasa Arab kata media berarti perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. (Arsyad, 2011, hlm. 3).Menurut
Hamidjojo dalam Latuheru (Sundayana, 2015, hlm. 5) media adalah semua bentuk
perantara yang digunakan oleh individu dalam menyampaikan atau
menyebarkaninformasi, ide, atau gagasan agar dapat tersampaikan kepada
penerima.Media pembelajaran merupakan suatu komponen sumber belajar yang
mengandung bahan ajar instruksional yang bertujuan untuk memotivasi siswa
dalam belajar. Media dalam
13
proses belajar bagi anak usia dini dapat diartikan secara sempit sebagai segala
sesuatu yang dipakai untuk membantu pencapaian tujuan belajar anak usia dini,
yang berupa berbagai alat bantu dan alat permainan, termasuk alat untuk
memeragakan sesuatu proses agar lebih mudah dipahami oleh anak. Adapun
fungsi dan tujuan pengaplikasian media pembelajaran dalam mengembangkan
kemampuan kognitif anak yaitu untuk memotivasi anak melakukan kegiatan
pembelajaran, sebagai alat peraga untuk membantu memperjelas materi, untuk
mengembangkan kreatifitas anak, untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran
yang maksimal, serta sebagai wahana permainan bagi anak usia dini.
2. StickAngka
Media stick angka adalah alat bantu pembelajaran yang bisa digunakan
untuk mengembangkan kemampuan logika matematika pada anak, dalam hal ini
yaitu kemampuan membilang angka, kemampuan mengenal angka, dan
kemampuan memahami konsep matematika secara lebih spesifik. Dalam kamus
bahasa Inggris-Indonesia, stick diartikan sebagai kata benda yang berarti tongkat,
batang, atau potongan. Sedangkan angka adalah simbol untuk hitungan dengan
simbol pokok yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Stick angka merupakan bagian dari
pengertian tersebut stick angka dapat diartikan sejumlah stick yang
bertuliskan simbol-simbol angka pada masing masing stick. Menurut putri
(2014:3) media stick angka yaitu salah satu upaya untuk mengembangkan
kemampuan pemahaman angka pada anak. Media stick angka dapat dilakukan
melalui kegiatan bermain, menyebutkan urutan bilangan dan mengenal lambang
bilangan serta melakukan penjumlahan dan pengurangan sederhana. Salah satu
upaya yang harus dilakukan guru adalah dengan menggunakan media yang lebih
kreatif dan inovatif. Kegiatan bermain stick angka diharapkan lebih mudah untuk
membantu anak memahami konsep berhitung agar lebih termotivasi dalam belajar
berhitung permulaan. (Ma’rifah, 2014:20).
Berikut langkah langkah dalam menggunakan permainan stick angka
dalam pembelajaran sesuai dengan Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung
Permulaan (2007, hlm. 2) dalam Departemen Pendidikan Nasional
14
1. Penguasaan konsep , dalam hal ini dapat mengenal bentuk , warna , ukuran
, serta dapat menghitung bilangan
2. Dilakukan secara bertahap , diawali dengan menghitung stick angka secara
bersama sama
3. Diberikan secara bertahap melalui tingkat kesukarannya , dimulai dengan
hitungan 1 – 5 , kemudian 6 – 10
4. Mengajak anak berpartisipasi langsung dalam kegiatan berhitung
permulaan
B. KERANGKA BERPIKIR
Dalam pembelajaran berhitung permulaan pada anak usia dini yang sering
terjadi adalah anak belum mampu memahami konsep berhitung permulaan
(membilang dengan menunjukkan benda, menghitung penjumlahan dengan
benda– benda, menghitung pengurangan dengan benda – benda) dan anak tidak
dapat berkonsentrasi pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam pengamatan pembelajaran berhitung permulaan di kelompok B Taman
Kanak-kanak Nahwan Nur Kota Tebing Tinggi masih menunjukkan hasil yang
kurang memuaskan sehingga diperlukan suatu metode dan media yang dapat
merubah atau merangsang konsentrasi anak. Hal inilah yang mendorong untuk
dilakukannya perbaikan pembelajaran yang berkaitan dengan meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan anak dengan metode bermain stick angka pada
anak usia 5 – 6 tahun di Taman Kanak-kanak Nahwan Nur Kota Tebing Tinggi,
karena anak usia dini lebih menyukai kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan metode bermain sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran di Taman
Kanak-kanak yaitu belajar sambil bermain dan belajar seraya bermain.
15
BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
- Lokasi
TK SWASTA NAHWAN NUR
Jln Prof Dr Hamka No 7C
Kecamatan Bajenis KOTA TEBING TINGGI
- Kelompok / Usia
Kelompok B / Usia 5 – 6 Tahun yang terdiri dari 18 orang anak 9
perempuan dan 9 laki laki
- Waktu
SIKLUS 1 di laksanakan pada hari Senin 18 s/ d Jumat 22 April 2022
SIKLUS 2 di laksanakan pada hari senin 25 s/d Jumat 29 April 2022
- Tema
Siklus 1 : Lingkungan / Rumah
Siklus 2 : Binatang / Binatang yang bisa terbang
1. Perencanaan
Rencana Pelaksanaan Siklus 1
1. Tujuan melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan usia 5 – 6 tahun dengan permainan stick
angka di TK SWASTA NAHWAN NUR tahun 2022
2. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan dalam siklus satu adalah sebagai
berikut
16
1) RPPH 1 : Mengurutkan stik angka 1 -10
2) RPPH 2 : Menghitun penjumlahan sederhana dengan stik angka
3) RPPH 3 : Melengkapi angka yang kurang pada stik angka
4) RPPH 4 : Mengenal banyak dan sedikit dengan stik angka
5) RPPH 5 : Menghitung Lompatan sesuai dengan stik angka
Siklus : SIKLUS 1
Tema / subtema : LINGKUNGAN / RUMAH KU
Kelompok : B ( 5 – 6 TAHUN )
Tanggal : 18 – 22 APRIL 2022
Tujuan Perbaikan : Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan
anak usia 5 – 6 tahun melalui permainan stik angka di
TK Nahwa Nur TEBING TINGGI
17
permainan stick angka di TK NAHWAN NUR KOTA
TEBING TINGGI TP 2021/2022.
Tabel 3.1
18
Rencana Pelaksanaan Siklus 2
a. Tujuan melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan usia 5 – 6 tahun dengan permainan
stick angka di TK SWASTA NAHWAN NUR tahun 2022
b. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan dalam siklus satu adalah sebagai
berikut
1) RPPH 1 : Mengurutkan stik angka 1 -10
2) RPPH 2 : Mencocokan gambar capung dengan stik angka
3) RPPH 3 : Menghitung gambar stik sesuai dengan petunjuk
stik angka
4) RPPH 4 : Mengenal banyak dan sedikit dengan stik angka
5) RPPH 5 : Menghitung penjumlahan dengan stik angka
Siklus : SIKLUS 2
Tema / subtema : BINATANG / BINATANG YANG BISA TERBANG
Kelompok : B ( 5 – 6 TAHUN )
Tanggal : 25 – 29 APRIL 2022
Tujuan Perbaikan : Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan
anak usia 5 – 6 tahun melalui permainan stik angka di
TK Nahwa Nur TEBING TINGGI
19
Anak masih bingung dalam berhitung
20
RPPH PEMBUKAAN INTI PENUTUP
Menghitung
Bercerita tentang penjumlahan dengan Gerak dan lagu kupu
V
kupu kupu menggunakan stik kupu
angka
Tabel 3.2
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian ini yang dilakukan pada siklus 1 tanggal 18 –
22 April 2022 dan Siklus 2 pada 25 – 29 April 2022, tindakan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
3. Pengamatan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran ini
menggunakan teknik observasi dan dokumentasi
a. Observasi
Menurut Riyanto (2010:96) “observasi merupakan metode pengumpulan
data yang menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan kata lain observasi adalah tekhnik untuk mengumpulkan
data yang dapat digunakan dalam proses pengamatan perbaikan
pembelajaran
21
b. Dokumentasi
Aspek yang
Diamati Indikator BB MB BSH BSB
Tabel 3.3
22
3. Instrumen Penilaian
Tabel 3.4
23
4. Refleksi
Tahap ini merupakan tahap untuk memproses data yang diperoleh pada saat
melakukan observasi dan dokumentasi. Oleh karena itu, peneliti mengadakan
refleksi terhadap kemajuan dan kekurangan dari kegiatan berhitung permulaan
Refleksi komponen kegiatan.
- Media yang menarik dan kreatif yang dapat menarik minat anak-anak.
- Materi pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan usia anak.
24
DAFTAR PUSTAKA
Siti Aisyah . dkk., 2019 , Perkembangan Dan Konsep Dasar Anak Usia Dini ,
Universitas Terbuka., Tangerang Selatan.
25