PENDAHULUAN
bagi anak usia dini usia 0 – 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut hal ini
tercantum dalam UUD No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan Nasional pasal 1
perkembangan yang ada pada diri anak seperti aspek kognitif, bahasa, fisik-
motorik, sosial emosional, dan seni dapat berkembang secara optimal sesuai
ternyata dari 10 anak, terdapat 2 anak yang belum faham soal bilangan, urutan-
bilangan. Sebagai contoh anak belum dapat menunjukkan lambang bilangan dan
bermain sambil belajar anak diminta untuk menulis dan menghitung, kemudian
yang anak tulis dengan cara yang kurang menarik sehingga anak-anak merasa
1
bosan dan sering ribut sendiri tidak memperhatikan gurunya. Anak-anak sering
sehingga dari 10 anak hanya beberapa anak saja yang bisa menyebutkan dan
mengurutkan bilangan dengan benar. Banyak yang asik bermain sendiri dan
benda-benda, media dan metode yang digunakan guru tidak bervariasi sehingga
masih banyak anak yang kebingungan ketika diminta untuk mengurutkan bilangan
dan menyebutkan bilangan yang ada dikarpet angka tersebut karena tidak adanya
diminta untuk menulis dan mewarnai media yang sudah disiapkan guru tanpa
merasa malas ketika mengikuti proses pembelajaran. Dari 10 anak hanya ada 2
anak yang dapat mengurutkan dan menyebutkan bilangan dengan benar.anak yang
memiliki pemehaman konsep bilangan daam kategori Baik ada 2 atau ( 20%),
kategori Cukup ada 3 atau (30%) dan kategori Kurang ada 5 atau (50%).
2
Dari masalah tersebut maka dapat diidentifikasi permasalahan di
bilangan dari 1-10 masih rendah. Bermain bagi seorang anak adalah suatu yang
irama hidupnya ”Ismail” (2006: 3). Bermain tidak bisa lepas dari diri anak, tidak
dipungkiri bahwa usia anak adalah usia bermain, karena itu peneliti mengadakan
anak melalui permainan lempar dadu angka. Pada saat inilah permainan angka
Kanak - kanak Aisyiyah Naras Pariaman. Ini dapat dilihat dari peningkatan pada
siklus I dan siklus II yaitu pada aspek pertama kemampuan anak mengenal dan
menyebut kata sederhana sebelum tindakan anak yang sangat tinggi 2 orang
dengan persentase 13,3%, pada siklus 1, 8 orang dengan persentase 53,3%, dan
siklus II, 13 orang dengan persentase 86,6%. Pada aspek kedua, mengelompokan
kata-kata sejenis sebelum tindakan anak yang sangat tinggi 2 orang dengan
orang dengan persentase 80%. Aspek ketiga, anak menyusun huruf menjadi kata
3
sederhana, sebelum tindakan yang sangat tinggi 1 orang dengan persentase 6,6%,
siklus I, 7 orang dengan persentase 46,6%, dan siklus II, 13 orang dengan
persentase 86,6%.
dalam pengenalan konsep bilangan dari 1-10 untuk anak kelompok A PAUD
Angka karena dengan Dadu Angka ini bisa diciptakan permainan yang menarik
yang didalamnya anak juga bisa mengenal bilangan dari 1-10 jadi dengan
demikian anak bisa bermain sambil belajar dan anak tentunya tidak merasa bosan
dalam belajar serta anak dapat dengan mudah mengingat bilangan dari 1-10.
4
1.3 Tujuan Penelitian
bilangan anak dari 1-10 di kelas A PAUD Strawberry Kota Salatiga dengan
pembelajaran yang kreatif supaya anak tidak bosan dan mudah mengerti
anak.
5
1.5 Sistematika Penulisan
Pada penulisan penelitian ini terdiri dari 5 bab, bagian awal terdiri atas
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran dan abstrak. Bab I,
Pustaka, berisibab ini konsep bilangan, dadu angka, temuan yang relevan,
penelitian, variabel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab