Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK BENTUK HAND OUT DAN

LKS

Dosen Pengampu : Wahdah S.Ag M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok V


Nur‘aini
Novitasari
Yuyun Septiani
Yofina Yuniasti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dari kelompok lima dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
”PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK BENTUK HAND OUT DAN LKS” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Wahdah
S.Ag M.Pd pada mata kuliah “Pengembangan Bahan Ajar” .Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang ”PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK
BENTUK HAND OUT DAN LKS” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada selaku [guru/dosen] [bidang studi/mata kuliah]


[nama bidang studi/mata kuliah] yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dari ibu Wahdah S.Ag M.Pd dan semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 30 maret 2021


Bahan Ajar Handout

1)    Pengertian Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik. Handout diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi
dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok. Handout dapat diperoleh dengan berbagai
cara, antara lain dengan cara down-load dari internet, atau menyadur dari sebuah.

Termasuk pada media ajar cetak (printed). Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti
informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-
bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya diambil
dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar
dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Istilah Handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Handout biasanya
merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau
penjelasan dari guru.Handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan yang
disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. biasanya diambil dari beberapa
literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi
pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. 

Handout merupakan uraian bahan ajar yang ada dalam bentuk kurikulum atau persiapan
mengajar (GBPP/Silabus,SAP/RPP), bisa berua ringkasan dari bahan terurai yang ada dalam
buku teks. Handout merupakan bahan dasar bagi peserta didik untuk kemudian diperdalam dan
diperluas baik dalam kegiatan pemeblajaran, kegiatan di laboratorium, kegiatan lapangan ,
amupun melalui kajian atas buku sumber wajib dan referensi.

Hand-out memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. membantu siswa agar tidak perlu mencatat


b. sebagai pendamping penjelasan
c. Sebagai bahan rujukan siswa
d. memotivasi siswa agar lebih giat belajar
e. pengingat pokok-pokok materi yang
f. memberi umpan balik, dan
g. memberi umpan balik.

Bentuk Handout dapat bervariasi. Menurut Nurtain bentuk Handout ada tiga yaitu :

a. Bentuk catatan
Handout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topik yang
akan dibahas.
b. Bentuk diagram
Handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara
lengkap maupun yang belum lengkap.
c. Bentuk catatan dan diagram
Handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua.                        

2)    Komponen-komponen Handout

Komponen handout terdiri dari:

a. Standar kompetensi. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok
bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang
dikuasai siswa.
b. Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran
untuk 1 kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub
pokok bahasan yang sedang dihadapi.
c. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan ajar yang
akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis.
Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang
harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam pengayaan diluar proses mengajar
dikelas.
d. Soal-soal. Adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima
atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau
dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa dalam
melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan.
e. Sumber bacaan. Adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau
menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri
lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan

3)    Prosedur Penyusunan Handout

Penyusunan Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta
didik. Dengan demikian maka Handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya
merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalam belajar untuk
mencapai kompetensinya.

Langkah-langkah menyusun Handout adalah sebagai berikut :

a. Melakukan analisis kurikulum


b. Menentukan judul Handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok
yang akan dicapai.
c. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Diutamakan referensi terkini dan
relevan dengan materi pokoknya.
d. Menulis Handout dengan kalimat yang singkat padat namun jelas.
e. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan
kemungkinan kekurangan-kekurangan.
f. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi Handout
misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.

Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih Handout adalah pertama, Substansi


materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi.Kedua, Materi
memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan,
rangkuman, dan sebagainya. Ketiga, sebuah handout tersebut harus padat pengetahuan. Keempat,
Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan. Kelima, Kalimat yang disajikan dalam
handout tersebut haruslah sangat singkat dan jelas. Keenam, materi handout dapat diambil dari
buku atau internet.

Dalam penyusunan Handout harus singkat dan jelas. Menurut Aziz, persyaratan suatu
Handout Yaitu :
a. Handout memuat kerangka materi yang mungkin berisikan pernyataan, definisi,
konsep, rumus, dan sejenisnya.
b. Disajikan dalam bentuk pernyataan, daftar, dan diagram.
c. Penyajian informasi hendaknya diringkas, padat, dan mudah dipahami siswa.

Menurut Davies kegunaan Handout dapat membantu siswa untuk Memperoleh informasi
tambahan yang belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain, Memberikan rincian
prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks bila menggunakan media audiovisual,
Materi yang terlalu panjang/kompleks yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang mudah
dipahami, Dapat menggantikan catatan siswa, Memelihara kekonsistenan penyampaian materi
dikelas oleh guru, Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik, Siswa akan mengetahui
pokok yang diberikan oleh guru, Untuk memperkenalkan informasi atau teknologi baru, Untuk
dapat memeriksa hasil pembelajaran siswa, Untuk mendorong keberanian siswa berprestasi, dan
Untuk dapat membantu pengetahuan ingatan dan penyempurnaan

Lembar Kerja Siswa (LKS)

1)    Pengertian LKS
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang lembar kerja siswa, perlu kita ketahui bersama
tentang pengertian lembar kerja siswa (LKS). Djauhar Siddiq, dkk. (2008) mengartikan LKS
merupakan bahan pembelajaran cetak yang sederhana, komponennya didominasi oleh soal-soal
dan latihan. Sedangkan menurut Andi Prastowo dalam Haryanto (2015), lembar kerja siswa
(LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran kertas yang berisi ringkasan materi,
petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa dan mengacu pada
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Isi materi pada LKS dapat berupa ringkasan.
Namun untuk materi tertentu yang memiliki tingkat kesulitan tinggi hendaknya
dipaparkan/diuraikan lebih rinci (Djauhar Siddiq, dkk. 2008). Perlu kita ketahui bahwa dalam
mengembangkan bahan ajar cetak jenis LKS, pada analisis kompetensi sampai dengan indikator
ketercapaiannya harus benar-benar mewakili standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dirumuskan. Indikator-indikator inilah yang nanti akan dijadikan panduan dalam menyusun soal-
soal. Dalam menyusun soal dan latihan dapat digunakan beragam bentuk teknik pengembangan
soal supaya tidak membosankan. Apabila soal yang digunakan berbentuk essai, maka
cantumkanlah langkah-langkah pengerjaannya. Berikut ini komponen-komponen LKS menurut
Djauhar Siddiq, dkk. (2008) yang dapat Anda susun, yaitu:

a. Kata Pengantar,
b. Daftar Isi,
c. Pendahuluan (berisi tujuan pembelajaran dan indikator hasil belajar),
d. Bab 1 (ringkasan materi 1),
e. Lembar Kerja,
f. Bab 2 (ringkasan materi 2), dan
g. Daftar Pustaka.

Dengan acuan komponen tersebut, Anda menjadi terarahkan dalam menyusun lembar kerja siswa
sebagai bahan ajar tercetak bagi para siswa Anda.

Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa adalah
lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap
LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan
dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan – pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil
diskusi, dan latihan ulangan.
Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta
didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa
baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja
siswa adalah tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang
berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat mengembangkan pola pikir
mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut.
Lembar kerja siswa merupakan bahan pembelajaran cetak yang yang paling sederhana karena
komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan.
LKS sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam
strategi heuristik LKS dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi
ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS sebagai
penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil
belajar
2)    Karakteristik LKS
LKS memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan bahan ajar lainnya, yakni sebagai
berikut:
a. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan seperti
percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
b. Merupakan bahan ajar cetak.
c. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya
tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
d. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.

3)    Komponen-komponen LKS
Lembar Kerja Siswa atau yang biasa disebut dengan LKS tersusun dengan komponen-
komponen sebagai berikut:
a) Kata pengantar
b) Daftar isi
c) Pendahuluan ( berisi analisis / daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator
ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP)
d) Bab 1 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan
tersebut.
e) Lembar kerja : berisi berbagai soal ataupun penugasan yang akan dikerjakan
oleh siswa
f) Bab 2 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan
tersebut.
g) Lembar kerja dst.
h) Daftar pustaka
4)    Prosedur Penyusunan LKS
Dalam pembuatan lembar kerja siswa perlu diperhatikan beberapa syarat dan hal-hal yang
penting, diantaranya sebagai berikut.
a. Mempunyai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan GBPP, AMP, dan buku
pegangan/paket, mengandung proses dan kemampuan yang dilatih, serta
mengutamakan bahan-bahan yang penting.
b. Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis,
menunjukan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir, serta desainnya
menarik dan indah.
c. Susunan kalimat dan kata-kata memenuhi kriteria berikut : sederhana dan mudah
dimengerti, singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan, serta informasi /
penjelasan yang panjang hendaknya dibuat dalam lembar catatan peserta didik.
d. Gambar ilustrasi dan skema sebaiknya membantu peserta didik, menunjukkan cara,
menyusun, dan merangkai sehingga membantu anak didik berpikir kritis.
Agar lebih spesifik lagi pembahasan tentang cara pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
maka diklasifikasikan sebagai berikut :pertama Syarat didaktik. Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar- mengajar haruslah memenuhi
persyaratan didaktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif,
yaitu : memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik itu adalah yang
dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan
pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk
jalan bagi siswa untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan
kegiatan siswa, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika pada diri siswa, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi
siswa (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
Kedua, Syarat konstruksi. Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada
hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan
bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat
yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik
menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang diluar
kemampuan keterbacaan, peserta didik menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi
keleluasaaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS,
menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada
kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan
LKS, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber
motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
Ketiga, Syarat teknis, dari segi teknis LKS memiliki beberapa pembahasan yaitu:
1. Tulisan
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi,
menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah,
menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk
membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar
perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.
2. Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar
tersebut secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau
pesan dari gambar itu secara keseluruhan.
3. Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS
ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus
dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga
membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak
mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang
memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.
Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika sudah terpenuhi
maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKS
yaitu:pertama, Melakukan analisis kurikulum baik SK,KD, indikator, maupun materi
pokok; kedua, Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus
membuat suatu konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi/komponen perihal
yang akan dibahas di dalam LKS tersebut,sehingga akan lebih mudah dalam
pelaksanaannya.; ketiga, Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang
jelas; keempat, Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian. Dan langkah-
langkah prosedur penulisan LKS yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, Indikator dan materi pokok.
2. Menyusun peta kebutuhan LKS
3. Menentukan judul LKS
4. Menulis LKS
5. Menentukan alat Penilaian
Sebagai bahan ajar, LKS memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut antara
lain; Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran mandiri bagi
peserta didik; Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar; Praktis
dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal; Materi didalam LKS lebih ringkas dan
sudah mencakup keseluruhan materi; Dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman;
Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS; Sebagai pengganti media lain ketika
media audio visual misalnya mengalami hambatan dengan listrik maka kegiatan pembelajaran
dapat diganti dengan media LKS; dan LKS tidak membutuhkan listrik dalam penggunaannya
sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan maupun di perkotaan.
Selain kelebihan, LKS pun memiliki kekurangan sebagai bahan ajar antara lain
yaitu; pertama, Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa
muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu; kedua, Adanya kekhawatiran karena guru
hanya mengandalkan media LKS tersebut serta memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Misalnya siswa disuruh mengerjakan LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali
untuk membahas LKS itu. Ketiga, LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok
antara konsep yang akan diajarkan dengan LKS tersebut.Keempat,LKS hanya melatih siswa
untuk menjawab soal,tidak efektif tanpa ada sebuah pemahaman konsep materi secara
benar.Kelima,  Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak,
sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.Keenam,  Media cetak
hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat kognitif, jarang menekankan pada
emosi dan sikap.Ketujuh,Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak
dipadukan dengan media yang lain. Namun kekurangan yang dimiliki oleh LKS tersebut dapat
ditanggulangi dengan cara sebagai berikut:
a. Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam, sehingga
soal-soal yang ada tidak kebanyakan terulang-ulang.
b. Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan kesadaran seorang
guru sebagai pendidik.
c. Sekolah sebaiknya tidak terpaku dengan LKS yang dikeluarkan oleh penerbit tetapi
diharapkan dengan keprofesionalan guru dapat membuat lembar kerja siswa yang
lebih bermutu tinggi dari pada yang dikeluarkan penerbit.
d. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal sebaiknya guru
mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak hanya soal-soal yang
wajib dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta
didik juga perlu.
e. Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang menunjang,
misalnya audio-visual kalau ada.
f. Menambah kagiatan – kegiatan yang menstimulus siswa untuk aktif baik bertanya
kepada guru maupun menjawab pertanyaan guru.
g. Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu dengan yang
lain. Ataupun menambah sebuah kegiatan diluar kegiatan yang ada pada LKS
tersebut.

Daftar Pustaka
https://kp2ma.uajy.ac.id/wpcontent/uploads/2018/07/MODUL_5_PENGEMBANGAN-
BAHAN-AJAR.pdf
http://pengembanganbahanjar.blogspot.com/2014/07/macam-macam-bahan-ajar.html
Http//media handout.posted by chairil pada februari 2009

Anda mungkin juga menyukai