Anda di halaman 1dari 3

Dosa Jariyah di Sosmed

( Oleh Abdul Somad )


Kita sudah sering mendengar istilah sedekah jariyah atau amal jariyah, yaitu perbuatan yang
pahalanya mengalir walaupun dia beramal sekali dan orangnya sudah meninggal dunia,
seperti membangun masjid, wakaf quran, membangun jembatan dan lain-lainnya.
Nah, maka ada istilah dosa jariyah ( dalam tata Bahasa arab yang betul adalah dosa jari, tapi
karena jariyah sudah umum dipakai, maka kita gunakan saja istilah dosa jariyah ) yaitu
perbuatan yang dibuat oleh seorang walaupun sekali tapi menghasilkan dosa terus-menerus.
Pada zaman sekarang sangat mudah dan banyak sekali orang mendapatkan dosa jariyah dan
pelakunya tidak merasa dan menyadarinya.
Di bawah ini akan saya sebutkan beberapa contoh dosa jariyah
1. Upload foto atau video diri sendiri atau orang lain yang membuka aurat di medsos
Di zaman karena sudah banyak media social maka sangat mudah penyebaran video, kalau
dulu orang yang membuka aurat akan dapat dosa karena dilihat oleh orang orang ia lalui
saja, tapi jaman sekarang di dalam rumahpun membuka aurat akan mendapatkan dosa bahkan
lebih parah dosanya dari pada orang yang membuka aurat dan hanya dilihat orang di sekitar
lingkungannya, yaitu orang yang selfi membuka aurat kemudia dia upload ke media sosial,
semakin banyak follower dan subscriber yang melihatnya maka akan semakin banyak dosa
yang ia dapatkan.
2. Like foto atau video yang mengandung fornografi
Sepintas like foto atau video itu perbuatan yang sepele dan tidak berdampak apa-apa, tetapi
kalau dilihat lebih dalam, me-like foto atau video yang mengandung fornografi akan
mendapatkan dosa, sebanya adalah:
a. Menyukai berarti meridhai, maka orang yang like foto atau video yang
mengandung fornografi berarti ridha dengan perbuatan tersebut, sedangkan Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk merubah kemungkaran
yang kita lihat, baik dengan tangan, lisan atau setidaknya membencinya, bukan
menyukainya.
b. Like dengan tujuan agar video tersebut terkenal dan banyak yang melihat maka
orang yang like akan mendapatkan dosa juga, karena dia menjadi penyebab video
itu tersebar dan terkenal sehingga banyak orang yang melihatnya.

3. Men-share video atau link video yang mengandung pornografi


Perbuatan ini sama halnya dengan mengajak orang lain untuk melihat kemaksiatan,
sedangkan orang yang mengajak kepada kemaksiatan maka dosa pelaku malsiat akan
diberikan juga kepada orang yang mengajaknya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dalam Sunan Ibnu Majah no 202

‫ك ِم ْن آثَ ِام ِه ْم َشْيئًا‬ ِ ‫ومن دعا إِىَل ضاَل لٍَة َفعلَي ِه ِمن اإْلِ مْثِ ِمثْل آثَ ِام من اتَّبعه اَل يْن ُق‬
َ ‫ص ذَل‬
ُ َ ََُ ْ َ ُ ْ َْ َ ََ ْ ََ
“Barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa yang
mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun”.
Selama video atau link yang disebarkan itu tidak dihapus dan masih ditonton orang maka
selama itulah dosanya akan mengalir kepada orang yang men-share video atau link tersebut.
Wahbah al-Zuahili menyebutkan dalam tafsir al-Munir Jilid 20 halaman 205 mengenai tafsir
surat al-Ankabut ayat 13

‫َولَيَ ْح ِملُ َّن أَثْقاهَلُ ْم َوأَثْقااًل َم َع أَثْقاهِلِ ْم‬


“Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain
bersama dosa mereka”
Mereka adalah para penyeru kepada kekufuran dan kesesatan, pada hari kiamat mereka akan
memikul dosa sendiri dan dosa orang-orang yang mereka sesatkan tanpa memgurangi
sedikitpun dosa orang yang diajaknya.
4. Membuat dan menyebarkan keburukan orang lain di Sosmed
Keburukan adalah suatu hal yang seharusnya ditutupi bukan disebarkan, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kita untuk menutup aib dan mengancam orang
yang yang menyebarkain aib saudaranya
ِ ِِ ِ ِ ِ ِِ
َ ‫ف َع ْو َر َة أَخيه الْ ُم ْسل ِم َك َش‬
ُ‫ف اللَّهُ َع ْو َرتَه‬ َ ‫َم ْن َسَتَر َع ْو َر َة أَخيه الْ ُم ْسل ِم َسَتَر اللَّهُ َع ْو َرتَهُ َي ْو َم الْقيَ َامة َو َم ْن َك َش‬
‫ض َحهُ هِبَا يِف َبْيتِ ِه‬
َ ‫َحىَّت َي ْف‬
"Barangsiapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari
kiamat, dan barangsiapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar
aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya."
Selama video keburukan itu masih ada dan ditonton orang maka dosa akan terus mengalir
kepada pembuat dan penyebarnya.
Bukan hanya pembuat dan penyebarnya yang mendapat dosa, orang yang suka agar
keburukan itu tersebar juga akan mendapat dosa dan ancaman dari Allah subhanuahu
wata’ala, dalam surat an-Nur ayat 19 Allah subhanuahu wata’ala menjelaskan

‫الدنْيا َواآْل ِخَر ِة َواللَّهُ َي ْعلَ ُم َوأَْنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُمو َن‬
ُّ ‫يم يِف‬ِ ِ َّ ‫ِ يِف‬ ِ ِ ‫إِ َّن الَّ ِذ‬
ٌ ‫ذاب أَل‬
ٌ ‫ين َآمنُوا هَلُ ْم َع‬ َ ‫ين حُي بُّو َن أَ ْن تَش‬
َ ‫يع الْفاح َشةُ الذ‬ َ
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong)
tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia
dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
Ibnu ‘Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir menjelaskan kenapa orang yang suka agar
keburukan orang lain tersebar itu berhak mendapatkan azab karena kesukaannya itu
menunjukan akan buruknya niat orang tersebut.
5. Share status tanpa tabayyun atau klarifikasi
Kita sering menerima broadcast di sosmed kemudian men-share kembali ke grup-grup lain
tanpa cek and ricek terlibih dahulu, padahal yang kita sebarkan itu belum tentu kebenarannya,
mungkin benar mungkin juga salah. Perbuatan ini akan mendapatkan dosa sebagaimana yang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sabdakan dalam Sunan Abi Daud

‫ِّث بِ ُك ِّل َما مَسِ َع‬ ِ


َ ‫َك َفى بِالْ َم ْرء إِمْثًا أَ ْن حُيَد‬
"Cukuplah seseorang mendapatkan dosa apabila dia menceritakan semua yang dia
dengarkan."
Dalam Shahih Muslim perbuatan itu dianggap sebagai berdusta

‫ِّث بِ ُك ِّل َما مَسِ َع‬ ِ ِ


َ ‫َك َفى بِالْ َم ْرء َكذبًا أَ ْن حُيَد‬
"Cukuplah seseorang (dianggap) berbohong apabila dia menceritakan semua yang dia
dengarkan."
Yang dikhawatirkan adalah orang yang hanya tinggal di rumah saja, terlihat baik tetapi di
akhirat punya dosa yang banyak karena dosanya mengalir sampai mati bahkan sampai hari
kiamat karena apa yang dia sebarkan masih ada di sosmed. Maka bertaubatlah sebelum ajal
menjemput.
Jika kita sudah terlanjur melakukan hal-hal tersebut maka segera beratubat dengan
bersitighfar, memyesali dosanya, berniat tidak akan Kembali melakukan dosa tersebut dan
menghapus semua foto dan video yang mengandung fornigrafi di sosmed.
Semoga Allah memberikan kita taufik ke jalan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai