DOSEN PENGAMPU:
Dr. Abdur Rouf, MA
DISUSUN OLEH:
Abdul Somad
Hafiyya Robbi Rodhiyah
FAKULTAS USHULUDDIN
ILMU AL-QUR’AN TAFSIR (IAT)
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU QUR’AN JAKARTA
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PEMBAHASAN
ُ ۡ ُ إِن تُ ۡب ُدواْ َخ ۡيًرا أَ ۡوت١٤٨ يما ِ ِ ِ ِ ۡ ِ ِ ُّ ِب ٱللَّهُ ٱ ۡل َج ۡهر ب ُّ اَّل يُ ِح
ْخفوهُ أَ ۡوتَ ۡعُفوا ً ٱلس ٓوء م َن ٱ لَق ۡول إِاَّل َمن ظُل ۚ َم َو َكا َن ٱللَّهُ َسم ًيعا َعل َ
١٤٩ َعن ُس ٓوء فَِإ َّن ٱللَّهَ َكا َن َع ُف ّوا قَ ِد ًيرا
Allah tidak menyukai perkataan buruk yang diucapkan secara terus terang
kecuali oleh orang yang dizalimi dan Allah Ah maha mendengar Maha Mengetahui
(148 )
jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan
suatu kesalahan ( orang lain ) maka sungguh Allah Maha Pemaaf Maha Kuasa
(149 )
1.1.1 Mufrodat
. أعلنه: يقال جهر برأيه، اإلعالن:ْج ْه َر
َ ال
ِ الس
وء ِم َن الْ َق ْو ِل إِاَّل َم ْن ظُلِ َم ُّ ِْج ْه َر ب ُّ ال يُ ِح
َ ب اللَّهُ ال
"Allah tidak menyukai ucapan buruk dengan terus terang kecuali oleh
orang yang dianiaya...sampai akhir ayat 148," diturunkan sehubungan
dengan kasus seorang lelaki yang menerima seorang lelaki lain sebagai tamu
di Madinah, akan tetapi ia tidak menjamunya dengan baik hingga tamu itu
pergi dari rumahnya. Kemudian si tamu itu memuji lelaki tadi tentang apa
yang telah ia terima darinya; akhirnya turunlah ayat ini yang
1
Muhammad Mahmud al-Hijazi, al-Tafsir al-Wadhih, ( Beirut: Dar al-Jalil al-Jadid, 1413) juz 1 hal 449.
1
memperbolehkan dia memuji si lelaki tersebut tentang perlakuan yang telah
ia terima darinya.
.صنِ َع بِ ِه ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
ْ ال ُم َجاه ٌد َه َذا في الض َّْيف إِذَا َن َز َل ب َق ْوم َفلَ ْم ُي ْق ُروهُ َول
ُ َم يُ ْحسنُوا ضيَا َفتَهُ َفلَهُ أَ ْن يَ ْش ُك َو َويَ ْذ ُك َر َما َ ََوق
Mujahid berkata ini adalah mengenai tamu yang singgah di suatu kaum kemudian
mereka tidak menjamunya dengan baik, maka boleh bagi tamu itu mengadu dan
menyebutkan apa yang telah diperbuat padanya.2
2
al-Baghawi, maálim al-tazil fi tafsir al-Quran, (Dar Thayyibah, 1997 ) Jilid 2 hal 304
3
Wahbah bin Musthafa al-Zuhaili, al-Tasir al-Munir, ( Damaskus: Dar al-Fikr, 1418) Juz 6 hal 6
4
Kumpulan Ustadz Tafsir, al-Tafsir al-Muyassar, ( Saudi Arabia: Majma’ al-Malik Fahd, 2009) Juz 1
Hal 102
2
Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menyukai seseorang yang mendoakan keburukan
atas orang lain kecuali jika dia dizalimi, karena sesungguhnya dia telah diberikan
keringanan untuk mendoakan keburukan atas orang yang menzaliminya, yang
demikian itu adalah Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Dari 'Uqbah bin 'Amir berkata; Kami bertanya kepada Nabi Sallallahu Alaihi
Wasallam: Bila Anda mengutus kami dalam suatu perjalanan lalu kami singgah di
suatu kaum (kampung) namun mereka tidak melayani kami (memberikan hak tamu)
apa pendapat Anda dalam masalah ini?" Maka beliau bersabda, "Bagi kita, bila
kalian singgah di suatu kaum diperintahkan bagi kalian untuk mendapatkan apa
yang seharusnya didapat sebagai tamu, maka mintalah kepada mereka. Bila mereka
tidak menunaikannya ambillah dari mereka sebatas hak tamu".6
5
Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-Ázhim, (Dar Thayyibah, 1999) Juz 2 hal 442
6
Ibid, hal 443
7
al-Syaukani, Fath al-Qadir, ( Beirut: Dar Ibnu Katsir, 1414) juz 1 hal 612
3
1.1.6 Fiqh al-Waqi’ li al-ayat
. وإن صبر فهو خير له، المباح لمن ظلم أن يدعو على من ظلمه:وقال ابن عباس وغيره
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata : “Yang dibolehkan bagi orang yang
dizalimi adalah mendoakan keburukan kepada orang yang mendzolimi nya dan
jika dia bersabar maka itu lebih baik baginya “9
«تجزه عن الظلم فإن ذلك نصره: فكيف ننصره ظالما؟ قال، هذا ننصره مظلوما:«انصر أخاك ظالما أو مظلوما» قالوا
8
Wahbah bin Musthafa al-Zuhaili, al-Tasir al-Munir, ( Damaskus: Dar al-Fikr, 1418) Juz 6 hal 7
9
ibid
10
ibid, hal 8
4
4. Menampakkan kebaikan itu baik bagi orang yang hatinya dipenuhi dengan
keimanan dan keikhlasan, atau menganjurkan manusia untuk melakukan
kebaikan, dan menyembunyikan kebaikan itu lebih utama jika dikawatirkan
riya yang akan menghapus pahala dan ganjaran. ini menerangkan
keutamaan, adapun hukum asalnya yang di-nash di dalam ayat tersebut
adalah untuk memperoleh pahala mengamalkan kebaikan tanpa di sertai riya,
Maka Menampakan kebaikan dan menyembunyikannya itu sama saja. 11
5. Memaafkan orang yang berbuat jahat itu disunahkan dan dianjurkan, karena
memaafkan walaupun mampu untuk membalas itu merupakan sifat Allah
Subhanahu wa ta'ala. Ibnu Mubarok meriwayatkan dari al-Hasan ia berkata
“jika Umat manusia pada hari kiamat berlutut di hadapan Tuhan semesta
alam maka akan di seru “Siapakah yang pahalanya dari Allah? maka tidaklah
berdiri kecuali orang yang memaafkan ketika di dunia. hadis ini dibenarkan
oleh firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
ِ صلَ َح َفأ َ ْج ُرهُ َعلَى هَّللا
ْ ََف َمنْ َعفا َوأ
Barangsiapa yang memaafkan dan mengadakan perbaikan maka
pahalanya dari Allah12
5
halal bagi seorang muslim bermukim di rumah saudaranya sampai
saudaranya berdosa karenanya." Para sahabat bertanya, "Wahai
Rasulullah, bagaimana dia bisa berdosa?" beliau menjawab, "Dia bermukim
di rumah saudaranya hingga saudaranya tidak punya apa-apa lagi untuk
menjamunya."14
Dalam mazhab Hanaf,i Maliki dan Syafi'i hukum menjamu tamu adalah
sunnah dan waktunya tiga hari , dan ini juga satu pendapat di dalam mazhab
Hambali.
Sedangkan pendapat yang kuat dalam mazhab Hambali menjamu tamu
hukumnya adalah wajib, masanya satu hari satu malam dan yang lebih
sempurna adalah tiga hari.15
14
HR. Muslim
15
Kementrian Waqaf Kuait, al-Mausuáh al-Fiqhiyyah al-Kuaitiyyah, ( Kuait: 1427 ) Jilid 28 hal 317
6
1.2Terjemah Qs. An-Nisa: 150 -152
ٍ ين يَ ْك ُف ُرو َن بِاللَّ ِه َو ُر ُسلِ ِه َويُ ِري ُدو َن أَ ْن ُي َف ِّرقُوا َب ْي َن اللَّ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو َي ُقولُو َن ُن ْؤِم ُن بَِب ْع
ٍ ض َونَ ْك ُف ُر بَِب ْع
ض َويُ ِري ُدو َن أَ ْن ِ َّ
َ إِ َّن الذ
)150( ًك َسبِيال َ َِّخ ُذوا َب ْي َن ذلِ يت
َ
“Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-
Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan
rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami
mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah
(iman atau kafir),
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan tidak
membeda-bedakan di antara mereka (para rasul), kelak Allah akan memberikan
pahala kepada mereka. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
1.2.1 Mufrodat
7
سبِياًل طريقا يذهبون إليه.
َ
Jalan
ويريدون أن يفرقوا بين اهلل ورسله بأن يؤمنوا باهلل ويكذبوا رسله،إن الذين يكفرون باهلل ورسله من اليهود والنصارى
َّ ويزعموا، أو يعترفوا بصدق بعض الرسل دون بعض،الذين أرسلهم إلى خلقه
ويريدون أن،أن بعضهم افتروا على ربِّهم
يتخذوا طري ًقا إلى الضاللة التي أحدثوها والبدعة التي ابتدعوها.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasulNya dari
kalangan Yahudi dan Nasrani dan mereka ingin memisahkan antara Allah dan
16
Wahbah bin Musthafa al-Zuhaili, al-Tasir al-Munir, ( Damaskus: Dar al-Fikr, 1418) Juz 6 hal 9
17
Ibid, hal 10
8
rasulNya dengan cara beriman kepada Allah dan mendustakan rasul-rasul Nya
yang telah diutus kepada mereka untuk seluruh makhluk atau mereka mengakui
kebenaran sebagian Rasul dan tidak mengakui yang lainnya dan mereka
mengatakan bahwa sebagian rasul itu membuat kebohongan atas Tuhan mereka
dan mereka ingin mengambil Jalan ke arah kesesatan yang mereka buat .18
َّ
وأعتدنا للكافرين عذابًا يخزيهم ويهينهم،المحقق الذي ال شك فيه أولئك هم أهل الكفر.
Mereka adalah orang-orang kafir yang nyata kekafiran nya dan Tidak diragukan lagi
kekafirannya dan kami sediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan
mereka
أولئك سوف، وعملوا بشريعة اهلل، ولم يفرقوا بين أحد منهم،بنبوة رسله أجمعين
َّ وأقروا
ُّ ،صدَّقوا بوحدانية اهلل
َ والذين
رحيما
ً غفورا
ً وكان اهلل.يعطيهم جزاءهم وثوابهم على إيمانهم به وبرسله.
turun mengenai orang Yahudi, Mereka beriman kepada Musa, Taurat dan Uzair, dan
mereka kafir kepada Isa, Injil, Muhammad dan al-Quran.
Mereka menghendaki memisahkan antara Allah dan rasulnya, dan mereka berkata
kami beriman kepada sebagian Rasul dan kami kufur kepada sebagian yang lain
Mereka ingin mengambil Jalan diantara itu maksudnya mengambil agama antar
Yahudi dan Islam dan jangan yang lain.
Mereka itulah orang-orang yang kafir yang nyata kekufurannya, agar Allah
memberitahukan bahwa kufur kepada sebagian Rasul itu sama seperti kufur kepada
seluruh Rasul, Dan kami menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan.
18
Kumpulan Ustadz Tafsir, al-Tafsir al-Muyassar, ( Saudi Arabia: Majma’ al-Malik Fahd, 2009) Juz 1
19
Ibid
9
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan seluruh Rasul Nya dan mereka
mengatakan kami tidak memisahkan seorang pun dari Rasul Nya, Mereka itulah
yang akan diberikan pahala disebabkan keimanan mereka kepada Allah kitab-kitab
Nya dan Rasul Nya.20
Sedangkan Ibnu Katsir dan al-Qurthubi menyebutkan hal yang senada seperti yang
disebutkan oleh al-Baghawi dalam tafsir mereka.
20
al-Baghawi, maálim al-tazil fi tafsir al-Quran, (Dar Thayyibah, 1997 ) Jilid 2 hal 305
21
Wahbah bin Musthafa al-Zuhaili, al-Tasir al-Munir, ( Damaskus: Dar al-Fikr, 1418) Juz 6 hal 12
22
Ibid
23
Ibid, hal 13
10
sesungguhnya Allah memberikan kepada mereka kesempatan untuk taubat
dan kembali kepadaNya dan menunjukkan kepada mereka Alquran, rasul-
rasul-Nya, akal, panca indra dan kejadian-kejadian yang akan menyadarkan
kepada keimanan dan menunjukkan mereka jalan yang lurus .24
24
Ibid
11
Daftar Pustaka
al-Zuhaili, Wahbah. 1418. al-Tafsir al-Munir. Damsik: Dar al-Fikr
Kumpulan Guru Tafsir Pilihan. 2009. al-Tafsir al-Muyassar. Saudi Arabia: Majma’al-
Malik Fahd
Katsir, Ibnu. 1999. Tafsir al-Qurán al-Azhim. Dar Thayyibah
al-Baghawi, 1997 maálim al-tazil fi tafsir al-Quran, Dar Thayyibah
al-Hijazi, Muhammad Mahmud, 1413. al-Tafsir al-Wadhih, ( Beirut: Dar al-Jalil al-
Jadid)
al-Syaukani,14141. Fath al-Qadir, ( Beirut: Dar Ibnu Katsir)
Kementrian Waqaf Kuait,1427. al-Mausuáh al-Fiqhiyyah al-Kuaitiyyah, Kuait.
12