Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya, yang
merupakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji baru disyariaatkan pada abad keenam
hijriyah menurut jumhur ulama dan diwajibkan hanya sekali dalam seumur hidup. haji dan
umrah adalah kewajiban bagi setiap orang Islam yang sehat dan mmpu, baik mampu dalam
hal kesehatan juga mampu dalam hal biaya. Demikian pula dengan penempatan haji dan
umrah sebagai rukun Islam kelima atau yang paling akhir. Dikarenakan haji merupakan
ibadah yang paling berat dari ibadah lainnya.

Didalam menjalankan ibadah rukun islam yang ke enam ini,yang menjalankanya ditutut
untuk menyiapkan mental, tenaga, pikiran dan dana yang cukup untuk menjalankan ibadah
tersebut cukup berat.

Ibadah haji merupakan ibadah penyempurna dari ibadah ibadah yang ada di rukum
islam. Hasil dari ibadah ini akan dijamin masuk surga jika mabrur.

Tetapi banyak sekali orang orang tidak mengetahui sebenarnya ibadah haji ini
dilaksanakan dan apa landasan hukum yang melatar belakangi ibadah ini. Haji mempunyai
rukun dan syarat yang harus dilakukan dan dikerjakan akan tetapi terdapat perbedaan antara
rukun dan syarat haji meskipun keduanya saling berkaitan.

Maka makalah ini akan memberikan pernjelasan seputar haji yang meliputi semua
aspek yang dikerjakan dalam haji.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu pengertian Haji.
B. Ada berapakah macam macam Haji.
C. Apa yang menjadi dasar hukum tentang Haji.
D. Bagaimana para ulama memandang keutaman Haji.
E. Ada berapa rukun dan syarat haji.
F. Kesimpulan hukum dari ayat ayat yang menerangkan tentang haji.

1
C. TUJUAN MAKALAH
A. Untuk Mengetahui perngertian Haji.
B. Untuk Mengetahui macam macam haji.
C. Untuk Mengetahui dasar hukum haji.
D. Untuk Mengetahui pendapat ulama tentang keutamaan haji.
E. Untuk Mengetahui syarat dan rukun haji
F. Untuk mengetahui istinbat hukum haji.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Haji
a. Pengertian Haji
Tentang perngertian haji ini dapat ditinjau melalui dua segi; yaitu segi Bahasa dan
istilah:1
1. Menurut Bahasa
Pengertian haji menurut behasa berarti manyengajakan untuk mengunjungi.
2. Manurut Para Alim Ulama
Haji berarti mengunjungi Kabah untuk beribadah kepada Allah dangan rukun
rukun tertentu dan beberapa syarat serta beberapa kewajiban-nya dan
mengerjakanya pada waktu tertentu. Jadi haji itu adalah rukun islam yang kelima
yang wajib dikerjakan olah setiap muslim, baik laki laki maupun perempuan apa
bila ia telah memenuhi syarat dan kewajiban naik haji itu bagi setiap muslim hanya
sekali seumur hidup.
Menurut pengertian diatas berarti kita dapat simpulkan bahwa haji adalah kegiatan
penyengajaan diri fisik maupun rohani untuk berkunjung ke masjidilharam dan
melakukan kegiatan kegiatan yang terlah ditentukan.

B. Macam Macam Haji dan Umrah


Dalam mengerjakan ibadah haji mengandung 2 macam ibadah yang erta sekali
hubunganya yaitu: Umrah atau Haji kecil, dan haji yang biasa. Cara cara mengerjakan
haji dan umrah ini dapat dilakukan dengan 3 cara :
1. Tamattu
Tamattu adalah mengerjakan umrah dahulu hingga selesai, kemudiah baru
mengerjakan haji haji pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pertama ia mengerjakan ikhram
sampai selesai untuk keperluan umrah kemudian ikhram untuk keperluan ibadah
haji yang sebenarnya.
2. Qiron
Qiran adalah mengerjakan haji dan umrah sekaligus, niatnya mengerjakan haji dan
umrah, sedang caranya mengerjakan amalan haji. Amalan seperti ini disebut haji
qiran dan wajib membayar dam (denda).

1
Moh. RifaI. Fiqih Islam Lengkap. (Semarang:PT. Karya Toha Putra). Hal 371.

3
3. Ifrad
Ifrad adalah mengerjakan amalan haji lebih dahulu, kamudian mengerjakan umrah.
Orang yang memakai cara ini, jika masuk ke Tanah Haram wajib Ihram, hingg tiba
waktunya untuk mengerjakan haji pada 8 Dzulhijjah. Cara ini tidak di Kenakan dam
(denda). 2

C. Dasar Hukum tentang Haji


a. Surat Al Baqarah Ayat 196













Artinya:

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban
yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban
sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada
gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu:
berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman,
maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),

2
Moh. RifaI. Fiqih Islam Lengkap. (Semarang:PT. Karya Toha Putra). Hal 380

4
(wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah
sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi
orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-
orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (Q. S. Al Baqarah[2]:196)

b. Surat Ali Imran Ayat 96





Artinya:

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat)


manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia. (Q.S Ali Imran Ayat 9)

c. Surat Ali Imran Ayat 97








Artinya :

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;


barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam. (Q. S Ali Imran: 97).

Manal Mufrod Ayat

5


Jika kamu terkepung Maksudnya, jika kalian terhalang
untuk sampai ke Baitullah dan terganggu dalam
menyempurnakan ibadah haji dan umroh



Kata ini dimaknakan dengan tertahan atau terkepung
menurut ketarangan KusaI, Abu Ubaidah, dan Khalil,
Tertahan atau terhalang karena panyakit kata Ibnu
Faris, tertahan karana musuh. 3


Maka (sembelihlah) kurban yang mudah didapat



Menurut Abu Sufiyan makna sampurnakan itu yang

terkandung dalam ialah, pergi kemekah hanya


semata mata untuk menuneikan haji dan umroh , tidak
bermaksud lain. 4



Nusuk (berkurban) menurut keterangan Ibnu Abdilbarr,
tidak ada perselisihan ulama bahwa yang dikehendakai
oleh ayat ini ialah menyembelih seekor
kambingjumhur menerangkan puasa 3 hari dan memebri
makan 6 orang miskin. Menurut Hasan, Ikrimah dan
Nafi, baerpuasa 10 hari dan memberi makan 10 orang
miskin. Makanan itu ialah 2 mudd untuk tiap tiap orang
miskin. Demikian Madzhab malik, Syaf I, Abu Hanifah
dan Dawud.5
Menurt Tsuri, setangah gantang gandum dan setengah
gantang gandum. Dalam madzhab Hanbali ada yang

3
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencara, 2011. Cet. 2. Hal 51.
4
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencara, 2011. Cet. 2. Hal 59.
5
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencara, 2011. Cet. 2. Hal 63.

6
meriwayatkan serupa dengan madzhab syafeI dan
malik.6


Tammatu artinya mengerjakan ikhram dalam bulan haji,
kemudian sesampanya dimekah ditinggalkanya
ikhromnya. Ketika dia melakukan ikhram untuk haji, ia
ikhrom saja dari mekah, bukan dari miqot nya lagi. Ornag
yang mengerjakanseperti itu, wajib membayar hadiah,
yaitu menyermbelih seekor kambing. Hadiah itu
hendaklah disembelihnya sebelum atau sesudah hari
Nahar.7

Bakkah berasal dari kata bakka yang berarti remuk atau


berdesakan . kemudian kata Bakkah dalam ayat

diartikan dengan Mekah. Sebab, kora mekah pada
waktu pelaksanaan haji dikunjungi oleh banyak manusia
sampai berdesak desakan.8
Yang terlatak diBukkah (mekkah). Bakkah adalah
salah satu nama kota Mekkah, menurut para pendapat

yang masyhur. Di sebut demikian katena tempat ini
membuat banyak orang zalim dan tiran bersimpuh
menundukkan diri di sana.
Qatadah berkata : sesungguhnya Allah manjadikan umat
manusia berdesak desakan di tempat ini, sampai kaum
wanita mengerjakan shalat di depan kaum pria, tidak
terjadi di tempat lain. Demikian pula diriwayatkan dari
mujahid, ikrimah, said bin jubair, Amr bin Syuaib dan
Muqatil bin Hayyan.
Hamd bin Salamah menyebutkan dari Ibnu Abbas, ia
Berkata, Mekkah mulei dari Al Dajj sampai Tanim,
sedang bakkah mulai dari Baitullah sampao al
Bathha.para ulama menyebutkan bahwa Mekkah

6
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencana, 2011. Cet. 2. Hal 63.
7
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencana, 2011. Cet. 2. Hal 64.
8
Kadar M. Yusuf. Tafsir Ayat Ahkam. Cet 1. Hal 114.

7
mampunyai banyak nama diantanya: Mekkah, Bakkah,
Al baitul Atiq, Al Baitul Haram, Al baladul amin
wal Mamun, Ummu Rahm, Ummul Qura, Shalah, Al
Arsy dan Al Qadis, karena manyucikan dari segala
macam dosa, Al Muqaddasah, An Nash, Al bash, Al
Hathimah, Ar - ras, Kaursar, Al Bunyah dari Al kabah.9


Kata Maqm merupakan isim makan dari qama, yang
berarti berdiri, dan maqam berarti tempat Berdiri. Maka
kata maqam Ibrahim dalam ayat diatas dapat diartikan
dengan tempat berdirinya Nabi Ibrahim, yang terbuat
dari batu yang dijadikan olah Nabi Ibrahim tempat berdiri
sebagai penyangga ketika membangun kabah.10


Maqam Ibrahim. Yakni sebuah rempat yang ketika
bangunan tersebut meninggi, ia menggunakanhya sebagai
pijakan untuk membangun tinggi tiang tiang dan
dinging dindingnya. Pada pijakan ia ( Ibrahim) berdiri
dengan dibantu olah putranya, Ismail. Sebelumnya,
maqam itu menempel pada dinding Baitullah, kemudian
dimundurkan kea rah timur olah Umar Bin Khaththab
pada masa pemerintahannya, sehingga memudahkan
thawaf. Karena Allah telah memerintahkan kita untuk
sholat di sana, ketika dia berfirman Dan Jadikanlah
Maqam Ibrahim saebagai tepat shalat.11
Secara harfiah, kata sabil berarti jalan maka (




) dapat diterjamahkan kepada orang yang


sanggup berjalan kepadanya jalan disini berarti sesuatu
yang jika diikuti dapat menyampaikan seotang kepada
tujuan. Maka kata sabil dalam ayat di atas dapat
diartikan dengan bekal dan kendaran, sebab, karena hal

9
Abdullah bin Muhammad. Lubaabut Tafsiir Min Ibnu Katsir Jilid 2. Cet 2. Hal 93 - 94.
10
Kadar M. Yusuf. Tafsiir ayat ahkam. Cet 1. Hal 114.
11
Abdullah bin Muhammad. Lubaabut Tafsiir Min Ibnu Katsir Jilid 2. Cet 2. Hal 96.

8
tersebut merupakan sarana untuk menyampaikan
seseotang ke tujuan sebagimana halnya jalan. 12

d. Asbabun nuzul ayat

a) Asbabun Nuzul Surat Al Bagarah Ayat 196


Ath Thobroni berkata dalam Majma al Bahroin min Zawaa id al
Mujiamiin (tulis tangan) (II/141): Ahmad menceitakan kepada kami, Muhammad
Bin Sabiq manceitakan krpada kami, Ibrohim bin Thohron menceitakan kepada
kami dari Abu Az Zubair dari Atho bin Robah dari Shofwan Bin Yala Bin
Umayah dari Ayahnya, ia berkata:Seseorang datang kepada Rasulullah
Sholallahu alaihi wa Salam seraya berkata, apa yang engkau perintahkan
kepadaku dalam umrah ku wahai Rasulallah? maka Allah Tatala menurunkan
ayat dab senourbakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah, lalu Rasulallah
SAW bersabda, Lepaskanlah pakaimu, mandi dan beristinsyaqlah semampumu.
Apa yang engkau lakukan dihaji, maka lakukanlah pada umrohmu 13
Tidak ada yang meriwayatkan dari Abu Az Zubair kecuali Ibrahim,
sedangkan Abu Zubair tidak memasukan seorang rowi Antara Atho dan Shofwan.
Dan diriwayatkan olah mujahid dari Atho dari Shofwan dari ayahnya. Aku (ath-
thobroni)katakana, Hadits ini ada dalam kitab shohih selain firman Nya: Dan
sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karana Allah.
Al Haitsami berkata dalam Majmaaz Zawaid (II/205) dari Yala bin
Umayyah ia berkata, seorang datang kepada Rasulallah Sholallahu alaihi Wa
Sallam dalam keadaan memekai minyak wangi dan mengenakan pakaian berjahit
sedangkan ia berihram untuk melakukan umrah. Kemudian Al Haitasami
menyebutkan hadits di atas dan berkata, diriwayatkan oeleh ath Thobroni
dalam al Ausath dan rowi rowinya dalam rowi kitab Shohih.
Al Hafizh manyebutkannya dalam fathul barri akan tetapi beliau diam tidak
mengomentarinya.
Adapun pendapat yang aneh ibnu katsir dalam Tafsirnya, maka tidak ada
kekuattan padanya, lantaran sabda Nabi dalam riwayat ath Thobroni, lalu turun
padanya ( )
Dan sempurnakalah ibadah haji dan umrah

12
Kadar M. Yusuf. Tafsir Ayat Ahkam. Cet 1. Hal 114.
13
Syekh Al Muhaddits Muqbil Bin Hadi al WadiI. Ash Shohihul Musnad Min Asbabi Nuzul. Hal 54.

9
karena Allah. Manjelaskan hadits dalam dua kitab shohih (Al Bukhori dan
Muslim), yang disebutkan padanya. lalu turun wahyu kepadanya. Adapun
keberadaan dalam riwayat Ibnu Abi Hatim dari Shofwan bin Umayyah, maka
yang nampak adalah telah gugur darinya dari ayahnya,. Sehingga hadits dari
Shofwan bin Yala bin Umayyah dari ayahnya adalah seperti yang terdapat dalam
ash Shohiihain dan Al Ausath, karya ath thobroni dan kitab yang lainnya.14
b) Asbabun Nuzul kedua
Imam Al Bukhori berkata dalam Sholiihnya (IV/387): Abu Nuaim
menceritakan kepada kami. Saif menceritakan kepada kami, ia menuturkan;
mujahid menceritakan kepadaku, ia mengatakan; aku mendengar Abdurrohman
bin Abi Laila bahwa Kaab bin Ujroh bercerita kepadanya, ia berkata: aku
berdiri disamping Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam di Hudaibiyah
sedangkan rambutku rontok Karena kutu, maka beliau bersabda, apakah kutu
kutu itu menggangu? Ya jawabku. Beliau bersabda, Cukurlah rambutmu (atau
bersabda, cukurlah). Ia (Kaab) berkata, kapadakulah ayat ini turun jika
diantara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala ia bercukur)hingga akhir
hayat. Lalu Nabi Sollallahu Alaihi wa sallam bersabda, puasalah tiga hari atau
bersedekahlah beberapa gantung untuk enam orang atau berkorbanlah dengan
yang mudah kamu dapatkan. Hadits ini dikeluarkan olah Al Bukhori dalam
kitab at tafsiir (IX/252) dan kitab Al Maghozi (VIII/451 dan 463.) Muslim
(VIII/119, 120), at Tarmidzi (IV/73), ia berkata, hadits ini hasan Shohih, Abu
Dawad (II/III), Ibnu Majah (No. 3079), Imam Ahmad (IV/231, 342, 243, ath
Thoyalisi (2/13), ad Daruquthni (II/298), ibnu jarir 2 dari beberapa jalan hingga
kaab bin Ujaroh. 15
c) Shabab An Nuzul (Sebab Turunnya Ayat) surat Al baqarah ayat 196
Diterima dari Mujtahid, dia berkata, Kaab Bin Ujrah berkata, : Demi Tuhan,
dimana jiwaku berada dalam kekuadaan, ayat ini turun kepadaku, yatiu : Dia
berkata, Kami bersama Nabi berada di Hudaibiyah dalam keadaan ihram. Kami
dikepung oleh orang orang musyrik. Di kepala saya banyak kutu, berguguran
sampei ke Muka. Kemudian Nabi lewat, dan berkata; Keliatannya kutu

14
Syekh Al Muhaddits Muqbil Bin Hadi al WadiI. Ash Shohihul Musnad Min Asbabi Nuzul. Hal 55.
15
Syekh Al Muhaddits Muqbil Bin Hadi al WadiI. Ash Shohihul Musnad Min Asbabi Nuzul. Hal 57.

10
dikepalamu itu menyusahkan kamu. Kaab menjawab; benar ya rasul. Maka
Nabi berkata ; Cukurlan. Dan Turnlah ayat ini.16
d) Shabab An Nuzul Surah Ali Imran 96 97
Mujahid berkata, pada suatu ketika orang orang islam dan yahudi saling ke
Baitullah yang paling mulia. Orang Orang Yahudi berkata Baitul Maqdis lebih
mulia dari Kabah. Dan menurut umat islam, Kabah lebih mulia dari pada Baitul
Maqdis.17

D. Pendapat Ulama tentang Keutamaan Haji

Sabda Rasulallah SAW. : Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulallah saw. Bersabda
: Dari Umrah ke Umrah itu adalah penghapus dosa di antara dua Umrah itu, dan haji
yang mabrur itu tidak lain ganjaranya malainkan surga (muttafaq alaih).18

Dari dalil diatas kita bisa simpulkan jika haji kita mabrur dapat membawa kita ke surga
itulah keutamaan haji, yang jika mabrur akan diganjar dengan tidak lain adalah surga
nya Allah SWT. Dan hadits itu merupakan hadist yang diriwayat kan olah imam
bukhori dan muslim, yang menurut kitab bulugul mahram merupakan hadits yang
derajatnya tinggi. Karena perawinya sudah terbukti dalam meriwayatkan hadits.

Dalil di wajibkanya menunaikan Haji

Tentang wajibnya haji ini dikerjakan olah setiap muslim yang memenuhi syarat
syaratnya adalah berdasarkan dalil firman Tuhan yang tercantum dalam surat Ali
Imran ayat 97:

Dalil Al Quran yang mewajibkan haji sebagai berikut: 19






Artinya:

wajib Karena Allah atas semua manusia untuk menunaikan haji ke rumah suci
(Kabah) yakni bagi yang mampu pergi kesana (Q. S. Ali Imran, ayat 97).

16
Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam. Cet 1. Hal 124.
17
Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam. Cet 1. Hal 115.
18
Moh. RifaI. Fiqih Islam Lengkap. (Semarang:PT. Karya Toha Putra). Hal 371.
19
Moh. RifaI. Fiqih Islam Lengkap. (Semarang:PT. Karya Toha Putra). Hal 372.

11
E. Rukun dan syarat Haji
A. Syarat syarat haji

Tentang syarat syarat wajib haji itu ialah:

1. Islam
Islam merupakan syarat wajib haji Karena merupakan aspek ketauhidan jika
orang itu bukan islam maka tidak diwajibkan melaksanakan haji Karena
bukan merupakan perintah bagi mereka yang bukan non islam.
2. Balig.
Balig meupakan batas antara anak anak dan dewasa balig ini meupakan
dimana keadaan sesorang anak yang dosanya akan ditanggung sendiri
karana sudah melewati peristiwa mimpi basah.
3. Berakal.
Berakal merupakan salah satu aspek penting karana islam tidak mewajibkan
beban ibadah kepada seorang manusia yang sudah hilang akalnya Karena
sudah hilang kewajibannya untuk beribadah kepada tuhan.
4. Merdeka.

Tetapi dijaman modern ini tidak ada lagi budak jadi mungkin merdeka
merupakan syarat yang ada pada zaman peperangan islam di zaman dahulu.

5. Kuasa (mampu).
Pengertian kuasa yang dimakud mampu ialah:
- Cukup bekalnya untuk pulang pergi serta cukup pula nafkah yang
ditinggalkan ; dan jika berhutang, segala hutangnya telah dibayar.
- Ada kendaran bagi orang yang datang dari luar kota mekkah sesuai
dengan keperluannya dana man. Sabda Rasulallah saw. :

: : :



Dari annas Ra berkata ; ditanyakan : Ya, rasulallah, apakah yang dimaksud dengan
sabil beliau menjawab : ialah perbekalan dan perjalanan. (HR. daruqthni dan
dikisahkan olah Hakim, dan yang Rajih hadits ini mursal)

12
- Bagi perempuan bersama sama muhrimnya yaitu suaminya ibu bapak
atau perempuan yang dipercaya.
B. Rukun Haji
Rukun Haji merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan selama ibadah haji. Jika tidak
dilaksanakan akan berakibat tidak sah pada hajinya. Karena tidak mengikuti salah satu
rukun haji yang telah di tentukan.
Para ulama fiqih di antaranya abu syuja dalam kitabnya matan abi syuja yaitu: ihram
disertai niat, wuquf di arafah, tawaf ifadhah dan sai.
a) Rukun Haji
Tentang rukun haji ini ada enam perkara, Yaitu:
1. Ihram yaitu berpakaian ihram. Dan niat ihram dan haji.
2. Wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah ; yakni hadirnya seseorang yang
berihram haji, sesudah tergelincir matahari yaitu pada hari ke 9 Dzulhijjah.
3. Thawaf, yaitu untuk haji (Thawaf Ifadhah).
4. SaI yaitu lari lari kecil antara bukit shafa dan marwah 7 kali.
5. Tahalul ; artinya mencukur rambut paling sedikit 3 helai, untuk kepentingan
ihram.
6. Tertib yaitu berurutan.
Tartib merupakan hal penting Karena meupakan salah satu aspak yang
penting. Contohnya kita tidak bisa melakukan tawaf sebelum kita berihrom
terlebiih dahulu.
Didalam rukun rukun haji ada yang juga wajib haji, perkataan rukun dan
wajib haji biasanya sama artinya, akan tetapi dalam urusan haji berbeda:
1. Rukun adalah suatu perbuatan yang apabila tidak dilakukan akan
menyebabkan tidak sahnya haji. Perbuatan ini tidak boleh diganti
dengan dam.
2. Wajib adalah suatu perkara yang perlu dikerjakan, tetapi sahnya haji itu
tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam (denda),
yaitu menyembelih binatang.
b) Beberapa kewajiban Haji yang harus dijalankan:
1. Ihram dari Miqot, yaitu memakai pakaian ihram (tidak berjahit), dimuali dari
tempat tempat yang sudah ditentukan, terus menerus sampai selesainya
ibadah haji. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam berihram:

13
1 Ihram secara Bahasa berasal dari kata kata haram yang berarti larangan
larangan, maka dalam hal ini ihram adalahh melakukan perbuatan
yang benyak larangannya serta tidak seperti pada lazimnya, sedangkan
menurut Bahasa adalah kesengajaan hati yang diiringi dengan
perbuatan dalam mengerjakan ibadah haji.20
2 Doa dan Niat bagi orang yang melakukan umrah dan haji.

Tata cara berihram

Tentang tata cara berihram ini dapat diutarakan sebagai berikut:

1. Lebih dahulu memebersihkan badan, memotong kuku, mandi


dan berwudhu. Kegiatan yang diatas merupakan kegiatan
sunnah sunnah sebelum memekai ihram.
2. Memekai pakaian ihram
Pertama, laki laki memakai dua helai kain putih yang tidak
berjahit.
Kedua, perempuan memekai tetap biasanya, hanya muka dan
belah telapak tangan terbuka.
3. Sholat Sunnah ihram dua rekaat, ini merupakan sunnah setelah
kita berihram.
4. Sehabis berankatlah menuju Mekkah atau Arafah.
5. Sejak Waktu Itu, mulailah masuk dalam ihram dan dikenakan
segala larangan ihram.

Beberapa Larangan dalam Ihram

Beberapa larangan dalam mengerjakan ihram ini dapat dituturkan


sebagai berikut:21
1. Memakai pakaian yang dijahit (menyarung), kecuali wanita,
2. Menutup kepala bagi laki laki dan manutup muka bagi
wanita.

20
Ahmad Sanusi. Pedoman dan modul praktikum praktek ibadah II. (Serang: Fakultas Syariah). Hal 12.
21
Moh. RifaI. Fiqih Islam Lengkap. (Semarang:PT. Karya Toha Putra). Hal 385 - 386

14
3. Memotong atau mencabut kuku, kecuali jika kuku itu
percahnya itu mengganggu untuk melaksanakan ihram maka
bolah nghilangkan kuku yang pecah.
4. Memotong dan mencabut atau menyisir rambut.
5. Memekai wangi wangian.
6. Berburu binatang yang halal dimakan dagingnya.
7. Memotong pohon tumbuh di tanah haram.
8. Nikah atau menikah
9. Bersetubuh.
10. Bersentuhan kulit (anggauta badan dengan maksud
menyalurkan syahwat).

2. Bermalam di Muzdalifah sesudah wuquf di arafah pada malam 10 Dzulhijjah.


3. Bermalam di mina selama 2 atau 3 malam, pada hari tasriq (tanggal 11, 12,
dan 13 Dzulhijjah).
4. Melempat Jumrah aqabah 7 kali dengan batu, pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Waktu melampar jumrah itu dilakukan setalah lewat tengah malam 9
Dzulhijjah dan setalah mengaerjakan Wuquf.
5. Melampar jumrah ketiga tiganya, yaitu Jumarah Ula, watha dan Aqabah
pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dan melamparkannya tujuh kali tiap
jumrah. Waktu melampat jumrah dimulai sejak tergalincir matahari hingga
terbenamnya sampai tanggal 13 Dzulhijjah. Pelaksanaannya dimulai dari
Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.
6. Meninggalkan segala yang diharmkan karena ihram.

b. Miqot

Miqat ada dua macam:

a. Miqat zamani
Miqot zamani ialah ketantuan batas waktu untuk mengerjakan umroh pada
haji Tamattu, seperti diterangkan di atas; yaitu dari tanggl 1 syawal sampati
dengan hari ke 10 Dzulhijjah. Kalu menjalankan ihram diluat bulan bulan
itu, maka ihtamnya menjadi ihram umrah. Ihram umrah tidak ada betas
waktunya, sedangkan untuk haji hanya dapat dikerjakan sekali setahun.

15
b. Miqat makani
Miqat makani ialah ketantuan batas tepat wajib memakai ihram. Semua
jamah haji dari seluruh pernjuru dunia yang datang menuji ke mekkah,
ditenrukan lima tempat, dimana mereka wajib memeakai ihram. Orang yang
tempat tinggalnya di tanah (Mekkah) bila akan mengerjakan umrah terlebih
dahulu harus keluar dari tanah haram ke tanah halal. Tanah halal yang
bisasanya untuk berumrah ialah Ju ranah, Tanim dan Hudaibiyyah.
Ihram untuk haji bagi orang orang yang tempatnya dimekkah yang akan
berangkat ke Arafah. Mereka berihram mulai dari rumahnya.
Dari ibnu abbas Ra., : Bahwasanya Nabi SAW. Telah menetapkan miqat bagi
medinah ialah Dzulhulifah, dan otang syam adalah Jhfah, dan Bagi orang Nejd
Qarnalmanazil, dan bagi orang yaman di Yalamlam; dan waktu yang miqat
miqat ada bagi orang tersebt dan orang yang melalui miqat itu dari negeri
negeri lain hendak melaksanakan haji dan Umrah ; adapun bagi yang lain
lainnya; maka miqat dari mana ia mau sehingga bagi orang mekkah miqatnya
dari mekkah. (Muttafaq alaih).22
Untuk jamaah haji Indonesia miqatnya sama dengan jamaah Haji dari india
dan Yaman. dan jika memekai kapal haji ketika sudah sampai yalamlam maka
sudah diwajibkan untuk memakai Ihram.
F. Istainbat Hukum
a. Surah Al baqarah ayat 197
Siapakah Penduduk masjidil haram itu? Menurut Malik, penduduk kota mekah.
Menurut Thawus, penduduk tanah haram. Menurut Ibnu Juraij, penduduk arafah dan
sekitarnya. Sedangkan menuurut imam syafeI orang yang bertanah air (mustauthin)
dimekah dan sekitarnya yang jaraknya sekira kira orang yang melakukan solat qosor,
kali dia mengadakan perjalanan dari mekkah, pendapat abu Hanifah panduduk yang
berada dalam miqot, yaitu Miqot Zul Hulaifah, Hajfah, Qorun, Yalamlam, dan Zatu
Irof, semua orang yang berada diluar tempat itu tidak lagi dinamakan penduduk
masjidilharma.
Kasimpulan ayat ini menurut syafe ialah, semua orang yang mempunyai
kedudukan sebagai penduduk masjidilharam, yaitu penduduk mekah dan sekitarnya
sampai jarak perjalanan orang boleh melakukan solat qhasar dari mekkah, semua

22
Moh. RifaI. Fiqih Islam Lengkap. (Semarang:PT. Karya Toha Putra). Hal 380 382.

16
mereka itu tidak membayar hadiah sekali pun mereka tidak mengerjakan tamattu.
Menurut pendapat kaum Hanafi, sekalian penduduk masjidilharma yang berada dalam
lingkungan semua miqot tanah haram, tidak boleh mengerjakan tamattu kalo mereka
menerjakan tamattu juga. Mewajibkan membayar dam jinayat.
Apa alasan abu hanafiah? Dia menerangkan bahwa penduduk mekahh tidak
mengerjakan tamattu menurut abu bakar Jashsahsh, telah sepakat alhi ilmu baik salaf
maupun khalaf menerangkan, bahwa yang disebutkan tamattu. Itu ialah perbuatan yang
mengerjakan umroh pada bulan haji dan terus dilakukannya haji pada bulan itu juga.
Jika dia mengerjakan umroh pada bulan haji tapi tidak dilangsungkan haji pada bulan
bulan tersebut, maka tidak disebutkan dia mengerjakan tamattudan tidak membeyar
hadiah. 23
b. Surah Ali Imran 96 - 97

Kewajiban haji ini merupakan kewajiban yang terhormat dan besar. Setiap
orang sangat ditutut supaya dapat menunaikannya. Ditempat mengerjakan Ibadah haji
itu orang dapat menyaksikan syair syair agama Allah yang dimuliakan. Tuntunan itu
adalah kepada segenap manusia, kecuali anak anak dan hamba sahaya.

Para umala berbeda pendapat tentang maksud siapa yang sanggup berjalan ke
Baitullah. Ada yang menafsirkan kesanggupan itu adalah tersedianya bekal, kendaraan,
dan pengangkutan. Demikianlah yang diterangkan olah Nabi Muhammad SAW dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Hakin dan itulah menjadi pegangan bagi kebanyakan
sahabat dan tabiin.

Imam malik berkata jika seorang percaya akan kekuatan-Nya, wajiblah dia
mengerjakan haji meskipun tidak ada belanja dan kendaraan, karena ia masih sanggup
berusaha demikian yang Diterangkan Olah Abdullah bin Zubair, Syabi, dan
Ikhrimah, Dhahhaq berpandapat, seorang pemuda yang kuat dan tidak punya harta
wajib mencari belanja untuk biaya perjalanan menunaikan Haji.

Ulama berbeda pendapat jika dalam perjalanan terdapat orang Zalim,menreka


mngambil harta bendanya atau memungut cukai dan sebagainya, menurut syafeI,
orang tersebut tidak boleh menyerahkan hatranya walau sedikit pun dan gugurlah
kewajiban mengerjakan haji. Pendpat ini disetujui olah jamaah, tetapi tidak disetujui

23
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencana, 2011. Cet. 2. Hal 66.

17
olah yang lain. Manurut merekaorang yang cukup mempunyai perbelanjaan da nada
kendaraan seta aman pula di jalan yaitu aman melewatinnya walaupun mesti membayar
cukai kepada orang orang zalim dalam permbayatannya itu disanggupinya tetapi
wajib mengerjakan haji da tidaklah gugur kewajiban orang tersebut tetap wajib
mengerjakan Haji.

Imam Syafe berpendapat bahwa yang demikian itu manggugurkan kewajiban


mengerjakan haji, karena pernyerahan harta kepada orang yang zalim berarti suatu
perbuatan yang mungkar. Maka tidaklah wajib orang yang akan melaksanakan haji
mencampurnya dngan perbuatan perbuatan yang mnungkar, jika demikian, di adapt
disebut tidak kuasa, termasuk dalam atri sanggup ini berkenaan dengan kesehatan
badan yang diperlukan dalam perjalanan haji, dan tidak membawa kemudarathan
padanya, jika dia seotang yang terlalau amat tua dan sukat sekali mengadakan
perjalanan, gugurlah kewajibannya itu meskipun dia memiliki berkal dan kendaraan.24

24
Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kencana, 2011. Cet. 2. Hal 187.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian Haji
Tentang perngertian haji ini dapat ditinjau melalui dua segi; yaitu segi Bahasa dan
istilah:
1. Menurut Bahasa
Pengertian haji menurut behasa berarti manyengajakan untuk mengunjungi.
2. Manurut Para Alim Ulama
Haji berarti mengunjungi Kabah untuk beribadah kepada Allah dangan rukun
rukun tertentu dan beberapa syarat serta beberapa kewajiban-nya dan
mengerjakanya pada waktu tertentu. Jadi haji itu adalah rukun islam yang kelima
yang wajib dikerjakan olah setiap muslim, baik laki laki maupun perempuan apa
bila ia telah memenuhi syarat dan kewajiban naik haji itu bagi setiap muslim hanya
sekali seumur hidup.
Macma macam haji ada tiga yaitu:
A. Tamattu
B. Qiron
C. Ifrad
Dalil wajib menunaikan Haji
Dalil Al Quran yang mewajibkan haji sebagai berikut:





Artinya:
wajib Karena Allah atas semua manusia untuk menunaikan haji ke rumah suci
(Kabah) yakni bagi yang mampu pergi kesana (Q. S. Ali Imran, ayat 97)
Pelaksanaan ibadah haji tidak terlepas dari rukan dan syaratnya yaitu:
Rukun Haji adalah jika ditinggalkan akan berakibat hajinya tidak sah. Dan jika wajib
haji tidak akan berakibat pada batalnya haji tapi akan kenakan danda.
Rukun haji menurut asyuja ada 4 yaitu ihram dan niat, tawaf iffadah, dan wuquf
diarafah saI.
Dan wajib haji yaitu berihram dan niat, Bermalam di Muzdalifah sesudah wuquf
di arafah pada malam 10 Dzulhijjah. Bermalam di mina selama 2 atau 3 malam, pada
hari tasriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Melempat Jumrah aqabah 7 kali
dengan batu, pada tanggal 10 Dzulhijjah. Waktu melampar jumrah itu dilakukan setalah
lewat tengah malam 9 Dzulhijjah dan setalah mengaerjakan Wuquf.Melampar jumrah
ketiga tiganya, yaitu Jumarah Ula, watha dan Aqabah pada tanggal 11, 12, dan 13
Dzulhijjah dan melamparkannya tujuh kali tiap jumrah. Waktu melampat jumrah
dimulai sejak tergalincir matahari hingga terbenamnya sampai tanggal 13 Dzulhijjah.
Pelaksanaannya dimulai dari Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.Meninggalkan segala
yang diharmkan karena ihram.

B. Saran
Makalah ini disarankan kepada mahasiswa yang sedang belajar atau menuntut ilmu.
Dan tidak disarankan kepada Anak anak. Karena Bahasa yang digunakan tidak untuk
anak anak yang mengkin akan sulit dipahami.

19
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Kadar M, 2011. Tafsir Ayat Ahkam. Jakarta:Amzah.


Hasan, Abdul Halim. 2011. Tafsir Al Ahkam. Jakarta : Kancana.
RifaI, Moh. Fiqih Islam Lengkap. Semarang: Karya Toha Putra.
Muhammah, Abdullah. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, cet 4. Mesir : Mua assasah Daar Al
Hilal Kairo.
Muhammah, Abdullah. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, cet 4. Mesir : Mua assasah Daar Al
Hilal Kairo.
Al Muhaddits Asy Syaikh Muqbil bin Hadi. Shohih Asbabun Nuzul. Meccah: maktabah
darul quds, yaman dan Darul Ibnu Hazm. Cet II.
Sanusi, Ahmad dkk. 2017. Pedoman dan modul praktikum praktek ibadah II. Serang:
Fakultas Syariah.

20

Anda mungkin juga menyukai