Anda di halaman 1dari 3

CONTOH PARAGRAF GENERALISASI

Contoh Paragraf Generalisasi 1

Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan
di semua sekolah di Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa para koruptor yang tertangkap
sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin dimasa depan.
Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang seperti
pemerkosaan,pencurian dan masih banyak lagi. Bisa dibilang pendidikan karakter masih belum
efektif mengubah karakter bangsa

Contoh Paragraf Generalisasi 2

Adi adalah anak yang malas ia selalu saja menyontek pada saat ulangan Matematika. Alasan ia
mencontek ialah karena semalam belum belajar. Padahari ini ada ujian Matematika yang susah.
Maka bisa diperkirakan bahwa Adi hari ini akan mencontek lagi.

Contoh Paragraf Generalisasi 3

Negara Indonesia terkenal dengan banyaknya koruptor yang mencuri uang rakyat. Hampir tiap
bulan selalu ada kasus korupsi yang menyedot perhatian masyarakat. Selain ditingkat pejabat
banyak sekali terjadi tindakan tidak jujur yang dilakukan rakyat Indonesia berupa tindakan
kriminal. Maka dapat disimpulkan orang Indonesia tidaklah jujur.

KALIMAT ANALOGI

 Orang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya tidak akan menjalani hidupnya dengan
baik, ia akan selalu dalam keraguan, sama seperti seseorang yang hidup di dalam rumah
tanpa penerangan. Ia akan berjalan tak tahu arah, tak jelas kemana ia berjalan sehingga ia
akan mudah tertabrak benda yang ada disekitarnya.
 Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk
pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan
berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka akan
seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya. Jadi, membentuk kepribadian baik seseorang anak ibarat menulis kertas putih
dengan hal-hal yang bermanfaat.

SILOGISME

Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategoris, silogisme hipotesis, dan
silogisme alternatif. Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga proposisi
(premis) kategoris. Contoh silogisme kategoris:

 Semua manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor)


 Afdan adalah manusia (premis minor)
 Jadi, Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan)

Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan
premis minornya merupakan pernyataan kategoris. Contoh silogisme hipotesis:

 Jika hari ini tidak hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor)
 Hari ini tidak hujan (premis minor)
 Maka, saya akan kerumah paman (kesimpulan).

Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain. Contoh
silogisme alternatif:

 Kakek berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor)


 Kakek berada di Bantaeng (premis minor)
 Jadi, kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan)

ENTIMEN

Contoh:
PU: Semua pemimpin yang jujur tidak mau melakukan korupsi.
PK: Pak Brewok seorang pemimpin yang jujur.
K : Pak Brewok tidak mau melakukan korupsi.

Entimem: Pak Brewok tidak melakukan korupsi, karena ia seorang pemimpin yang jujur.

KAUSAL

Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan
harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap
lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka
peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar
penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat
ketidakmampuan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai