Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga Makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak Terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidang ilmu Geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen fisik muka
bumi, mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) di atas muka bumi, ditinjau dari
persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk akibat proses interaksi
dan interrelasinya.
Wilayah (region) adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu berbeda
dengan wilayah yang lain. Wilayah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Wilayah
Formal (uniform region/homogeneous) adalah suatu wilayah yang memiliki keseragaman
atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik fisik maupun sosialnya. Contoh: suatu wilayah
mempunyai kesamaan bentang alam pegunungan disebut wilayah pegunungan atau suatu
wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok tanam disebut wilayah
pertanian.
Wilayah Fungsional (nodal region) merupakan wilayah yang dalam banyak hal
diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berkaitan dan ditandai dengan
adanya hubungan atau interaksi dengan wilayah di sekitarnya. Contoh: Suatu industri
didirikan pada suatu wilayah. Setiap pagi karyawan bekerja menuju pabrik dan sore hari
mereka pulang ke rumah masing-masing.
Perwilayahan berarti membagi wilayah-wilayah tertentu di permukaan bumi untuk
keadaan tujuan tertentu. Untuk menentukan regionalisasi wilayah harus diperhatikan fisik
yang meliputi iklim, morfologi, sumber daya alam, dan keadaan sosial budaya yang
meliputi penduduk dan budayanya.
Kaitan konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan (Pusat
Pertumbuhan) Pusat pertumbuhan (growth center) erat kaitanya dengan
Pertumbuhan wilayah di permukaan Bumi tidak tumbuh bersama-sama secara
terarur,tetapi sengaja atau tidak sengaja, ada bagian yang tumbuh dan maju
berkembang lebih cepat dibanding dengan bagian lain. Berikut ini beberapa teori pusat
pertumbuhan.
B. Rumusan Msalah
a. Apa pengertian konsep wilayah ?
b. Konsep Wilayah menurut Para Ahli ?
c. Apa pengertian dari Perwilayahan ?
d. Apa Manfaat dari Perwilayahan ?
e. Bagaimana Pendekatan Kajian Geografi Regional ?
f. Bagaimana Kutub dan pusat pertumbuhan wilayah?
g. Bagaimana Pertumbuhan Wilayah Berkelanjutan?
h. Bagaimana Kajian Daya Dukung Untuk Pertumbuhan Wilayah?
i. Bagaimana Sistem Perencanaan Wilayah Nasional?
C. Tujuan
a. Dapat mengengetahui pengertian konsep wilayah.
b. Dapat mengetahui pengertian wilayah menurut para Ahli.
c. Dapat mengetahiu apa itu wilayah.
d. Dapat mengetahui manfaat dari perwilayahan.
e. Dapat mengetahui manfaat dari perwilayahan.
f. Dapat mengetahui Kutub dan pusat pertumbuhan wilayah
g. Dapat mengetahui Pertumbuhan Wilayah Berkelanjutan
h. Dapat mengetahui Kajian Daya Dukung Untuk Pertumbuhan Wilayah
i. Dapat mengetahui Sistem Perencanaan Wilayah Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wilayah
wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki
karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau
homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayahwilayah lain di daerah
sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik),
ekonomi, demografi, dan sosial-budaya.
Secara umum suatu wilayah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah formal
(formal region) dan wilayah fungsional (functional region atau nodal region). Pengertian
wilayah formal identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau
kawasan di muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan dari
wilayah lain di sekitarnya.
1. Wilayah Formal
Wilayah formal adalah kawasan geografis yang melmiliki kritera-
kriteria tertentuyang homogen atau seragam misalnya kriteria fisik adalah iklim, vegetasi
dan topografi, sedangkan kriteria sosial dan politik adalah partai politik, tipe pertanian,
tipe industri, jumlah pengangguran, tingkat pendapatan dan laju pertumbuhan ekonomi.
Wilayah formal sering juga disebut uniform regiona.
2. wilayah fungsional
Wilayah fungsional adalah kawasan Geografis yang di fungsikan menurut jenis
dan kekuasaannya atau suatu wulayah yang sering berhubungan antara bagian satu
dengan yang lainnya. Wilayah fungsional sering disebut wilayah nodal atau Polaried
Region. Wilayah ini memiliki bagian-bagian yang Heterogon misalnya desa dan kota
secara fisik berbeda tetapi secara fungsional saling berhubungan.
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh
kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal.
Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu; (1) wilayah homogen, (2) wilayah
nodal, (3) wilayah perencanaan, (4) wilayah administrative.
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai
sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini
misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang
homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.),geografi seperti wilayah
yang mempunyai topografiatau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya.
Richarson (1975) dan Hoover (1977) mengemukakanbahwa wilayah homogen di batasi
berdasarkan keseragamamnya secara internal (internal uniformity).
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai
ketergantungan antarapusat (inti) dan daerah belakangnya (interland. Tingkat
ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa,
ataupunkomunikasi dan transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian
wilayah nodal yang paling ideal untuk digunakan dalam analisis mengenai ekonomi
wilayah,mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang dikuasai oleh suatu
atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. tersebut sebagai ekonomi.
Wilayah administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan
berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti: propinsi,
kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW. Sukirno (1976) menyatakan bahwa
di dalam praktik, apabila membahas mengenai pembangunan wilayah, maka pengertian
wilayah administrasi merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih
populernya pengunaan pengertian tersebut disebabkan dua factor yakni: (a) dalam
kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah diperlukan tindakan-tindakan dari
berbagai badan pemerintahan. Dengan demikian, lebih praktis apabila pembangunan
wilayah didasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang
batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi pemerintah lebih mudah
dianalisis, karena sejak lama pengumpulan data diberbagai bagian wilayah berdasarkan
pada suatu wilayah administrasi tersebut.
Namun, dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali tidak hanya
dalam suatu wilayah administrasi, sebagai contoh adalah pengelolaan pesisir, pengelolaan
daerah aliran sungai, pengelolaan lingkungan dan sebagainya, yang batasnya bukan
berdasarkan administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali lintas batas
wilayah administrasi.
Boudeville (dalam Glasson, 1978) mendefinisikan wilayah perencanan (planning
region atau programming region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau
kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapt dilihat sebagai
wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting
dalam penyebaran penduduk dan kesempatankerja, namun cukup kecil untuk
memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapatdipandang sebagai satu
kesatuan.
Berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa wilayah berada dalam satu kesatuan
politis yang umumnya dipimpin oleh suatu sistem birokrasi atau sistem kelembagaan
dengan otonomi tertentu. wilayah yang dipilih tergantung dari jenis analisis dan tujuan
perencanaannya. Sering pula wilayah administratif ini sebagai wilayah otonomi. Artinya
suatu wilayah yang mempunyai suatu otoritas melakukan keputusan dan kebijaksanaan
sendiri-sendiri dalam pengelolaan sumberdaya-sumberdaya di dalamnya.
C. Perwilayahan
Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokkan atau
mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama. Mengingat lokasi di muka bumi memiliki jumlah
tak terbatas dan cenderung saling berdekatan, maka lokasi-lokasi tersebut harus disusun dan
dikelompokan menurut kriteria tertentu. Dengan demikian informasi yang diperlukan dapat
diperoleh secara efisien dan ekonomis. Salah satu prinsip pembuatan suatu region adalah
menyederhanakan wilayah tersebut dengan cara menyatukan tempat-tempat yang memiliki
kesamaan atau kedekatan tersebut menjadi satu kelompok.
Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu. Misalnya,
pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria yang digunakan
adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan angin.
Regionalisasi menurut iklim ini sangat berguna untuk mengetahui persebaran hewan dan
tumbuhan, tetapi mungkin kurang berguna dalam hal komunikasi atau transportasi. Karena
itulah pengelompokkan region dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tergantung
pada kepentingan atau tujuan pengelompokkan region tersebut.
Regionalisasi suatu fenomena atau gejala di muka bumi memberikan berbagai
manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
D. Manfaat perwilayahan
1. Membantu memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna.
2. Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi.
3. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan yang
sangat beragam.
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala alam maupun manusia.
A. Kesimpulan
Wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki
karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau
homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayahwilayah lain di daerah
sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik),
ekonomi, demografi, dan sosial-budaya.Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya
mengelompokkan atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama.
B. Saran
Saran dari penulis adalah melakukan perbaikan apa bila terdapat kesalahan-kesalahan
pada makalah ini, sehingga untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4
MAN 1 BIMA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmatnya sehingga Makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak Terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidang ilmu Geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen fisik muka
bumi, mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) di atas muka bumi, ditinjau dari
persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk akibat proses interaksi
dan interrelasinya.
Wilayah (region) adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu berbeda
dengan wilayah yang lain. Wilayah dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Wilayah
Formal (uniform region/homogeneous) adalah suatu wilayah yang memiliki keseragaman
atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik fisik maupun sosialnya. Contoh: suatu wilayah
mempunyai kesamaan bentang alam pegunungan disebut wilayah pegunungan atau suatu
wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok tanam disebut wilayah
pertanian.
Wilayah Fungsional (nodal region) merupakan wilayah yang dalam banyak hal
diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berkaitan dan ditandai dengan
adanya hubungan atau interaksi dengan wilayah di sekitarnya. Contoh: Suatu industri
didirikan pada suatu wilayah. Setiap pagi karyawan bekerja menuju pabrik dan sore hari
mereka pulang ke rumah masing-masing.
Perwilayahan berarti membagi wilayah-wilayah tertentu di permukaan bumi untuk
keadaan tujuan tertentu. Untuk menentukan regionalisasi wilayah harus diperhatikan fisik
yang meliputi iklim, morfologi, sumber daya alam, dan keadaan sosial budaya yang
meliputi penduduk dan budayanya.
Kaitan konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan (Pusat
Pertumbuhan) Pusat pertumbuhan (growth center) erat kaitanya dengan
Pertumbuhan wilayah di permukaan Bumi tidak tumbuh bersama-sama secara
terarur,tetapi sengaja atau tidak sengaja, ada bagian yang tumbuh dan maju
berkembang lebih cepat dibanding dengan bagian lain. Berikut ini beberapa teori pusat
pertumbuhan.
B. Rumusan Msalah
a. Apa pengertian konsep wilayah ?
b. Konsep Wilayah menurut Para Ahli ?
c. Apa pengertian dari Perwilayahan ?
d. Apa Manfaat dari Perwilayahan ?
e. Bagaimana Pendekatan Kajian Geografi Regional ?
f. Bagaimana Kutub dan pusat pertumbuhan wilayah?
g. Bagaimana Pertumbuhan Wilayah Berkelanjutan?
h. Bagaimana Kajian Daya Dukung Untuk Pertumbuhan Wilayah?
i. Bagaimana Sistem Perencanaan Wilayah Nasional?
C. Tujuan
a. Dapat mengengetahui pengertian konsep wilayah.
b. Dapat mengetahui pengertian wilayah menurut para Ahli.
c. Dapat mengetahiu apa itu wilayah.
d. Dapat mengetahui manfaat dari perwilayahan.
e. Dapat mengetahui manfaat dari perwilayahan.
f. Dapat mengetahui Kutub dan pusat pertumbuhan wilayah
g. Dapat mengetahui Pertumbuhan Wilayah Berkelanjutan
h. Dapat mengetahui Kajian Daya Dukung Untuk Pertumbuhan Wilayah
i. Dapat mengetahui Sistem Perencanaan Wilayah Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wilayah
wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki
karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau
homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayahwilayah lain di daerah
sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik),
ekonomi, demografi, dan sosial-budaya.
Secara umum suatu wilayah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah formal
(formal region) dan wilayah fungsional (functional region atau nodal region). Pengertian
wilayah formal identik dengan definisi wilayah secara umum, yaitu suatu daerah atau
kawasan di muka bumi yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat dibedakan dari
wilayah lain di sekitarnya.
1. Wilayah Formal
Wilayah formal adalah kawasan geografis yang melmiliki kritera-
kriteria tertentuyang homogen atau seragam misalnya kriteria fisik adalah iklim, vegetasi
dan topografi, sedangkan kriteria sosial dan politik adalah partai politik, tipe pertanian,
tipe industri, jumlah pengangguran, tingkat pendapatan dan laju pertumbuhan ekonomi.
Wilayah formal sering juga disebut uniform regiona.
2. wilayah fungsional
Wilayah fungsional adalah kawasan Geografis yang di fungsikan menurut jenis
dan kekuasaannya atau suatu wulayah yang sering berhubungan antara bagian satu
dengan yang lainnya. Wilayah fungsional sering disebut wilayah nodal atau Polaried
Region. Wilayah ini memiliki bagian-bagian yang Heterogon misalnya desa dan kota
secara fisik berbeda tetapi secara fungsional saling berhubungan.
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang di batasi oleh
kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal.
Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu; (1) wilayah homogen, (2) wilayah
nodal, (3) wilayah perencanaan, (4) wilayah administrative.
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai
sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini
misalnya dalam hal ekonomi (seperti daerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang
homogen, daerah dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.),geografi seperti wilayah
yang mempunyai topografiatau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya.
Richarson (1975) dan Hoover (1977) mengemukakanbahwa wilayah homogen di batasi
berdasarkan keseragamamnya secara internal (internal uniformity).
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai
ketergantungan antarapusat (inti) dan daerah belakangnya (interland. Tingkat
ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa,
ataupunkomunikasi dan transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian
wilayah nodal yang paling ideal untuk digunakan dalam analisis mengenai ekonomi
wilayah,mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang dikuasai oleh suatu
atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. tersebut sebagai ekonomi.
Wilayah administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukan
berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti: propinsi,
kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW. Sukirno (1976) menyatakan bahwa
di dalam praktik, apabila membahas mengenai pembangunan wilayah, maka pengertian
wilayah administrasi merupakan pengertian yang paling banyak digunakan. Lebih
populernya pengunaan pengertian tersebut disebabkan dua factor yakni: (a) dalam
kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah diperlukan tindakan-tindakan dari
berbagai badan pemerintahan. Dengan demikian, lebih praktis apabila pembangunan
wilayah didasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang
batasnya ditentukan berdasarkan atas suatu administrasi pemerintah lebih mudah
dianalisis, karena sejak lama pengumpulan data diberbagai bagian wilayah berdasarkan
pada suatu wilayah administrasi tersebut.
Namun, dalam kenyataannya, pembangunan tersebut sering kali tidak hanya
dalam suatu wilayah administrasi, sebagai contoh adalah pengelolaan pesisir, pengelolaan
daerah aliran sungai, pengelolaan lingkungan dan sebagainya, yang batasnya bukan
berdasarkan administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali lintas batas
wilayah administrasi.
Boudeville (dalam Glasson, 1978) mendefinisikan wilayah perencanan (planning
region atau programming region) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau
kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapt dilihat sebagai
wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting
dalam penyebaran penduduk dan kesempatankerja, namun cukup kecil untuk
memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapatdipandang sebagai satu
kesatuan.
Berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa wilayah berada dalam satu kesatuan
politis yang umumnya dipimpin oleh suatu sistem birokrasi atau sistem kelembagaan
dengan otonomi tertentu. wilayah yang dipilih tergantung dari jenis analisis dan tujuan
perencanaannya. Sering pula wilayah administratif ini sebagai wilayah otonomi. Artinya
suatu wilayah yang mempunyai suatu otoritas melakukan keputusan dan kebijaksanaan
sendiri-sendiri dalam pengelolaan sumberdaya-sumberdaya di dalamnya.
C. Perwilayahan
Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya mengelompokkan atau
mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama. Mengingat lokasi di muka bumi memiliki jumlah
tak terbatas dan cenderung saling berdekatan, maka lokasi-lokasi tersebut harus disusun dan
dikelompokan menurut kriteria tertentu. Dengan demikian informasi yang diperlukan dapat
diperoleh secara efisien dan ekonomis. Salah satu prinsip pembuatan suatu region adalah
menyederhanakan wilayah tersebut dengan cara menyatukan tempat-tempat yang memiliki
kesamaan atau kedekatan tersebut menjadi satu kelompok.
Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu. Misalnya,
pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria yang digunakan
adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan angin.
Regionalisasi menurut iklim ini sangat berguna untuk mengetahui persebaran hewan dan
tumbuhan, tetapi mungkin kurang berguna dalam hal komunikasi atau transportasi. Karena
itulah pengelompokkan region dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tergantung
pada kepentingan atau tujuan pengelompokkan region tersebut.
Regionalisasi suatu fenomena atau gejala di muka bumi memberikan berbagai
manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
D. Manfaat perwilayahan
1. Membantu memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna.
2. Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi.
3. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan yang sangat
beragam.
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala alam maupun manusia.
A. Kesimpulan
Wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki
karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau
homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayahwilayah lain di daerah
sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik),
ekonomi, demografi, dan sosial-budaya.Regionalisasi di dalam geografi adalah suatu upaya
mengelompokkan atau mengklasifikasikan unsur-unsur yang sama.
B. Saran
Saran dari penulis adalah melakukan perbaikan apa bila terdapat kesalahan-kesalahan
pada makalah ini, sehingga untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4
AINUL YAKIN
XII IPS-3
MAN 1 BIMA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018