Anda di halaman 1dari 63

TUGAS 2

BAHAN GALIAN INDUSTRI

Dibuat Sebagai Tugas Mata Kuliah Pemanfaatan Sumberdaya Mineral dan Energi
Pada Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya
Dosen Pembimbing: Ir. Mukiat, MS.

Dibuat Oleh:
Bella Yulanda Putri Pura (03021181419052)
Bunga Rizky Syania (03021181419168)
Dhea Annisa Puteri (03021181419032)
Elas Wahyuni (03021181419008)
Magda Della M (03021181419036)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
Bahan Galian Industri merupakan semua mineral dan batuan kecuali mineral
logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan
konstruksi termasuk juga mineral logam yang bukan untuk dilebur seperti bauksit,
kromit.

KLASIFIKASI BAHAN GALIAN INDUSTRI


Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi menjadi 3
golongan yaitu :
1.   Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari : Minyak
bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara,
batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel,
kobalt, timah.
2.  Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi,
mangan, molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng,
emas, platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium, rhutenium, cerium,
dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit,
flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
3.   Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C
terdiri dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit, magnesit,
yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin,
feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu apung, trass, obsidian,
marmer, batutulis, batu  kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah
liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun B
dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan.
Bahan galian industri sebagian besar termasuk bahan galian golongan C,
walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan lain.

CIRI UMUM PENGUSAHAAN BAHAN GALIAN INDUSTRI


Adapun ciri-ciri umum pengusahaan Bahan Galian Industri meliputi :
1. Digunakan untuk bahan industri serta konstruksi.
2. Pengolahan & penambangan menggunakan alat sederhana, bila produksi besar
dpt digunakan peralatan canggih.
3. Produk dipasarkan lokal akan mudah.
4. Resiko pengusahaan kecil karena modal kecil.
5. Perijinan relatif lebih mudah.
6. Masalah lingkungan kurang diperhatikan.
7. Masalah utama pada modal management, Pengolahan dan Pasar.
8. Harga relatif mudah (kecuali dibentuk seni).
Diantara bahan galian industri, maka dalam makalah ini akan membahas beberapa
bahan galian industry, diantaranya:

A. JASPER
Batu Jasper adalah salah satu varietas dari batu permata Quartz (Kuarsa). Nama
“Jasper” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “Batu Berbintik”, yang mengacu
pada warna-warninya, bergaris, berbintik, atau tampilannya yang terlihat seperti nyala
api. Jasper biasanya dianggap sebagai Chalcedony, tapi beberapa ilmuwan
menggolongkan Jasper sebagai jenis yang berbeda karena struktur kasarnya yang
khas.
Batu Jasper adalah zat padat, yang sampai dua puluh persen darinya bisa terbuat
dari bahan-bahan asing. Karena inilah, Jasper jarang ada yang terlihat sama. Dalam
beberapa kasus, Jasper bahkan dapat terbentuk bersama dengan batu Agate atau Opal.
Pola-pola pada Jasper terbentuk selama proses konsolidasi mineral, ditentukan oleh
aliran dan pengendapan yang tepat sedimen yang kaya akan silika atau abu vulkanik.
Jasper sering berubah oleh adanya material lain. Ketika deposit silika asli secara
alami terbentuk setelah deposisi, mereka kemudian diisi oleh mineral lain, seperti besi
oksida, mangan dioksida, oksida logam dan terkadang bahan-bahan organik.
Pengendapan akhir dari bahan-bahan tersebut menentukan penampilan dan bentuk
akhir dari Jasper.
1. Cara Mengidentifikasi Jasper
Batu Jasper adalah batu dari jenis Quartz dengan komposisi kimia utamanya
yang terdiri dari silikon dioksida. Sampai dengan 20% persen komposisi dari Jasper
padat bisa terdiri dari bahan-bahan asing seperti Hematite, Pyrolusite, Clay atau
Calcite. Batu ini memiliki struktur kasar yang lebih jelas dibandingkan dengan bentuk
lain dari Chalcedony, oleh karena itu beberapa ilmuwan menggolongkan Jasper ke
dalam kelompok tersendiri dalam keluarga Quartz. Jasper memiliki struktur
mikrokristalin yang berarti kristal trigonalnya hanya bisa dilihat dengan pembesaran
tinggi. Batu ini dapat dengan mudah dibedakan dengan batu permata lain yang sejenis
melalui tingkat kekerasannya (6,5 sampai 7 skala Mohs) dan tidak punya Cleavage
(kecenderungan kristal untuk pecah terbelah mengikuti struktur kristalnya). Clarity
atau tingkat kejelasan batu Jasper selalu Opaque (tidak tembus cahaya), bahkan
ketika di iris tipis. Batu Jasper biasanya tidak melalui proses treatment apapun untuk
meningkatkan kualitasnya. Namun, beberapa batu mungkin ada yang menggunakan
treatment Dyed (menambahkan bahan pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-
retakannya untuk mengubah atau memperkuat warnanya) untuk meniru tampilan batu
permata lainnya atau bahkan varietas Jasper lainnya.
Batu Jasper bisa berwarna apa saja, sebagian besar bergaris, berbintik atau
seperti nyala api. Tidak ada rekomendasi untuk warna. Warna merah yang disebabkan
oleh jejak oksida besi adalah salah satu warna yang paling umum. Warna coklat dan
kuning juga sering ditemukan pada Jasper. Jasper dengan hanya satu warna saja
sangat jarang, bahkan tidak pernah terdengar. Saturasi warnanya menentukan nilai
keseluruhan.
Pola batu Jasper yang paling umum adalah seperti marmer dan berurat, cincin
orbital, garis-garis, bintik-bintik, seperti api dan pita. Seperti halnya batu Agate, saat
ini ada banyak klasifikasi dan nama dagang yang digunakan untuk batu Jasper.
Nama-namanya bisa sangat membingungkan, tapi untungnya, kebanyakan hanya
digunakan oleh para kolektor yang benar-benar sangat “menggilai” batu ini. Beberapa
nama dagang batu Jasper yang terkenal antara lain:
 Agate Jasper: warnanya campuran antara kuning, coklat atau hijau, yang
tumbuh bersama dengan batu Agate.
 Brecciated Jasper: Jasper dalam fragmen, secara alami menyatu dengan
material berwarna abu-abu.
 Egyptian Jasper: Jasper dengan warna kuning dan merah yang kuat.
 Banded Jasper: Jasper dengan struktur berlapis dengan pita-pita yang lebar.
 Basanite: Jasper hitam dengan tekstur halus.
 Blood Jasper: nama dagang yang terkadang digunakan untuk batu Bloodstone.
 Hornstone: Jasper dengan warna abu-abu sampai merah-coklat dengan tekstur
halus.
 Scenic Jasper: Jasper dengan pola yang menyerupai gambar atau
pemandangan.
 Biggs Jasper: Jasper yang berasal dari Oregon, salah satu sumber
penambangan Jasper.
 Bruneau Jasper: Jasper yang berasal dari Bruneau Canyon, Idaho.
 Moukaite: Jasper dengan warna merah muda.
 Plasma: Jasper dengan warna hijau tua seperti Bloodstone, dengan bintik-
bintik putih atau kuning.
 Silex: Jasper dengan bintik-bintik atau garis-garis kuning dan merah-coklat.
 Orbicular Jasper: Jasper dengan cincin konsentris orbital.
 Bumblebee Jasper: Jasper berwarna kuning dari Indonesia.
 Zebra Jasper: Jasper dengan warna coklat tua dengan pola pita seperti zebra.
 Moss Jasper: Jasper dengan inklusi padat yang menyerupai seperti lumut.

2. Lokasi Keterdapatan
Batu Jasper bisa ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia. Beberapa deposit
paling terkenal antara lain di Australia, Brazil, Canada, Egypt, India, Indonesia,
Kazakhstan, Madagascar, Mexico, Russia, Uruguay, Venezuela dan United States
(Arizona, Arkansas, California, Idaho, Oregon, Texas dan Washington).
3. Cara Penambangan
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang banyak tampak
di permukaan. Oleh sebab itu sistem panambangan yang diterapkan adalah
penambangan terbuka dengan peralatan sederhana.

4. Penggunaan
Tidak seperti batu permata berwarna lainnya, batu Jasper sering bisa ditemukan
di toko-toko perhiasan lokal. Batu ini adalah favorit bagi penggemar ataupun
desainer perhiasan profesional, karena keterjangkauannya, berlimpah, beraneka
warna, bentuk dan polanya.
Batu Jasper sangat cocok untuk semua jenis desain perhiasan, seperti liontin,
kalung dan bahkan cincin yang dipakai setiap hari. Batu Jasper memiliki daya tahan
dan tingkat kekerasan yang sesuai untuk perhiasan, sehingga sangat tahan terhadap
kerusakan. Bisa di desain berkelas, tradisional, atau tergantung pada bagaimana Anda
memakainya, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Batu Jasper adalah favorit
bagi pria dan wanita karena fleksibilitas dan ketersediaannya yang melimpah.

Gambar Batuan Jasper


B. GIOK
Batu Giok atau Jade ada dua jenis, yaitu Jadeite dan Nephrite (jangan bingung
dengan istilah Jade dan Jadeite, karena Jade adalah bahasa Inggris dari batu Giok,
sedangkan Jadeite adalah salah satu jenis atau varian dari Giok). Giok jenis Jadeite
termasuk langka, karena itulah harganya menjadi mahal. Bentuk yang paling berharga
dari batu ini adalah yang berwarna hijau mencolok seperti batu Zamrud (Emerald),
yang kemudian dikenal sebagai “Imperial Jadeite”.
Sejarah batu Giok Jadeite berawal dari beberapa ribu tahun yang lalu ketika
pertama kali digunakan untuk membuat senjata dan alat-alat karena kekuatannya.
Batu ini sangat dihargai oleh bangsa Maya dan Aztec. Sebenarnya nama “Jade”
berasal dari bahasa Spanyol “Piedra De Ijada”, yang berarti “batu untuk mengobati
rasa sakit di samping (nyeri pinggang)”. Dinamakan demikian karena pada saat itu
penjelajah Spanyol melihat penduduk asli Amerika Tengah memegang potongan
Giok sambil diletakkan di sisi samping tubuh mereka untuk menyembuhkan penyakit.
Di Cina, batu Giok dikenal sebagai “Yu”, yang berarti “Surgawi” atau “Kekaisaran”.
Oleh karena itu, dalam budaya Cina batu ini dianggap sebagai permata kekaisaran,
dan banyak ditemukan di makam raja-raja Shang.
Batu Giok jenis Nephrite lebih umum dan mudah dijumpai daripada Jadeite.
Meskipun sedikit lebih lunak daripada Jadeite, Nephrite masih tergolong keras karena
strukturnya yang padat. Giok tradisional Cina biasanya mengacu pada jenis Nephrite
karena tidak ada tambang Giok jenis Jadeite di Cina. Hingga hari ini, Giok Nephrite
yang berwarna hijau masih merupakan Giok yang paling berharga. Sebelumnya,
Nephrite berwarna putih yang Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan)
pernah menjadi Giok yang paling berharga sebelum hadirnya Giok Imperial Jadeite
asal Burma pada abad ke 18.

1. Cara Mengidentifikasi Giok


Batu Giok Jadeite memiliki rumus kimia NaAlSi 2O6 or Na(Al,Fe3+)Si2O6,
sedangkan Giok Nephrite memiliki rumus kimia Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2. Giok
Jadeite bisa dibedakan dengan material sejenis lainnya, misalnya dengan Nephrite,
melalui tingkat kekerasan dan kepadatannya. Ada banyak material lain yang dijual
sebagai Giok Jadeite namun palsu, dan hal ini sulit untuk diidentifikasikan
keasliannya jika hanya dengan melihat tampilan luarnya saja. Metode yang paling
dapat diandalkan untuk mengidentifikasi Giok Jadeite dari batu lain adalah dengan
menguji berat jenisnya. Sebuah tes sederhana untuk membedakan batu Giok Jadeite
dengan batu Giok Nephrite juga bisa dilakukan menggunakan tes bunyi. Giok
Nephrite mengeluarkan nada musik ketika dipukul, sedangkan Giok Jadeite tidak.
Giok Nephrite lebih lunak daripada Jadeite. Meskipun lebih kompak dalam
struktur, berat jenis Nephrite berkisar 2,90 – 3,03, sedangkan Jadeite sekitar 3,30 –
3,38. Batu permata berwarna hijau lainnya juga sering salah dikenali sebagai Giok
Nephrite, seperti Aventurine, Serpentine, Emerald dan Chrysoprase, padahal batu
Serpentine jauh lebih lunak, sedangkan tekstur dan warna batu Aventurine kurang
mulus. Batu Emerald dan Chrysoprase jauh lebih keras dan warna hijaunya juga
berbeda dengan batu Giok Nephrite.
Batu Giok Jadeite memiliki beragam warna, seperti hijau, putih, oranye, kuning,
lavender, abu-abu dan hitam. Bentuk paling murni dari batu Giok Jadeite adalah
berwarna putih. Dan yang paling mahal adalah yang berwarna hijau Zamrud cerah
dengan tingkat kejelasan (Clarity) Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan).
Rona hijau Zamrud-nya berasal dari efek Kromium (efek yang juga memberikan
warna hijau yang indah pada batu Zamrud atau Emerald). Batu Giok Jadeite yang
berwarna hijau Zamrud dikenal sebagai Imperial Jadeite, yang sumbernya hanya ada
di Burma (Myanmar).
Dalam satu batu Giok Jadeite bisa terdapat beraneka warna. Yang warnanya
merata yang sangat bernilai dan mahal. Namun, preferensi warna berbeda-beda
tergantung pada masing-masing daerah. Sebagai contoh, di Barat, batu Giok Jadeite
berwarna hijau tua dan terlihat hidup lebih disukai, tetapi di Timur Jauh, yang
berwarna putih murni atau kuning dengan nada pink lebih berharga, sama
berharganya dengan Giok Imperial Jadeite hijau.
Giok Nephrite kebanyakan ditemukan berwarna hijau, tetapi juga bisa putih
sampai abu-abu, kekuningan sampai kecoklatan, kehitam-hitaman dan lainnya.
Sebagian besar batu akan memiliki warna kekuningan dan juga sering ditemukan
berwarna-warni dan mungkin sedikit berbintik. Giok Nephrite yang berwarna hijau
tua solid yang paling berharga.
Kilau batu Giok Jadeite seperti kaca. Ketika dipoles akan tampak berkaca-
kaca atau terlihat seperti berminyak. Batu Giok Jadeite kemilau kacanya lebih
terlihat jelas daripada batu Giok Nephrite yang kemilaunya terlihat terlalu
berminyak. Giok Jadeite yang paling berharga adalah yang Translucent, yaitu yang
tembus cahaya tapi tidak transparan. Distribusi warna yang tidak merata juga sering
keliru diartikan sebagai inklusi, padahal bukan.
Giok Nephrite biasanya tidak tembus cahaya, meskipun terkadang ada
material alam yang bagus yang bisa menciptakan batu yang tembus cahaya. Yang
tembus cahaya tersebutlah yang sangat berharga. Ketika dipotong dan dipoles, Giok
Nephrite bisa menghasilkan kemilau seperti kaca, tetapi dalam banyak kasus,
kemilaunya terlihat kusam dan terlalu berminyak.

Gambar Giok

2. Lokasi Keterdapatan
Sumber utama penambangan batu Giok Jadeite adalah di Myanmar (Burma), yang
juga
merupakan sumber utama batu Giok Imperial Jadeite. Namun, Imperial Jadeite juga
telah ditemukan di Guatemala. Sumber lain Jadeite juga ditemukan di Japan, Canada,
Guatemala, Kazakhstan, Russia, Turkey, Cuba dan United States.
Salah satu sumber penambangan yang menghasilkan batu Giok Nephrite
paling bagus adalah di New Zealand, di mana sering ditemukan di dalam batuan
Serpentine, berupa kerikil bulat di sepanjang pinggir sungai dan perbatasan laut.
Deposit Giok Nephrite lainnya juga ditemukan di Australia, Brazil, China (Sinkiang),
Canada, Russia, Taiwan, Zimbabwe dan United States (Alaska dan Wyoming). Batu
Giok Nephrite sebelumnya juga pernah ditemukan di Polandia.

3. Cara Penambangan
Penambangan barit lebih banyak ditunjukan oleh singkapan yang banyak tampak
di permukaan. Oleh sebab itu sistem panambangan yang diterapkan adalah
penambangan terbuka dengan peralatan sederhana.

4. Penggunaan
Fleksibilitas dari batu Giok membuatnya ideal untuk berbagai penggunaan. Batu
ini sering dipotong model oval atau bulat, untuk cincin akik, atau berbentuk bola atau
cakram, untuk kalung. Terkadang juga diukir ornamen rumit yang kemudian
digunakan sebagai bros, patung kecil, atau ornamen lainnya. Batu ini sangat ideal
untuk pria maupun wanita. Bisa dipasangkan dengan Berlian (Diamond) dan
dipadukan dengan emas atau perak. Untuk pria, yang populer adalah digunakan
sebagai cincin, pin dasi, manset dan liontin. Sedangkan untuk wanita, bisa dipakai
sebagai liontin, kalung manik-manik, gelang, cincin, anting-anting, atau hiasan
rambut. Di daerah Timur, perhiasan batu Giok Jadeite bahkan digunakan oleh anak-
anak dalam bentuk gelang. Perhiasan Giok Nephrite sangat populer di New Zealand,
terutama bagi kalangan wisatawan.
C. BATU KALI
Batu kali merupakan jenis bahan galian industry yang sangat sederhana yang
seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Batu kali mudah dijumpai
dikawasan pinggiran sungai di seluruh Indonesia. Batu kali biasanya berwarna hitam
keputih-putihan dan sangat keras sekali. Batu kali yang berukuran kecil disebut
kerikil. Bentuk dan ukuran batu kali sangat bervariasi, mulai dari ukuran bongkah
besar, ukuran sedang, hingga ukuran kecil tergantung kebutuhan lapangan.

1. Lokasi Keterdapatan
Tidak sulit untuk menjumpai batu jenis ini. Batu kali dapat dijumpai diberbagai
bantaran sungai di Indonesia. Tetapi pada umumnya batu kali banyak dijumpai
disekitar lokasi sungai di pulau Jawa.

Gambar Batu Kali

2. Cara Penambangan
Batu kali sebagai bahan galian tersingkap dekat permukaan. Oleh sebab itu
penambangan dilakukan dengan tambang terbuka/tambang permukaan dengan
peralatan sederhana. Pemisahan terhadap pengotor dilakukan dengan cara manual.
Apabila dikehendaki ukuran butir tertentu proses pemecahan (grinding).
3. Penggunaan
Batu kali biasanya digunakan sebagai bahan untuk dijadikan pondasi suatu
bangunan. Tak hanya itu, batu kali juga dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan
patung, cobek, dan juga lesung,

D. KERIKIL SUNGAI
Tak jauh berbeda dengan batu kali, kerikil sungai juga merupakan bahan galian
industri yang sangat mudah dijumpai di Indonesia. Hanya saja kerikil sungai bentuk
dan ukurannya relative lebih kecil jika dibandingkan dengan batu kali.

1. Cara penambangan
Kerikil sungai sebagai bahan galian tersingkap dekat permukaan. Maka
penambangan dilakukan dengan tambang terbuka/tambang permukaan dengan
peralatan sederhana. Pemisahan terhadap pengotor dilakukan dengan cara manual.

2. Lokasi Keterdapatan
Kerikil sungai sangat mudah dijumpai disekitar sungai diseluruh Indonesia. Pada
umumnya bahan galian industri jenis ini banyak ditemukan di Pulau Jawa.

Gambar Kerikil Sungai


3. Penggunaan
Tak jauh berbeda dengan batu kali, kerikil sungai sebagai batu alam biasanya
digunakan untuk aplikasi eksterior bangunan. Karena memiliki sifat yang alami, batu
alam sangat ideal untuk aplikasi eksterior. Ia tidak memerlukan perawatan khusus,
sehingga menjadikannya investasi seumur hidup. Beberapa penggunaan eksterior dari
batu alam termasuk bangunan façade, dinding, tangga, jalan setapak, monumen,
patung, tugu peringatan, taman, bangku taman, dan masih banyak aplikasi lainnya.
Untuk aplikasi interior bangunan. Batu alam memberikan kesan bangunan yang
lebih menonjol dan indah. Banyak yang beranggapan bahwa batu alam memiliki
kualitas dan nilai yang tinggi. Beberapa penggunaan interior bangunan seperti lobi
gedung kantor, kamar mandi, lantai, dinding, meja, dan masih banyak lagi. Selain itu
juga digunakan untuk paving. Penggunaan batu alam juga dapat diaplikasikan untuk
pembangunan trotoar jalan atau paving.

E. DIORIT
Diorit adalah salah satu jenis batuan beku dalam (Batuan Plutonis), bertekstur
feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap.. Seperti
halnya granit, diorite termasuk batuan asam (felsik). Batuan asam adalah batuan yang
kaya akan kwarsa (SIO2). Batuan ini terdiri dari feldspar plagioklas calsiksodik
dalam jumlah yang besar (65%) dengan tipe sodik yang banyak. Komposisi
plagioklasnya melebihi ortoklas, tidak mengandung kwarsa, tetapi mengandung augit
dalam jumlah sedikit dan hombleda (mineral silikat gelap) , meski hombledinya,
biasanya lebih banyak dari biotit. Selain itu, diorit lebih sedikit mengandung silisum
dan kalsium daripada batuan granit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa
disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit. Mineral-
mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang
umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-
abuan.  
1. Penambangan Diorit
Penambangan batuan diorite dapat menggunakan metode quarry. Metode quary
pada dasarnya merupakan sistem penambangan terbuka yang menambang mineral
non logam atau batuan, contoh material yang biasanya ditambang pada quarry yaitu :
marmer, batu granit, dan masih banyak lagi yang lainnya
2. Manfaat
Diorit dapat digunakan untuk batu ornamen dinding, maupun lantai bangunan
gedung, pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.
3. Tempat terdapat batuan diorite
Batuan ini banyak terdapat di daerah Banjarnegara dan Pemalang, Jawa Tengah.
F. GARNET

Nama mineral : Garnet


Rumus kimia : Al3B2(SiO4)3
Kilap : non logam - kaca
Kekerasan : 6,5-7,5.
Genesis : batuan metamorf
Pada umumnya,batu garnet sangat mengkilau warnanya dan tembus cahaya.
Hampir semua batu garnet mempunyai warna yang dalam dan bermacam-macam
warnanya kecuali biru. Di Indonesia batu garnet ini diberi nama bermacam-macam
seperti manilam anggur, biduri delima, biduri anggur, dan mirah anggur. Garnet
adalah jenis kelompok mineral yang semuanya pada dasarnya memiliki struktur
kristal yang sama isometrik tetapi bervariasi dalam komposisi kimia dan sifat-sifat
fisik mereka. Batu Garnet memiliki kumpulan mineral yang mempunyai kristal
rhombic dodecahedrons dan trapezohedrons, serta memiliki komposisi kimia
utamanya ialah kalsium, magnesium, aluminium, ferum2+, ferum3+, kromium,
mangan, dan titanium. Batu garnet memiliki bermacam jenis. Hal ini karena adanya
perbedaan dari komposisi kimianya dan membawa dampak pada perbedaan warna,
diantaranya :
a.       Almandine (Fe3Al2(SiO4)3 ) berwarna Merah keunguan
b.      Pyrope (Mg3Al2(SiO4)3) berwarna Merah tua
c.       Spessartine (Mn3Al2(SiO4)3) berwarna Oranye
d.      Andradite (Ca3Fe2(SiO4)3) berwarna Kuning,Hijau Muda
e.      Grossular (Ca3Al2(SiO4)3) berwarna Hijau
f.        Uvarovite (Ca3Cr2(SiO4)3 ) berwarna Hijau

1. Proses Pembentukan Garnet


Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral yang mempunyai
nilai ekonomis yang terbentuk akibat proses malihan pada kondisi temperatur dan
tekanan tinggi. Batuan metamorf mengkristal dalam sistem kubik dengan bentuk
rhombdodecahedral atau trapezohedral atau kombinasi dari keduanya.
¨  Karena garnet cenderung mempunyai pemecahan yang rendah sehingga jika terjadi
pecahan akan menjadi potongan-potongan kecil dengan bentuk sudut tajam dan tidak
merata yang dianggap sebagai fitur karakteristik dari abrasif yang baik dan dinilai
sebagai abrasif alami. Warna yang kita lihat pada garnet terbentuk karena adanya
absorbsi cahaya oleh ion-ionnya atau interaksi ion-ion yang ada pada garnet itu
sendiri.
Garnet adalah mineral umum dari batuan metamorf seperti gneiss dan sekis
dari yang bersifat basa sampai asam, kapur kristal dan pegmatites. Garnet banyak
ditemukan di sekis mika dan batuan metamorf yang mengandung alumina dan besi.
Varietas yang berbeda dari garnet memiliki ion logam yang berbeda, seperti besi,
magnesium aluminium, dan kromium.

2. Manfaat Garnet
Dikarenakan garnet mempunyai fraktur yang terbentuk secara alami dan
membentuk bentuk dan warna yang unik dan indah serta dianggap mempunyai nilai
ekonomis tinggi, garnet kebanyakan dimanfaatkan sebagai perhiasan. Harganya
sangatlah mahal dikarenakan jumlahnya yang sangat terbatas dan cara
penambangannya sangat sulit dan memerlukan biaya besar. Juga ada mitos pada batu
garnet ini,pada zaman dahulu dipercaya mempunyai kekuatan magis. Yaitu jika saat
perjalanan dan membawa batu garnet ini akan dihindarkan dari kecelakaan atau
bentuk kejahatan. Maka dari itu banyak orang memperebutkan dan mengusahakan
untuk mendapatkannya. Sehingga sejak dulu batu ini mempunyai nilai ekonomi
tinggi di masyarakat.

3. Tempat Terdapat Garnet


Di Amerika Serikat, hanya ada di 3 negara bagian yaitu, Idaho, New York, dan
Montana yang menghasilkan garnet untuk digunakan dalam perindustrian. Ada
banyak negara lain yang banyak memproduksi garnet ini seperti Australia, China, dan
India yang banyak di ekspor ke berbagai negara lain. Turki juga banyak memproduksi
garnet ini dalam jumlah banyak, tetapi belum di ekspor ke berbagai.

G. TANAH MERAH

Pengertian laterit (tanah merah) adalah tanah yang terbentuk karena proses,
pelapukan batuan yang mengandung besi, ditandai dengan merahnya warna tanah.
Tanah laterit merupakan jenis tanah yang telah banyak mengalami pencucian oleh air
hujan sehingga warnanya pucat dan kemerah-merahan atau kekuning-kuningan, serta
kondisinya sangat tidak subur. Kadar bahan organiknya juga rendah akibat proses
erosi dan pencucian yang berlangsung dalam waktu yang lama. Vegetasi yang biasa
tumbuh di atas tanah laterit, antara lain rumput dan alang-alang.

1. Penambangan Tanah Merah

Potensi pertambangan galian tanah merah berlokasi di Desa Tamelang,


Kecamatan Purwasari yang merupakan bukit-bukit kecil, namun potensi tersebut
sudah mulai habis dieksploitasi, kecuali yang dikelola oleh perorangan.

2. Tempat terdapat tanah merah


Jenis tanah ini tersebar di daerah Banten, kalimantan Barat, dan Pacitan. tanah ini
sering disebut tanah merah

H. PASIR PASANG

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida,
tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur.
Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya
yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Pasir juga
penting untuk bahan bangunan bila dicampur Semen. Tumbuhan yang dapat tumbuh
di pasir antara lain: Cemara Udang, Ketapang, Waru, Kelapa. Contoh jenis pasir salah
satunya adalah Pasir Pasang adalah pasir yang lebih halus dari pasir beton ciri cirinya
apabila dikepal dia akan menggumpal tidak kembali lagi ke semula. Jenis pasir ini
harganya lebih murah dibanding dengan pasir beton. Pasir pasang biasanya dipakai
untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk
plesteran dinding.

1. Penambanagan Pasir pasang

Berdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang di bedakan dalam 2 jenis


sebagai berikut :
a. Pasir Gunung, adalah pasir yang diperoleh dari hasil galian , butirannya kasar dan
tidak terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika dicampur
dengan kapur padam dan air setelah beberapa waktu dapat mengeras sehingga
membentuk suatu massa padat dan sukar dalam air).

Pasir Gunung Galunggung

Pasir gunung

2. Pasir Sungai, adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan
batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063
mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan.
Pasir Sungai

2. Manfaat Pasir Pasang

Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling
bawah hingga paling atas dalam bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga
campuran beton. Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat kita jumpai
seperti :
 Penggunaan sebagai urugan, misalanya pasir urug bawah pondasi, pasir urug
bawah lantai, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan lain lain.
 Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan untuk
lantai kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi untuk
pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pemasangan batu
alam , plesteran dinding dan lain lain.
 Penggunaan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun tidak
bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof, lantai,
kolom , plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.
 Disamping itu masih banyak penggunaan pasir dalam bahan bangunan yang
dipergunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan material cetak seperti
pembuatan paving block, kansteen, batako dan lain lain.

I. BASALT
Batu Basalt adalah salah satu Batuan Beku bersifat basa yang terbentuk dari
proses pembekuan magma di permukaan atau dekat permukaan bumi. Karena
terbentuk pada permukaan bumi maka termasuk ke dalam batu ekstrusif (vulkanik).
Basalt umumnya terbentuk dari proses pembekuan yang berlangsung cepat. Basalt
juga dapat terbentuk dari pembekuan lelehan lava yang mengandung gas, namun
gasnya telah menguap. Batu Basalt umumnya bersifat massive dan keras, ia memiliki
kristal – kristal kecil, umumnya berwarna gelap. Batu ini biasa dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan. 
1. Cara Penambangan

Metoda penambangan basalt dilakukan dengan metoda tambang terbuka sistem


open pit dimana open pit ini diterapkan untuk endapan bijih yang mengandung
logam. Open pit dan open cut dapat dibedakan dari arah penambangannya,
penambangan dengan metoda open pit dilakukan dari permukaan yang relatif
mendatar ke bawah mengikuti endapan bijih, sedangkan open cut dilakukan pada
lereng suatu bukit. Jadi penerapan open pit dan open cut sangat tergantung pada letak
dan bentuk endapan bijih yang akan ditambang.Dalam sistem penambangan dibatasi
oleh beberapa faktor – faktor kendala antara lain:

1. Faktor teknik – ekonomi yang diwujudkan dalam usaha mendapatkan


perolehan tambang semaksimal mungkin dengan biaya yang sekecil mungkin.
2. Faktor keamanan dan keselamatan kerja yang diwujudkan dalam usaha
memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam melaksanakan kegiatan
penambangan
3. Faktor keserasian lingkungan hidup yang diwujudkan dalam usaha
mencegah terjadinya perusakan alam, serta pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh kegiatan penambangan
Metoda yang digunakan dalam pelaksanaan penambangan endapan basalt adalah
menggunakan metoda tambang terbuka (surface mining) sebab kita dapat ketahui
bahwa endapan bauksit berada di permukaan dengan over burden yang tidak terlalu
dalam pengupasannya.

2. Syarat Penjualan (Mineral yang Komersial)


 Proses Terbentuk : Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di
permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera
di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral
mineral tidak terlihat.
 Massa jenis : 2,7 – 3 gram/cm3
 Warna : Gelap
 Karakteristik lain : Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur
afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan
mineral hitam. Kandungan mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis
batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang
bernama gabbro. Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara
kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk
konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O
lebih tinggi daripada basalt tholeitik.

3. Cara Pengolahan

Dalam pekerjaan konstruksi, seperti pada pembuatan jalan dan beton bangunan,
kadang-kadang diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran-butiran pengisinya.
Gradasi butiran untuk memenuhi syarat yang dituntut tadi sulit sekali dijumpai di
alam tanpa pengerjaan/pengolahan apalagi dalam jumlah yang cukup besar. Untuk
mendapatkan butiran yang juga disebut agregat diperlukan pemecahan-pemecahan
lebih lanjut, sehingga didapat gradasi yang diinginkan, maka dilakukan proses
crushing.

Crushing adalah suatu proses ukuran batu yang bertujuan untuk menghasilkan
ukuran produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Pada pekerjaan crushing
ini, diperlukan b kali pengerjaaeberapan pemecahan. Tahap-tahap pekerjaan itu
beserta jenis crusher yang digunakan adalah :

a. Pemecahan tahap pertama, menggunakan alat jaw crusher (pemecah tipe rahang).
b. Pemecahan tahap kedua, menggunakan alat impact crusher (pemecah tipe
pukulan).
c. Pemecahan tahap ketiga, menggunakan alat cone crusher (pemecah tipe konus).
Pemecahan tahap pertama dan pemecahan tahap kedua termasuk ke dalam primary
crusher. Sedangkan pemecahan tahap ketiga termasuk ke dalam secondary crusher.

4. Pemanfaatan & Penggunaan


Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan
/ pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat. Dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan dasar jalan, bahan campuran beton.

5. Pemasaran & Tempat Terdapat

Keterdapatan :
Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Malang, Probolinggo.

J. SLATE
Slate adalah batuan metamorf yang mempunyai ciri fisik seperti warnanya hitam,
teksturnya blastoporfiritik dengan struktur foliasi slaty. Slate merupakan batuan
metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau
Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur
foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine
grained).
Batuan ini terbentuk oleh proses metamorfisme kontak dengan temperature
sekitar 500C dengan tekanan kurang dari 5 kilobar. Komposisi penyusun batuan ini
berasal dari batuan sedimen yaitu batupasir halus.
1. Cara Penambangan
Proses penambangan menggunakan system penambangan terbuka karena segala
kegiatan yang dilakukan berada pada tempat yang terbuka atau berhubungan dengan
udara bebas. Penambangan ini dilakukan dalam skala kecil atau biasanya dilakukan
oleh penduduk setempat. Kegunaannya untuk bahan pembuatan atap rumah dan
papan tulis.

2. Syarat Penjualan (Mineral yang Komersial)


Asal : Metamorfisme Shale dan Mudstone
Warna : Abu-abu, hitam, hijau, merah
Ukuran butir : Very fine grained
Struktur : Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite
Derajat metamorfisme : Rendah
Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis

3. Cara Pengolahan
Crushing adalah suatu proses ukuran batu yang bertujuan untuk menghasilkan
ukuran produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Pada pekerjaan crushing
ini, diperlukan berkali pengerjaan berapa pemecahan.

4. Pemanfaatan & Penggunaan


Batu slate banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Slate terbagi menjadi
beberapa lapisan tipis dengan permukaan yang halus dengan warna yang tergantung
pada kandungan mineralnya. Slate telah digunakan dalam konstruksi selama ratusan
tahun dalam aplikasi yang beragam sebagai atap untuk paving, dan walling untuk
dekorasi taman. Slate juga dapat dimanfaatkan sebagai batu asahan. Batu asahan
untuk mengasah pisau, sebagai bahan isolator/isolasi elektrik yang baik dan tahan
terhadap api, bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding. Digunakan dalam
kontruksi suatu bangunan (atap, dll).
5. Pemasaran & Tempat Terdapat
Sebaran batuan ini banyak dijumpai di daerah kaki perbukitan maupun lembah-
lembah sungai. Keterdapatanya batuan ini terdapat hampir disemua tempat di
Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur.

K. GABRO

Gabro adalah batuan beku intrusive,berwarna gelap,dan tersusun atas kristal-


kristal mineral yang berukuran kasar (coarse-grained). Batuan ini selalu berwarna
hitam atau hijau gelap karena mineral utamanya adalah plagioklas dan augit. Gabro
adalah batuan paling melimpah pada kerak samudera.

1. Cara Penambangan

Gabro tahapan eksplorasinya pun tanpa pengeboran,data yang di perlukan yaitu


peta topografi dan pembuatan sumur uji untuk mengetahui ketebalan OB, maka
sisitim yang digunakan yauti tambang terbuka dengan metode Quarry mine.Gabro
pun perlu dipoles sebelum digunakan.

2. Syarat Penjualan (Mineral yang Komersial)

Warna                          : Gelap / Kehitaman   

Sifat Batuan                : Mafik


Struktur                       : Masif

Derajat Kristalisasi      : Holokristalin

Tekstur                        : Fenerik

Kandungan Silika       : 45% - 52 %  

Mineral Utama            : Plagioklas (Ca), sedikit Qz dan K-felspar

3. Cara Pengolahan
Menggunakan alat sederhana,apabila di tambang dalam jumlah yang besar. Maka
pengolahan nya harus menggunakan alat yang canggih.

4. Pemanfaatan & Penggunaan

Gabro digunakan untuk lantai dan ornament dinding,spesifiknya gabro digunakan


untuk benda-benda yang memiliki nilai estetika.
varietas Ocellar dari gabro dapat digunakan sebagai batu hias menghadapi, paving
batu dan juga dikenal dengan nama dagang dari 'granit hitam', yang merupakan jenis
batu nisan kuburan populer digunakan dalam upacara penguburan. Hal ini juga
digunakan di dapur dan countertops mereka, juga berada di bawah nama yg salah dari
'granit hitam'.

5. Pemasaran & Tempat Terdapat


Penyebaran batuan ini di alam tidak dalam jumlah yang besar, dan batuan ini
tidak termasuk pada golongan batuan yang bersifat vital ataupun strategis. Dalam segi
pemasarannya, meskipun permintaan yang tidak terlalu besar namun batuan ini
memiliki nilai yang cukup dari segi ekonomis.
L. BATU GUNUNG QUARRY BESAR

1. Cara Penambangan
Cara penambangannya dengan metode pemboran dan peledakan.

2. Syarat Penjualan (Mineral yang Komersial)


Batuan sudah diolah,biasanya pada batuan ini pengolahannya hanya mengubah
ukuran batu itu sendiri sesuai dengan yang diinginkan konsumen.

3. Cara Pengolahan
Crushing adalah suatu proses ukuran batu yang bertujuan untuk menghasilkan
ukuran produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Pada pekerjaan crushing
ini, diperlukan berkali pengerjaan berapa pemecahan.

4. Pemanfaatan & Penggunaan

Digunakan oleh industry bagian konstruksi untuk bangunan.

5. Pemasaran & Tempat Terdapat

Terdapat pada daerah lahan dataran atau lelehan gunung berapi.


M. TOSEKI

Toseki adalah batuan beku asam (ziolit, dasit, perlit dan tufa asan) yang terbentuk
oleh proses hidrotermal dan menyebabkan terjadinya endapatn bijih pada dinding
yang diterobos dan kemudian mengalami perubahan sifat fisik, kimia dan mineral.
Nama mineral ini relatif baru, sehingga belum banyak dikenal. Toseki atau batuan
kuarsa-serisit terbentuk pada zona ubahan filik, yakni pada suhu 220º C, dan kondisi
PH netral. Endapan toseki biasanya berasosiasi dengan batuan vulkanik yang
berkomposisi asam dan terbentuk sebagai endapan ubahan hidrithermal batuan
vulkanik jenis tufariolitik ataupun dasitik.

1. Cara Penambangan
Dilakukan seperti penambangan pirofilit/roseki.

2. Syarat Penjualan (Mineral yang Komersial)


Komposisi utama dari toseki adalah mineral kuarsa 59-70%, serisit 15-30%,
feldspar 1-3%. Berdasarkan atas kandungan mineral utama toseki dibagi menjadi 3
tipe, yaitu tipe serisit, tipe kaolinit, dan tipe feldspar, sedang berdasar atas kandungan
Fe2O3 nya toseki dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu kelas 1 dengan kandungan
Fe2O3=(0,4-0,5%), kelas 2 dengan kandungan Fe2O3 (0,5-0,7%); kelas 3 dengan
kandungan Fe2O3=(0,7-0,9%); kelas 4 dengan kandungan TiO2 kurang dari 0.004%
dan MgO kurang dari 0,15. Sifat umum dari toseki hampir sama dengan sifat roseki
khususnya pada sifat fisiknya.
3. Cara Pengolahan
Pengolahan toseki dapat dilakukan seperti pengolahan pirofilit.

4. Pemanfaatan & Penggunaan


Kegunaan toseki umumnya dikaitan dengan kadar Fe2O3. Toseki terutama untuk
bahan baku keramik, refraktori, isolator. Sebagai bahan keramik toseki mudah
dikerjakan dan tidak memerlukan bahan campuran lain.

5. Pemasaran & Tempat Terdapat


Lokasi toseki ditemukan di daerah timur laut Gunung Mandalagiri, Kecamatan
Cikajang, Kandungan serisit dalam toseki ini cukup baik (15-20%) dan sangat baik
digunakan sebagai bahan keramik.

 Sumatra Barat : Barangan, Kab. Padang Pariaman


 Bengkulu : tambang Sawah : Muaraaman (warna putih keabuan, keras)
 Kalimantan Barat : Lumar, kab. Bengkoyang (hasil ubahan hydrothermal dari
batuan tufa dasitik, mutu kurang baik)
 Sulawesi Selatan : Sadang Malibong, Kec. Sesean, Kab. Tator (hasil ubahan
hydrothermal dalam batuan tufa dasit)

N. ONIKS
Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral kalsit
yang berlapis dengan ketebalan dan pola yang bervariasi. Umumnya berwarna putih
kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang. Oniks terjadi pada rongga
atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium karbonat baik yang
terjadi pada temperatur panas dan dingin. Bila oniks ini terkena proses metamorfose
maka akan terbentuk oniks marmer. Seperti marmer, oniks tidak tahan terhadap
larutan asam oleh sebab itu disarankan jangan sampai terkena air hujan.

1. Cara penambangan
Tujuan utama penambangan oniks adalah memperoleh block oniks sebesar-
besarnya. Cara penambangan dapat dilakukan dengan alat sederhana atau dengan
gergaji yang diawali dengan pembuatan lubang. Metode penambangan dengan kuari
berjenjang akan mencegah kerusakan.

2. Syarat penjualan (mineral yang komersial)


Batu onyx tergolong dalam batu-batu kuarsa yang dibagi menjadi tiga macam.
Yang berwarna hitam dengan dasar warna putih disebut batu Onyx biasa, yang
berwarna merah dan dasarnya putih dinamakan Karneol Onyx, sedangkan yang
merah tua dengan dasar warna putih diberi nama Sardonyx.Biasanya batu onyx di
buat menjadi bentuk cabochon dan kebanyakan warna dari batu ini telah dihasilkan
lewat proses pemanasan atau kimia yang memiliki nilai keras 7 dalam daftar Mohs
3. Cara pengolahan (metode pengolahan dan permurnian)
Pengolahan merupakan proses kegiatan memperhalus produk hingga menjadi
produk yang siap dipasrkan. Adapaun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:Untuk
yang masih menggunakan teknologi lama maka blok batu berukuran ( 260 x 100 x
135 ) cm digergaji menjadi lempengan-lempengan denganketebalan rata-rata 1,8
sampai 2 cm.
Lempengan batu tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi, sesuai
ukuran-ukuran standar pesanan.
Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian
disempurnakan atau ditambal dan dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang hingga
akan dihasilkan oniks yang mengkilap.

4. Pemanfaatan dan penggunaan


Oniks digergaji/digerenda sesuai dengan peruntukannya. Karena sifatnya yang
tembus pandangdan berwarna putih kekuningan oniks diamnfaatkan sebagai :
 Untuk hiasan/ornamen
Dibentuk sebagai asbak, vas, lampu duduk/gantung atau bentukan dekorasi
lainnya.

 Pemasaran dan tempat terdapat


Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaanya antara lain :
 Jawa Barat : Ciniru, Kab.Kuningan
 Jawa Tengah : Daerah Wirosari
 Jawa Timur : Desa Jari, Kec.Bubulan, Kab.Bojonegoro;P.Bawean
Kec. Sangkapura, Kab.Gresik;Petiken, Kab.Mojokerto
O. OPAL

Opal dengan rumus kimia SiO2 n H2O terbentuk sebagai akibat pengerasan dari
agar-agar silika (silica gel) yang berasal dari batuan piroklastik. Larutan silika
tersebut, karena pengaruh air tanah selanjutnya terendapkan dalam pori-pori,rongga
atau rekahan batuan yang bersifat kedap air. Opal yang mempunyai rumus kimia
SiO2 n H2O dimana harga n berkisar dari 1 sampai 26, termasuk batu mulia tanggung
(Halfedelstenen) kelas IV dengan nilai kekerasan 4 s.d 7. Opal jenis batu mulia ini
mengandung air kristal sejumlah 6 sampai 10%, mempunyai struktur amorf indeks
bias tunggal 1,44-1,46, berat jenis 1,98-2,20. Berat jenis ini tergantung dari jenis opal
yang bersangkutan,mungkin ada hubungannya dengan jumlah kandungan air kristal
didalamnya. Misal opal hitam dan opal susu mempunyai berat jenis 2,10 sedangkan
opal api berat jenisnya 2,00. Opal mempunyai warna yang bervariasi oleh karenanya
dalam dunia perdagangan disebut sebagai Akik Kalimaya,Biduri Sisik,Biduri Ratna
Kencana,Biduri Dahana Sutra,Akik Raja Dan Akik Widodari.
Permaninan warna pada opal disebabkan oleh lapisan-lapisan tipis (film) yang
berbeda indeks biasnya. Film-film ini diduga merupakan pengisisan (sekunder) dalam
retakan-retakan yang terjadi karena tarikan agar-agar silika selama pengendapan dan
pengeringan. Anggapan alin adanya kristal-kristal kalsit yang kecil dan udara yang
mengisi kristal atau retakan-retakan tersebut. Pendapat terakhir mengatakan bahwa
air kristal dan molekul SiO2 tersusun seperti ayakan yang terbentuk karena proses
polimerisasi di dalam agar-agar silika tersebut dan ini telah dibuktikan dengan
kenampakan pada Scaning Electron Microscop dengan perbesaran 50.000 kalli.

1. Cara penambangan

Penambangan bahan galian opal kebanyakan dilaksanakan oleh rakyat dengan


metode dan peralatan yang sederhana.

2. Syarat penjualan (mineral yang komersial)

Opal dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu opal biasa termasuk kalsedon,opal
mulia dan opal matrik.
 Opal biasa ialah silika amorf yang sarang hingga dapa melekat di lidah misal fosil
kayu yang terkersikkan dimana struktur serat-seratnya masih terlihat jelas.
 Opal mulia , bervariasi dan dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan atas
warnanya,yaitu :
 Opal hitam, merupakan warna dasar gelap misalnya biru,hijau,merah,abu-abu dan
hitam. Opal hitam yanng warna dasarnya betul-betul hitam sangat jarang dan
harganya mahal. Satu-satunya negara penghasil opal hitam terbesar adalah
Australia, daerah Banten, Jawa Barat sering didapatkan jenis opal, yang terbanyak
jenis opal mawar (Rose Opal)
 Opal susu atau opal putih yaitu opal yang mempunyai warna dasar putih seperti
susu atau putih keabu-abuan
 Opal api yang mempunyai warna dasar tembus cahaya (bening) atau menkilap
dengan warna orange atau kemerah-merahan. Opal jenis ini memperlihatkan
permainan warna.
 Opal air mempunyai warna dasar bening dan tembus cahaya, memperlihatkan
permainan warna pelangi. Opal jenis ini mudah menjadi suram atau pucat karna
terlalu sarang.
Opal matrik terdiri dari limonit pejal berwarna coklat yang mengandung urat-urat-
urat kecil atau bintik-bintik opal kecil. Opal mulai didalam masa dasar limonit ini
tidak mungkin untuk diasah secra terpisahkarna telalu kecil,sehingga di bentuk dan
diasah berikurt matriknya. Opal matrik kurang berharga biasanya hanya untuk
koleksi.

3. Cara pengolahan (metode pengolahan dan permurnian)

Opal yang bersal dari penambangan dengan digergaji dan digerenda sesuai bentuk
dan ukuran yang diinginkan

4. Pemanfaatan dan penggunaan

Opal yang bersal dari penambangan dengan digergaji dan digerenda sesuai bentuk
dan ukuran yang diinginkan untuk dimanfaatkan sebagai ornamen/hiasan antaralain
mata cincin,kristal lampu gantung.

5. Pemasaran dan tempat terdapat

 Jawa Barat :Merkarsi, Kec.Sajira,Kab.Lebak (terdapat mengisi rongga dan celah


pada batu lempung tufaan dari Formasi Genteng. Warna opal putih,kelabu,coklat
kemerahan bening sampai hitam,memperlihatkan permainan warna telah diusahakan
penduduk setempat;Candi,Cokel,Cilayang,Kec.Maja,Kab.Lebak (terdapat mengisi
rongga celah pada batu lempung tufaan, Formasi Genteng,warna bening sampai
putih,memperlihatkan permainan warna pelangi).;mede,pandak kab.lebak (terdapat
mengisi rongga celah pada batu lempung tufaan, Formasi Genteng,warna bening
sampai putih,kelabu,coklat merah sampai hitam memperlihatkan permainan warna
pelangi).
 Daerah Istimewa Yogyakarta; Desa Sawangan,Kec.Panggang Gunung Kidul.
 Irian Jaya;Teluk Cilinta,P.Misool,Kab Sorong (terdapat dalam facies lempung-
gampingan berumur kapur)
P. MARMER

Disebut pula sebagai marble, bau pualam,hasil proses metamorfoses kontak atau
regional dari jenis batu gamping. Oleh sebab itu jenis dari oniks sangat tergantung
dari jenis batuan asal. Warna asli oniks adalah putih, tetapi terdapat warna pengotor
antara lain grafit memberi warna hitam-coklat,pyrit,ilmenit memberi warna coklat
kemerahan. Kadang-kadang didapatkan juga dalam jumlah sedikit mineral lain yaitu
dolomit ,kuarsa ,mika ,khlorit ,plagioklas ,epidot ,
diopsid,piroksen,tremolit,wolastonite,visuvianite,forsterite,olivin,talk,brucit,serpentin
dan periklas. Disamping itu tingkat metamorfose dari tingkat rendah hingga tinggi
berawal dari zeolite facies hingga granulite facies dan ini tampak pada sayatan
petrografi. Berdasarkan atas kegunaannya oniks dibagi menjadi 2 jenis yaitu oniks
ordinario untuk bangunan dan oniks statuario untuk seni pahat. Oniks apabila
digergaji dan dipoles menunjukkan gambaran yang bervariasi dan dikenal dengan
istilah tekstur. Berdasarkan atas teksturnya oniks diklasifikasikan sebagai berikut :
 Statuary marbel :tektur lembut,putih bersih
 Architectural marbel :warna,tekstur,mutu dan kekuatan bagus
 Ornamental marbel :warna indah dan bervariasi
 Onix marbel :mengandung dolomit/arorganit,transparan
 Cipdin marbel :mengandung mika dan talk
 Ruin marbel :tekstur halus dan seginya tak teratur
 Breccia marbel :tekstur kasar dan persegi
 Shell marbel :terdapat fosil

Berdasarkan daya aus dan kekuatan tekan oniks dibedakan :

Kelas Daya Kuat tekan


aus(mm/menit) (kg/cm2)
1 <0.100 1500-2000
2 0.100-0,130 1200-1400
3 0.130-0.160 990-1100
4 <0.160 300-800

Keindahan oniks sangat ditentukan oleh tekstur, arah pemotonfgan terhadap pola
tekstur, bentuk penggunaan dan teknik polesan (polishing). Disamping itu retakan
rambut sering terjadi pada oniks yang sudah dipoles dan ini akan menurunkan
kualitas oniks.unutk mnegtahui adanya retakan rambut pada permukaan oniks ditetesi
dengan cairan berwarna. Apabila terdapat retakan rambut, cairan berwarna akan
merembes lewat pori-pori yang halus. Oniks tidak tahan terhadap asam/air hujan.
Oleh sebab itu bahan yang terbuat dari oniks seyogyanya terhindar dari sinar matahari
atau air hujan agar polesan tahan lama.

1. Cara penambangan
Tujuan utama penambangan oniks adalah memperoleh block oniks sebesar-
besarnya. Cara penambangan dapat dilakukan dengan alat sederhana atau dengan
gergaji yang diawali dengan pembuatan lubang. Metode penambangan dengan kuari
berjenjang akan mencegah kerusakan.

2. Syarat penjualan (mineral yang komersial)


Oniks umumnya tersusun atas mineral kalsit atau kalsium karbonat (CaCO3)
dengan kandungan mineral minor lainya yaitu kuarsa, mika, klorit, tremolit, dan
silikat lainnya seperti graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil oniks bergantung
kepada warna dan tekstur.Oniks yang berkualitas sangat tinggi adalah oniks yang
berwarna putih jernih, sebab kandungan kalsitnya lebih dari 90%. Oniks yang
berwarna abu-abu dihasilkan dari kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan
merah akibat adanya kandungan hematit, kuning dan krem sebagai pengaruh dari
kandungan limonit. Berdasarkan besar butirannya, oniks bisa bertekstur halus hingga
kasar. Sifat lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas oniks adalah porositas,
kekuatan regangan, dan ketahanan terhadap pengaruh suhu dan cuaca.

3. Cara pengolahan (metode pengolahan dan permurnian)


Pengolahan merupakan proses kegiatan memperhalus produk hingga menjadi
produk yang siap dipasrkan. Adapaun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:Untuk
yang masih menggunakan teknologi lama maka blok batu pualam berukuran ( 260 x
100 x 135 ) cm digergaji menjadi lempengan-lempengan denganketebalan rata-rata
1,8 sampai 2 cm.
Lempengan batu pualam tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi,
sesuai ukuran-ukuran standar pesanan.
Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian
disempurnakan atau ditambal dan dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang hingga
akan dihasilkan oniks yang mengkilap.

4. Pemanfaatan dan penggunaan


 Bahan bagunan: setelah block oniks diperoleh kemudian digergaji dengan bentuk
yang diinginkan dan dipoles dalam bentuk tegel,baik untuk untuk dinding ataupun
lantai.
 Industri rumah tangga: sesuai dengan jenis oniks dapat dibentuk patung, hiasan
ataupun meja. Pecahan dari oniks dimanfaatkan untuk tegel campuran semen.
Q. PUMICE

Pumice terjadi apabila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan


dengan udara luar secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan gas yang terkandung
didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma membeku dengan tiba-
tiba. Pumice umumnya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat letusan
gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah. Pumice umumnya terdapat
sebagai lelehan atau aliran permukaan,bahan lepasan atau fragmen dalam breksi
gunung api.
1. Cara penambangan
Batu apung sebagai bahan galian tersingkap dekat permukaan,dan relatif tidak
keras. Oleh sebab itu penambangan dilakukan dengan tambang terbuka/tambang
permukaan dengan peralatan sederhana. Pemisahan terhadap pengotor dilakukan
dengan cara manual. Apabila dikehendaki ukuran butir tertentu proses pemecahan
(grinding) dan pengayakan dapat dilakukan.
2. Syarat penjualan (mineral yang komersial)
Batu apung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya
keluar. Pemanasan yang dilakukan pada obsidian dari krakatau, suhu yang diperlukan
untuk mengubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 8800C. Berat jenis obsidian
yang semula 2,36 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut olehs sebab itu
mengapung didalam air. Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwarna
putih abu-abu,kekuningan sampai merah,tekstur vesikuler dengan ukuran
lubang,yang bervariasi ukurannya baik berhubungan satu sama lain atau tidak struktur
skorius dengan lubang yang terorientasi.kadang kadang lubang tersebut diisi oleh
zeolit/kalsit. Batuan ini tahan terhadap pembekuan embun (frost),tidak begitu
higroskopis (mengisap air). Mempunyai sifat menghantar panas yang rendah.
Kekuatan tekan antara 30-20 kg/cm2. Komposisi utama mineral silikat amorf.

3. Cara pengolahan (metode pengolahan dan permurnian)


Pemilahan (sorting) untuk memisahkan batu apung yang bersih dari batu apung
yang banyak pengotornya (imperitis). Hal ini dilakukan dengan Scalping Screens.
Peremukan (Crushing) untuk mereduksi ukuran dengan menggunakan crusher,
hammer mills dan role mills. Sizing untuk memilahkan material berdasarkan ukuran
sesuai dengan permintaan pasar, dilakukan dengan menggunakan saringan (screen).
Pengeringan (drying) jika material dari tambang banyak mengandung air maka perlu
dilakukan pengeringan dengan “Rotari Dryer”.

4. Pemanfaatan dan penggunaan


 Sebagai bahan bagunan
Sebagai bahan tahan api,dinding pemyekat ruangan dalam bentuk lembaran
sifatnya yang hidraulis baik untuk teknik bangunan basah. Disamping itu berfungsi
pula sebagai bahan isolasi panas dan suara atau untuk isolasi kamar/peredam atau
lemari es.
 Industri
Sebagai bahan penyaring setelah diproses dengan ukuran butir tertentu disamping
untuk abrasive khususnya bahan poles untuk logam.
5. Pemasaran dan tempat terdapat

Keterdapatan batu apung di Indonesia selalu berkaitan dengan rangkaian gunung


api Kuarter sampai Tersier muda. Tempat dimana batu apung didapatkan antara lain :

 Jambi : Salambuku, Lubuk Gaung, Kec.Bangko,Kab.Sarko (merupakan


piroklastik halus yang tugas berasal dari satuan batuan gunung api atau tufa
dengan kompnen batu apung diameter 0,5-15 cm terdapat dalam Formasi Kansai)
 Lampung : sekitar kepulauan Krakatau terutama di P. Panjang (sebagai hasil
letusan G.Krakatau yang memuntahkan batu apung).
 Jawa Barat : Kawah Danu, Banten, Sepanjang pantai laut sebelah barat (diduga
hasil kegiatan G.krakatau);Nagrek,Kab.Bandung (berupa fragmen dalam batuan
tufa);Mancak,Pabuaran,Kab.Serang (mutu baik untuk agregat beton,berupa
fragmen pada batuan tufa dan aliran permukaan);Cicurug Kab.Sukabumi
(kandungan SiO2=63,20%,Al2O3 = 12,5% berupa fragmen pada batuan
tufa);Cikatomas,Cicurug,G.Kiaraberes Bogor.
 Daerah Istimewa Yogyakarta : Kulon Progo pada Formasi Andesit Tua.
 Nusa tenggara barat :Ledangnangka,Jurit,Rempung,Pringgesela (tebal singkapan
2-5 m sebaran 1000 Ha);Masbagik Utara Kec.Masbagik Kab.Lombok Timur
(tebal singkapan 2-5 m sebaran 1000 Ha);Kopang,Mantang Kec.Batukilang
Kab.Lombok Barat (telah dimanfaatkan untuk batako sebaran 3000 Ha);
Narimaga Kec.Rembiga Kab.Lombok Barat (tebal singkapan 2-4 m,telah
diusahakan rakyat).
 Maluku : Rum,Gato,Tidore (kandungan SiO2=35,92-67,89%;Al2O3 =6,4-16,98%)
R. GRANIT

Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma bersifat asam,terbentuk jauh di
dala kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Terbentuknya kira9kira 3-4
kilometer dibawah permukaan bumi,bahkan sampai pada jarak 15-50 km didalam
bumi. Bentuk intrusi dapar berupa lakolit,batholit maupun phacolite. Karena
membekunya jauh didalam bumi, bentuk mineral pembentuknya besar-besar dan
mudah dibedakan antara mineral satu dengan mineral lainnya. Kenampakan demikian
dikenal dengan istilah holokristalin,porfiritik. Warna batuannya bermacam-macan
tergantung dari jenis mineral penyusunnya antara lain merah,coklat, abu-abu atau
kombinasi diantaranya. Khususnya untuk granodiorit memperlihatkan ukuran kristal
lebih kecil dibanding dengan granit.
1. Cara penambangan
Teknik penambangan granit/granodiorit dilakukan seperti penambangan andesit.
Apabila penambangan dilakukan oleh rakyat,karena keterbatasan modal dilakukan
dengan peralatan sederhana dengan dengan produksi yang sangat terbatas. Apabila
diinginkan produksi bongkah yang cukup banyak dalam waktu yang relatif
singkat,penambangan dilakukan dengan sistem peledakan, diawali dengan pembuatan
lubang tembak sangat dianjurkan. Walaupun demikian persyaratan keamanan harus
tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, shovel ,bulldozer atau scraper pada
pelaksanaan penambangan dianjurkan sedang pengangkutan bongkah dari tempat
penambangan ke tempat pengumpulan dipergunakan dengan truck ungkit. Apabila
dikehendaki bentuk dan ukuran tertentu, penambangan awal yang menghasilkan
bentukan balok dapat dilakukan.mempertimbangkan warna dan tekstur
granit/granodorit lebih indah dibandingkan dengan andesit,penambangan dalam
bentuk balok untuk selanjutnya dipotong/digerenda dengan ukuran tertentu kemudian
dipoles sangat dianjurkan. Sisa hasil pemotongan dapat dimanfaatkan pembuatan
teraso.
2. Syarat penjualan (mineral yang komersial)
Granit mempunyai komposisi utama kuarsa, potash feldspar (khususnya orthoklas
dan mickroklin), plagioklas (terutama albite-oligoklas),biotit dan mika,mineral
penyertanya antara lain magnetit,ilmenit,pirit,zirkon,turmalin, kadang-kadang
didapatkan muskovit,horblende,piroksen dan garnet. Grani mempunyai kuat tekan
1000-2500 kg/cm2 ,dengan berat jenis 2,6-2,7. Diorit mempunyai komposisi mineral
mendekati granit dengan ukuran butir yang relatif lebih kecil. Transisi antara granit
dan diorit disebut sebagai granodiorit mempunyai warna relatif lebih gelap,kuat tekan
1000-2500 kg/cm2 ,dengan berat jenis 2,6-2,9.

3. Cara pengolahan (metode pengolahan dan permurnian)


Pengolahan batuan granit menjadi teraso - crusher mill, august 2012 boekoe
tjatatan 26 ags 2012 gunakan bantuan rubber float. bersihkan sisa teraso banyak
dipergunakan pada jaman dahulu sebagai bahan penutup lantai.jurnal geologi daerah
rokan hulu tempat lahir geoball, hasil kegiatan ini diharapkan akan menjadi masukan
yang sangat berharga bagi ubin teraso, dan sebagai batu riau pada umumnya sangat
membutuhkan batuan granitbahan galian granidiorit - ml.scribd, ini dikarenakan
batuan granit atau granodiorit putih untuk membuat teraso. bab iv kesimpulan batuan
granit atau granodiorit adalah salah dan pengolahan batujual alat tambang - produsen
mesin - millquarry, pengolahan batuan granit menjadi teraso; berat jenis steel plate;
pengolahan emas dengan cara di rendam; toko kimia pontianak; wisata kalimantan
batu tulisbagaimana hancur basal batu - indonesia penghancur, contoh batuan beku
yaitu batu obsidian, granit, harga bagaimana untuk detail straight cara pengolahan
batuan basal pengolahan batuan granit menjadi teraso
pengolahan marmer mesin italia,best gold ore mill, pengolahan tebu menjadi gula
putih dilakukan di pabrik dengan marmer sabak/batutulis . mesin penggiling teraso;
fly ash pengolahan. batu granit dan batuantempat penjualan granit pola -
howwarah.org, granit murah rai jaya motif granit, motif batuan. granit, dan teraso. .
tidak segera kebiasaan mereka mengikuti pola barat poles keramik . rumah
jakartapembuatan prasasti pnpm dari marmer tulungagung, pembuatan prasasti itu
menjadi tentang pengolahan batu-batuan,baik itu marmer, granit, giok dan batuan
lainnya . tradisi pengolahan marmer tulungagungpembuatan prasasti pnpm dari
marmer tulungagung, pembuatan prasasti itu menjadi tentang pengolahan batu-
batuan,baik itu marmer, granit, giok dan batuan lainnya . tradisi pengolahan marmer
tulungagungpabrik air marmer - mill harga - pabrikid.ksposuiji, 9 feb 2008 sebuah
pabrik pengolahan marmer milik pt bian niaga batuan digerebek 7 apr 2012 poles
teraso pabrik granit 7 sep 2013 proses pengolahan danekstraksi dari granit -
id.crusherexport, batuan granit dengan volume 1 pengolahan batuan granit menjadi
teraso. kefid adalah produsen profesional dari pengolahan batuan granit menjadi
teraso,sejarah kerajinan marmer tulungagung 2 batu, disk grinder ini mulai
dikenalkan sebagai tegnology pengolahan marmerdan pembentuk bahan batuan
menjadi pengolahan batu granit, andesit, onix, terasoseni marmer jepara, makanan
yang sehat untuk keluarga berawal dari proses penyiapan dan pengolahan lantai granit
karena keduanya merupakan batuan alam granit dan teraso,
poles marmer murah - poles marmer jakarta - poles granit, poles marmer, poles
granit, poles teraso, jasa poles lantai lantai marmer granit atau teraso anda menjadi
teknik yang mirip dengan pabrik pengolahanproses penggilingan untuk marmer,best
gold ore mill, teknik membuat beras menjadi putih dan bersih grinding dan
pengolahan . seperti barite, kalsit proses kerja poles marmer,granit,teraso + harga
polesalat untuk menghancurkan batu marmer menjadi bubuk, bahan dari batu-batuan :
terazzo granit, andesit, onix, teraso & batu alam.sentuhan marmer tulungagung akan
selesai bubuk memiliki kain menjadipengolahan batuan granit menjadi teraso -
crusher, cara pengolahan emas dengan sianidabutiran butiran kecil untuk mesin
penggiling.chip batu menghancurkan mesin untuk teraso dibuat di cina.di
afrikamacam batuan granit - mesin pemecah surabaya, menjual berbagai macam
batuan granit, granit putih poles teraso granit digabungkan lama granit dalam industri
batuan masih terbagi menjadi berbagaicara poles dengan batu hijau - pemasok dan
manufactuer, pengolahan emas sistem serta perawatan batu marmer, granit, dan
teraso. dengan panjang antara yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau
tanahpabrik memotong marmer dan batu - indonesia penghancur, marmer adalah
batuan kristalin kasar yang menghan. telah mengembangkan alat/mesin pengolahan
sagu poles marmer poles granit poles teraso dan batugranit batu proyek dan klien di
indonesia - crusher harga, artikel terbaru : pengolahan batuan granit poles granit -
poles teraso cahayatv atau apapun namanya bakal tampil menjadi andalan proyek
misionarisjenis-jenis marmer harga poles marmer,poles marmer, marmer merupakan
batuan jenis lime penyebabnya adalah proses pengolahan akhir
4. Pemanfaatan dan penggunaan
Lembaran granit/granodiorit yang sudah dipoles dapat dipergunakan sebagai
lantai atau ornamen dinding. Batuan ini apabila terkena sinarmatahari dan air hujan
relatif lebih resisten dibandingkan dengan oniks. Disamping itu granit/granodiorit
dimanfaatkan juga sebagai meja dan sebagainya. Sisa potongan granit/granodiorit
dicetak bersama semen putih untuk membuat teraso.
5. Pemasaran dan tempat terdapat
Batuan granit dan granodiorit di indonesia pada umumnya berumur mesozoikum.
Beberapa tempat yang telah diketahui keberadaannya antara lain :
 Daerah Istimewa Aceh : Samadua Kab.Aceh Selatan (Pinggir Jalan Raya
Meulaboh-Tapaktuah,Batuan Berwarna Abu-Abu Keputihan,Berbutir Sedanng
Sampai Kasar,Kompak);Kungke Kec.Blangkejeren,Kab.Aceh Tenggara (Batuan
Berwarna Abu-Abu Keputihan,Lapuk Lanjut,Banyak Rekahan).
 Sumatra Utara : Sibolga,Tapanuli Tengah;Kotanopan Tapanulli
Selatan;P.Berhala;Tarutung Tapanuli Utara;Parapat Kab.Simanlungun
(Granit/Diorit Sebagai Intrusi Yang Bersifat Masif).
 Sumatra Barat : Alahan Panjang Kab.Solok Ait Bangis Kab.Pasaman
Riau;G.Kijang P Bintan,Kec.Rombak ;Kec Kampar.
 Jambi :Desa S.Manau Kec. S. Manau Kab.Sarko (Jenis Granodiorit,Warna Abu-
Abu Kecoklatan);Kec.Palepat Dan Rantau Pansan Kab.Bungolebu
 Riau ,Bengkulu,Kalimantan Barat,Kalimantan Selatan Dan Sulawesi Selatan.
S. TANAH URUG

Tanah urug atau dikenal Pasir Sirtu adalah singkatan dari pasir batu, karena
komposisi ukuran butir yang tidak seragam , pasir yang memiliki butir-butir halus
namun masih mengandung lumpur, kerikil ataupun batuan kecil dalam kadar yang
cukup besar . Tanah urug terjadi karena akumulasi pasir dan batuan yang
terendapkan di daerah-daerah relatif rendah atau lembah. Tanah urug yang terdapat
di beberapa wilayah umumnya berasal dari pasir dan batuan gunungapi, bersifat
andesitik dan sering bercampur dengan pasir batu apung.
Tanah urug biasanya merupakan bahan yang belum terpadukan dan biasanya
tersebar di daerah aliran sungai. Sirtu juga bisa diambil dari satuan konglomerat atau
breksi yang tersebar di daerah daratan (daerah yang tinggi).
Tanah urug berasal dari dua bagian yang berukuran besar merupakan material dari
batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran halus terdiri pasir dan
lempung. Seluruh material tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur menjadi
satu dengan material halus. Kuatnya proses ubahan atau pelapukan batuan dan
jauhnya transportasi sehingga material batuan berbentuk elip atau bulat dengan
ukuran mulai kerikil sampai bongkah.
Biasanya Tanah urug diendapkan pada lingkungan air seperti sungai, danau
maupun laut dikenal dengan sebutan aluvium. Kenampakan Tanah urug saat ini
adalah sesuatu yang tidak padu antara meterial batuan dengan halusnya. Bila endapan
aluvium ini sudah terbentuk dengan ketebalan dan penyebaran yang sangat luas,
bersamaan dengan berjalannya waktu dan proses geologi yang berkerja sehingga
kenampakan batuan ini sudah berada pada daerah ketinggian atau bukit.
1. Cara penambangan
Penambangan Tanah urug dilakukan secara tambang terbuka . Tahapan kegiatan
meliputi pengupasan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan
dengan uraian sebagai berikut :
a. Pengupasan Lapisan tanah penutup bermaksud memindahkan tanah penutup
endapan tanah urug ketempat yang tidak menggangu kegiatan penambangan, tanah
ini nantinya direklamasi peralatan yang digunakan antara lain cangkul, sekop dan
lain-lain pemilihan alat ini tergantung pada kondisi lapangan dan skala produksi yang
diinginkan.
b. Pembongkaran Kegiatan ini dimaksudkan untuk melepaskan endapan tanah
urug dari batuan induknya pada umunya endapan tanah urug ada berukuran besar
merupakan material dari batuan beku, metamorf dan sedimen. Sedangkan berukuran
halus terdiri pasir dan lempung oleh sebab itu dapat digunakan peralatan tradisional
seperti cangkul, sekop atau alat mekanis seperti bulldozer, whill loader, backhoe atau
power shovel bila diiniginkan produksi banyak .
c. Pengangkutan Material hasil pembongkaran dimuat dan diangkut keunit
pengolahan /penampungan (stock File) pemuatan dapat mengunakan alat muat whell
loader, backhoe atau dreging pengangkutan dapat mengunakan alat angkut truk
ungkit, gerobak lori pikulan dan lain-lain .
d. Pengolahan dan pemanfaatan Pada dasarnya pengolahan/pencucuian tanah
urug dimaksudkan untuk menghilangkan zat pengotor, meningkatkan kadar SiO2 atau
memisahkan /mengubah ukuran butir untuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan.
Tingkat pengolahan pasir kuarsa ditentukan oleh jenis penggunaannya .

2. Syarat penjualan (mineral yang komersial)

Agregat pasir memenuhi persyaratan di bawah ini :


 Agregat pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras dengan indikasi 
kekerasan  2,2. Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal
 Agregat pasir tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti
zat-zat yang reaktif alkali .

Agregat lempung memenuhi persyaratan di bawah ini

 Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak


 Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan
terhadap berat kering)

Agregat batuan memenuhi persyaratan di bawah ini:

Ukuran maksimum, ft2         : 75 (ASTM C615-80)

Densitas lbs/ ft2                     : (ASTM C-97)

- Rendah                               : 150


- Minimal diinginkan  : 160
- Tinggi                                 : 190
Penyerapan air % berat        
Rendah                               : 0,02
- Minimal diinginkan  : 0,40
Kuat tekan, ksi             : (ASTM C-170)
- Minimal diinginkan  : 90
- Tinggi                                 : 52
Kuat tarik, ksi                        : (ASTM C-99)
- Minimal diinginkan  : 1,5
- Tinggi                                  : 5,5
Modulus elastisitas, ksi          
- Rendah                                 : 2
- Tinggi                                    : 10
Ketahanan Abrasi                    : tidak diinginkan
1. Cara pengolahan (metode pengolahan dan permurnian)
Pengolahan dilakukan degan memindahkan tanah dari satu lokasi ke lokasi lain

2. Pemanfaatan dan penggunaan


Tanah urug dimanfaatkan dengan memindahkan tanah (padas, merah atau semi
padas) dari satu tempat lokasi (sumber pengambilan tanah) ke tempat lokasi lain yang
di inginkan sebanyak yang dibutuhkan agar tercapai bentuk dan ketinggian tanah
yang di inginkan, antara lain sektor pertanian (sawah, ladang dan perkebunan) ,
infrastruktur pembangunan (pondasi bangunan) dan kerajinan (gerabah, tembikar,
pot, genteng dan batu bata).Dengan memakai acuan perhitungan ritase atau pun m3.
3. Pemasaran dan tempat terdapat
Tanah urug banyak tersebar di indonesia, diantaranya : DI. Aceh , Sumatera
Utara, Lampung , Riau , Banten , Jawa Barat , Jawa Tengah , Jawa Timur ,
Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Barat , Bali , Nusa Tenggara
Timur , Sulawesi Tenggara , Sulawesi Selatan , Sulawesi Utara , Sulawesi Barat ,
Gorontalo , Maluku , Maluku Utara , Papua , Papua Barat

T. GAMPING
1. Cara penambangan
Secara umum, penambangan batu gamping Indonesia dilakukan dengan cara
tambang terbuka (kuari). Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat,
pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat dengan menggunakan
bulldozer atau power scraper. Kemudian dilakukan pemboran dan peledakan sampai
di dapat ukuran bongkah yang sesuai. Untuk bongkah yang terlalu besar perlu di bor
dan diledak-ulang (secondary blasting). Pengambilan bongkah batu gamping
biasanya dilakukan dengan wheel loader, lalu dimuat ke alat transportasi (dump truck,
belt conveyor, lori dan lain-lain).

2. Syarat Penjualan
a. Warna : Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan
b. Kilap : Kaca, dan tanah
c. Goresan : Putih sampai putih keabuan
d. Bidang belahan : Tidak teratur
e. Pecahan : Uneven
f. Kekerasan : 2,7 – 3,4 skala mohs
g. Berat Jenis : 2,387 Ton/m3
h. Tenacity : Keras, Kompak, sebagian berongga

3. Cara Pengolahan

Pengolahan Batu gamping dapat langsung dipakai sebagai bahan baku, misal pada
industri semen, fondasi jalan, rumah dan sebagainya. Untuk hal lain perlu pengolahan
terlebih dahulu, misal dengan pembakaran. Cara ini dimaksudkan untuk memperoleh
kapur tohor (CaO), kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan gas CO2. Secara umum,
pembuatan kapur tohor meliputi :

 Kalsinasi pada suhu 900o - 1000oC, sehingga batu gamping terurai menjadi
CaO dan CO2
 CO2 ditangkap, dibersihkan dan dimasukkan ke dalam tangki
 kalsinasi dapat membentuk kapur tohor (CO) dan padam (CaOH2).

Pembakaran batu gamping pada suhu sekitar 900oC akan diperoleh CaO melalui
reaksi: CaCO3  CaO + CO2

Pada reaksi ini terjadi penyerapan panas karena untuk mengurai 1 gram molekul
CaCO3 (100 gram) perlu panas 42,5 kkal. Pembakaran batu dolomit (MgCO3) pada
suhu 800 oC akan terjadi penguraian, seperti reaksi berikut:

MgCO3  MgO + CO2

MgO disebut juga magnesit kostik.

Pembakaran batu gamping dolomitan pada suhu 800-850 oC, hanya MgCO3
yang terurai, tetapi CaCO3 belum terurai. Jadi yang dihasilkan adalah MgO.CaCO3;
dolomit kostik yang aktif ialah MgO sementara CaCO3 bekerja sebagai bahan
pengisi. Tetapi apabila pembakaran dilakukan di atas 900 oC, yang terjadi adalah
CaCO3, dan CO3 terurai menjadi CaO dan MgO. Pembakaran batu gamping yang
mengandung MgCO3 penurunan daya ikat MgO tak dapat dihindari, karena saat
reaksi penguraian CaCO3 menjadi CaO dan CO2 dibutuhkan suhu lebih tinggi dari
900 o C, terutama yang berukuran besar, agar suhu di bagian dalam cukup tinggi
sehingga tejadi disosiasi. Gas CO2 akibat disosiasi dari hasil pembakaran atau udara
dapat dihilangkan dengan alat pembuat gas atau secara alami.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan

Batu gamping dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan, yaitu :

a) Batu Bangunan
Batu bangunan di sini adalah yang biasa digunakan untuk pondasi rumah, jalan,
jembatan maupun isian bendungan terutama di daerah yang tidak memiliki
sumber batu bangunan seperti andesit, basalt dan semacamnya atau sebagai batu
hias. Untuk keperluan di atas dipilih batu gamping yang berstruktur pejal atau
keras serta berhablur dengan daya tekan 800 - 2500 kg/m3.
b) Bahan Bangunan
Sebagai bahan bangunan. batu gamping berfungsi sebagai campuran dalam
adukan pasangan bata/plester, semen trass atau semen merah. Syarat yang harus
dipenuhi untuk bahan `+bangunan ini, adalah :
 (CaO + MgO) min. 5%
 (SiO + AL2O3 + Fe2O3) maks. 5%
 CO2 maks 3%
 70% lolos ayakan 0,85 mm
Campuran kapur padam dengan tras dan air akan membentuk produk yang disebut
semen tras. Adanya sifat semen dalam pencampuran itu karena oksida-oksida
alumina dan silika yang bersifat asam membentuk senyawa sebagai berikut : ·
Ca(OH2) + SiO2 + (n-1)H2O à CaO, SiO2 nH2O (semen) ·
Ca(OH2) + Al2O3 + 5 H2O à CaO, Al2O3 6H2O (semen)
c) Bahan Penstabil
Jalan Pemanfaatan batu gamping untuk fondasi jalan, rawa-rawa, berfungsi
mengurangi penyusutan plastisitas dan pemuaian fondasi jalan raya tersebut.
Reaksi yang terjadi hampir sama dalam pembentukan semen tras, dengan
campuran kapur padam sekitar 1 - 6% sesuai keadaan tanah dan konstruksi jalan
yang akan dibuat. Batu gamping yang dipakai diharapkan berkadar belerang
rendah.
d) Pertanian (Pengapuran)
Kesuburan tanah akan lebih baik apabila keasaman tanah (pH) diturun-kan
melalui pengapuran. Setiap jenis tanaman memiliki tingkat keasaman berbeda;
untuk kacang-kacangan, gandum, kentang misalnya, masing-masing pelu tingkat
keasaman antara 6 - 7,5; 5,75-7,5; dan 5-6,45. Batu gamping untuk pertanian,
dapat berupa serbuk yang ditaburkan atau kapur tohor. Untuk serbuk batu
gamping kadar MgCO3 diharapkan maks. 10% dan ukuran butir < dari 5 mm
dengan 95% didalamnya berukuran kurang dari 3 mm. Pengapuran memberikan
berbagai keuntungan, misal memungkinkan nutrient lain lepas dari pupuk, tingkat
keasaman yang rendah juga mem-perbaiki peningkatan mikrobiologi alam dari
tanah melaluj penghancuran bahan organik (penggemburan tanah). Pengapuran
pada tanah liat (clay) dapat memperbaiki struktur fisik, yaitu dapat rnembantu
pertumbuhan akar dan mem-beri kontribusi kalsium terhadap tanaman tingkat
bermagnesium rendah/ hilang akibat panenan atau erosi. Untuk melaksanakan
proses pengapuran, jumlah batu gamping sangat bervariasi. Biasanya, diperlukan
batu kapur sekitar 400 kg per hektar tanah. Namun, sumber lain menyebutkan
antara 2 - 4 ton untuk setiap hektar, bahkan sampai 5 ton per hektar. Untuk
disinfektan dan pembuatan kompos digunakan kapur padam.
e) Bahan Keramik
Pemakaian batu gamping dalam industri keramik berfungsi sebagai imbuh untuk
menurunkan suhu lelah sehingga pemuaian panas masa setelah dibakar sesuai
dengan pemuaian glasir; dengan demikian glasir tidak retak atau lepas. Jenis dan
jumlah pengotor yang terdapat dalam batu gamping merupakan faktor penentu
sebagai bahan baku keramik. Selain untuk imbuh, dapat juga digunakan dalam
pembuatan glasir, walaupun hanya sebagian kecil.
f) Industri Kaca
Pemanfaatan batu gamping dalam industri kaca adalah sebagai bahan tambahan.
Jenis batu gamping yang digunakan adalah jenis batu gamping dolomitan dengan
kadar sebagai berikut :
 (SiO2 0,96%), (Fe2O3 0,04%), (Al2O3 0,14%);
 (MgO 0,15%), da (CaO 55,8%)
 (SiO2 ; 0,14%), (Fe2O3 ; 0,03%), (Al2O3.MgO ; 20,80%) dan (CaO;31,8%)
Dolomit dan batu gamping dolomitan digunakan dalam pembuatan gelas, botol,
dan kaca lembaran. Bahan ini memberi pengaruh yang sangat baik pada gelas, antara
lain mepermudah campuran gelas mudah melebur, mencegah devitrifikasi; dan
memperpanjang jarak kerja (working range) pada peleburan gelas.
g) Industri Bata Silika
Untuk pembuatan bata silika, batu gamping yang diperlukan adalah dengan kadar:
 CaO minimum 90%
 MgO maksimum 4,5%
 Fe2O3 + Al2O3 maksimum 1,5%
 CO2 maksimum 5%.
h) Industri Semen
Dalam industri semen, penggunaan mineral batugamping adalah sebagai bahan
baku utama. Diperkirakan, untuk 1 ton semen diperlukan 1 ton batugamping.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan semen adalah :
 kadar CaO : 50 - 55%
 MgO maksimum 2%
 kekentalan (viskositas) luluhan 3200 centipoise (40% H2O)
 kadar Fe2O3 : 2,47% dan Al2O3 : 0,95%.
Sebagai bahan baku semen pozolan yang digunakan adalah jenis kapur padam,
yaitu sebagai bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan cara membakar sampai
dengan suhu + 1100 oC.

i) Pembuatan Karbid
Bahan utama pembuatan karbid adalah kapur tohor (60%), kokas, antrasit, dan
petroleumcoke (carbon black). Kapur tohor yang cocok untuk pembuatan kalsium
karbid mem-punyai spesifikasi:
 total CaO minimum 92%
 MgO maksimum 1,75%
 SiO2 maksimum 2%
 Fe2O3 + Al2O3 maksimum 1%
 S maksimum 0,2%
 P maksimum 0,02
 hilang pijar pada contoh yang diambil di tungku 4%.

j) Peleburan dan Pemurnian Baja


Dalam peleburan dan pemurnian besi atau logam lainnya, batu gamping/ dolomit
berfungsi sebagai imbuh pada tanur tinggi. Bijih besi mengandung silika dan alumina
sebagai unsur tambahan; dalam proses peleburan unsur-unsur tersebut bersenyawa
dengan bahan pengimbuh berupa terak cair (seng) yang mengapung di atas lelehan
besi, sehingga mudah dipisahkan. Disamping itu, CaO dalam batu gamping harus
berkadar tinggi, sarang dan keras. Hal itu diperlukan untuk mengikat gas-gas seperti
SO2 dan H2S. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi, antara lain : Untuk batu
gamping
 CaO minimum 52%
 SiO maksimum 4% (1,5 - 4%)
 Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3%
 MgO maksimum 3,5%
 Fe2O3 maksimum 0,65%
 P maksimum 0,1%.
k) Bahan Pemutih dalam Industri Kertas, Pulp dan Karet
Untuk keperluan ini batu gamping harus mempunyai hablur murni (hampir
CaCO3) yang digerus sangat halus. Biasanya berasal dari batu gamping yang lunak,
berwarna putih yang terdiri dari cangkang kerang dan jasad renik yang terdiri dari
kapur (CaCO3) sebagai hasil sampingan pembuangan dasar magnesium karbonat dari
dolomit. Batugamping yang cocok untuk bahan pemutih berkadar CaCO3 98%,
kehalusan 325 mesh, mempunyai daya serap terhadap minyak, warna putih dan pH >
7,8. Bahan pemutih ini dipakai dalam industri kertas untuk pemutih pulp, pengisi,
pelapis (coating) dan pengkilap.
l) Pembuatan Soda Abu
Untuk pembuatan soda abu diperlukan batugamping 1 - 1,25 ton melalui proses
amonia soda. Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
 CaCO3 : 90 - 99%;
 MgCO3 : 0,6% - FesO3 + Al2O3 + SiO2 = 0,3%.

m) Penjernih Air
Dalam penjernihan air, batu gamping atau kapur digunakan bersama soda abu
dalam proses kapur soda. Kapur Tabel 3. Persyaratan batu gamping dan dolomit
untuk peleburan dan pemurnian baja. batugamping Dolomit - CaO minimum 52%; -
SiO maksimum 4% (1,5 - 4%); - Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3%; - MgO maksimum
3,5%; - Fe2O3 maksimum 0,65%; - P maksimum 0,1%. - SiO maksimum 6% (1,5 -
4%); - Al2O3 + Fe2O3 maksimum 3%; - MgO maksimum 17 - 19%; berfungsi
menghilangkan bikarbonat yang menjadi penyebab kekerasan sementara pada air.
Air kotor yang banyak mengandung bakteri akan menjadi bersih dalam waktu 24 - 48
jam, apabila dibubuhi kapur yang cukup banyak. Demikian pula air yang keruh akan
menjadi jernih, sedangkan air yang mengandung CO2 dinetralkan. Hal ini untuk
menghindarkan karat terbawa pada pipa saluran air ke konsumen.
n) Pengendapan Bijih Logam Non-ferrous
Dalam proses pengendapan bijih ogam non-ferrous, batu gamping bertindak
sebagai settling agent, dan pengontrol pH. Batugamping berfungsi untuk
mengendapkan basic nickel carbon-ate dalam proses flotasi bijih nikel. Batu gamping
yang diperlukan untuk proses satu ton bijih adalah antara 75 - 80 kg. 1) Industri
Gula Pada industri gula, batu gamping digunakan dalam proses penjernihan nira tebu
dan menaikan pH nira. Batu gamping yang dibutuhkan untuk 1000 kw adalah sekitar
150 kg (dalam bentuk kapur tohor), dengan persyaratan yang diinginkan adalah
sebagai berikut :
 H2O : 0,2%
 HCL : 0,2%
 SiO2 : 0,1%
 AL2O3 : 0,1%
 CaO : 55,0%
 MgO : 0,4%
 CO2 : 43,6%
 SO4 : tidak nyata
 Na2O K2O : 0,3%.

5. Pemasaran dan Tempat Terdapat


1. D.I Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Sumatera Selatan
6. Bengkulu
7. Lampung
8. Jawa Barat
9. Jawa Tengah & DIY
10. Jawa Timur
11. Kalimantan Selatan
12. Kalimantan Tengah
13. Nusa Tenggara Barat
14. Nusa Tenggara Timur
15. Sulawesi Utara
16. Sulawesi Selatan
17. Irian Jaya

U. CHERT
1. Cara penambangan
Metode penambangan yang digunakan biasanya adalah tambang terbuka atau
open pit,dikarenakan harga pasar rijang yang tidak begitu tinggi. Open pit adalah
bukaan yang di buat di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan
dibiarkan tetap terbuka (tidak di timbun kembali) selama engambilan bijih masih
berlangsung. Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di kedalaman,
diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup (waste rock) dalam jumlah yang besar.
Tujuan utama dari oprasi pertambangan adalah untuk menambang dengan biyaya
yang serendah mungkin sehingga mencapai keuntungan yang maksimal.

2. Syarat Penjualan
Nama Batuan : Rijang
Rumus Kimia : SiO2
Warna : Merah Hati, Kelabu TUa, Biru, Hitam, Coklat Tua
Gores : Putih
Kilap : Lilin
Belahan/Pecahan : Tidak Sempurna/ Choncoidal
Kekerasan : 6,5-8 skala mosh
Sistim Kristal : Hexagonal
Perawakan : Masif
Berat jenis : 2,6g/cm3
Kemagnetan : Diamagnetit
Ketransparanan : Tidak teransparan

3. Cara Pengolahan

Rijang merupakan batuan sedimen yang di endapkan di laut dalam (zona abyssal),
yang berdasarkan kandungan fosil renik radiolaria (Wakita,dkk 1996) menunjukan
bahwa batuan ini berumur kapur atas, sedangkan batu gamping merah adalah endapan
plankton gampingan yang mungkin terkumpul pada bagian-bagian meninggi.

Perlapisan rijang tersusun oleh sisa organisme penghasil silika seperti diatom dan
Radiolaria. Endapan tersebut dihasilkan dari hasil pemadatan dan rekristalisasi dari
lumpur silika organik yang terakumulasi pada lautan yang dalam. Saat organisme
tersebt mati cangkang mereka di endapkan perlahan di dasar laut dalam yang
kemudian mengalami akumulasi yang masih saling lepas. Beberapa perlapisan rijang
belum tentu berasal dari bahan organik, Bisa saja berasal dari Prasipitasi silika yang
berasal dari dapur magma yang sama pada basaltik bawah laut (lava bantal) yang
mengalami presipitasi bersama dengan perlapisan rijang.

Lumpur tersebut bersama-sama terkumpul di bawah zona-zona plangktonik


radiolaria dan diatom saat hidup di permukaan air laut dengan suhu yang hangat.
Material-material tersebut diendapkan jauh dari busur daratan hingga area dasar
samudra, saat suplai sedimen terrigenius rendah, dan pada bagan terdalam dari
dataran abissal terdapat batas ini dinamakan Carbonate Compensation Depth (CCD),
dimana akumulasi material-material carcareous tidak dapat terbentuk.

Hal ini dikarenakan salah satu sifat air adalah air dingin akan mengikat lebih
banyak Co2 dibanding dengan air hangat. Di laut, terdapat satu batas yang jelas
dimana kandungan Co2 di bawah lebih tinggi. Dibawah batas tersebut, kandungan
Co2 sangat tinggi akibatnya organisme yang mengandung karbonat akan larut di
CCD sehingga tidak akan mengendapkarena tidak akan pernah ke dasar laut.
Carbonate Compensation Depth ini teletah sekitar kedalaman 2500 meter atau 2,5
kilometer di bawah permukaan laut. Diatas Carbonate Compensation Depht, sekitar
2000 meter, terdapat suatu daerah yang di sebut lysoclyne. Disini, sebagian karbonat
sudah mulai larut sebagian. Beberapa perlapisan rijang belum tentu berasal dari bahan
organik. Bisa saja berasal dari presipita silika yang berasal dari dapur magma pada
basaltik bawah laut (lava bantal) yang mengalami presipitasi bersamaan dengan
perlapisan rijang.

Secara umum dianggap bahwa batuan ini terbentuk sebagai hasil perubahan
kimiawi pada pembentukan batuan endapan erkompresi, pada proses diagenesis. Ada
teori yang mengatakan bahwa bahan serupa geliatin yang mengisi rongga sedimen,
misalnya lubang yang di gali oleh mollusca, yang kemudian akan berubah menjadi
silikat. teori ini dapat menjelaskan bentuk kompleks yang di temukan pada rijang.
Untuk pengolahannya, rijang diremukkan menggunakan crusher, lalu digerus
menggunakan grinder, untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan dilakukan
screening.

4. Pemanfaatan dan Kegunaan


Batu rijang ini biasanya digunakan untuk indkator dalam laut (abyssal) dan pada
zaman batu, rrijang banyak di gunakan untuk membuat senjata dan peralatan seperti
pedang, mata anak panah,pisau,kapak, dan lain-lain. Tetapi yang paling populer
rijang digunakan untuk ornamen-ornamen dan batu permata

5. Pemasaran dan Tempat Terdapat

Rijang banyak tersebar di indonesia, diantaranya:

 Daerah istimewah aceh


 Jawa barat
 Jawa tengah
 Jawa timur
 Kalimantan barat
 Kalimantan selatan
 Sulawesi selatan
 Nusa tenggara timur

V. LEUSIT
1. Cara Penambangan
Penambangan yang dapat dilakukan adalah penambangan terbuka dengan metode
quarry menggunakan 1 hingga 2 jenjang dengan ketinggian jenjang tidak lebih dari 5
meter. Penambangan sebaiknya dimulai dari tempat yang tinggi. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah kemajuan tambang. Pembongkaran basal leusit dibagi dalam
jalur-jalur dan seksi - seksi, agar penimbunan tanah penutup dapat diatur dengan baik.
Penambangan sebaiknya tetap memperhatikan prosedur kerja seperti dalam usulan
penambangan.

2. Syarat Penjualan
Kekerasan (mohs) = 5,5-6
Massa Jenis = 2,45 – 2,5 g/cm3
Warna = Putih, Abu-abu
Tenacity = Brittle
Space Group = I41/a
RI values = nω = 1.508 nε = 1.509

3. Cara Pengolahan
Mineral leusit diremukkan menggunakan crusher, lalu digerus menggunakan
grinder, untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan dilakukan screening.
Leusit yang telah halus lalu dipanaskan hingga suhu 500-1100oC hingga menjadi
bahan campuran pupuk pertanian.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan


Leusit merupakan mineral non logam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
pertanian setelah dilakukan pengolahan

5. Pemasaran dan Tempat Terdapat


Dipasarkan ke China, Australia, India, Korea Selatan, Rusia, USA, dll
Terdapat di sebagan Jawa dan Sulawesi.

W. PASIR KUARSA (TIDAK MENGANDUNG MINERAL & LOGAM)


1. Cara Penambangan
Secara umum, penambangan pasir kuarsa, yaitu dengan cara tambang terbuka
dengan cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic mine).
Pemilihan metode bergantung kepada proses pengolahan, dan letak sebaran endapan.
Tahap kegiatan penambangan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup (land
clearing) dilanjutkan dengan kegiatan penggalian pasir kuarsa, pemuatan.
Karena bahan galian ini bersifat material lepas, maka sistem penambangan yang
dipakai dapat dengan cara kering maupun basah. Pengambilan dengan cara kering
yaitu menggunakan buldoser atau power shovel, kemudian ditimbun dan diangkut
memakai dumptruck. Pengambilan pasir kuarsa dengan cara basah dilakukan
penyemprotan dengan monitor. Campuran air dan pasir kuarsa (slurry) dipompakan
ke penampungan (stockpile) lalu diangkut ke instalasi pengolahan atau langsung
dijual ke pasaran.

2. Syarat Penjualan
Bahan Persentase Pasir Kuarsa (%)
Semi Porselin 10 - 20
Bone China 3 - 14
Porselin Pemakai Lokal Hotel Barang Tahan Panas 20,7 - 32,2 19,6 - 27,0 12,3 - 23,0
Saniter Eropa Amerika 30 - 25
Stone Ware Eropa Amerika 30 - 25
Silika 23,1

3. Cara Pengolahan
Proses pengolahan pasir kuarsa tergantung kepada kegunaan serta persyaratan
yang dibutuhkan baik sebagai bahan baku maupun untuk langsung digunakan. Untuk
mem-peroleh spesifikasi yang dibutuhkan dilakukan upaya pencucian untuk
menghilangkan senyawa pengotor.
Untuk beberapa penggunaan kadang pasir kuarsa dilakukan pengolahan untuk
membentuk butiran pasir menjadi bundar. Selain itu, untuk mendapatkan ukuran yang
halus diperlukan penggilingan, misal untuk industri gelas.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan


Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas,
baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik,
bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas dan sand blasting).
Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan
sebagai filter dan per-tambangan, bata tahan api (refraktori), dan lain sebagainya.

5. Pemasaran dan Tempat Terdapat


Pasir kuarsa dari Indonesia dipasarkan ke pasar domestik Jakarta, Surabaya,
Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dll. Untuk pasar luar negeri sendiri seperti
Malaysia, Singapura, dan India.
Pasir kuarsa banyak terdapat di Indonesia, contoh daerah penghasil pasir kuarsa
adalah Bangka, Lampung, Bengkulu, Aceh, Sumatera Selatan, dan Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai