beserta Muspika Kec. Pancatengah bertugas menjaganya jangan sampai kembali terjadi aksi penambangan liar, ujar
Bisri. Sebagaimana diketahui, masalah batu merah di Kampung Cigintung, Desa Cibuniasih, Kec. Pancatengah, Kab.
Tasikmalaya, menjadi sorotan para ahli geologi dari Bandung. Batu merah tersebut memiliki nilai ilmu pengetahuan
sangat tinggi, serta cukup langka. Makanya, pakar geologi minta agar hamparan batu merah yang masih ada untuk
diselamatkan. Jasper atau istilah setempat "batu merah" adalah batu mulia jenis jasper (Inggris) atau jaspis
(Indonesia), merupakan anggota mineral keluarga kuarsa (quartz family mineral). Para penggemar dan pedagang batu
mulia dunia menyebut sebagai biduri ati ayam, karena warnanya yang mirip dengan warna hati ayam. Jasper ini
termasuk langka di dunia, dan dikagumi di banyak negara. Kembali kita disadarkan dan dibuat terkejut, ketika
kekayaan alam di bumi pertiwi yang langka di dunia berupa jasper atau istilah setempat "batu merah" Pasirgintung,
Tasikmalaya hampir saja punah sia-sia dieksploitasi. Di Kampung Pasirgintung, Desa Buniasih, Kecamatan Pancatengah,
Kabupaten Tasikmalaya, jasper tersebut jumlahnya mencapai lebih dari 200 buah, berukuran besar-besar dengan berat
mencapai lebih dari 50 ton, dan coraknya ada yang merah, kuning, cokelat, hitam, hijau, dan pancawarna. Berdasarkan
pengamatan di beberapa negara, potensi jasper semacam ini sebetulnya kalau dikelola dengan baik akan dapat
mendatangkan manfaat dan devisa negara yang cukup menggiurkan. Memang sangat ironis, kalau masyarakat dunia
saja mengagumi akan keelokan alam hasil dari proses geologi ini, sementara itu kita tidak mau tahu dan masa bodoh
sehingga hanya ingin mengeksploitasi dan dijual murah ke luar negeri. Di lokasi jasper di Kampung Pasirgintung,
tampak bongkahan-bongkahan jasper beragam warna dan beragam ukuran yang terhampar begitu indahnya
menghiasi Sungai Cimedang dan sekitarnya. Menurut Sujatmiko, ahli geologi pemandangan semacam ini rasanya
belum pernah dilihat, baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti Prancis, Swiss, Spanyol, Italia, Yunani, Filipina,
Amerika, dan beberapa negara lainnya. Warnanya merah, cokelat, kuning, hijau, hitam, pancawarna, dan beberapa di
antaranya mengandung unsur besi (menempel di magnet) dan beragam jenis mineral seperti pirit, galena, tembaga,
kristal-kristal kuarsa, dan lain-lain. Ukurannya ada yang mencapai tinggi 5 meteran dengan perkiraan berat lebih dari
50 ton. Jasper sebesar ini apalagi dengan jumlah yang banyak dapat dipastikan merupakan suatu fenomena alam yang
tidak ada duanya di dunia. Yang tak kalah menarik adalah lingkungan tempat ditemukannya bongkahan jasper
tersebut, yang berupa lava bantal berlapis dengan tufa gunung api berumur Oligo-Miosen atau sekitar 25 juta tahun
(formasi old andesite). Berdasarkan survei terakhir tim Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), potensi jasper di
Pasirgintung tersebut memiliki kaitan dengan proses geologi terbentuknya lapisan batuan vulkanik hingga ke arah
pantai. Proses geologi tersebut ditunjukan di beberapa tempat terlihat batuan tuf, kemudian pada lokasi lain batuan
kemerah-merahan hasil proses vulkanik. Potensi jasper Pasirgintung sejak tahun 2000 telah dieksploitasi secara ilegal,
oleh pertambangan tanpa izin (peti). Bekas eksploitasi tersebut ditunjukkan oleh bongkahan-bongkahan jasper di
Sungai Cimedang yang sudah dipindahkan siap diangkut, sedangkan jasper yang berada di darat (sawah) masih utuh
di tempatnya. Berdasarkan perkiraan, telah lebih dari 6.000 ton jasper berukuran besar diangkut ke luar negeri
(jumlahnya lebih dari 2.000 bongkah kalau berat rata-rata setiap bongkahan 3 ton). Pada tahun 2000, seorang
pengusaha Jepang telah berhasil mengevakuasi sekitar 3.000 ton jasper dari Pasirgintung dan Sungai Cimedang. Selain
3.000 ton yang dibeli oleh pengusaha Jepang, beberapa tahun kemudian terjadi pengiriman lagi sebanyak 1.500 ton
jasper ke seorang pengusaha batu mulia di Purwakarta. Kemudahan eksploitasi di musim kemarau akan mempercepat
kepunahan jasper dari lokasi tersebut, alat berat dapat dengan leluasa mengangkut seluruh bongkahan jasper yang
tergeletak di aliran Sungai Cimedang. Untuk bongkahan yang berukuran raksasa, mereka telah siap dengan peralatan
bor intan yang mampu membelah bongkahan besar tersebut menjadi bongkahan berukuran kecil. Selain potensinya
yang perlu dilindungi, eksploitasi jasper secara illegal jelas-jelas tidak sesuai dengan praktik-praktik/kaidah
pertambangan yang benar (good mining practices) yang akan membahayakan lingkungan. Pemerintah Daerah harus
melakukan langkah cepat dalam menyelamatkan potensi batu merah (jasper) yang ada di Kampung Pasirgintung, Desa
Cibuniasih, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya. Belakangan ini beberapa bongkahan batu merah yang
saat ini tinggal 120 bongkahan ada yang memindahkan ke wilayah Kabupaten Ciamis atau seberang Sungai Cimedang
lokasi awal batu merah berada. Bahkan pada Selasa (9/4) lalu warga Pasirgintung melihat ada satu unit alat berat beko
yang diduga akan digunakan untuk memindahkan bongkahan batu tersebut. Kemarin kami melihat lagi ada sebuah
beko di seberang sungai, sepertinya akan memindahkan bongkahan batu. Sebelumnya kami bersama aparat lainnya
pernah mela kukan upaya penyelamatan, kata Polisi Desa Cibuniasih, Ace (45), Rabu (10/4). Kata dia, harus ada upaya
tegas dari pihak pemerintah daerah untuk menyelamatkan batu berharga tersebut agar tidak dicuri lagi oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab. Tahun 2012 lalu pemerintah sudah membuat Detail Engineering Design (DED)
pembangunan Geo Park atau Taman Jasper Pasirgintung sebagai tindak lanjut dari pembuatan masterplan taman
geologi batu jasper. Pengembangan Taman Batu Jasper atau yang dikenal masyarakat batu merah telah diwacanakan
sejak tahun 2009 silam. Pemerintah daerah juga telah melakukan pengamanan terhadap lokasi tempat batu-batu
berharga berserakan di sekitar Sungai Cimedang. Sesuai dengan hasil penelitian para ahli geologi, Jasper di Kabupaten
Tasikmalaya menempati peringkat tujuh atau dua digit lagi menjadi batu permata. Jasper terbentuk dari letupan
gunung berapi dari bawah laut yang terjadi 25 juta tahun lalu. Dilihat dari sejarah terbentuknya jasper, sekitar 25
hingga 30 juta tahun silam, kawasan Pasirgintung diperkirakan sebagai kompleks gunung api bawah laut yang aktif.
Struktur lapisan tanah menunjukkan, adanya aliran lava vulkanik yang kemudian membentuk jasper. Sementara
kandungan warna merah disebabkan oleh besi yang dihasilkan hematit di dalam batu, sama halnya dengan jasper
berwarna kuning hingga cokelat. Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) mengusulkan agar pemerintah
mendaftarkan Taman Jasper ke Unesco agar masuk jaringan Global Geopark Network (GGN) bersama dengan Cukang
Taneuh (Green Canyon) di Ciamis dan Tangkuban Parahu di Bandung. Indonesia saat ini baru memiliki satu taman bumi
yang sudah masuk jaringan GGN Unesco yakni Taman Nasional Gunung Batur di Bali. Saat ini Indonesia kembali
mengusulkan lima taman bumi ke Unesco. Pengembangan geopark akan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi
masyarakat. Salah satu contoh, Cina yang sudah memiliki 27 GGN. Dari satu kawasan taman bumi bisa menghasilkan
200 juta dolar AS dari kunjungan wisata. Potensi batu Jasper di Pasirgintung awalnya cukup melimpah. Namun kini
sesuai dengan pendataan yang dilakukan KRCB tinggal 120 bongkahan lagi. Padahal sebelumnya batu merah yang
termasuk batu mulia (gamestone) cukup melimpah dan terhampar di sekitar Sungai Cimedang. Sekitar tahun 1994
hingga tahun 2004 potensi jasper tersebut terus dieksploitasi. Ribuan bongkahan berhasil diangkut oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Jika dihitung-hitung Pemerintah Daerah rugi triliunan rupiah akibat eksploitasi ilegal tersebut.
Apa yang terjadi puluhan tahun silam jangan terulang lagi sekarang ini, kata Ace lagi. Anggota Komisi 3 DPRD
Kabupaten Tasikmalaya, Asep Hidayat mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan ketua Komisi 3 untuk
melakukan langkah penyelamatan dan pengembangan potensi Jasper tersebut. Ini potensi yang sangat berharga yang
dimiliki Kabupaten Tasikmalaya, penyelamatan harus segera dilakukan. Jasper atau istilah setempat "batu merah"
adalah batu mulia jenis jasper (Inggris) atau jaspis (Indonesia), merupakan anggota mineral keluarga kuarsa (quartz
family mineral). Para penggemar dan pedagang batu mulia dunia menyebut sebagai biduri ati ayam, karena warnanya
yang mirip dengan warna hati ayam. Jasper ini termasuk langka di dunia, dan dikagumi di banyak negara. Kembali kita
disadarkan dan dibuat terkejut, ketika kekayaan alam di bumi pertiwi yang langka di dunia berupa jasper atau istilah
setempat "batu merah" Pasirgintung, Tasikmalaya hampir saja punah sia-sia dieksploitasi. Di Kampung Pasirgintung,
Desa Buniasih, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, jasper tersebut jumlahnya mencapai lebih dari 200
buah, berukuran besar-besar dengan berat mencapai lebih dari 50 ton, dan coraknya ada yang merah, kuning, cokelat,
hitam, hijau, dan pancawarna.
Berdasarkan pengamatan di beberapa negara, potensi jasper semacam ini sebetulnya kalau dikelola dengan baik akan
dapat mendatangkan manfaat dan devisa negara yang cukup menggiurkan. Memang sangat ironis, kalau masyarakat
dunia saja mengagumi akan keelokan alam hasil dari proses geologi ini, sementara itu kita tidak mau tahu dan masa
bodoh sehingga hanya ingin mengeksploitasi dan dijual murah ke luar negeri. Di lokasi jasper di Kampung
Pasirgintung, tampak bongkahan-bongkahan jasper beragam warna dan beragam ukuran yang terhampar begitu
indahnya menghiasi Sungai Cimedang dan sekitarnya. Menurut Sujatmiko, ahli geologi pemandangan semacam ini
rasanya belum pernah dilihat, baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti Prancis, Swiss, Spanyol, Italia, Yunani,
Filipina, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Warnanya merah, cokelat, kuning, hijau, hitam, pancawarna, dan
beberapa di antaranya mengandung unsur besi (menempel di magnet) dan beragam jenis mineral seperti pirit, galena,
tembaga, kristal-kristal kuarsa, dan lain-lain. Ukurannya ada yang mencapai tinggi 5 meteran dengan perkiraan berat
lebih dari 50 ton. Jasper sebesar ini apalagi dengan jumlah yang banyak dapat dipastikan merupakan suatu fenomena
alam yang tidak ada duanya di dunia. Yang tak kalah menarik adalah lingkungan tempat ditemukannya bongkahan
jasper tersebut, yang berupa lava bantal berlapis dengan tufa gunung api berumur Oligo-Miosen atau sekitar 25 juta
tahun (formasi old andesite). Berdasarkan survei terakhir tim Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB), potensi
jasper di Pasirgintung tersebut memiliki kaitan dengan proses geologi terbentuknya lapisan batuan vulkanik hingga ke
arah pantai. Proses geologi tersebut ditunjukan di beberapa tempat terlihat batuan tuf, kemudian pada lokasi lain
batuan kemerah-merahan hasil proses vulkanik. Potensi jasper Pasirgintung sejak tahun 2000 telah dieksploitasi secara
ilegal, oleh pertambangan tanpa izin (peti).
Bekas eksploitasi tersebut ditunjukkan oleh bongkahan-bongkahan jasper di Sungai Cimedang yang sudah dipindahkan
siap diangkut, sedangkan jasper yang berada di darat (sawah) masih utuh di tempatnya. Berdasarkan perkiraan, telah
lebih dari 6.000 ton jasper berukuran besar diangkut ke luar negeri (jumlahnya lebih dari 2.000 bongkah kalau berat
rata-rata setiap bongkahan 3 ton). Pada tahun 2000, seorang pengusaha Jepang telah berhasil mengevakuasi sekitar
3.000 ton jasper dari Pasirgintung dan Sungai Cimedang. Selain 3.000 ton yang dibeli oleh pengusaha Jepang,
beberapa tahun kemudian terjadi pengiriman lagi sebanyak 1.500 ton jasper ke seorang pengusaha batu mulia di
Purwakarta. Kemudahan eksploitasi di musim kemarau akan mempercepat kepunahan jasper dari lokasi tersebut, alat
berat dapat dengan leluasa mengangkut seluruh bongkahan jasper yang tergeletak di aliran Sungai Cimedang. Untuk
bongkahan yang berukuran raksasa, mereka telah siap dengan peralatan bor intan yang mampu membelah bongkahan
besar tersebut menjadi bongkahan berukuran kecil. Selain potensinya yang perlu dilindungi, eksploitasi jasper secara
illegal jelas-jelas tidak sesuai dengan praktik-praktik/kaidah pertambangan yang benar (good mining practices) yang
akan membahayakan lingkungan. Pemerintah Daerah harus melakukan langkah cepat dalam menyelamatkan potensi
batu merah (jasper) yang ada di Kampung Pasirgintung, Desa Cibuniasih, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten
Tasikmalaya. Sesuai dengan hasil penelitian para ahli geologi, Jasper di Kabupaten Tasikmalaya menempati peringkat
tujuh atau dua digit lagi menjadi batu permata. Jasper terbentuk dari letupan gunung berapi dari bawah laut yang
terjadi 25 juta tahun lalu. Dilihat dari sejarah terbentuknya jasper, sekitar 25 hingga 30 juta tahun silam, kawasan
Pasirgintung diperkirakan sebagai kompleks gunung api bawah laut yang aktif. Struktur lapisan tanah menunjukkan,
adanya aliran lava vulkanik yang kemudian membentuk jasper. Sementara kandungan warna merah disebabkan oleh
besi yang dihasilkan hematit di dalam batu, sama halnya dengan jasper berwarna kuning hingga cokelat. Kelompok
Riset Cekungan Bandung (KRCB) mengusulkan agar pemerintah mendaftarkan Taman Jasper ke Unesco agar masuk
jaringan Global Geopark Network (GGN) bersama dengan Cukang Taneuh (Green Canyon) di Ciamis dan Tangkuban
Parahu di Bandung. Indonesia saat ini baru memiliki satu taman bumi yang sudah masuk jaringan GGN Unesco yakni
Taman Nasional Gunung Batur di Bali. Saat ini Indonesia kembali mengusulkan lima taman bumi ke Unesco.
Pengembangan geopark akan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satu contoh, Cina yang
sudah memiliki 27 GGN. Dari satu kawasan taman bumi bisa menghasilkan 200 juta dolar AS dari kunjungan wisata.
Potensi batu Jasper di Pasirgintung awalnya cukup melimpah. Namun kini sesuai dengan pendataan yang dilakukan
KRCB tinggal 120 bongkahan lagi. Padahal sebelumnya batu merah yang termasuk batu mulia (gamestone) cukup
melimpah dan terhampar di sekitar Sungai Cimedang. Sekitar tahun 1994 hingga tahun 2004 potensi jasper tersebut
terus dieksploitasi. Ribuan bongkahan berhasil diangkut oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika dihitung-hitung
Pemerintah Daerah rugi triliunan rupiah akibat eksploitasi ilegal tersebut. Batu Jasper merupakan jenis batuan
mineral serta sedimen lava vulkanik yang proses pembentukannya secara kimiawi, erat kaitannya dengan proses
pemanasan yang dapat berasal dari proses magmatik atau intrusi. Sifat kimiawi jasper dapat dipengaruhi oleh
komposisi kimia batuan sebelumnya yang saling mengikat serta unsur-unsur kimia saat terbentunya batuan jasper.
Batu Jasper merupakan salah satu varian kalsedon, tergolong kedalam siliceous sedimentary stone (Batuan sedimen
dengan komposisi utama SiO2), kekerasannya berkisar antara 6,5-7 pada skala mohs, berat jenis 2,88-2,89, indeks bias
1,54, struktur kristal mikron dalam sistem trigonal. Bedanya batu jasper dengan kalsedon adalah : batu jasper tidak
tembus cahaya (opaque) sedangkan kalsedon tembus cahaya (transfaran) atau bias juga membiaskan cahaya/ seperti
batuan anggur (translucent). Batu Jasper memiliki banyak sekali variasi warna, motif atau kombinasi seperti adanya
komposisi kalsedon, hal ini karena kesamaan sifat kimiawi dan lingkungan yang membentuknya. Berikut beberapa
tekstur/ motif serta keindahan yang sering ditemukan pada batu jasper : Satu warna/ masif (kompak, pejal) : Merah,
Hijau, Hitam, Kuning, Putih, Coklat, Biru, Krem/ tulang, dll. Berlapis-lapis (flake)/ beberapa warna mirip kue lapis ini
didasari atas perbedaan komposisi kimia,dari masing-masing warna yang memiliki komposisi kimia sendiri namun
unsur utamanya tetap SiO2.
Bintik-bintik (spots) atau sepert totol-totol. Garis-garis (lines) : membentuk garis-garis yang berbeda warna dan
menyeluruh ini akibat komposisi pembentukan jasper dengan unsure kimia yang berbeda.
Kalsedoni/ kaledon (calsedony) : sebagian dapat membiaskan cahaya.
Tesktur/ motif yang terdapat dalam batu jasper banyak memiliki keindahan tersendiri bahkan bernilai tinggi, juga
memiliki keberuntungan tersendiri dalam menemukan tema gambar (artistik, esotik, expresi dan natural). Ukuran batu
jasper berpariatif dari mulai ukuran koral (2-10 cm) sampai ukuran sangat besar (kilo-ton). Batu Jasper banyak
ditemukan di seluruh wilyah Nusantara namun ada di wilayah Jawa Barat yang disebut kerajaan Jasper yaitu di daerah
Karangnunggal Tasikmalaya-Jawa Barat mengingat di daerah ini pernah ditemukan batu jasper seberat lebih dari 200
ton. Batu Jasper masuk juga dalam kelompok Kristal Quartz (Kuarsa), disebutkan bahwa batuan yang masuk kategori
Kristal Quartz (Kuarsa), antara lain : Kristal Agate (akik), Kristal Amethyst (kecubung), Kristal Chalcedony, Onyx (batu
krisopras) dan Permata Jasper. Dengan melihat tekstur/motif tersebut serta warna dan sifat lainnya, maka batu jasper
dapat digolongkan kedalam beberapa nama (umum di dunia perdagangan batu akik/ agate) seperti : Batu Jasper/ Watu
Geni/ Nogo Sui/ Heliotrope/ Bloodstone/ Le Sang Du Christ (Batu darah kristus)/ Pancawati : karakteristik dari batu
jasper ini memiliki warna dominan hijau atau kebiruan dengan motif berlapis, bintik-bintik berwarna merah atau sedikit
kombinasi dengan kuning atau agak coklat bahkan putih. Batu Jasper ini banyak ditemukan di daerah aliran sungai
(DAS) Klawing Purbalingga Jawa Tengah. Batu Jasper Pancawarna : Jasper dengan berbagai warna (minimal 5 warna
dalam satu batu), dapat bersifat opaque (tidak tembus), dapat juga bersifat translucent(membiaskan cahaya/
kalsedoni), namun pada umunya pancawarna ini bersifat opaque yang memiliki tekstur/ motifnya sangat bervariasi
dengan berbagai warna dan corak gambar (artistik). Batu Jasper ini banyak ditemukan di daerah Garut, Tasikmalaya,
Sukabumi, Cianjur Selatan-Jawa Barat dan di daerah Lebak, Ujungkulon-Banten. Jasper/ Kulitan/ Dawuk : Batu Jasper
berwarna, coklat, abu2, kehitaman, atau kebiruan dengan motif yang masif atau berlapis yang biasanya bersifat
opaque. Batu Jasper dengan teknik gosok/ poles yang cukup baik maka dapat ditemukan bentukan/corak yang dapat
menyerupai suatu gambar-gambar yang artistik. Batu Jasper ini banyak ditemukan di seluruh wilayah Nusantara
termasuk Kepulauan Bacan-Maluku Utara. Batu Jasper Kalsedoni/ Kaledon/ Anggur (Calsedony) : Batu Jasper dengan
sifat kalsedoni, dapat terdiri dari 2 warna atau lebih, ada bagian jasper yang dapat ditembus/membiaskan cahaya. Batu
Jasper ini banyak ditemukan di daerah-daerah Kepulaan Sumatra. Nama dagang Batu Jasper : Jasper Merah (red jasper)
masif atau tekstur/ motif Karangnunggal Jasper Hijau (green jasper) masif atau tekstur/ motif Banten Pancawarna
Edong (cukup fantastis harganya saat ini dan paling banyak diminati) Pancawarna Bungbulang dengan berbagai corak
dan warna serta kalsendon Pancawarna Purbalingga/ Klawing (le sung du christ/ batu darah kristus) Nogosui
(bloodstone)
Jasper putih, tulang, coklat, hitam, dll (natural jasper) Jasper tekstur pyrus (telur remuk, urat emas, dll) Jasper fosil
Jasper tumbuhan hidup (moss agate) Batu Jasper sering kali disisihkan oleh para penggemar batu permata/ akik
terlebih para penggemar pemula mengingat imagenya langsung kejenis batuan yang lagi rame (boming) serta yang
memiliki sifat tembus pandang (transfaran) atau membiaskan cahaya/ kalsedon (translucent). Padahal batu jasper
memiliki keindahan (artisitik) tersendiri bahkan bagi penggemar batu gambar dan suiseki (poles alam). Kami
menyediakan berbagai jenis Batu Jasper dari seluruh wilayah Nusantara : Red Jasper, Natural Jasper, Pancawarna
klawing, Pancawarna Garut, dll Hubungi : Maha Karya Atlatis di 022-6047383, 087822086877 (SMS), 2B5C9ECE (Pin.
BB)