Contoh batu permata setengah mulia (semi precious stone) Foto: Koleksi Sujatmiko.
Batu mulia adalah segala jenis batuan, mineral, dan bahan alam lainnya termasuk beberapa jenis bahan
organik, yang setelah diproses dengan sentuhan teknologi, memiliki keindahan dan ketahanan yang
mencukupi untuk dijadikan sebagai batu permata. Seperti halnya istilah diamond yang mencakup intan
sebagai bahan mentah dan berlian setelah intan itu diproses menjadi batu permata, maka pengertian
batu mulia yang bahasa Inggrisnya gemstone mencakup segala bahan mentah yang dapat diproses
menjadi batu permata.
Dalam cakupan batu permata tersebut dikenal istilah batu permata mulia atau precious stone untuk
bahan yang kekerasannya melebihi 7 skala Mohs, seperti intan, mirah delima, safir, zamrud; dan batu
permata setengah mulia atau semi-precious stone untuk bahan yang kekerasannya tidak melebihi 7
skala Mohs, misalnya, mineral keluarga kuarsa, giok, prehnit, dan rodonit. Hal ini perlu diketahui
mengingat tidak sedikit kalangan masyarakat dan instansi terkait yang menganggap batu mulia
Indonesia identik dengan bahan batu permata mulia atau precious stones padahal sebagian besar
adalah bahan semi precious stone. Selain batu mulia, dikenal juga istilah batu hias atau ornament stone
yang sifatnya sebagian besar tidak tembus cahaya dan nilainya tidak setinggi batu mulia, seperti antara
lain: serpentin, batu gamping, marmer, andesit, basalt, dan granit.
Belakangan ini batu mulia Indonesia mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Perkembangan yang
menggembirakan ini tidak lepas dari sejarah panjang keberadaan dan potensi batu mulia di wilayah
negara kita.
pemrosesan batu mulia untuk para pengrajin dari beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia.
Namun, karena kurang konsistensinya pembinaan dan bebasnya ekspor bahan mentah, maka sampai
saat ini, industri kerajinan batu mulia di Indonesia kurang berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Potensi Batu Mulia Indonesia
Dari hasil inventarisasi Masyarakat Batu Mulia Indonesia selama dua dasawarsa terakhir, terungkap
bahwa potensi batu mulia terdapat hampir di seluruh provinsi di Indonesia, dari Nangroe Aceh
Darussalam sampai Papua. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan peristiwa tektonik dan vulkanik
yang terusmenerus melanda kepulauan Indonesia, sejak zaman Silur, sekitar 410 juta tahun yang lalu
(tyl), sampai saat ini. Dalam peristiwa tersebut, magma dari perut bumi menerobos naik ke permukaan
bumi sambil mengendapkan beragam jenis mineral dan batu mulia di rongga-rongga atau rekahanrekahan batuan yang dijumpai di sepanjang pe
sangat di luar dugaan ini diharapkan batu mulia Indonesia memegang peranan penting dalam upaya
memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga!
Penulis adalah ahli geologi dan penggiat batu mulia Indonesia Oleh: Sujatmiko