Anda di halaman 1dari 2

Dasar Isu : Berita

Jadi Rebutan Penambang, Ada Apa di Desa Wadas? - Bisnis.com -


https://ekonomi.bisnis.com/read/20220213/44/1499726/jadi-rebutan-penambang-ada-apa-di-desa-
wadas

Profil Desa Wadas, Tambang Batu Andesit, dan Polemik Bendungan Bener Klik untuk baca:
http://www.kompas.com/tren/read/2022/02/10/180500265/profil-desa-wadas-tambang-batu-
andesit-dan-polemik-bendungan-bener

Deskripsi Isu :

Pemerintah ingin membangun Bendungan Bener. Untuk material penya butuh batu andesit.
Diketahui, Desa Wadas ditargetkan menjadi lokasi penambangan batu andesit untuk
kepentingan proyek Bendungan Bener senilai Rp 2,06 triliun. Bendungan tersebut masuk ke
dalam proyek strategis nasional dan digadang-gadang akan menjadi bendungan tertinggi di Asia
Tenggara. Nantinya, Bendungan Bener akan menampung kurang lebih 100 juta meter kubik air
untuk menopang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai sistem jaringan energi
Kabupaten Purworejo.
Berdasarkan hasil penelitian terkini, batu andesit di Desa Wadas tidak terbentuk akibat
erupsi gunung berapi. Melainkan termasuk batuan vulkanik akibat magma yang meleleh
melalui rekahan atau sesar di batuan. Batuan jenis ini pun diklaim lebih baik kualitasnya
sebagai bahan tegel dan batu dekorasi serta bahan bangunan, karena materinya lebih
kokoh. Sementara itu mengutip Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), batuan
andesit memiliki warna abu-abu kemerahan dengan pori-pori padat dan struktur pejal, batu
andesit biasa digunakan sebagai bahan baku fondasi bangunan, agregat beton, ubin lantai
dan dinding. Batuan andesit juga kerap digunakan sebagai bahan konstruksi jalan raya,
landasan pesawat terbang, pelabuhan, hingga bendungan. Batuan ini dipilih karena daya
tahannya yang kuat terhadap berbagai cuaca dan tergolong tahan lama.
Namun saat ini Sejumlah warga Desa Wadas menolak penambangan batu andesit karena
dianggap akan merusak lingkungan. Selain itu diduga terjadi intimidasi kepada warga desa
oleh aparat kepolisian.
Ada juga warga yang sejutu dengan penambangan tersebut. Sehingga pemerintah
melakukan pengukuran tanah yang dikawal oleh polisi yang berpakaian lengkap,
menggunakan tameng dan senjata. Hal ini membuat warga yang menolak penambangan
tersebul melakukan demo dan terjadilah kerusuhan.

Dampak : tertunda/molornya pembangunan bendungan Bener, memicu munculnya unjuk


rasa yang berkelanjutan yang berpotensi menjadi konflik antara aparat kepolisian dengan
masyarakat sekitar.

Peyebab :
Penolakan warga terhadap penambangan batu adesit di wdesa Wadas
Adanya tindakan represif dari aparat kepolisian dalam menangani massa yang menolak
akan penambangan tersebut
Rekomendasi :
Diadakannya pertemuan/dialog antara pemerintah, warga desa wadas baik yang setuju
maupun yang tidak setuju dengan penambangan, para ahli (seperti ahli lingkungan), dan
instansi pendukung lainnya yang dibutuhkan. Agar dapat menemukan solusi yang terbaik
untuk semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai