Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di Indonesia sumberdaya batuan merupakan salah satu komoditas


tambang yang bisa diperhitungkan pemanfaatannya. Banyak sekali jenis batuan
yang ada di Indonesia, salah satunnya andesit dan basalt.Batu andesit dan basalt
merupakan salah satu batuan beku dengan tekstur afanitik dengan forfiritik.

Batu andesit terbentuk dari lelehan lava gunung merapi yang meletus,
sedangkan batu andesit terbentuk ketika temperature lava yang meleleh turun
antara 900 sampai dengan 1100 derajat celcius.Sedangkan batuan basalt terbentuk
dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa dipermukaan atau dekat
permukaan bumi.Biasannya membentuk lempeng samudra di dunia.Metode
penambangan yang biasa diterapkan terhadap andesit dan basalt adalah tambang
terbuka (quarry).Pengolahan andesit dan basalt aadalah mereduksi ukuran yang
sesuai dengan berbagai kebutuhan.

Batuan andesit banyak digunakaan untuk sktor konstruksi, terutama


insfrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, gedung-gedung, irgasi,
bendugan, dan perumahan, landasan terbang, pelabuhan dan lain-lain. Sedangkan
batuan basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industry poles, bahan
bangunan/pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll).

1
1.2 Rumusan Masalah

1. termasuk jenis batuan apakah andesit dan basalt?

2. bagaimana terbentuknya batu andesit dan basalt?

3. bagaimana cara pengolahan batu andesit dan basalt?

4. apa manfaat batu andesit dan basalt?

1.4 Batasan Masalah

Kami membatasih makalah ini hanya berfokus pada genesa, manfaat, dan
keterdapan batu andesit dan basalt.

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui jenis batuan apa andesit dan basalt

2. untuk mengetahui bagaimana terbentuknya batuan andesit dan basalt

3. untuk mengetahui cara pegolahan batu andesit dab basalt

4. untuk mengetahui manfaat batu andesit dan basalt

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang


mengalami pendinginan atau penurunan suhu kemudian mengeras melalui proses
kristalisasi baik diatas pemukaan(batuan ekstrusif) atapun dibawah permukaan
(batuan intrusif). Berdasarkan teksturnya, batuan beku dibagi menjadi dua macam
yaitu batuan beku vulkanik dan batuan beku plutonik. Perbedaan dari kedua
batuan tersebut terdapat pada waktu pembekuannya. Batuan beku vulkanik
biasanya lebih cepat mengalami pembekuan dibandingkan batuan beku plutonik.
Mineral penyusun batuan beku vulkanik biasanya lebih kecil dibandingkan
dengan mineral penyusun batuan beku plutonik. Contoh batuan beku vulkanik
yaitu basalt, andesit, dan dacite. Sedangkan batuan beku plutonik yaitu gabro,
diorit, dan granit.
Batuan beku ini dapat terbentuk dari magma yang keluar dari proses
meletusnya gunung api. Magma itu sendiri berasal dari batuan setengah cair
ataupun batuan yang sudah ada, baik dimantel ataupun dikerak bumi. Biasanya,
proses pelelehan dapat terjadi karena salah satu dari proses – proses contohnya
penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi.

2.2Pengertian Andesit dan Basalt

1. Andesit

Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas
butiran mineral yang halus (fine-grained). Batuan beku ekstrusif ini biasanya
ringan dan berwrna abu-abu gelap.Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering
terlihat berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan
pemeriksaan yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral plagioklas feldspar dan
biasanya mengandung biotit, piroksen, atau amphibole.

3
Nama andesit berasal dari pegunungan andes. Ini dikarenakan batuan
andesit banyak ditemukan di sekitar pegunungan Andes. Batuan andesit di
pegunungan Andes terbentuk sebagai lava “interbeded” bersamaan dengan
deposit abu vulkanik (ash) dan tuff di sisi-sisi stratovulcano yang curam. Batuan
Andesit atau disebut juga dengan lavastone adalah batuan beku yang tersusun atas
mineral yang halus (fine-grained), serta memiliki kandungan silica yang lebih
tinggi dari batu basal dan lebih rendah dari batuan rhylolite dan felsite.Meskipun
pembentukan batuan andesit juga terjadi di bawah permukaan bumi, umumnya
batuan andesit terbentuk di permukaan bumi sebagai akibat letusan gunung merap.

Gambar andesit

2. Basalt

Batu basalt adalah batuan yang berwarna gelap, berbutir halus, dan
merupakan batuan beku yang utamanya tersusun atas mineral plagioklas dan
piroksen.Batuan ini paling sering terbentuk sebagai batuan ekstrusif (aliran
lava).Akan tetapi, batuan ini juga sering terbentuk sebagai intrusi kecil dalam
bentuk dike maupun sill.Batu basalt memiliki komposisi yang mirip dengan
gabro.Perbedaan keduanya ada pada ukuran butir mineralnya.Pada batu basal
ukuran butirnya lebih halus dibandingkan dengan batu gabro yang berbutir
kasar.Kebanyakan basalt terbentuk sebagai "bedrock" di bumi. Dibandingkan
jenis batuan yang lain, basalt lebih banyak terbentuk sebagai batuan alas.
Sebagian besar area cekungan (laut) di bumi teralasi oleh basalt. Meskipun basal

4
kurang umum ditemukan di kerak benua, namun aliran lava (lava flows) dan
banjir basal (basalt flood) juga cukup sering mengalasi permukaan daratan.

Gambar Basalt

2.2 Keterdapatan di Indonesia

Batuan andesit dan basalt bisa kita temukan di daerah : Daerah Istimewa
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Daerah Isetimewa Yogyakarta, Jawa Timur.

2.3Genesa Andesit dan Basalt

1. Genesa Andesit

Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano.


Lava yang naik ke ke permukaan akan mengalami proses pendinginan dengan
cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir
mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa
menggunakan alat pembesar.Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar
"glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur
amigdaloidal.Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di
atas zona subduksi.Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan)
lempeng samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada

5
zona ini merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan
membentuk Andesit.

Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai
contoh, batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots"
yang dihasilkan dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basaltik.
Andesit juga dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua
di mana sumber magma meleleh dalam kerak benua atau bercampur dengan
magma benua. Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain dimana andesit
mungkin dapat terbentuk.

2. Genesa Basalt

Proses pembentukan suatu batuan berbeda dengan proses terbentuknya


batuan lain. Misalnya, proses terbentuknya batuan metamorf berbeda dengan
proses terbentunya batuan sedimen. Akan tetapi proses terbentuknya batu basal
adalah bagian dari tahapan proses pembentukan batuan beku ektrusif. Disebut
ekstrusif karena pembekuan batuan terjadi di atas permukaan bumi. Tahapan
pembentukan batu basal yaitu :

1. Pada awalnya, magma yang merupakan asal dari segala jenis batuan
melakukan pergerakan menuju ke permukaan bumi.
2. Gas- gas yang berada pada perut bumi selanjutnya memberi tekanan pada
magma.
3. Magma yang tertekan akan menerobos celah- celah pada kerak bumi
sehingga keluar ke permukaan bumi. Proses keluarnya magma tersebut
dikenal dengan istilah erupsi. Erupsi tersebut dapat berupa letusan gunung
berapi. Material erupsi dapat terlontar ke daratan maupun lautan.
Sedangkan magma atau lava pembentuk batu basal yang ditemukan di
bawah permukaan air sungai, danau maupun laut disebut dengan PILLOW
LAVA.
4. Setelah terjadi letusan, magma yang berada di atas permukaan bumi akan
mengalami pembekuan. Pembekuan tersebut berlangsung sangat cepat dan

6
disertai dengan terlepasnya gelembung gas karbondioksida yang berada
pada magma.
5. Pada akhirnya hasil pembekuan magma tersebut akan menjadi batu basal
dan batuan beku ekstrusif lainnya.

Selain proses pembentukan yang telah dijabarkan di atas, terbentuknya


batu basal juga dapat dikategorikan berdasarkan lingkungan pembentuknya, yaitu

 Pada batas divergen oceanic

Lingkungan pembentuk batu basal yang pertama yaitu batas divergen


oceanic.Pada lingkungan inilah sebagian besar batuan basal dibentuk.Batu basal
dihasilkan di batas lempeng pada pematang tengah samudera (MID OCEAN
RIDGES).Lempeng tersebut saling tarik menarik dan bergesekan kemudian
menyebabkan terjadinya letusan di dasar laut (SUBMARINE
FISSURE).SUBMARINE FISSURE yang terjadi berulang-ulang akan
membentuk HOST atau tubuh pegunungan berapi di tengah laut. Pegunungan api
tersebut terbentuk di batas-batas konvergen pada kedalaman laut yang paling
maksimal. Begitu dalamnya sehingga setiap uap, gas atau pun abu vulkanik hasil
dari letusan akan diserap oleh air sehingga tidak mencapai permukaan laut. Lava
yang keluar dari letusan bawah laut tersebut menghasilkan jenis batu basal bantal
atau PILLOW BASALT.

 Pada hotspot oceanic

Lingkungan pembentuk batu basal yang kedua adalah hotspot


oceanic.Hotspot aceanic termasuk tempat ditemukannya sejumlah besar batu
basal.Persebaran hotspot tidak teratur tetapi juga tidak secara acak.Hotspot banyak
ditemukan di batas lempeng divergen dan tidak ditemukan pada batas lempeng
konvergen (SUBDUCTION ZONES). Hotspot yang tersustensi akan
menyebabkan letusan bawah laut yang terjadi berulang- ulang .Material hasil
letusan kemudian membentuk kerucut vulkanik yang besar dan terus membesar
hingga membentuk suatu pulau.Pulau tersebut tersusun dari lapisan batu
basal.Contohnya adalah Kepulauan Hawai.

7
 Pada hotspot kerak benua

Lingkungan pembentuk batu basal yang terakhir adalah kerak


benua.Sebagian besar lava pembentuk batu basal (lava basaltik) hasil letusan yang
terjadi pada celah batuan disalurkan oleh hotspot menuju permukaan bumi melalui
kerak benua.Aktivitas tersebut menghasilkan aliran lava terbesar yang terjadi di
kerak benua.Aliran lava yang terjadi berkali kali jutaan tahun yang lalu
menghasilkan lapisan batu basal yang menumpuk secara vertikal. Contoh dari
tumpukan batu basal secara vertikal adalah Karroo Basalt di Afrika Selatan,
Etendeka Basalt di Namibia, Siberian Traps di Rusia, Emeishan Traps di Cina dan
Colombia River flood Basalt di Amerika Serikat.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Penambagan

PT. Gunung Kecapi adalah perusahaan yang bergerak dalam


bidang penambangan, pengolahan, dan pemasaran batu andesit. Berdasarkan
Undang-Undang No. 4 tahun 2009 menyatakan bahwa pertambangan batu andesit
termasuk di dalam golongan pertambangan mineral batuan. Lokasi penambangan
terletak di Gunung Kerud, Desan Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupatan
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Produksi andesit yang dihasilkan per bulan
adalah 17.249,5 m3
Penambangan batu andesit meliputi pengupasan lapisan penutup
(overburden), pengeboran (drilling), peledakan (blasting), pemuatan (loading),
pengangkutan (hauling), pengolahan, dan pemasaran. Sistem penambangan yang
dilakukan oleh PT. Gunung Kecapi adalah sistem kuari dengan arah ke belakang.
Kegiatan pengeboran dilakukan dengan menggunakan CRD(Crawler Rock Drill),
untuk kegiatan peledakan menggunakan bahan peledak ANFO, power gel sebagai
primer dan elektrik detonator sebagai pemicu dan pemuatan dilakukan dengan 3
unit excavator Caterpillar 320D. Pengolahan batu andesit menggunakan mesin
peremuk (crushing plant) yaitu jawcrusher.

9
3.2 Tahapan Pengolahan

Pada kegiatan pengolahan yang pertama dilakukan adalah memasukan


material yang akan diolah kedalam crushing plant. Material akan
melewati peremukan primer oleh jaw crusher lalu hasilnya akan melewati
peremukan sekunder di cone crusher terakhir hasil material dari peremukan
sekunder diayak menggunakan vibrating screen barulah produk pengolahan keluar
dengan menggunakan conveyor.
Metode penambangan yang biasa diterapkan terhadap andesit dan basalt
adalah tambang terbuka (quarry).Bentuk topografi bahan galian umumnya
berbentuk bukit, dan penambagan dimulai dari puncak bukit (top hill type) ke arah
bawah (top hill down) secara bertahap membentuk jenjang (bench). Secara garis
besar tahapan kegiatan penambagan sebagai berikut :

 Persiapan (development)
 Pembersihan permukaan (land clearing)
 Pengupasan lapisan penutup (stripping overburden)
 Pembongkaran (lossening)
 Pemuatan (loading)
 Pengangkutan (transporting)

Pengolahan menggunakan jawcrusher

10
3.3 Pemanfataan Andesit dan Basalt

1. Manfaat Andesit

Batu tersebut adalah jenis batu alam yang mempunyai tingkat kekerasan
(Density) cukup tinggi dan umumnya berwarna gelap atau hitam. Batuan andesit
umumnya digunakan untuk sektor konstruksi dan dipotong jadi dimension stone
untuk berbagai keperluan.

 Sektor konstruksi

Batuan andesit banyak dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur


seperti jembatan, jalan raya, irigasi, landasan terbang, pelabuhan serta gedung-
gedung dan lainnya.Biasanya batuan andesit yang digunakan untuk keperluan
infrastruktur ini sudah berbentuk agregat dari pertambangan.Batuan andesit
banyak digunakan karena memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai cuaca
dan tahan lama.Tidak semua batuan andesit lolos uji sebagai bahan dasar
konstruksi/pembangunan.Batuan andesit yang bisa digunakan untuk fungsi ini
harus melewati serangkaaian tes berupa uji kuat tarik, kuat tekan, kuat geser,
desnsitas, berat jenis dan lain-lain. Hasil tes ini akan memperlihatkan elastisitas
batuan dan sifat fisika lainnya. Sehingga bisa bisa disortis batuan mana yang bisa
digunakan.

 Sebagai dimension stone

Karena tidak semua batuan andesit dari pertambangan bisa digunakan


untuk konstruksi, batuan andesit juga dipotong menjadi ukuran tertentu, dipahat,
diamplash kemudian dipoles agar bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.
Potongan-potongan ini yang disebut dimension stone. Dimension stone umumnya
dimanfaatkan untuk keperluan estetika. Seperti ornamen-ornamen pada dinding,
lantai atau dekorasi lainnya.Selain itu Dimension Stone dari batuan andesit juga
digunakan untuk memproduksi berbagai macam kerajinan tangan. Misalnya pusat
kerajinan di Majalengka dan Cirebon yang menggunakan dimension stone dari
batuan andesit sebagai bahan bakunya.

11
2. Manfaat Basalt

Batu basal digunakan untuk berbagai macam keperluan.Batu basal sering


dihancurkan untuk digunakan sebagai agregat dalam proyek kontruksi. Selain itu
basal juga dapat dimanfaatkan sebagai pondasi jalan (landasan), agregat beton,
agregat aspal/trotoar, dan ballast kereta api. Basal juga dapat dipotong dan dipoles
menjadi sebuah batu ornamen bangunan seperti ubin lantai dan monumen/tugu.

12
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan makalah ini maka kami mengambil kesimpulan :

1. Batuan Andesit atau disebut juga dengan lavastone adalah batuan beku yang
tersusun atas mineral yang halus (fine-grained), serta memiliki kandungan
silica yang lebih tinggi dari batu basal dan lebih rendah dari batuan rhylolite
dan felsite.Sedangkan basalt Batu basalt adalah batuan yang berwarna gelap,
berbutir halus, dan merupakan batuan beku yang utamanya tersusun atas
mineral plagioklas dan piroksen.

2. Genesa andesit berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes
pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantarannya penyebarannaya
mencapai beberapa kilometer. Sedangkan genesa dari basalt sendiri hasil
pembekuan magma berkomposisi basa dipermukaan atau dekat permukaaan
bumi.

3. Metode penambangan yang biasa diterapkan terhadap andesit dan basalt adalah
tambang terbuka (quarry). Bentuk topografi bahan galian umumnya
berbentuk bukit, dan penambagan dimulai dari puncak bukit (top hill type))
ke arah bawah (top hill down) secara bertahap membentuk jenjang (bench).
Secara garis besar tahapan kegiatan penambagan sebagai berikut :

 Persiapan (development)
 Pembersihan permukaan (land clearing)
 Pengupasan lapisan penutup (stripping overburden)
 Pembongkaran (lossening)
 Pemuatan (loading)
 Pengangkutan (transporting)

13
4. Pengolahan andesit dan basalt adalah mereduksi ukuran yang ssesui dengan
berbagai kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan
(crushing plant). Tahapan pengolahan meliputi :

 Peremukan dengan primary crusher seperti jawcrusher, cone crusher atau


gyaratory crusher.
 Pengangkutab menggunakan ban berjalan;
 Pemisahan menggunakan penggayak (screen)
 Penghalus ukuran dengan (rotopactor)

5.pemanfataan Andesit banyak digunakan untuk sector kontruksi, terutama


instruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, dan irigasi. Sedangkan basalt
sering digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles nahan bangunan
dan lain-lain.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami susun, kami sadar akan banyaknya


kekurangan dan jauh hal dari kata sempurna. Masih banyak kesalahan disana sini
dari makalah kami.Kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifanya
membangun, agar bisa menjadi motivasi bagi kami kedepannya bisaa lebih baik
laagi.Terima kasih.

14

Anda mungkin juga menyukai