1.1 Tujuan
Tujuan praktikum kadar air tanah ini adalah untuk menetapkan kadar air.
Kadar air adalah rasio atau perbandingan, dinyatakan dalam persen (%) dari
berat air “pori” atau air bebas dalam berat tanah terhadap berat tanah dalam
keadaan kering.
Dimana :
W : kadar air
W1 : berat container
W2 : berat container + berat tanah basah
W3 : berat container + berat tanah kering
2. Di timbang container
terlebih dahulu
sebelum diisi tanah
3. Dimasukkan tanah
tersebut kedalam
container
4. Dibersihkan container
dari tanah yang melengket
kemudian ditimbang
kembali container untuk
mengetahui berat
container+ tanah basah.
6. Setelah dioven,
sampel didinginkan
menggunakan blower
(alat pendingin) beberapa
Menit.
7. Kemudian sampel
dimasukkan ke dalam
desikator untuk
menghilangkan
udara yang ada dalam
container/sampel
Data Percobaan :
Sampel I II Satuan
11,40 11,21 Gram
Berat Container ( W1)
151,69 113,28 Gram
Berat Cont. + Tanah Basah (W2)
148,89 112,80 Gram
Berat Cont. + Tanah Kering (W3)
Kadar Air
Dimana :
W1 = Berat Container
W2 = Berat Container + Tanah Basah
W3 = Berat Container + Tanah Kering
W = Kadar Air
Sampel A :
1. Berat Tanah Basah (W2) = (W2 – W1)
= (151,69 – 11,40)
= 140,29 gr
2. Berat Tanah Kering (Ws) = (W3 – W1)
= (137,58 – 11,40)
= 126,18 gr
=2%
Sampel B :
1. Berat Tanah Basah (W2) = (W2 – W1)
= (113,28 – 11,21)
= 102,07 gr
2. Berat Tanah Kering (Ws) = (W3 – W1)
= (101,59 – 11,21)
= 90,38 gr
3. Berat Air (Ww) = (W2 – W3)
= (120,07 – 101,59)
= 18,48 gr
𝑊2−𝑊3
4. Kadar Air W = x 100%
𝑊3−𝑊1
120,07−101,59
= x 100%
112,00−11,21
= 18,1%
2 %+18,1 %
Kadar air rata – rata = = 10,05%
2
Sampel
Uraian
A B
𝑊2−𝑊3 2% 18,1%
Kadar Air, W(%) = 𝑥 100
𝑊3−𝑊1
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan di laboratorium
maka kami memperoleh hasil berat dari container yang di tambah dengan
tanah basah untuk sampel pertama yaitu 151,69 gram dan sampel kedua
yaitu 113,28 gram, sedangkan berat container yang di tambah dengan
tanah kering sampel pertama yaitu 148,89 gram dan sampel kedua 112,80
gram. Dari hasil percobaan ini kami memperoleh kadar air dari sampel
pertama yaitu 2% dan untuk sampel kedua 018,1%. Dari hasil
perhitungan kadar air kedua sampel tersebut maka dapat kami simpulkan
bahwa kadar air rata – rata nya adalah 10,05%.
Hubungan antara percobaan yang telah kami lakukan dengan
dunia pertambangan yaitu dengan mengetahui cara memperoleh kadar air
1.5 Penutup
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar
air adalah persentase kandungan air pad a suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat
kering (dry basis). Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, didapatkan
kadar air pada sampel pertama yaitu 2 % dan kadar air pada sampel kedua
yaitu 18,1 %.Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis
sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat
lebih dari 100 persen.
Perhitungan kadar air sangat penting dalam dunia pertambangan
,salah satunya yaitu pada kestabilan lereng dan perhitungan. Kadar air
digunakan dalam menggambarkan fase keterkaitan antara udara,air dan
butir tanah dalam suatu volume tanah.
B. Saran
Dalam Praktikum Mekanika Tanah I kami selaku mahasiswa yang
ikut dalam praktikum ini kurang begitu puas, karena peralatan yang
digunakan cukup relatir terbatas. Tentu saja hal ini menghambat
mahasiswa yang melakukan praktikum dan tentunya menyita waktu.
Oleh karena itu, kami menghimbau dan menyarankan agar hendaknya
pada praktikum selanjutnya alat yang digunakan harus memadai, agar
mahasiswa yang melakukan praktikum merasa puas.
CONTAINER DESIKATOR
10 | L A B O R A T O R I U M M E K A N I K A T A N A H U S N K O L A K A
DAFTAR PUSTAKA
Fitter-Hay, 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gadjah Mada Press
Yogyakarta.
11 | L A B O R A T O R I U M M E K A N I K A T A N A H U S N K O L A K A
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
BAB I : KADAR AIR (WATER CONTENT)
12 | L A B O R A T O R I U M M E K A N I K A T A N A H U S N K O L A K A