Anda di halaman 1dari 2

2.

6 PEMBAHASAN
Percobaan pertama pada Praktikum Analisa Inti Batuan yaitu Pengukuran
Posoitas. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui besarnya porositas
dari suatu batuan reservoir berdasarkan volume bulk batuan dan volume pori
batuan dengan metode penimbangan. Porositas itu sendiri adalah suatu ukuran
yang menunjukan besar rongga dalam batuan. Porositas dari suatu lapisan batuan
dapat di definisikan sebagai kemampuan batuan untuk menyimpan fluida.
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah menimbang core
kering kemudian catat berapa berat core tersebut. Setelah core tersebut ditimbang,
kemudian dimasukan kedalam vacum desikator untuk dihampa-udarakan sampai
core tersebut tidak mengandung gas lagi. Kemudian core tersebut di saturasikan
dengan kerosin dan catat berapa berat core pada saat terjenuhi oleh kerosin di
udara, dan pada saat di dalam kerosin. Porositas efektif akan didapatkan dengan
cara volume pori dibagi dengan volume bulk.
Dengan cara menimbang, didapatkan data berat core kering di udara (Wdry)
sebesar 22,7 gr , berat core jenuh dalam fluida (WSat in Fluid) sebesar 15,3 gr , dan
berat core jenuh di udara (WSat) sebesar 26,1 gr. Lalu harga volume bulk
didapatkan melalui perhitungan sebesar 10,8 cm3 , harga volume grain sebesar 7,4
cm3, dan harga volume pori sebesar 3,4 cm3. Pada akhirnya didapatkan harga
porositas efektifnya sebesar 31.48 %. Porositas ini dapat dikategorikan excellent.
Aplikasi lapangan dari pengukuran posoitas adalah dalam kegiatan
eksplorasi untuk menentukan seberapa besar jumlah cadangan minyak dan gas
pada suatu lapangan, dengan menggunakan rumus OOIP dan OGIP. Sedangkan
dalam eksploitasi digunakan untuk well completion, dimana terdapat open hole
dan case hole. Dalam open hole, ada 3 parameter salah satunya kekuatan formasi
dimana semakin kompak makan porositas semakin kecil dan begitupun
sebaliknya.

15
16

2.7 KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Didapatkan hasil :
Volume bulk = 10.8 cm3
Volume grain = 7,4 cm3
Volume pori = 3,4 cm3
Wdry = 22,7 gr
WSat in Fluid = 15,3 gr
WSat = 26,1 gr
Porositas efektif = 31,48 %
2. Praktikum ini dilakukan dengan metode penimbangan pada saat core
kering di udara, core jenuh dalam kerosen, dan core jenuh di udara.
3. Porositas yang didapatkan dari sampel core tersebut tergolong sebagai
kategori baik.
4. Aplikasi lapangannya yakni dalam kegiatan eksplorasi untuk
menentukan besarnya cadangan minyak dan gas yang ada di reservoar,
sedangkan dalam eksploitasi digunakan untuk well completion.

Anda mungkin juga menyukai