(3 SKS)
Oleh :
Dr. Ir. Yosaphat Sumantri, MT.
Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT.
Ir. Sunindyo, MT.
Deskripsi Mata Kuliah
Memahami konsep teknik reservoir,
mulai dari wadah, isi dan kondisi, jenis-jenis
mekanisme pendorong yang menggerakkan
sistem fluida di dalam reservoir, kandungan
hidrokarbon mula-mula, ultimate recovery,
recovery factor, kesetimbangan materi di
dalam reservoir, dan perkiraan cadangan-
sisa hidrokarbon.
Kompetensi Mata Kuliah:
1. Mampu menjelaskan reservoir hidrokarbon yang terdiri dari
komponen: wadah, isi dan kondisi.
2. Memahami dan mendeskripsikan jenis-jenis mekanisme
pendorong reservoir.
3. Mampu mengklasifikasikan cadangan hidrokarbon.
4. Mampu melakukan perhitungan kandungan mula-mula dan
perkiraan cadangan hidrokarbon secara volumetris, baik untuk
reservoir yang homogen maupun heterogen.
5. Mampu memahami konsep kesetimbangan materi dari sistem
eksploitasi reservoir.
6. Mampu melakukan perhitungan perkiraan kandungan hidrokarbon
mula-mula berdasarkan konsep kesetimbangan materi (material
balance).
7. Mampu melakukan penyederhanaan bentuk persamaan
kesetimbangan materi dalam bentuk linier.
8. Mampu melakukan perhitungan perkiraan cadangan sisa reservoir
hidrokarbon berdasarkan data penurunan produksi (decline curve).
Literatur Wajib:
1. Craft , B.C. dan Hawkins, M.F., Applied Petroleum Reservoir Engineering,
Second Ed., Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1991.
2. Dake L.P.,Fundamentals of Reservoir Engineering,
Development in Petroleum Science 8, Elsevier Scientific
Publishing Company, Amsterdam Oxford - New York, 1978.
3. Ahmed Tarek, Reservoir Engineering Handbook, 2nd Ed., Gulf Publishing
Company, Boston, London, Auckland, Johannesbourg, Melbourne, New
Delhi, 2001.
Kondisi: P dan T
GENERATION, MIGRATION, AND TRAPPING OF HYDROCARBONS
Seal
Fault HC-water
(impermeable) contact (HCWC)
Migration route
Seal
Hydrocarbon Reservoir
accumulation rock
in the
reservoir rock
Top of maturity
Source rock
CONTOH-CONTOH RESERVOIR HIDROKARBON
A. Wadah (Batuan Reservoir)
Batuan Pasir
- Orthoquartzite
- Graywacke
- Arkose
(ketiga macam batupasir tersebut mempunyai komposisi
kimia yang berbeda-beda sesuai dengan sumber dan
proses sedimentasinya).
Batuan Karbonat
Batuan Shale
Sifat fisik batuan reservoir
Porositas
Kompresibilitas
Permeabilitas absolut
Saturasi fluida
Wetabilitas
Tekanan Kapiler
Permeabilitas Efektif dan Relatif
Sifat Kelistrikan
B. Isi (Minyak, Gas, dan Air Formasi)
Sifat fisik minyak:
- Densitas minyak
- Viskositas minyak
- Kelarutas gas dalam minyak
- Faktor volume formasi minyak
- Koefisien kompresibilitas minyak.
Sifat fisik gas:
- Densitas gas
- Viskositas gas
- Faktor kompresibilitas gas
- Faktor volume formasi gas
- Koefisien Kompresibilitas gas.
Sifat fisik air formasi:
- Densitas air formasi
- Viskositas air formasi
- Kelarutan gas dalam air formasi
- Faktor volume formasi air
- Koefisien Kompresibilitas air formasi.
C. Kondisi Reservoir
Kondisi reservoir meliputi tekanan reservoir
dan temperatur reservoir.
Kondisi reservoir sangat berpengaruh
terhadap sifat fisik batuan maupun fluida
reservoir (minyak, gas dan air formasi).
Kondisi reservoir berhubungan dengan
kedalamaan reservoir. Reservoir yang
kedalamannya berbeda, tekanan dan
temperaturnya juga berbeda .
C.1. Tekanan Reservoir
P90
Pc or height
h = Pc / f .g
P50 Zona
Transisi
P10
Td = Ta + Gt D
dimana :
Td : Temperatur formasi pada kedalaman D ft, F
Ta : Temperatur permukaan rata-rata, F
Gt : Gradien temperatur, F/100 ft
D : Kedalaman, ratusan ft.
Dasar-Dasar
Klasifikasi Reservoir
Dasar Jenis-jenis Reservoir
Sandstone (batupasir), carbonate,
Komposisi Batuan shaly sand, fractured shale
Friable, unconsolidated,
Sementasi Butiran consolidated
Sistem Porositas Single porosity, dual porosity
1. Berdasarkan Perangkap
2. Berdasarkan Fasa Fluida Reservoir
3. Berdasarkan Mekanisme Pendorong
19
1. Berdasarkan Perangkap
1. Perangkap Struktur
Perangkap yang terbentuk akibat adanya gejala-gejala tektonik
atau struktur, seperti perlipatan dan patahan.
2. Perangkap Stratigrafi
Perangkap yang terbentuk karena perubahan lithologi batuan,
seperti batuan reservoir menghilang atau berubah fasies menjadi
batuan lain, atau batuan yang karakteristik reservoirnya
menghilang sehingga menjadi penghalang permeabilitas.
3. Perangkap Kombinasi
Perangkap yang terbentuk karena kombinasi antara perangkap
struktur dan perangkap stratigrafi.
20
PERANGKAP STRUKTUR
Lipatan Patahan
PERANGKAP STRATIGRAFI
24
Reservoir Minyak Jenuh (Saturated)
25
Under-saturated dan Saturated Reservoir
(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)
26
B. Reservoir Gas Kondensat
Temperatur reservoir terletak antara temperatur kritis
dan krikondenterm.
Tekanan reservoir terletak di atas tekanan upper dew
point (titik embun atas).
Saat tek. reservoir turun mencapai tek. upper dew
point (titik 2) maka sebagian gas mulai mencair, dan
cairan mencapai maksimum saat tek. reservoir turun
mencapai batas bawah daerah retrograd (titik 3).
Penurunan tekanan lebih lanjut (titik 4) tidak akan
menambah cairan tetapi sebaliknya justru
menyebabkan penguapan kembali dari cairan yang
telah terbentuk (peristiwa retrograde).
27
Reservoir Gas Kondensat
(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)
28
C. Reservoir Gas
Reservoir Gas Basah
Mengandung fraksi berat yang lebih banyak
daripada gas kering.
Fluida hidrokarbon di dalam reservoir berupa
gas secara keseluruhan, akan tetapi dalam
proses produksinya sebagian gas berubah
menjadi cairan (kondensat) pada kondisi
permukaan.
29
Reservoir Gas Kering
Kandungan utamanya adalah fraksi ringan seperti
methana dan ethana.
Kondisi reservoir maupun separator untuk reservoir
ini terletak di luar daerah dua fasa (daerah gas),
sehingga di permukaan tidak dijumpai HK cair.
30
Reservoir Gas Basah Reservoir Gas Kering
(Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989) (Ahmed, T., Hydrocarbon Phase Behavior, 1989)
31
3. Berdasarkan Tenaga
Pendorong
Tenaga pendorong reservoir adalah tenaga alamiah
yang dapat menggerakkan minyak di dalam reservoir
menuju ke dalam sumur.
Dapat berupa:
1. Rock and Liquid Expansion,
2. Depletion Drive (Solution Gas Drive),
3. Gas Cap Drive,
4. Water Drive,
5. Segregation Drive (Gravity Drainage
Drive),
6. Combination Drive.
1. Rock and Liquid Expansion
Drive Reservoir
Pada tekanan (res. maupun dasar sumur) di atas bubble-point,
hanya ada minyak, air-konat (interstitial), dan batuan reservoir di
dalam reservoir. Sejalan dengan penurunan tek. reservoir akibat
produksi minyak maka batuan, air konat, dan minyak memuai
sesuai dengan kompresibilitas masing-masing. Akibatnya, volume
pori batuan reservoir mengecil dan volume fluida bertambah
sehingga air dan minyak terdorong keluar dari pori-pori batuan
menuju ke lubang sumur.
Karena kompresibilitas batuan, air konat, dan minyak relatif kecil
maka mekanisme dorong ini termasuk mekanisme pendorong yang
paling tidak efisien dan hanya menghasilkan produksi minyak yang
relatif sedikit.
Tenaga dorong ini dicirikan oleh tekanan reservoir yang cepat turun
dan gas oil ratio (GOR) yang konstan.
2. Depletion (Solution Gas)
Drive Reservoir
Tenaga pendorong solution gas (depletion gas) drive,
berasal dari gas yang dibebaskan minyak dan
Ppengembangannya
> Pb sebagai akibat penurunan tekanan
selama proses produksi.
Penurunan tekanan reservoir mengakibatkan
terbebasnya gas yang terlarut di dalam minyak dan
membentuk gelembung-gelembung gas dan bersama
minyak membentuk aliran dua fasa.
PReservoir
Pb depletion gas drive dapat memproduksikan
minyak karena pengembangan gas, hanya jika gas
yang terbebaskan dari cairan tidak membentuk gas
cap.
34
Ciri-ciri DepletionDrive Reservoir
P > Pb
P < Pb
P > Pb
P Pb
Pada suatu
reservoar umumnya
dijumpai dua atau
lebih mekanisme
pendorong yang
bekerja bersama-
sama, dalam
keadaan tersebut
reservoarnya
disebut dengan
combination drive
reservoar.
Ciri-ciri Combination Drive Reservoir
Penurunan tekanan
relatif cukup cepat secara
teratur
Laju pengurasan naik
secara perlahan
Apabila terdapat gas cap,
maka pada sumur-sumur
yang terletak di bagian
atas reservoir akan
menghasilkan GOR yang
cukup besar.
Faktor perolehan lebih besar dibanding dengan
solution gas drive tetapi lebih kecil jika dibandingkan
dengan gas cap dan water drive.
45
REVIEW
SIFAT FISIK BATUAN
RESERVOIR
46
Sifat-Sifat Fisik
Batuan Reservoir:
1. Porositas
2. Kompresibilitas
3. Saturasi Fluida
4. Wetabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Permeabilitas
7. Sifat Kelistrikan
1. Porositas Batuan
Porositas adalah
perbandingan antara
volume ruang pori terhadap
Quartz Grain
Vb Vs
Vp
Vb Vb
Vb : volume bulk batuan.
Vs : volume padatan (grain).
Vp : volume ruang pori.
Oil
Porositas menentukan
volume fluida yang bisa
Porosity
terkandung di dalam
batuan (storage capacity).
48
Klasifikasi Porositas Batuan
A. Berdasarkan hubungan antar porinya:
Porositas Absolut:
Perbandingan antara volume pori total (saling berhub. maupun
tidak) thd. volume bulk batuan.
Porositas Efektif:
Perbandingan antara volume pori yang saling berhubungan
terhadap volume bulk batuan.
50
Pengaruh Susunan Butir (kemasan)
Cubic
Vb = (2r)3 = 8r3
Vs = (4/3)pr3
Porosity = 47,6%
Rhombohedral
Porosity = 25,96%
51
Tipikal porositas beberapa batuan sedimen:
- Soil: 55%
- Gravel & pasir: 20-50%
- Lempung (clay): 50-70%
- Batupasir: 5-30%
- Batu gamping (limestone): 10-30%
- Batuan beku yang rekah-rekah: 10-40%
52
2. KOMPRESIBILITAS BATUAN
1. Pada keadaan statis, gaya (beban)
overburden harus diimbangi oleh
Fo gaya ke atas dari matriks batuan dan
fluida di dalam pori-pori.
2. Jadi: Fo = Fr + Ff
dan
Fr Ff Po = Pr + P
4. Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P) turun sementara
tekanan overburden konstan, dan:
(a) gaya terhadap matriks naik ( net compaction pressure, Pr=Po-P)
(b) bulk volume mengecil (turun), dan
(c) volume pori mengecil (turun).
53
Persamaan Kompressibilitas
54
Kurva Kompressibilitas Efektif Batuan
Porosity, %
55
Kompresibilitas Batuan (lanjutan)
Kompresibilitas pori (Cp) sering disebut juga sebagai
kompresibilitas formasi (Cf) (Tiab, 2004).
Hall (1953) meneliti hubungan kompresibilitas formasi
dengan porositas dan mendapatkan:
1.87 0.415
Cf 6 x
10
Cf : kompresibilitas formasi (pori), psi-1
: porositas, fraksi.
56
Kompresibilitas Batuan (lanjutan)
Kompresibilitas total formasi dan fluida didefinisikan
sebagai:
Ct Co So Cg S g Cw S w C f
Ct : Kompressibilitas total formasi, tekanan-1
Co: Kompressibilitas minyak, tekanan-1
Cg: Kompressibilitas gas, tekanan-1
Cw: Kompresibilitas air, tekanan-1
Cf : Kompresibilitas formasi, tekanan-1
So : Saturasi minyak, fraksi
Sg : Saturasi gas, fraksi
Sw : Saturasi air, fraksi.
Bila kompresibilitas total formasi diabaikan, maka OOIP
(metoda Material Balance) bisa 30% sd. 100% lebih besar
dari harga sebenarnya (Hall, 1953).
57
3. Saturasi Fluida
Perbandingan antara volume pori batuan yang
ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif
(saling berhubungan) batuan.
58
Hal-Hal Penting Mengenai Saturasi:
Sg + So + Sw = 1
So Vb + Sg Vb = (1 Sw) Vb
Saturasi fluida bervariasi terhadap
posisi di dalam reservoir.
59
4. Wetabilitas (Wettability)
Bila gaya kohesi antar molekul-molekul suatu fluida lebih
kecil daripada gaya adhesi antara molekul fluida dengan
permukaan padatan, maka dikatakan fluida tersebut
bersifat membasahi padatan.
Air membasahi permukaan kaca.
Air-raksa (mercury) tidak membasahi permukaan kaca.
Wetabilitas atau tingkat kebasahan adalah kemampuan
fluida untuk membasahi padatan.
Wetabilitas suatu fluida dinyatakan dengan sudut kontak
(contact-angle = q ).
q < 90o berarti fluida membasahi padatan (batuan), q > 90o
berarti fluida tidak membasahi padatan.
Faktor yang mempengaruhi: komposisi kimia fluida,
komposisi kimia (mineral) padatan, dan temperatur.
60
Sudut kontak untuk beberapa sistem
yang berbeda
5. Tekanan Kapiler
Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaan
tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak
saling-campur (immiscible) sebagai akibat terjadinya
pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan
tekanan antara fluida non-wetting phase dengan
fluida wetting phase, atau :
Pc = Pnw - Pw
62
Tekanan kapiler pada pipa kapiler
Tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung
pada jari-jari pipa dan jenis fluida yang ada.
Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam
hubungan sebagai berikut:
2. .cos q
Pc . g. h
r
dimana :
Pc = tekanan kapiler
= tegangan antar-muka antara dua fluida
q = sudut kontak fluida pembasah
r = jari-jari pipa kapiler
= perbedaan densitas dua fluida
g = percepatan gravitasi
h = tinggi kenaikan fluida pembasah dalam pipa kapiler. 63
Untuk sistem butiran yang teratur dan
seragam, Plateau mengemukakan pers.
tekanan kapiler sbb.:
P90
Pc or height
h = Pc / f .g
Zona Transisi
P50
P10
Free Water Level
0,20 1,00
Sw
Kurva Tekanan Kapiler dan Ketinggian vs Sw
(Wright dan Woddy, 1955)
6. Permeabilitas
Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk
meloloskan fluida yang ada di dalam pori-porinya.
Permeabilitas absolut;
bila fluida yang mengisi ruang pori dan mengalir di dalam
media berpori hanya satu fasa.
Permeabilitas efektif;
bila fluida yang mengisi ruang pori lebih dari satu fasa.
Permeabilitas relatif;
perbandingan antara permeabilitas efektif dengan
permeabilitas dasar (base permeability). Base
permeability bisa berupa k absolut atau knw pada saat
Sw=Swirr.
A
Percobaan Darcy
h1-h2
untuk Penentuan q
Permeabilitas
A
h1
h2
(Panjang kolom pasir) L
Porositas
Bentuk dan ukuran pori-pori
Hubungan antar pori-pori.
Contoh, Tipikal Hubungan
Permeabilitas dan Porositas
k x = k y = k z. kz
ky
kh
kx
k w A Pw
Water: qw A = luas penampang aliran
Saturasi fluida
Geometri pori-pori dan distribusi ukuran pori-
pori
Sifat kebasahan (wettability)
Sejarah saturasi fluida (imbibition atau
drainage).
Pengaruh Sifat Kebasahan
1.0 1.0
Relative Permeability, Fraction
0.6 0.6
Oil
0.4 0.4 Water
Oil
0.2 0.2
Water
0 0
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Water Saturation (% PV) Water Saturation (% PV)
Sw=0.30
So=0.25
Sg=0.45
0.00 So 1.00
Permeabilitas Relatif Air Sebagai Fungsi Saturasi
Fluida Tiga Fasa
Gasir-garis tebal
memperlihatkan harga krg
konstan.
hampir paralel terhadap
garis saturasi gas
krg terutama dipengaruhi oleh
saturasi gas
gas mengisi pori-pori
terbesar
Permeabilitas Relatif Minyak Sebagai Fungsi Saturasi
Fluida Tiga Fasa
Garis-garis tebal
menunjukkan harga kro
konstan
tidak sejajar terhadap salah
satu garis saturasi
kro merupakan fungsi saturasi air
dan gas
air: pori terkecil
gas: pori terbesar
minyak: pori medium
Aliran tiga fasa hanya terjadi dalam rentang harga saturasi tiga fasa
yang sempit (daerah sekitar Sw=50%, So=30%, Sg=20%) .
Di luar rentang harga tersebut, aliran dua fasa atau satu fasa yang
terjadi.
Fluida reservoir yang dimaksud adalah air formasi, minyak dan
gas.
Gas dan minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang
memiliki struktur dan berat molekul yang bervariasi.
Apabila campuran tersebut terdiri dari molekul-molekul
ringan, maka akan berbentuk gas pada temperatur dan
tekanan normal (permukaan), dan dikenal sebagai gas
alam (natural gas).
Apabila campuran tersebut terdiri dari molekul-molekul
berat, maka akan berbentuk cairan pada temperatur dan
tekanan normal, dan dikenal sebagai minyak mentah
(crude oil).
Sifat-sifat fisik fluida reservoir yg diperlukan dalam pemecahan
masalah reservoir antara lain: kompresibilitas (C), faktor volume
formasi (FVF), kelarutan gas dalam cairan (Rs), dan
viskositas .
YS 15/9/08
Komponen Penyususun Gas dari Sumur Komponen Penyusun Gas dari
Gas Sumur Minyak
(Non-asociated Gas) (Asociated Gas)
Hidrokarbon: Hidrokarbon:
Methane 70 98 % Methane 50 92 %
Ethane 1 10 % Ethane 5 15 %
Prophane trace 5 % Prophane 2 14 %
Butane trace 2 % Butane 1 10 %
Pentane trace 1 % Pentane trace 5 %
Hexane trace 0.5 % Hexane trace 2 %
Heptane kecil (biasanya Heptane s/d 1.5%
tidak ada) Non Hidrokarbon:
Non Hidrokarbon:
Nitrogen Trace 15 % Nitrogen trace 10 %
Carbon dioxide Trace 1 % Carbon dioxide trace 4 %
Hidrogen sulfide Kadang-kadang Hidrogen Sulfide trace 6 %
Helium s/d 5 % Helium tidak ada
YS 15/9/08
Komponen Pembentuk Crude Oil
YS 15/9/08
Sifat-Fisik Gas Hidrokarbon
YS 15/9/08
1. Faktor Kompresibilitas (Deviasi) Gas (Z)
Persamaan gas nyata:
PV = Z m RT/M atau PV = Z n RT
Harga faktor Z dapat ditentukan dengan:
korelasi Standing dan Katz,
persamaan keadaan (EOS), misal: Pers. Soave-Redlich-Kwong
(SRK).
Penentuan harga Z gas alam dengan korelasi Standing dan Katz dan
persamaan keadaan (EOS) memerlukan harga tekanan tereduksi
semu (Ppr) dan temperatur tereduksi semu (Tpr).
Tekanan tereduksi: Ppr=P/Ppc
Temperatur tereduksi: Tpr=T/Tpc
dimana: Ppc = yi Pci
Tpc = yi Tci
yi = fraksi mol komponen (gas murni) ke-i didalam sistem,
Pci= tekanan kritis komponen ke-i (dari tabel),
Tci = temperatur kritis komponen ke-i.(dari tabel).
YS 15/9/08
Tabel 5.1 Konstanta Fisik Beberapa Senyawa HK dan Impurities
91
YS 1/12/08
Tabel 5.1a Generalized Physycal Properties of C6 to C45
92
YS 1/12/08
Tabel 5.1a Generalized Physycal Properties of C6 to C45
(lanjutan)
93
YS 1/12/08
Ppc dan Tpc campuran gas hidrokarbon (di permukaan) dapat juga
ditentukan dengan grafik (Gambar 4.1) atau persamaan
Standing:
Tc = 168 + 325 (gg) - 12,5 (gg)2
Pc = 677 + 15 (gg) - 37,5 (gg)2
dimana: gg adalah specific gravity gas atau campuran gas.
Gb. 4.1
Pseudo-critical
properties of
natural gases.
YS 15/9/08
Faktor Z dengan metoda Standing dan Katz
Bila gas alam mengandung impurities, seperti CO2, H2S, N2, maka
penentuan faktor Z perlu dikoreksi dengan berbagai cara, al:
a. Cara Eilerts, Sage, dan Lacey (CO2, H2S, dan N2)
b. Koreksi Cara Wichert dan Aziz (CO2 dan H2S)
c. Cara Carr, Kobayashi dan Burrows (CO2, H2S, dan N2)
Faktor Koreksi Terhadap Pc dan Tc Untuk Setiap 1 % mol Impuritis
(Carr, Kobayashi dan Burrows)
YS 15/9/08
Perhitungan Z dengan Persamaan Soave-Redlich-Kwong
RTc
b = 0,08664
Pc
R 2Tc2
aC = 0,42747
Pc
a = {1 + m(1 Tr1/2)}2
m = 0,480 + 1,574w 0,176w2
w = -(log Pvr + 1) pada Tr = 0,7
Pvr = tekanan uap tereduksi
Tr = temperature tereduksi
VM = volume molar = volume setiap lb-mole gas.
99
YS 1/12/08
2. Koefisien Kompresibilitas Gas (Cg)
Koefisien kompresibilitas gas didefinisikan sebagai fraksi perubahan
volume gas terhadap perubahan tekanan pada temperatur konstan.
1 V 1 VM
Cg atau Cg
V P T VM P T
Gb. 4.5
Grafik Cg vs P
Cg = Cpr/Ppc
3. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
Satu cubic-foot gas di dalam reservoir, bila dibawa ke
permukaan volumenya tidak akan tetap 1 cuft, melainkan
bertambah besar karena pemuaian.
Perbandingan volume gas pada kondisi reservoir dengan
kondisi standar disebut Faktor Volume Formasi Gas:
Vres
Bg
Vsc
Bila standard condition (sc) adalah
P = 14,7 psia dan T = 520 oR, dan Zsc = 1,00 maka:
YS 15/9/08
1. Kelarutan Gas di dalam cairan (Rs)
Kelarutan (solubility) gas adalah volume gas yang
terbebaskan dari cairan sewaktu cairan (minyak bumi)
berubah dari kondisi reservoir menjadi kondisi permukaan.
Faktor yang mempengaruhi:
Tekanan,
Temperatur,
Komposisi total fluida,
Proses pembebasan gas (flash atau differential
liberation).
Gambar 4.10 Gambar. 4.11
Hubungan Rs dan P pada T konstan. Pengaruh proses pembebasan gas
terhadap harga kelarutan gas.
Gambar. 4.12. Hubungan Rs, Oil API Gravity, Temperatur, Gas Gravity
YS 15/9/08 dan Tekanan Saturasi (Lasater).
2. Koefisien Kompresibilitas Minyak (Co)
Pada tekanan di atas tekanan gelembung (bubble point
pressure) koefisien kompresibilitas minyak didefinisikan
seperti untuk gas.
1 V 1 VM
Co atau Co
V P T VM P T
1 Bo
Co
Bo P T
YS 15/9/08
Gambar. 4.13. Tipikal
Hubungan
Co dan Tekanan pada P > Pb
Gambar 4.16
Pengaruh Proses
Pembebasan Gas
Terhadap Bo.
Penentuan Bo dengan Metode Standing
Standing juga membuat grafik hubungan Bo sbb.
YS 15/9/08
5. Viskositas Cairan Hidrokarbon
125
Project Status and Recources Classification
(After SPE 2007)
Lower
Rsk
RESERVES
Project Maturity
RESOURCES
Development on Hold
Meassured Indicated Inferred
1C 2C 3C Development not Viable
UNRECOVERABLE
PROSPECTIVE Prospect
Undiscovered
RESOURCES
Commercial
Potentially
Lead
Low Best High
IIP
Higher
Rsk
Estimate Estimate Est.
Play
UNRECOVERABLE
1P = Proved. Proved
2P = Proved + Probable.
Probable
3P = Proved + Probable + Possible.
Possible
127
A. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)
Definisi:
Adalah jumlah hidrokarbon, yang berdasarkan analisis data geologi
dan/atau keteknikan, dapat diperkirakan dengan tingkat kepastian
tinggi ( 90%), akan dapat diperoleh secara ekonomis pada waktu
mendatang dengan kondisi ekonomi, metode operasi, maupun
peraturan pemerintah yang ada.
Kriteria:
Telah memiliki data tes sumur (DST) dan/atau data performance
(perilaku) hasil produksi yang telah dikorelasi dengan data log.
Daerah reservoir yang dikategorikan sbg terbukti (proved) meliputi:
1) Daerah yang telah di-deliniasi dan telah didefinisikan dengan
kontak fluida hidrokarbon dengan air (WOC atau WGC).
2) Daerah-daerah reservoir yang belum dibor tetapi dapat
ditentukan sebagai daerah komersial untuk diproduksikan,
berdasarkan data geologi dan keteknikan.
128
Besar cadangan dapat mengalami perubahan
dgn pertambahan waktu, al. disebabkan oleh :
Perubahan status suatu lapangan, dengan telah
dimulainya produksi pada lapangan tersebut.
Adanya perhitungan ulang dengan adanya pengeboran-
pengeboran baru, ataupun oleh adanya data penunjang
baru yang lain.
Diketemukannya lapangan-lapangan baru/lapangan-
lapangan yang baru dilaporkan.
Adanya studi-studi atau analisa-analisa baru yang
dilakukan.
129
B. Cadangan Potensial
(Unproved Reserves)
Adalah jumlah hidrokarbon (minyak dan/atau
gas) yang berdasarkan pada data geologi
dan keteknikan, jumlahnya masih harus
dibuktikan dengan pemboran dan
pengujian lebih lanjut.
Cadangan Potensial mempunyai derajat
kepastian yg relatif rendah.
130
B.1. Cadangan Mungkin (Probable Reserves)
Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat
didalam reservoir yang mungkin dapat diproduksikan.
Tingkat kepastian: minimal 50 % dari jumlah cadangan terbukti
+ cadangan mungkin bisa diperoleh di permukaan (bisa
diproduksikan).
Kriteria: Hanya memiliki data sumur dan log tetapi belum pernah ada
tes sumur (DST) dan/atau data perfomance hasil produksi.
Cadangan mungkin bisa berupa:
Cadangan dimana data sub-surface tidak mencukupi untuk
mengklasifikasikan cadangan ini sebagai cadangan terbukti , tetapi bisa
menjadi terbukti (proved) bila dilakukan step-out drilling normal.
Cadangan yang terdapat pada formasi yang mungkin produktif berdasarkan
data log tetapi belum ada data core ataupun uji sumur.
Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling
(mestinya bisa menjadi cadangan terbukti bila spasi sumur dibuat lebih
rapat).
131
B.2. Cadangan Harapan (Possible Reserves)
Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat
didalam reservoir yang diharapkan dapat diproduksikan.
Tingkat kepastian: minimal 10% dari jumlah cadangan terbukti +
cadangan mungkin + cadangan harapan bisa diperoleh di
permukaan (bisa diproduksikan).
Kriteria: Zona reservoir penghasil hidrokarbon yang diperoleh
dari korelasi geologi dan geofisika dan/atau di luar daerah
investigasi uji sumur (DST = drillstem test).
Cadangan mungkin bisa berupa:
Cadangan yang berdasarkan interpretasi geologi bisa jadi terdapat di luar
daerah yang dikilasifikasikan sebagai daerah mungkin.
Cadangan yang terdapat pada formasi yang memperlihatkan tanda
sebagai petroleum bearing berdasarkan analisis core dan log tetapi tidak
bisa diproduksikan pada laju produksi komersial.
Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling tetapi
masih mengandung ketidak-pastian.
132
Kandungan Minyak Mula-mula
(Original Oil in Place, OOIP)
Didefinikan sebagai:
Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) mulamula
yang terkandung di dalam suatu reservoir.
133
Ultimate Recovery (UR):
Adalah maksimum cadangan hidrokarbon (minyak dan atau gas)
yang dapat diambil secara komersial pada tahap produksi primer
(primary recovery), yi. tahap produksi dengan menggunakan
tenaga alamiah reservoir.
Recovery Factor (RF):
Perbandingan antara Ultimate Recovery dengan Original Oil In
Place atau Initial Gas In Place.
Produksi Kumulatif:
Jumlah hidrokarbon yang telah diperoleh di permukaan sampai
dengan saat ini.
Cadangan Sisa (Remaining Reserves):
Selisih antara Ultimate Recovery dengan Produksi Kumulatif
(Cumulative Production) sampai dengan saat ini.
Current Recovery Factor (CRF):
Perbandingan antara Produksi Kumulatif sampai saat ini dengan
Original Oil In Place atau Initial Gas In Place.
134
HUBUNGAN OOIP/IGIP, CADANGAN, PRODUKSI
KUMULATIF, DAN CADANGAN SISA
136
Metode Perkiraan Cadangan
Perkiraan cadangan dapat dilakukan melalui beberapa
metode:
1. Metode Volumetrik; dapat digunakan sebelum maupun
sesudah reservoir diproduksikan.
2. Metode Material Balance (Kesetimbangan Materi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada
penurunan tekanan reservoir.
3. Metode Decline Curve (Kurva Penurunan Produksi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada
penurunan laju produksi maupun tekanan reservoir.
137
Perkiraan Kandungan dan Cadangan
Hidrokarbon Metode Volumetris
Metode Volumetris digunakan untuk memperkirakan
besarnya cadangan reservoir pada suatu lapangan minyak
atau gas baru, dimana data yang tersedia belum lengkap.
138
Perkiraan
Original Hydrocarbons in Place
Water Zone
Volummetric method
139
Perkiraan Original Oil In Place (OOIP)
Untuk setiap batuan reservoir yang memiliki volume satu
acrefeet pada kondisi awal, maka volume minyak dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
N i 7758 Vb
1 S wi
Boi
dimana :
Ni = original oil in place, STB
Vb = volume bulk batuan reservoir untuk zona-
minyak, acrefeet
= porositas batuan, fraksi
Swi = saturasi air formasi mulamula pada zona-
minyak, fraksi
Boi = FVF minyak mulamula, bbl/STB
7758 = faktor konversi, bbl/acrefeet .
140
Perkiraan Initial Gas In Place (IGIP)
o Untuk setiap batuan reservoir yang memiliki volume
satu acrefeet pada kondisi awal, maka volume gas
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Gi 43560 Vb
1 S wi
Bgi
dimana :
Gi = initial gas in place, SCF.
Bgi = FVF gas mulamula, cuft/SCF
Vb = volume bulk batuan reservoir untuk zona gas, acre-feet
= porositas batuan, fraksi
Swi = saturasi air formasi mulamula pada zona gas, fraksi
43560 = faktor konversi, cuft/acrefeet.
141
Ultimate Recovery (UR) atau Cadangan Ultimate
UR = Ni x RF untuk res. minyak, dan UR = Gi x RF untuk res. gas.
Secara volumetris, ultimate recovery minyak (oil) dapat ditentukan dengan
persamaan sbb.:
1 S wi Sor
UR 7758 Vb STB.
Boi Boa
1 S wi S gr
UR 43560 Vb SCF.
B B
gi ga
dimana :
Sor = saturasi minyak residual residual, fraksi.
Sgr = saturasi saturasi gas residual, fraksi.
Boa = FVF minyak pada kondisi abandonmen, bbl/STB.
Bga = FVF gas pada kondisi abandonmen, cuft/scf.
142
Recovery Factor (RF)
ultimate recovery
RF
initial oil in place
volume minyak awal volume residual
volume minyak awal
Atau
Vb S oi V S oa
Boa
RF Boi b
S
Vb oi
Boi
S oi S oa
B
1 S oa Boi
oi Boa
S oi Boa S oi
Boi
143
Perkiraan RF Metode JJ. Arps
Water Drive :
Vb An An 1
h
2
Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5
dimana :
Vb : volume batuan, acre-ft.
An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.
An+1 : luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya,
acre.
h : interval garis kontur isopach,ft.
B. Metode Pyramidal
h
Vb An An 1 An An 1
3
Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5
dimana :
Vb : volume batuan, acre-ft.
An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.
An+1 : luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya, acre
h : interval garis kontur isopach, ft.
Perhitungan OOIP
7758 Vb (1 S wi )
Ni
Boi
dimana :
Ni : original oil in place, STB.
Vb : jumlah volume batuan mengandung minyak, cuft.
: porositas batuan, fraksi.
Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.
Boi : faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB.
7758 : Konstanta faktor konversi, bbl/acre-ft.
Perhitungan IGIP
43560 Vb (1 S wi )
Gi
Bgi
dimana :
Gi : initial (original) gas in place, SCF
Vb : volume batuan mengandung gas, cuft.
: porositas batuan, fraksi.
Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.
Bgi : faktor volume formasi gas mula-mula, cuft/SCF.
43560 : konstanta faktor
konvers, cuft/acre-ft.
Contoh Soal Volumetrik-1
Diketahui luas planimeter area garis isopach A0, A1, A2, dan
seterusnya, sebagai berikut :
Luas Area
Garis Isopach
(acre)
A0 450
A1 375
A2 303
A3 231
A4 154
A5 74
A6 0
Pertanyaan :
Hitung total volume
reservoir dari peta isopach
tersebut dan berapa
kandungan minyak awal (Ni),
bila diketahui = 0,19, Swi =
0,30 dan Boi = 1,27.
Jawaban Volumetrik-1
Luas
Garis Perbandingan
Area
Isopach Luas area
(acre)
2 A3 231 0,67
A4 154 0,48
Area A4 :
A5 74 0
A6 0
5
Vb 154 74 154 74 558
3
Area A5 :
Vb 74 99
4
3
Jawaban (lanjutan)
7758 Vb (1 S wi )
Ni
Boi
= 5.452.842 STB
Contoh Soal Volumetrik-2
Diketahui peta isopach, sebagai berikut :
Skala peta 1 inch = 1000 ft
1 acre = 43.560 ft2
1 kotak 1.000.000 ft2
1 inc2 22,96 acre
Pertanyaan :
Hitung total volume
reservoir dari peta isopach
tersebut dan berapa
cadangan minyak awal (Ni)
bila diketahui = 0,21,
Swi = 0,29 dan Boi = 1,06.
Jawaban Soal Volumetris-2
Luas,
Kontur Kotak Luas, feet2
acre
A0 112 112.000.000 2571,17
A1 86,5 86.500.000 1985,77
A2 53 53.000.000 1216,71
A3 24,5 24.500.000 562,44
A4 7,5 7.500.000 172,18
A5 1 1.000.000 22,96
Jawaban Soal Volumetris-2
Area A1 :
Vb
10
3
562,44 172,18 562,44 172,18 3486,03
Jawaban Soal Volumetris-2
7758 Vb (1 S wi )
Ni
Boi
Ni = 53.866.986,49 STB
Contoh Soal-3
Suatu reservoir gas volumetrik memiliki karakteristik sbb.:
A = 3.000 acres, h = 30 ft, = 0,15, Swi = 20%,
T = 150F, Pi = 2.600 psia.
P, psia Z
2600 0,82
1000 0,88
400 0,92
P, psia Z Bg,
cuft/scf
2600 0,82 0,0054
1000 0,88 0,0152
400 0,92 0,0397
Langkah 3. Hitung initial gas in place pada tekanan reservoir =
2600 psia.
Gi = 588,06 (106) (1 0,2)/0,0054 = 87,12 MMMscf.
56,17 x109
CRF 9
64,5%
87,12 x10
- Pada 400 psia:
Gp = (87,12 11,95) x109 = 75,17 MMMscf.
75,17 x109
CRF 9
86,3%
87,12 x10