Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI JALAN ALTERNATIF UNTUK

ENERGI BARU TERBARUKAN

Purwana Adi Nugraha


Program Studi Teknik Perminyakan – Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No. 1 , Grogol Petamburan, Jakarta Barat

ABSTRAK
Permaslahan pada sampah sudah menjadi permasalahan Global yang terdapat di dalam
kehidupan manusia dan di Dunia ini. Pengelolaan sampah terutama pada sampah plastik terus
di upayakan akan menjadi efektif, mengingat bahwa sulit nya untuk memproses sampah
plastik ini dan semakin cepat nya pencernaan pada sampah plastik ini. Dalam jurnal ini
bertujuan untuk memanfaatkan limbah plastik menjadi bahan bakar energi alternatif yang
dapat diperbaharukan. Hasil penelitian pula menunjukkan bahwa limbah plastik dapat
menghasilkan bahan bakar minyak dengan perbandingan 0,2 kg, limbah plastik menghasilkan
10 ml, dengan penambahan minyak jelantah dapat meningkatkan produksi bahan bakar
sebanyak 1 ml dengan waktu yang cukup singkat.

Kata kunci: limbah plastic, energi, bahan bakar minyak

ABSTRACT

Problems in waste have become a Global problem in human life and in this world. Waste
management, especially on plastic waste, will continue to be effective, given that it is
difficult to process this plastic waste and the faster digestion of plastic waste. In this journal
aims to utilize plastic waste into alternative energy fuels that can be renewed. The results also
showed that plastic waste can produce fuel oil in the ratio of 0.2 kg, plastic waste produces 10
ml, with the addition of waste cooking oil can increase fuel production by 1 ml in a fairly
short time.

Keywords: plastic waste, energy, fuel oil


PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah, baik di
bidang kekayaan hayati maupun non hayati. Tetapi terus berkembangnya zaman di Indonesia
justru menjadikan negara Indonesia itu sendiri menjadi negara penghasil limbah terbesar
kedua di dunia, hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya limbah yang dihasilkan dari
aktivitas masyarakat sehingga berdampak pada rusaknya lingkungan serta ekosistem yang
ada [1]. Pengelolaan sampah di Indonesia juga sebenarnya telah diatur dalam Undang-
Undang No 18 tahun 2008, dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya [2]. Tetapi seiring
meningkatnya sampah disebuah perkotaan telah menimbulkan berbagai masalah lingkungsan
[3]. Seperti yang kita ketahui, seperti limbah plastik ini akan menjadi ancaman yang serius
untuk lingkungan tempat tinggal kita [4]. Karna bahan limbah plastic tidak dapat membusuk
dan tidak dapat diuraikan oleh tanah sehingga menimbulkan masalah baru. Daur ulang
limbah plastik merupakan jalan satu-satunya untuk mengurangi jumlah limbah plastic [5].

Sampah limbah plastik itu sendiri yang biasa digunakan oleh masyarakat ialah dari bahan
polyethylene. polyethylene sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Higt Density Polyetilene
(HDPE) dan Low Density polyetilene (LDPE). HDPE biasanya banyak digunakan sebagai
botol minuman, sedangkan LDPE banyak digunakan sebagai kantong plastik [5]. Padahal
yang kita tahu bahwa sampah plastik merupakan limbah yang sangat sulit terurai kecuali
dalam waktu yang sangat lama [6]. Persentase kontribusi sampah plastik itu sendiri di negara
Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara – negara yang lain nya seperti Malaysia (14%)
dan Thailand (16%) namun lebih rendah dibandingkan Singapura (27,3%) (AOP, 2007).
Tetapi secara riil, produksi sampah plastik di Indonesia sangat besar sebab secara total
produksi sampah Indonesia mencapai 189 kilo ton/hari jauh lebih besar dibandingkan dengan
negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan karna jumlah penduduk Indonesia yang
lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk negara-negra di Asia Tenggara seperti
yang sudah disebutkan [7].

Namun upaya untuk mengantisipasi masalah sampah terutama masalah kebersihan dan
lingkungan hidup akibat belum tertata dan terbinanya penanganan sampah terus di perhatikan
dari tingkat rumah tangga dan lingkungan sampai ke TPA (tempat pembungan akhir). Tetapi
meski belum tertata dan terbina, sudah ada salah satu TPA (tempat pembuang akhir) di
Indonesia yang memanfaatkan sampah untuk diolah menjadi gas methan yang dapat
digunakan oleh masyarakat setempat untuk mendapatkan listrik [8]. Namun di sisi lain nya
juga Indonesia telah memiliki ketersediaan bahan organik (biomasa) berupa sisa pertanian
dan perkebunan yang berlimpah. Beberapa contohnya adalah potongan kayu, sekam padi,
ampas tebu, cangkang dan tandan kosong sawit, serbuk kayu, serta sabut dan cangkang
kelapa. Selain itu, sampah organik dari pemukiman merupakan potensi besar lainnya yang
juga amat melimpah. Data dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa
sepanjang tahun 2008 produksi sampah permukiman di Indonesia mencapai 167 ribu ton
perhari [9].

Tetapi limbah plastik juga bisa saja di manfaatkan menjadi bahan bakar cair melalui pirolisis
[10]. Mendaur ulang limbah plastik ialah merupakan jalan satu-satunya jalan untuk
mengurangi jumlah limbah plastik. Namun emang tidak banyak melainkan hanya sedikit saja
bahan plastik yang dapat di daur ulang, dengan di daur ulang maka limbah plastik memiliki
kualitas yang rendah sehingga metode ini dirasa tidak efektif. Selama ini sumber bahan bakar
yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari – hari ialah berasal dari fosil. Seperti
yang kita ketahui sumber bahan bakar yang berasal dari fosil jika di gunakan terus menerus
jumlahnya akan semakin menipis. Sebenarnya limbah plastik juga berpotensi memiliki nilai
ekonomis yang tinggi tetapi dengan syarat jika diolah nya dengan cara yang tepat, Limbah
plastik dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Dengan cara menggunakan alat
untuk mendaur ulang limbah plastik dengan metode Pirolisis yang menghasilkan minyak
bahan bakar alternatif[11].

METODOLOGI PENELITIAN

Pyrolisis adalah dekomposisi termokimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa
atau sedikit oksigen atau pereaksi kimia lainnya, di mana material mentah akan
mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas, Variasi temperature untuk
pengujian adalah sebagai beriku : temperatur reaktor 300 oC, 350oC dan 400Oc [12].

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1) LDPE (Low density Polyethylene)


Sampah plastik LDPE (Low density Polyethylene), akan dipirolisis dan minyak hasil
pirolisis tersebut akan diteliti.
2) Timbangan.
Timbangan digunakan untuk mengukur massa sampah plastik LDPE (Low density
Polyethylene) serta digunakan untuk mengetahui massa minyak pirolisis yang
dihasilkan.
3) Thermocouple.
Digunakan untuk mengukur suhu pada reaktor pirolisis.
4) LPG.
LPG digunakan sebagai pemanas reactor
5) Stopwatch.
Stopwatch digunakan untuk mengetahui lamanya waktu pirolisis.
6) Thermocouple reader
Thermocouple reader berfungsi untuk membaca suhu pada thermocouple.

Reaktor pirolisis adalah tempat dimana terjadinya proses pirolisis sampah plastik LDPE (Low
Density Polyethylene). Proses pirolisis terjadi dengan bantuan pemanas oleh gas LPG.Alat
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Selang Gas
Selang gas ini berfungsi untuk megnalirkan gas yang berada di dalam tabung menuju
pembakaran
2. Reactor Pirolisis
Alat Reaktor ini mempunyai panjang 78 cm dan 23 cm diameternya
3. Selang Minyak Pirolisis
Selang minyak pirolisis ini berfungsi untuk mengalirkan gas hasil pirolisis menuju
mesin pendingin untuk dikondensasikan.dan untuk menghubungkan sambungan
antara unit pendingin dengan tempat minyak pirolisis.serta sambungan antara tempat
minyak pirolisis dengan vacuum cleaner.
4. Unit Pendingin
Pendingin ini menggunakan pipa yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sepiral ke
bawah dan dimasukkan ke tong plastik yang didalam nya berisi air yang telah
dimodifikasi dengan lubang masukan dan lubang keluaran sebagai jalur gas yang
ingin dikondensasikan.
5. Tempat minyak pirolisis
Setelah selesai dikondensasikan maka gas akan berubah menjadi cairan yang
ditampung dalam wadah ini.
6. Pompa air.
Pompa air sendiri berfungsi untuk mensirkulasikan air dari bak penampung air
menuju ke unit pendingin agar air yang terdapat didalam unit endingin suhunya
konstant.
7. Bak penampung
Bak penampung berfungsi untuk menampung air yang disirkulasikan dengan
menggunakan pompa Diagram Alir Penelitian

PERSIAPAN REACTOR PYROLYSIS.


THERMOREADER THRTMOOOPLE
SUMBER ENERGI PANAS. SISTEM
PENDINGIN

SET TEMPEREATUR PYROLISIS PROSES PYROLISIS BAHAN BAKU PLASTIK


PADA TEMPEREATUR 300 C, DPE DAN PP DIPOTONG
300 C, 400C. BERBENTUK CHIP

UJI VISUAL

UJI JALAN

KESIMPULAN

Gambar 1 Diagram alir penelitian

HASIL PENELITIAN

Setelah dilakukan proses pirolisis pada Plastik LDPE pada suhu reaktor 3000 C, 3500 C,
4000 C, maka didapatkan hasil sebagai berikut : hasil pyrolysis plastic LDPE didapat jumlah
minyak yang diperoleh pada temperature reactor 300oC paling sedikit berwarna bening
jumlah sisa padatan lebih banyak dibandingkan pada temperature reactor 400 oC jumlah
minyak lebih banyak warna minyak keruh jumlah sisa padatan lebih sedikit.
Gambar 2 Hasil pyrolysis minyak plastik LPDE

Minyak hasil pyrolysis digunakan untuk uji emisi, motor yang digunakan adalah motor 4 tak
100 cc, gas analiser menggunakan merk sugyoung SY-GA 401, bahan bakar campuran
minyak plastik dan premium, variasi campuran bahan bakar sebagai berikut :

1. Premium Murni
2. Premium 95% volume campuran+ minyak LDPE 5% volume campuran
3. Premium 90% volume campuran + minyak LDPE 10% volume campuran

Pada gambar 3 terlihat bahwa pada posisi 1300 rpm menunjukkan nilai CO dengan premium
murni sebesar 3,77%, nilai CO dengan campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar
3,58%, nilai CO dengan campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 2.98%.

Pada posisi 7000 rpm menunjukkan nilai CO dengan premium murni sebesar 7,11%, nilai CO
dengan volume campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar 6,91%, nilai CO dengan
volume campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 6.18%.

Gambar 3 Grafik Hubungan Putaran Mesin dan CO


Pada gambar 4 menunjukkan nilai CO2 premium murni sebesar 3,1% saat 1300 rpm, nilai
CO2 dengan campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar 2,7% dan nilai CO2 dengan
campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 1,4%. Pada posisi 7000 rpm menunjukkan
nilai CO2 dengan premium murni sebesar 6,1%, nilai CO2 dengan campuran minyak pirolisis
LDPE 5% yaitu sebesar 5,8% dan nilai CO2 dengan campuran minyak pirolisis LDPE 10%
sebesar 3,91%.

Gambar 4 Grafik Hubungan CO2 dan Rpm

Pada gambar 5 menunjukkan nilai HC premium murni sebesar 462 ppm saat 1300 rpm, nilai
HC dengan campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar 464 ppm dan nilai HC dengan
campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 439 ppm. Pada posisi 3000 rpm menunjukkan
nilai.

HC dengan premium murni sebesar 370 ppm, nilai HC dengan campuran minyak pirolisis
LDPE 5% yaitu sebesar 437 ppm dan nilai HC dengan campuran minyak pirolisis LDPE 10%
sebesar 493 ppm. Pada posisi 7000 rpm menunjukkan nilai HC turun, premium murni
sebesar 241 ppm, nilai HC dengan volume campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu
sebesar 213 ppm dan nilai HC dengan volume campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar
201 ppm.
KESIMPULAN

Pada hasil pengujian pyrolysis pada variasi temperature reaktor 300oC, 350oC, 400oC
didapat minyak hasil sebagai berikut : plastik LDPE didapat jumlah minyak yang diperoleh
pada temperature reactor 300oC paling sedikit berwarna bening, jumlah sisa padatan lebih
banyak dibandingkan pada temperature reactor 400 oC, jumlah minyak lebih banyak warna
minyak keruh jumlah sisa padatan lebih sedikit. Hasil pengujian minyak hasil LDPE
dicampur dengan premium dengan variasi Premium murni, Premium 95% + minyak LDPE
5% Premium 90% + minyak LDPE 10%. Nilai CO bahanbakar premium murni sebesar
3,77%, nilai CO volume campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar 3,58%, nilai CO
dengan volume campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 2.98%. Pada posisi 7000 rpm
menunjukkan nilai CO bahan bakar premium murni sebesar 7,11%, nilai CO bahan bakar
volume campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar 6,91%, nilai CO
volumecampuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 6.18%. Nilai CO2 saat 1300 rpm
bahanbakar premium murni sebesar 3,1%, nilai CO2 dengan campuran minyak pirolisis
LDPE 5% yaitu sebesar 2,7% dan nilai CO2 dengan campuran minyak pirolisis LDPE 10%
sebesar 1,4%. Pada posisi 7000 rpm menunjukkan nilai CO2 dengan premium murni sebesar
6,1%, nilai CO2 dengan campuran minyak pirolisis LDPE 5% yaitu sebesar 5,8% dan nilai
CO2 dengan campuran minyak pirolisis LDPE 10% sebesar 3,91% [13].

REFERENSI

[1] Alfi Nur Hidayat, Rasdianah Isna Aziz, Muthiadin Cut, 2017. Pemanfaatan Limbah
Plastik Sebagai Alternatif Bahan Bakar Terbarukan. ISBN : 978-602-72245-2-0
[2] Faridha, Pirngadie Budi, Konitat Nina Supriatna. 2015. Potensi Pemanfaatan Sampah
Menjadi Listrik di TPA Cilowong Kota Serang Provinsi Banten. ISSN : 1978-2365

[3] Fairus Sirin, Salafudin, Rahman Lathifa, Apriani Emma. 2011. Pemanfaatan Sampah
Organik Secara Padu Menjadi Alternatif Energi : Biogas dan Precursor Briket. ISSN : 1693 –
4393

[4] Ermawati Rahyani. 2011. Konversi Limbah Plastik Sebagai Sumber Energi Alternatif

[6] Herliati, Bagus Septian Prasetyo, Verinaldy Yogi. 2019. Potensi Lmbah Plastik Dan
Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan Dengan Proses Pirolisis. ISSN : 1693-0266

[7] Sriyanto, suhartoyo. 2018. Studi Ekperimental Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi
Salah Satu Sumber Energy. ISBN : 978-602-1180-86-0

[8] Gunawan Yuspian, Karimuna La, Balaka Ridway, Sudia Budiman, Ode La Magribi, Kano
Lukas Mangalla, Kadir, Kadir abd, Nasrul. Energi Terbarukan Dari Sampah Plastik di TPA
Puuwatu Dengan Memanfaatkan Teknologi Pirolisis Guna Dengan Mendukung Masyarakat
Mandiri Energi di Kota Kendari. ISSBN : 978-602-71928-1-2

[9] Sigit M. Cahyono. 2013. Pengaruh Jenis Bahan Pada Proses Pirolisis Sampah Organik
Menjadi Bio – Oil Sebagai Sumber Energi Terbarukan. ISSN : 2085-1227

[10] Nazir Rio, Wicaksana Erlangga, Halimatuddahliana. 2016. Pengaruh Suhu Pirolisis Dan
Jumlah Katalis Karbon Aktif Terhadap YIELD Dan Kualitas Bahan Bakar Cair Dari Limbah
Plastik Jenis Polipropilena.

[11] Sriyanto, Suhartoyo. 2018. Studi Eksperimental Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi
Salah Satu Sumber Energy. ISBN : 978-602-1180-86-0

[12] Monice, Perinov. 2016. Analisis Potensi Sampah Sebagai Bahan Baku Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Di Pekanbaru. ISSN : 2548-9445 online

[13] Setyo Arif Nugroho, Rahmad. 2017. Pemanfaatan Sampah Padat Kota Menjadi Energi
Alternatif. ISBN : 978-602-1180-50-1

Anda mungkin juga menyukai