Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI PERHITUNG BIAYA PEMBORAN PER FOOT DAN BIAYA

PER HARI PADA SUMUR “X” LAPANGAN “Y”

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MUH. FAIZAL KAMISOPA


201741017

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK PERMINYAKAN DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
202
1.1 Latar belakang

Pengeboran explorasi di perlukan pertimbangan dari aspek teknik dan


biaya. Kedua aspek ini harus saling mendukung dan dilaksanakan pada saat
operasi pemboran dilakukan. Perencanaan biaya bertujuan untuk
memperhitungkan dan memperkirakan besar kecilnya biaya yang dikeluarkan
dalam suatu pengeboran. Biaya tersebut menyangkut seluruh kebutuhan
pengeboran tidak berbeda jauh dengan biaya kenyataan.

1.2 Tujuan

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai tugas akhir dan mendapat
gelar Ahli Madya pada Universitas Papua
2. Untuk mengetahui evaluasi perhitungan baiya pemboran dengan
menggunakan perhitungan biaya per foot dan biaya per hari.

1.3 Permasalahan

1. Apakah metode perhitungan biaya per foot dan biaya per hari dapat
diterapakan untuk lapangan pengeboran
2. Bagaimana cara mengolah data dan perhitungan biaya per foot dan biaya per
hari

1.4 Batasan Masalah


Dalam laporan penyusunan hanya membahas mengenai evaluasi biaya
perhitunga pemboran biaya per foot dan biaya per hari pada sumur “x” lapangan
“y” menggunakan

1.5 Tinjuan Pustaka

1.5.1 Kontruksi Sumur

Konstruksi sumur merupakan penampang yang mempertihatkan


program casing (pipa selubung), penyemenan dan komplesi Sumur. Konstruksi
Sumur perlu direncanakan seakurat mungkin dengan mempertimbangkan keadaan

2
geologi bawah permukaan. jenis material konstruksi dan efisiensi peralatan dan
tempat Serta rencana pemboran dan produksi selanjutnya. Program casing dan
penyemenan telah selesai dan memcapai formasi produktif selanjutnya Sumur
diselesaikan untuk tahap fluida hidrokarbon kepermukaan. penampang surnur
mulai dari wellhead di permukaan, rangkaian casing dan semen sampai ke tubing
yang berhubungan langsung dengan formasi produktif.

1.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pemboran

1. Laju Penembusan (Rate Of Penetration)

Laju penembusan sangat mempengaruhi biaya pemboran. Laju


penembusan yang besar dapat menyebabkan biaya pemboran menjadi Jebih
kecil dibandingkan laju penembusan yang kecil. Hal ini karena pada Iaju
penembusan (ROP) yang besar membutuhkan waktu yang lebih Cepat
dibandingkan pada laju penembusan (ROP) yang kecil. Sehingga hal ini akan
mempengaruhi besarnya biaya persewaan peralatan-peralatan pernboran. Laju
penembusan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu karakteristik batuan,
kombinasi WOB dan RPM. Fluida pemboran atau iumpur pemboran, seria
hidrolika pemboran.

2. Karakteristik Batuan
Karakteristik batuan merupakan faktor yang tidak dapat diubah. sehingga
sulit untuk dikontrol dan batuan tersebut tidak dapat ditentukan pasti kondisi dan
keadaannya. Karakteristik batuan ini meliputi sifat fisik dan sifat mekanik
batuan, serta kondisi yang terjadi pada batuan. Adapun sifat fisik batuan
diantaranya adalah porositas, densitas batuan, permeabilitas. Saturasi dan
kompresibilitas batuan. Sifat mekanik batuan diantaranya adalah kuattekan
(Strength) batuan, drilabilitas batuan, poissons ratio, kekerasan dan abrasivitas
batuan. elastisitas, serta duktilitas. Sedangkan kondisi pada batuan merupakan
suatu keadaan yang dialami oleh batuan yang berupa tekanan dan temperature
yang bekerja pada formasi batuan.

3
3. Kombinasi WOB dan RPM
Pada suatu pemboran terdapat suatu kondisi yang terjadi pada pahat,
yaitu berupa beratan pada pahat Weight On Bit (WOB) dan kecepatan putaran
pahat Rotation Per Minute (RPM). Beratan pada pahat (WOB) adalah beban
diatas pahat yang diberikan pada batuan dengan arah vertikal kebawah.
Sedangkan kecepatan putaran menyatakan jumlah putaran pahat per menit
yang bertujuan untuk memberikan gaya horizontal terhadap permukaan
batuan. Kedua kondisi ini diperlukan untuk menembus formasi batuan yang
sedang dibor. Untukmendapatkan Iaju penembusan yang optimum. maka
diperlukan kombinasi dari harga WOB dan RPM yang sesuai dengan formasi
batuan yang sedang ditembus. pada umumnya untuk menembus lapisan
formasi yang keras, maka harga WOB lebih besar dibandingkan dengan harga
RPM. Begitu pula sebaliknya untuk menembus formasi yang lunak, harga
WOB lebih kecil diiringi dengan harga RPM yang besar.

4. Fluida Pemboran
Fluida pemboran atau lumpur pemboran sangat penting dalam suatu
operasi pemboran. Oleh karena itu lumpur pemboran harus disiapkan sebaik-
baiknya dan disesuaikan dengan kondisi formasi yang sedang ditembus.
Adapun sitat-sitat fisik lumpur yang berperan dalam Suatu operasi adalah
densitas. Viskositas. gel Strength. filtration loss dan mud cake kandungan
padatan. Serta kandungan minyak. Lumpur pemboran yang biasa digunakan
dalam industri minyak dan gas dapat dibedakan meniadi: Air Gas Water-
Based Muds. dan Oli based mud dan Air-Gas Sistem ini menggunakan suatu
sirkulasi fluida berupa udara, gas. atau air yang dapat memberikan
keuntungan ekonomis pada area batuan keras dengan sedikit mengubah
volume atau kuantitas air.
5. Problem Pemboran (Hole problem)
Problem pemboran atau hole problem adalah hal-hal atau masalah yang
terjadi Saat operasi pengeboran Sedang belangsung. Masalah atau problem
tersebut mengakibatkan operasi pengeboran tidak berjalan lancar dan hai ini
dapai menyebabkan pembengkakan biaya pemboran. Problem pemboran atau

4
hole problem tersebut meliputi, pipa terjepit (pipe sticking), sloughing shale.
serta loss circulation.

6. Pipa Terjepit (Pipe Sticking)


Pipa terjepit atau pipe sticking adalah suatu kondisi dimana sebagian
dari drillpipe atau drill collar menempel pada dinding bor. Dan hal ini dapat
menyebabkan arah lubang bor tidak sesuai yang diinginkan Serta pipa
tersebut juga dapat terjepit diantara mud cake, Dalam pelaksanaannya, pipe
sticking diklasifikasikan menjadi differential sticking, mechanical sticking.
dan key seating.

7. Lost Circulation
Lost circulation adalah hilangnya sebagaian atau seluruh volume lumpur
(fluida pemboran) masuk kedalam Hal ini dapat disebabkan karena
pengeboran menembus zona loss (seperti goa-goa), ataupun karena formasi
rnempunyai permeabilitas besar. Secara umum lost circulation

1.5.2. Jenis Biaya Pemboran


Dalam menghitung biaya perencanaan terdapat dua macam cara
perhitungan. yaitu berdasarkan lamanya waktu operasi pengeboran biaya ini
dihitung per hari selama operasi pemboran belangsung yang merupakan biaya
harian yang telah ditetapkan atau (daily fixed rate) dan berdasarkan variable yang
digunakan Saat operasi penqeboran berlangsung.
1. Biaya Berdasarkan Lamanya Operasi Pomboran
Jenis biaya yang dihitung berdasarkan lamanya waktu operasi pemboran
yaitu biaya yang tetap (daily fixed rate). besamya biaya disesuaikan
dengan kontrak dari masing-masing kontraktor yang ambil bagian
(dikontrak) dalam operasi pemboran tersebut. Semua lenis biaya yang
masuk dalam kategori biaya intangible mempunyai daily fixed rate
apabila jenis biaya tersebut digunakan dalam pengeboran. Untuk jenis
biaya tertentu seperti biaya untuk cementing. drill stem test. dan open hole
electric logging service. pada Saat pengeboran memasuki tahapan

5
kornplesi, jenis biaya ini dihitung pada line komplesi. Dimana untuk drill
stern test pada komplesi menjadi production test, dan untuk open hole
electric logging, pada line komplesi menjadi cased hole electric logging
service, sedangkan untuk cementing masuk dalarn line cementing untuk
komplesi.

2. Biaya Berdasakan Variabel Operasi pemboran


Jenis biaya yang dihitung berdasarkan kebutuhannya (variable cost)
dihitung berdasarkan jenis peralatan yang dibutuhkan Saat operasi
pengeboran berlangsung. Biaya ini meliputi semua jenis biaya pemboran,
baik biaya tangible maupun biayar intangible. Biaya pemboran yang
masuk dalam kategori biaya tangible merupakan biaya yang sangat
mudah dihitung, hal ini disebabkan karena jenis biaya yang masuk dalam
kategori biaya tangible ini mempunyai nilai yang pasti. dalam arti
perhitungan biaya ini tidak dipengaruhi oleh lamanya waktu pengeboran
(tidak ada biaya sewa).

1.5.3. Jenis Perhitungan Biaya Pemboran


Perhitungan Biaya perencanaan Pemboran Dalam suatu perencanaan
Operasi pengeboran, diperlukan adanya Suatu anggaran belanja untuk surnur yang
akan dibor. Anggaran belanja untuk pengeboran suatu sumur dikenal dengan nama
AFE (Authorization For Expenditures). Dalarn perhitungan AFE meliputi biaya
tangible dan biaya intangible. dirnana dari jumlah total biaya tangible dan total
biaya intangible tersebut didapat Suatu biaya total pengeboran sumur tersebut.

1. Perhitungan Biaya kenyataan pemboran

Biaya kenyataan dihitung berdasarkan lamanya waktu pengeboran dan


peralatan atau bahan-bahan selama operasi pengeboran berlangsung.
Untuk perhitungan biaya hi hampir sama dengan perhitungan biaya
perencanaan. tetapi untuk biaya kenyataan ini biaya yang dibutuhkan
secara nyata disesuaikan derigan apa yang dilakukan pada Saat operasi
pengeboran berlangsung. pada prinsipnya komponen-komponen yang

6
digunakan dalam operasi pemboran itu bisa sama ataupun berbeda
dengan perencanaannya.

2. Perhitungan Biaya Per Foot Dan Biaya Per Hari

Perhitungan biaya per root dan biaya per hari pada suatu pengeboran
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tahapan-tahapan biaya pada suatu
operasi pemboran. Biaya tersebut dihitung dari total biaya yang dikeluarkan
dibagi dengan kedalaman yang ditempuh atau jumlah hari yang digunakan
sampai Saat biaya tersebut dihitung. pada umurnnya biaya ini dihitung pada
dua tahapan, yaitu Saat pengeboran sampai target kedalaman yang diinginkan
sebelum running produksi (total dryhole) dan pada akhir keseluruhan
pengeboran (completed). Untuk menghitung besarnya biaya rata-rata per foot
dan biaya rata-rata harinya, dibutuhkan data biaya sampai total dry hole dan
biaya akhir mengenai biaya suatu (Total Drilling Cost). Total Drilling cost
adalah biaya keseluruhan dari segala kebutuhan untuk suatu operasi
pengeboran sampai selesainya pengeboran tersebut yang meliputi semua
biaya tangible dan Sernua biaya intangible. Untuk menghitung biaya rata-rata
per foot sampai Saat total dry hole dan sampai akhir suatu pengeboran dapat
menggunakan Persamaan sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝐷𝑟𝑦ℎ𝑜𝑙𝑒
Biaya Rata - Rata Per Foot Dryhole = ,$ 1 ft
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝐷𝑟𝑦ℎ𝑂𝑙𝑒
Biaya Rata - Rata Per Foot Keseluruhan = ,$ 1 ft
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛(𝑀𝐷)

Sedangakan untuk menghitung biaya rata-rata per hari Saat dry hole dan
biaya rata-rata hari secara keseluruhan untuk suatu pengeboran surnur
menggunakan Persamaan berikut ini;
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝐷𝑟𝑦ℎ𝑜𝑙𝑒
Biaya Rata - Rata Per Foot Dryhole = ,$/ day
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢𝐷𝑟𝑦𝐻𝑜𝑙𝑒(ℎ𝑎𝑟𝑖)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙/𝐷𝑟𝑖𝑙𝑙𝑖𝑛𝑔𝐶𝑜𝑠𝑡
Cost Per Day Keseluruhan = ,$ / day
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑏𝑜𝑟𝑎𝑛(ℎ𝑎𝑟𝑖)

1.6 Metode Penelitian


1.6.1. Sistem Pengambilan Data

7
Dalam mencari dan mengupulkan data-data yang akan digunakan
dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan metode yaitu:
1. Metode studi pustaka
Penulis mencari literatur dan data-data biaya pemboran yang
diperlukan dalam menyusun tugas akhir. Dari literatur dan data-
data biaya pengeboran yang sudah terkumpul maka penulis dapat
menentukan spesifikasi peralatan pemboran secara rinci.
2. Pengolahan Data
Setelah penulis mengumpul data yang diperlukan dalam
menyusun tugas akhir, selanjutnya penulis melakukan pengolahan
data sesuai dengan materi yang dibahas agar tidak keluar dari
permasalahan. Perumusan yang digunakan adalah rumus per foot
pada untuk mengetahui rata-rata biaya suatu pengeboran.

1.7 Hasil Yang Diharapkan


Dari proses perhitungan yang dilakukan dalam pembahasan tugas akhir
diharapkan diperoleh perhitungan yang benar sehingga analisa yang digunakan
tepat sesuai materi yang dibahas

8
DAFTARA PUSTAKA

Adam T. Bourgoyne Jr. •Applied Drilling Engineering: First Printing, Society or


petroleum Engineering, Richarson. Texas.

Adam. J Neal "Drilling Engineering A Complete Well Planning Approach' pen


Well Publishing Company. Tulsa. Oklahoma. 1985.

Chilingarian, G. V. and P. Vorabutr.. •Drilling and Drilling Fluids". Elsevier


Scientific Publishing Company. Amsterdam. Oxford. New York. 1981.

F 0. Pettijohn., "Sedimentary Rocks', 2 edition, Oxford and IBH Publishng co..


Indian. 1963. Gatlin Carl. •PetroJoum and Wen Prentice—Rall. inc.. Cliffs, New
Jersey, 1960

Moore, P.c. •Drilling Practices Manual", The petroleum publishing co., Tulsa,
1974.

Rudi Rubiandini. R. S.. Dr. Ir.. •reknik Pemboran Jurusan Teknik perminyakan,
Fakultas Teknologi Mineral, UPN •Veteran". yogyakarta. 1993.

Abdul A, Tarrnuzi. •Evaluasi Efisisiensi Rig Dan Pengaruhnya Terhadap Biaya


Harlan Pemboran•.

9
LAMPIRAN

10
BIODATA MAHASISWA

Nama : M. Faizal Kamisopa


Nim : 201741017
Angkatan ; 2017
Fakultas : Teknik Pertambangan Dan Perminyakan
Jurusan : D3 Teknik Perminyakan
Program Studi : Teknik Perminyakan Dan Gas Bumi
Tempat Tanggal Lahir: Tofoi 17 Juli 1999
Alamat : Bintuni
Email : Kamisopafaisal@Gmail.Com
Nomor Tlp : 082151414012

11
12
UNIVERSITAS PAPUA
** KARTU RENCANA STUDI **
Semester : Gasal 2021 / 2022
Program Studi : TEKNIK PERMINYAKAN DAN GAS BUMI - D3
Reguler
NIM : 201741017 M. FAIZAL KAMISOPA
NO. KODE MATAKULIAH SKS KELAS HARI JAM
1 C41044 KERJA PRAKTEK 2 C41044
2 C41400 TUGAS AKHIR 4 C41400
TOTAL SKS 6

TGL : 21-08-2021 JAM : 09:57:16 by M. FAIZAL KAMISOPA


Manokwari, 21 Agustus 2021
Kepala Sub Bagian Akademik Ketua Program Studi

Toni Ulim Hastowo Resesiyanto, ST., M.Eng


NIP. 197206042005011002 NIP. 198304252008011007

13

Anda mungkin juga menyukai