PROPOSAL
KERJA PRAKTIK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Syarat Kerja Praktik (TTA-300)
Pada Semester VI Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Ajaran 2016/2017
Diajukan oleh :
1. Dikri Akbar (100.701.14.047)
2. Fahmi M Kusumah (100.701.14.102)
I. JUDUL
Dalam rencana kerja Praktik ini, penulis berencana mengambil judul AKTIVITAS
PENGEBORAN COAL BED METHANE (CBM) DI PUSAT SUMBERDAYA
MINERAL BATUBARA DAN PANAS BUMI WILAYAH KERJA SEKAYU
KECAMATAN SEKAYU KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI
SUMATERA SELATAN. Adapun judul yang penulis ajukan diatas pada saat
pelaksanaan kerja praktik nantinya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang ada di lapangan.
V. LANDASAN TEORI
5.1 Pengertian Pengeboran
Pengeboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan, dimana kegiatan tersebut dilakukan secara teknis untuk membuat
lubang yang aman hingga menembus lapisan formasi. Pengeboran dilakukan
sesuai dengan data atau fungsi lubang yang diinginkan, berdasarkan
kepentingannya pengeboran dibagi menjadi 3, yaitu pengeboran eksplorasi,
pengeboran produksi, dan juga pengeboran geoteknik.
Pengeboran eksplorasi yaitu suatu kegiatan membuat lubang bor dengan
tujuan mengetahui berbagai informasi geologi (kedudukan bahan galian, sebaran
bahan galian, litologi, stratigrafi), memverifikasi data, dan memvalidasi data dari
hasil penyelidikan sebelumnya. Pengeboran produksi adalah kegiatan
pengeboran untuk membuat lubang yang akan digunakan sebagai lubang
produksi, dengan data dari hasil eksplorasi yaitu pemetaan geologi, pengeboran,
penyelidikan geofisika sumur, penyelidikan geofisika permukaan, sehingga dapat
ditetapkan kedalaman pengeboran untuk produksi dan desain konstruksi
sumurnya.
Terdapat 4 komponen pengeboran yang ada dalam setiap sistem
pengeboran, diantaranya adalah :
1. Feed , gaya aksial yang diberikan untuk memberikan gaya vertikal;
2. Rotation, gerakan memutar pada batang bor dan mata bor;
3. Percussion, tumbukan berulang yang diberikan pada titik pengeboran;
4. Flushing, memberikan material berupa fluida bertekanan untuk
mengeluarkan material hasil pengeboran.
Dari komponen komponen utama dalam sistem pengeboran tersebut,
terdapat 4 komponen fungsional dalam sistem pengeboran, diantaranya adalah :
1. Alat bor
Alat bor adalah penggerak utama dalam sistem pengeboran, alat bor
tersebut akan mengkonversikan gaya awal baik itu berupa listrik maupun
motor bakar menjadi energi mekanik.
2. Batang bor
Batang bor berperan untuk meneruskan energi mekanik dari penggerak
utama ke mata bor
3. Mata bor
Mata bor berperan menerima energi makanik dari batang bor yang
kemudian akan menghancurkan lapisan batuan dengan penetrasi.
4. Sirkulasi fluida
Fluida tersebut berperan untuk mengeluarkan material hasil penghancuran
mata bor, mendinginkan mata bor, dan juga membersihkan lubang bor.
Sumber : dunia-atas.blogspot.com
Gambar 5.1
Mesin Bor Tumbuk
Sumber : dunia-atas.blogspot.com
Gambar 5.2
Mesin Bor Putar
3. Mesin bor hidrolik
Dalam menggerus atau menerobos batuan, mesin bor hidrolik
mengabungkan antara tekanan hidrolik, stang bor dan putaran mata bor. Beban
pada mata bor diatur oleh sistem hidrolik yang terdapat pada mesin bor. Formasi
batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga
anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida
bor yang digunakan.
Sumber : dunia-atas.blogspot.com
Foto 5.1
Mesin Bor Hidrolik
Sumber : rock-drillingtools.com
Foto 5.2
Stang Bor
Sumber : willynarestahanum29.blogspot.co.id
Gambar 5.3
Beberapa contoh mata bor putar
5.4 Sistem Perangkat Pengeboran
5.4.1 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah salah satu sistem yang berperan penting didalam
operasi pengeboran putar (rotary drilling), sistem sirkulasi tersebut untuk
membantu sistem pemutar didalam membuat lubang bor dengan menyediakan
perlengkapan yang dibutuhkan seperti bahan lumpur, dan penggantian fluida.
Sistem sirkulasi tersusun atas 4 komponen utama, diantaranya adalah :
1. Lumpur pengeboran;
2. Tempat persiapan;
3. Peralatan sirkulasi;
4. Tempat pengkondisian lumpur.
Secara umum urutan sirkulasi lumpur yang terjadi pada sistem sirkulasi
pengeboran dimulai dari lumpur yang berada di steel mud pit dihisap oleh pompa
lalu dialirkan ke pipa tekanan kemudian lumpur akan melewati stand pipe, rotary
hose, swivel head, kelly, drill pipe, drill colar, anullus drill colar, anullus drill pipe,
kemudian lumpur akan keluar melalui nozzle yang berada pada mata bor, setelah
lumpur keluar kemudian lumpur akan naik ke permukaan melalui mud line
kemudian lumpur akan di saring pada shale shaker sebelum masuk ke mud pit,
lumpur hasil penyaringan akan dialirkan oleh suction line menuju mud pump.
Sumber : http://petroleum-learning.blogspot.co.id
Gambar 5.4
Perangkat sistem sirkulasi
5.4.2 Sistem Pengangkatan (Housting Sistem)
Selama proses pengeboran berlangsung dibutuhkan ruang kerja untuk
melakukan pengangkatan dan penurunan drill sting dan casing kedalam lubang
bor, maka dibuat system pengangkatan dalam perangkat pengeboran. Dalam
system pengangkatan terdapat komponen utama yaitu struktur penyangga dan
peralatan pengangkatan.
Struktur penyangga berada di di atas titik bor yang berfungsi untuk
menyangga peralatan pengeboran, menahan beban dari peralatan bor dan juga
beban dari luar. Struktur penyangga meliputi :
1. Drilling tower, memberi ruang untuk mengangkat dan menurunkan drill
collar dan casing string.
2. Ring floor, untuk menampung peralatan pemboran yang berukuran kecil,
tempat berdirinya menara, dan tempat kerja bagi para roughneck.
3. Substructur, untuk menahan beban tekan yang berasal dari peralatan
pengeboran.
Kemudian peralatan pengangkatan yang berada pada system
pengangkatan diantaranya adalah :
1. Draw work;
2. Overhead tools;
3. Drilling line.
Sumber : http://petroleum-learning.blogspot.co.id
Gambar 5.5
Perangkat sistem pengangkatan
5.4.3 Sistem Pemutar
Dalam kegiatan pengeboran fungsi dari system pemutar adalah untuk
memberikan gaya putar atau putaran pada rangkaian pipa bor, dan juga
memberikan gaya berat atau pembebanan pada mata bor, sehingga mata bor
dapat menghancurkan dan menerobos lapisan batuan. Komponen utama dalam
system pemutar ini diantaranya adalah :
1. Swivel, berfungsi untuk menghubungkan antara bagian alat yang statis
dengan batang bor yang berputar bebas.
2. Rotary assembly, berfungsi memutar batang bor selama operasi
pemboran.
3. Drilling stem
4. Bit, berfungsi sebagai penerima gaya yang ditransmisikan oleh batang bor
yang kemudian akan menghancurkan lapisan batuan.
Sumber : yourarticlelibrary.com
Gambar 5.6
Perangkat sistem pemutar
Sumber : yourarticlelibrary.com
Foto 5.3
(a). Perangkat sistem daya (b). Prime mover
Sumber : smiagiundip.wordpress.com
Gambar 5.7
Genesa cbm
VI. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan Kerja Praktik ini
dijelaskan dalam diagram alir berikut,
Gambar 1
Diagram Alir Metode Penelitian
Keterangan :
: Waktu yang digunakan
X. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan Kerja Praktik ini penulis ajukan, besar harapan
kami sebagai penulis akan bantuan dan kerjasama dari semua pihak di Badan
Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) demi kelancaran dan kesuksesannya
kegiatan Kerja Praktik yang akan penulis laksanakan. Atas segala bantuan serta
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
XI. DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Profil ESDM. https://
https://www.esdm.go.id/. Diakses pada 1 April 2017
5. Dr.Ir. Yunus Ashari, M.T 2016. Handout Mata Kuliah Teknik Pengebor-
an Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung.
LEMBAR PENGESAHAN
Peserta 1, Peserta 2,
Menyetujui,
Pembimbing Proposal Kerja Praktik
Mengetahui,
Koordinator Kerja Praktik