Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
PEMERIKSAAN BERAT VOLUME DAN KADAR AIR TANAH

Hari, Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022


Waktu : 15:00 – 17:00 WIB
Praktikan : Rikki Hutagalung 119150014
Asisten : Johannes Edy Saputra Simanjuntak 118150072
Nurul Qiftiah Yunirwan 118150058
Rauzanfiqri Ramelko 118150066

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2022
ABSTRACT

Along with the development of human civilization, the need for land also increases
over time, be it land for residence or land for agriculture or other purposes.
Therefore soil analysis is also increasingly important to do to determine the type
of soil, soil characteristics so that land use can be targeted according to existing
needs, as well as to be able to choose the right soil engineering to obtain the
desired soil according to the needs of the land. This practicum aims to determine
the volume weight and water content of the disturbed soil and its relationship to
the type of soil, the content contained in the soil, and the level of saturation of
ground water to water. This practicum is carried out by preparing a disturbed soil
sample, then inserting the soil into a ring, and the soil weight and volume will be
obtained, then the soil is put into a container then the container is inserted into
the oven, and a dry soil mass will be obtained. From the practicum data, the soil
volume weight values of samples 1, 2 and 3 were 1.60 gr/cm3, 1.01 gr/cm3, 0.95
gr/cm3, and the average soil moisture content of the three samples was 24.42 %.
From the results of the data obtained, the soil sample used belongs to the type of
clay-silt soil, with saturation levels from slightly saturated to water saturated.

Keywords: Soil, water content, volume weight, saturation level, soil type.

i
ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan akan lahan juga


meningkat seiring berkalannya waktu, baik itu lahan untuk tempat tinggal maupun
lahan untuk pertanian maupun keperluan lain. Maka dari itu analisis tanah juga
semakin penting untuk dilakukan untuk mengetahui jenis tanah, karakteristik
tanah agar penggunaan lahan dapat tepat sasaran sesuai dengan keperluan yang
ada, maupun untuk dapat memilih rekayasa tanah yang tepat untuk memperoleh
tanah yang di inginkan sesuai dangan keperluan dari tanah tersebut. Praktikum ini
bertujuan untuk menentukan berat volume dan kadar air pada tanah yang
terganggu serta huungannya dengan jenis tanah, kandungan yang terdapat dalam
tanah, serta tingkat kejenuhan air tanah terhadap air. Praktikum ini dilkakukan
dengan cara menyiapkan sampel tanah terganggu, kemudian memasukkan tanah
tersebut kedalam cincin, dan akan diperoleh berat tanah, dan volumenya,
selanjutnya tanah dimasukkan kedalam wadah kemudian wadah tersebut
dimasukkan kedalam oven, dan akan diperoleh massa tanah kering. Dari data
praktikum, diperoleh nilai berat volume tanah dari sampel 1, 2 dan 3 berturut-turut
1.60 gr/cm3, 1.01 gr/cm3, 0.95 gr/cm3 dan diperoleh juga nilai kadar air tanah rata-
rata dari tiga sampel yaitu sebesar 24.42 % dari hasil data yang dieroleh ini,
sampel tanah yang digunakan termasuk kedalam jenis tanah lempung-lanau,
dengan tingkat kejenuhan dari agak jenuh hingga jenuh air.

Kata kunci : Tanah, kadar air, berat volume, tingkat kejenuhan, jenis tanah.

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya haturkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berhkat rahmat-Nya saya boleh menyelesaikan tugas pendahuluan laporan
praktiku geologi teknik ini dengan baik dan tepat waktu, dalam proses
penyusunan tugas pendahuluan praktikum geologi teknik modul 2 ini, saya
dibantu oleh beberapa pihak diantaranya adalah teman-teman saya yang
membantu dalam proses pemahaman dan konsep pengerjaan penyusunan tugas
pendahulaun laporan ini, kemudian saya juga mengucapkan terimakasih kepada
Asisten praktikum yang telah mengajari, membimbing saya dalam melaksankan
praktikum ini, dan tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada orang
tua saya yang selalu setia untuk mendukung segala proses pendidikan yang sedang
saya emban, termasuk praktikum geologi teknik ini.

iii
DAFTAR ISI

ABSTRACT ........................................................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 2
2.1 Geologi Teknik ...................................................................................... 2
2.2 Kadar Air ............................................................................................... 2
2.3 Tanah..................................................................................................... 3
BAB III METOLOGI PENELITIAN ................................................................... 5
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 5
3.2 Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 7
IV.1 Hasil ...................................................................................................... 7
IV.1.1 Pemeriksaan Berat Volume Tanah...................................................... 7
IV.1.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah ............................................................ 9
IV.2 Pembahasan ......................................................................................... 12
IV.2.1 Pemeriksaan Berat Volume Tanah.................................................... 12
IV.2.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah .......................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14
LAMPIRAN FOTO-FOTO SAMPEL PRAKTIKUM ........................................ 15
LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA........................................................... 19

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel USCS..............................................................................................4

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pemeriksaan Berat Volume Tanah.......................................................6

Gambar 3.2 Diagram Alir Pemeriksaan Kadar Air Tanah.......................................6

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi adalah ilmu yang memepelajari tentang kebumian yang mencakup aspek-
aspek kebumian. Aspek kebumian sebagaicontoh bencana alam, sumber daya
alam, pondasi untuk rekonstruksi bangunan dan lainnya. Salah satu cabang ilmu
geologi yang banyak diterepkan dalam rekonstruksi sipil adalah ilmu geologi
teknik. Geologi Teknik adalah penerapan dari ilmu-ilmu geologi yang digunakan
untuk kepentingan rekayasa sipil diantaranya kontruksi bangunan, design, lokasi
dan pelaksanaan pembangunan. Ilmu geologi Teknik sendiri sudah ada sejak zaman
dahulu dan pencetus pertama kali kelimuan ini yaitu bapak William Smith. Ada
banyak sekali pengaplikasian dari ilmu ini untuk pembangunan, misalnya
pembangunan jembatan, Gedung, rumah-rumah, dan lain sebagainya.

Pada praktikum kali ini kita akan melakukan percobaan untuk mencari berat
volume dan kadar air tanah. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat
danbahan yang harus disiapkan terlebih dahulu.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum Geologi Teknik Minggu ke-2 ini
yaitu :
1. Menentukan berat volume pada tanah yang terganggu.
2. Menentukan kadar air pada tanah yang terganggu.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Teknik


Geologi teknik adalah aplikasi geologi untuk kepentingan ke teknikan yang
menjamin pengaruh faktor - faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi, dan
pelaksanaan pembangunan. Terdapat beberapa keahlian yang ada pada geologi
teknik diantaranya Geological Engineer adalah seorang ahli teknik sipil yang
dapat menterjemahkan permasalahan geologi. Geotechnician bisa seorang ahli
geologi teknik ataupun seorang ahli teknik sipil yang bekerja untuk menyiapkan
parameter disain yang akan digunakan oleh perencana.

2.2 Kadar Air


Air mengendalikan hampir seluruh proses fisik, kimia, dan biologi yang terjadi di
dalam tanah. Air dalam tanah berperan sebagai pelarut dan agen pengikat antar
partikel-partikel tanah, yang selanjutnya berpengaruh terhadap stabilitas struktur
dan kekuatan tanah serta bahan geologik. Secara kimia, air berperan sebagai agen
pengangkut zat terlarut dan suspensi yang terlibat dalam perkembangan tanah dan
degradasi. Dengan melalui pengaruhnya pada hampir semua proses kimia dan
fisika alami, seluruh proses kehidupan tergantung air tanah. Produksi biologi dalam
tanah, juga produksi hutan dan tanaman pertanian sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan air, yang pada gilirannya tergantung sifat-sifat tanah dan kandungan
air di dalam tanah.

Teknik pengukuran kadar air tanah diklasifikasikan ke dalam dua cara, yaitu
langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung adalah berupa
pemisahan air dari matrik tanah dan pengukuran langsung dari jumlah air yang
dipisahkan tersebut. Pemisahan air dari matriks tanah dapat dicapai melalui
pemanasan, ekstraksi dan penggantian oleh larutan, dan reaksi kimia. Jumlah air
yang dipisahkan ditentukan dengan:
1. mengukur perubahan massa/berat setelah pemanasan
2. pengukuran kuantitatif dari hasil reaksi

2
Dalam sistem hidrogeologi kadar air terdapat pada salah satunya akuifer air tanah,
semua ruang pori yang tersedia terisi air (kadar air volumetrik = porositas). Di
atas pinggiran kapiler, ruang pori juga memiliki udara. Sebagian besar tanah
memiliki kandungan air kurang dari porositas, yang merupakan definisi kondisi
tak jenuh, dan mereka membuat subjek hidrogeologi zona vadose. Pinggiran
kapiler dari tabel air adalah garis pemisah antara kondisi jenuh dan tidak jenuh.
Kadar air di pinggiran kapiler berkurang dengan meningkatnya jarak di atas
permukaan freatik. Aliran air melalui dan zona tak jenuh dalam tanah sering
melibatkan proses fingering, yang dihasilkan dari ketidakstabilan Saffman-Taylor.
Hasil ini sebagian besar melalui proses drainase dan menghasilkan dan antarmuka
yang tidak stabil antara daerah jenuh dan tidak jenuh.

Salah satu komplikasi utama yang muncul dalam mempelajari zona vadose, adalah
kenyataan bahwa konduktivitas hidrolik tak jenuh merupakan fungsi dari
kandungan air material. Saat bahan mengering, jalur basah yang terhubung
melalui media menjadi lebih kecil, konduktivitas hidrolik menurun dengan kadar
air yang lebih rendah dengan cara yang sangat non-linier.

Kurva retensi air adalah hubungan antara kadar air volumetrik dan potensialair dari
media berpori. Ini adalah karakteristik untuk berbagai jenis media berpori. Karena
histeresis, kurva pembasahan dan pengeringan yang berbeda dapat dibedakan
(Dingman, 2002).

2.3 Tanah
Menurut Harry Cristady Hardiyatmo (2011) tanah adalah himpunan mineral,
bahan organik dan endapan-endapan yang relative lepas (loose), yang terletak
diatas batuan dasar (bedrock). Tanah lempung adalah tanah yang mempunyai sifat
kembang-susut tinggi akibat adanya perubahan kadar air, sehingga daya dukung
sangat dipengharuhi oleh perubahan kadar air.

Sistem Klasifikasi USCS, sistem ini pada diperkenalkan oleh Casagrande (1942)
untuk dipergunakan pada pekerjaan pembuatan lapangan terbang yang

3
dilaksanakan oleh The Army Corps of Engineers. Metode ini membagi 2 jenis tanah
yaitu, tanah berbutir kasar (pasir dan kerikil) dan tanah berbutir halus (lanau dan
lempung). Cassagrande membagi tanah atas 3 (tiga) kelompok (Sukirman, 1992)
yaitu :

1. Tanah berbutir kasar, < 50% lolos saringan No. 200.

2. Tanah berbutir halus, > 50% lolos saringan No. 200.

3. Tanah organik yang dapat dikenal dari warna, bau dan sisa-sisa tumbuh-
tumbuhan yang terkandung di dalamnya.

Tabel 2.1 Tabel USC (Braja M DAS, 2010)

4
BAB III
METOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Pada praktikum ini terdapat beberapa bahan yang nantinya akan digunakan saat
praktikum berlangusng untuk melakukan uji coba yang ada. Alat dan bahan dibawa
oleh praktikan dan juga terdapat alat yang disedikan oleh laboratorium. Alat dan
bahan tersebut berupa sebagai berikut :

1. 3 buah cincin sampel


2. 1 buah timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
3. 3 buah wadah/kontainer
4. Oven
5. 1 pasang sarung anti panas
6. 100 gram tanah terganggu

3.2 Diagram Alir Penelitian


Pada praktikum ini terdapat langkah pengerjaan yang harus diikuti dalam mengolah
sampel dalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

 Pemeriksaan Berat Volume Tanah

5
Gambar 3.1 Pemeriksaan Berat Volume Tanah.

 Pemeriksaan Kadar Air Tanah

Gambar 3.2 Diagram Alir Pemeriksaan Kadar Air Tanah.

Keterangan:

Proses

Data

Selesai

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada saat
praktikum didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

IV.1.1 Pemeriksaan Berat Volume Tanah

Tabel IV.3 Hasil Percobaan Pemeriksaan Kadar Air Tanah


No Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1 Massa cincin M1 gr 1,55 1,12 2,74
2 Massa cinicn + tanah M2 gr 160,26 223,04 246,66
3 Diameter cincin D cm 5 6 6
4 Tinggi cincin t cm 3,5 4 4,5

Tabel IV.2 Hasil Perhitungan Pemeriksaan Berat Volume Tanah

No Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3


1 Massa tanah M3 gr 110,25 115,19 120,99
2 Volume cincin V cm3 68,68 113,04 127,17
3 Berat volume γ gr/cm3 1,60 1,01 0,95

 Perhitungan Pemerikasaan Berat Volume Tanah


1. Perhitungan massa tanah
M3 = M2-M1
Sampel 1 M3 = 113,03 gr – 2,78 gr
Diketahui: M3 = 110,25 gr
M1 = 2,78 gr Sampel 2
M2 = 113,03 gr Diketahui:
Ditanya: M1 = 1,78 gr
M3 = ..... ? M2 = 116,97 gr
M3 = M2-M1 Ditanya:

7
M3 = ..... ? Diketahui:
M3 = M2-M1 D2 = 36 cm2
M3 = 116,97 gr – 1,78 gr t = 4 cm
M3 = 115,19 gr Ditanya :
Sampel 3 V = .....?
Diketahui: 1
V= x π x D2 x t
4
M1 = 8,78 gr 1
V= x 3,14 x 36 x 34
4
M2 = 129,77 gr
V = 113,04 cm3
Ditanya:
Sampel 3
M3 = ..... ?
Diketahui:
M3 = M2-M1
D2 = 36 cm2
M3 = 129,77 gr – 8,78 gr
t = 4,5 cm
M3 = 120,99 gr
Ditanya :
Dimana :
V = .....?
M1 = massa cincin (gr)
1
M2 = massa cincin + tanah (gr) V= x π x D2 x t
4
1
M3 = massa tanah (gr) V= x 3,14 x 36 x 4,5
4

V = 127,17 cm3
2. Perhitungan volume Dimana:
cincin V = volume cincin (cm3)
𝟏
V= x π x D2 x t D = diameter cincin (cm)
𝟒

Sampel 1 t = tinggi cincin (cm)


Diketahui: π = 3,14
D2 = 25 cm2
t = 3,5 cm 3. Perhitungan berat
Ditanya : volume
𝑀3
V = .....? γ= 𝑉
1
V= xπxD xt2
Sampel 1
4
1 Diketahui:
V= x 3,14 x 25 x 3,5
4
M3 = 110,25 gr
V = 68,68 cm3
V = 68,68 cm3
Sampel 2
Ditanya:

8
γ = .....? M3 = 120,99 gr
𝑀3 V = 127,17cm3
γ=
𝑉
110,25 𝑔𝑟 Ditanya:
γ = 68,68 cm3
γ = .....?
γ = 1, 60 gr/cm 3
𝑀3
γ= 𝑉
Sampel 2
120,99 gr
Diketahui: γ = 127,17cm3

M3 = 115,19 gr γ = 0,95 gr/cm3


V = 113,04 cm3 Dimana :
Ditanya: γ = berat volume (gr/cm3)
γ = .....? V = volume cincin (cm3)
𝑀3 M3 = massa tanah (gr)
γ= 𝑉
115,19 gr
γ = 113,04 cm3

γ = 1,01 gr/cm3
Sampel 3
Diketahui:

IV.1.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah

Tabel IV.3 Hasil Percobaan Pemeriksaan Kadar Air Tanah

No Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Massa Wadah +
1 M1 gr 87,83 109,27 93,70
Tanah Basah
Massa Wadah +
2 M2 gr 71,24 89,16 76,27
Tanah Kering

3 Massa Wadah M3 gr 5,54 4,99 5,20

9
Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Pemeriksaan Kadar Air Tanah

No Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3


1 Massa tanah kering M4 gr 66,70 84,17 71,07
2 Massa air MW gr 16,59 20,11 17,43
3 Kadar air w % 24,87 23,89 24,52
4 Rata-rata kadar air ⅀w % 24,42

 Perhitungan pemeriksaan kadar air tanah


l. perhitungan massa tanah kering
M4 = M2 – M3
Sampel 1 M4 = 89,16 gr – 4,99 gr
Diketahui:
M4 = 84,17 gr
M3 = 5,54 gr
Sampel 3
M2 = 71,24 gr
Diketahui:
Ditanya:
M3 = 4,99 gr
M4 = ....?
M4 = M2 – M3 M2 = 89,16 gr
M4 = 71,24 gr – 5,54 gr
Ditanya:
M4 = 66,70 gr M4 = ....?
M4 = M2 – M3
Sampel 2
M4 = 89,16 gr – 4,99 gr
Diketahui:
M4 = 84,17 gr
M3 = 4,99 gr
Dimana:
M2 = 89,16 gr
M4 = massa tanah kering (gr)
Ditanya:
M4 = ....? M2 = massa wadah + tanah
M4 = M2 – M3 kering (gr)

10
M3 = massa wadah (gr) M1 = massa wadah + tanah
basah (gr)
2. Perhitungan massa air
M2 = massa wadah + tanah
MW = M1 – M2
kering (gr)
Sampel 1
Diketahui:
3. Perhitungan kadar air
M1 = 87,83 gr
𝑴𝒘
w= x 100%
M2 = 71,24 gr 𝑴𝟒

Dintanya: Sampel 1
MW =....? Diketahui :
MW = M1 – M2 Mw = 16,59 gr
MW = 87,83 gr – 71,24 gr M4 = 66,70 gr

MW = 16,59 gr Ditanya:

Sampel 2 w = ...... ?
𝑀𝑤
Diketahui: w= x 100%
𝑀4
M1 = 109,27 gr 16,59 𝑔𝑟
w = 66,70 𝑔𝑟 x 100%
M2 = 89,16 gr
w = 24,87 %
Dintanya:
Sampel 2
MW =....?
Diketahui:
MW = M1 – M2
Mw = 20,11gr
MW = 109,27 gr – 89,16 gr
M4 = 84,17 gr
MW = 20,11gr
Ditanya:
Sampel 3
w = ...... ?
Diketahui:
𝑀𝑤
M1 = 109,27 gr w= x 100%
𝑀4
20,11 𝑔𝑟
M2 = 89,16 gr w = 84,17 𝑔𝑟 x 100%
Dintanya: w = 23,89 %
MW =....?
MW = M1 – M2 Sampel 3
MW = 93,7 gr – 76,27 gr Diketahui:
MW = 17,43 gr Mw = 17,43 gr
Dimana: M4 = 71,07 gr
Mw = massa air (gr) Ditanya:

11
w = ...... ? 24,87 %+23,98%+24,52%
⅀w= 3
𝑀𝑤
w= x 100% ⅀w = 24,42 (%)
𝑀4
17,43 𝑔𝑟
w = 71,07 𝑔𝑟 x 100%
Dimana :
w = 24,52 %
⅀w = rata-rata kadar
air (%)
Dimana:
W1 = kadar air
w = kadar air (%)
sampel 1 (%)
MW = massa air (gr)
W2 =kadar air sampel
M4 = massa tanah kering (gr)
2 (gr)
W3 = kadar air
4. Perhitungan rata-rata
sampel 3 (gr)
kadar air
𝐰𝟏+𝐰𝟐+𝐰𝟑
⅀w= 𝟑

IV.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan pada pemeriksaan berat volume dan
kadar air tanah berikut pembahasannya:

IV.2.1 Pemeriksaan Berat Volume Tanah


Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling
sering ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan
penetrasi akar di dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik
tanah lainnya. Seperti sifat tanah yang lainnya, berat volume mempunyai
variabilitas spasial (ruang) dan temporal (waktu). Nilai berat volume,
bervariasi antara satu titik dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi
kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur
tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai berat volume sangat dipengaruhi
oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah. Berat volume berubah-
ubah seiring dengan berubahnya kadar air tanah. Oleh sebab itu, untuk
tanah yang mengembang mengerut, nilai berat volume perlu disertai
dengan data kadar air. Tanah dengan bahan organik yang tinggi

12
mempunyai berat volume relatif rendah. Tanah dengan ruang pori total
tinggi, seperti tanah liat, cenderung mempunyai berat volume lebih rendah.
Sebaliknya, tanah dengan tekstur kasar, walaupun ukuran porinya lebih
besar, namun total ruang porinya lebih kecil, mempunyai berat volume
yang lebih tinggi. Komposisi mineral tanah, seperti dominannya mineral
dengan berat jenis partikel tinggi di dalam tanah, menyebabkan berat
volume tanah menjadi lebih tinggi pula (Grossman dan Reinsch, 2002).
Berat volume tanah mineral berkisar antara 0,6 - 1,4 g cm-3 . Tanah
Andisols/vulkanik mempunyai berat volume yang rendah (0,6 - 0,9 g cm-
3), sedangkan tanah yang kaya akan mineral mempunyai berat volume
antara 0,8 - 1,4 g cm-3. Tanah gambut mempunyai berat volume yang
rendah (0,4 - 0,6 g cm-3).
Dari data hasil praktikum diperoleh nilai berat volume sampel 1, 2 dan 3
berturut-turut adalah 1.60 gr/cm3, 1.01 gr/cm3, 0.95 gr/cm3, dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa tanah yang digunakan sebagai sampel
pada saat praktikum termasuk kedalam tanah yang mengandung banyak
mineral, dalam hal ini adalah tanah lempung.

IV.2.2 Pemeriksaan Kadar Air Tanah


Kadar air adalah perbandingan berat air yang mengisi rongga pori
material tanah atau material batuan terhadap berat partikel padatnya,
yang dinyatakan dalam persen. Kegunaan hasil uji kadar air ini dapat
diterapkan untuk menentukan konsistensi perilaku material dan
sifatnya, pada tanah kohesif konsistensi tanah tergantung dari nilai
kadar airnya. Di samping itu nilai kadar air ini dapat digunakan untuk
pengujian lainnya seperti pada pengujian penentuan batas cair dan batas
plastis tanah. Dari data hasil praktikum, diperoleh data kadar air tanah dari
sampel 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah 24.87%, 23.89%, 24.52%, dengan
kadar air rata-ratanya adalah sebesar 24.42%. dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tanah yang digunakan sebagai sampel pada saat
praktikum kali ini termasuk kedalam tanah lempung liat berlanau
(Pairunan,2007) dengan tingkat kejenuhan adalah jenuh air.

13
DAFTAR PUSTAKA

Das, Braja M., (1995): Mekanika Tanah: Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis,


Erlangga, Jakarta.

Cassagrande, A. 1948. Classification and Identification of Soils


Transactions, ASCE, Vol. 113. pp. 901.

Dingman, S.L. 2002. Chapter 6, Water in Soils: Infiltration and


Redistribution.Physical Hydrology (Second ed.). Upper Saddle River,
New Jersey: Prentice-Hall, Inc. p. 646. ISBN 978- 0-13-099695-4.

Grossman, R. B., T. G., and Reinsch. 2002. The solid phase. p. 201-228. In J. H.
Dane and G. C. Topp (Eds.). Methods of Soil Analysis, Part 4-Physical
Methods. Soil Sci. Soc. Amer., Inc. Madison, Wisconsin.

Hardiyanto, Hary Christady. 2011. PerancanganPerkerasanJalan&Penyelidikan


Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sukirman, S. 1992. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.

U.S.B.R. 1974. Earth Manual, 2 nd Edition, Colorado Denver.

14
LAMPIRAN
FOTO-FOTO SAMPEL PRAKTIKUM

Cincin 1 Cincin 2

Cincin 3 Cincin 1 +tanah

15
Cincin 2 + tanah Cincin 3 + tanah

Wadah 1 Wadah 2

16
Wadah 1 + tanah basah Wadah 2 + tanah basah

Wadah 3 + tanah basah Wadah 1 + tanah kering

17
Wadah 2 + tanah kering Wadah 3 + tanah kering

18
LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA

19

Anda mungkin juga menyukai