Tambang
Review Jurnal
Review Jurnal 1
Pembahasan
Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting dalam hal pemenuhan
kebutuhan udara pernafasan pekerja, membersihkan udara kotor dan gas-gas beracun seperti
karbon Monoksida ( CO ), Karbon Dioksida ( CO2 ), Oksida Nitrat ( NO2 ) dan Sulfur, serta
mengurangi konsentrasi debu dan juga mengatur panas dan kelembaban udara di dalam
tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman.
Penelitian ini lebih memfokuskan kepada penyuplaian udara untuk keselamatan dan
kenyamanan pekerja dengan memvariasikan kecepatan aliran udara untuk dapat menurunkan
temperatur yang panas ataupun tidak kondusif agar menjadi temperatur yang efektif, sesuai
dengan persyaratan Kepmen 555K/MPE/1995
Tinjauan Pustaka
Ventilasi Tambang
Ventilasi merupakan suatu usaha pengendalian terhadap pergerakan atau aliran udara tambang, termasuk
didalamnya adalah jumlah, mutu dan arah alirannya.
Sistem Ventilasi
secara umum sistem ventilasi dibagi menjadi 2 yaitu: sistem ventilasi alami dan ventilasi mekanis[3].
2.3 Pengendalian Kualitas Udara Tambang
1. Perhitungan keperluan udara segar
2. Kelembaban relatif udara
3. Temperatur efektif
4. Standar kualitas udara tambang bawah tanah
Category 5
Category 4
Category 3
Category 2
Category 1
Pembahasan dan Hasil
Ukuran saluran Alat Ventilasi
Sistem Ventilasi
Data Hasil Pengukuran
Perencanaan Sistem Ventilasi
Pada Tambang Batubara Bawah
Tanah Seam C2 Di PT. Nusa Alam
Letari, Desa Salak, Kecamatan
Talawi, Kota Sawahlunto,
Sumatera Barat.
Review Jurnal 3
Pembahasan
Tinjaun Pustaka Pembahasan dan
Hasil
Desain Penelitian
Orientasi Lapangan
Studi Literatur
Pengambilan Data
Pengolahan Data .
Analisis Pengolahan Data
Hasil dan Pembahasan
Rencana Produksi
Perencanaan ventilasi tambang bawah tanah maka rencana produksinya yaitu Luas area design yaitu = 7.7 Ha, volume BB
C2 = 231.000 M3, tonase BB C2 = 277.200 Ton, sisa cadangan setelah tahap development (Lb maju, panel dan Cross cut) =
59.626 Ton, sisa cadangan setelah tahap Development = 217.574 Ton, Sisa BB yang bisa di ambil saat produksi
(pengambilan mundur) = 87.030 Ton(Recovery produksi = 40 %), jumlah batubara C2 tertambang = 146,656 Ton, Rata-rata
produksi per bulan = 4000 Ton, Bulan produksi diperkirakan = 37 bulan, untuk pembutan Canopy dan Terowongan
pengambilan napar sampai ke batubara = 3 bulan, dan umur tambang dimulai dari development (canopy & terowongan
pengambilan napar) sampai akhir produksi diperkirakan = 40 bulan.
.
Peta Rencana
Layout
Terima Kasih