Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS SISTEM VENTILASI TAMBANG UNTUK

KEBUTUHAN OPERASIONAL PENAMBANGAN PADA


TAMBANG BAWAH TANAH OMBILIN 1
MENGGUNAKAN TEORI PERMAINAN
(SAWAHLUWUNG) PT. BUKIT ASAM – UPO

Muhamad iqbal
16137013
IDENTIFIKASI MASALAH :
• Dari permasalahan didapatkan identifikasi masalah :
• Pemeriksaan jumlah udara di ombilin 1 untuk
mengetahui berapa kualitas dan kuantitas udara
sehingga bisa mengetahui berapa orang yang bisa
masuk dalam lubang tambang
• Adanya gas berbahaya pada tambang bawah tanah
dapat membahayakan kesehatan pekerja tambang.
• Panas dan kelembapan yang tinggi di lokasi tambang
bawah tanah serta kurangnya suply udara ke lokasi
tambang dapat menurunkan efisiensi kerja dan
memicu kecelakaan kerja.
HIPOTESA : STUDI LITERATURE :
• Studi literatur didapat dari buku referensi,
• rancangan ventilasi pada jurnal, internet, dan standar nasional
indonesia. Studi literatur dilakukan untuk
lubang tambang atau duct mengumpulkan bahan acuan yang akan
digunakan dalam pengolahan data seperti :
yang robek • Heriyadi Bambang. 2002. Peranginan
(Ventilasi Tambang). Balai Pendidikan dan
• kualitas dan kuantitas udara Pelatihan Tambang Bawah Tanah
• Keputusan Meteri Pertambangan dan Energi
• jumlah ventilasi dan daya NOMOR : 555.K / 26 / M.PE / 1995 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kipas angin Pertambangan Umum
• Safitri Maireni.2007. Evaluasi Jumlah
Kebutuhan Udara Tambang Bawah Tanah
Ombilin 1 PT.BA-UPO. Tugas Akhir. Padang :
Universitas Negeri Padang
• Joseph J.Walsh.1915.Mining and Mining
Ventilation.New York: D Van Nostrand
Company
• Definisi operasional
Identifikasi Variabel • Longwall mining merupakan metode
penambangan paling produktif dan paling aman
Variabel Terikat : jumlah juga, total batubara yang terambil bisa mencapai
80% dari total sumber daya yang ada.
ventilasi dan daya kipas
• Ventilasi mekanis adalah jenis ventilasi dimana
angin aliran udara masuk ke dalam tambang
Variabel Bebas : kualitas disebabkan oleh perbedaan tekanan yang
dan kuantitas udara ditimbulkan oleh alat mekanis.
• Parameter kualitas udara meliputi gas, debu,
temperatur serta kelembaban udara.
• Kuantitas udara adalah jumlah udara yang masuk
kedalam tambang dengan luas dan kecepatan
tertentu yang diukur setiap satuan waktu.
Manipulasi dan • Desain penelitian :
• Dalam penelitian ini penulis
Kontrol Variabel menggunakan metodologi penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah
1. Pengendalian Kualitas penelitian dengan memperoleh data
Udara Tambang yang berbentuk angka atau data
2. Pengendalian Kuantitas kualitatif yang diangkakan
Udara Tambang (Sugiono,2012:8) Selain metode
penelitian kuantitaif penulis juga
3. Sistem rancangan menggunakan metode penelitian
ventilasi deskriptif. Metode deskriptif adalah
metode yang membicarakan beberapa
kemungkinan untuk memecahkan
masalah secara aktual dengan jalan
mengumpulkan data, menyusun atau
mengklasifikasikannya, menganalisis,
dan menginterpretasikannya
(Surakhmad, 1982 :147).
• KUESIONER DAN JADWAL INTERVIEW
Alat Observasi dan
• Lembar Kuesioner
Pengukuran
• Judul : Analisis Sistem Ventilasi Tambang Untuk
Kebutuhan Operasional Penambangan Pada Tambang
Populasi dan Sampel Penelitian Bawah Tanah Ombilin 1 Menggunakan Teori Permainan
•Populasi (Sawahluwung) Pt. Bukit Asam – Upo.
Yang menjadi populasi dari penelitian
ini adalah seluruh udara dan semua
lokasi yang pada tambang bawah
tanah Sawahluwung.
•Sampel
Adapun yang menjadi sampel pada
penelitian adalah kondisi udara pada
beberapa lokasi pengamatan saja yang
meliputi Adit, Lurah Sapan 2 dan Lurah
Sapan 1.

Jadwal kegiatan
ANALISA STATISTIK :
1. menggunakan analisa bivariat
2. regresi dan korelarasi
Misalkan data yang didapatkan :
• Peranan teori permainan
Analisa data
dari perhitungan didapatkan
kuantitas udara keluar sebesar
35,56 m3/detik, sedangkan
kuantitas udara masuk sebesar
35,07 m3/detik melalui tiga
lubang masuk yaitu Adit
Sawahluwung sebesar 25,28
m3/detik, Lurah Sapan I sebesar
7,14 m3/detik dan Lurah Sapan II
sebesar 2,65 m3/detik. Jumlah
• Didapatkan saddlepoint 2,65
udara masuk dengan udara keluar
ada perbedaan sebesar 0,49
m3/detik yang mungkin
disebabkan adanya kebocoran
udara pada Mine Vein.
Kesimpulan
• Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil
kesimpulan :
• Sistem ventilasi pada tambang bawah tanah Sawah
Luwung menggunakan sistem hisap. Kuantitas udara
keluar sebesar 35,56 m3/detik sedangkan kuantitas
udara masuk yaitu sebesar 35,07 m3/detik melalui tiga
lubang masuk yaitu Adit Sawah Luwung sebesar 25,28
m3/detik, Lurah Sapan I sebesar 7,14 m3/detik dan
Lurah Sapan II sebesar 2,65 m3/detik.
• Dari hasil menggunakan teori permainan didapatkan
saddle point nya adalah 2,65.

Anda mungkin juga menyukai