Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN


KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN
ASASI MANUSIA

OLEH

PRATAMA AGUNG
NIM. 19323093

MATAKULIAH :

PENDIDIKAN PANCASILA
A. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah


Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang
saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan
kejadian masa sekarang dan semuanya bersumber pada masa yang akan datang. hal
ini berarti bahwa semua aktifitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan
kehidupan masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa
sebelumnya.
Dasar negara merupakan alas, pijakan atau fundamen yang mampu
memberikan kekuatan terhadap berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun
juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila sebagai
dasar Negara mempunyai arti yaitu mengatur penyelenggaraan pemerintahan.
Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum. Hal ini menempatkan pancasila sebagai dasar Negara yang berarti
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di
Negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.

b. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Pancasila bisa menjadi dasar dan keseimbangan antara hak dan
kewajiban asasi manusia?
B. KAJIAN PUSTAKA
a. Kajian tentang pancasila
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar Negara, ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara,
seperti yang diatur oleh UUD 1945. Nilai-nilai Pancasila telah ada sebelum Indonesia
merdeka dan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengesahkan pandangan hidup
bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar filsafat Negara.
Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar, rangka dan suasana bagi negara dan
tertib hukum Indonesia . hal itu dapat dirinci sebagai berikut :
1) Pancasila merupakan dasar filsafat negara pandangan hidup dan filsafah hidup
2) Diatas dasar itu berdirilah negara Indonesia, dengan asas politik negara yaitu
berupa Republik yang berkedaulatan rakyat
3) Kedua-duanya menjadi basis penyelenggaraan Kemerdekaan kebangsaan
Indonesia, yaitu pelaksanaan dan penyelenggaraan negara sebagaimana
tercantumdalam hokum positif Indonesia yang termuat dalam Undang-undang
Dasar Negara Indonesia.
Menurut (Ambiru Puji Asmaroini, 2017), Pancasila adalah kepribadian bangsa
yang digali dari nilai-nilai yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan
budaya bangsa Indonesia.

2. Nilai-nilai Pancasila
i. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Setiap penyelenggara pemerintahan, mengimani dan meyakini adanya Tuhan
Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaannya.
ii. Nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Setiap penyelenggara negara, harus memiliki nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab. Dengan demikian, penyelenggara akan mengakui adanya martabat
manusia, adil terhadap manusia, dan bersikap baik dengan lingkungan alam.
iii. Nilai Sila Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia adalah persatuan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia
dan seluruh suku, ras, dan agama yang berada di Indonesia.
iv. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan/Perwakilan
Mengandung makna demokrasi, dimana kedaulatan berada ditangan rakyat dan
musyawarah dalam setiap keputusan.
v. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan harus mencakup semua bidang kehidupan seperti sosial, ekonomi,
ideologi, politik, sosial, dan kebudayaan.

C. PEMBAHASAN

Pancasila sebagai dasar Negara, ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara,
seperti yang diatur oleh UUD 1945.
Pancasila menjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban sesuai dengan nilai-
nilai pancasila. Seperti berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Ada 5 agama resmi di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Protestan, Budha, Hindu dan Kong
Hu Chu. Dalam menjalankan nilai Ketuhanan ini, seluruh warga memiliki hak:

▪ Memeluk agama yang diyakininya.

▪ Menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Sedangkan kewajibannya adalah:

▪ Tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain.

▪ Menghormati keyakinan orang lain.

▪ Menjunjung tinggi toleransi antar umat agama.

Maka jika tidak adanya keseimbangan ini, akan terjadi kekacauan seperti adanya
tindakan rasis dan konflik lainnya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua mencerminkan bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki kedudukan


yang sama. Dengan sila kedua ini warga mempunyai hak:

▪ Mendapat jaminan dan perlindungan hukum yang sama.

▪ Mendapat kesempatan mendapat kehidupan layak yang sama.

Sedangkan kewajibannya adalah:

▪ Mengakui persamaan hak setiap peran warga negara indonesia dalam proses
pembangunan tanpa memandang suku, keturunan, jenis kelamin, agama dan sebagainya.
▪ Memupuk sikap saling mencintai sesama manusia tanpa memandang bulu.

▪ Melakukan kegiatan kemanusiaan.

Jika tidak adanya keseimbangan ini, maka akan ada terjadinya Rasis dan tidak ada
sikap salign mencintai satu sama lain antar sesama warga Negara.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga mempunyai nilai bahwa walau suku dan agama berbeda-beda namun bangsa
Indonesia tetap bersatu di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun hak yang
dimiliki oleh warga dari nilai sila ketiga ini adalah:

▪ Mengembangkan seni dan budaya daerah dengan niat memperkaya seni dan
budaya nasional.

▪ Mendapat perlakuan yang sama walau berada jauh dari kampung halamannya.

Sedangkan kewajibannya adalah:

▪ Menjunjung tinggi kebersamaan.

▪ Selalu mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

▪ Rela berkorban jiwa dan raga demi terciptanya keutuhan NKRI.


Jika tidak adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban ini, maka akan terjadi
perpecahan, tingginya sikap egois dan tidak adanya tercipta keutuhan NKRI. Dan ini
sangat berbahaya bagi kelangsungan Bangsa Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan


perwakilan

Sila keempat ini mencerminkan kedaulatan rakyat dan juga kekuasaan berada
ditangan rakyat. Dimanan semua masalah bisa diselesaikan dengan cara musyawarah
untuk mencapai mufakat. Hak yang menyertai sila keempat adalah:

▪ Rakyat bebas mengeluarkan pendapat yang bersifat membangun dan bertanggung-


jawab.

▪ Mendapat jaminan untuk berpolitik secara demokratis yang diwujudkan


dengan kebebasan berpendapat dan berorganisasi

Adapun kewajibannya adalah:

▪ Tidak memaksakan pendapat pribadi atau golongan kepada pihak lain.

▪ Selalu mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain dengan bijak.

▪ Mengutamakan musyawarah dalam setiap masalah yang dihadapi.

Jika tidak adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban ini, setiap orang akan
memaksakan pendapat masing-masing dalam bermuyawarah, selalu tidak dapat
menerima pendapat orang lain. Maka hal ini sangat berbahaya, karena setiap
bermusyawarah setiap persoalan tidak akan mendapat jalan keluar dari persoalan
tersebut.

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia


Wujud nilai dari sila kelima ini adalah keadilan bagi seluruh warga Indonesia.
Seseorang bisa disebut adil ketika ia bisa bersikap adil pada dirinya sendiri dan orang lain.
Selalu menyeimbangakan antara perbedaan hak dan kewajiban dan menghargai kerja
keras orang lain. Dan hak yang mencakup sila kelima adalah:

▪ Mendapat perlakuan adil dalam seluruh aspek kehidupan yang melingkupi ekonomi,
politik dan budaya.

▪ Mendapat kesempatan hidup yang sama dengan orang lain.

Sedangkan kewajibannya adalah:

▪ Mempertahankan sikap gotong royong dilingkungannya.

▪ Hidup sederhana tidak berlebihan, hemat dan tidak boros.

Jika tidak adanya hak kewajiban antara hak dan kewajiban ini, maka akan
banyak orang-orang yang bersikap hedonism, tidak sikap kerjasama / gotong
royong dilingkungannya karena keegoisan masing-masing.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Maka dari pembahasan di atas, setiap sesuatu harus memiliki keseimbangan, seperti
dalam penerapan nilai-nilai pancasila yang sebagai dasar ideologi, dan pedoman hidup
berbangsa dan bernegara, serta menjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban Asasi
Manusia
2. Saran
Sebaiknya kita sebagai warga Negara yang baik harus menjalankan kewajiban dalam
berbangsa dan bernegara dengan baik, agar terciptanya keseimbangan. Terutama
dimulai dari diri kita sendiri, jika bukan dimulai dari diri sendiri maka tidak akan
terjadinya keseimbangan
E. Daftar Pustaka

1. Modul MKWU 4110.2020.”INISIASI KE 1 RUANG LINGKUP PENDIDIKAN


PANCASILA”.Diakses pada 6 April 2020. Website :
https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=842666126&forceview=1
2. Kristiono,Natal.2020.”PANCASILA DALAM TINJAUAN HISTORIS DAN
KULTURAL”. Diakses pada 6 April 2020. Website :
https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=842666139&forceview=1
3. Modul MKWU 4110.2020.”INISIASI KE 3”.Diakses pada 6 April 2020.Website:
https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=842666139&forceview=1
4. Kristiono, Natal.2020.”RUANG LINGKUP PENDIDIKAN PANCASILA DAN
PANCASILA SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH”. Diakses pada 6 April 2020.
Website:https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=842666128&forceview=1
5. Kristiono, Natal.2020.”Pancasila Dalam Tinjauan Historis dan Kultural”. Diakses
pada 6 April 2020.
Website:https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=842666128&forceview=1
6. Kristino,Natal.2020.”PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT”. Diakses pada 6
April 2020.
Website:https://elearning.ut.ac.id/mod/resource/view.php?id=842666128&forceview=1

Anda mungkin juga menyukai