Anda di halaman 1dari 12

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyemenan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu operasi
pengeboran. Operasi penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada
dinding lubang sumur, melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat
korosi dan untuk memisahkan zona yang satu terhadap zona yang lain di
belakang casing. Penyemenan pda sumur pemboran adalah suatu proses
pencampuran (mixing) dan pendorongan (displacement) bubur semen (slurry)
melalui casing sehingga mengalir ke atas melalui annulus.
Proses penyemenan yang pertama kali dilakukan yaitu primary
cementing. Primary cementing merupakan penyemenan pertama kali yang
dilakukan setelah pemasangan casing. Agar mendapatkan hasil penyemenan
yang baik khususnya pada primary cementing maka dilakukan teknik
pelaksanaan penyemenan yang baik dan benar serta dengan perhitungan yang
teliti di lapangan. Dengan berhasilnya suatu penyemenan diharapkan tidak
akan terjadi pekerjaan tambahan di kemudian hari, seperti secondary
cementing atau remedial cementing. Oleh karena itu hal yang mendasar harus
diperhatikan dalam melakukan proses primary cementing yaitu harus
mempunyai program yang tepat dan benar seperti persiapan, perhitungan
penyemenan yang tidak tepat dapat menyebabkan operasi tidak berhasil, dan
penambahan biaya.
Untuk itu dalam pembahasan laporan tugas akhir ini penulis akan
membahas mengenai Perencanaan Kebutuhan Material Penyemenan Casing
13 Pada Sumur X Lapangan Y PetroChina Internasional (Bermuda)
Ltd Kasim marine Terminal (KMT) Sorong Papua Barat.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian


Tugas akhir ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui volume slurry
yang digunakan dengan menentukan kapasitas volume annulus pada casing
yang akan disemen sesuai dengan program penyemenan yang telah dibuat.
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

1
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ruang lingkup masalah yang
penulis angkat meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kalkulasi lapangan
untuk menentukan volume slurry dengan cara perhitungan kapsitas volume
casing yang akan disemen serta total volume suspensi semen yang akan
digunakan.
Batasan masalah yang akan dibahas guna mengkaji permasalahan tersebut
adalah menghitung volume slurry casing 13 .

1.4 Metode Penelitian


Metode yang dipakai penulis ialah metode pengamatan lapangan dan
metode penelitiaan kepustakaan yang telah dijalani dan terlaksana selama satu
bulan di PT PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd. Kasim Marine Terminal
Sorong Papua Barat.

1.5 Sistematika Penulisan


Tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Pendahuluan
Pendahuluan sebagai bab I yang memuat latar belakang, perumusan masalah,
tujuan, ruang lingkup, batasan masalah, metode penelitian, sistematika
penulisan serta waktu dan tempat penelitian.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka sebagai bab II berisi landasan teori yang meliputi:
penyemenan, klasifikasi semen, sifat-sifat semen, adittive yang digunakan
dalam suspensi semen, peralatan penyemenan, perhitungan pada penyemenan
dan rumus penyemenan.
Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini membahas tentang perhitungan kapasitas volume casing,
perhitungan volume slurry dan jumlah sak semen, yang didasarkan pada dasar
teori bab tinjauan pustaka, serta elevasi volume total yang diperoleh
berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan.
Penutup (Kesimpulan dan Saran)
Merupakan bab akhir di mana penulis menarik kesimpulan yang berkenaan
dengan tujuan dan judul yang diangkat.

2
1.6 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan
PetroChina International (Bermuda) Ltd merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang pengoperasian minyak dan gas dengan salah satu
daerah operasinya terletak di daerah Kepala Burung Papua. Sejarah eksplorasi
dan eksploitasi daerah Papua sebenarnya dimulai oleh Petromer Trend
Corporation pada bulan Oktober 1970 dengan sistem kontrak bagi hasil
bersama Pertamina selama 30 tahun. Beberapa kontraktor yang bekerja sama
dengan Petromer Trend antara lain Mitsui Oil, CIECO Vogelkop In, Coparex
dan Exploration Company Ltd.

Gambar 1.1 Lambang Petromer Trend Corporation


(Data Petrochina Internasional (Bermuda) Ltd, 2012)

Petromer Trend kemudian diambil alih oleh Santa Fe Energy Resources


(SFER) pada tahun 1990. Sistem kontrak yang dilakukan berbeda dengan
Petromer Trend yaitu Join Operation Body (JOB) bersama Pertamina. Namun
peralihan Petromer Trend resmi berganti nama menjadi Santa Fe Energy
Resources yaitu pada oktober 1992. Sebagaimana kontrak PSC dan JOB pada
umumnya, kewenangan manajemen ada pada Pertamina yang pada hal ini
dilimpahkan pada BP MIGAS untuk membantu direksi mengawasi kegiatan
operasional kontraktor dan penerimaan negara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

3
Sumur pertama yang di temukan yaitu Matoa # 1 pada bulan Agustus
tahun 1991. Selain Papua, Santa Fe mengembangkan operasinya di daerah lain
yaitu daerah Jabung di propinsi Jambi dan Tuban di Jawa Timur. Lapangan
Jabung mulai dikembangkan sejak tahun 1993 dengan mitra usaha antara lain
Anardako Indonesia dan Ker-McGee Corporation. Setelah survey seismic
Santa Fe akhirnya melakukan pemboran sumur pertamanya North Geragai # 1.
Pada Juli 2001, Santa Fe berganti nama menjadi Devon Energy Company.
Namun perusahaan ini hanya bertahan 1 tahun di Papua sampai akhirnya pada
Juli 2002 Devon Energy melakukan pengalihan usaha kepada PetroChina
International (Bermuda) Ltd yang beroperasi hingga sekarang. Seperti
perusahaan pendahulunya Santa Fe, PetroChina juga menandatangani kontrak
PSC dan JOB untuk dapat melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di
Indonesia.
PetroChina International (Bermuda) merupakan bagian dari China
National Petroleum Corporation (CNPC) yang merupakan perusahaan nasional
milik pemerintah China yang berkantor pusat di Beijing, China. CNCP terlibat
dalam bisnis di sektor Migas baik di hulu maupun hilir dan mulai beroprasi
pada 1 oktober 1949.

1.6.1 Struktur Organisasi PetroChina International (Bermuda) Ltd


Wilayah operasi Kasim Marine Terminal (KMT) Papua dikepalai oleh
seorang Resident Manager yang membawahi Superintendent (Supt),
Supervisor (Supv), dan seterusnya. Diagram struktur organisasi PetroChina
International (Bermuda) Ltd dapat dilihat pada Gambar 1.2.

4
Gambar 1.2 Struktur (Organisasi PetroChina International (Bermuda)
Ltd (Data Petrochina Internasional (Bermuda) Ltd, 2012)

1.6.2 Kegiatan Eksplorasi di Daerah Lapangan Kasim Marine Terminal


Pada tahun 1977 daerah KMT mencapai produksi komulatif tertinggi yaitu
sebesar 28.151.600 barrel atau produksi rata-rata sebesar 78.000 barrel perhari.
Saat itu operasi masih dijalankan oleh Petromer Trend. Angka tersebut
termasuk besar namun angka tersebut tidak bertahan lama. Pada tahun 1997
produksi rata-rata 9000 sampai dengan 10.000 barrel perhari untuk daerah
operasi kepala burung dan 7.500 barrel perhari untuk daerah operasi JOB
Salawati.
Penurunan laju produksi yang sangat tajam tersebut diperkirakan karena
luas reservoirnya yang kecil. Selain itu juga karena jenis batuan reservoirnya
yang terdiri atas limestone sehingga saat terdapat air yang ikut terproduksi
maka permeabilitas akan mengecil. Saat ini water cut di daerah KMT sudah
mencapai 99.5 %.
Berdasarkan kondisi di atas, maka PetroChina mempunyai program
peningkatan produksi minyak dan gas melalui beberapa proyek pemboran
eksplorasi yang bertujuan untuk mengetahui struktur geologi pada lapisan yang
lebih dalam dan mencari lapisan baru untuk meningkatkan produksi.

1.6.3 Kondisi Geologi Cekungan Salawati


Cekungan Salawati terletak di wilayah Indonesia Timur tektonik yang
kompleks, di mana tiga lempeng kerak utama. Basin adalah fitur struktural dan

5
stratigrafi yang mulai berkembang pada margin utara Lempeng Australia
selama Miosen. Pengembangan struktur cekungan adalah hasil dari interaksi
yang kompleks dari tiga lempeng kerak utama.

Gambar 1.3 Regional Tectonic Of Salawati Basin


(Lemigas, 2005)
Pembentukan blok ruang tanah di bagian tengah kepala burung dibatasi
oleh zona sesar Sorong (Gambar 1.3) ke utara dan zona sesar Ransiki ke timur.
beberapa hal tentang cekungan ini antara lain:
Formasi Kais
Formasi yang tersusun atas batuan Limestone. Pada batuan ini,
Hidrokarbon diendapkan di zaman Miocene dan secara geologi
memiliki porositas yang tinggi.
Formasi U Marker
Pada formasi ini hidrokarbon diendapkan pada masa Miocene awal.
Formasi Textularia II
Merupakan formasi lapisan puncak yang terdiri dari terumbu.

6
Gambar 1.4 Regional Stratigraphy Of Salawati Basin
(Lemigas, 2005)

Gambar 1.5 Peta Prospek di Salawati Block Kepala Burung


(Data Petrochina Internasional (Bermuda) Ltd, 2012)

Batuan dasar Cekungan Salawati (Gambar 1.4) adalah batuan beku dan
batuan metamorf, misalnya pada formasi Aifam yang berumur Paleozoicum
yang terendapkan secara Transgrasif oleh lapisan tersier. Pada lapangan

7
Salawati, minyak dan gas umumnya terakumulasi pada Formasi Kais (Gambar
1.8) Formasi ini merupakan lapisan yang terdiri dari gamping kerangka koral,
ganggang atau terumbu yang telah beragresi di atas Formasi Klamogun dengan
umur Miocen atas.
Lapangan-lapangan minyak di Cekungan Salawati mempunyai ciri-ciri
khusus antara lain water drive mechanism, sedangkan khusus lapangan minyak
Matoa yaitu water drive atau solution gas drive. Adapun terdapat kondisi-
kondisi lapangan di daerah kepala burung meliputi :

A. Jalur Patahan Sorong


Jalur patahan Sorong merupalan suatu elemen yang melibatkan kerak
bumi. Diprediksikan jalur ini merupakan batas antara lempengan samudera
Pasifik dan benua Australia. Di sebelah utara jalur ini terdapat batu-batuan
metamorf dalam dalam kumpulan dengan ultrabasa. Patahan sorong terletak di
sebelah utara jalur paparan ayamaru.

B. Paparan Ayamaru
Paparan Ayamaru merupakan paparan yang stabil pada zaman tersier
dimana paparan Ayamaru diendapkan lapisan karbonat yang besifat terumbu ke
arah selatan, paparan Ayamaru menekuk ke teluk bintuni dan membentuk
Ayamaru Flexture.

C. Cekungan Salawati
Cekungan salawati (Gambar 1.6) terdapat di sebelah barat dan mengengsel
pada paparan Ayamaru. Di sebelah utara dibatasi oleh jalur patahan sorong.
cekungan ini terjadi lebih dalam dan lebih kearah barat. Batuan dasar cekungan
salawati terdiri dari batuan metamorf (formasi Aifam) yang berumur
palezoikum yang langsung tertutup secara transgresif oleh lapisan tersier yang
pada umumnya terdiri dari batuan karbonat. Pada paparan Ayamaru,
sendimentasi terutama terdiri dari suatu kompleks terumbu yang di sebut New
Guinea Limestone Group yang bergerak kearah cekungan Salawati dan

8
Pelagis. Salah satu gamping yang paling bawah diwakili oleh formasi yang
terdiri dari cangkang-cangkang foraminifera besar terutama Borelis yang
berumur Eosen. Di atasnya terdapat lapisan Napal yang disebut formasi Sirga,
yang berumur oligosen yang kemudian disusun oleh ururtan gamping Pelagis
dan sisipan serpih yang di sebut formasi klamogun yang berumur miosen
menutupi serta berjari-jari dengan formasi ini adalah Formasi kais yang
merupakan lidah dari Guinea Limestone Group dan terdiri dari gamping
kerangka koral, brioza, ganggang atau suatu kompleks terumbu yang berigrasi
diatas formasi klamogun dan berumur miosen keatas.
Formasi ini merupakan paparan pendukung (supporting platform ) bagi
tumbuhnya terumbu-terumbu tiang ( Pinnacle reef ) yang produktif akan
minyak bumi. Di beberapa tempat, terumbu ini beserta hasil rombaknya
bersifat sangat lempung. Penurunan cekung yang terjadi beserta influx baru
dari sendimen klastik mengubur terumbu-terumbu ini dari batuan serpih dan
napal marine, yang disebut dengan formasi klasafet, yang berkembang sebagai
batuan induk dan lapisan penyekat (Gambar 1.8) yang berumur meiosen dan
pliosen. Regresi terjadi pada zaman Pliosen dengan diendapkannya klastik
kasar fasies paralis formasi klasmen yang disusul dengan lipatan,
pengangkatan dan pengendapan kerikil teras-teras yang disebut Conglomerate
tektonik cekungan salawati terdiri dari lipatan-lipatan paleo-pliestosen yang
memiliki arah N30EAST dan merupakan bekas lipatan. Selain itu, kompaksi
serpih di atas terumbu tiang membaringkan struktur yang direflikasi sebagai
beberapa anomali.

D. Cekungan bintuni
Cekungan Bintuni terdapat di sebelah timur dan mengengsel pada Paparan
Ayamaru. Di sebelah utara dibatasi oleh jalur lipatan ketat lengguru, sedangkan

9
arah ke selatan belum jelas teridentifikasi. Cekungan Bintuni terletak di timur
Paparan Ayamaru dan hampir menyerupai Cekungan Salawati di sebelah timur
cekungan ini dibatasi oleh jalur tektonik Lengguru yang terlipat tertutup dan
termasuk dalam sesar singkap ke arah sebelah barat. Lapisan tersier dan pra-
tersier tersingkap dan naik terhadap jalur patahan sorong, sedang kearah
selatan menurun kearah Teluk Bintuni. Susunan statigrafi yang mirip dengan
Salawati dengan arah perubahan fase kearah timur.

Gambar 1.6 Peta lokasi Cekungan Salawati


(Lemigas, 2005)

1.6.4 Lokasi dan Daerah Operasi Petrochina International (Bermuda) Ltd.


Kasim Marine Terminal terletak di Selat Sele, Kabupaten Sorong, Propinsi
Papua Barat pada koordinat :

10 18 14 sampai dengan Lintang Selatan


1310 01 14 sampai dengan Bujur Timur

Setelah menandatangani kontrak PSC pada bulan Oktober 1970, maka


PetroChina menemukan minyak pertama kali pada bulan September 1972 yaitu

10
sumur Kasim # 1. PetroChina mencapai produksi tertinggi pada tahun 1970
dengan total produksi 78.500 BOPD. Pada Februari 2003 produksi minyak
mentah sekitar 6.500 BOPD dan jumlah sumur yang masih berproduksi
sebanyak 227 dari total 461 sumur yang dibor. Sedangkan untuk kontrak JOB
Salawati setelah ditandatangani tahun 1990 perusahaan ini berhasil
menemukan minyak pertama kali pada sumur Matoa # 1 tahun 1991. Sampai
tahun 2011 komulatif produksi telah mencapai 11.3 juta barrel minyak.

BU RN P I T

Kasim I sland ACCOM M ODAT ION

T ENNIS
H
COURT
CL UB
HOUSE M ESS HAL L

L OADING
PIER

M EDICAL
CLINIC

ST ORAGE T ANKS
300,000 BBL S EACH

PERT AM INA
KASIM
REFINERY
DRINKING

Gambar 1.7 Denah Lokasi Kasim Marine Terminal


EXPL OSIV E
M AGAZ INE
STORAGE
0 0.1
WAT ER RESERV OIR

0.2

(Data Petrochina Internasional (Bermuda) Ltd, 2012)


Kilometer s

Lapangan-lapangan minyak dan gas yang dimiliki PetroChina di daerah


Kepala Burung Papua antara lain :
Lapangan Walio
Lapangan Cendrawasih
Lapangan Jaya
Lapangan Kasim
Lapangan Kasim Utara
Lapangan Kasim Barat
Lapangan Arar
Lapangan Klalin
Lapangan Matoa
Lapangan Moi
Lapangan Wakamuk

11
Gambar 1.8 Hydrocarbon Play Model Of Salawati Basin
(Lemigas, 2005)

Gambar 1.9 Peta Lokasi dan Daerah Operasi PetroChina


(Data PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd, 2012)

12

Anda mungkin juga menyukai