Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu perencanaan wilayah dan kota merupakan modal dasar bagi pembangunan sebuah kota dan
wilayah, yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Ilmu ini merupakan perpaduan ilmu-
ilmu dasar yang menjelaskan karakteristik dasar kota dan wilayah yang dipadukan dengan pengetahuan
lain dan rekayasa pembangunan. Ilmu pengetahuan lain yang berkesinambungan yang dipelajari di
Jurusan Perencanaan wilayah dan kota seperti ilmu-ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu kependudukan, serta
geologi lingkungan.

Dalam hal ini akan dibahas mengenai ilmu geologi lingkungan. Geologi lingkungan merupakan ilmu yang
mempelajari interaksi antara alam atau lingkungan geologis (geological environment) dengan aktivitas
manusia yang bersifat timbal balik. Yang dimaksud timbal balik adalah bagaimana proses-proses geologis
mempengaruhi manusia, baik sebagai suatu potensi sumber daya yang dimanfaatkan manusia, maupun
menjadi kendala atau sumber bahaya seperti dalam bentuk bencana alam, bahaya-bahaya geologis
(geological hazard), atau fenomena-fenomena alam lain yang dianggap mengganggu manusia.
Sebaliknya, dibahas juga bagaimana aktivitas manusia mengganggu kesetimbangan alam yang akhirnya
akan mengganggu dan mempengaruhi manusia sendiri.

Pada dasarnya terdapat 7 konsep yang menjadi dasar dari geologi lingkungan, yaitu : pada dasarnya bumi
adalah sistem yang tertutup; bumi adalah tempat tinggal yang cocok bagi manusia; perkembangan fisik
bumi saat ini telah merubah keadaan alam dan terus mengalami perubahan; di dalam bumi selalu terjadi
kegiatan yang sebagian besar dapat membahayakan manusia; perencanaan yang sesuai dalam tata guna
lahan dan air menciptakan keseimbangan antara perekonomian dan variabel lain seperti estetika dan
keindahan; dampak penggunaan lahan semakin menumpuk, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban
untuk menerima dan menanggungnya; komponen dasar dari lingkungan setiap orang adalah faktor
geologi dan pemahaman lingkungan. Ini menyediakan landasan yang komprehensif daan pandangan dari
ilmu bumi dan disiplin ilmu yang berhubungan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Makalah Konsep Geologi Lingkungan yang sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia ini dibuat
dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan antara konsep yang telah ada dengan kondisi atau keadaan
geologis di Indonesia. Sehingga dapat menjadi acuan bagi para perencana dalam merencanakan suatu
kawasan yang ideal.

1.3 Tinjauan Teori

Adanya suatu pemahaman yang mendasar pada konsep bumi beserta pengaruhnya baik itu faktor
eksternal maupun internal. Manusia sebagai makhluk yang berintelegensi diantara mkhluk penghuni
lainnya di bumi ini sangat berperan dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga segala
resiko dapat dihindari sedini mungkin. Apalagi, bumi ini adalah satu-satunya planet yang dihuni manusia.
Namun, upaya untuk mewujudkannya untuk menjadikan bumi ini senyaman mungkin tidaklah semudah
itu. Perlu sebuah usaha yang optimal.

BAB II

KAJIAN TEORI

7 konsep dasar mengenai geologi lingkungan :


1 Konsep Pertama

Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.

“The earth is essentially a closed system”

Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian atau komponen sehingga
membentuk suatu kelompok besar yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Contohnya adalah sistem
yang meliputi planet, vulkanik atau daur air. Sebagian besar sistem saling berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Contohnya adalah bumi, bumi merupakan sistem yang terdiri dari 4
komponen yaitu atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Komponen-komponen tersebut saling
berpengaruh dan membentuk permukaan bumi ini. Setiap perubahan yang terjadi pada suatu bagian
akan berimbas pula pada bagian yang lain. Kecenderungan tersebut merupakan prinsip suatu kesatuan
lingkungan.

Contohnya, apabila terjadi letusan gunung berapi, maka juga dapat mempengaruhi atmosfer, yaitu
karena keluarnya gas vulkanik, dan selain itu juga akan berpengaruh pada komponen hidrosfer karena
akan terjadi hujan pada daerah sekitarnya. Perubahan pada komponen biosfer dapat merubah kondisi
lingkungan juga, dan kadang kondisi yang curam di daerah lereng dapat menyebabkan erosi atau tanah
longsor. Hubungan-hubungan antar komponen bukanlah sesuatu yang acak, namun dapat dipelajari
dengan mengidentifikasi setiap bagian, yaitu dengan mengetahui bagaimanakah komponen tersebut
dapat mempengaruhi komponen yang lain serta pengaruhnya terhadap daerah sekitar. Contohnya
adalah hidrosfer, daur atau siklus air laut yang merupakan pengaruh dari cahaya matahari sehingga
terjadi evaporasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kadar air atau kelembaban atmosfer.

Kita sama-sama mengetahui bahwa bumi tidak statis tetapi lebih bersifat dinamis. Berkembangnya
sistem yang membuat perubahan material dan energi. Terjadi perpindahan energi dari matahari ke bumi
yang mempengaruhi proses-proses dalam kehidupan di bumi, selama matahari memancarkan energinya
ke bumi. Hal ini menunjukkan bahwa bumi merupakan suatu sistem terbuka karena menerima energi
dari luar bumi itu sendiri.
Namun, jika melihat daur alamiah yang terjadi di bumi itu sendiri, misalnya daur air dan batuan maka
kita dapat berpikir bahwa bumi adalah suatu sistem tertutup karena adanya daur yang kontinu dari
material-material yang ada di bumi itu. Misalnya, air laut akan mengalami daur/siklus hidrologi dimana
air laut tersebut akan berubah menjadi uap air yang kemudian menjadi awan, dan kemudian turun
kembali ke bumi sebagai hujan dan pada akhirnya mengalir lagi ke laut. Atau siklus batuan dimana
batuan / sedimen pada akhirnya juga akan menjadi padat. Oleh karena itu, meskipun nampaknya bumi
ini merupakan suatu sistem terbuka terkait hubungannya dengan energi dan material, tetapi pada
dasarnya bumi adalah suatu sistem tertutup dalam hubungannya dengan siklus atau daur alami.

Semakin banyaknya kebutuhan, menyebabkan terbatasnya jumlah sumber daya yang ada. Hal ini akan
terus menerus bertambah karena adanya proses untuk tetap menjaga siklus atau daur alami. Misalnya,
jika kita ingin menjaga sumber daya air di suatu daerah, kita harus mengetahui proses alami yang
mengalirkan air bawah tanah dan juga air permukaan. Atau jika kita ingin berkonsentrasi pada bahaya
dari pembuangan limbah kimia, maka kita harus mengetahui bagaimana hubungan antara prosedur
pembuangan limbah dengan daur alami untuk memastikan bahwa tidak akan ada kontaminasi sehingga
menjadi bahan kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga daur atau siklus
alami dan kelangsungan setiap bagian dari siklus tersebut.

2 Konsep Kedua

Bumi adalah satu-satunya tempat kehidupan manusia, tetapi sumber daya alamnya terbatas.

“The earth is the only suitable habitat we have and it resources are limited”

Bumi yang kita tempati ini merupakan satu-satunya tempat yang cocok untuk kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya karena bumi didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk berlangsungnya
kehidupan yaitu adanya air, udara (dalam hal ini adalah oksigen), suhu yang sesuai yang memungkinkan
terjadinya kehidupan, adanya lapisan atmosfer yang komposisinya dapat mendukung adanya kehidupan,
dan faktor-faktor lain serta segala sumber daya yang tidak dimiliki oleh planet ataupun tempat manapun
di alam semesta ini.
Namun sayangnya, sumber daya yang ada di bumi ini baik yang dapat diperbarui maupun yang tidak
dapat diperbarui jumlahnya terbatas jika dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang semakin
hari semakin bertambah. Dewasa ini, semakin banyak saja pihak-pihak yang melakukan
pengekspolitasian sumber daya alam tanpa memperhatikan upaya pelestariannya. Hal ini adalah suatu
hal yang sangat berbahaya karena dapat menjadi bumerang bagi manusia dan kehidupannya. Oleh
karena itu, manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal harus dapat menjaga dan melestarikan sumber
daya yang ada demi kelangsungan hidup dan kelangsungan bumi di masa mendatang.

3 Konsep Ketiga

Proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam yang telah tersusun selama periode
geologi, baik secara alamiah maupun buatan.

“Todays physical processes are modifying our landscape and have operated troughtout much of geologi
time. However the magnitudeand frequency of these processes are subject to natural and artificially
induved change”

Proses-proses alam pada saat ini dapat dijadikan acuan/rujukan untuk mengetahui proses alam yang
telah terjadi pada masa lampau, dan dapat dijadikan prediksi untuk proses alam yang akan terjadi di
masa mendatang. Konsep tersebut adalah konsep dasar dari 'Teori Keseragaman' yang pertama kali
dicetuskan oleh James Hudson pada tahun 1985 dan dinyatakan kembali oleh Charles Lyell pada awal
abad ke-19 yang secara sederhana dapat dinyatakan sebagai 'The present is the key to past'.

Proses-proses perubahan yang dapat mengubah bentang alam ini dapat terjadi secara alamiah ataupun
karena perbuatan manusia. Proses yang terjadi secara alamiah ini contohnya suatu lembah sungai karena
terkena erosi secara terus-menerus dan berkesinambungan dapat berubah atau terangkat menjadi suatu
puncak pegunungan. Atau suatu contoh nyata yaitu peristiwa terpecahnya lempeng benua yang
sebelumnya merupakan suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di
bumi pada saat ini, serta adanya fakta bahwa masing-masing lempeng tersebut mengalami pergerakan
secara perlahan-lahan. Fenomena seperti ini dapat menjadi sukar dipastikan dengan teliti bila hal itu
bukan prinsip kesergaman.
Selain dari proses alamiah, proses perubahan tersebut juga dapat berasal dari faktor aktivitas manusia.
Namun, besarnya dampak yang ditimbulkan juga tergantung pada aktivitas itu sendiri. Pada dasarnya,
efek dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu dapat dikatakan kecil dalam skala global, tetapi dalam
skala lokal efek tersebut akan sangat teras.

4 Konsep Keempat

Selalu ada proses alam yang membahayakan dan mengancam kehidupan manusia.

“There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazards must be
recognized and avoided where possible and their theart to human life and property must be minimized”

Di bumi ini terkadang terjadi proses yang dapat membahayakan kehidupan manusia.Proses tersebut
terjadi karena aktivitas alamiah bumi itu sendiri. Proses tersebut ada 2 macam, yaitu :

● Proses eksogen : jika proses itu terjadi di permukaan bumi. Contohnya : erosi, banjir, cuaca, krisis
air, dll.

● Proses endogen : jika proses itu terjadi di dalam kerak bumi. Contohnya : aktivitas gunung berapi,
gempa bumi, pergeseran lempeng, dll.

Proses-proses tersebut pada umumnya merugikan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus
dapat memprediksi untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan dari proses alam tersebut.

5 Konsep Kelima

Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan agar mendapatkan keseimbangan
antara pertimbangan ekonomi dan penilaian estetika
“Land and water use planning must strive to obtain in balance between economic considerations and the
less tangible variable such as aesthetics”

Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini keindahan
mempunyai nilai yang tinggi dalam kehidupan manusia disamping nilai-nilai vital lainnya. Pertimbangan
faktor abstrak seperti estetika dewasa ini menjadi lazim, seperti halnya untung rugi. Namun, masih
banyak proyek-proyek yang hanya didasarkan pada pertimbangan keuntungan, tanpa memperhatikan
aspek lingkungan.

Pada kenyataannya memang sulit untuk menyelaraskan antara pertimbangan ekonomi dengan penilaian
estetika. Salah satu cara menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika adalah dengan
memperhatikan tahap-tahap berikut :

1. Mengatur skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat evolusi estetika

2. Mengembangkan metode kuantitatif, tentang analisis data yang diperoleh

3. Mengembangkan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang berestetika
tersebut.

6 Konsep Keenam

Efek dari penggunaan tanah sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk
menerima dan menanggungnya

“The effects of land use tend to be cumulative, and therefore we have an obligation to those who follow”
Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah-pindah. Mereka hidup bergantung kepada alam dengan
mengumpulkan bahan makanan dari tumbuhan dan berburu hewan. Kemudian, seiring dengan
bertambahnya populasi dan kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka mulai
membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Hal ini
diikuti budaya bertempat tinggal secara menetap/ permanan. Hal ini merupakan contoh awal dari
sebuah penggunaan lahan buatan yang mampu memodifikasi lingkungan alami.

Ini merupakan awal dari timbulnya masalah-masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena
pembukaan lahan, dsb. Point yang terpenting dari seluruh proses pembangunan umat manusia adalah
peningkatan permintaan pengolongan penggunaan tanah yang cenderung menjadi kumulatif seiring
dengan waktu.

7 Konsep Ketujuh

Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap
lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang
berkaitan.

“The fundamental component of every persons environment is the geologic factor, and understanding of
this environment requires aboard based comprehension and appreciation of the earth siences and other
related disciplines”

Lingkungan yang kita tempati ini berkaitan erat dengan ilmu geologi. Secara langsung ataupun tidak
langsung, sadar atau tidak sadar, kehidupan kita dipengaruhi oleh proses-proses geologi. Untuk
memahami tentang lingkungan kita yang kompleks ini diperlukan bantuan dari disiplin ilmu yang lain,
seperti :

· Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentang alam dan proses pembentukan
permukaan bumi.

· Petrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan mineral.


· Sedimentologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan sedimen.

· Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan laut, gunung dan kenampakan
struktur alam lainya.

· Hidrologi, adalah studi yang mempelajari tentang permukaan dan subpermukaan air.

· Pedologi, adalah studi yang mempelajari tentang tanah.

Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pegujian tentang bahan mineral.

http://catatantulisku.blogspot.com/2012/03/7-konsep-geologi-lingkungan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai