Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan Geografi

1. Pendekatan Keruangan.

Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari


perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu
diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan
dimanfaatkan.

Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk


daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang
berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini
kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat
mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya,

Pendekatan keruangan juga merupakan ciri khas yang membedakan ilmu geografi dengan
lainnya. Pendekatan ini dapat di tinjau dari 3 aspek yaitu:

Analisis pendekatan topik yaitu menghubungkan suatu kejadian dengan dengan


tema-tema utama dalam permasalahan tersebut. Contoh pemanasan glokal adalah
suatu fenomena geografi yang terjadi di seluruh ruang, gejala tersebut diakibatkan
oleh kegiatan-kegiatan manusia yang menambah tingkat polutan dalam udara
sehingga berpengaruh terhadap perubahan komposisi penyusun atmosfer.
Analisis dengan pendekatan aktivitas manusia yaitu mendeskripsikan aktivitas
manusia dalam ruang. Kehidupan manusia dimanapun ruang dan tempatnya maka
akan beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi ruang. Pada ruangan pantai
maka aktivitas manusia sebagai nelayan, tambak udang, garam atau industri berat.
Analisis pendekatan wilayah, yaitu bahwa persebaran fenomena geografi
persebarannya tidak merata, sehingga setiap wilayah mwmiliki karakteristik,
memiliki kelebihan dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga pada wilayah yang
berrbeda maka akan memiliki karakteristik yang berbeda pula.

2. Pendekatan Kelingkungan

Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya


terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan organisme
hidup yang lain. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang
penting dalam proses interaksi, Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia yang
mempelajari interaksi antar manusia serta antara manusia dan lingkungan. Aktivitas manusia
dalam kaitannya dengan inetarksi dalm ruang terutama terhadap lingkungannya mengalami
tahan-tahapan sebagai berikut

Tahapan yang sangat sederhana yaitu manusia tergantung terhadap alam


(fisis Determinisme). Manusia belum memiliki kebudayaan yang cukup
sehingga pemenuhan kebutuhan hidup manusia dipenuhi dari apa yang ada
di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam). Sehingga pada
saat alam tidak menyediakan kebutuhannya maka di akan pindah atau
mungkin punah (kehidupan jaman purba)

Manusia dan alam saling mempengaruhi. Manusia memanfaatkan alam yang


berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan alamnya, sehingga
lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia.
Manusia sudah mampu mengurangi ketergantunggannya terhadap alam tapi
manusia juga masih membutuhkan alam.
Contohnya. Para petani zaman dulu dalam waktu setahun hanya mampu
bercocok tanam hanya sekali, karena kebutuhan pengairan hanya mengandalkan
dari musim hujan (tadah hujan), sementara jumlah penduduk semakin bertambah,
kebutuhan terhadap pangan juga bertambah, maka manusia berupaya bagaimana
agar kebutuhan irigasi untuk pengairan pertanian bisa sepanjang musim dan tahun,
maka dibuatlah bendungan. Kemudian dengan bioteknologi juga sudah ditemukan
varietas pada yang bagus dengan usia dan masa panen cukup pendek.

Manusia menguasai alam. Dengan berkembangnya ilmu, kemampuan, dan


budayanya, manusia dapat memanfaatkan alam sebesar-besarnya.
Contohnya dibuatnya mesin-mesin mengekploitasi alam yang sebesar-
besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin -mesin digunakan
untuk memproduksi bahan-bahan sintetis yang tidak bisa di buat alam.

3. Pendekatan Kompleks Kewilayahan

Pendekatan ini mengkaji mengenai penyebaran fenomena, masalah dalam


keruangan, karakteristik wilayah tertentu serta adanya interaksi antara variabel manusia dan
variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Dapat
dikatakan pendekatan ini merupakan gabungan dari pendekatan keruangan dan lingkungan,
sehingga kajian pendekatan ini meruapakan perpaduan dari keduanya.

Selama belajar tentang geografi, pastinya kita tidak akan lepas dari yang namanya
pendekatan (approach). Pendekatan ini digunakan sebagai saran untuk menganalisis setiap
fenomena yang terjadi. Pendekatan (approach)geografi tersebut diantaranya :

Pendekatan keruangan(spatial approach) menganalisis gejala atau


fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang
(waluya,2009:10). Pendekatan keruangan termasuk di dalamnya melihat
unsur-unsur sosial, budaya dan fisik alamiah serta memperhatikan lokasi dan
persebarannya di dalam ruang. Contohnya :keberadaan lokasi dari kawasan
industri textil di kabupaten Bandung (Dayeuh kolot dan Rancaekek) berada
dekat dengan akses tol? kenapa tidak di tengah-tengah pemukiman
penduduk seperti yang ada di Majalaya?.

Pendekatan kelingkungan(ecological approach) menganalisis fenomena


geografis berdasarkan interaksi manusia dan unsur lingkungan (abiotik dan
biotik) yang ada disekitarnya. Contohnya : Munculnya industri di sekitar
pemukiman warga dapat menjadi bumerang bagi ketersediaan sumberdaya
air yang ada disekitarnya. seperti sungai yang biasa di pakai untuk
kebutuhan air baku warga dapat tercemar oleh limbah industri yang dibuang
langsung ke sungai. tapi, hal tersebut diperparah ketika warga pun
menjadikan sungai sebagai pembuangan limbah rumah tangga yang mereka
hasilkan. hasilnya adalah sungai akan semakin tercemar dan kehidupan biota
di dalamnya pun akan terancam keberadaannya bahkan punah.

Pendekatan kewilayahan (regional approach) menganalisis fenomena


geografis dengan menggabungkan pendekatan kelingkungan dan
pendekatan keruangan secara komprehensif . Contohnya : fenomena
urbanisasi di berbagai kota besar dewasa ini cenderung tidak bisa di kontrol.
urbanisasi hadir karena perbedaan potensi dan daya dukung untuk hidup di
pedesaan dengan di perkotaan. hal itu didukung pula oleh lancarnya sarana
transportasi dan teknologi informasi. kenyataan yang timbul adalah
kedatangan kaum urban tidak bisa di tampung sepenuhnya oleh kota,
dikarenakan daya dukung kota pun terbatas. akibatnya, mereka muncul
sebagai kaum marginal yang sulit untuk mendapat tempat layak untuk hidup
yang bertempat tinggal di sempadan sungai, bawah jembatan dan atau
tempat-tempat kumuh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai